GEREJA KEMAH INJIL INDONESIA JEMAAT PARAUSIA MAKASSAR
MEMPERSIAPKAN JALAN BAGI LAWATAN ALLAH
Teks: Yohanis 1:19-28; Lukas 1:76-79 Minggu 26 Nopember 2017
Teks : Yohanis 1:19-28 Pembimbing : Lukas 1:76-79 Thema : Mempersiapkan Jalan Bagi Lawatan Allah1 Pendahuluan : Kehadiran tamu negara/Presiden di suatu daerah. Persiapan sudah dilaksanakan jauh hari. Panitia dibentuk, rapat-rapat digelar. Segala yang perhubungan dengan kedatangan disiapkan sehingga semua berjalan dengan baik sesuai dengan rencana. Semua orang puas. Saudara kehadiran Kristus ke dunia pun pasti demikian Surga gelar rapat siapa yang harus turun ke dunia ketika manusia jatuh ke dalam dosa. Bagaimana itu dilaksanakan. Bagaimana proses itu berjalan hingga terwujud penebusan dosa manusia secara sempurna. Matius memberi kesaksian dalam Injil Matius (Matius 1:1-17), suatu silsilah Yesus yang luar biasa. Mulai dari Adam – Yesus. Berapa generasi berlalu hingga lawatan Allah itu terjadi. Bagaimana Allah mempersiapkan kehadiran-Nya di dalam Yesus Kristus. Ia mempersiapkan orang Ia mempersiapkan lembaga/sistim untuk mewujudkan rencananya. Abraham dipilih melalui keturunannya.
1
Khotbah Pada ibadah Minggu Pagi GKII Jemaat Parousia Makassar, 26 Nopember 2017.
2
Bangsa Israel terbentuk sistim keimaman dibentuk yang berpusat pada Bait Allah dan korban-korban. Dari teks Yohanis 1:19-28, melihat bersama kehadiran Yohanis pembaptis, sebagai nabi yang mempersiapkan jalan bagi lawatan Allah. Secara pribadi ia anak yang diberikan Allah bagi keluarga Imam (Zakharia dan Elisabet) yang sudah lanjut usia, ia penuh Roh Kudus sejak lahir, ia juga mempunyai hubungan kekerabatan dengan Yesus dari Maria ibunya. Apa yang dapat gereja/keluarga/pribadi belajar dari tokoh Yohanis pembaptis ini dalam mempersiapkan jalan bagi lawatan Allah. Ada beberapa prinsip pelayanan yang dapat dipelajari dari Tokoh Yohanis Pembaptis dalam melaksanakan tugas mempersiapkan jalan bagi lawatan Allah: I. Yohanis Pembaptis kenal dirinya (ay. 19-23). - Aku bukan Mesias - Aku bukan Elia - Aku bukan nabi yang akan datang -Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah Jalan Tuhan. Ada tiga pertanyaan yang dapat dipertanyakan, yakni? Apa yang diluruskan? Mengapa itu diluruskan? Bagaimana meluruskan? 3
Apa yang diluruskan? Ini berbicara mengenai konsep tentang keselamatan diluruskan. Mengapa diluruskan? Kesalahan pemahaman, legalisme telah merusak tatanan hukum Taurat, sehingga tidak ada ruang keselamatan kepada orang-orang kecil. Keselamatan hanya bagi yang dapat melaksanakan syariat Tuarat secara sempurna. Manusia tidak mampu. Inilah yang disampaikan oleh Rasul Paulus dalam Roma 7, ―aku manusia celaka, siapakah yang dapat melepaskan aku dari tubuh maut ini?‖ syukur oleh Yesus Kristus. Bagaimana meluruskan, Yohanis tampil untuk berseru, memberi pemahaman baru mengenai keselamatan. Bukan lagi melalui upaya dan ketaatan kepada pelaksanaan Taurat dalam bentuk perayaan-perayaan korban tetapi pertobatan pengampunan dosa dan keselamatan (ini hanyalah kasih karunia Allah, belas kasihan Allah sematamata) (Efesus 2:8-9). Ini berita besar. ini berita trasformasi. Mengusik sistim keimamam yang telah beratus-ratus tahun dibangun dalam kehidupan Yahudi. Sistim yang membedakan antara golongan satu kepada golongan yang lain. Sistim yang mengangkat status sosial suatu kelompok. Sistim yang berhubungan dengan jabatan dan uang. Banyak yang tidak iklas dan tidak mau itu terjadi. 4
Bila itu terjadi secara lembaga keimaman Israel juga tidak ada lagi mungkin dalam pemikiran beberapa orang ( Yohanis pembaptis adalah adalah anak seorang iman dari rombongan Abia- ini berarti berita perubahan dalam terjadi dari dalam) Kenyataan pada akhirnya demikian Bait Allah hancur, yang menandai berakhirnya sistim korban dan keimamatan bagi keselamatan manusia. Gereja hadir untuk bersuara menyampaikan kasih karunia Allah tentang jalan Tuhan kepada keselamatan bagi semua orang yang berpusat pada pribadi dan karya Kristus. Yohanis 14:6, Yesus berkata, Akulah Jalan, kebenaran dan hidup. Pada tanggal 31 Oktober 2017 gereja di seluruh dunia memperingati 500 tahun reformasi oleh Marthen Luther. ―Sola Scriptura, Sola Fide, Sola Gratia. Setiap gereja/daerah/ Negara dengan berbagai bentuk perayaannya. Bagi saya ini sebagai jembatan bagi lawan Allah. Dalam konteks modern yang dikuasai oleh teknologi media/informasi. Apa yang dapat digunakan, mengapa itu digunakan dan bagaimana menggunakannya? Bagaimana bagi anak- anak kecil, remaja, pemuda, kaum ibu, kaum Bapa, keluarga muda, ibu janda, bapak- bapak duda, guru, bagi pengusaha, bagi tukang ojek, bagi pegawai negeri, pegawai swasta, bagi polisi, bagi tentara dan orang5
orang dalam group-group dengan keperluan yang berbeda-beda. Maka gereja setiap saat perlu melihat kembali bagaimana mem-persiapkan jalan bagi lawatan Allah dengan ber-bagai pendekatanpendekatan (jembatan-jembatan) yang baru bagi kelompok-kelompok tersebut. Contoh sederhana: Bagaimana gereja melayani memanfaatkan teknologi internet, facebook, twiter dll. Intinya gereja membangun jembatan-jembatan baru (Yoh. 3:16) bagi manusia zaman ini. Bila tidak, gereja kehiangan kesempatan dalam generasi ini. Gereja hadir untuk memberikan solusi bagi setiap zaman dan setiap generasi dengan kebutuhan yang berbeda. Mengenal akan diri merupakan langkah awal bagi efektifnya tugas mempersiapkan jalan bagi lawatan Allah. Saya ingin bertanya siapakah anda? Apa Gereja Parousia Makassar identitas gereja saudara apa yang membedakan anda dengan gereja yang lain? Ini penting sehingga identitas kita tidak kabur (abu-abu) di tengah perubahan zaman. (bagi Gereja Kemah Injil, Injil empat berganda - Hanya Yesus). II. Yohanis Pembaptis Kenal Tugasnya (ay. 24-26) tugasnya : 1. Membaptis dengan air sebagai tanda pertobatan. Lukas 3:3, ―Maka datanglah Yohanes ke seluruh 6
daerah Yordan dan menyerukan: ―Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu,‖ (Markus 1:4,‖bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu‖. Matius 3:11; Lukas 7:29, Banyak orang memberi diri dibaptis.‖ Ada juga yang menolak yakni Orang Farisi dan ahli- ahli Taurat, tidak mau memberi diri dibaptis . Lukas 7:30. Hasilkan buah sesuai dengan pertobatan (Matius 3:8). Ini sebagai tugas bagi Trasformasi pribadi. Dalam Lukas 1:16-172 2. Transformasi keluarga. Membuat hati Bapa-Bapa Berbalik kepada anak-anaknya. Hati anak-anak berbalik kepada Bapa-bapanya (Meleaki 4:6). Dalam teks ini disebutkan tujuan dari transformasi keluarga adalah kehidupan bumi yang baik. Dapat dikatakan bahwa keadaan bumi/dunia di mana manusia ada berhubungan erat dengan kehidupan keluarga yang baik. Bila hancur tatanan kehidupan keluarga mengambarkan hancurnya dunia ini. Allah hukum dunia (Lihat keluarga Nuh (Kejadian 6). 2
Lukas 1:16 ia akan membuat banyak orang Israel berbalik kepada Tuhan, Allah mereka, 1:17 dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya." 7
3. Transformasi sosial/masyarakat. Hati orang durhaka3 berbalik kepada pikiran4 orang benar5 (ini juga dijelaskan dalam Yesaya 60:21-22). Masyarakatnya hidup benar. 4. Transformasi bangsa Mempersiapkan6 suatu umat7 yang layak baginya. Tugas ini sangat besar. Tuhan Yesus sendiri
3
avpeiqei/j adjective normal accusative masculine plural no degree from avpeiqh,j . [GING] avpeiqh,j avpeiqh,j, e,j disobedient Ac 26:19; Ro 1:30; Tit 1:16. [pg 19] (Num 20:10, 24; Deut 1:26; Mark 9:18; Luke 1:17; Acts 26:19; Titus 1:16; 3:3; Heb 3:18 ―mereka yang tidak taat-orang Israel‖; 1 Pet 3:20 ―tidak taat kepada Allah‖). 4 fronh,sei noun dative feminine singular common from fro,nhsij . [GING] fro,nhsij . fro,nhsij, ewj, h`—1. way of thinking, (frame of) mind Lk 1:17.—2. understanding, insight, intelligence Eph 1:8.* [pg 213] 5 dikai,wn adjective normal genitive masculine plural no degree from di,kaioj . [GING] di,kaioj . di,kaioj, ai,a, on applied to model citizens in the Graeco-Roman world. Upright, just, righteous Mt 10:41; 13:43; Mk 6:20; Ro 1:17; 5:7; Hb 12:23; 1 J 3:7; law-abiding 1 Ti 1:9; honest, good, just Mt 1:19. Of God and Christ just, righteous, upright, fair J 17:25; Ac 7:52; 2 Ti 4:8; of Jesus upright, innocent Lk 23:47, cf. Mt 23:35 and 27:24 v.l. to. di,kaion (what is) right or fair Mt 20:4; Lk 12:57; Ac 4:19; Col 4:1; di,kaion h`gou/mai, consider it a duty 2 Pt 1:13. [pg 49] 6 e`toima,sai verb infinitive aorist active from e`toima,zw [GING] e`toima,zw . e`toima,zw put or keep in readiness, prepare Mt 22:4; 25:34, 41; Mk 1:3; Lk 22:13; J 14:2f; Rv 9:7; 21:2; make preparations Lk 9:52. [pg 79] 8
mengakui bahwa tidak ada seorang yang lahir dari perempuan seperti Yohanis pembaptis. Ia anak seorang imam. dan membawa berita trasformasi dalam pelayanan keimaman. Keselamatan - pertobatan dan belaskasihan Allah. tidak ada lagi korban bagi pendamaian dan pengampunan dosa. Ia berkata dan menunjuk kepada Yesus yang adalah anak domba Allah yang menghapus dosa dunia (Yohanis 1:29). Apa tugas gereja? Amanat Agung dan perintah agung (Matius 28:19-10; I Kor. 9:16; Kis. 1:8) dan perintah Agung, Mengasihi Allah dan sesama manusia seperti dirinya sendiri (Matius 22:37-40). (tri tugas gereja, koinonia (persekutuan), diakonia (pelayanan) dan marturia (kesaksian, Pengajaran (kerygma), (liturgia-penyembahan). Apa tugas saya/kita? Apa tugas gereja? Apa tugas Bapa rumah tangga. Ibu rumah tangga. Tugas anak-anak? Lakukan Tugas sesuai dengan pekerjaan yang ada pada kita.
7
lao.n noun accusative masculine singular common from lao,j . [GING] lao,j lao,j, ou/, o` people Mt 26:5; Lk 7:29; 19:48; Ac 3:23; 4:10, 25; 15:14; Ro 9:25; Hb 2:17; 4:9; 1 Pt 2:9; Jd 5; Rv 5:9; 17:15; populace Mt 27:64. [lay, laity] [pg 117]
9
III. Yohanis Pembaptis Kenal Statusnya (ay. 2728) ―membungkuk dan membuka tali kasutnya pun aku tidak layak‖. Markus 1:7; Aku makin berkurang ia makin bertambah (Yoh. 3:10). Orang yang membungkuk dan membuka tali kasut adalah seorang hamba. Yohanis pembaptis mengatakan menjadi hamba dari Yesus, ia tidak layak. Yesus sendiri memberi kesaksian bahwa Yohanis lebih dari seorang Nabi (Lukas 7:26-27), ay. 28, ―Diantara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak ada seorang pun yang lebih besar dari pada Yohanes‖, … Mengapa Yohanis begitu merendahkan diri tidak lain, karena ia kenal benar siapa Yesus itu sebenarnya, bukan sekedar saudaranya, tetapi ia adalah Anak Allah. Allah sendiri. Sehingga ia begitu merendahkan diri di hadapan Kristus. Tidak ada yang dibanggakan. (Yohanis 1:29-34, ay. 3334, ― Dan aku pun tidak mengenalNya, tetapi Dia, yang mengutus aku untuk membaptis dengan air, telah berfirman kepadaku: jikalau engkau melihat Roh itu turun ke atas seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dialah itu yang akan membaptis dengan Roh Kudus. Dan aku telah melihatNya dan memberi kesaksian : Ia inilah Anak Allah‖.
10
Kebenaran ini menunjukkan bahwa kesombongan dapat terjadi karena pengenalan akan pribadi Yesus Kristus yang sangat minim (II Petrus 1:5-10). Yohanis pembaptis mempunyai pengalaman spiritual yang khusus, yang membuatnya merasa tidak layak untuk menjadi hamba dari Tuhan Yesus. Kesombongan merusak kesaksian gereja. Kesombongan menjadi penghalang bagi lawatan Allah. Rasul Paulus memberi nasehat kepada jemaat di Filipi. Kehidupan dan kerendahan hati Kristus menjadi teladan dalam kehidupan bersama sebagai umat Allah (Filipi 2:1-11; I Yoh. 2:6; II Kor. 8:9). Maupun dalam pelayanan sebagai dalam kehidupan bersama sebagai umat Allah (I Kor. 3:39), rasul Paulus menulis, ―Aku menanam, Apolos menyiriam, Allah yang memberi pertumbuhan..kami kawan sekerja Allah, kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah‖. Kesimpulan Kehidupan kita adalah kesaksian. Kehidupan kita ibarat buku/surat kiriman Kristus yang dibaca oleh setiap orang. Apakah orang tertarik terhadap kehidupan saudara dan saya, , sehingga mereka mengalami lawatan Allah. Atau sebaliknya, keberadaan menjadi batu sandungan/menyebabkan orang lain berdosa melihat pola kehidupan ini.
11
Belajar dari Yohanis pembaptis 3 hal untuk mempersiapkan jalan bagi lawatan Allah, yakni: 1. Kenal diri, bahwa kita dalah anak-anak Allah yang telah ditebus dengan darah Yesus. Dipanggil dari dunia untuk diutus menjadi garam dan terang bagi dunia. Diri kita adalah Bait bagi Roh Kudus, telah dimateraikan oleh Roh kudus sebagai jaminan sebagai kemuliaan yang kita akan peroleh bersama dengan Kristus. 2. Kenal tugas, di dalamnya ada amanat agung dan perintah agung. Amanat penginjilan/misi dan amanat pembangunan (mengusahakan dan memelihara bumi ini). Sehingga apapun yang kita lakukan, lakukan dalam etos Kristen yang benar. Setia, jujur dan bertanggung jawab. 3. Kenal status, sebagai orang yang memperoleh kasih karunia Allah. Hamba Allah. sehingga tidak ada kesombongan dalam diri, semua yang ada pada kita adalah pemberian, kasih karunia Allah. Pada akhirnya dapat berkata seperti halnya rasul Paulus katakan, ―segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia dan kepada Dialah kemuliaan kekal selama-lamanya‖ (Roma 11:36; Lukas 17:108). 8
17:10 Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan."
12
13