Penguatan Informasi Edukasi Pelayanan Bedah Saraf Di RSUP Persahabatan Pada Masa Pandemi

Page 1

LAPORAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 1

PENGUATAN INFORMASI EDUKASI PELAYANAN BEDAH SARAF DI RSUP PERSAHABATAN PADA MASA PANDEMI

DISUSUN OLEH : dr. Iqbal Rivai, Sp.BS NIP. 198502062020121001

BAPELKES CIKARANG KEMENTERIAN KESEHATAN RI 2021


LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKTUALISASI

PENGUATAN INFORMASI EDUKASI PELAYANAN BEDAH SARAF DI RSUP PERSAHABATAN PADA MASA PANDEMI

Telah di seminarkan Tanggal 05 Agustus 2021, di Bapelkes Cikarang

Coach

Mentor

dr. Atiq Amanah Retna P., M.KKKK NIP. 197803272009122002

dr. Chandra Satria Ibrahim, Sp.BS NIP. 197607022014121004 Penguji

Erlinawati Pane, SKM, MKM NIP. 197202201994022001

2


KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Aktualisasi ini untuk memenuhi persyaratan kelulusan Latihan Dasar Calon Pegawai Negri Sipil Golongan III Angkatan I tahun 2021 yang diselenggarakan di Bapelkes Cikarang. Saya sepenuhnya menyadari banyak pihak yang turut membantu sejak awal penyusunan sampai selesainya laporan ini. Oleh karena itu, saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada : 1. Bapak dr. Mohammad Syahrir Sp.P, MPH sebagai PLT Direktur Utama dan jajaran staff RSUP Persahabatan, 2. Bapak drs. Suherman, M.Kes, selaku Kepala Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang 3. Ibu dr. Atiq Amanah Retna P., M.KKKK selaku coach yang memberi arahan, asupan, dan membimbing saya dalam penyusunan laporan ini, 4. dr. Chandra Satria Ibrahim, Sp.BS, selaku mentor yang memberikan dukungan, arahan, dan ilmu yang bermanfaat bagi saya, 5. Ibu Erlinawati Pane, SKM, MKM selaku penguji yang memberikan saran dan masukan dalam penyusunan laporan ini, 6. Istri, anak-anak dan orang tua saya yang telah mencurahkan kasih sayang, dan senantiasa mendoakan keberhasilan penyusun serta dukungan baik moril maupun materil selama proses penyelesaian kegiatan aktualisasi ini, 7. Segenap Widyaiswara dan pengampu materi yang telah membagikan ilmunya selama Pelatihan Dasar, 8. Rekan-rekan peserta Pelatihan Dasar CPNS golongan III angkatan I Tahun 2021. Besar harapan saya agar pelaksanaan aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi institusi dan masyarakat. Jakarta, 4 Agustus 2021 dr. Iqbal Rivai, Sp.BS

3


DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN .....................................................................................................2 KATA PENGANTAR ........................................................................................................ 3 DAFTAR ISI .................................................................................................................. 4 BAB I. PENDAHULUAN 1.1

Latar Belakang Aktualisasi ................................................................................ 7

1.2

Tujuan Aktualisasi ........................................................................................... 9

1.3

Manfaat Aktualisasi .......................................................................................... 9

BAB II. PROFIL ORGANISASI DAN PESERTA 2.1 Profil Organisasi …………………………………………………………………………....................... 10 2.1.1 Visi dan Misi................................................................................................... 10 2.1.2 Tata Nilai (PIKKO) ......................................................................................... 11 2.1.3 Motto ........................................................................................................... 12 2.1.4 Struktur Organisasi ....................................................................................... 13 2.2 Profil Peserta ...................................................................................................... 13 BAB III. RANCANGAN AKTUALISASI 3.1 Deskripsi Isu…………………………………………………...…………………………..................... 14 3.2 Identifikasi Isu ................................................................................................... 15 3.3 Analisa Penyebab Isu ….……………………………....……………………………..................…. 16 3.4 Gagasan Pemecah Isu ........................................................................................ 17 3.5 Matriks Rancangan Aktualisasi ............................................................................ 18 3.6 Rencana Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi .............................................................. 29 BAB IV. PELAKSANAAN AKTUALISASI 4.1 Capaian Aktualisasi ............................................................................................. 30 4.2 Hasil Kegiatan dan Pembahasan .......................................................................... 30 4.3 Kendala dan Solusi ............................................................................................. 51 BAB V. PENUTUP 5.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 52 5.2 Saran ................................................................................................................ 52 REFERENSI ............................................................................................................... 54

4


DAFTAR TABEL

Tabel Tabel Tabel Tabel

1. 2. 3. 4.

Matrik penilaian kualitas isu dengan Analisa APKL ... Kegiatan untuk Gagasan Pemecahan Isu ................ Matriks Rancangan Aktualisasi ............................... Rencana Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi ................

15 18 19 29

Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel

5. Daftar Realisasi Kegiatan Aktualisasi ...................... 6. Kegiatan 1 ........................................................... 7. Tahapan kegiatan 1 .............................................. 8. Kegiatan 2 ........................................................... 9. Tahapan kegiatan 2 ............................................. 10. Kegiatan 3 ......................................................... 11. Tahapan kegiatan 3 ............................................ 12. Kegiatan 4 ......................................................... 13. Tahapan kegiatan 4 ............................................

30 31 34 36 38 41 43 46 49

5


DAFTAR GAMBAR

Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar

1. RSUP Persahabatan ........................................... 2. Struktur Organisasi ........................................... 3. Diagram Fishbone ............................................ 4. Notulensi diskusi dengan mentor ....................... 5. Diskusi dengan PKRS ........................................ 6. Cuplikan diskusi dengan coach .......................... 7. Desain leaflet .................................................... 8. Syuting video edukasi ........................................ 9. Pendistribusian leaflet ........................................ 10. Video edukasi .................................................. 11. Protokol kesehatan dan APD ............................

11 13 16 34 34 35 39 40 43 44 45

6


BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aktualisasi Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan unsur aparatur negara yang memiliki peranan yang sangat berarti yaitu sebagai salah satu penyelenggara pemerintahan dan pembangunan untuk memenuhi tujuan nasional, ASN merupakan aset negara yang sangat penting karena berperan sebagai pelaksana dalam menjalankan pembangunan dan sebagai penggerak laju pembangunan di segala bidang. ASN dituntut menjalankan fungsinya secara terampil, cekatan, berdedikasi tinggi dan selalu inovatif untuk menuju pada efisiensi agar tujuan nasional dapat terwujud yaitu

mewujudkan

masyarakat

adil

dan

makmur

yang

merata

dan

berkesinambungan baik secara material maupun spiritual. Peran penting sebagai ASN yang diatur dalam undang-undang, yaitu melaksanakan kebijakan publik, pelayanan publik dan perekat serta pemersatu bangsa, dalam mengimplementasikan peran tersebut, harus mampu berperan sebagai penyelenggara tugas umum pemerintah dan pembangunan melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, begitu juga dalam menjalankan tugas harus mengedepankan etika moral serta kejujuran dan keikhlasan, tanggung jawab serta terus meningkatkan kemampuan dan kualitas diri. Seperti tertuang dalam UU ASN pasal 10 dan 11. Kelancaran penyelenggaraan tugas pemerintah dan pembangunan nasional sangat tergantung pada mekanisme kerja aparatur Negara, khususnya Aparatur Sipil Negara. Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN bukan saja unsur aparatur Negara, tetapi juga abdi masyarakat yang hidup di tengah- tengah masyarakat dan bekerja untuk kepentingan masyarakat. Kedudukan dan peranan dari Pegawai Negeri dalam setiap organisasi pemerintah sangat menentukan, sebab Aparatur Sipil Negara merupakan tulang punggung pemerintahan dalam melakukan pembangunan nasional. Sebagai aparatur Negara, Aparatur Sipil Negara juga sebagai abdi negara serta abdi masyarakat yang harus mengabdi kepada tugasnya, dan memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat. Untuk menciptakan Aparatur Sipil Negara yang baik, maka di undangkan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok – Pokok Kepegawaian yang telah diubah menjadi 7


Undang-Undang No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, serta Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS. Karena ASN memegang peranan yang sangat besar dalam kelancaran pemerintahan serta pembangunan maka dalam hal ini kedudukan pegawai negeri menjadi sangat penting dalam, sebab kelancaran pemerintah dan pembangunan negara tidak terlepas dari peranan dan keikutsertaan pegawai negeri. Di samping itu, Seorang ASN harus arif dan bijaksana di dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. ASN harus memberikan informasi kepada masyarakat mengenai pentingnya tanda pengenal, dan di dalam proses pembuatannya ASN juga harus memberikan pelayanan yang baik tanpa mempersulit masyarakat. Kesehatan merupakan salah satu unsur yang sangat penting dari mutu kehidupan dan pembangunan Nasional untuk mewujudkan Indonesia seutuhnya. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit dan pemulihan kesehatan oleh pemerintah dan/atau masyarakat. Melalui Rumah Sakit, yang merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat menurut Permenkes Nomor 30 Tahun 2019. Berdasarkan uraian di atas, peran rumah sakit dalam hal ini bertindak sebagai tenaga kesehatan sangatlah penting. Sehingga butuh adanya rancangan aktualisasi pada unit kerja dalam hal ini Rumah Sakit dimana ASN tersebut ditempatkan dan mewujudkan dalam sebuah kegiatan aktualisasi dengan menerapkan nilai-nilai dasar PNS yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) dalam setiap pekerjaan yang dilakukan disertai dengan pemahamaman tentang peran dan kedudukan PNS yaitu manajemen ASN, pelayanan publik dan Whole of Government untuk mewujudkan pelayanan profesional dan prima pada instansi kerjanya.

8


1.2 Tujuan Aktualisasi Penyelenggaraan Aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS dilakukan dengan tujuan sebagai berikut:

1. ASN memahami dan menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu ANEKA dalamsetiap pekerjaan yang dilakukan.

2. Mengaktulisasikan nilai-nilai dasar ASN dalam pelaksanaan tugas jabatan dan peran. 3. Meningkatkan kualitas pelayanan publik di bidang kesehatan sebagai seorang dokter guna mewujudkan tujuan kesehatan nasional.

4. Membangun ASN yang mampu belajar dan bekerjasama dengan unit kerja lainnya untuk mewujudkan Whole of Government (WoG) di lingkungan Rumah Sakit. 1.3 Manfaat Aktualisasi Manfaat dari kegiatan aktualisasi ini ialah menghasilkan ASN yang unggul, bermartabat, profesional dan berdedikasi tinggi, selalu mampu menerapkan nilai dasar sebagai seorang ASN. Nilai dasar ANEKA dan juga seperangkat prinsip yang menjadi landasan dalam menjalankan tugas serta hidup menurut butir-butir Pancasila.

9


BAB II PROFIL ORGANISASI & PESERTA

2.1 Profil Organisasi Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan di singkat RSUP Persahabatan, tetapi biasa disebut RS Persahabatan atau RSP, adalah rumah sakit umum kelas A milik pemerintah yang terletak di jalan Persahabatan Raya no 1, Jakarta timur, Indonesia. RS Persahabatan ini dibangun atas kerja sama pemerintah Indonesia dengan negara Uni soviet yang diresmikan pada tanggal 7 november 1963. Rumah sakit ini didirikan diatas lahan seluas 134.521 m2 dan rumah sakit ini sekarang berstatus sebagai rumah sakit rujukan nasional untuk penyakit pernapasan. Rumah sakit Persahabatan hingga sekarang ini mengalami berbagai

perkembangan dalam hal perbaikan fasilitas yang semakin modern dan

peningkatan fungsinya sebagai pusat pelayanan kesehatan, sehingga sekarang ini rumah sakit Persahabatan menjadi rumah sakit rujukan nasional di bidang pelayanan kesehatan respirasi (pernapasan) di Indonesia, disamping penyakit lainnya.RSUP Persahabatan merupakan Rumah Sakit Rujukan Respirasi Nasional Berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan RI No. HK.02.02/MENKES/566/2016. 2.1.1

Visi “Menjadi Rumah Sakit Pusat Respirasi Terkemuka di Asia Pasifik”

2.1.2

Misi • Melaksanakan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada mutu dan keselamatan pasien

• Melaksanakan pendidikan, penelitian dan pelatihan kedokteran dan tenaga kesehatan lainnya.

• Mengembangkan pelayanan yang terintegrasi dengan penelitian dan pendidikan dalam bidang kesehatan respirasi.

• Melaksanakan tata kelola rumah sakit dan tata kelola bisnis yang berstandar Internasional.

10


2.1.3

Tata Nilai ( P I K K O )

• Profesionalisme Melaksanakan

pekerjaan

sesuai

kompetensi

secara

konsisten

dengan

memperhatikan mutu dan keselamatan serta menjunjung tinggi moral dan etika

• Integritas Mencerminkan keberanian, kejujuran, ikhlas, dan teguh dalam menyatukan hati, kata, dan perbuatan serta komitmen dan disiplin dalam menjunjung tinggi kode etik profesi dan kebijakan rumah sakit.

• Kolaborasi Kerjasama dalam semangat keselarasan, keserasian dalam setiap pekerjaan secara obyektif, terpadu, dan sinergis.

• Kesempurnaan Memiliki mental juara dengan kinerja terbaik serta melebihi target, diiringi pembelajaran dan perbaikan terus menerus untuk menuju kesempurnaan dan menjadi yang terdepan. •

Orientasi pada Pelanggan Secara proaktif memberikan layanan yang cepat, tepat, mudah dan terbuka dengan mengedepankan sikap bersahabat, empati dan inovatif

Gambar 1. RSUP Persahabatan

11


2.1.4

Motto Dengan menjunjung tinggi tata nilai yang telah ditetapkan, RSUP Persahabatan

memiliki motto, yaitu:

“CARING WITH FRIENDSHIP”

Melalui nilai dan motto yang ada, pegawai RSUP Persahabatan diharapkan dapat memberikan pelayanan terbaik yang tidak hanya berfokus pada fisik tetapi juga menyentuh hati.

2.1.5

Perilaku Utama

Bertanggung jawab, konsisten,bekerja keras,kompeten dan santun.

Keselamatan dan selalu memberikan solusi terbaik.

Berani, jujur, ikhlas dan teguh dalam menyatukan hati, kata, dan perbuatan.

Disiplin dan komitmen dalam menjunjung tinggi kode etik profesi.

Bekerjasama dilandasi semangat toleransi dalam menciptakan keselarasan dan keserasian yang sinergis

Obyektif dan terpadu.

Pantang menyerah,menjadi yang terdepan dengan kinerja melebihi harapan.

Terus menerus melakukan pembelajaran dan perbaikan.

Cepat tepat mudah dan terbuka.

Inovatif, proaktif, dan empati

12


2.1.6

Struktur Organisasi

Gambar 2. Struktur Organisasi

2.1.7

Profil Peserta Nama

: dr. Iqbal Rivai, Sp.B.S.

NIP

:198502062020121001

Golongan

: III/b

Jabatan

: Ahli Pertama - Dokter

Unit Kerja

: RSUP Persahabatan

13


BAB III RANCANGAN AKTUALISASI 3.1 Deskripsi Isu Ketika wabah Covid 19 melanda negara Indonesia, maka Rumah Sakit Persahabatan punya andil dan sangat dibutuhkan, karena rumah sakit ini punya keunggulan dalam hal pelayanan kesehatan respirasi (pernapasan), maka RS Persahabatan menjadi rumah sakit rujukan untuk penderita Covid 19. Cukup banyak penderita Covid 19 yang dirujukan ke rumah sakit Persahabatan, sehingga sarana dan prasarana dalam rangka penanganan penderita Covid 19 di tingkatkan, bahkan tenaga medis dan tenaga penunjang medis di perbanyak. Sehingga pelayanan bagi penderita Covid 19 cukup meningkat secara signifikan. Melihat kondisi demikian, maka timbul

pemahaman bahwa rumah sakit

Persahabatan ini adalah rumah sakit yang hanya berfokus untuk melayani penyakit Covid 19, karena memang setiap orang yang terkena wabah Covid 19 dengan gejala ringan sampai berat, maka mereka akan segera dirujukan ke RS Persahabatan untuk mendapatkan pertolongan. Masyarakat cukup yakin bahwa apabila ada yang terkena wabah penyakit Covid 19, maka mereka akan segera membawa ke rumah sakit Persahabatan sebagai solusi yang terbaik. Begitu luar biasanya pemahaman yang 100% tidak tepat tersebut, disamping itu banyaknya berita bohong (hoaks) memperkeruh suasana dan meracuni pikiran masyarakat luas. Hal ini sangat jauh dari tujuan rumah sakit Persahabatan, karena tujuan dari rumah sakit persahabatan adalah sebagai sarana pelayanan terhadap seluruh macam penyakit. Memang di rumah sakit Persahabatan

terdapat tempat penelitian & pengembangan

terhadap penyakit pernapasan, itulah sebabnya rumah sakit Persahabatan disebut juga rumah sakit rujukan penyakit pernapasan, namun rumah sakit ini juga melayani terhadap pasien yang punya penyakit lainnya diluar kelainan pernafasan, mungkin penyakit Covid 19 identik dengan penyakit pernapasan, tapi penyakit pernapasan belum tentu sama dengan penyakit Covid 19, penyakit pernapasan yang bukan penyakit covid 19 misalnya TBC dan bronchitis termasuk kasus pasien bedah, sehingga yang terjadi saat ini adalah dimana adanya keengganan atau kekhawatiran yang lebih dari masyarakat yang menderita 14


penyakit selain Covid 19 untuk datang dan berobat di rumah sakit Persahabatan, karena mereka memang menganggap bahwa rumah sakit Persahabatan adalah rumah sakit khusus Covid 19. Dan hal ini akan berdampak buruk bagi kemajuan dan perkembangan dari rumah sakit Persahabatan pada saat ini, dan mau tidak mau cara pandang yang keliru yang beredar di masyarakat harus segera dirubah. Ada beberapa

faktor yang menjadi faktor penunjang atas kesalahpahaman ini

misalnya : 1) sesuai dengan visi dari rumah sakit Persahabatan yang ingin menjadikan RSUP Persahabatan menjadi rumah sakit respirasi terkemuka di Asia Pasifik, maka pandangan yang berkembang di kalangan masyarakat pada saat ini RSUP Persahabatan hanya berfokus pada penyakit covid 19. 2) adanya penurunan waktu praktek yang dilakukan oleh dokter non Covid (pembatasan praktik dokter) karena mengurangi kontak fisik. 3) Kurangnya edukasi kreatif atas sistem pelayanan dari RSUP Persahabatan melalui media sosial. Inilah faktor-faktor yang cukup berkontribusi atas ketidaktahuan masyarakat terhadap pelayanan non Covid yang berujung pada kurangnya pelayanan kesehatan kepada pasien non Covid.

3.2 Identifikasi Isu Penulis menentukan isu dengan cara observasi di unit kerja, berikut ini identifikasi isu yang telah dirumuskan : 1. Kurangnya kunjungan pasien kasus bedah saraf dengan penyakit non-Covid yang berobat ke poliklinik RSUP Persahabatan 2. Kurang kasusnya pelayanan kamar operasi di RSUP Persahabatan dalam masa pandemi Covid 19 3. Kurang optimalnya keamanan tenaga kesehatan dalam penanganan pasien rawat jalan dalam masa pandemi Covid 19 TABEL 1. MATRIK PENILAIAN KUALITAS ISU DENGAN ANALISA APKL ISU

A

P

K

L

Jumlah

Prioritas

1

5

5

5

4

19

1

2

5

4

5

4

18

2

3

4

5

4

4

17

3

Berdasarkan analisis penilaian kualitas isu dengan kriteria APKL, maka isu yang dipilih adalah nomor 1 15


3.3 Analisa Penyebab Isu Kurangnya kunjungan pasien kasus bedah saraf dengan penyakit non-Covid yang berobat ke poliklinik RSUP Persahabatan.

Surrounding

Pandemi Covid

System

Adanya RS yang bisa menatalaksana kasus bedah saraf, tapi tidak fokus pelayanan Covid

Protokol kesehatan yang belum terlaksana dengan optima

Kabar Hoax tentang Covid

Himbauan pemerintah Kapasitas pelayanan yang menurun (ruang rawat inap, ICU dll)

Rujukan yang tidak berjalan

Kurangnya kunjungan pasien kasus bedah saraf dengan penyakit non-Covid yang berobat ke poliklinik RSUP

Kemampuan staf rumah sakit dalam menjalani prokes yang belum seragam

Takut tertular Covid

Persahabatan

Pasien takut untuk datang ke RS karena stigma RS Covid

Kemampuan edukasi yang belum optimal

Belum ada dan meratanya vaksin

Pasien takut di Covid kan

Skill

Human

Gambar 3. Diagram Fishbone Penyebab-penyebab isu tersebut sebagai berikut : 1. Pandemi Covid 19, yang terjadi sejak awal tahun 2019, yang berdampak pembatasan pergerakan masyarakat 2. Kabar palsu tentang penyakit Covid 19 yang belum jelas kebenarannya 3. Rujukan berjenjang yang tidak berjalan, karena stigma RS Covid. Sejawat dari RS dibawah takut dan enggan merujuk pasien ke RSUP Persahabatan 4. Protokol Kesehatan yang belum terlaksana secara optimal 5. Himbauan pemerintah agar masyarakat tidak keluar rumah dan beraktifitas di luar rumah 16


6. Kapasitas pelayanan rumah sakit yang diturunkan (Rawat Inap, ICU, dll), tenaga kesehatan banyak yang terkenan Covid 19 7. Adanya RS yang bisa memberikan pelayanan bedah saraf, dan tidak fokus ke pelayanan Covid 19 8. Kemampuan staf rumah sakit dalam menjalani protocol kesehatan yang belum seragam 9. Kemampuan edukasi staf rumah sakit yang belum memadai dalam media daring maupun luring 10. Pasien yang berobat takut di Covid kan 11. Terbentuk stigma di pasien bahwa RSUP Persahabatan merupakan RS Covid 12. Pasien takut tertular Covid 19 13. Belum ada dan meratanya vaksin Covid 19 Dampak yang akan terjadi jika isu tersebut tidak dapat dicegah : 1. Pemanfaatan fasilitas RS menurun 2. Meningkatnya antrian pasien non Covid di RS di luar RSUP Persahabatan sehingga pengobatan menjadi terlambat 3. Kecacatan dan kematian pasien bedah saraf yang meningkata 4. Nama baik RS yang rusak karena stigma Covid 19, yang sulit untuk diperbaiki lagi 5. Menurunnya pendapatan rumah sakit 6. Banyak tenaga kesehatan yang yang tidak produktif bekerja 7. Banyak tenaga kesehatan yang terkena Covid 19 yang bisa menyebarkan kekeluarga dan masyarakat disekitarnya

3.4 Gagasan Pemecahan Isu Perlu dicari gagasan dan ide yang baru sebagai langkah terobosan yang mampu menghilangkan pemahaman yang keliru, agar masyarakat dapat mengetahui dengan jelas maksud dan tujuan dari keberadaan rumah sakit Persahabatan ini. Di tengah masa pandemi dengan begitu banyaknya protokol kesehatan yang harus diperhatikan, berikut kegiatan sebagai penyelesaian isu di atas :

17


Tabel 2. Kegiatan untuk Gagasan Pemecahan Isu No. 1

Persiapan dan perencanaan pembuatan media informasi

2

Pembuatan media informasi untuk poliklinik tentang pelayanan non covid di RS Persahabatan

3 4

3.5

Kegiatan

Pendistribusian media informasi dan pelaksanaan protokol kesehatan Monitoring dan evaluasi dampak pembuatan media informasi

Matriks Rancangan Aktualisasi Hasil dari rancangan kegiatan aktualisasi bergantung pada rancangan kegiatan yang akan dilakukan oleh peserta untuk mengatasi isu yang terdapat di unit kerja dengan menginternalisasikan nilai-nilai dasar seorang ASN (ANEKA, Manajemen SDM, Pelayanan Publik, Whole of Government dan Pelayanan Publik). Rancangan kegiatan aktualisasi dapat dilihat pada matriks sebagai berikut

18


Matriks Rancangan Aktualisasi Unit Kerja

:

Isu yang Diangkat

:

Gagasan Pemecah Masalah

:

RSUP Persahabatan Kurangnya kunjungan pasien kasus bedah saraf dengan penyakit non-Covid yang berobat ke poliklinik RSUP Persahabatan. Penguatan Informasi Edukasi Pelayanan Bedah Saraf di RSUP Persahabatan pada masa Pandemi

Tabel 3. Matriks Rancangan Aktualisasi No

Kegiatan

Tahapan kegiatan Output/hasil

Keterkaitan substansi mata pelatihan

Konstribusi terhadap visi dan misi organisasi

1

Persiapan dan

Berdiskusi dan

Jadwal dan

perencanaan

merancang

draft kerja

pembuatan

edukasi dengan

media informasi

mentor

Akuntabilitas

Penguatan nilai organisasi

Kegiatan ini bertujuan

Profesionalisme

untuk

Mengupayakan

persiapan dengan pihak

melaksanakan tata

bekerja dengan hati

terkait

kelola rumah sakit dan

dan sesuai

1. Mencatat hasil diskusi

19


Berdiskusi dan

Notulensi

merancang edukasi

rapat dan

dan konsultasi

izin

dengan sesama

pembuatan

dokter dan pihak

leaflet sesuai

terkait (PKRS)

aturan RS

2. Melaporkan hasil diskusi

persiapan ke atasan langsung 3. Membuat draft kerja yang

jelas

tata kelola klinis yang

kebutuhan

berstandar Internasional

Integritas Bekerja dengan

Standar internasional disini merujuk pada

semangat dan penuh integritas.

kemodernan dari pemberian edukasi.

Berdiskusi dengan coach pasca 1 minggu kegiatan

Nasionalisme

1. Menghargai pendapat

saat berdiskusi Etika Publik 1.

Berperilaku sesuai kode etik a

Anti Korupsi 1. Melakukan diskusi sesuai

waktu yang telah dijanjikan 2. Mencatat seluruh hasil diskusi

Kolaborasi Melakukan kerja sama dengan rekan sejawat maupun bagian lain yang bertujuan menghasilkan hasil yang masksimal Kesempurnaan Mengedepankan kemajuan teknologi yang dapat dimanfaatkan dengan 20


lebih baik

Orientasi pada pelanggan Pemenuhan kebutuhan pelanggan secara maksimal dengan upaya yang akan dibuat

21


2

Pembuatan media informasi

Membuat

Desain

desain leaflet

leaflet

Akuntabilitas

Seperti salah satu

Profesionalisme

Melaporkan kepada atasan

misi RSUP

Mengupayakan

tentang pemilihan desain

Persahabatan yaitu

bekerja dengan hati

leaflet dan mencatat hasil

melaksanakan

dan sesuai

diskusi dengan pihak

pelayanan

kebutuhan

terkait teantang isi leaflet

kesehatan yang berorientasi pada

Nasionalisme Sikap wujud nyata dari nilai kemanusiaan dengan mengutamakan kebutuhan pasien.

mutu dan keselamatan berbasis teknologi terkini dan melaksanakan tata kelola

Integritas Bekerja dengan semangat dan berdedikasi tinggi.

berstandar Internasional, ramah lingkungan dan efisien

22


Etika Publik •

Membuat isi

Leaflet tecetak

konten video

dan video

edukasi

edukasi telah dibuat

Syuting video edukasi

Kolaborasi

Menjaga etika dan kode

Melakukan kerja

etik profesi dalam

sama dengan rekan sejawat maupun

Komitmen Mutu

1. Meningkatkan

bagian lain yang bertujuan

pengetahuan pasien

menghasilkan hasil

tentang pelayan bedah

yang masksimal dan

saraf

terupdate

2. Berupaya meningkatkan mutu pelayanan melalui

Kesempurnaan

ide yang diberikan

Mengedepankan kemajuan teknologi

Anti Korupsi

yang dapat

Menepati janji untuk

dimanfaatkan dengan

kegiatan syuting dan

lebih baik

membuat isi media informasi secara benar dan jujur

Orientasi pada pelanggan Melakukan upaya yang lebih, guna memenuhi kebutuhan pelanggan 23


secara maksimal. Memberikan pilihan yang lebih variatif kepada pelanggan

3

Pendistribusian media informasi dan pelaksanaan protokol kesehatan

Membuat

Perlengkapan

perlengkapan

kebutuhan

Menjelaskan isi media

pelayanan kesehatan Berupaya memberikan

sesuai protokol

APD poliklinik

informasi kepada pasien dan

yang berorientasi

melaporkan hasil kegiatan ke

pada mutu dan

atasan

keselamatan pasien

kesehatan Covid

Akuntabilitas

Melaksanakan

Profesionalisme

pelayanan secara

24


Mengaplikasikan

Penggunan

Nasionalisme

Komitmen pemberian Profesional

protokol kesehatan

acrylic, APD,

Memberikan

dalam ruangan

Face Shield,

prima kepada pasien tanpa

masyarakat secara

Integritas

konsultasi (poli)

Masker, Jarak

memandang latar belakang

luas, baik pasien

Memberikan

penderita covid

pelayanan

pelayanan

antara Dokter dan pasien serta pembatasan jumlah orang di dalam ruangan poli

Etika Publik Memberikan pelayanan dan penjelasan kepada pasien secara benar sesuai dengan kode etik

mutu kepada

maupun pasien non- dengan covid menjadi lebih

mengunakan

terjamin dan

prinsip yang

transparan

sesuai dengan aturan yang sedang berlaku.

Komitmen Mutu Berupaya meningkatkan pemberian mutu pelayanan yang berorientasi pada kebutuhan pasien dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan

Kolaborasi Bekerjasama dengan rekan sejawat dan tenaga kesehatan lain demi memberikan mutu pelayanan yang terbaik

Anti Korupsi Menjamin terpenuhi nya

Kesempurnaan Berusaha membuat 25


kebutuhan pasien secara

perubahan dengan

benar dan tepat

memperbaiki pelayanan melalui perbaikan sarana dan prasarana serta profesionalisme dari pemberi pelayanan Orientasi pada pelanggan Berupaya secara maksimal memenuhi kebutuhan pasien yang beragam

4

Monitoring dan

evaluasi dampak pembuatan media informasi

Melakukan

Data

pemantauan

perbandingan

pasca

jumlah pasien

penyebaran

sebelum dan

leaflet dengan

sesudah

melihat jumlah

pemberian

pasien poliklinik

leaflet

bedah saraf yang datang

Data masukan dari pasien dan keluarga.

Melakukan

Akuntabilitas

1. Melakukan pemantauan edukasi yang diberikan dengan bertanggung jawab.

2. Dapat mempertanggung jawabkan edukasi yang telah dilakukan

Kegiatan ini bertujuan Profesionalisme untuk meningkatkan

Berupaya melakukan

pengetahuan ke

pekerjaan sesuai

pasien

dengan bidang keahlian profesi Integritas Menjalankan pekerjaan dengan standar operasional 26


evaluasi leaflet dengan menanyakan kepada pasien dan keluarganya apakah cukuf

Nasionalisme

1. Mengutamakan nilai kemanusiaan dan keadilan melalui pemantauan edukasi pasien

masukan dari

Etika Publik

pasien dan

1. Berperilaku santun

keluarganya

saat bertanya

Bediskusi dengan mentor tentang pelaporan hasil kegiatan

Kolaborasi Bekerjasama dengan rekan sejawat demi pemberian mutu pelayanan yang baik pemberian mutu pelayanan yang baik

efektif dan ada

prosedur .

tentang media informasi kepada

Kesempurnaan Meminimalkan kemungkinan resiko dari tindakan yang diberikan

pasien

2. Menghargai pendapat pasien

Orientasi pada pelanggan Memberikan pelayanan

Komitmen Mutu

prima kepada pelanggan

1. Menjadikan masukan dari pasien dan data poliklinik sebagai landasan 27


untuk perbaikan pelayanan

2. Berusaha melakukan upaya pencegahan masalah dari tindakan edukasi yang telah dilakukan

Anti Korupsi Bersikap transparansi terhadap hasil evaluasi edukasi Ketika melaporkan ke atasan

28


3.6 Rencana Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi Tabel 4. Rencana Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi No

1

Kegiatan

Juni MInggu

Minggu

Minggu

MInggu

ke 1

ke 2

ke 3

ke 4

Persiapan dan perencanaan pembuatan media informasi

2

Pembuatan media informasi untuk poliklinik tentang pelayanan non covid di RS Persahabatan dan penyebaran media informasi

3

Memperketat protokol kesehatan dalam konsultasi tatap muka dan perawatan pre dan pasca operasi

4

Monitoring dan evaluasi dampak pembuatan media informasi

29


BAB IV PELAKSANAAN AKTUALISASI 4.1. Capaian Aktualisasi Kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN dilaksanakan di Rawat Jalan Poliklinik Bedah RSUP Persahabatan. Periode pelaksanaan aktualisasi dilakukan pada tanggal 29 Mei – 5 Juli 2021. Kegiatan yang dilakukan selama aktualisasi dan habituasi dapat terlaksana 4 kegiatan sebagai berikut. Tabel 5. Daftar Realisasi Kegiatan Aktualisasi No 1

Kegiatan

Keterangan

Persiapan dan perencanaan pembuatan media

Tercapai

informasi 2

Pembuatan tentang

media

informasi

pelayanan

non

untuk covid

poliklinik di

Tercapai

RSUP

Persahabatan 3

Pendistribusian media informasi dan pelaksanaan

Tercapai

protokol kesehatan 4

Monitoring dan evaluasi dampak pembuatan media

Tercapai

informasi

4.2. Hasil kegiatan dan Pembahasan Nilai-nilai dasar ANEKA yang terdiri dari akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi telah saya aktualisasikan dalam kegiatan-kegiatan aktualisasi diatas. Laporan terperinci jalannya aktualisasi setiap kegiatan disajikan dalam bentuk pendokumentasian kegiatan sebagai berikut :

30


4.2.1. Kegiatan 1 Tabel 6. Kegiatan 1 Nama Kegiatan Tanggal Tahapan Kegiatan

Persiapan dan perencanaan pembuatan media informasi 29 Mei 2021 – 4 Juni 2021 1. Berdiskusi dan merancang edukasi dengan mentor 2. Berdiskusi dan merancang edukasi dan konsultasi dengan pihak terkait (PKRS) 3. Berdiskusi dengan Coach, meminta masukan untuk kegiatan aktualisasi

PEMBAHASAN Kegiatan ini bertujuan untuk merancang media informasi yang digunakan untuk meningkatkan pengetahuan pasien tentang pelayanan bedah saraf non covid di RSUP Persahabatan. Tahapan kegiatan yang pertama dalam memulai kegiatan membuat rancangan media informasi adalah dengan meminta izin memulai kegiatan kepada mentor, dilanjutkan diskusi dan merancang kegiatan. Kegiatan ini dilakukan di ruang kerja poliklinik mentor dengan membawa rencana kegiatan, sehari

sebelumnya sudah

meminta waktu terlebih dahulu melalui media pesan singkat. Hal ini sesuai dengan nilai ASN etika publik dan akuntabilitas. Dalam berdiskusi dengan pimpinan, saya menghormati beliau sebagai atasan dan teman sejawat saya, hal ini sesuai dengan nilai ASN nasionalisme. Pertemuan dilakukan sekitar 30 menit, agar tidak mengganggu waktu mentor dalam bekerja, hal ini sesuai dengan nilai ASN antikorupsi. Tahapan berikutnya adalah berdiskusi dan merancang edukasi dengan pihak PKRS (Promosi Kesehatan Rumah Sakit). Dengan sebelumnya menghubungi pihak PKRS dan menyepakati waktu pertemuan, saat berdiskusi penulis mencatat notulensi rapat dengan baik dan benar, hal ini sesuai dengan nilai ASN akuntabilitas , anti korupsi, dan komitmen mutu sehingga memenuhi semua persiapan yang diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan pasien mengenai layanan bedah saraf di RSUP Persahabatan sebagai bagian dari nilai ASN nasionalisme, etika publik dan komitmen mutu Kegiatan ini diakhiri dengan laporan kepada mentor dan coach. Laporan dilakukan di ruang kerja poliklinik setelah selesai kegiatan poliklinik agar tidak 31


mengganggu pelayanan yang sesuai dengan nilai ASN etika publik dan anti korupsi. Laporan tersebut merupakan sarana pertanggung jawaban kegiatan aktualisasi sebagai bagian dari nilai ASN akuntabilitas. Dari laporan tersebut juga dapat disimpulkan hal-hal yang harus diperbaiki untuk perbaikan selanjutnya juga untuk kepentingan perbaikan pelayanan terhadap pasien, sesuai dengan nilai ASN komitmen mutu dan nasionalime. Laporan kepada coach dilakukan dengan mengirim daftar kegiatan tahap pertama melalui email, kemudian diskusi dengan coach melalui daring. Dari diskusi dengan coach mendapatkan banyak masukan untuk perbaikan pada laporan kegiatan, kegiatan sesuai dengan nilai ASN Akuntabilitas dan etika public. ANALISIS DAMPAK Dampak Positif : Tersedianya

rancangan

media

informasi

yang

akan

digunakan

untuk

meningkatkan pengetahuan pasien, akan membantu pembuatan media informasi. Media informasi ini diharapkan dapat berkelanjutan sehingga pengetahuan pasien meningkat sehingga pasien tidak perlu takut untuk berobat ke RSUP Persahabatan. Penulis dapat mencapai semua rancangan kegiatan 1 secara lancar dikarenakan penulis menerapkan nilai-nilai ASN selama kegiatan 1 Dampak Negatif : Kegiatan dimulai tanpa meminta izin dengan sopan santun kepada atasan dan pihak terkait, maka tidak akan tercapai koordinasi yang baik antar semua pihak yang terlibat. Komunikasi yang tidak menerapkan nilai etika publik dapat menghambat proses berjalannya diskusi dengan bagian yang lain (PKRS). Hal tersebut juga berdampak tidak terciptanya kerjasama yang baik antar profesi seperti pada nilai whole of government yang mengakibatkan minimnya pengetahuan pasien tentang pelayanan bedah saraf non covid di RSUP Persahabatan, menyebabkan terbentuk stigma di masyarakat bahwa di RS ini hanya melayani pasien covid. Kontribusi terhadap Visi dan Misi RSUP Persahabatan : Penerapan nilai-nilai dasar ANEKA dalam melaksanakan setiap tahapan kegiatan dalam pembuatan rancangan media informasi sesuai dengan misi RSUP Persahabatan untuk menjadi yang terdepan dalam pelayanan kesehatan bedah saraf non covid yang berkualitas. Penerapan nilai ANEKA di RSUP Persahabatan dinilai dapat berkontribusi 32


dalam menjadikan yang terdepan di pelayanan kesehatan bedah saraf non covid. Tentunya hal itu akan berhubungan pula dengan tercapainya misi RSUP Persahabatan dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan dibidang bedah saraf yang aman, nyaman dan berkualitas. Dimana pasien mudah mengakses informasi tentang bedah saraf non covid sehingga memudahkan dalam proses pelayanan, dan menghilangkan stigma pasien, serta meningkatkan angka utilitas peralatan bedah saraf di RSUP Persahabatan Penguatan Nilai Organisasi RSUP Persahabatan : Penerapan nilai-nilai dasar ANEKA dalam melaksanakan setiap tahapan kegiatan akan menguatkan nilai-nilai organisasi RSUP Persahabatan dan meningkatanya pengetahuan pasien yang berkesinambungan, hal ini dapat membantu mewujudkan nilai RSUP Persahabatan

33


Kegiatan 1 Persiapan dan perencanaan pembuatan media informasi Tabel 7. Tahapan kegiatan 1 No Tahapan Output Proses

Output Hasil

Kegiatan 1.1

Tanggal Pelaksanaan

Berdiskusi dan

Melakukan diskusi dengan Mentor,

merancang

menentukan draft kerja.

2/6/2021

edukasi dengan mentor

Gambar 4. Notulensi diskusi dengan mentor 1.2

Berdiskusi dan

Media informasi yang disediakan dari PKRS

merancang

ada 3 yaitu : Leaflet, Video tiktok (durasi 1

media informasi

menit, disebarkan melalui akun RS

dengan pihak

Persahabatan), Rekaman audio yang

terkait (PKRS)

disebarkan lewat paging sistem (durasi 1

3/6/2021

menit, ditayangkan pagi, siang dan sore)

Gambar 5. Diskusi dengan PKRS

Tema : Pelayanan yang Aman dan Nyaman

Konten dikumpulkan hari senin, 7/3/2021, kemudian diproses oleh tim PKRS

34


1.3

Berdiskusi dengan Coach,

Coach memberikan saran untuk konten

4/6/2021

informasi memperkuat ilmu bedah saraf

meminta masukan untuk kegiatan aktualisasi

Gambar 6. Cuplikan diskusi dengan coach

35


4.2.2. Kegiatan 2 Tabel 8. Kegiatan 2 Nama Kegiatan Tanggal Tahapan Kegiatan

Pembuatan media informasi untuk poliklinik tentang pelayanan non covid di RSUP Persahabatan 7 Juni 2021 – 11 Juni 2021 1. Membuat desain media leaflet 2. Membuat konten video edukasi 3. Membuat media informasi video edukasi

PEMBAHASAN Kegiatan ini bertujuan untuk membuat desain media leaflet dan video edukasi yang digunakan untuk meningkatkan pengetahuan pasien tentang pelayanan bedah saraf non covid di RSUP Persahabatan. Tahapan kegiatan yang pertama dalam memulai kegiatan membuat desain leaflet adalah dengan berdikusi dengan mentor dan PKRS mengenai desain leaflet. Kegiatan ini dilakukan di ruang kerja poliklinik mentor dengan membawa desain media dan konten, sehari sebelumnya sudah meminta waktu terlebih dahulu melalui media pesan singkat. Hal ini sesuai dengan nilai ASN etika publik dan akuntabilitas. Dalem berdiskusi dengan mentor, saya menghormati beliau sebagai atasan dan teman sejawat saya, hal ini sesuai dengan nilai ASN nasionalisme. Pertemuan dilakukan sekitar 30 menit, agar tidak mengganggu waktu mentor dalam bekerja, hal ini sesuai dengan nilai antikorupsi. Tahapan berikutnya adalah berdiskusi dan merancang edukasi dengan pihak PKRS tentang video edukasi. Dengan sebelumnya menghubungi pihak PKRS dan menyepakati waktu pertemuan, saat berdiskusi saya mencatat notulensi rapat dengan baik dan benar, hal ini sesuai dengan nilai ASN akuntabilitas, anti korupsi, serta menyepakati jadwal syuting video edukasi. Kegiatan berikut adalah melakukan syuting video edukasi. Menepati jadwal yang disepakati dengan pihak PKRS, sesuai dengan nilai ASN Antikorupsi. Mengikuti syuting dengan menggunakan alat-alat yang canggih sesuai dengan nilai ASN Komitmen mutu dan bersifat inovatif. Bersikap sopan dan berpakai rapi selama proses syuting menunjukan nilai ASN etika public. Selama proses syuting dilakukan pendokumentasian untuk dilaporkan kepada atasan sesuai dengan nilai ASN Akuntabilitas. Bersepakat mencari solusi jika selama syuting terdapat masalah pada proses, sesuai nilai ASN Nasionalisme.

36


ANALISIS DAMPAK Dampak Positif : Tersedianya desain media informasi (leaflet dan video edukasi) dan konten yang akan digunakan untuk meningkatkan pengetahuan pasien, akan membantu pembuatan media informasi. Media informasi ini diharapakan dapat berkelanjutan sehingga pengetahuan pasien meningkat sehingga pasien tidak perlu takut untuk berobat ke RSUP Persahabatan. Penulis dapat mencapai semua rancangan kegiatan 1 secara lancar dikarenakan penulis menerapkan nilai-nilai ASN selama kegiatan 1 Dampak Negatif : Kegiatan tanpa meminta izin dengan sopan santun kepada atasan dan pihak terkait, maka tidak akan tercapai koordinasi yang baik antar semua pihak yang terlibat. Komunikasi yang tidak menerapkan nilai etika publik dapat menghambat proses berjalannya diskusi konten dengan mentor dan bagian yang lain (PKRS). Hal tersebut juga berdampak tidak akan terciptanya kerjasama yang baik antar profesi seperti pada nilai whole of government sehingga berakibat minimnya pengetahuan pasien tentang pelayanan bedah saraf non covid di RSUP Persahabatan, menyebabkan terbentuk stigma di masyarakat bahwa di RS ini hanya melayani pasien covid. Kontribusi terhadap Visi dan Misi RSUP Persahabatan : Penerapan nilai ANEKA di RSUP Persahabatan dinilai dapat berkontribusi dalam menjadikan yang terdepan di pelayanan kesehatan bedah saraf non covid. Tentunya hal itu akan berhubungan pula dengan tercapainya misi RSUP Persahabatan dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan dibidang bedah saraf yang aman, nyaman dan berkualitas. Dimana pasien mudah mengakses informasi tentang bedah saraf non covid sehingga memudahkan dalam proses pelayanan, dan menghilangkan stigma pasien, serta meningkatkan angka utilitas peralatan bedah saraf di RSUP Persahabatan Penguatan Nilai Organisasi RSUP Persahabatan : Penerapan nilai-nilai dasar ANEKA dalam melaksanakan setiap tahapan kegiatan akan menguatkan nilai-nilai organisasi RSUP Persahabatan dan meningkatanya pengetahuan pasien yang berkesinambungan, hal ini dapat membantu mewujudkan nilai RSUP Persahabatan

37


Kegiatan 2 Pembuatan Media Informasi Tabel 9. Tahapan kegiatan 2 No

Tahapan

Output Proses

Kegiatan 2.1

Output Hasil

Tanggal Pelaksanaan

Membuat

Melakukan

desain leaflet

diskusi dengan

7/6/2021

Mentor dan PKRS mengenai desain dan isi.

38


Gambar 7. Desain leaflet

39


2.1

Membuat isi

Melakukan

8/6/2021

konten video

diskusi dengan

edukasi

Mentor dan PKRS tentang isi.

2.3

Membuat

Melakukan

media

syuting di

informasi video

studio PKRS

10/6/2021

edukasi

Ga Gambar 8. Syuting video edukasi

40


4.2.3. Kegiatan 3 Tabel 10. Kegiatan 3 Nama Kegiatan Tanggal Tahapan Kegiatan

Pendistribusian media informasi dan pelaksanaan protokol kesehatan 14- 25 Juni 2021 1. Menyebarkan leaflet 2. Menyebarkan video edukasi 3. Menjalankan protokol kesehatan Covid di poliklinik bedah saraf

PEMBAHASAN Kegiatan ini bertujuan untuk mendistirbusikan media informasi dan kegiatan menjalankan protokol kesehatan di poliklinik. Tahapan kegiatan yang pertama dalam memulai kegiatan membagikan leaflet kepada pasien yang datang. Kegiatan ini dilakukan dengan memberi edukasi kepada pasien mengenai isi leaflet dan tujuan penyebaran leaflet. Bertujuan agar pasien dapat memberitahukan ke masyarakat melalu keluarga dan tetangganya terlebih dahulu, ini sesuai dengan nilai ASN Nasionalisme. Alasan diberikan karena menggunakan sarana pasien sebagai bukti pelayanan kasus bedah saraf di RSUP Persahabatan, ini sesuai dengan nilai ASN Komitmen mutu dan Akuntabilitas. Penjelasan dilakukan dengan santun dan memberikan kesempatan pada pasien untuk bertanya dan berpendapat, ini sesuai dengan nilai ASN Etika public. Tahapan berikutnya adalah menayangkan video edukasi kepada pasien, dikarenakan di depan poli bedah saraf tidak ada fasilitas TV. Penyebaran dilakukan dengan menggunakan media computer ditayangkan di depan pasien dan keluarga pasien yang datang ke poliklinik, ini sesuai nilai ASN Komitmen mutu. Penayangan melalui media social akan menjadi kelanjutan dari penyebaran melalui poliklinik. Cara bertujuan agar mendapat saran dan kritik dari pasien sebagai penerima jasa pelayanan bedah saraf di RSUP Persahabatan, ini sesuai dengan nilai ASN Komitmen mutu. Data yang disajikan didalam video edukasi merupakan semua tindakan yang dilakukan di RSUP Persahabatan dan bukan data fiktif, ini sesuai dengan nilai ASN Anti korupsi. Kegiatan berikut adalah melakukan pelayanan dengan menerapkan protokol kesehatan dengan terlebih dahulu menyediakan APD dan melakukan 3M (Memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak) sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh RS, ini sesuai dengan nilai ASN Nasionalisme dan antikorupsi. Kendala yang didapatkan ialah perubahan status rumah 41


sakit menjadi RS pusat rujukan covid dan tidak menerima pelayan pasien non covid untuk tindakan. Jumlah pasien juga menurun sehingga pasien yang diedukasi menjadi lebih rendah. ANALISIS DAMPAK Dampak Positif : Penyebaran media informasi serta penerapan protokol kesehatan mendapatkan dampak berupa pengetahuan pasien semakin banyak dan karena sebelumnya pasien sudah merasakan pelayanan di RSUP Persahabatan merasa aman dan nyaman, pasien dapat menjadi bukti pelayanan. Distribusi media informasi ini diharapakan dapat berkelanjutan sehingga pengetahuan pasien meningkat sehingga pasien tidak perlu takut untuk berobat ke RSUP Persahabatan dan semakin luas platfom yang digunakan. Dampak Negatif : Ketidaktersedian penyebaran media informasi dan penerapan protokol kesehatan, yang terjadi stigma di dalam msayarakat menjadi semakin kuat. Ketidakpercayaan masyarakat dapat merugikan pengelolan RS. Kerugian yang didapatkan berupa pengurangan pemasukan RS, nama besar RS yang rusak dan angka utilitas alat-alat kesehatan yang ada di RS menjadi rendah. Perbaikan nama baik RS menjadi hal yang sulit dikarenakan memerlukan waktu yang panjang untuk menimbulkan kembali kepercayaan masyarakat. Staf yang ada di RS, menjadi kesulitan untuk memenuhi target SKP. Kontribusi terhadap Visi dan Misi RSUP Persahabatan : Penerapan nilai-nilai dasar ANEKA dalam melaksanakan setiap tahapan kegiatan dalam pendistribusian media informasi dan penerapan protokol kesehatan sesuai dengan misi RSUP Persahabatan untuk menjadi yang terdepan dalam pelayanan kesehatan bedah saraf non covid. Penerapan nilai ANEKA di RSUP Persahabatan dinilai dapat berkontribusi dalam menjadikan yang terdepan di pelayanan kesehatan bedah saraf non covid. Tentunya hal itu akan berhubungan pula dengan tercapainya misi RSUP Persahabatan dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan dibidang bedah saraf yang aman, nyaman dan berkualitas. Penguatan Nilai Organisasi RSUP Persahabatan : Penerapan nilai-nilai dasar ANEKA dalam melaksanakan setiap tahapan kegiatan akan menguatkan nilai-nilai organisasi RSUP Persahabatan dan meningkatanya pengetahuan pasien yang berkesinambungan, hal ini dapat membantu mewujudkan nilai RSUP Persahabatan

42


Kegiatan 3 Penyebaran media informasi dan pelaksanaan protokol kesehatan Tabel 11. Tahapan kegiatan 3 No

Tahapan

Output Proses

Output Hasil

Tanggal

Kegiatan 3.1

Pelaksanaan

Menyebarkan

Melakukan

leaflet

distribusi leaflet

14/6/2021

ke pasien yang datang ke poliklinik bedah saraf

Gambar 9. Pendistribusian leaflet 43


3.2

Menyebarkan

Menayangkan

media

video di media

informasi

RS

14/6/2021

video

Gambar 10. Video edukasi https://drive.google.com/file/d/1dklUTerCI8l8lWON_7enLJNYJOxPB8U/view?usp=sharing

44


3.3

Menjalankan

Mempersiapkan

protokol

APD di poliklinik

kesehatan

dan

Covid di

menjalankan

poliklinik

protokol

bedah saraf

kesehatan

14/6/2021

Gambar 11. Protokol kesehatan dan APD

45


4.2.4. Kegiatan 4 Tabel 12. Kegiatan 4 Nama Kegiatan Tanggal Tahapan Kegiatan

Monitoring dan evaluasi dampak pembuatan media informasi 28 Juni – 3 Juli 2021 1. Melakukan pemantauan pasca penyebaran media informasi dengan melihat jumlah pasien poliklinik bedah saraf yang datang 2. Menanyakan masukan dari pasien mengenai media informasi 3. Melakukan diskusi evaluasi penyebaran media informasi dengan mentor

PEMBAHASAN Kegiatan monitoring dan evaluasi dampak pembuatan media informasi. Kegiatan ini bertujuan untuk evaluasi terhadap dampak positif maupun negative dari pembuatan media informasi dan penerapan protokol kesehatan. Tahapan berikutnya adalah melakukan pemantauan pasca penyebaran media informasi dengan melihat jumlah pasien polklinik bedah saraf yang datang. Dilakukan dengan meminta izin kepada pihak administrasi poli untuk melihat buku kedatangan pasien selama 1 minggu dilakukan secara sopan, ini sesuai dengan nilai ASN etika public. Didapatkan total pasien 13 minggu pasca penyebaran media informasi. Data yang diambil dari buku kedatangan pasien poliklinik dilakukan pencatatan, ini sesuai dengan nilai ASN akuntabilitas. Pengecekan data pasien dilakukan dengan teliti dan sesuai apa adanya, ini sesuai dengan nilai ASN antikorupsi. Kegiatan berikut adalah menanyakan masukan dari pasien mengenai media informasi. Pasien yang 1 minggu lalu kontrol, diminta datang kembali. Pasien dan keluarga ditanyakan pendapat secara santun dan menghargai pendapat, ini sesuai dengan nilai ASN etika public. Informasi yang didapatkan oleh pasien yaitu penyebaran media informasi belum sampai ke faskes perujuk, ada beberapa pasien yang di arahkan ke faskes lain karena RSUP Persahabatan hanya menerima covid 19. Kegiatan berikut adalah melakukan diskusi evaluasi penyebaran media informasi dengan mentor. Kegiatan ini dilakukan melalui telepon, dengan sebelumnya meminta izin diskusi dengan santun dan melaporkan kegiatan evaluasi kegiatan kepada mentor. Hal ini sesuai dengan nilai ASN etika publik dan akuntabilitas. Dalem berdiskusi dengan mentor, saya menghormati beliau sebagai atasan dan teman sejawat saya, hal ini sesuai dengan nilai ASN 46


nasionalisme. Pertemuan dilakukan sekitar 30 menit, agar tidak mengganngu waktu mentor dalam bekerja, hal ini sesuai dengan nilai antikorupsi. Dari hasil diskusi dengan mentor didapatkan Pelaksanaan media informasi saat ini terganggu karena keputusan RSUP Persahabatan dijadikan RS pusat rujukan Covid dan tidak menerima pasien non covid, media informasi dilanjutkan penyebaran setelah RS bisa kembali menerima pasien non covid, diskusi ini sesuai dengan nilai ASN komitmen mutu. Kendala yang didapatkan waktu aktualisasi yang terlalu singkat sehingga dampak yang diinginkan belum dapat dinilai efektifitasnya. ANALISIS DAMPAK Dampak Positif : Kegiatan evaluasi ini menjadi sangat penting karena dapat melihat dampak kegiatan. Kelebihan dan kekurangan kegiatan didapatkan, sehingga menjadi landasan untuk perbaikan ke depan. Penulis sebagai calon ASN, harus selalu menerapkan kegiatan evaluasi dalam setiap kegiatan. Penulis mendapatkan informasi yang valid tentang realitas pengetahuan faskes perujuk tentang RSUP Persahabatan. Ini sangat berguna untuk perbaikan dan kemajuan RSUP Persahabatan. Penulis menjadi lebih terpacu untuk membuat jenis media informasi lain agar dapat meningkatkan pengetahuan pasien tentang bedah saraf. Dampak Negatif : Kegiatan tanpa meminta izin dengan sopan santun kepada atasan, maka tidak akan tercapai diskusi yang produktif. Komunikasi yang tidak menerapkan nilai etika publik dapat menghambat proses berjalannya diskusi. Tanpa adanya evaluasi pasca kegiatan, kita tidak mendapatkan informasi tentang pengetahuan pasien dan realitas yang didapatkan oleh pasien saat mereka meminta rujukan. Jika tidak melakukan diskusi dengan mentor, mungkin tidak didapatkan solusi yang lengkap untuk menatalaksana permasalahan yang didapatkan dalam menjalani kegiatan. Kontribusi terhadap Visi dan Misi RSUP Persahabatan : Penerapan nilai-nilai dasar ANEKA dalam melaksanakan setiap tahapan kegiatan dalam evaluasi penyebaran media informasi sesuai dengan misi RSUP Persahabatan untuk menjadi yang terdepan dalam pelayanan kesehatan bedah saraf non covid yaitu melaksanakan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada mutu dan keselamatan pasien. Penerapan nilai ANEKA di RSUP Persahabatan dinilai dapat berkontribusi dalam menjadikan yang terdepan di pelayanan kesehatan bedah saraf non covid. Tentunya hal itu akan berhubungan pula dengan tercapainya misi RSUP Persahabatan dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan dibidang 47


bedah saraf yang aman, nyaman dan berkualitas. Penguatan Nilai Organisasi RSUP Persahabatan : Penerapan nilai-nilai dasar ANEKA dalam melaksanakan setiap tahapan kegiatan akan menguatkan nilai-nilai organisasi RSUP Persahabatan dan meningkatanya pengetahuan pasien yang berkesinambungan melalui evaluasi berkelanjutan setiap kegiatan, hal ini dapat membantu mewujudkan nilai RSUP Persahabatan

48


Kegiatan 4 Monitoring dan evaluasi dampak pembuatan media informasi Tabel 13. Tahapan Kegiatan 4 No

Tahapan Kegiatan

Output Proses

Output Hasil

Tanggal Pelaksanaan

4.1

Melakukan pemantauan

Melakukan pengecekan

Total pasien : 13 pasien / minggu pasca

25/6/2021

pasca penyebaran media

data pasien dari buku

penyebaran media informasi

informasi dengan melihat

poliklinik

jumlah pasien poliklinik bedah saraf yang datang 4.2

Menanyakan masukan dari

Menanyakan masukan dari

Penyebaran media informasi belum sampai ke

pasien mengenai media

pasien dan keluarga pasien

faskes perujuk, ada beberapa pasien yang di

informasi

yang datang ke poliklinik

arahkan ke faskes lain karena RSUP

25/6/2021

Persahabatan hanya menerima covid 19

4.3

Melakukan diskusi evaluasi

Diskusi dengan mentor

Pelaksanaan media informasi saat ini terganggu

penyebaran media informasi

perihal pasca penyebaran

karena keputusan RSUP Persahabatan dijadikan

dengan mentor

media informasi

RS pusat rujukan Covid, media informasi

25/6/2021

dilanjutkan penyebaran setelah RS bisa kembali menerima pasie non covid

49


4.3. Kendala dan Solusi Dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi terdapat beberapa kendala yang ditemui sebagai berikut (1) penulis melakukan kegiatan praktek dan operasi sedangkan waktu pelaksanaan aktualisasi relatif singkat yang menyebabkan manajemen waktu menjadi sulit. (2) Perubahan status rumah sakit menjadi pusat rujukan covid, sehingga pasien non covid tidak mendapatkan pelayanan (3) Kegiatan aktualisasi terganggu dikarenakan penulis mengalami infeksi covid 19. (4) Tingkat kemampuan pasien menyerap edukasi yang diberikan Solusi kendala kegiatan aktualisasi diatas sebagai berikut sesuai poin (1) diambil langkah beberapa tahapan kegiatan dilakukan bersamaan dengan praktek sehari-hari. (2) berdiskusi

dengan

mentor

dengan

hasil

diskusi

melanjutkan

kegiatan

peningkatan pengetahuan pasien setelah pandemic mulai terkontrol. (3) kegiatan tetap dilakukan melalui daring. (4) dengan melakukan edukasi berulang sambal ditanyakan kepada pasien tentang isi edukasi.

50


BAB V PENUTUP 5.1

Kesimpulan Aktualisasi dari kegiatan-kegiatan tersebut merupakan tindakan nyata untuk mencapai

visi dan misi organisasi dalam hal ini adalah misi Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan yaitu melaksanakan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada mutu dan keselamatan pasien. Pelaksanaan kegiatan ini sesuai dengan nilai-nilai dasar ANEKA juga memperkuat nilai-nilai dasar RSUP Persahabatan yaitu PIKKO (Profesionalisme, Integritas, Kolaborasi, Kesempurnaan, Orientasi pada pelanggan). Dengan melakukan kegiatan aktualisasi ini, penulis dapat mengerti akan peran dan tanggung jawab sebagai seorang ASN. Penulis juga menjadi terbiasa untuk melakukan musyawarah saat mengambil keputusan, paham bagaimana bekerjasama dalam tim dengan memperhatikan sikap dan etika kepada rekan kerja, serta memahami betapa pentingnya sebuah inovasi, kreatifitas, dan koordinasi antar bagian guna memberikan pelayanan semaksimal mungkin untuk kepuasan pasien. Dalam hal ini penerapan rancangan aktualisasi terhadap gagasan pemecah isu “Penguatan informasi edukasi pelayanan bedah saraf di RSUP Persahabatan pada masa pandemi” mempunyai efek yang positif. Peningkatan pelayanan yang terbatas karena pandemi harus diperhatikan, karena tidak boleh mengurangi standard mutu pelayanan. Sehingga keberlanjutan pelayanan bedah saraf yang berkualitas tetap didapatkan oleh pasien. Oleh karena itu, penerapan nilai-nilai dasar ASN dalam penyelenggaraan rancangan aktualisasi dapat berkontribusi dalam pencapaian misi RSUP Persahabatan untuk menjadi yang terdepan dalam pelayanan bedah saraf non covid. Dan misinya yaitu menyelenggarakan pelayanan kesehatan, pendidikan, pelatihan, dan penelitian di bidang kesehatan bedah saraf yang berkualitas. 5.2

Saran

1. Bagi Penulis Dengan adanya kegiatan aktualisasi, diharapkan setiap ASN dapat menanamkan nilainilai dasar ASN saat memberikan pelayanan ke masyarakat. Seorang ASN harus dapat mengutarakan inovasi dan ide-ide kreatifnya agar bisa meningkatkan mutu dari instansi dan 51


mendapatkan kepercayaan dari masyarakat pengguna layanan. Penulis akan berencana melanjutkan program yang telah dijelaskan diatas secara berkelanjutan serta membuat media informasi lain yang berisi tentang perawatan pasien bedah saraf. 2. Bagi Instansi Saran untuk instansi, yaitu RSUP Persahabatan, diharapkan dengan adanya kegiatan aktualisasi ini, instansi dapat melaksanakan tindak lanjut dari setiap kegiatan yang telah dilaksanakan selama proses aktualisasi. 3. Bagi Penyelenggara Kegiatan Saran bagi penyelenggara kegiatan, yaitu Bapelkes Cikarang, diharapkan laporan aktualisasi ini dapat menjadi bahan rujukan bagi peserta pelatihan di Balpkes Cikarang

52


REFERENSI 1. https://rsuppersahabatan.co.id/lakip 2. http://swajar-asnpintar.lan.go.id/dashboard 3. https://rsuppersahabatan.co.id/artikel/tetapamanberobatkerumahsakit 4. Suryanto, Adi et al. ANALISIS ISU KONTEMPORER Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III. Lembaga Administrasi Negara Edisi Tahun 2019 5. Modul Diklat Akuntabilitas ASN. https://swajar-asnpintar.lan.go.id 6. Modul Diklat Nasionalisme ASN. https://swajar-asnpintar.lan.go.id 7. Modul Diklat Etika Publik ASN. https://swajar-asnpintar.lan.go.id 8. Modul Diklat Komitmen Mutu ASN. https://swajar-asnpintar.lan.go.id 9. Komisi Pemberantasan Korupsi. Mata Diklat Anti Korupsi Diklat Prajabatan. Lembaga Administrasi Negara Edisi Tahun 2014 10. Manajemen ASN. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III. Lembaga Administrasi Negara 11. Purwanto, Erwan Agus et al. MODUL PELATIHAN DASAR CALON PNS PELAYANAN PUBLIK. Lembaga Administrasi Negara Edisi Tahun 2017 12. Suwarno, Yogi et al. MODUL PELATIHAN DASAR CALON PNS WHOLE OF GOVERMENT. Lembaga Administrasi Negara Edisi Tahun 2017

53


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.