Digitalisasi Instruksi Cairan Nutrisi Parenteral Di Nicu RSAB Harapan Kita Jakarta

Page 1

LAPORAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 1 DIGITALISASI INSTRUKSI CAIRAN NUTRISI PARENTERAL DI NICU RSAB HARAPAN KITA JAKARTA

DISUSUN OLEH: dr. Lucia Nauli Simbolon, MSc, SpA NIP: 198208032020122001

BAPELKES CIKARANG KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 2021


LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKTUALISASI DIGITALISASI INSTRUKSI CAIRAN NUTRISI PARENTERAL DI NICU RSAB HARAPAN KITA JAKARTA

Telah di seminarkan Tanggal 05 Agustus 2021, di Bapelkes Cikarang

Coach

Mentor

Dr. drg. Siti Nur Anisah, MPH

drg. Muh. Syafrudin H, Sp.BM, M.P.H

NIP: 196509141992032004

NIP:196208241987091001

Penguji

Verawati Lenny, SKM, MKM NIP : 197706112005012001


KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Aktulaisasi ini untuk memenuhi persyaratan kelulusan Latihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan I. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa banyak pihak yang turut membantu sejak awal penyusunan sampai selesainya laporan ini. Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih pada kepada : 1. Direktur Utama RSAB Harapan Kita, Dr. dr. Didi Danukusumo, SpOG(K), yang memberikan dukungan kepada penulis untuk mengikuti kegiatan pelatihan dasar CPNS, 2. drg. Muhammad Syafrudin Hak, SpBM, MPH, selaku mentor yang telah memberikan masukan dan arahan sehingga rancangan aktualisasi ini dapat diselesaikan dengan baik. 3. Dr. drg. Siti Nur Anisah, MPH selaku coach yang selalu memberikan ilmu, arahan, masukan, dan bimbingan selama proses penyusunan rancangan aktualisasi ini. 4. Tim dokter neonatologi RSAB Harapan Kita, yang selalu mendukung penulis. 5. Tim perawat di NICU RSAB Harapan Kita, yang selalu mendukung dan memberi saran. 6. Tim farmasi RSAB Harapan Kita, yang selalu berkoordinasi untuk mendukung program, 7. Tim IT RSAB Harapan Kita, yang selalu mendukung dan memberi saran. 8. Seluruh Widyaiswara yang telah memberikan ilmunya selama kegiatan Pelatihan Dasar 9. Seluruh peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III khususnya Angkatan 1A atas inspirasi, bantuan, dan kekompakannya. 10. Suami dan ketiga anak tercinta beserta orang tua, yang selalu menjadi supporting system. 11. Semua pihak yang tak dapat disebutkan satu persatu yang telah terlibat dalam proses penyusunan rancangan aktualisasi. Penulis menyadari dalam rancangan aktualisasi ini masih banyak kekurangan. Untuk itu penulis berharap kepada semua pihak agar memberikan saran dan juga kritik yang membangun untuk penyempurnaan aktualisasi ini. Semoga aktualisasi ini dapat memberikan manfaat dan dapat diterapkan di lingkungan kerja dan dikembangkan lebih lanjut. Jakarta, 4 Agustus 2021 Penulis

3


DAFTAR ISI Halaman Judul .................................................................................................. i Lembar Pengesahan .......................................................................................... ii Kata Pengantar ................................................................................................. iii Daftar Isi...........................................................................................................iv BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1 1.2 Tujuan ........................................................................................................ 2 1.3 Ruang Lingkup ............................................................................................ 2 1.4 Manfaat....................................................................................................... 3 BAB II Gambaran Umum 2.1 Profil RSAB Harapan Kita 2.1.1 Profil ....................................................................................................... 4 2.1.2 Lokasi ...................................................................................................... 5 2.1.3 Tujuan dan Fungsi .................................................................................... 5 2.1.4 Visi, Misi, Moto, Tata nilai.......................................................................... 6 2.1.5 Struktur Organisasi ................................................................................... 8 2.2 Profil Ruang NICU ........................................................................................ 8 2.2.1 Profil ........................................................................................................ 8 2.2.2 Tujuan ..................................................................................................... 9 2.2.3 Struktur Organisasi .................................................................................. 10 2.3 Nilai-Nilai Dasar ASN .................................................................................. 10 2.3 Peran dan Kedudukan ASN ........................................................................ 14 BAB III Rancanagan Aktualisasi 3.1 Identifikasi Isu............................................................................................ 16 3.2 Isu yang diangkat ....................................................................................... 17 3.3 Latar belakang pemilihan isu ....................................................................... 18 3.4 Analisis isu ................................................................................................. 21 3.5 Gagasan penyelesaian isu ........................................................................... 22 3.6 Matriks Rancangan Aktualisasi..................................................................... 25

4


3.7 Waktu dan tempat Aktualisasi ..................................................................... 30 BAB IV Pelaksanaan Aktualisasi 4.1 Capaian Aktualisasi ..................................................................................... 32 4.2 Hasil Kegiatan dan Pembahasan .................................................................. 32 4.2.1 Kegiatan 1 ............................................................................................... 33 4.2.2 Kegiatan 2 ............................................................................................... 37 4.2.3 Kegiatan 3 ............................................................................................... 42 4.2.4 Kegiatan 4 ............................................................................................... 48 4.2.5 Kegiatan 5 ............................................................................................... 54 4.3 Pencapaian Penyelesaian Isu....................................................................... 59 4.4 Manfaat...................................................................................................... 60 BAB V Penutup 5.1 Kesimpulan................................................................................................. 62 5.2 Saran ......................................................................................................... 63 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 64 LAMPIRAN........................................................................................................ 66

5


BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Aparatur Sipil Negara (ASN) terdiri atas profesi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang diangkat berdasarkan peraturan perundang-undangan. Aparatur Sipil Negara adalah bagian dari sumberdaya manusia yang wajib ada karena dibutuhkan dalam menjalankan fungsi negara dengan menempatkan pada tugas, fungsi dan perannya masing-masing. Dalam rangka mencapai tujuan nasional sebagaimana tercantum dalam alinea ke-4 Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945) , diperlukan sosok PNS yang profesional, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Sesuai dengan UU No. 5 Tahun 2014 pasal 10, 11 dan 12, maka untuk memaksimalkan fungsi, tugas dan peran tersebut maka perlu diberikan pembekalan untuk meningkatkan potensi sumberdaya yang dimiliki. Sosok PNS tersebut perlu dibentuk dan dibina melalui jalur Pendidikan dan Pelatihan, selain motivasi dan dukungan untuk mendorong terciptanya gagasan pembaharuan yang dapat diimplementasikan dalam pekerjaan dan pelayanan untuk masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Lembaga Administrasi Negara sebagai pusat pengembangan inovasi pemerintahan, mengeluarkan suatu kebijakan yaitu Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2018 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil, dengan mengedepankan 4 agenda penting, yaitu : aktualisasi sikap dan perilaku bela negara, nilai-nilai dasar PNS, yakni Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi (ANEKA), kedudukan dan peran PNS dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Habituasi sebagai komponen pencapaian tujuan dan diaktualisasikan dalam pekerjaan sehari-hari di unit kerjanya masing.

6


Latsar CPNS menjadi solusi untuk membentuk PNS yang professional dan berkarakter. Latsar CPNS dilaksanakan untuk memberikan pengetahuan untuk pembentukan wawasan kebangsaan, kepribadian dan etika Pegawai Negeri Sipil, pengetahuan dasar tentang sistem penyelenggaraan pemerintahan negara, bidang tugas dan budaya organisasinya supaya mampu melaksanakan tugas dan perannya sebagai pelayan masyarakat. Selain itu penulis juga mencari isu yang ada di tempat kerja agar isu tersebut dapat diselesaikan sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan. 1.2. Tujuan 1. Tujuan Umum Membentuk PNS yang profesional dan berkarakter melalui kegiatan aktualisasi yang dibentuk oleh sikap perilaku bela negara, penerapan nilai-nilai dasar PNS ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi), pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS dalam NKRI, serta berkontribusi dalam memperkuat visi dan misi institusi lingkungan kerja. 2. Tujuan Khusus a.

Mampu menjelaskan identifikasi isu dan penetapan isu prioritas di unit kerja.

b. Mampu menjelaskan gagasan pemecahan isu dengan menyusun rencana, tahapan kegiatan, dan output kegiatan. c. Mampu menerapkan materi pelatihan dasar CPNS dalam setiap kegiatan. d. Mampu menciptakan inovasi dalam mewujudkan visi dan misi di insitusi. 1.3. Ruang Lingkup Pendidikan dan pelatihan dasar Golongan III diselenggarakan dari tanggal 29 April 2021 sampai dengan 5 Juli 2021. Kegiatan Latsar ini dilakukan baik secara daring maupun luring di Balai Pelatihan Kesehatan (BAPELKES) Cikarang. Ruang lingkup aktualisasi mencakup tugas pokok sesuai sasaran kinerja pegawai (SKP), penugasan pimpinan, dan kegiatan inovasi untuk memecahkan isu yang ada pada unit kerja. Pada setiap kegiatan akan dipaparkan tahapan kegiatan dan hasil yang diharapkan. Kegiatan ini akan dilaksanakan di Ruang NICU RSAB Harapan Kita Jakarta.

7


1.4. Manfaat 1. Bagi penulis Aktualisasi nilai-nilai dasar PNS, yaitu ANEKA akan menciptakan PNS yang akuntabel dengan memiliki jiwa kepemimpinan, berintegritas, profesional dan bersih dari korupsi, kolusi, nepotisme. Seluruh karakter PNS tersebut juga didukung oleh jiwa nasionalisme yang tinggi sehingga akan berdampak baik pada etika publik dan mutu pelayanan unit terkait. 2. Bagi Unit Kerja Meningkatkan kualitas sumber daya manusia di ruang NICU dengan selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam memberikan pelayanan yang prima dan bertanggung jawab kepada masyarakat. Membentuk lingkungan kerja yang kondusif dan mampu bekerjasama secara tim dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat. 3. Bagi Institusi Terbentuk iklim kerja yang kondusif dalam melayani publik, serta meningkatkan akuntabilitas unit kerja. Kinerja individu yang meningkat memungkinkan unit kerja untuk lebih cepat dalam mencapai visi dan mewujudkan citra lembaga yang baik yaitu instansi Rumah Sakit yang unggul dalam memberikan pelayanan prima.

8


BAB II GAMBARAN UMUM 2.1. Profil RSAB Harapan Kita 2.1.1. Profil Rumah Sakit Anak Bunda (RSAB) Harapan Kita didirikan oleh Yayasan Harapan Kita pada tanggal 22 Desember 1979 dengan nama Rumah Sakit Anak dan Bersalin Harapan Kita. Pengelolaan rumah sakit secara resmi diserahkan ke pemerintah (Departemen Kesehatan) pada bulan Juni 1998. RSAB Harapan Kita adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU), dengan tugas pokok menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna dengan kekhususan pelayanan kesehatan di bidang penyakit ibu dan anak. Status RSAB Harapan Kita Jakarta adalah sebagai berikut : a. Rumah Sakit Pemerintah, b. Di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik, Kementerian Kesehatan RI, c. Termasuk rumah sakit tipe A (No 244/MENKES/SK/VII/2012), d. Rumah sakit Pendidikan (No HK.02.02/MENKES/172/2016), e. Pusat Kesehatan Ibu dan Anak (No HK.01.07/Menkes/638/2019), f.

Terakdreditasi Paripurna Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS) dan Joint

Committee International (JCI).

9


2.1.2. Lokasi RSAB Harapan Kita terletak di Jalan Letjen S. Parman Kav 87 Slipi, Jakarta Barat.

Gambar 2. 1 Lokasi RSAB Harapan Kita

Gambar 2.2 Denah RSAB Harapan Kita 2.1.3. Tugas dan Fungsi Tugas pokok RSAB Harapan Kita adalah berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 68 tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita.

10


Di dalam Permenkes tersebut di atas RSAB Harapan Kita Jakarta mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna dengan kekhususan pelayanan kesehatan di bidang penyakit ibu dan anak. Dalam melaksanakan tugas tersebut, RSAB Harapan Kita Jakarta menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan rencana program dan anggaran; b. pengelolaan pelayanan medis dengan kekhususan pelayanan kesehatan di bidang penyakit ibu dan anak; c. pengelolaan pelayanan penunjang medis; d. pengelolaan pelayanan penunjang nonmedis; e. pengelolaan pelayanan keperawatan; f.

pengelolaan pendidikan dan pelatihan dengan kekhususan di bidang penyakit ibu dan anak;

g. pengelolaan penelitian, pengembangan, dan penapisan teknologi dengan kekhususan di bidang penyakit ibu dan anak; h. pengelolaan keuangan dan barang milik negara; i.

pengelolaan sumber daya manusia;

j.

pelaksanaan urusan hukum, organisasi, dan hubungan masyarakat;

k. pelaksanaan kerjasama; l.

pengelolaan sistem informasi;

m. pelaksanaan urusan umum; dan n. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan. 2.1.4. Visi, Misi, Moto dan Tata Nilai Visi “Terdepan dalam pelayanan kesehatan perempuan, perinatal, dan anak” Misi 1. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perempuan, perinatal, dan anak yang aman dan berkualitas; 2. menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan di bidang kesehatan perempuan, perinatal, dan anak;

11


3. menyelenggarakan pelatihan di bidang kesehatan perempuan, perinatal, dan anak; 4. menyelenggarakan penelitian di bidang kesehatan perempuan, perinatal, dan anak; 5. meningkatkan jejaring dan sistem rujukan di bidang kesehatan perempuan, perinatal, dan anak. Moto Adapun moto yang digunakan di RSAB Harapan Kita, yaitu ”We Serve with FACT (Fast, Accurate, Convenient and safe, Team Work)” Tata Nilai RSAB Harapan Kita memiliki nilai CANTIK, yang berarti : • Cepat • Akurat • Nyaman dan aman • Transparan dan akuntabel • Integritas Tinggi • Kerjasama Tim Sebagai instansi yang memberikan pelayanan kesehatan RSAB Harapan Kita memiliki motto FACT dengan definisi operasional sebagai berikut :

Fast

: Cepat dalam memberikan pelayanan

Accurate

: Tepat waktu, tepat sasaran, sesuai dengan prosedur, taat

aturan

Convenient and Safe Team work

: Nyaman dan aman dalam mendapatkan pelayanan kesehatan : Pelayanan diberikan secara terpadu antar profesi untuk

mencapai total quality management

12


2.1.5. Struktur Organisasi

Gambar 2.3 Struktur Organisasi Rumah Sakit Struktur Organisasi setelah adanya perubahan sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 68 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita adalah sebagai berikut : Direkutr Utama RSAB Harapan Kita membawahi empat Direktorat, yaitu Direktorat Pelayanan Medik Keperawatan dan Penunjang (DPMKP), Direktorat Sumber Daya Manusia, Pendidikan dan Penelitian (DSPP), Direktorat Keuangan dan Barang Milik Negara (DKBMN), dan Direktorat Perencanaan, Organisasi dan Umum (DPOU). 2.2. Profil Ruang NICU 2.2.1. Profil Ruang NICU atau perawatan intensif pada neonatus berada di bawah Instalansi Perinatal Terpadu dan Pembinaan Jejaring yaitu instalasi yang mengkoordinasi dan mengendalikan mutu pelayanan kesehatan fase perinatal yaitu sejak masa konsepsi 13


sampai dengan 28 hari setelah bayi lahir atau usia koreksi aterm (40 minggu) bila kelahiran prematur. Definisi pelayanan terpadu adalah pelayanan berfokus pada pasien sehingga sifatnya terpadu, yaitu berdasarkan masalah pasien dengan pelayanan pasien sejak periode konsepsi oleh tim maternal, kemudian dilanjutkan oleh tim neonatal setelah bayi lahir dan tim pendukung seperti tim bedah anak, genetik, bedah syaraf, jantung anak, dan tim lain sebagai suatu tim terpadu untuk menyelesaikan masalah pasien baik diagnostik maupun terapeutik. Ruang NICU di RSAB Harapan Kita terdiri dari ruang transisi yaitu ruang tempat bayi baru lahir dalam sementara bayi belum dipindahkan ke ruangan rawat gabung, dan ruang perawatan intensif neonatus dengan kapasitas 20 tempat tidur. Alat bantu nafas tersedia dari yang konvensional sampai yang canggih, demikian pula alat pemeriksaan penunjang dan pencitraan serta para ahli di bidangnya. 2.2.2. Tujuan 1) Tujuan Umum : Menyelenggarakan kegiatan pelayanan neonatus dalam kondisi kritis yang komprehensif dan terdepan. 2) Tujuan Khusus : -

Meningkatkan mutu layanan dengan memperhatikan aspek keselamatan pasien;

-

Meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pasien;

-

Meningkatkan akuntabilitas dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit;

-

Meningkatkan komunikasi efektif antar profesi pemberi asuhan;

-

Meningkatkan dan mengembangkan ketenagaan, bangunan, sarana, dan peralatan.

14


2.2.3. Struktur Organisasi

Gambar 2.4 Struktur Organisasi Instalasi Perinatal Terpadu dan Pembinaan Jejaring

2.4. Nilai-Nilai Dasar ASN Sebagai abdi negara, menurut UU Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, PNS mempunyai hak-hak antara lain gaji, tunjangan, dan fasilitas, cuti, jaminan pension dan jaminan hari tua; perlindungan; dan pengembangan kompetensi. Sementara itu kewajiban seorang PNS meliputi : 1. Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945, dan pemerintah yang sah; 2. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa; 3. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang;

15


4. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan; 5. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan tanggung jawab; 6. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan; 7. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan 8. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Nilai-nilai dasar terdiri dari 5 nilai, yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen mutu, dan Anti korupsi atau yang disingkat dengan ANEKA. Masing-masing nilai dasar memiliki indikator yang menggambarkan nilai tersebut. 1. Akuntabilitas Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok, atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-nilai publik tersebut antara lain: a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sekotr, kelompok, dan pribadi; b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis; c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik; d. Menunjukkan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai penyelenggara pemerintahan.

Sementara itu tingkatan akuntabilitas terdiri dari 5 tingkatan meliputi akuntabilitas

personal,

akuntabilitas

individu,

akuntabilitas

kelompok,

akuntabilitas organisasi, dan akuntabilitas stakeholder. Dalam pekerjaannya, PNS diharapkan dapat menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel yaitu dengan

kejujuran,

transparansi,

integritas,

tanggung

kepercayaan, keseimbangan, kejelasan, dan konsistensi.

16

jawab,

keadilan,


2. Nasionalisme Nasionalisme Pancasila adalah

pandangan atau paham kecintaan manusia

Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa : menempatakan persatuan dan kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan; menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri; mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesame manusia dan sesame bangsa; menumbuhkan sikap saling mencintai sesame manusia; mengembangkan sikap tenggang rasa. Nilai-nilai dasar yang terkandung dalam nasionalisme adalah : a. Cinta tanah air b. Rela berkorban c. Tidak diskriminatif d. Kerjasama e. Menghormati orang lain f.

Tenggang rasa

g. Toleransi h. Kepentingan umum

3. Etika Publik Etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Nilai-nilai dasar etika publik seperti yang tercantum dalam UU ASN: A. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila B. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Sasar Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945 C. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak D. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian 17


E. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskrimintatif F. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur G. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik H. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah I. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun J. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi K. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama. L. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai M. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan N. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahanyang demokratis sebagai perangkat sistem karir. Nilai-nilai dasar yang terkandung dalam etika publik adalah ramah, sopan santun, rapi, tanggung jawab, patuh, menghormati orang lain, peduli, dan menghargai orang lain. 4. Komitmen Mutu Komitmen mutu merupakan janji atau kesepakatan untuk mencapai kualitas yang diharapkan. Terdapat lima nilai-nilai komitmen mutu yaitu efektivitas, efisiensi, inovasi, mutu, dan kepuasan pelanggan. Prinsip efektivitas, efisiensi dan inovasi dilakukan dalam setiap tugas PNS untuk mencapai mutu, sehingga pelanggan merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan PNS. Beberapa metode perbaikan mutu yang dapat dilakukan ASN antara lain metode Plan Do Check Act (PDCA), dan diagram sebab dan akibat. Dalam membangun komitmen mutu, seorang ASN diharapkan mampu berpikir kreatif dan inovatif dalam menyelesaikan masalah di instansi, sehingga mutu dari sebuah instansi dapat meningkat dan diperhatikan yang pada akhirnya akan mampu meningkatkan kepercayaan publik terhadap ASN dan instansi. Nilai-nilai dasar yang terkandung dalam komitmen mutu adalah efektif, efisien, bermutu, cepat, dan tanggap.

18


5. Anti Korupsi Anti korupsi merupakan pernyataan sikap untuk melawan korupsi. Korupsi sendiri berasal dari Bahasa latin corruption dengan kata kerja corrumpere yang berarti busuk, rusak, menggoyahkan, memutar balik, atau menyogok (KPK, 2014). Menurut UU No 31 tahun 1999 jo UU No 21 tahun 2001, terdapat tiga puluh jenis tindakan yang dapat dikategorikan sebagai tindak korupsi. Tindakan-tindakan tersebut dapat dikelompokkan menjadi kerugian keuntungan negara, suap-menyuap, penggelapan dalam jabatan, pemerasan, perbuatan

curang, benturan

kepentingan dalam

pengadaan, dan gratifikasi. Nilai-nilai anti korupsi yang harus dimiliki oleh ASN adalah jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani, adil.

2.5. Peran dan Kedudukan ASN dalam NKRI 1. Manajemen ASN Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil negara yang unggul selaras dengan perkembangan zaman. Peran ASN adalah perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintah dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik. Tugas ASN ada 3 yaitu melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas, mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 2. Whole of Government (WoG)

Whole of Government (WoG) merupakan sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari seluruh sektor dalam ruang lingkup komunikasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program, dan pelayanan publik. WoG juga dikenal sebagai pendekatan 19


interagency yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan. Selain itu, WoG juga dipandang sebagai bentuk kerjasama antar seluruh aktor, pemerintah dan sebaliknya. 3. Pelayanan Publik Pelayanan publik merupakan segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang dilakukan oleh Instansi Pemerintahan di Pusat dan Daerah, dan di lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan atau jasa, baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat (LAN, 2015). Adapun prinsipi-prinsip pelayanan publik adalah sebagai berikut : a. Partisipatif b. Transparan c. Responsif d. Tidak diskriminatif e. Mudah dan murah f.

Efektif dan efisien

g. Aksesibel h. Akuntabel i.

Berkeadilan

20


BAB III RANCANGAN AKTUALISASI 3.1 Identifikasi Isu Proses perancangan aktualisasi dimulai dengan mengidentifikasi isu di unit kerja, kemudian ditapis untuk menentukan isu utama yang akan diangkat dan kemudian dibuat gagasan kegiatan pemecahan isunya. Identifikasi isu dilakukan dengan melihat permasalahan yang berkaitan dengan peran dan kedudukan PNS di unit kerja, yaitu dari aspek manajemen PNS, aspek pelayanan publik, dan aspek Whole of Government. Permasalahan didapatkan dari berbagai sumber, yaitu : 1. Hasil observasi dan pengalaman penulis selama masa percobaan CPNS; 2. Tugas pokok dan fungsi penulis sebagai dokter spesialis anak di unit kerja NICU RSAB Harapan Kita, 3. Sasaran Kinerja Pegawai (SKP). Hasil identifikasi isu kemudian dikonsultasikan kepada pimpinan, rekan sejawat, tim perawat NICU, coach, dan mentor. Didapatkanlah isu yang menjadi permasalahan aktual di unit kerja ruang NICU RSAB Harapan Kita sebagai berikut : 1. Tidak efektif dan efisiennya pemesanan cairan nutrisi parenteral dari bagian NICU ke bagian farmasi. Pasien neonatus dalam kondisi kritis tidak dapat menyerap nutrisi yang diperlukan untuk penyembuhan jaringan tubuhnya secara oral atau melalui mulut, sehingga dibutuhkan cairan nutrisi dan koreksi elektrolit yang diberikan melalui intravena (parenteral). Dokter neonatologi akan melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap kondisi pasien, disesuaikan dengan hasil laboratorium tiap hari, dan akan memberikan instruksi cairan nutrisi dan elektrolit tersebut. Dokter menulis di lembar monitor per pasien. Perawat akan menyalin instruksi cairan yang ditulis dokter ke suatu kertas. Pekarya dari bagian NICU kemudian berjalan mengantarkan kertas-kertas yang bertuliskan instruksi cairan per pasien ke bagian farmasi. Lalu bagian farmasi akan menyalin dan mengetik instruksi dokter tersebut ke SIMRS (Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit), setelah itu bagian farmasi akan meracik cairan sesuai

21


dengan instruksi dokter di suatu ruangan steril. Bagian farmasi akan menghubungi bagian NICU per telepon setelah cairan nutrisi parenteral tersebut selesai dikerjakan untuk semua pasien NICU, setelah itu pekarya NICU akan mengambil cairan tersebut dari bagian farmasi ke bagian NICU, untuk kemudian diberikan kepada pasien di NICU. Hal ini rentan terjadi human error baik dari penulisan cairan maupun pendengaran saat di telepon selain waktu tunggu cairan nutrisi parenteral yang harusnya segera diberikan pasien sehingga dapat mengancam keselamatan pasien 2. Keengganan petugas untuk konfirmasi cairan nutrisi yang tersedia dan yang habis. Petugas farmasi tidak menginformasikan cairan nutrisi yang tersedia maupun yang sedang habis, sehingga apabila dokter sudah melakukan pemeriksaan dan instruksi harus menyesuaikan dengan cairan nutrisi yang tersedia. Hal ini dapat mengakibatkan cairan nutrisi dan koreksi elektrolit yang seharusnya sifatnya CITO (segera) pada pasien dengan perawatan intensif akan membutuhkan waktu lama untuk diberikan. 3. Dokter neonatolog tidak visite tepat waktu, sehingga untuk pemesanan cairan nutrisi parenteral akan terlambat. Dokter diharapkan visite sebelum jam 10 pagi sehingga pemesanan cairan dapat dibuatkan oleh bagian farmasi dan diberikan kepada pasien secepatnya sesuai yang dibutuhkan pasien tersebut. Kondisi pasien dengan perawatan intensif yang tidak stabil membuat dokter akan melakukan tindakan untuk menyelamatkan nyawa dan tindakan kegawatdaruratan terlebih dahulu daripada menulis instruksi cairan nutrisi parenteral. Pada hari libur, dokter jaga neonatolog yang bertugas harus membagi waktu untuk visite pasien yang akan dipulangkan dengan pasien yang membutuhkan cairan nutrisi parenteral. Pemesanan cairan nutrisi parenteral juga tidak akan tepat pada waktunya. 4. Set alat medis steril yang tidak lengkap. Pasien di NICU merupakan pasien dalam kondisi kritis, sehingga terkadang membutuhkan tindakan yang sifatnya segera, namun alat medis yang harusnya sudah disteril dan siap tersedia di ruangan NICU terkadang tidak lengkap sesuai dengan kebutuhan pasien. Alat medis setelah selesai digunakan akan disteril di bagian CSSD (Central Sterile Supply Department) lalu satu set alat medis tersebut dibungkus dalam satu plastik tersegel rapat dan steril sebelum diantarkan ke bagian NICU untuk digunakan bila sewaktu-waktu dibutuhkan. Set alat medis tersebut terkadang

22


jumlahnya kurang dengan alat yang tidak sesuai atau bahkan jumlahnya terlalu banyak dalam set tersebut. 5. Set kain steril yang tidak lengkap. Set kain steril selalu digunakan di bagian NICU, baik untuk tindakan medis oleh perawat maupun dokter. Set kain steril setelah digunakan akan disteril di bagian CSSD ( Central

Sterile Supply Department) lalu satu set kain steril tersebut dibungkus dalam satu plastik tersegel rapat dan steril sebelum diantarkan ke bagian NICU untuk digunakan bila sewaktu-waktu dibutuhkan. Set kain steril medis tersebut terkadang jumlahnya kurang atau bahkan jumlahnya terlalu banyak dalam set tersebut. 3.2 Isu yang Diangkat Dilakukan teknik tapisan penyelesaian isu dengan menilai Aktual, Kekhalayakan, Problematik, dan Kelayakan (Metode AKLP), isu tersebut dan disesuaikan dengan Sasaran Kinerja Pegawati (SKP) dan kompetensi penyusun. Aktual (A) artinya isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat. Kekhalayakan (K) artinya isu tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak. Problematik (P) artinya isu tersebut memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga perlu dicarikan segera solusinya secara komprehensif. Kelayakan (L) artinya isu tersebut masuk akal, realistis, relevan, dan dapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya. Hasil penapisan isu dapat dilihat pada Tabel 3.1 di bawah ini.

No Tidak 1.

Kriteria ISU

ISU efektif

dan

Terpilih/tidak

A

K

P

L

+

+

+

+

Terpilih

+

+

+

+

Terpilih

efisiennya

pemesanan cairan nutrisi parenteral dari bagian NICU ke bagian farmasi Keenganan

2.

petugas

farmasi

untuk

konfirmasi cairan nutrisi parenteral yang tersedia dan yang habis

23


3.

Dokter neonatolog tidak visite tepat waktu

+

+

+

+

Terpilih

4.

Set alat medis steril yang tidak lengkap

+

-

-

+

Tidak Terpilih

5.

Set kain steril medis yang tidak lengkap

+

-

-

+

Tidak Terpilih

Tabel. 3.1 Penapisan Isu Dengan Metode AKPL Keterangan : (+) = Diangkat menjadi isu, (-) = Tidak diangkat menjadi isu Berdasarkan penapisan isu yang berkualitas menggunakan metode AKPL, diperoleh tiga isu yang sesuai dengan SKP dan kompetensi penyusun yang selanjutnya akan disaring kembali untuk menentukan core issue atau isu utama menggunakan metode Urgency, Seriousness,

Growth (USG) seperti yang terlihat pada tabel 3.2. USG adalah salah satu metode yang digunakan untuk menyusun urutan prioritas isu yang harus diselesaikan. Urgency (U) artinya seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis, dan ditindaklanjuti. Seriousness (S) yaitu seberapa serius suatu isu harus dibahas dan dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan. Growth (G) artinya seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera. Berikut ini merupakan hasil penetapan isu dengan metode USG. Setiap aspek kemudian diberikan skala Likert antara 1 sampai dengan 5. Isu dengan total nilai tertinggi akan diangkat sebagai isu terpilih dan dibuat gagasan penyelesaian isu . No 1

2

3

ISU

U

S

G

Total Peringkat

Tidak efektif dan efisiennya pemesanan cairan nutrisi parenteral dari bagian NICU ke bagian farmasi Keenganan petugas farmasi untuk konfirmasi cairan nutrisi parenteral yang tersedia dan yang habis Dokter neonatolog tidak visite tepat waktu

5

5

4

14

I

5

4

4

13

III

4

4

4

12

II

Tabel 3.2 Penapisan isu dengan menggunakan metode USG

24


Keterangan: Berdasarkan skala Likert (1-5)

yaitu: 1 = sangat kecil/ rendah pengaruhnya, 2 = kecil

pengaruhnya, 3 = sedang/cukup pengaruhnya, 4 = besar/tinggi pengaruhnya, 5 = sangat besar/tinggi pengaruhnya Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan metode USG, maka diperoleh peringkat dari isu-isu yang telaah ditemukan. Isu yang menjadi isu utama atau core issue adalah isu “tidak efektif dan efisiennya pemesanan cairan nutrisi parenteral dari bagian NICU ke bagian farmasi”. 3.3. Latar Belakang Pemilihan Isu Dengan makin pesatnya perkembangan bidang perinatologi, makin banyak bayi prematur yang terselamatkan. Pemberian nutrisi pada bayi prematur merupakan suatu tantangan, karena nutrisi yang didapat langsung dari plasenta kini harus diberikan per oral. Pemberian nutrisi parenteral total (NPT) ataupun nutrisi parenteral parsial (NPP) merupakan sarana utama dalam perawatan bayi prematur. Pemberian NPT dapat dilakukan melalui jalur intravena perifer maupun sentral sesuai dengan kondisi bayi.

1

Larutan nutrisi parenteral

yang diberikan harus mengandung glukosa, protein, lemak, dan multivitamin, Monitoring yang ketat harus dilakukan secara periodik dan berkala untuk menghindari komplikasi baik mekanik, metabolik, ataupun infeksi.2 Prinsip umum nutrisi parenteral menurut Bill Hay3, yaitu suplai kebutuhan nutrisi dan metabolic tidak boleh terhenti oleh kelahiran, nutrisi intravena selalu merupakan indikasi jika kebutuhan nutrisi dan metabolik tidak dapat dipenuhi nutrisi enteral, beberapa jam adalah waktu yang panjang untuk bayi yang tidak menerima nutrisi baik intravena ataupun oral, dan kebutuhan nutrisi dan metabolik seorang neonatus sama atau lebih besar dibanding saat janin. Nutrisi merupakan salah satu kebutuhan esensial neonatus. Nutrisi terbaik adalah air susu ibu (ASI) jika memungkinkan diberikan per oral, namun neonatus yang dirawat di unit perawatan intensif membutuhkan nutrisi parenteral. Untuk menjamin tumbuh kembangnya, nutrisi parenteral harus memenuhi kebutuhan cairan, karbohidrat, protein, lemak, elektrolit,

25


mineral, dan vitamin. Pemberian nutrisi parenteral membutuhkan monitoring ketat untuk mencegah terjadinya komplikasi.4 Berdasarkan kompetensi penulis, maka yang akan dibahas disini lebih berfokus pada tidak efektif dan efisiennya pemesanan cairan nutrisi parenteral dari bagian NICU ke bagian farmasi yang masih manual. Hal tersebut rentan terjadi medication error baik saat proses perawat yang menyalin ulang atau bagian farmasi yang mengetik ulang saat proses entri jenis cairan yang akan diberikan. SIMRS di RSAB Harapan Kita sudah ada sejak dua tahun terakhir, sehingga untuk proses adaptasi dan fitur yang tersedia masih belum dapat menampung usulan dari pengguna (karyawan rumah sakit). Belum semua dokter dapat menggunakan resep online melalui fitur SIMRS untuk peresepan obat, sehingga perlu pelatihan lagi dari bagian IT. Termasuk bagian farmasi yang harus melakukan duplikasi input jenis obat atau alat medis yang diresepkan secara online untuk dilakukan proses input entri kembali. Hal ini tidak lepas dari kemungkinan human error yang berulang. Bagian farmasi juga terletak di lantai 1 rumah sakit di bagian belakang, sementara ruang NICU terletak di lantai 3 rumah sakit di bagian depan, sehingga tenaga pekarya yang berjalan mengantarkan resep maupun mengambil cairan nutrisi parenteral yang sudah jadi akan memakan waktu lebih lama. Kecepatan berjalan tenaga pekarya berbeda-beda pada pekarya yang sudah lanjut usia dan yang masih muda, serta pemahaman bahwa pemesanan cairan nutrisi tersebut sifatnya segera (CITO). Waktu tunggu juga akan terdampak, seperti kita ketahui bahwa bayi dalam kondisi kritis yang membutuhkan cairan nutrisi sifatnya segera diberikan, namun karena masih manual baik proses instruksi maupun penyerahan lembar kertas resep yang mungkin akan berpengaruh pada keselamatan pasien. 3.4. Analisis Isu Setelah melakukan identifikasi terhadap prioritas isu yang akan diselesaikan, maka digunakan diagram fishbone atau diagram tulang ikan. Fishbone diagram (diagram tulang ikan —

karena

bentuknya

seperti

tulang

ikan)

sering

juga

disebut Cause-and-Effect

Diagram atau Ishikawa Diagram diperkenalkan oleh Dr. Kaoru Ishikawa, seorang ahli pengendalian kualitas dari Jepang, sebagai satu dari tujuh alat kualitas dasar ( 7 basic quality

tools).

26


Penyebab

Isu utama Skill

Surrounding

Tempat racikan cairan nutrisi parenteral jauh dari NICU

Petugas farmasi tidak semuanya memperhatikan stok yang ada dan habis

Dokter neonatologi belum semuanya menggunakan SIMRS resep online

Belum tersedianya pneumatic tube dari bagian farmasi ke NICU

Tidak efektif dan efisien pemesanan cairan nutrisi parenteral

Tenaga pekarya yang harus berjalan

Pencatatan di kertas yang bukan resep

SIMRS sudah tersedia, namun pemesanan cairan nutrisi parenteral masih manual

Petugas farmasi harus entri ulang jenis cairan nutrisi parenteral yang diinstruksikan

Suppliers

System

Tabel 3.3 Analisis Fishbone terhadap isu utama 3.5. Gagasan Penyelesaian Isu Isu yang telah terpilih melalui penapisan USG yaitu tidak efektif dan efisiennya pemesanan cairan nutrisi parenteral di NICU, kemudian dibuat gagasan untuk pemecahan isu. Gagasan pemecahan isu dibuat berdasarkan SKP dan inovasi. Gagasan yang dibuat harus dilakukan dengan mengimplemetasikan nilai-nilai dasar ASN (Nilai ANEKA), dan menunjang visi misi organisasi, serta penguatan nilai organisasi tempat unit bekerja. Dalam melaksanakan kegiatan penyelesaian isu tersebut di atas penyusun akan mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN, yaitu ANEKA (Akuntabel, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi) dan prinsip-prinsip manajemen ASN, Pelayanan Publik, serta Whole of Government sesuai dengan peran dan kedudukan ASN.

27


Nilai Dasar

Keterkaitan Subtansi Mata Pelatihan

Manajemen ASN

a. Melaksanakan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional b. Melaksanakan tugas dengan jujur dan bertanggung jawab

Pelayanan Publik

a. Prosedur pelayanan b. Kejelasan petugas pelayanan c. Kedisiplinan petugas pelayanan d. Tanggung jawab petugas pelayanan e. Kenyamanan pelayanan f. Keamanan pelayanan

Whole

of

Government

a. Kerjasama b. Kolaborasi c. Koordinasi Tabel 3.4 Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

No

Kegiatan

Sumber

1.

Menyampaikan rancangan aktualisasi kepada mentor dan kepala SKP ruangan

2.

Membuat checklist data jenis cairan nutrisi parenteral yang Inovasi dibutuhkan di NICU dan ketersediaan di farmasi untuk dimasukkan dalam SIMRS

3.

Pelaksanaan uji coba instruksi cairan nutrisi parenteral pasien NICU Inovasi melalui SIMRS

4.

Melakukan sosialisasi instruksi cairan nutrisi parenteral kepada tim SKP dokter neonatologi dan koordinasi dengan tim farmasi

5.

Peniadaan kertas untuk pemesanan cairan nutrisi parenteral di Inovasi NICU Tabel 3.5 Gagasan Penyelesaian Isu

28


3.6. Matriks Rancangan Aktualisasi No

1.

Uraian Kegiatan

Tahapan Kegiatan

Menyampaikan 1) Menyiapkan rancangan rancangan aktualisasi aktualisasi kepada 2) Membuat janji mentor/ betemu dengan kepala mentor/kepala ruangan dan ruangan tim dokter di 3) Bertemu dan NICU Mengonsultasikan tentang rancangan aktualisasi yang akan dilakukan 4) Melakukan evaluasi tindak lanjut

Output/Hasil

Rancangan kegiatan Jadwal pertemuan

Rancangan disetujui

Menyampaikan rancangan aktualisasi kepada bagian farmasi dan IT

Keterikatan Subtansi Mata Pelatihan Mengawali kegiatan aktualisasi dengan membuat rancangan aktualisasi dengan penuh tanggung jawab dan memberikan data secara transparan (Akuntabilitas) serta mencari literatuir yang terpecaya dan terbaru (Komitmen Mutu). Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam penulisan rancangan aktualisasi (Nasionaliasme) Membuat janji bertemu dengan mentor dan menepati janji datang tepat waktu (Anti Korupsi). Kemudian mengonsultasikan rancangan aktualisasi dengan sopan dan santun bersama mentor (Etika Publik) serta mengutamakan rasa tanggung jawab dan integritas dalam menjelaskan kepada mentor (Akuntabilitas) Menghormati dan mau menerima masukkan dari mentor dan 29

Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi Sesuai dengan visi RSAB yang sejalan dengan visi Pemerintah Kabinet Indonesia Maju 2 yaitu Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong. Sejalan dengan misi RSAB untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan anak yang aman dan berkualitas.

Penguatan Nilai Organisasi Nilai filosofi RSHS (CANTIK), yaitu: cepat : cepat dalam memberikan pelayanan Akurat : tepat waktu Integritas tinggi


mencatat hal-hal penting (Nasionalisme, Komitmen Mutu) serta memperbaiki bila ada kesalahan (Akuntabilitas) 2.

Pembuatan 1) Pendataan jenis checklist data cairan nutrisi yang jenis cairan dibutuhkan di NICU nutrisi dengan tim dokter parenteral neonatologi dan untuk perawat NICU dimasukkan ke 2) Pendataan jenis dalam SIMRS cairan nutrisi yang tersedia di farmasi dan stok maupun tanggal kadaluwarsa yang tertera 3) Rekapitulasi data dari tim NICU dan tim farmasi 4) Melakukan pembuatan list tabel cairan nutrisi yang akan dipesan melalui SIMRS

Data tersedia

Menyusun data jenis cairan yang dibutuhkan dengan tim dokter dan tim perawat NICU (Komitmen Mutu) Pendataan cairan tersebut dalam bentuk google form sehingga dapat menghemat kertas, waktu dan tenaga Data tersedia (Komitmen Mutu). Dalam membuat google form mengutamakan rasa tanggung jawab, trasnparansi dan kejelasan (Akuntabilitas). Data kompilasi Menyusun data jenis cairan yang tersedia dan crosscheck dengan stok yang ada di bagian farmasi List tabel jenis (Komitmen Mutu) Pendataan cairan nutrisi cairan tersebut dalam bentuk google form sehingga menghemat parenteral kertas, waktu, dan tenaga untuk (Komitmen Mutu) diberikan ke Saat melakukan pendataan baik di bagian IT ruang NICU maupun kerjasama dengan bagian lain yaitu farmasi dengan ramah, mengucapkan salam dan pendahuluan serta 30

Sesuai dengan visi RSAB yang sejalan dengan visi Pemerintah Kabinet Indonesia Maju 2 yaitu Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong. Sejalan dengan misi RSAB untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan anak yang aman dan berkualitas.

Nilai filosofi RSHS (CANTIK), yaitu: cepat : cepat dalam memberikan pelayanan Akurat : tepat waktu Integritas tinggi Kerjasama tim


3.

Pelaksanaan 1) Menyiapkan list uji coba tabel data cairan instruksi cairan yang akan nutrisi dimasukkan ke parenteral SIMRS dan pasien NICU bekerjasama melalui SIMRS dengan Tim IT untuk dapat memasukkan list

maksud tujuannya menggunakan bahasa yang sopan dan santun untuk mengisi kuisioner (Etika Publik, Akuntabilitas). Sabar melakukan pendataan jenis cairan yang ada baik terhadap tim dokter, tim perawat, maupun tim farmasi (Nasionalisme) Melakukan rekapitulasi hasil data dengan penuh tanggung jawab, kejujuran, tidak ada data yang dikurangi atau ditambahkan dan mengulasnya dengan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti (Akuntabilitas, Anti Korupsi) Menyampaikan rekapitulasi hasil data cairan yang akan digunakan dan tersedia ke bagian IT dengan menggunakan ramah, dan bahasa yang sopan (Etika Publik, Akuntabilitas) List tabel Mencari dan menyiapkan bahan masuk dalam literatur cairan nutrisi yang fitur SIMRS dibutuhkan dan seharusnya tersedia di NICU RSAB Harapan Kita serta mengkomunikasikan dengan tim dokter, tim perawat NICU serta tim farmasi kemudian menyampaikan ke bagian IT dengan ramah dan Bahasa yang 31

Sesuai dengan visi RSAB yang sejalan dengan visi Pemerintah Kabinet Indonesia Maju 2 yaitu Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian

Nilai filosofi RSHS (CANTIK), yaitu: cepat : cepat dalam memberikan pelayanan Akurat : tepat waktu Integritas tinggi Kerjasama tim


tersebut ke dalam fitur SIMRS RSAB Harapan Kita 2) Melakukan uji coba dokter mengisi cairan nutrisi parenteral yang dibutuhkan melalui SIMRS 3) Melakukan uji coba tim farmasi dapat langsung membuka order cairan nutrisi melalui SIMRS 4) Menyampaikan hasil uji coba dan kendala yang ada kepada mentor dan kepala ruangan

sopan (Komitmen mutu, Etika publik, Akuntabilitas). Melakukan koordinasi dengan Uji coba bagian IT untuk memasukkan list tabel data cairan nutrisi parenteral berhasil ke dalam SIMRS transparan serta bertanggung jawab dengan apa yang diketik (Akuntabilitas, Whole of Government). Uji coba Koordinasi dilakukan dengan cara yang sopan dan ramah, serta sabar berhasil menunggu tim IT untuk memasukkan list tersebut ke dalam fitur SIMRS RSAB Harapan Kita (Etika Publik, Nasionalisme) Pemesanan cairan nutrisi Melakukan uji coba tim dokter mengisi order cairan nutrisi parenteral parenteral yang dibutuhkan dan dapat dibuka oleh tim farmasi langsung dilakukan melalui SIMRS sehingga data yang dihasilkan dapat dipertanggungjawabkan kepada publik (Etika Publik, Nasionalisme, Whole of Government) serta memastikan tidak ada data yang dikurangi dan menyajikan data secara sederhana sehingga mudah dipahami (Anti Korupsi) Kemudian berdiskusi dengan sopan dan santun bersama mentor 32

Berlandaskan Gotong Royong. Sejalan dengan misi RSAB untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan anak yang aman dan berkualitas.


mengenai hasil uji coba termasuk mengemukakan kendala yang dihadapi dari berbagai tim, baik itu tim dokter, tim farmasi, maupun tim IT (Etika Publik) serta mengutamakan rasa tanggung jawab dan integritas dalam menjelaskan kepada mentor (Akuntabilitas) Menghormati dan mau menerima masukkan dari mentor dan mencatat hal-hal penting (Nasionalisme, Komitmen Mutu) serta memperbaiki bila ada kesalahan (Akuntabilitas) dan melakukan tindak lanjut jika diperlukan 4.

Melakukan 1) Mengumpulkan tim sosialisasi dokter untuk pemesanan sosialisasi dan cairan nutrisi pelatihan cara parenteral pemesanan cairan kepada tim nutrisi parenteral dokter dan tim melalui SIMRS farmasi 2) Mengumpulkan tim farmasi untuk sosialisasi dan pelatihan cara membuka order

Tim dokter dapat melakukan pemesanan cairan nutrisi parenteral melalui SIMRS Tim farmasi dapat membuka order cairan nutrisi

Sosialisasi pemesanan cairan nutrisi parenteral yang dilakukan melalui online SIMRS kepada tim dokter dilakukan dengan sabar, ramah, menggunakan Bahasa yang sopan, dan mengungkapkan kendala yang dihadapi namun meyakinkan tim dokter dengan digitalisasi akan meningkatkan kualitas dokter, pelayanan pasien lebih tepat waktu dan akurat (Komitmen mutu, Etika publik, 33

Sesuai dengan visi RSAB yang sejalan dengan visi Pemerintah Kabinet Indonesia Maju 2 yaitu Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong. Sejalan dengan misi RSAB

Nilai filosofi RSHS (CANTIK), yaitu: cepat : cepat dalam memberikan pelayanan Akurat : tepat waktu Integritas tinggi Kerjasama tim


cairan nutrisi parenteral melalui SIMRS dan melakukan verifikasi 3) Melakukan diskusi dengan tim IT kendala yang dihadapi di lapangan 4) Melakukan diskusi dengan mentor dan kepala ruang mengenai kendala yang dihadapi dari tim dokter, tim farmasi dan tim IT

parenteral melalui SIMRS

Hasil diskusi

Hasil diskusi

Whole of government, Anti untuk korupsi). Sosialisasi untuk membuka order pemesanan cairan nutrisi parenteral dari bagian perawatan intensif dan rajin melakukan follow up apabila order cairan nutrisi belum masuk ke SIMRS bagian farmasi, dilakukan dengan sabar, ramah, menggunakan Bahasa yang sopan, dan mengungkapkan kendala yang dihadapi namun meyakinkan tim farmasi dengan digitalisasi akan meningkatkan kualitas tim farmasi , pelayanan pasien lebih tepat waktu dan akurat(Komitmen Mutu, Etika publik, Whole of Government, Anti korupsi ). Berdiskusi dengan tim IT mengenai kendala yang dihadapi oleh tim dokter dan tim farmasi di lapangan dengan ramah, sopan dan santun (Etika Publik) serta mengutamakan rasa tanggung jawab dan integritas (Akuntabilitas). Menghormati dan mau menerima masukkan dan mencatat hal-hal penting (Nasionalisme, komitmen mutu). 34

menyelenggarakan pelayanan kesehatan anak yang aman dan berkualitas.


5.

Peniadaan 1) Meniadakan kertas kertas untuk yang digunakan oleh pemesanan perawat untuk cairan nutrisi menyalin instruksi parenteral cairan nutrisi sebagai sarana parenteral evaluasi 2) Mendokumentasikan kegiatan kegiatan digitalisasi pemesanan cairan nutrisi parenteral 3) Merekap hasil evaluasi 4) Membuat simpulan dan laporan kegiatan dan menyampaikan kepada mentor dan kepala ruangan

Instruksi pemberian cairan nutrisi parenteral dilakukan secara online Foto pelaksanaan sosialisasi Hasil evaluasi Laporan akhir

Semua instruksi pemberian cairan nutrisi parenteral pada pasien NICU sudah dilakukan secara online, sehingga lebih hemat kertas, tepat waktu, pelayanan pasien lebih baik, dan merupakan kerjsama tim yang mengedepankan integritas tinggi (Akuntabilitas, Antikorupsi, Whole of Government, Manajemen ASN, Pelayanan Publik) Kegiatan untuk digitalisasi didokumentasikan (Nasionalisme)Hasil evaluasi disampaikan dengan ramah, sopan, Bahasa yang baik , yaitu hasil evaluasi seperti waktu tunggu order pemesanan cairan nutrisi parenteral yang lebih singkat, kepatuhan tim dokter neonatologi untuk memberikan instruksi cairan nutrisi parenteral melalui online, dan bertanggungjawab terhadap hasil yang ada (Whole of Government) .

35

Sesuai dengan visi RSAB yang sejalan dengan visi Pemerintah Kabinet Indonesia Maju 2 yaitu Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong. Sejalan dengan misi RSAB untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan anak yang aman dan berkualitas.

Nilai filosofi RSHS (CANTIK), yaitu: cepat : cepat dalam memberikan pelayanan Akurat : tepat waktu Integritas tinggi Kerjasama tim


3.7. Waktu dan Tempat Aktualisasi Judul Aktualisasi

: Digitalisasi Pemesanan Cairan Nutrisi Parenteral di NICU RSAB Harapan Kita Jakarta

Waktu pelaksanaan

: 29 Mei 2021 s.d 5 Juli 2021

Tempat pelaksanaan

: RSAB Harapan Kita

No 1 2 3 4 5 6

Juni

Mei

KEGIATAN

4

1

Menyampaikan laporan rancangan aktualisasi kepada mentor, kepala ruang dan tim dokter NICU Melakukan pembuatan checklist data jenis cairan nutrisi parenteral untuk dimasukkan dalam SIMRS Pelaksanaan uji coba instruksi cairan nutrisi parenteral pasien NICU melalui SIMRS Melakukan sosialisasi instruksi cairan nutrisi parenteral kepada tim dokter neonatologi dan tim farmasi Peniadaan kertas untuk pemesanan cairan nutrisi parenteral di NICU Penyusunan laporan evaluasi kegiatan

Tabel 3.6 Time Table Rencana Aktualisasi

36

2

3

4


BAB IV PELAKSANAAN AKTUALISASI 4.1 Capaian Aktualisasi Kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN dilaksanakan di NICU RSAB Harapan Kita. Periode pelaksanaan aktualisasi dilakukan pada tanggal 29 Mei – 5 Juli 2021. Kegiatan yang dilakukan selama aktualsiasi dan habituasi dapat terlaksana 5 kegiatan sebagai berikut. Tabel 4.1 Daftar Realisasi Kegiatan Aktualisasi No 1.

Kegiatan

Sumber

Keterangan

Menyampaikan laporan rancangan aktualisasi kepada

SKP

Terlaksana

Inovasi

Tidak

mentor, kepala ruang, dan tim dokter NICU 2.

Membuat checklist data jenis cairan nutrisi parenteral yang dibutuhkan di NICU dan ketersediaan di farmasi

Terlaksana

untuk dimasukkan dalam SIMRS 3.

Pelaksanaan uji coba pemesanan cairan nutrisi

Inovasi

Terlaksana

SKP

Terlaksana

Inovasi

Terlaksana

parenteral pasien NICU melalui SIMRS 4.

Melakukan

sosialisasi

pemesanan

cairan

nutrisi

parenteral kepada tim dokter neonatologi dan koordinasi pemesanan oleh tim farmasi 5.

Peniadaan kertas untuk pemesanan cairan nutrisi parenteral di NICU

4.2. Hasil Kegiatan dan Pembahasan Nilai-nilai dasar ANEKA yang terdiri dari akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi telah saya aktualisasikan dalam kegiatan-kegiatan aktualisasi di atas. Laporan terperinci jalannya aktualisasi setiap kegiatan disajikan dalam bentuk formulir pendokumentasian kegiatan sebagai berikut :

37


4.2.1 Kegiatan 1 Nama Kegiatan

Menyampaikan laporan rancangan aktualisasi kepada mentor, kepala ruang, dan tim dokter NICU

Sumber Kegiatan

SKP

Tanggal

31 Mei 2021 – 4 Juni 2021

Daftar Lampiran

1. Gambar pengajuan izin rancangan aktualisasi kepada mentor 2. Gambar diskusi rancangan aktualisasi bagian farmasi dan IT 3. Gambar diskusi via zoom dengan bagian IT

Tahapan Kegiatan

1. Menyiapkan rancangan aktualisasi 2. Menyampaikan rancangan aktualisasi dengan mentor dan kepala ruang 3. Menyampaikan rancangan aktualisasi dengan bagian farmasi 4. Menyampaikan rancangan aktualisasi dengan bagian IT

OUTPUT Kegiatan 1 : rancangan aktualisasi (1 Juni 2021) Kegiatan 2 : rancangan aktualisasi tersampaikan kepada mentor/kepala ruangan (2 Juni 2021) Kegiatan 3 : rancangan aktualisasi tersampaikan kepada bagian farmasi (3 Juni 2021) Kegiatan 4 : rancangan aktualisasi tersampaikan kepada bagian IT (3 Juni 2021) PEMBAHASAN Kegiatan ini bertujuan untuk mempercepat waktu pemesanan cairan nutrisi parenteral dari NICU ke bagian farmasi melalui SIMRS. Tahapan kegiatan yang pertama dalam memulai laporan rancangan aktualisasi adalah dengan menyiapkan rancangan aktualisasi sebaik mungkin, mengamati instansi tempat bekerja yaitu di Ruang NICU RSAB Harapan Kita, kemudian mendapatkan bahwa instruksi cairan parenteral oleh dokter masih disalin oleh tim perawat untuk disampaikan ke bagian farmasi secara manual. Tahapan kedua adalah dengan menyampaikan rancangan aktualisasi kepada mentor, memohon izin memulai rancangan aktualisasi kepada kepala ruangan dan berdiskusi mengenai perencanaan tahapan-tahapan selanjutnya. Hal ini sesuai dengan nilai ASN etika publik dan nasionalisme. Tahapan berikutnya adalah menemui bagian terkait, yaitu tim internal dokter, tim perawat NICU serta tim farmasi, penyusun menyampaikan rancangan aktualisasi ke tim farmasi dengan sopan santun serta saling menghargai sesuai dengan nilai etika publik. 38


Kemudian tahapan terakhir adalah menemui bagian IT terkait rancangan aktualisasi, penyusun menjelaskan dan menyampaikan rancangan aktualisasi dengan ramah dan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik sesuai dengan nilai etika publik dan nasionalisme. ANALISIS DAMPAK Dampak Positif : Tersampaikannya rancangan aktualisasi mengenai digitalisasi pemesanan cairan nutrisi parenteral di NICU kepada tim dokter neonatologi, tim perawat, tim farmasi, dan tim IT diharapkan akan mempercepat proses pemesanan cairan nutrisi, tidak ada duplikasi menyalin resep, serta mengurangi tenaga manusia yang harus berjalan membawa kertas resep tersebut. Dampak Negatif : Tanpa meminta izin kepada seluruh bagian terkait yaitu tim dokter neonatologi, tim perawat, tim farmasi, dan tim IT dengan sopan santun maka tidak akan tercapai koordinasi yang baik antar semua pihak yang terlibat. Komunikasi yang tidak menerapkan nilai etika publik dapat menghambat proses berjalannya rancangan aktualisasi ini. Hal tersebut juga berdampak tidak terciptanya kerjasama yang baik antar profesi seperti pada nilai whole of government. Kontribusi terhadap Visi dan Misi RSAB Harapan Kita : Penerapan nilai-nilai dasar ANEKA dalam melaksanakan setiap tahapan kegiatan dalam penyampaian rancangan aktualisasi kepada seluruh bagian terkait dari tim dokter NICU, tim perawat, tim farmasi, dan tim IT mengenai digitalisasi cairan nutrisi parenteral sesuai dengan visi RSAB Harapan Kita untuk menjadi yang terdepan dalam pelayanan kesehatan perinatal, ibu, dan anak. Penerapan nilai ANEKA di RSAB Harapan Kita dinilai dapat berkontribusi dalam menjadikan yang terdepan di pelayanan kesehatan perinatal, ibu, dan anak pada era digital ini. Tentunya hal itu akan berhubungan pula dengan tercapainya misi RSAB Harapan Kita dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan di bidang kesehatan perempuan, perinatal, dan anak yang aman dan berkualitas. Penguatan Nilai Organisasi RSAB Harapan Kita : Penerapan nilai-nilai dasar ANEKA dalam melaksanakan setiap tahapan kegiatan dalam kegiatan aktualisasi digitalisasi pemesanan cairan nutrisi parenteral akan menguatkan nilai-nilai organisasi RSAB Harapan Kita, yaitu (1) Akurat : menghasilkan yang terbaik dan tepat guna, (2) Akuntabel : bertanggung jawab dalam menjalankan tugas, (3) Integritas : keselarasan antara perkataan danperbuatan sesuai dengan etika moral, dan kemanusiaan, (4) Kerjasama Tim : penyatuan gerak langkah koordinasi dalam bekerja untuk mencapai tujuan bersama.

39


Lampiran

1. Gambar pengajuan izin rancangan aktualisasi kepada mentor (2 Juni 2021)

2. Gambar penyampaian rancangan aktualisasi pada tim farmasi dan IT (3 Juni 2021)

40


3. Gambar screenshot diskusi penyampaian rancangan aktualisasi ke bagian IT (3 Juni 2021)

41


4.2.2 Kegiatan 2 Nama Kegiatan

Pembuatan checklist data jenis cairan nutrisi parenteral yang dibutuhkan

di NICU

dan

ketersediaan

di farmasi untuk

dimasukkan dalam SIMRS Sumber Kegiatan

Inovasi

Tanggal

7 Juni 2021 – 11 Juni 2021

Daftar Lampiran

1. Gambar instruksi cairan nutrisi parenteral di flowsheet pasien 2. Gambar kertas yang digunakan untuk menyalin instruksi cairan nutrisi parenteral 3. Gambar diskusi jenis cairan yang dibutuhkan oleh tim NICU dan yang tersedia di farmasi

Tahapan Kegiatan

1. Pendataan

jenis-

jenis

cairan

nutrisi parenteral

yang

dibutuhkan di NICU dengan tim dokter neonatologi dan tim perawat 2. Pendataan jenis-jenis cairan nutrisi parenteral yang tersedia di farmasi 3. Penggabungan data jenis-jenis cairan nutrisi parenteral yang dibutuhkan dari tim neonatologi dan yang tersedia di farmasi 4. Pembuatan list daftar cairan nutrisi parenteral yang akan dimasukkan ke dalam SIMRS OUTPUT Kegiatan 1 : data-data jenis cairan nutrisi parenteral yang dibutuhkan tim NICU tersedia (8 Juni 2021) Kegiatan 2 : data-data jenis cairan nutrisi parenteral yang tersedia di farmasi tersedia (9 Juni 2021) Kegiatan 3 : gabungan data jenis cairan nutrisi parenteral yang dibutuhkan dan tersedia (10 Juni 2021)

42


Kegiatan 4 : list daftar cairan nutrisi parenteral sudah siap dimasukkan dalam SIMRS (11 Juni 2021) PEMBAHASAN Kegiatan ini bertujuan untuk pendokumentasian atau pencatatan jenis-jenis cairan nutrisi parenteral yang dibutuhkan oleh pasien NICU. Aktualisasi kegiatan kedua dimulai dengan tahapan melakukan diskusi internal kepada tim dokter neonatologi serta tim perawat NICU dengan ramah dan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar sebagai perwujudan Etika Publik dan Nasionalisme. Pada tahapan kedua, penulis berdiksusi dengan bagian farmasi, mengenai jenis-jenis cairan nutrisi parenteral yang tersedia di farmasi, menanyakan stok cairan yang tersedia dan yang akan habis. Diskusi dilakukan dengan ramah, terbuka, menerima masukan dari bagian farmasi dengan Bahasa Indonesia yang baik dan benar sebagai perwujudan Etika Publik dan Nasionalisme. Pada tahapan ketiga, penulis menggabungkan jenis-jenis cairan nutrisi parenteral yang dibutuhkan oleh pasien NICU dan yang tersedia di Farmasi dengan mengetik di komputer. Data gabungan jenis cairan nutrisi parenteral berupa softcopy untuk dapat dilakukan konfirmasi oleh tim dokter neonatologi, tim perawat NICU, dan bagian farmasi. Hal ini menerapkan efiseinesi dan keefektifan yang berlandaskan nilai Akuntabilitas dan Komitmen Mutu. Tahapan keempat yaitu menyerahkan checklist data gabungan jenis-jenis cairan nutrisi parenteral untuk dimasukkan ke dalam SIMRS kepada bagian IT. Data disampaikan dengan terbuka dan sopan, sesuai dengan nilai Etika Publik. Penyerahan data gabungan dilakukan dengan jelas agar petugas IT dapat memasukkan data gabungan cairan nutrisi parenteral tadi ke SIMRS dengan optimal, sesuai dengan Komitmen Mutu.

43


ANALISIS DAMPAK Dampak Positif : Penggabungan checklist data jenis cairan nutrisi parenteral yang dibutuhkan di NICU dan yang tersedia di farmasi untuk dapat dimasukkan ke dalam SIMRS dinilai dapat meningkatkan pertanggungjawaban mengenai intervensi yang akan dilakukan, serta sebagai dasar hukum tindakan pemberian cairan untuk koreksi yang sudah dilakukan jika suatu saat nanti ada tuntutan dari pasien. Penerapan nilai-nilai dasar ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, dan Komitmen Mutu, dengan data gabungan jenis cairan nutrisi parenteral memiliki dampak positif bagi peningkatan kualitas mutu pelayanan. Pengaplikasian nilai-nilai dasar ASN ini dapat membangun semangat dalam memberikan yang terbaik dalam pelayanan juga meningkatkan kerjasama tim dokter neonatologi, tim perawat NICU, tim farmasi, dan tim IT sehingga terlaksananya kegiatan aktualisasi ini. Dampak Negatif : Apabila diskusi internal maupun antar bagian tidak dilakukan dengan baik, data gabungan jenis cairan nutrisi parenteral tidak akan lengkap, sehingga data yang kurang dan tidak sesuai dengan nilai akuntabilitas dan komitmen mutu maka tidak akan didapatkan kualitas pelayanan yang baik, sehingga meningkatkan terjadinya kelalaian pada pelayanan pasien NICU. Kontribusi terhadap Visi dan Misi RSAB Harapan Kita : Penerapan nilai-nilai dasar ANEKA dalam melaksanakan setiap tahapan kegiatan dalam penyelenggaraan gabungan data jenis cairan nutrisi parenteral untuk masuk dalam SIMRS sesuai dengan visi RSAB Harapan Kita untuk menjadi yang terdepan dalam pelayanan kesehatan perinatal, ibu, dan anak. Untuk mencapai visi tersebut, dibutuhkan pemerataan kualitas pemberian pelayanan yang diberikan oleh pegawai pada umumnya. Untuk itu penggabungan data jenis cairan nutrisi parenteral dibutuhkan untuk membangun semangat kerjasama agar mencapai visi yang sama pada setiap pegawai RSAB Harapan Kita. Dengan

44


masuknya list data cairan nutrisi parenteral di SIMRS tidak terlepas dari penerapan nilai-nilai dasar ASN yaitu ANEKA dalam tiap tahapan persiapan penyelenggaraan kegaitan ke-2 aktualisasi ini. Penguatan Nilai Organisasi RSAB Harapan Kita: Penerapan nilai-nilai dasar ANEKA dalam melaksanakan setiap tahapan kegiatan dalam pelaksanaan kegiatan penggabungan data cairan nutrisi parenteral di NICU akan menguatkan nilai-nilai organisasi RSAB Harapan Kita yaitu (1) Akurat : menghasilkan yang terbaik dan tepat guna, (2) Akuntabel : bertanggung jawab dalam menjalankan tugas, (3) Kerjasama Tim : Penyatuan gerak langkah koordinasi dalam bekerja untuk mencapai tujuan bersama. Lampiran

1. Gambar instruksi cairan nutrisi parenteral yang tertulis di flowheet pasien

45


2. Gambar kertas untuk menyalin instruksi cairan nutrisi yang ditulis oleh perawat

3. Gambar diskusi jenis cairan yang dibutuhkan tim NICU dan yang tersedia di farmasi (10 Juni 2021)

46


4.2.3 Kegiatan 3 Nama Kegiatan

Pelaksanaan uji coba pemesanan cairan nutrisi parenteral pasien NICU melalui SIMRS

Sumber Kegiatan

Inovasi

Tanggal

14 Juni 2021 – 20 Juni 2021

Daftar Lampiran

1. Gambar kegiatan uji coba mengisi instruksi cairan nutrisi melalui SIMRS 2. Gambar uji coba tampilan SIMRS saat dokter mengisi resep online dan tampilan SIMRS yang dibuka oleh tim farmasi 3. Gambar screenshot menyampaikan hasil uji coba dan kendala yang dihadapi kepada Tim IT

Tahapan Kegiatan

1. Melakukan

uji

coba

dokter

neonatologi

untuk

menginstruksikan cairan nutrisi parenteral pasien NICU melalui SIMRS 2. Melakukan uji coba tim farmasi dapat langsung membuka instruksi cairan nutrisi parenteral pasien NICU melalui SIMRS 3. Menyampaikan hasil uji coba dan kendala yang ada kepada mentor dan kepala ruang 4. Menyampaikan hasil uji coba dan kendala yang dihadapi kepada bagian IT OUTPUT Kegiatan 1 : dokter mencoba memasukkan instruksi cairan nutrisi parenteral melalui SIMRS (16 Juni 2021) Kegiatan 2 : tim farmasi mencoba membuka instruski cairan nutrisi parenteral melalui SIMRS (16 Juni 2021) Kegiatan 3 : hasil uji coba dan kendala yang ada disampaikan kepada mentor (18 Juni 2021) Kegiatan 4 : diskusi hasil uji coba dan kendala yang dihadapi kepada bagian IT (20 Juni 2021)

47


PEMBAHASAN Aktualisasi tahapan ketiga dimulai dengan melakukan uji coba pelaksanaan instruksi cairan nutrisi parenteral pasien NICU melalui SIMRS yakni dengan mencoba instruksi cairan di bagian resep online pada SIMRS. Hal ini sesuai dengan nilai Akuntabilitas dan Komitmen mutu. Tahapan selanjutnya adalah melakukan uji coba pelaksanaan digitalisasi intruksi cairan nutrisi parenteral pasien NICU melalui SIMRS. Bagian farmasi mencoba membuka order cairan melalui SIMRS, kemudian melakukan peracikan cairan nutrisi parenteral berdasarkan instruksi melalui digital. Tahapan kegiatan ini dilaksanakan dengan sikap cermat, jujur, dan transparan sesuai dengan nilai Akuntabilitas dan Komitmen mutu. Tahapan berikutnya melaporkan kegiatan digitalisasi instruksi cairan nutrisi parenteral pasien NICU kepada mentor dan kepala ruang, termasuk kendala yang dihadapi, yaitu list cairan yang tidak bisa masuk ke SIMRS, sehingga tim dokter harus mengetik satu per satu jenis cairan yang diinstruksikan melalui resep online, dan juga bagian farmasi tidak bisa langsung membuka order pasien NICU melalui SIMRS, namun harus dibuka dan disalin kembali ke untuk dapat dibuatkan racikan cairan nutrisi parenteral sesuai instruksi. Hal ini sesuai dengan Akuntabilitas dan Anti korupsi. Diskusi dan sosialisasi dialkukan dengan sopan dan saling menghargai sesuai dengan nilai Etika publik serta dicari solusi atas kendala yang dihadapi sesuai dengan Whole of Government. Tahapan selanjutnya dalam kegiatan ini adalah menyampaikan hasil uji coba digitalisasi instruksi cairan nutrisi parenteral pasien NICU yang sudah dilakukan oleh tim dokter dan tim farmasi, kepada mentor dan kepala ruangan. Tahapan diskusi dengan menganalisis kendala yang dihadapi tim dokter maupun tim farmasi dilakukan dengan sopan santun dan saling menghargai sesuai dengan nilai ASN Nasionalisme, Etika Publik, dan Whole of

Government. Tahapan terakhir kegiatan ini adalah menyampaikan hasil uji coba digitalisasi instruksi cairan nutrisi parenteral pasien NICU melalui SIMRS dan kendala yang dihadapi kepada bagian IT. Diskusi dan kendala yang dihadapi dianalisis dan SIMRS dilakukan pemeliharaan oleh bagian IT. Hal ini sesuai dengan nilai Nasionalisme, Etika Publik, dan Whole of Government.

48


ANALISIS DAMPAK Dampak Positif : Kegiatan uji coba digitalisasi instruksi cairan nutrisi parenteral pasien NICU memiliki dampak yang sangat mendukung pelaksanaan resep online, dikarenakan tidak perlu lagi kegiatan menyalin resep secara manual yang rentan terhadap kesalahan selain tidak efektif dan efisien. Terlaksananya kegiatan uji coba digitalisasi instruksi cairan nutrisi parenteral ini tidak terlepas dari penerapan nilai-nilai dasar ASN berupa Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi dan Whole of Government. Dengan penerapan nilai-nilai tersebut maka didapatkan pelaksanaan kegiatan yang terukur, valid, dan sesuai aspek legal yang sesuai dengan penjagaan nilai-nilai komitmen mutu Rumah Sakit. Dampak Negatif : Uji coba digitalisasi instruksi cairan nutrisi parenteral apabila tidak dilakukan dengan cermat, bertanggung jawab, dan efektif, maka tidak akan didapatkan instruksi secara jelas, kemungkinan kesalahan pencatatan di kertas, waktu tunggu cairan yang lama yang akan membahayakan keselamatan pasien, tentunya tidak sesuai dengan nilai Komitmen Mutu pelayanan di RSAB Harapan Kita. Kontribusi terhadap Visi dan Misi RSAB Harapan Kita : Pelaksanaan uji coba digitalisasi instruksi cairan nutrisi parenteral di NICU dengan menerapkan nilai-nilai dasar ANEKA sesuai dengan visi RSAB Harapan Kita untuk menjadi yang terdepan dalam pelayanan kesehatan perinatal, ibu, dan anak. Hal ini dikarenakan untuk menjadi yang terdepan dalam pelayanan NICU bahwa cairan nutrisi parenteral dilakukan sudah melalui digital (online), RSAB Harapan Kita harus dapat berinovasi dengan pelayanan dengan didukung dengan SIMRS. Hal itu juga sesuai misi RSAB Harapan Kita dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan, pendidikan, pelatihan, dan penelitian di bidang kesehatan perinatal yang berkualitas. Dimana dengan digitalisasi cairan nutrisi parenteral pasien NICU akan menambah kualitas penyelenggaraan pelayanan kesehatan di RSAB Harapan Kita.

49


Penguatan Nilai Organisasi RSAB Harapan Kita : Penerapan nilai-nilai dasar ANEKA dalam melaksanakan setiap tahapan kegiatan dalam uji coba digitalisasi instruksi cairan nutrisi parenteral akan menguatkan nilai-nilai organisasi RSAB Harapan Kita yaitu (1) Akurat : menghasilkan yang terbaik dan tepat guna, (2) Akuntabel : bertanggung jawan dalam menjalankan tugas, (3) Integritas : keselarasan antara perkataan dan perbuatan sesuai etika, moral, dan kemanusiaan, (4) Kerjasama Tim : Penyatuan gerak langkah koordinasi dalam bekerja untuk mencapai tujuan bersama. Lampiran :

1. Gambar kegiatan uji coba mengisi instruksi cairan nutrisi melalui SIMRS (16 Juni 2021)

50


2 . Gambar uji coba tampilan SIMRS saat dokter mengisi resep online dan tampilan SIMRS yang dibuka oleh tim farmasi

51


3. Gambar screenshot menyampaikan hasil ujicoba dan kendala yang dialami ke tim IT (20 Juni 2021)

52


4.2.4 Kegiatan 4 Nama Kegiatan

Melakukan sosialisasi instruksi cairan nutrisi parenteral kepada seluruh tim dokter neonatologi dan koordinasi pemesanan oleh tim farmasi

Sumber Kegiatan

SKP

Tanggal

21 Juni 2021 – 27 Juni 2021

Daftar Lampiran

1. Gambar pembuatan video tutorial pengisian instruksi cairan nutrisi parenteral di SIMRS 2. Gambar sosialisasi membuka instruksi cairan nutrisi parenteral di SIMRS kepada mentor, tim farmasi, dan komitmen mutu 3. Gambar diskusi hasil uji coba dan kendala kendala yang dihadapi tim dokter dan tim farmasi untuk disampaikan ke tim IT

Tahapan Kegiatan

1. Melakukan sosialisasi kepada tim dokter cara ketik instruksi cairan nutrisi parenteral pasien NICU melalui SIMRS dengan membagikan video tutorial di whats app group 2. Melakukan sosialisasi kepada tim farmasi untuk mulai pemesanan cairan nutrisi parenteral melalui SIMRS 3. Menyampaikan hasil sosialisasi dan pelaksanaan digitalisasi instruksi cairan nutrisi parenteral kepada mentor dan kepala ruangan 4. Berkoordinasi antara tim dokter di NICU dan tim farmasi mengenai kendala yang terjadi untuk disampaikan kepada tim IT

OUTPUT Kegiatan 1 : video tutorial sudah disebarkan kepada seluruh tim dokter dan tim perawat NICU (21 Juni 2021)

53


Kegiatan 2 : seluruh tim farmasi sudah tersosialisasi untuk membuka instruksi cairan nutrisi parenteral melalui SIMRS (23 Juni 2021) Kegiatan 3 : hasil sosialisasi dan pelaksanaan digitalisasi instruksi cairan nutrisi parenteral kepada mentor (25 Juni 2021) Kegiatan 4 : koordinasi tim dokter dan tim farmasi mengenai kendala yang terjadi untuk disampaikan kepada tim IT (25 Juni 2021) PEMBAHASAN Kegiatan ini bertujuan untuk sosialisasi cara pengisian instruksi cairan nutrisi parenteral kepada tim dokter dan perawat NICU sehingga semua tim dokter dapat memberikan instruksi cairan nutrisi parenteral melalui SIMRS. Aktualisasi tahapan keempat ini dimulai dengan melakukan sosialisasi kepada tim dokter dan tim perawat cara mengetik instruksi cairan nutrisi parenteral pasien NICU melalui SIMRS dengan membagikan video tutorial cara pengisian di whats app group. Sosialisasi dilakukan dengan ramah, terbuka terhadap semua kendala yang mungkin dihadapi, dan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar sebagai perwujudan Etika Publik dan Nasionalisme. Pada tahapan kedua, yaitu sosialisasi kepada seluruh tim farmasi untuk membuka instruksi cairan nutrisi parenteral dari tim dokter NICU melalui SIMRS. Sosialisasi dilakukan dengan sopan dan saling menghargai dengan menerapkan nilai Etika Publik. Sosialisasi dilakukan dengan jelas agar seluruh tim farmasi dapat membuka instruksi cairan nutrisi parenteral melalui SIMRS, dijelaskan mengenai tampilan di SIMRS, dilakukan kesepakatan order melalui resep online di SIMRS tidak lebih dari jam 12.00 siang, sehingga pelayanan ini dapat berjalan dengan optimal sesuai dengan penerapan nilai Komitmen Mutu. Tahapan berikutnya adalah menyampaikan hasil sosialisasi dan pelaksanaan digitalisasi instruksi cairan nutrisi parenteral kepada mentor dan kepala ruang. Hasil sosialisasi dan kendala yang dihadapi dicarikan solusi untuk disampaikan ke bagian IT dengan menganalisis yang dapat diperbaiki. Hal ini sejalan dengan nilai-nilai Etika publik, nasionalisme, dan Whole

of Government.

54


Tahapan terakhir dari kegiatan keempat ini adalah berkoordinasi antara tim dokter di NICU dan tim farmasi mengenai kendala yang terjadi di lapangan untuk disampaikan kepada tim IT yang mengelola SIMRS. Beberapa kendala yang dihadapi antara lain sering eror, sering tidak tersimpan data yang sudah diketik, maupun tidak dapat dibuka di bagian farmasi. Kendala tersebut disampaikan ke bagian IT tetap dengan menjunjung sopan santun, saling menghargai, dan transparan sesuai dengan nilai Etika publik dan nasionalisme.

55


ANALISIS DAMPAK Dampak Positif : Sosialisasi kepada seluruh tim dokter NICU, tim perawat NICU, dan tim farmasi sehingga kegiatan digitalisasi instruksi cairan nutrisi parenteral dapat dilakukan oleh semua tim dokter dan tim farmasi. Kegiatan ini mengurangi duplikasi penyalinan ulang oleh perawat yang rentan terjadi kesalahan, mengurangi kertas yang digunakan untuk menyalin, dan waktu tunggu cairan nutrisi parenteral pasien NICU yang lebih cepat. Kegiatan digitalisasi cairan nutrisi parenteral pasien NICU ini tidak terlepas dari dilaksanakannya tahapan-tahapan kegiatan yang dimulai dari permohonan izin kepada pimpinan dalam hal ini Kepala Ruangan, konsultasi, koordinasi antara tim dokter, tim perawat, tim farmasi dan tim IT yang dilaksanakan dengan mengamalkan nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionanalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi serta Whole of Government. Hal ini berimplikasi pada dapat terlaksananya kegiatan 4 berupa sosialisasi digitalisasi cairan nutrisi parenteral pada pasien NICU sehingga semua tim dokter dapat melakukan instruksi cairan nutrisi parenteral melalui SIMRS dan semua tim farmasi dapat membuka instruksi tersebut melalui SIMRS. Dampak Negatif : Tahap kegiatan meminta izin dan persiapan memulai kegiatan bila tidak dilaksanakan dengan mengamalkan nilai nasionalisme dan etika publik maka tidak akan tercapai koordinasi yang bai kantar semua pihak yang terlibat. Selain itu tanpa adanya penerapan nilai komitmen mutu sebagai dasar digitalisasi instruksi cairan nutrisi parenteral, tentunya tidak akan tercapai sebuah pelayanan yang optimal dan efektif kepada pasien di NICU, sehingga mutu pelayanan NICU RSAB Harapan Kita akan tidak sesuai dengan nilai komitmen mutu dan pelayanan publik. Kontribusi terhadap Visi dan Misi RSAB Harapan Kita : Penerapan nilai-nilai dasar ANEKA dalam melaksanakan setiap tahapan kegiatan dalam digitalisasi instruksi cairan nutrisi parenteral di NICU sesuai dengan visi RSAB Harapan Kita untuk menjadi yang terdepan dalam pelayanan kesehatan perinatal, ibu, dan anak.

56


Penerapan nilai ANEKA di lingkungan RSAB Harapan Kita dinilai dapat berkontribusi dalam menjadikan yang terdepan di pelayanan kesehatan perinatal, ibu, dan anak pada era digital ini. Terwujudnya digitalisasi instruksi cairan nutrisi parenteral di NICU dikarenakan penerapan nilai dasar ANEKA menjadi kontribusi asal pencapaian visi RSAB Harapan Kita di era digital ini. Tentunya hal itu akan berhubungan pula dengan tercapainya misi RSAB Harapan Kita dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan, pendidikan, pelatihan, dan penelitian di bidang kesehatan perinatal yang berkualitas. Penguatan Nilai Organisasi RSAB Harapan Kita : Penerapan nilai-nilai dasar ANEKA dalam melaksanakan setiap tahapan kegiatan dalam digitalisasi instruksi cairan nutrisi parenteral akan menguatkan nilai-nilai organisasi RSAB Harapan Kita yaitu (1) Akurat : menghasilkan yang terbaik dan tepat guna, (2) Akuntabel : bertanggung jawab dalam menjalankan tugas, (3) Integritas : keselerasan antara perkataan dan perbuatan sesuai etika, moral, dan kemanusiaan. Lampiran :

1. Gambar pembuatan video tutorial pengisian instruksi cairan nutrisi parenteral di SIMRS

57


2.

Gambar sosialisasi membuka instruksi cairan nutrisi parenteral di SIMRS kepada mentor, tim farmasi, dan komitmen mutu (25 Juni 2021)

3. Gambar diskusi hasil uji coba dan kendala yang dihadapi oleh tim dokter dan tim farmasi untuk disampaikan ke bagian IT

58


4.2.5 Kegiatan 5 Nama Kegiatan

Peniadaan kertas untuk pemesanan cairan nutrisi parenteral

Sumber Kegiatan

Inovasi

Tanggal

28 Juni 2021 – 2 Juli 2021

Daftar Lampiran

1. Kertas resep ditiadakan menjadi resep online di SIMRS 2. Gambar diskusi hasil akhir bersama mentor

Tahapan Kegiatan

1. Meniadakan kertas yang digunakan oleh perawat, untuk menyalin instruksi cairan nutrisi parenteral 2. Melakukan evaluasi kegiatan digitalisasi instruksi cairan nutrisi parenteral oleh semua tim dokter NICU 3. Melakukan evaluasi kegiatan menerima instruksi cairan nutrisi parenteral oleh tim farmasi 4. Membuat simpulan dan laporan kegiatan serta menyampaikan kepada mentor dan kepala ruangan

OUTPUT Kegiatan 1 : Kertas untuk menyalin sudah tidak dipergunakan (28 Juni 2021) Kegiatan 2 : Evaluasi kegiatan digitalisasi instruksi cairan di NICU (28 Juni 2021) Kegiatan 3 : Evaluasi kegiatan menerima instruksi cairan nutrisi parenteral di farmasi (30 Juni 2021) Kegiatan 4 : Hasil akhir disampaikan kepada mentor (2 Juli 2021) PEMBAHASAN Kegiatan terakhir ini dimulai dengan meniadakan kertas yang digunakan oleh perawat NICU untuk menyalin instruksi cairan nutrisi parenteral oleh dokter. Semua instruksi cairan nutrisi parenteral di NICU dilakukan melalui SIMRS, dalam pelaksanaannya tahapan ini dilakukan dengan sikap bertanggungjawab dan lebih efisien serta efektif merupakan wujud dari nilai Komitmen Mutu dan Anti korupsi.

59


Tahapan berikutnya adalah melakukan evaluasi kegiatan digitalisasi instruksi cairan nutrisi parenteral oleh semua tim dokter NICU, memastikan semua instruksi cairan sudah melalui SIMRS, menanyakan kendala yang dihadapi kepada tim dokter, melakukan konfirmasi cairan yang diterima kepada perawat NICU, semua tahapan ini dilakukan dengan sikap cermat, jujur, dan transparan sesuai dengan nilai Etika publik dan Nasionalisme. Tahapan selanjutnya adalah evaluasi kegiatan menerima instruksi cairan nutrisi parenteral oleh semua tim farmasi, memastikan semua instruksi diterima dengan baik melalui SIMRS, menanyakan kendala yang dihadapi tim farmasi, melakukan konfirmasi cairan nutrisi parenteral sesuai dengan instruksi kepada perawat NICU, semua tahapan ini dilakukan dengan sikap cermat, sopan santun, dan sikap saling menghargai sesuai dengan nilai Etika publik dan Nasionalisme. Tahapan terakhir kegiatan ini adalah membuat simpulan dan laporan kegiatan digitalisasi instruksi cairan nutrisi parenteral kepada mentor dan kepala ruang. Hasil evaluasi kegiatan dan kendala yang dihadapi disampaikan dengan sikap ramah, transparan, dan sopan sesuai dengan nilai Etika publik.

60


ANALISIS DAMPAK Dampak Positif : Peniadaan kertas untuk menyalin instruksi cairan nutrisi parenteral merupakan gambaran

Whole of government, di mana membutuhkan kerjasama antara tim dokter, tim perawat, tim farmasi, dan tim IT untuk meniadakan duplikasi kegiatan yang rentan terjadi kesalahan sehingga meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit terhadap keselamatan pasien, selain memperpendek waktu tunggu cairan nutrisi parenteral yang dibutuhkan pasien di NICU. Penerapan nilai-nilai dasar ASN ANEKA, Manajemen ASN dan Pelayanan publik terwujud dalam pemberian pelayanan berkualitas yang optimal pada pasien. Dengan penerapan nilai-nilai tersebut, setiap tahapan kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik sehingga memberikan kepuasan kepada pasien. Dampak Negatif : Pada tahapan akhir ini bila tidak dilakukan dengan sopan, menghargai orang lain, dan penggunaan teknologi yang efektif dan efisien maka tidak akan tercapai tujuan dari digitalisasi instruksi cairan nutrisi parenteral yaitu pelayanan publik yang berkualitas (tidak tercapainya komitmen mutu). Pada pelaksanaan mengenai evaluasi kegiatan digitalisasi instruksi cairan nutrisi parenteral bila tidak dilakukan dengan baik menyampaikan kendala yang dihadapi di lapangan oleh tim dokter dan tim farmasi untuk disampaikan kepada tim IT, maka instruksi cairan pun tidak dapat dilakukan melalui SIMRS (tidak tercapainya akuntabilitas) Kontribusi terhadap Visi dan Misi RSAB Harapan Kita : Penerapan nilai-nilai dasar ANEKA dalam melaksanakan setiap tahapan kegiatan dalam peniadaan kertas untuk menyalin instruksi cairan nutrisi parenteral sesuai dengan visi RSAB Harapan Kita untuk menjadi yang terdepan dalam pelayanan kesehatan perinatal, ibu, dan anak. Terwujudnya digitalisasi instruksi cairan nutrisi parenteral dan peniadaan kertas untuk menyalin instruksi cairan dikarenakan penerapan nilai dasar ANEKA menjadi kontribusi awal pencapaian visi RSAB Harapan Kita di era digital. Tentunya hal itu akan berhubungan pula

61


dengan tercapainya misi RSAB Harapan Kita dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan, pendidikan, pelatihan, dan penelitian di bidang kesehatan perinatal yang berkualitas. Penguatan Nilai Organisasi RSAB Harapan Kita : Penerapan nilai-nilai dasar ANEKA dalam melaksanakan setiap tahapan kegiatan dalam peniadaan kertas untuk menyalin instruksi cairan nutrisi parenteral akan menguatkan nilai-nilai organisasi RSAB Harapan Kita, yaitu (1) Akurat : menghasilkan yang terbaik dan tepat guna (2) Akuntabel : bertanggung jawab dalam menjalankan tugas (3) Integritas : keselarasan antara perkataan dan perbuatan sesuai etika, moral, dan kemanusiaan, (4) Kerjasama Tim : penyatuan gerak langkah koordinasi dalam bekerja untuk mencapai tujuan bersama. Lampiran :

1. Kertas resep ditiadakan menjadi resep online di SIMRS

62


2. Gambar diskusi hasil akhir bersama mentor (2 Juli 2021)

63


4.3 PENCAPAIAN PENYELESAIAN ISU Kegiatan aktualisasi ini dilakukan sebagai bagian dari penyelesaian isu yang diangkat penulis yaitu digitalisasi instruksi cairan nutrisi parenteral di NICU RSAB Harapan Kita Jakarta. Adapun gagasan pemcahan isu yang dilakukan penulis terangkum dalam matriks rancangan aktualisasi. Kegiatan gagasan pemecahan isu tersebut meliputi penyampaian rancangan aktualisai, membuat list gabungan data jenis cairan nutrisi parenteral yang dibutuhkan tim NICU dan yang tersedia di farmasi untuk dapat dimasukkan ke dalam SIMRS, melakukan uji coba pelaksanaan digitalisasi instruksi cairan nutrisi parenteral baik oleh tim dokter maupun tim farmasi, setelahnya melakukan sosialisasi dan yang menjadi target kegiatan aktualisasi ini adalah peniadaan kertas untuk menyalin instruksi cairan nutrisi parenteral sehingga semua instruksi cairan nutrisi parenteral dapat dilakuan secara digital melalui SIMRS. Tidak semua kegiatan dalam aktualisasi ini dapat terlaksana, yaitu kegiatan kedua, dimana list data gabungan jenis cairan yang dibutuhkan oleh tim NICU dan yang tersedia di farmasi tidak dapat dimasukkan ke dalam SIMRS. Tim IT RSAB Harapan Kita memiliki pekerjaan yang sudah ada di timeline selama setahun, dimana kegiatan tim IT juga sangat padat sehingga tidak ada kesempatan memasukkan data jenis cairan ini ke dalam SIMRS di program tahun ini. Tim IT memberikan alternatif jalan keluar yaitu instruksi cairan nutrisi parenteral diketik di bagian resep online yang ada di SIMRS. Solusi tersebut diterima oleh penulis karena yang menjadi target kegiatan aktualisasi ini adalah peniadaan kertas yang digunakan untuk menyalin instruksi cairan nutrisi parenteral dan semua instruksi cairan nutrisi parenteral dapat dilakukan secara digital. Penulis mengadakan koordinasi dengan tim farmasi bahwa data list jenis cairan nutrisi yang ada tidak dapat dimasukkan ke dalam SIMRS, sehingga dokter harus menginstruksikan cairan nutrisi yang dibutuhkan pasien ke dalam format resep online untuk obat oral maupun injeksi. Diskusi juga dilakukan terkait di bagian resep mana yang dilakukan untuk mengisi instruksi cairan apakah di bagian resep racikan atau resep non racikan yang ada dalam format SIMRS. Baik tim dokter maupun tim farmasi menyampaikan kendala yang dihadapi, termasuk duduk berdampingan untuk membuka 64


tampilan SIMRS yang ada setelah diinstruksikan, kemudian diperoleh kesepakatan bahwa dokter menginstruksikan cairan nutrisi parenteral yang dibutuhkan oleh pasien di bagian resep online non racikan, pada resep online di SIMRS. Bagian farmasi pun menyatakan bahwa untuk membuka SIMRS juga membutuhkan waktu lebih untuk membiasakan dan waktu untuk peracikan cairan tersebut, sehingga tim farmasi meminta tim dokter untuk selesai melakukan instruksi cairan nutrisi parenteral yang dibutuhkan oleh pasien pada pukul 11.00. Awalnya saat uji coba dengan tim farmasi, tim dokter pun mengalami kesulitan karena jenis cairan yang ada tidak ada dalam formularium SIMRS sehingga saat diketik oleh tim dokter sering tidak tersimpan atau eror. Demikian pula tim farmasi pun awalnya mengalami kesulitan bahwa instruksi cairan nutrisi parenteral yang dibuka melalui SIMRS tampak kosong tidak ada padahal tim dokter sudah mengetikkan dan konfirmasi berhasil oleh SIMRS. Kendala mengenai digitalisasi cairan nutrisi parenteral di bagian resep online di SIMRS disampaikan kepada tim IT lagi, kemudian bagian tim IT juga melakukan pemeliharaan sistem. Penulis mendapat dukungan penuh dari seluruh tim NICU baik perawat maupun tim dokter, tim farmasi, mentor maupun Komite Mutu RSAB Harapan Kita untuk dapat melakukan kegiatan aktualisasi ini, sehingga pada awal Juli seluruh instruksi cairan nutrisi parenteral di NICU RSAB Harapan Kita dapat dilakukan melalui SIMRS dan tidak diperlukan lagi kertas untuk menyalin instruksi cairan nutrisi parenteral di NICU. 4.4

MANFAAT Manfaat yang didapatkan dengan terpecahkannya isu yang diangkat dalam aktualisasi ini adalah sebagai berikut : a. Bagi individu peserta Penulis sebagai peserta latsar mendapatkan manfaat yaitu dapat berkontribusi dalam membantu menyelesaikan isu yang berkembang di ruangan tempat penulis berdinas. Selain itu penulis juga mendapatkan kesempatan untuk mengaplikasikan nilai-nilai PNS ANEKA dan peran serta kedudukan ASN dalam kegiatan pemecahan 65


isu tersebut sehingga diharapkan dapat membentuk penulis sebagai PNS yang berkarakter. b. Pimpinan Langsung/Unit Kerja Dengan terselesaikannya masalah penyalinan instruksi cairan nutrisi parenteral di NICU, pimpinan langsung penulis mendapat manfaat yaitu peniadaan kertas untuk menyalin, lebih menghemat tenaga manusia untuk mengantar kertas ke farmasi, semua instruksi cairan nutrisi parenteral sudah dilakukan secara digital melalui SIMRS, sehingga waktu tunggu cairan nutrisi parenteral yang dibutuhkan oleh pasien NICU dapat lebih cepat sampai ke NICU. Selain itu, video tutorial cara pengisian instruksi melalui resep online dapat dijadikan bahan tutorial bagi ruangan lain (PICU dan ruang bedah) untuk dapat menginstruksikan cairan nutrisi parenteral secara digital. c. Komite Mutu RSAB Harapan Kita Dengan terselesaikannya isu tersebut diharapkan resep kertas sudah tidak diperlukan lagi di RSAB Harapan Kita, semua instruksi oleh dokter dapat dilakukan melalui SIMRS.

66


BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Nilai- nilai PNS ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) merupakan nilai yang membentuk seorang PNS ynag profesional dan berkarakter. Implementasi nilai ANEKA dalam masa aktualisasi ini memberikan dampak yang besar. Dengan dilandasi ANEKA, setiap tahapan kegiatan aktualisasi dapat berjalan dengan lancer. Mengintegrasikan nilai ANEKA dalam kegiatan aktualisasi menjadi sangat penting untuk membentuk pribadi penulis agar menjadi PNS yang profesional dan berintegritas tinggi dalam melayani publik serta mampu menerapkan prinsip whole of

government. Kegiatan aktualisasi ini dilakukan sebagai bagian dari menyelesaikan isu yang diangkat penulis yaitu Digitalisasi Instruksi Cairan Nutrisi Parenteral di NICU RSAB Harapan Kita. Gagasan yang diangkat untuk digitalisasi instruksi cairan nutrisi parenteral ini adalah pembuatan list cairan yang dibutuhkan dan yang tersedia, serta peniadaan kertas yang digunakan untuk menyalin instruksi cairan nutrisi parenteral, meniadakan tenaga manusia untuk memperbanyak kertas yang digunakan maupun mengantar salinan kertas berisi instruksi cairan nutrisi parenteral di NICU. Aktualisasi dari kegiatan-kegiatan tersebut merupakan tindakan nyata untuk mencapai visi dan misi organisasi dalam hal ini adalah visi dan misi Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita yaitu terdepan dalam pelayanan kesehatan perempuan, perinatal, dan anak. Pelaksanaan kegiatan ini sesuai dengan nilai-nilai dasar ANEKA juga memperkuat nilai-nilai dasar RSAB Harapan Kita yaitu CANTIK (Cepat, Akurat, Nyaman dan aman, Transparan dan Akuntabel, Integritas, dan Kerjasama Tim). Dengan melakukan kegiatan aktualisasi ini, penulis dapat mengerti akan peran dan tanggung jawab sebagai seorang ASN. Penulis juga menjadi terbiasa untuk melakukan musyawarah saat mengambil keputusan, paham bagaimana bekerjasama dalam tim dengan memperhatikan sikap dan etika kepada rekan kerja, serta memahami betapa pentingnya sebuah inovasi, kreativitas, dan koordinasi antar bagian guna memberikan pelayanan semaksimal mungkin untuk kepuasan pasien.

67


Dalam hal ini penerapan rancangan aktualisasi terhadap gagasan pemecah isu “ Digitalisasi Instruksi Cairan Nutrisi Parenteral di NICU RSAB Harapan Kita” mempunyai efek yang positif. Peningkatan pelayanan yang sesuai dengan era digital saat ini harus diperhatikan, karena merupakan pelayanan terkini yang efektif memudahkan bagian farmasi, tim dokter, tim perawat sehingga pelayanan akan lebih cepat dan meningkatakan keselamatan pasien. Oleh karena itu, penerapan nilai-nilai dasar ASN dalam penyelenggaraan rancangan aktualisasi dapat berkontribusi dalam pencapaian visi RSAB Harapan Kita untuk menjadi yang terdepan dalam pelayanan kesehatan perinatal, ibu, dan anak, dan misinya yaitu menyelenggarakan pelayanan kesehatan, pendidikan, pelatihan, dan penelitian di bidang kesehatan perinatal yang berkualitas. 5.2 Saran a. Bagi Penulis Dengan adanya kegiatan aktualisasi, diharapkan setiap ASN dapat menanamkan nilai-nilai dasar ASN saat memberikan pelayanan ke masyarakat. Seorang ASN harus dapat mengutarakan inovasi dan ide-ide kreatifnya agar bisa meningkatakan mutu dari instansi dan mendapatkan kepercayaan dari masyarakat sebagai pengguna layanan b. Bagi Instansi Saran untuk instansi, yaitu RSAB Harapan Kita, diharapkan dengan adanya kegiatan aktualisasi ini, instansi dapat melaksanakan tindak lanjut dari setiap kegiatan yang telah dilaksanakan selama proses aktualisasi. c. Bagi Penyelenggara Kegiatan Saran bagi penyelenggara kegiatan, yaitu Bapelkes Cikarang, diharapkan laporan aktualisasi ini dapat menjadi bahan rujukan bagi peserta pelatihan di balai pelatihan kesehatan Cikarang.

68


DAFTAR PUSTAKA

Goudoever J, Carnielli V, Darmaun D. 2018. EPSGHAN/ESPEN/ESPR Guidelines on pediatric parenteral nutrition : Amino acids. Clinical nutrition xxx (2018) 1-9. http://www.elsevier.com/locate/cinu Komisi Pemberantaasan Korupsi. 2021. Anti Korupsi. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia dan Komisi Pemberantasan Korupsi. Lembaga Administrasi Negara. 2019. Analisis Isu Kontemporer. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Lembaga Administrasi Negara. 2019. Akuntabilitas. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Lembaga Administrasi Negara. 2019. Nasionalisme. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Lembaga Administrasi Negara. 2019. Etika Publik. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Lembaga Administrasi Negara. 2019. Komitmen Mutu. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Lembaga Administrasi Negara. 2019. Manajemen ASN. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Lembaga Administrasi Negara. 2019. Pelayanan Publik. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Lembaga Administrasi Negara. 2019. Whole of Government. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia

69


Srinivas B, David O, Kei L. 2017. Standardised neonatal parenteral nutrition formulations – Australasian neonatal parenteral nutrition consensus update 2017. BMC Pediatrics 20, article number: 59 (2020)

70


LAMPIRAN

Formulir Pengendalian Aktualisasi oleh Coach Nama NIP Unit Kerja Instansi Jabatan Isu Coach

: dr. Lucia Nauli Simbolon, MSc, SpA : 198208032020122001 : KSM Anak : RS Anak dan Bunda Harapan Kita : Dokter Ahli Pertama : Digitalisasi Instruksi Cairan Nutrisi Parenteral di NICU RSAB Harapan Kita : Dr. drg. Siti Nur Anisah, MPH

Pertemuan 1 Penyelesaian kegiatan • • • • •

Tahapan kegiatan Output kegiatan terhadap pemecahan isu Keterkaitan substansi mata pelatihan Kontribusi terhadap visi-misi organisasi Penguatan nilai organisasi

Pertemuan 2 Penyelesaian kegiatan • • • • •

Catatan Coach

Catatan Coach / Mentor

Tahapan kegiatan Output kegiatan terhadap pemecahan isu Keterkaitan substansi mata pelatihan Kontribusi terhadap visi-misi organisasi Penguatan nilai organisasi

71

Waktu dan Media Zoom Meeting, tgl 19 Mei 2021

Waktu dan Media Whatsapp tgl 25 Mei 2021

Paraf

Paraf


Penyelesaian kegiatan • • • • •

Catatan Coach

Tahapan kegiatan Output kegiatan terhadap pemecahan isu Keterkaitan substansi mata pelatihan Kontribusi terhadap visi-misi organisasi Penguatan nilai organisasi

72

Waktu dan Media Zoom Meeting tgl 3 Agustus 2021

Paraf


SASARAN KERJA PEGAWAI NO

I. PEJABAT PENILAI

NO

II. PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG DINILAI

1

Nama

dr. NANNY SHORAYA, Sp.KK

1

Nama

dr. LUCIA NAULI SIMBOLON, M.Sc, Sp.A

2

NIP

198205192014122001

2

NIP

198208032020122001

3

Pangkat/Gol.Ruang

Penata - III/c

3

Pangkat/Gol.Ruang

Penata Muda Tk. I - III/b

4

Jabatan

Kepala Seksi Pelayanan Medik Rawat Inap

4

Jabatan

Dokter

5

Unit Kerja

Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita Jakarta BARU

5

Unit Kerja

Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita Jakarta BARU

NO

III. KEGIATAN TUGAS POKOK JABATAN

AK

TARGET KUANT/OUTPUT

KUAL/MUTU

WAKTU

BIAYA

-

300 pasien

100

12 bulan

-

Melaksanakan pelayanan medik rawat inap

-

300 pasien

100

12 bulan

-

3

Melaksanakan tindakan spesialistik

-

12 tindakan

100

12 bulan

-

4

Menyusun laporan pelaksanaan tugas

-

12 laporan

100

12 bulan

-

5

Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan

-

2 kegiatan

100

12 bulan

-

6

Melakukan atau melayani konsultasi

-

10 pasien

100

12 bulan

-

1

Melaksanakan pelayanan medik rawat jalan

2

Pejabat Penilai

...................., 2 Januari 2021 Pegawai Negeri Sipil yang dinilai

dr. NANNY SHORAYA, Sp.KK

dr. LUCIA NAULI SIMBOLON, M.Sc, Sp.A

NIP.198205192014122001

NIP.198208032020122001


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.