LAPORAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 1
OPTIMALISASI EDUKASI PROTOKOL KESEHATAN PENCEGAHAN PENULARAN COVID-19 PADA KELUARGA PASIEN DENGAN MEDIA
LEAFLET DAN REKAMAN AUDIO DI RUANG KENANGA LANTAI 1 RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG
DISUSUN OLEH : ZAKIAH PUTERI RACHMAWATI, S.KEP., NERS. NIP. 199502032020122006
BAPELKES CIKARANG KEMENTERIAN KESEHATAN RI 2021
LEMBAR PERSETUJUAN Kegiatan aktualisasi ini diajukan oleh: Nama
: Zakiah Puteri Rachmawati S.Kep., Ners.
NIP
: 199502032020122006
Jabatan
: Perawat Ahli Pertama
Pangkat/Golongan : Penata Muda/IIIa Asal Institusi
: RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Dengan Judul:
OPTIMALISASI EDUKASI PROTOKOL KESEHATAN PENCEGAHAN PENULARAN COVID-19 PADA KELUARGA PASIEN DENGAN MEDIA LEAFLET DAN REKAMAN AUDIO DI RUANG KENANGA LANTAI 1 RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG
Dewan Penguji Penguji
: dr. Dina Indriyanti, MKM.
Mentor
: Oded Sumarna S.Kep., Ners. M.Kep. (...............)
Coach
: drg. Yana Yojana MA.
II
(...............)
(...............)
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKTUALISASI OPTIMALISASI EDUKASI PROTOKOL KESEHATAN PENCEGAHAN PENULARAN COVID-19 PADA KELUARGA PASIEN DENGAN MEDIA LEAFLET DAN REKAMAN AUDIO DI RUANG KENANGA LANTAI 1 RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG
Telah Diseminarkan Tanggal 5 Agustus 2021, di Bapelkes Cikarang
Coach
Mentor
drg. Yana Yojana, MA.
Oded Sumarna, S.Kep.,Ners.,M.Kep.
NIP. 197409132005012001
NIP. 196911121997031001
Penguji
dr. Dina Indriyanti, MKM.
NIP. 197203162002122003
III
KATA PENGANTAR Puji Syukur penyusun panjatkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas segala rahmat dan ridho-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan aktualisasi dengan judul “Optimalisasi Edukasi Protokol Kesehatan Pencegahan Penularan Covid-19 pada Keluarga Pasien dengan Media Leaflet dan Rekaman Audio di Ruang Kenanga Lantai 1 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung”. Penyusun menyadari bahwa tanpa bantuan dari pihak lain maka penyusun tidak akan dapat menyelesaikan rencana aktualisasi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penyusun menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan rencana aktualisasi ini:
1. Bapak Oded Sumarna S.Kep., Ners., M.Kep. selaku Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan Rawat inap RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung sekaligus mentor yang senantiasa membimbing selama proses penyusunan laporan kegiatan aktualisasi ini.
2. Ibu drg. Yana Yojana MA. selaku coach yang senantiasa memberikan ilmu, arahan, masukan, dan bimbingannya selama proses penyusunan laporan kegiatan aktualisasi ini.
3. dr. Dina Indriyanti, MKM. selaku Penguji yang senantiasa memberikan kritik dan masukan yang membangun.
4. Ibu Triliana Sebagai Kepala Ruangan Kenanga Lantai 1 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung yang telah memberikan dukungan dan izin untuk pelaksanaan aktualisasi.
5. Orang tua , mertua, suami, dan anak yang sesantiasa selalu mendoakan dan memberi dukungan
6. Rekan-rekan yang telah memberikan semangat dan dorongannya kepada penyusun.
7. Bapak/Ibu Widya Iswara serta seluruh panitia yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas kebaikan Bapak/Ibu semua. Penulis menyadari bahwa rancangan kegiatan aktualisasi ini
IV
masih mengandung celah kekurangan dan kesalahan, untuk itu penyusun
menerima
koreksi
dan
saran
untuk
dikaji
dalam
penyempurnaan rancangan kegiatan aktualisasi ini. Terima kasih. Bandung, Agustus 2021 Penyusun,
Zakiah Puteri Rachmawati S.Kep., Ners NIP. 199404232019022001
V
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN ..................................................................... II LEMBAR PENGESAHAN ................................ Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ............................................................................. IV DAFTAR BAGAN ................................................................................ VII DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................VIII BAB I ............................................................................................... - 1 1.1
Latar Belakang....................................................................... - 1 -
1.2
Tujuan .................................................................................. - 5 -
1.3
Ruang Lingkup....................................................................... - 5 -
1.4
Manfaat ................................................................................ - 6 -
BAB II.............................................................................................. - 7 2.1
Nilai-Nilai Dasar ASN .............................................................. - 7 -
2.2
Peran dan Kedudukan ASN dalam NKRI.................................... - 9 -
2.3
Profil RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung ...................................- 11 -
2.4
Tugas Pokok dan Fungsi RSUP Dr. Hasan Sadikin .....................- 14 -
2.6
Tata Nilai RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung .............................- 15 -
2.7
Motto RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung ..................................- 16 -
2.8
Struktur Organisasi RSUP Dr.Hasan Sadikin Bandung ................- 17 -
2.9
Profil Ruangan ......................................................................- 17 -
2.10 Profil Peserta ........................................................................- 19 BAB III .......................................................................................... - 21 3.1
Identifikasi Isu ......................................................................- 21 -
3.2
Penetapan Isu ......................................................................- 24 -
3.3
Latar Belakang Pemilihan Isu .................................................- 26 -
3.4
Analisis Isu ...........................................................................- 31 -
3.5
Matriks Kegiatan Aktualiasi.....................................................- 33 -
BAB IV ............................................................................................... 55 4.1
Kegiatan Aktualisasi .................................................................. 55
5.1
Kesimpulan ..........................................................................- 96 -
5.2
Saran...................................................................................- 97 -
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... - 98 VI
DAFTAR BAGAN Tabel 2.1
Struktur Organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung ............................ 17
Tabel 2.2
Struktur Organisasi Ruang Kenanga Lantai 1 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung ........................................................................................... 17
Tabel 3.1
Analisis Fishbone ............................................................................... 32
VII
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1
Lembar Konsultasi
Lampiran 2
Naskah Edukasi Rekaman Audip
Lampiran 3
Dokumentasi edukasi dengan media
leaflet
VIII
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terdiri atas Pegawai Negeri
Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) merupakan modal penting dalam penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik. Dalam rangka mencapai cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan negara sebagaimana tercantum dalam pembukaan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, perlu dibangun aparatur sipil negara yang memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Sejak diterbitkannya Undang Undang No. 5 Tahun 2014 tentang ASN, pengelolaan sistem manajemen kepegawaian mulai bergeser, khususnya pada perubahan dan perbaikan culture set,
mindset, kompetensi, profesionalisme, dan etos kerja ASN. Dalam UU No. 5 Tahun 2014 tersebut disebutkan bahwa calon PNS wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses pendidikan dan pelatihan terintegrasi untuk membangun integritas moral,
kejujuran,
semangat,
dan
motivasi
nasionalisme
dan
kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Untuk mencapai hal tersebut, perlu dilakukan penanaman nilai nilai dasar profesi melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan pola baru. Lembaga Administrasi Negara sebagai pusat pengembangan inovasi pemerintahan mengeluarkan kebijakan pola baru yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan mengacu kepada Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) No. 25 Tahun 2017 tentang -1-
Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III. Pelatihan Dasar (Latsar) ini diharapkan dapat membentuk kemampuan ASN dalam bersikap dan bertindak profesional dalam mengelola tantangan dan masalah keragaman sosial kultural dengan menggunakan perspektif manajemen ASN, whole of government dan pelayanan publik yang didasari nilai-nilai dasar PNS berdasarkan kedudukan dan peran PNS dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada setiap pelaksanaan tugas jabatannya sebagai pelayan masyarakat. Perawat merupakan salah satu profesi yang ada dalam formasi jabatan pegawai negeri sipil. Perawat bertugas melakukan Asuhan Keperawatan yang komperhensif secara bio psiko sosio spiritual. Di dalam asuhan keperawatan terdapat tindakan mandiri dan kolaborasi, termasuk pendidikan/edukasi kesehatan. Indikator yang paling penting dari perawatan berkualitas tinggi adalah perawat mampu mengajarkan informasi terbaru, tentang penyakit, perawatan, dan perilaku hidup sehat. Menurut Nabavi, Rajabpoor, Mahmoodi, Pouresmail, dan Mikaniki (2016), edukasi adalah hak pasien yang mendasar. Artinya, edukasi wajib diberikan oleh staf kesehatan kepada pasien dan keluarga selama proses pelayanan kesehatan.
World Health Organization (2012) menjelaskan bahwa perawat merupakan peran kunci untuk melaksanakan edukasi pasien dan keluarga. Hal ini sesuai dengan pernyataan Potter dan Perry (2012) yang mengatakan bahwa memberikan edukasi merupakan salah satu peran penting bagi perawat (educator). Hal ini dikarenakan perawat sebagai pemberi perawatan kepada pasien yang lebih sering kontak langsung dengan pasien dan keluarga. Selain itu, perawat merupakan sumber informasi yang mudah diakses oleh pasien dan keluarga. Perawat sebagai pendidik berupaya untuk memberikan pendidikan atau penyuluhan kesehatan kepada klien dengan evaluasi yang dapat meningkatkan pembelajaran (Wong, 2009; dalam Suryadi, 2013). Edukasi kesehatan dilakukan dengan cara bertahap dan sesuai
-2-
dengan kebutuhan serta waktu pemberian materi tidak lama merupakan cara yang efektif dalam meningkatkan pengetahuan seseorang. Pembelajaran yang dilakukan secara berulang dengan menggunakan media yang mudah dipahami maka akan dapat mempertahankan daya ingat seseorang selama 1 bulan (Koring et al., 2015). Mengingat banyak profesi dan staf yang terlibat dalam edukasi pasien dan keluarga maka perlu diperhatikan bahwa staf yang terlibat harus dikoordinasikan kegiatannya. Selain itu, materi edukasi dan media yang digunakan juga harus dirancang sedemikian rupa. Hal ini dimaksudkan agar kegiatan edukasi pasien dan keluarga dapat terlaksana secara terintegrasi sejak pasien masuk, selama perawatan sampai dengan pasien pulang dari rumah sakit (SNARS, 2018). Selama ini, kegiatan edukasi pasien dan keluarga di Rumah Sakit Hasan Sadikin belum terlaksana secara optimal. Banyak faktor yang menyebabkannya, diantaranya adalah belum optimalnya kinerja tim edukasi, pengetahuan perawat yang terbatas dan belum terlatih untuk memberikan edukasi, belum adanya materi edukasi yang disiapkan, belum tersedianya media yang dapat digunakan seperti
leaflet, lembar balik, poster atau rekaman audio. Nursalam, kesehatan
2008
digunakan
menyebutkan secara
bahwa
kombinasi
media
akan
edukasi
memberikan
keuntungan yang diperoleh audien. Media edukasi kesehatan yang digunakan harus mudah dimengerti oleh masyarakat sasaran dan ide atau gagasan yang terkandung didalamnya harus dapat diterima oleh sasaran. Media edukasi yang digunakan secara baik memberikan keuntungan antara lain: 1). Menghindari kesalahan pengertian/pemahaman atau salah tafsir. 2). Memperjelas apa yang diterangkan dan dapat lebih mudah ditangkap. 3). Materi yang diterangkan akan lebih lama diingat, terutama hal-hal yang mengesankan. 4). Menarik serta memusatkan perhatian. 5). Memberi dorongan yang kuat untuk melakukan apa yang -3-
dianjurkan. Notoadmojo (2012) menjelaskan bahwa secara garis besar ada tiga macam alat bantu edukasi, yaitu media melihat (visual), media mendengar (audio), dan media lihat dengar (audiovisual). Media melihat (visual) merupakan alat bantu yang digunakan untuk membantu menstimulasi indera mata (penglihatan). Media visual terbagi menjadi dua, yaitu media yang diproyeksikan seperti slide, film strip dan media yang tidak diproyeksikan seperti gambar, peta, dan leaflet. Media mendengar (audio) merupakan alat bantu yang digunakan untuk membantu menstimulasi indera pendengaran pada pada saat proses penyampaian materi. Contohnya radio, piring hitam, dan rekaman audio. Media lihat dengar (audio visual) merupakan alat bantu yang digunakan untuk membantu menstimulasi indera pendengaran dan penglihatan sekaligus. Contohnya televisi dan video
cassete. Edukasi yang efektif dalam suatu rumah sakit hendaknya menggunakan format visual dan elektronik, serta berbgai edukasi jarak jauh dan teknik lainnya (SNARS, 2018). Edukasi yang efektif sangat diperlukan terutama di masa pandemi Covid-19. Edukasi, informasi, dan publikasi seputar pencegahan dan penyebaran virus Covid-19 sudah dilakukan dengan beragam cara dan dengan media cetak dan elektronik. Oleh sebab itu, perlu adanya upaya
berupa
strategi
komunikasi
yang disesuaikan
dengan
kebutuhan dan karakter masyarakat yang dituju. Penyebarluasan informasi seputar wabah Covid-19 ini dibutuhkan oleh semua kalangan, baik dari semua golongan usia, status ekonomi, jenis kelamin, demografi, dan aspek lainnya. Diperlukan media yang sesuai dengan kondisi, serta dibutuhkan alternatif agar informasi yang disampaikan dapat diterima serta menarik seperti leaflet dan rekaman audio. Media edukasi leaflet dan rekaman audio ini sebagai media alternatif sosialisasi kepada seluruh keluarga pasien terutama keluarga pasien ruang rawat inap anak. Hal ini dikarenakan karakteristik pasien di ruang rawat inap anak yang berusia 1 bulan sampai 18 tahun membuat pasien membutuhkan pendampingan
-4-
keluarga. Hal ini menyebabkan keluarga pasien menetap di ruang rawat inap dan menambah jumlah individu yang terdapat di ruang rawat inap dalam satu waktu. Hal ini juga menyebabkan banyak keluarga pasien yang mengabaikan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 terutama memakai masker dan menjaga jarak. Oleh karena itu diperlukan media sosialisasi protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 untuk keluarga pasien yang efektif agar dengan mudah dipahami. Berdasarkan uraian diatas, maka diangkat isu “Belum Optimalnya Edukasi Pencegahan Penularan Covid-19 pada keluarga pasien”.
1.2
Tujuan
1.2.1
Tujuan Umum Mampu mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN yaitu
ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi) dalam melaksanakan tugas di lingkungan kerja yaitu RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
1.2.2
Tujuan Khusus
a.
Mampu mengidentifikasi isu-isu yang ada di unit dan lingkungan kerja.
b.
Mampu menganalisis pemecahan isu yang ada agar dapat diselesaikan.
c.
Mampu merancang kegiatan dan alternatif untuk pemecahan isu yang diprioritaskan dengan mengimplementasikan nilai ANEKA.
1.3
Ruang Lingkup Ruang lingkup kegiatan aktualisasi ini meliputi kegiatan
perawat ahli pertama di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung selaku Calon PNS di Lingkungan Kementerian Kesehatan, dengan menerapkan nilai-nilai dasar PNS yaitu Akuntabilitas, Nasonalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA), Manajemen ASN, Whole of Government dan Pelayanan Publik yang
-5-
bersumber dari SKP, dan/atau penugasan atasan dan program yang menjadi inovasi dengan waktu pelaksanaan terhitung mulai tanggal 29 Mei-5 Juli 2021.
1.4
Manfaat
a.
Bagi Penulis Untuk menambah pengetahuan dan wawasan khususnya
mengenai nilai-nilai dasar yang harus dimiliki setiap Aparatur Sipil Negara yaitu ANEKA (Akuntabilitas, Nasonalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi), serta dapat mengaktualisasikan nilai-nilai tersebut dalam pekerjaan sehari-hari di unit kerja.
b.
Bagi Institusi Memberikan bahan masukan dan usulan untuk melakukan perbaikan ke
arah yang lebih baik, khususnya tentang aktualisasi nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasonalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi).
-6-
.
BAB II GAMBARAN ORGANISASI
2.1
Nilai-Nilai Dasar ASN Nilai-nilai dasar adalah nilai yang sangat dibutuhkan dalam
menjalankan tugas jabatan profesi ASN (Aparatur Sipil Negara) secara profesional sebagai pelayan masyarakat. Nilai-nilai dasar profesi ASN yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi, jika diakronimkan menjadi ANEKA (LAN,2015).
2.1.1
Akuntabilitas Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok, atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Nilai-nilai
yang mencerminkan akuntabilitas adalah akuntable,
keadilan, tanggung jawab, kejelasan, inovatif, norma dan etika, kepercayaan,
kesinambungan,
konsistensi,
kebersamaan,
profesionalisme, kejujuran, integrase serta amana. Amanah seorang PNS yaitu menjamin terwujudnya nilai- nilai publik (LAN, 2015).
2.1.2
Nasionalisme Nasionalisme merupakan kecintaan terhadap tanah air dengan
tetap
menghormati
mencerminkan
negara-negara
nasionalisme
adalah
lain.
Nilai-nilai
patriotisme,
yang
persatuan,
kemanusiaan, musyawarah keadilan sosial, kebangsaan, menghargai, diferensiasi, transparan,
akuntable,
kebersamaan,
professional,
menghormati serta integritas. Nasionalisme merupakan kecintaan terhadap tanah air yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila (LAN,2015).
-7-
2.1.3
Etika Publik Etika Publik Nilai-nilai yang mencerminkan etika publik adalah
respek, otonomi, kemurahan hati, tidak merugikan, keadilan, kejujuran, kerahasiaan dan menepati janji. Etika Publik adalah refleksi tentang standar atau norma yang menentukan baik atau buruk, benar atau salah perilaku,tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik (LAN,2015).
2.1.4
Komitmen Mutu Komitmen mutu merupakan kesanggupan yang sungguh-
sungguh dari seorang pegawai untuk melakukan tugasnya dengan efektif, efisien, inovatif, dan berorientasi pada kepuasan pelanggan (LAN,2015). Nilai-nilai yang mencerminkan sikap komitmen mutu adalah efektivitas, efisiensi, inovasi, kinerja berorientasi mutu, dan pelayanan yang berorientasi kepuasan pelanggan.
2.1.5
Anti Korupsi Anti Korupsi merupakan sikap tegas memerangi korupsi.
Memutus mata rantai korupsi dapat diawali dari diri sendiri. Baik itu korupsi waktu, korupsi uang, maupun korupsi tugas. Setiap individu hendaknya dapat menjadi pengingat bagi dirinya masing-masing. Contohnya berada di lokasi sebelum jam kerja dimulai, tidak meninggalkan tempat kerja tanpa alasan jelas sebelum jam kerja usai, dan tidak menggunakan uang negara untuk memenuhi kebutuhan pribadi. Menjadi PNS bukanlah hal yang mudah. tapi bukan berarti kita tidak bisa menjadi PNS yang baik. Adapun nilai-nilai dasar anti korupsi, sebagai berikut:
a. Jujur Jujur didefinisikan sebagai lurus hati, tidak berbohong dan tidak curang.
b. Peduli Peduli adalah mengindahkan, memperhatikan dan menghiraukan.
c. Mandiri Mandiri artinya tidak banyak bergantung pada orang lain dalam berbagai hal. -8-
d. Disiplin Disiplin
adalah
ketaatan
atau
kepatuhan
terhadap
peratuan. Kepatuhan terhadap prinsip kebaikan dan kebenaran menjadi pegangan utama dalam bekerja.
e. Tanggung jawab Tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatu atau kalau terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersilahkan dan diperkirakan.
f. Kerja keras Bekerja keras didasari dengan adnya kemauan. Kemauan menimbulkan asosiasi dengan keteladanan, ketekunan, daya tahan, daya kerja, pendirian, pengendalian diri, keberanian, ketabahan, keteguhan dan pantang mundur.
g. Sederhana Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang menyadari
kebutuhannya dan
berupaya
memenuhi
kebutuhannya dengan semestinya tanpa berlebihan.
h. Berani Seseorang keberanian
yang untuk
memiliki
karakter
menyatakan
akan
kebenaran,
memiliki berani
mengaku kesalahan, berani bertanggung jawab dan menolak kebathilan.
i. Adil Adil adalah sama berat, tidak berat sebelah, tidak memihak. Keadilan adalah penilaian dengan memberikan kepada siapapun sesuai dengan apa yang menjadi haknya, yakni dengan bertindak proporsional dan tidak melanggar hukum.
2.2
Peran dan Kedudukan ASN dalam NKRI
2.2.1
Manajemen ASN Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika
-9-
profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil negara yang unggul selaras dengan perkembangan zaman.
2.2.2
Whole of Government (WoG) Whole of Government (WoG) merupakan sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upayaupaya kolaboratif pmerintahan dari seluruh sektor dalam ruang lingkup komunikasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program, dan pelayanan publik.WoG juga dikenal sebagai pendekatan
interagency yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan.Selain itu, WoG juga dipandang sebagai bentuk kerjasama antar seluruh aktor, pemerintah dan sebaliknya.
2.2.3
Pelayanan Publik Pelayanan
publik
merupakan
segala
bentuk
kegiatan
pelayanan umum yang dilakukan oleh Instansi Pemerintahan di Pusat dan Daerah, dan di lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan /atau jasa, baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat (LAN, 2015). Adapun prinsip-prinsip pelayanan publik adalah sebagai berikut:
a. Partisipatif Keterlibatan pelayanan
masyarakat publik
merencanakan,
dalam
dapat
melaksanakan,
penyelenggaraan
ditunjukkan dan
dengan
mengevaluasi
hasilnya.
b. Transparan Pemerintah harus menyediakan akses bagi warga negara untuk mengetahui segala hal tekait yang terkait dengan pelayanan publik yang diselenggarakan.
c. Responsif - 10 -
Pemerintah wajib mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya.
d. Tidak diskriminatif Pelayanan yang diselenggarakan pemerintah tidak boleh dibedakan antara satu warga dengan warga negara lainnya atas dasar perbedaan identitas warga negara.
e. Mudah dan Murah Kemudahan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan dari pemerintah serta ditinjau dari segi biaya masih dapat masuk akal.
f. Efektif dan Efisien Penyelenggaraan
pelayanan
publik
harus
mampu
mewujudkan tujuan yang akan dicapainya dan cara yang digunan dalam mencapai tujuan tersebut dilakukan dengan prosedur yang sederhana.
g. Aksesibel Pelayanan
harus
mudah
dijangkau
oleh
masyarakat
yang
membutuhkan.
h. Akuntabel Pelayanan publik harus dapat dipertanggung-jawabkan secara terbuka kepada masyarakat.
i. Berkeadilan Pelayanan publik harus adil terhadap semua kalangan masyarakat
2.3
Profil RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Pada tahun 1920, rumah sakit Hasan Sadikin dibangun dengan
kapasitas 300 tempat tidur oleh pemerintah Belanda dan selesai tahun 1923. Pada tanggal 15 Oktober 1923 diresmikan dan diberi nama Met
Algemeene Bandoengsche Ziekenhui. Lima tahun kemudian, tepatnya tanggal 30 April 1927, namanya berubah menjadi Gemeente
Ziekenhuis Juliana. Tenaga dokter pada waktu itu hanya ada 6 dokter berkebangsaan Indonesia,
Belanda
yaitu
dr.
dan
Tjokro
2 orang dokter Hadidjojo
- 11 -
dan
berkebangsaan dr.
Djundjunan
Setiakusumah. Pada tahun 1942, pecah Perang Pasifik dan rumah sakit ini oleh Belanda dijadikan rumah sakit militer yang pengelolaannya diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Militer. Kemudian, masih di tahun 1942 bala tentara Jepang menduduki Pulau Jawa, fasilitas rumah sakit dijadikan rumah sakit militer Jepang dan diberi nama menjadi Rigukun Byoin sampai tahun 1945. Setelah Jepang menyerah kepada
Sekutu,
pada
tanggal
17
Agustus
1945
Soekarno
rnemproklamasikan kemerdekaan Indonesia, namun rumah sakit masih tetap dikuasai oleh Belanda sebagai rumah sakit militer dibawah pimpinan WJ. van Thiel. Pada tahun 1948, fungsi rumah sakit diubah kembali menjadi peruntukan bagi kalangan umum. Dalam perkembangan selanjutnya, rumah sakit masuk ke dalam naungan Kotapraja Bandung dan diberi nama Rumah Sakit Rantja Badak (RSRB), sesuai dengan sebutan nama kampung lokasi berdirinya rumah sakit ini yaitu Rantja Badak. Pimpinan masih tetap oleh W. J. van Thiel sampai tahun 1949, Setelah itu rumah sakit dipimpin oleh Dr Paryono Suriodipuro sampai tahun 1953. Pada tahun 1954, oleh Menteri Kesehatan, RSRB ditetapkan menjadi RS Provinsi dan langsung di bawah Departemen Kesehatan. Pada tahun 1956, RSRB ditetapkan menjadi Rumah Sakit Umum Pusat dengan kapasitas perawatan meningkat menjadi 600 tempat tidur. Pada tanggal 8 Oktober 1967, RSRB berganti nama menjadi Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin sebagai penghormatan terhadap almarhum Direktur Rumah Sakit yang meninggal dunia pada tanggal 16 Juli 1967 sewaktu masih menjabat sebagai Direktur dan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (UNPAD). Untuk
memenuhi
kebutuhan
masyarakat,
RSHS
mengembangkan berbagai fasilitas (sarana, prasarana dan alat) sesuai dengan Master Plan Pengembangan RSHS sebagai Teaching
Hospital Master Plan RSHS yang mendukung fungsi RSHS sebagai RS Pendidikan, pertama kali dirancang pada tahun 1972, yang kemudian dikaji ulang dan dikembangkan menjadi Master Plan RSHS tahun
- 12 -
1982. Seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi di bidang kesehatan, dan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan peningkatan cakupan, jangkauan dan mutu pelayanan rumah sakit, melalui soft loan dari OECF/JBIC (Jepang), tersusun Master Plan RSHS tahun 1995 sebagai Model RS Pendidikan di Indonesia, dengan filosofi integral
pelayanan
medis
dan
pendidikan
kedokteran
untuk
peningkatan kualitas hidup manusia. Realisasi tahap pertama dan
Master Plan tersebut adalah pembangunan Gedung Gawat Darurat dan Bedah Sentral (Emergency Unit – Central Operating Theatre (EU-COT) termasuk ruang rawat intensif, yang diselesaikan pada tahun 2001, dilengkapi dengan fasilitas peralatan medik yang canggih pada masanya. Dari efisiensi biaya pembangunan tersebut, telah sekailgus dapat dibangun Gedung Rawat Inap Khusus (kelas VIP), berkapasitas 75 tempat tidur, yang kemudian diberi nama Paviliun Parahyangan. Tahun-tahun berikutnya adalah tahun dimana RSHS semakin berkembang. Ditengah- tengah pertumbuhannya ini RSHS ditetapkan sebagai Rumah Sakit Rujukan Nasional berdasarkan Surat Keputusan Menteri
No
HK.02.02/MENKES/390/2014
tentang
Pedoman
Penetapan RS Rujukan Nasional, mengampu tujuh RS Regional di Jawa barat dan beberapa RS di luar provinsi Jawa Barat. Data terakhir menunjukkan, kini RSHS memiliki 944 tempat tidur, 3000 karyawan dengan 395 dokter spesialis dan subspesialis dan enam layanan unggulan terdiri atas Pelayanan Jantung Terpadu, Pelayanan Onkologi, Pelayanan Infeksi, Bedah Minimal Invasif, Kedokteran Nuklir dan Transplantasi Ginjal. Fungsi, Klasifikasi dan Susunan Organisasi BP4, maka tugas pokok dan fungsi BP4 tidak hanya mengobati tuberkulosis tetapi juga penyakit paru lainnya. Pada periode selanjutnya, keterbatasan pemerintah dalam pembiayaan pelayanan rumah sakit yang semakin menurun, sedangkan
rumah
sakit
dituntut
untuk
meningkatkan
mutu
pelayanannya, pemerintah mengubah paradigmanya lebih berperan sebagai katalis dengan melepaskan bidang-bidang yang dapat dikerjakan oleh rumah sakit (steering rather than rowing). Untuk itu dikeluarkanlah
Peraturan
Pemerintah - 13 -
Nomor.119/2000
yang
menetapkan RSHS sebagai Perusahaan Jawatan (Perjan). Dengan otonomi dan fleksibelitas yang lebih luas dalam pengelalaan rumah sakit, kinerja RSHS dirasakan semakin membaik. Status Perjan rumah sakit terkendala dengan perundang-undangan yang baru, sehingga sejak tahun 2005 RSHS bersama 12 rumah sakit lainnya, berubah statui menjadi unit yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU). Tugas Pokok dan Fungsi RSUP Dr. Hasan Sadikin
2.4
Berdasarkan
peraturan
Menteri
Kesehatan
RI
No.1673/MENKES/PER/XII/2005 tanggal 27 Desember 2005 tentang organisasi dan Tata Kerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, RSHS merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) di Lingkungan Kementerian Kesehatan yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. RSHS dipimpin oleh seorang kepala yang disebut Direktur Utama. RSHS dikategorikan sebagai Rumah Sakit Kelas A dan berfungsi sebagai Rumah Sakit Pendidikan dan Rujukan Puncak untuk Provinsi Jawa Barat. RSHS juga berfungsi sebagai Pusat Unggulan Nasional (National Centre of Excellence) dalam bidang Kedokteran Nuklir dan ditetapkan sebagai satu-satunya penyelenggara Pendidikan Spesialis Kedokteran Nuklir di Indonesia.
2.4.1
Tugas Pokok RSHS
mempunyai
tugas
menyelenggarakan
upaya
penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi, terpadu,
dan
berkesinambungan
dengan
upaya
peningkatan
kesehatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan, pendidikan, dan penelitian serta upaya lainnya sesuai kebutuhan.
2.4.2
Fungsi
Dalam melaksanakan tugas pokok di atas RSHS berfungsi:
a. Pelayanan medik dan penunjang medik. b. Pelayanan keperawatan dan asuhan keperawatan. c. Pelayanan rujukan. - 14 -
d. Pelayanan umum dan operasional penunjang non medik. e. Pengelolaan sumber daya manusia rumah sakit. f. Pelayanan administrasi dan keuangan. g. Pendidikan dan pelatihan di bidang kesehatan serta pengembangan sumber daya manusia penelitian dan pengembangan.
2.5
Visi dan Misi RSUP Dr. Hasan Sadikin
2.5.1
Visi “Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan
Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”.
2.5.2
Misi Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia
2.6
Tata Nilai RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tata nilai yang dipilih untuk mengawal penerapan misi dan
visi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung adalah “PAMINGPIN PITUIN” yaitu :
1. Kepemimpinan: Nilai yang menggambarkan kepeloporan dan menyiapkan talenta- talenta terbaik di bidangnya.
2. Profesional: Nilai yang berorientasi pada pencapaian kinerja melalui perjalanan kemitraan.
3. Inovatif: Nilai yang menggambarkan keinginan untuk menghasilkan suatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara berkesinambungan.
4. Tulus: Keinginan untuk memberi tanpa pamrih, proaktif dan responsif. 5. Unggul: Keinginan untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan kualitas prima.
6. Integritas: Nilai yang menggambarkan kejujuran, amanah, dan menjunjung etika yang tinggi dalam menjalankan tugas. Selain itu, terdapat janji pelayanan kesehatan di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, yaitu : SIGAP
1. Senyum-Sapa-Salam-Sopan-Santun (5S). 2. Inovatif dalam berkarya.
- 15 -
3. Gelorakan Semangat Pelayanan Prima. 4. Amanah Menjaga Keselamatan Pasien. 5. Peduli, Perhatian dan Perasaan. Terdapat juga nilai – nilai yang dianut dalam pelayanan, yaitu PRIMA
1. Profesional:
Memiliki
kemampuan
untuk
memberikan
pelayanan dengan kualitas yang terbaik (prima) disertai kompetensi dalam disiplin ilmu yang mendasarinya.
2. Respek: Pelayanan yang prima akan dapat diberikan apabila dilandasi oleh rasa saling hormat menghormati diantara anggota tim pemberi pelayanan kesehatan. Pelayanan yang prima tidak hanya ditentukan oleh satu profesi, tetapi oleh semua profesi yang terlibat dalam tim pelayanan kesehatan.
3. Integrasi: Bertindak terintegrasi sesuai dengan nilai – nilai dan kebijakan organisasi serta kode etik farmasi.
4. Manusiawi: Menganggap setiap individu atau manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang mulia. Oleh karena itu harkat dan martabat mereka harus dijunjung tinggi.
5. Amanah: Melaksanakan dengan sungguh – sungguh segala hal
yang dipercayakan
oleh
negara
dan
masyarakat,
khususnya dalam memberikan pelayanan, pendidikan, dan penelitian kesehatan.
2.7
Motto RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung “Kesehatan Anda Menjadi Prioritas Kami”
- 16 -
Struktur Organisasi RSUP Dr.Hasan Sadikin Bandung
2.8
Bagan 2.1. Struktur Organisasi R SUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
2.9
Profil Ruangan
2.9.1
Struktur Organisasi Ruang Kenanga Lantai 1
Bagan 2.2. Struktur Organisasi Ruang Kenanga Lantai 1
2.9.2
Visi dan Misi Ruang Kenanga Lantai 1
a. Visi “Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”.
b. Misi - 17 -
Memberikan asuhan pelayanan pasien anak dengan rentang usia 1 bulan sampai 18 tahun secara paripurna dan prima sesuai usia tumbuh kembang yang berorientasi kepada filosofi keperawatan anak ; atraumatic care dan family centred care.
2.9.3
Karakteristik Ruang Kenanga Lantai 1
a. Karakteristik Ruangan a)
Kapasitas Ruangan
: 49 tempat tidur.
b)
Jenis Kelas Perawatan
: Kelas 1 (4 tempat
tidur), kelas 2 (6 tempat tidur), kelas 3 (35 tempat tidur) dan isolasi (4 tempat tidur).
b. Karakteristik Pasien Pasien yang dirawat di Ruang Kenanga lantai 1 adalah dengan berbagai kasus infeksi dari usia 1 bulan sampai usia 18 tahun baik laki-laki maupun perempuan. Kasus infeksi di Ruangan Kenanga 1 meliputi kasus infeksi, respirologi, gastroenterologi, neuropediatrik dan isolasi.
c. Jumlah Penyakit Terbanyak Sepuluh kasus terbanyak selama periode Januari sampai dengan Desember 2019 di Ruangan Kenanga lantai 1 terdapat pada tabel di bawah ini: Tabel 2.1. Sepuluh Penyakit Terbanyak di Ruang Kenanga Lantai 1 sampai Desember 2019 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kasus Bronchopneumonia Demam berdarah (Dengue Fever)
Dengue Haemorrhagis Fever
Demam Tifoid Meningitis Tuberkulosis Gastroenteritis dan colitis Anemia Aplastik Syok Sepsis Neoplasma dengan kemoterapi Akut Leukemia Limphoblastik
- 18 -
Jumlah Kasus 348 206 86 70 39 33 27 26 21 19
2.10
Profil Peserta
Nama
: Zakiah Puteri Rachmawati S.Kep., Ners
NIP
: 199502032020122006
Jabatan/Golongan
: Perawat Ahli Pertama/IIIa
Unit Kerja
: Bidang Keperawatan (Instalasi Rawat Inap)
Instansi
: RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Peserta terdaftar sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Lingkungan Kementerian Kesehatan RI pada satuan kerja RSUP Dr.Hasan Sadikin Bandung sejak 1 Desember 2020 sesuai SK dan mulai bekerja sejak 1 Januari 2021 dengan formasi sebagai Perawat Ahli Pertama. Saat ini bertugas sebagai perawat pelaksana di Instalasi Rawat Inap, ruang perawatan anak Kenanga lantai 1. Dalam rancangan kegiatan aktualisasi, peserta diklatsar mengacu kegiatan dalam Sasaran Kinerja Pegawai (SKP), yaitu:
1. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu, keluarga.
2. Merumuskan diagnosa keperawatan pada individu. 3. Melakukan stimulasi tumbuh kembang pada individu dalam rangka melakukan upaya promotif.
4. Melakukan case finding atau deteksi dini atai penemuan kasus baru pada individu.
5. Melakukan support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan pada individu.
6. Melakukan pendidikan kesehatan pada individu, keluarga, kelompok, masyarakat.
7. Melakukan manajemen inkontinen urine.
- 19 -
8. Melakukan manajemen inkontinen fecal. 9. Melakukan upaya membuat pasien tidur. 10. Melakukan komunikasi terapeutik dalam memberikan asuhan keperawatan.
11. Memfasilitasi pasien dalam pemenuhan kebutuhan spiritual. 12. Melakukan pendampingan pada pasien menjelang ajal (dying care).
13. Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman. 14. Mengambil sampel darah melalui artei, pulmonari arter, CVP. 15. Memantau pemberian elektrolit konsentrasi tinggi. 16. Melakukan resusitasi bayi baru lahir. 17. Melakukan penatalaksanaan ekstravasasi. 18. Memberikan perawatan pada pasien menjelang ajal sampai meninggal.
19. Memberi dukungan dalam proses kehilangan, berduka dan kematian.
20. Melakukan evaluasi tindakan keperawatan. 21. Melakukan dokumentasi asuhan keperawatan. 22. Menyusun laporan pelaksanaan tugas.
- 20 -
BAB III RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI Identifikasi Isu
3.1
Identifikasi isu dilakukan dengan melihat hal-hal yang tidak sesuai kondisi dalam Sasaran Kerja Pegawai (SKP). Hal yang tidak sesuai dalam SKP bisa berpotensi menjadi suatu masalah. Berikut penjelasan setiap butir SKP: Tabel 3.1. Penjelasan butir SKP No.
1. 2. 3.
4.
5.
6.
Kegiatan Tugas Pokok Jabatan Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu, keluarga Merumuskan diagnosa keperawatan pada individu Melakukan stimulasi tumbuh kembang pada individu dalam rangka melakukan upaya promotif Memfasilitasi adaptasi dalam hospitalisasi pada individu dalam rangka melakukan upaya promotif Melakukan case finding/deteksi dini/penemuan kasus baru pada individu Melakukan pendidikan kesehatan pada individu, keluarga, kelompok, masyarakat
7.
Melakukan manajemen inkontinen urine
8.
Melakukan manajemen inkontinen faecal Melakukan upaya membuat pasien tidur
9.
- 21 -
Kondisi saat ini
Belum dilakukan dengan optimal
Kondisi yang diharapk an Dilaksanakan sesuai SOP
Dilaksanakan sesuai SOP Tidak ada data
Dilaksanakan sesuai SOP Tidak ada data
Dilaksanakan sesuai SOP
Dilaksanakan sesuai SOP
Dilaksanakan sesuai SOP
Dilaksanakan sesuai SOP
Belum dilakukan dengan optimal. Terutama edukasi pencegahan penularan Covid-19 Sudah dilaksanakan
Dilaksanakan sesuai SOP
Sudah dilaksanan
Dilaksanakan sesuai SOP Dilaksanakan sesuai SOP
Sudah dilaksanakan
Dilaksanakan sesuai SOP
10.
Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan Memfasilitasi pasien dalam pemenuhan kebutuhan spiritual Melakukan pendampingan pada pasien menjelang ajal Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman Mengambil sampel darah melalui artei, pulmonari arter, CVP Memantau pemberian elektrolit konsentrasi tinggi Melakukan resusitasi bayi baru lahir
Sudah dilaksanakan
Dilaksanakan sesuai SOP
Sudah dilaksanakan
Dilaksanakan sesuai SOP
Sudah dilaksanakan
Dilaksanakan sesuai SOP
Sudah dilakukan dengan optimal.
Dilanjutkan
Sudah dilakukan dengan optimal.
Dilanjutkan
Sudah dilaksanakan
17.
Melakukan penatalaksanaan ekstravasasi
Sudah dilaksanakan
18.
Memberikan perawatan pada pasien menjelang ajal sampai meninggal Memberi dukungan dalam proses kehilangan, berduka dan kematian Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu
Sudah dilaksanakan
Dilaksanakan sesuai SOP Perawat dapat mengevaluasi tindakan secara berkala dan terdokumentasi Seluruh kegiatan terdokumentasi dengan baik dan lengkap Dilaksanakan sesuai SOP
11. 12. 13. 14. 15. 16.
19. 20.
Sudah dilaksanakan
Sudah dilaksanakan
Perawat dapat mengevaluasi tindakan secara berkala dan terdokumentasi 21. Melakukan dokumentasi Sudah dilaksanakan Seluruh kegiatan asuhan keperawatan terdokumentasi dengan baik dan lengkap 22. Menyusun laporan Sudah dilaksanakan Penyusunan pelaksanaan tugas laporan dioptimalkan Berdasarkan penjabaran butir SKP diatas, didapatkan isu-isu aktual sebagai berikut:
- 22 -
Sudah dilaksanakan
Dilaksanakan sesuai SOP
Tabel 3.2. Dampak Isu sesuai SKP Isu
Dampak apabila isu tidak ditangani Pengkajian lanjutan belum optimal a. Informasi yang didapat dari pasien dilakukan tidak lengkap b. Tidak dapat mengidentifikasi kebutuhan spesifik pasien c. Berpotensi ada kesalahan data dan informasi antar tenaga kesehatan yang merawat Pendidikan kesehatan belum a. Pasien dan keluarga akan dilakukan secara optimal terutama bergantung pada tenaga terhadap proses keperawatan. kesehatan b. Pasien dan keluarga tidak mampu memahami dan melaksanakan perawatan yang berkelanjutan Berdasarkan dampak dari setiap SKP di atas dan dengan metode environmental scanning pada unit kerja, ditemukan isu-isu yang lebih spesifik antara lain:
1. Belum optimalnya edukasi protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 pada keluarga pasien di Ruang Kenanga Lantai 1. Berdasarkan hasil observasi di Ruang Kenanga lantai 1 pada tanggal 1-24 April 2021 ditemukan seluruh keluarga pasien tidak memakai masker kecuali ada petugas kesehatan yang datang. Selain itu, keluarga pasien juga masih berkumpul untuk makan sesama keluarga pasien dengan tidak menjaga jarak. Saat ini sudah terdapat masker untuk keluarga pasien namun dibatasi 1 masker untuk 1 orang dalam 1 hari, namun belum tersedia masker untuk pasien dengan usia kurang dari 18 tahun. Selain itu belum terdapat pula media-media edukasi seperti leaflet, poster, sticker dan rekaman audio peringatan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
2. Belum optimalnya pelaksanaan perineal hygiene pada pasien yang terpasang dower catheter di Ruang Kenanga Lantai 1. Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 1-24 April di
- 23 -
ruang Kenanga lantai 1 ditemukan seluruh pasien yang terpasang dower catheter hanya dilakukan perineal
hygiene saat pemasangan dower catheter dan belum dilakukan perineal hygiene rutin dan monitoring catheter setiap hari selama pasien terpasang dower catheter. Ratarata lama pemasangan dower catheter 3 – 6 hari.
3. Belum optimalnya edukasi oral hygiene pada pasien yang immobilisasi di Ruang Kenanga Lantai 1. Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 1-24 April di ruang Kenanga lantai 1 ditemukan edukasi terkait oral
hygiene belum dilakukan pada pasien yang immobilisasi. Hal ini beresiko akan terjadinya hospital acquired
pneumonia.
3.2
Penetapan Isu Penilaian Kekhalayakan,
kualitas
isu menggunakan AKPL
Problematik,
dan
Kelayakan)
(Aktual, dengan
menetapkan rentang penilaian dengan skala 1-5 (1=sangat kecil; 2=kecil; 3=sedang; 4=besar; 5=sangat besar). Isu yang layak dipilih adalah isu dengan jumlah nilai paling tinggi. Kriteria isu:
a. Aktual
:benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat
b. Kekhalayakan
:isu yang menyangkut hidup orang banyak
c. Problematik
:isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusinya
d. Kelayakan
:isu yang masuk akal dan realistis serta relevan dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya
- 24 -
Tabel 3.3 Penilaian Kualitas Isu dengan AKPL No 1.
2.
3.
Isu Belum optimalnya edukasi protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 pada keluarga Pasien di Ruang Kenanga Lantai 1 Belum optimalnya pelaksanaan perineal hygiene pada pasien yang terpasang dower catheter di Ruang Kenanga Lantai 1
A 5
K 5
P 4
L 5
Hasil 19
3
3
4
4
14
Belum optimalnya edukasi oral hygiene pada pasien yang immobilisasi di Ruang Kenanga Lantai 1
3
3
3
4
13
Setelah dilakukan teknik kelayakan isu dengan AKPL, maka isu diprioritaskan menggunakan USG (Urgency, Seiousness,
dan Growth.). dengan menetapkan rentang penilaian dengan skala 1-5 (1=sangat kecil; 2=kecil; 3=sedang; 4=besar; 5=sangat besar). Isu yang priotitas dipilih adalah isu dengan jumlah nilai paling tinggi.
Urgency (Urgensi)
:seberapa dikaitkan
mendesak dengan
waktu
yang tersedia.
Seriousness (Keseriusan)
:apabila masalah tidak ditangani maka akan timbul masalah lain yang lebih besar.
Growth (Perkembangan Isu)
:apabila masalah dibiarkan maka Masalah akan memburuk.
- 25 -
Tabel 3.4. Prioritas Isu dengan USG No 1.
2.
3.
U
Isu
S
G
Total
Rangking
Belum optimalnya edukasi penerapan 5 5 5 14 1 protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 pada keluarga Pasien di Ruang Kenanga Lantai 1 Belum optimalnya pelaksanaan perineal 4 4 4 12 2 hygiene pada pasien yang terpasang dower catheter di Ruang Kenanga Lantai 1 Belum optimalnya edukasi oral hygiene 3 3 3 9 3 pada pasien yang immobilisasi di Ruang Kenanga Lantai 1 Berdasarkan hasil tersebut diatas, isu yang layak diangkat untuk prioritas penyelesaian masalah selama proses habituasi
adalah
belum
optimalnya
penerapan
protokol
kesehatan pencegahan penularan Covid-19 pada keluarga Pasien di Ruang Kenanga Lantai 1.
3.3
Latar Belakang Pemilihan Isu Dunia dikejutkan dengan mewabahnya virus baru yaitu Corona virus
jenis baru (SARS- CoV-2) yang penyakitnya disebut Corona virus Disease (Covid-19), pada awal tahun 2020. Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dinyatakan oleh WHO sebagai pandemi dan Pemerintah Indonesia berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 2020 tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) telah menyatakan Covid-19 sebagai kedaruratan kesehatan masyarakat yang wajib dilakukan upaya penanggulangannya. Virus Corona atau Severe Acute Respiratory Syndrome
Coronavirus 2 (SARSCoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut Covid-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan, pneumonia akut, sampai kematian (Kemenkes, 2020). Severe acute
respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari corona virus yang menular ke manusia (Kemenkes, 2020). Tanda-tanda umum infeksi
- 26 -
virus ini termasuk gejala pernapasan, demam, batuk, sesak napas dan kesulitan bernafas. Pada kasus yang lebih parah, infeksi dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian ((Baloch et al., 2020). Sebanyak 5.280 orang terkonfirmasi positif virus Corona atau Covid-19 pada Minggu (23/5/2021). Dengan demikian, jumlah kasus positif virus Corona di Tanah Air menjadi 1.775.220 orang. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang disampaikan Satgas Penanganan Covid-19, Jawa Barat menjadi provinsi dengan penambahan kasus positif terbanyak di Indonesia. Pada 23 Mei 2021 Provinsi Jawa Barat melaporkan 970 kasus positif Covid-19. Sehingga total kasus terkonfirmasi Covid-19 di provinsi ini berjumlah 305.387 orang. Tentu saja hal ini merupakan angka yang tidak bisa dipandang sebelah mata oleh kita dan harus disikapi serius oleh kita semua. Berdasarkan data WHO, angka kematian dari infeksi Covid-19 lebih rendah dibandingkan dengan MERS, SARS, dan ebola. Namun, penyebaran pasien positif lebih cepat dibandingkan dengan MERS dan SARS, sehingga terjadi lonjakan jumlah penderita dalam waktu singkat. Covid-19 menyebar melalui percikan droplet/butiran pada saat berbicara, batuk, dan bersin dari orang yang terinfeksi virus Corona. Covid-19 juga dapat ditularkan melalui kontak fisik (sentuhan atau jabat tangan) dengan penderita serta menyentuh wajah, mulut, dan hidung oleh tangan yang terpapar virus Corona (Singhal, 2020). Gejala klinis yang muncul akibat terinfeksi virus ini seperti gejala flu biasa (demam, batuk, pilek, nyeri tenggorokan, nyeri otot, nyeri kepala) hingga komplikasi berat (diare dan pneumonia) hingga menyebabkan kematian (Huang dkk, 2020). Untuk
mengatasi
penyebaran
Covid-19
Kementerian
Kesehatan RI mengeluarkan kebijakan melalui Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/382/2020 tentang Protokol Kesehatan bagi Masyarakat di Tempat dan Fasilitas Umum dalam Rangka Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Protokol kesehatan bertujuan agar - 27 -
masyarakat tetap dapat beraktivitas secara aman dan tidak membahayakan
keamanan
atau
kesehatan
orang
lain.
Jika
masyarakat dapat mengikuti segala aturan yang tertera di dalam protokol kesehatan, maka penularan Covid-19 dapat diminimalisir. Dalam protokol kesehatan dijelaskan aturan-aturan yang perlu dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat yang melakukan aktivitas di tempat atau fasilitas umum, salah satunya rumah sakit (Mardiyah, 2020). Rekomendasi standar untuk mencegah penyebaran infeksi termasuk mencuci tangan secara teratur, memakai masker, dan menjaga jarak (Baloch et al., 2020). Pengetahuan dari keluarga pasien tentang Covid-19 dan protokol kesehatan sangat penting karena keluarga pasien termasuk kelompok yang rentan tertular dan menularkan
Covid-19 apabila
mereka
tidak mengetahui
dan
melaksanakan protokol kesehatan (FAO, 2020). Berdasarkan
Keputusan
Menteri
Kesehatan
Nomor
HK
01.07/MENKES/328/2020 tentang Panduan Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 adapun beberapa protokol kesehatan yang dapat dilaksanakan oleh pasien dan penunggu pasien di ruang rawat inap anak RSUP Hasan Sadikin Bandung, diantaranya: a. Menjaga kebersihan tangan. b. Menggunakan masker. c. Menjaga jarak. Protokol kesehatan penting dilakukan oleh pasien dan penunggu pasien di ruang rawat inap anak Kenanga Lantai 1 RSUP Hasan Sadikin Bandung agar tidak terjadi penularan Covid-19. Penularan Covid-19 sangat rentan terjadi di ruang rawat inap anak Kenanga Lantai 1 RSUP Hasan Sadikin Bandung karena banyak pasien mengalami penurunan fungsi imun tubuh. sehingga kemampuan dalam mempertahankan diri terhadap infeksi menurun. Berdasarkan hasil environmental scanning pada 1-24 April 2021 terdapat 3 pasien anak yang sudah dirawat di Ruang Kenanga 1 yang mengalami gejala Covid-19 lalu dilakukan test swab dan hasil test pasien tersebut positif terinfeksi Covid-19. Namun, masih banyak pasien dan penunggu pasien di ruang rawat inap anak RSUP Hasan Sadikin Bandung
- 28 -
tidak melaksanakan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 dengan tidak memakai masker masih sering berkumpul dan mengobrol dengan jarak dekat. Karakteristik ruang rawat inap anak RSUP Hasan Sadikin Bandung adalah ruang Kelas 1 dengan kapasitas 4 tempat tidur, ruang kelas 2 dengan kapasitas 6 tempat tidur, ruang isolasi penyakit infeksius 4 tempat tidur, dan kelas 3 dengan kapasitas 35 tempat tidur. Selain itu, karakteristik pasien dengan usia kurang dari 18 tahun yang masih membutuhkan pendampingan keluarga menyebabkan menumpuknya jumlah pengunjung di dalam ruang rawat inap anak RSUP Hasan Sadikin Bandung. Karakteristik-karakteristik tersebut menyebabkan penerapan protokol kesehatan khususnya menjaga jarak dan memakai masker sulit untuk dilakukan. Sehingga diperlukan adanya sosialisasi, edukasi, dan regulasi mengenai protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 yang sesuai dengan karakteristik pasien, keluarga pasien, dan karakteristik ruang rawat inap anak Kenanga Lantai 1 RSUP Hasan Sadikin Bandung. Edukasi,
informasi,
dan
publikasi
seputar
pencegahan
dan
penyebaran virus Covid-19 sudah dilakukan dengan beragam cara dan dengan media cetak dan elektronik. Oleh sebab itu, perlu adanya upaya berupa strategi komunikasi yang disesuaikan dengan kebutuhan dan karakter masyarakat yang dituju. Penyebarluasan informasi seputar wabah Covid-19 ini dibutuhkan oleh semua kalangan, baik dari semua golongan usia, status ekonomi, jenis kelamin, demografi dan aspek lainnya. Diperlukan media yang sesuai dengan kondisi, serta dibutuhkan alternatif agar informasi yang disampaikan dapat diterima serta menarik seperti leaflet dan rekaman audio. Media edukasi leaflet dan rekaman audio menjadi media alternatif sosialisasi kepada seluruh keluarga pasien terutama keluarga pasien ruang rawat inap anak Kenanga Lantai 1 karena yang sesuai dengan karakteristik pasien, keluarga pasien, dan karakteristik ruang rawat inap anak Kenanga Lantai 1 RSUP Hasan Sadikin Bandung. Media edukasi yang sering digunakan di rumah sakit adalah booklet,
leaflet, flyer dan poster. Leaflet merupakan media penyampaian pesan berbentuk lembaran yang dilipat isi pesannya tulisan, gambar maupun keduanya (Mahfoedz & Suryani, 2013). Menurut Arief S. Sadiman, dkk. - 29 -
(2010: 31) ada beberapa kelebihan media gambar salah satunya leaflet antara lain: 1) Leaflet lebih realistis menunjukkan pokok masalah dibanding dengan media verbal semata. 2) Leaflet dapat memperjelas suatu masalah dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia berapa saja, sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalahpahaman. 5) Leaflet murah harganya, mudah didapat, mudah digunakan, tanpa memerlukan peralatan yang khusus. Selain kelebihan, leaflet juga mempunyai beberapa kelemahan di antaranya: 1) Leaflet hanya menekankan presepsi indra mata. 2) Leaflet yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran. 3) Ukuran Leaflet sangat terbatas dibaca untuk kelompok besar. Media alternatif sosialisasi edukasi protokol pencegahan penularan Covid-19 lainnya yaitu media audio. Pengertian media audio untuk edukasi yaitu media edukasi yang mengandung pesan dalam bentuk auditif yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan audiens, sehingga terjadi proses belajar-mengajar. Rita Indayati (2011) melakukan penelitian
penggunaan
media
audio rekaman
untuk meningkatkan
kemampuan menulis puisi pada peserta didik kelas V Sekolah Dasar Negeri Bareng 4 Malang. Hasil yang diperoleh dari pelaksanaan siklus I dan siklus II, menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar peserta didik. Dilihat dari pesan yang diterimanya media audio ini menerima pesan verbal dan non-verbal. Pesan verbal audio yakni bahasa lisan atau kata-kata, dan kesan non-verbal audio adalah seperti bunyi-bunyian dan vokalisasi, seperti gerutuan, gumam, musik, dan lain-lain. Terdapat beberapa keuntungan dan keterbatasan penggunaan media audio dalam edukasi (Sharon E. Smaldino, Deborah L. Lowther, Jamess D. Russel, 2011: 376). Keuntungan penggunaan audio dalam edukasi diantaranya: 1) Pemutar audio tersedia di mana-mana dan mudah digunakan di
- 30 -
berbagai tempat. 2) Perangkat simpan tidak mahal dan tidak diperlukan biaya tambahan lagi karena perangkat simpan bisa dihapus dan digunakan kembali. 3) Bisa direproduksi atau bisa dilipatgandakan, material audio mudah diduplikat dalam jumlah berapapun yang kita butuhkan untuk digunakan berbagai lingkungan. 4) Menyediakan pesan lisan untuk meningkatkan pembelajaran, audiens yang mempunyai kemampuan membaca yang terbatas bisa belajar dengan menggunakan media audio. 5) Bisa diulang, pengguna bisa memutar ulang bagian dari material audio sesering yang dibutuhkan untuk memahaminya. 6) Tahan kerusakan Sedangkan
keterbatasan
penggunaan
audio
dalam
edukasi
diantaranya: 1) Audio yang diproduksi bisa dengan mudah diperbanyak, yang mungkin mengakibatkan pelanggaran hak cipta. 2) Sulit memantau perhatian audiens. 3) Membutuhkan peranti lunak dan perlengkapan yang dirancang untuk memutar atau merekam format digital spesifik. Berdasarkan uraian di atas, diperlukan adanya optimalisasi edukasi protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 pada keluarga Pasien di Ruang Kenanga Lantai 1.
3.4
Analisis Isu Untuk mengidentifikasi kemungkinan penyebab masalah
belum optimalnya edukasi protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 pada keluarga Pasien di Ruang Kenanga Lantai 1, penulis menggunakan teknik analisis fishbone untuk analisis akar masalah. Diagram fishbone akan mengidentifikasi masalah berdasarkan man,
material, methode, dan environtment yang disesuaikan berdasarkan kondisi ruangan dan isu tersebut. Berikut penyebab isu tersebut berdasarkan teknik fishbone.
- 31 -
- 32 -
Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan fishbone, didapatkan beberapa akar permasalahan, diantaranya:
a. Kurangnya kesadaran tentang pentingnya protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 pada keluarga pasien.
b. Terbatasmya jumlah tenaga untuk melakukan inspeksi dan edukasi protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 pada keluarga pasien.
c. Belum adanya jadwal dan tim sosialisasi, edukasi, dan inspeksi protokol kesehatan pencegahan Covid-19 pada keluarga pasien.
d. Belum adanya sanksi bagi keluarga pasien yang melanggar protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
e. Keterbatasan luas lingkungan ruang Kenanga lantai 1 untuk menjaga jarak. f. Belum optimalnya penggunaan speaker ruangan. g. Belum tersedianya rekaman audio edukasi protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 pada keluarga pasien.
h. Belum tersedianya leaflet edukasi protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 pada keluarga pasien.
3.5
Matriks Kegiatan Aktualiasi
3.5.1
Unit Kerja Ruang Kenanga lantai 1 RSUP Dr. Hasan Sadikin (Instalasi Rawat Inap).
3.5.2
Identifikasi Isu
a. Belum optimalnya edukasi protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 pada keluarga Pasien di Ruang Kenanga Lantai 1.
b. Belum optimalnya pelaksanaan perineal hygiene pada pasien yang terpasang dower catheter di Ruang Kenanga Lantai 1.
c. Belum optimalnya edukasi oral hygiene pada pasien yang immobilisasi di Ruang Kenanga Lantai 1.
3.5.3
Isu yang Diangkat Belum optimalnya edukasi protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-
19 pada keluarga Pasien di Ruang Kenanga Lantai 1.
3.5.4
Gagasan Pemecahan Isu Untuk mengatasi isu tersebut agar dapat teratasi dan tidak menimbulkan
dampak yang tidak diharapkan di kemudian hari, maka penulis mengajukan gagasan
- 33 -
pemecahan isu “Optimalisasi Edukasi Protokol Kesehatan Pencegahan Penularan Covid-19 pada Keluarga Pasien dengan Media Leaflet dan Rekaman Audio di Ruang Kenanga Lantai 1 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung” dengan rencana kegiatan pemecahan masalah sebagai berikut: Tabel 3.5 Rencana Kegiatan Pemecahan Isu No Rencana Kegiatan Pemecahan Isu 1. 2. 3. 4. 5.
6. 7.
Penyusunan rancangan kegiatan aktualisasi. Pelaporan rancangan kegiatan aktualisasi. Pembuatan media (leaflet) tentang protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 bagi keluarga pasien. Pembuatan media (rekaman audio) tentang protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 bagi keluarga pasien. Sosialisasi kepada perawat dan staff ruang Kenanga Lantai 1 terkait edukasi protokol pencegahan penularan Covid-19 bagi keluarga dalam kegiatan diskusi refleksi kasus (DRK). Pelaksanaan edukasi kepada keluarga pasien terkait pencegahan penularan Covid-19 dengan media leaflet dan rekaman audio. Evaluasi pelaksanaan edukasi kepada keluarga pasien.
- 34 -
Tabel 3.6 Matriks Kegiatan Aktualisasi No.
1.
Kegiatan
Penyusun an rancanga n kegiatan aktualisas i
Tahapan Kegiatan
Output/Hasil Kegiatan
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi 1. Membuat janji 1. Waktu untuk Saya membuat janji pada Kegiatan ini untuk bertemu bertemu kepala ruangan dan mentor mendukung dan dengan kepala disepakati dengan dengan penuh ramah dan sesuai dengan visi ruangan dan bukti pengisian sikap hormat (Etika Publik, RSHS, yaitu mentor. formulir Nasionalisme). Saya terwujudnya konsultasi. menepati janji dan datang Indonesia maju yang tepat waktu saat pertemuan berdaulat, mandiri (Akuntabilitas, Anti dan berkepribadian Korupsi). berlandaskan gotong royong dan misi 2. Menyusun bahan 2. Bahan literatur Saya mengumpulkan dan RSHS, yaitu literatur pendukung telah menyusun bahan literatur peningkatan kualitas pendukung terkumpul. pendukung dengan Bahasa manusia serta motto untuk Indonesia yang baik dan RSHS yaitu pembuatan benar agar mudah dipahami Kesehatan Anda rancangan dan tidak melakukan tindak Menjadi Prioritas kegiatan plagiarism agar menjaga Kami. aktualisasi. nama baik pribadi dan instansi dengan menyantumkan sumber informasi dan memperhatikan aspek ketelitian, detail, akurat, dan bertanggung jawab (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Anti Korupsi).
- 35 -
Penguatan NilaiNilai Organisasi Kegiatan ini mendukung dan sesuai dengan Nilai Pamingpin Pituin: Profesional: Nilai yang berorientasi pada pencapaian kinerja melalui perjalan ankemitraan. Inovatif: Nilai yang menggambarkan keinginan untuk menghasilkan suatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara berkesinambungan. Integritas: Nilai yang menggambarkan kejujuran, amanah, dan menjunjung etika yang tinggi dalam
3. Melakukan konsultasi dengan kepala ruangan pengawas, dan unit terkait mengenai pembuatan rancangan kegiatan aktualisasi.
3. Konsultasi dengan kepala ruangan, pengawas, dan unit terkait mengenai pembuatan rancangan aktualisasi dengan bukti notulensi konsultasi.
Saya melakukan konsultasi dengan kepala ruangan, pengawas, dan unit terkait mengenai pembuatan rancangan aktualisasi dengan saling bertukar pikiran dengan penuh sikap hormat. Saya mendapatkan saran dan tujuan agar mecapai mutu terbaik (Komitmen Mutu, Etika Publik, Nasionalisme).
- 36 -
menjalankan tugas.
No.
2.
Kegiatan
Pelaporan rancangan kegiatan aktualisasi
Tahapan Kegiatan 1.
Membuat janji untuk bertemu Dengan kepala ruangan dan mentor.
2. Menyampaikan rancangan kegiatan aktualisasi.
Output/Hasil Kegiatan
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
1. waktu untuk bertemu disepakati dengan bukti pengisian formulir konsultasi.
Saya membuat janji pada kepala ruangan dan mentor dengan penuh sopan santun dan sikap menghormati. Saya menepati janji dan datang tepat waktu saat pertemuan (Akuntabilitas, Anti Korupsi, Etika Publik, Nasionalisme). 2. Rancangan Saya menyampaikan kegiatan rancangan kegiatan aktualisasi aktualisasi dan ide gagasan tersampaikan dan dalam rangka upaya mendapatkan peningkatkan mutu dukungan dalam pelayanan dengan bentuk teks menggunakan informasi yang (hardcopy) dan jelas dengan memakai media presentasi sumber data (Akuntabilitas, power point. Komitmen Mutu). Saya menyampaikan rancangan kegiatan aktualisasi sebagai salah satu menyampaikan aspirasi dengan cara yang baik dengan analisis isu yang cermat dan detail (Nasionalisme, Etika
- 37 -
Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi Kegiatan ini mendukung dan sesuai dengan visi RSHS, yaitu terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong dan misi RSHS, yaitu peningkatan kualitas manusia serta motto RSHS yaitu Kesehatan Anda Menjadi Prioritas Kami.
Penguatan NilaiNilai Organisasi Kegiatan ini mendukung dan sesuai dengan Nilai Pamingpin Pituin: Profesional: Nilai yang berorientasi pada pencapaian kinerja melalui perjalan kemitraan. Inovatif: Nilai yang menggambarkan keinginan untuk menghasilkan suatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara berkesinambungan. Integritas: Nilai yang menggambarkan kejujuran, amanah, dan menjunjung etika yang tinggi dalam menjalankan
3. Meminta persetujuan, saran, dan masukan untuk rancangan kegiatan aktualisasi kepada kepala ruangan dan mentor.
3. Rancangan kegiatan aktualisasi disetujui dengan catatan hasil saran dan masukan.
Publik). Saya meminta persetujuan, saran, dan masukan dengan cara bermusyawarah untuk mencapai kesepakatan dengan penuh sikap hormat (Etika publik. Nasionalisme).
- 38 -
tugas.
No.
3.
Kegiatan
Pembuatan media (leaflet) tentang protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 bagi keluarga pasien
Tahapan Kegiatan 1. Menyusun rancangan leaflet tentang protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 bagi keluarga pasien.
2.Mengonsultasika n rancangan leaflet kepada kepala ruangan,
Output/Hasil Kegiatan
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
1. Rancangan leaflet tentang protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 bagi keluarga pasien tersusun.
2. Rancangan leaflet dikonsultasikan kepada kepala ruangan,
Saya menyusun rancangan leaflet tentang protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 bagi keluarga pasien dengan mencantumkan Bahasa Indonesia yang jelas agar mudah dipahami oleh keluarga pasien dan jujur dalam mengutip literatur (Akuntabilitas, Nasionalisme, Anti Korupsi). Saya menyusun rancangan leaflet tentang protokol kesehatan pencegahan penularan Covid19 bagi keluarga pasien dengan gambar-gambar yang menarik sesuai kebutuhan keluarga pasien dan tindak melanggar etika (Etika publik, Komitmen mutu). Saya mengonsultasikan rancangan leaflet kepada kepala ruangan, pengawas keperawatan, komite PPI,
- 39 -
Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi Kegiatan ini mendukung dan sesuai dengan visi RSHS, yaitu terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong dan misi RSHS, yaitu peningkatan kualitas manusia serta motto RSHS yaitu Kesehatan Anda Menjadi Prioritas Kami.
Penguatan NilaiNilai Organisasi Kegiatan ini mendukung dan sesuai dengan Nilai Pamingpin Pituin: Profesional: Nilai yang berorientasi pada pencapaian kinerja melalui perjalan ankemitraan. Inovatif: Nilai yang menggambarkan keinginan untuk menghasilkan suatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara berkesinambungan . Tulus: Keinginan untuk memberi tanpa pamrih, proaktif dan responsif. Unggul: Keinginan
pengawas keperawatan, dan mentor.
3. Mengajukan leaflet yang telah disetujui kepada pihak promosi kesehatan
4. Mencetak leaflet yang telah disetujui.
pengawas keperawatan, dan mentor dengan catatan hasil saran dan masukan. 3. Konten rancangan leaflet disetujui oleh pihak promosi kesehatan dengan pengisian formulir konsultasi.
dan mentor dengan saling bertukar pikiran dengan santun dengan menggunakan komunikasi yang efektif (Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen mutu). Saya mengajukan rancangan leaflet protokol kesehatan pencegahan penularan Covid19 bagi keluarga pasien kepada pihak promosi kesehatan dengan komunikasi yang efektif dengan saling bertukar pikiran dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang santun sehingga pihak promosi kesehatan menyetujui konten yang dibuat (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu). 4. Leaflet yang telah Mencetak leaflet yang telah disetujui tercetak. disetujui dengan kerja sama dengan percetakan dengan efektif dan efisien (Integritas, Komitmen Mutu).
- 40 -
untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan kualitas prima. Integritas: Nilai yang menggambarkan kejujuran, amanah, dan menjunjung etika yang tinggi.
No.
4.
Kegiatan
Pembuatan media (rekaman audio) tentang protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 bagi keluarga pasien
Tahapan Kegiatan
Output/Hasil Kegiatan
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
1. Menyusun naskah media edukasi rekaman audio tentang protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 bagi keluarga pasien.
1. Naskah rancangan media edukasi rekaman audio tentang protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 bagi keluarga pasien tersusun.
2.Mengonsultasika n naskah media edukasi rekaman audio kepada kepala ruangan, pengawas keperawatan, dan mentor.
2. Rancangan media naskah edukasi rekaman audio disetujui oleh kepala ruangan, pengawas keperawatan, dan mentor dengan catatan hasil saran dan masukan.
Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi Saya menyusun naskah Kegiatan ini rancangan media edukasi mendukung dan rekaman audio tentang sesuai dengan visi protokol kesehatan RSHS, yaitu pencegahan penularan Covid- terwujudnya 19 bagi keluarga pasien Indonesia maju yang dengan menggunakan berdaulat, mandiri Bahasa Indonesia yang jelas dan berkepribadian agar mudah dipahami oleh berlandaskan gotong keluarga pasien dan jujur royong dan misi dalam mengutip literatur RSHS, yaitu (Akuntabilitas, peningkatan kualitas Nasionalisme, Anti manusia serta motto Korupsi). RSHS yaitu Kesehatan Anda Saya mengonsultasikan Menjadi Prioritas rancangan media edukasi rekaman audio kepada kepala Kami. ruangan, pengawas keperawatan, dan mentor dengan saling bertukar pikiran dengan santun dan mendapatkan informasi yang seimbang (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik).
- 41 -
Penguatan NilaiNilai Organisasi Kegiatan ini mendukung dan sesuai dengan Nilai Pamingpin Pituin: Profesional: Nilai yang berorientasi pada pencapaian kinerja melalui perjalanan kemitraan. Inovatif: Nilai yang menggambarkan keinginan untuk menghasilkan suatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara berkesinambungan. Tulus: Keinginan untuk memberi tanpa pamrih, proaktif dan responsif. Unggul: Keinginan
3. Mengajukan media edukasi rekaman audio yang telah disetujui kepada pihak promosi kesehatan.
4. Membuat media edukasi rekaman audio.
5. Meminta persetujuan, saran, dan masukan untuk rekaman audio yang telah dibuat kepada kepala ruangan, mentor, dan pihak promosi kesehatan.
3. Konten rancangan media edukasi rekaman audio disetujui oleh pihak promosi kesehatan dengan bukti lembar persetujuan. 4. Media edukasi rekaman audio dibuat.
5. rekaman audio disetujui dengan catatan hasil saran dan masukan dan lembar persetujuan.
Saya mengajukan media edukasi rekaman audio yang telah disetujui menggunakan Bahasa Indonesia, dan penuh sopan santun dan menggunakan komunikasi yang efektif (Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen mutu). Saya membuat media edukasi rekaman audio yang telah disetujui dengan bahasa Indonesia yang baik, mudah dipahami, efektif dan efisien (Nasionalisme, Komitmen Mutu). Saya melakukan kerja sama dengan voice talent untuk membuat kualitas audio yang baik. Saya mengajukan rancangan rekaman audio edukasi protokol kesehatan pencegahan penularan Covid19 bagi keluarga pasien kepada pihak promosi kesehatan dengan komunikasi yang efektif dengan saling bertukar pikiran dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang
- 42 -
untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan kualitas prima. Integritas: Nilai yang menggambarkan kejujuran, amanah, dan menjunjung etika yang tinggi dalam menjalankan tugas.
santun sehingga pihak promosi kesehatan menyetujui konten yang dibuat (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu).
- 43 -
No.
5.
Kegiatan
Sosialisasi kepada perawat dan staff ruang Kenanga Lantai 1 terkait edukasi protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 bagi keluarga pasien dalam kegiatan daiskusi refleksi kasus (DRK)
Tahapan Kegiatan 1.
2.
Output/Hasil Kegiatan
Meminta izin 1. Mendapatkan kepada kepala izin, jadwal ruangan untuk kegiatan, dan mengadakan DRK tersedianya terkait edukasi undangan DRK. protokol kesehatan pencegahan penularan Covid19 bagi keluarga pasien. Menyusun satuan acara pembelajaran DRK.
2. Satuan acara pembelajaran dan media DRK tersusun.
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Saya meminta izin dan jadwal kegiatan DRK dengan sopan santun sesuai dengan norma dan etika yang ada, tidak memaksakan jadwal bertemu dan jadwal DRK ditentukan dengan disepakati dengan semua pihak dengan cara berdiskusi dengan baik (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik). Saya menyusun materi literatur terbaru yang dapat dipercaya, dengan penuh tanggung jawab, integritas, dan professional (Akuntabilitas, Etika Publik, Komitmen Mutu).
- 44 -
Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi Kegiatan ini mendukung dan sesuai dengan visi RSHS, yaitu terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong dan misi RSHS, yaitu peningkatan kualitas manusia serta motto RSHS yaitu Kesehatan Anda Menjadi Prioritas Kami.
Penguatan NilaiNilai Organisasi Kegiatan ini mendukung dan sesuai dengan Nilai Pamingpin Pituin: Kepemimpinan: Nilai yang menggambarkan kepeloporan dan menyiapkan talentatalenta terbaik di bidangnya. Profesional: Nilai yang berorientasi pada pencapaian kinerja melalui perjalanan kemitraan. Inovatif: Nilai yang menggambarkan keinginan untuk menghasilkan suatu yang baru dan senantiasa
3. Melakukan DRK 3. DRK terlaksana dengan perawat dan dengan dokumentasi staff ruang Kenanga foto kegiatan Lantai 1 terkait edukasi protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 bagi keluarga pasien. 4. Membuat dokumentasi laporan notulensi kegiatan DRK.
Saya melakukan DRK dengan tanggung jawab dan dikemas dengan inovatif, mendengarkan aspirasi, masukan, dan kritikan, dan mengoordinasikan DRK agar berjalan dengan baik (Akuntabilitas, Nasionalisme, Komitmen Mutu). 4. Laporan notulensi Saya menyusun laporan kegiatan DRK notulensi dan dokumentasi terdokumentasika kegiatan DRK disusun jujur, n. cermat, dan akuntabel sebagai bagian dari bentuk pertanggungjawaban (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Anti Korupsi).
- 45 -
melakukan perbaikan secara berkesinambungan. Integritas: Nilai yang menggambarkan kejujuran, amanah, dan menjunjung etika yang tinggi dalam menjalankan tugas.
No.
6.
Kegiatan
Pelaksanaan edukasi kepada keluarga pasien terkait protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 dengan media leaflet dan rekaman audio
Tahapan Kegiatan
Output/Hasil Kegiatan
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
1. Meminta izin 1. Mendapatkan izin kepada kepala untuk ruangan untuk mengadakan mengadakan edukasi kepada edukasi kepada pasien dan pasien dan keluarga keluarga pasien pasien terkait terkait protokol protokol kesehatan kesehatan pencegahan pencegahan penularan Covid-19 penularan Coviddengan media 19 dengan media leaflet dan rekaman leaflet dan audio. rekaman audio. 2. Melakukan 2. Rekaman audio edukasi protokol edukasi protokol kesehatan kesehatan pencegahan pencegahan penularan penularan CovidCovid-19 19 diputar di dengan ruangan pada memutar waktu yang telah rekaman audio ditentukan. pada waktu yang telah ditentukan.
Saya meminta izin mengadakan kegiatan sosialisasi dengan sopan santun sesuai dengan norma dan etika yang ada serta penuh hormat (Nasionalisme, Etika Publik).
Saya menyimpan dan memutar rekaman audio protokol kesehatan pencegahan penularan Covid19 bagi keluarga pasien pada komputer ruang Kenanga 1 agar edukasi dapat berjalan dengan efektif dan dapat diakses oleh seluruh pegawai dan memberikan kepercayaan kepada seluruh pegawai agar tidak terjadi plagiarism (Akuntabilitas,
- 46 -
Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi Kegiatan ini mendukung dan sesuai dengan visi RSHS, yaitu terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong dan misi RSHS, yaitu peningkatan kualitas manusia serta motto RSHS yaitu Kesehatan Anda Menjadi Prioritas Kami.
Penguatan NilaiNilai Organisasi Kegiatan ini mendukung dan sesuai dengan Nilai PRIMA: Profesional: Memiliki kemampuan untuk memberikan pelayanan dengan kualitas yang terbaik disertai kompetensi dalam disiplin ilmu yang mendasarinya. Respek: Pelayanan yang prima akan dapat diberikan apabila dilandasi oleh rasa saling hormat menghormati. Manusiawi: Menganggap setiap individu atau manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang mulia.
3.
Mengatur jadwal dan
informed consent edukasi
3.Mendapatkan jadwal dan persetujuan keluarga pasien untuk kegiatan edukasi protokol kesehatan pencegahan penularan Covid19 dengan media leaflet.
protokol kesehatan pencegahan penularan Covid19 dengan media leaflet pada keluarga pasien. 4. Melakukan edukasi 4. Edukasi protokol protokol kesehatan kesehatan pencegahan pencegahan penularan Covid-19 penularan Covid-19 dengan media leaflet dengan media leaflet pada keluarga tersampaikan kepada pasien. keluarga pasien dengan dokumentasi foto dan tanda tangan menerima edukasi pada formulir edukasi pasien dan keluarga.
Komitmen Mutu, Anti Korupsi). Pelaksanaan harus sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan (tepat waktu), dan menepati janji (Anti Korupsi, Etika Publik).
Saya memberilan edukasi dengan cara yang menarik dan media edukasi yang inovatif serta waktu yang efektif sesuai dengan kesediaan pasien dan keluarga dan tidak memaksa (Etika publik, Komitmen Mutu, Anti korupsi).
- 47 -
Oleh karena itu harkat dan martabat mereka harus dijunjung tinggi. Amanah: Melaksanakan dengan sungguh – sungguh segala hal yang dipercayakan oleh negara dan masyarakat.
5. Melakukan 5. dokumentasi edukasi protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 dengan media leaflet pada keluarga pasien.
Laporan jumlah keluarga pasien yang mendapatkan edukasi dan durasi edukasi keluarga pada formulir edukasi pasien dan keluarga.
Dokumentasi pelaksanaan edukasi dilakukan dengan jelas sebagai bukti telah dilakukannya edukasi kepada pasien dan keluarga, menjaga identitas pasien dan keluarga (Akuntabilitas, Etika Publik).
- 48 -
No.
7.
Kegiatan
Pelaksanaan evaluasi edukasi protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 kepada keluarga pasien dengan metode observasi dengan lembar
checklist
Tahapan Kegiatan
1.
Menyusun instrumen obeservasi dengan lembar checklist.
2. Mengonsultasikan instrumen obeservasi dengan lembar checklist.
Output/Hasil Kegiatan
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
1.Instrumen obeservasi dengan lembar
checklist
tersusun.
2.Instrumen obeservasi dengan lembar checklist telah dikonsultasikan kepada kepala ruangan, pengawas, dan mentor dengan catatan hasil konsultasi.
- 49 -
Saya menyusun instrumen obeservasi dengan literatur terbaru yang dapat dipercaya, dengan penuh tanggung jawab, integritas, dan professional (Akuntabilitas, Etika Publik, Komitmen Mutu). Saya melakukan konsultasi dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan menjunjung tinggi nilai kesopanan. Saya datang tepat waktu pada saat janji konsultasi (Nasionalisme, Etika Publik).
Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi Kegiatan ini mendukung dan sesuai dengan visi RSHS, yaitu terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong dan misi RSHS, yaitu peningkatan kualitas manusia serta motto RSHS yaitu Kesehatan Anda Menjadi Prioritas Kami.
Penguatan NilaiNilai Organisasi Kegiatan ini mendukung dan sesuai dengan Nilai PRIMA: Profesional: Memiliki kemampuan untuk memberikan pelayanan dengan kualitas yang terbaik disertai kompetensi dalam disiplin ilmu yang mendasarinya. Respek: Pelayanan yang prima akan dapat diberikan apabila dilandasi oleh rasa saling hormat menghormati. Manusiawi: Menganggap setiap individu atau
3. lembar checklist edukasi protokol kesehatan pencegahan penularan Covid19 pada keluarga pasien terisi sesuai hasil obeservasi.
Saya melaksanakan obeservasi edukasi protokol kesehatan Covid-19 dengan menyesuaikan kondisi pasien dan keluarga dan menjaga identitas keluarga pasien (Nasionalisme, Etika Publik).
4. Menganalisis hasil 4. Hasil evaluasi evaluasi edukasi dengan metode protokol kesehatan observasi pencegahan menggunakan penularan Covid-19 lembar checklist pada keluarga selesai dianalisis. pasien. 5. Menyampaikan hasil 5. Presentasi hasil evaluasi edukasi protokol evaluasi edukasi kesehatan pencegahan protokol penularan Covid-19 pada kesehatan Covidkepala ruangan, 19 pada kepala pengawas, dan mentor. ruangan, pengawas, dan mentor dengan media power point.
Saya menganalisis hasil obeservasi dengan cermat dan jujur (Etika Publik, Anti Korupsi).
3. Melakukan evaluasi edukasi protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 pada keluarga pasien dengan metode observasi dengan lembar checklist yang telah disetujui.
- 50 -
Saya menyampaikan hasil analisis obeservasi sebagai salah satu pertimbangan penggunaan media edukasi, bentuk pertanggungjawaban, dan bagian dari menyampaikan aspirasi pasien (Akuntabilitas, Nasionalisme).
manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang mulia. Oleh karena itu harkat dan martabat mereka harus dijunjung tinggi.
3.5.5
Jadwal Kegiatan Judul Aktualisasi
: Optimalisasi Edukasi Protokol Kesehatan Pencegahan Penularan Covid-19 pada Keluarga Pasien dengan Media Leaflet dan Rekaman Audio di Ruang Kenanga Lantai 1 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
Waktu Pelaksanaan
: 29 Mei – 5 Juli 2021.
Tempat Pelaksanaan : Ruang Kenanga Lantai 1 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Tabel 3.7 Timeline Kegiatan Aktualisasi No.
Kegiatan
Mei 1 2
Penyusunan rancangan kegiatan aktualisasi 1. 2. Pelaporan rancangan kegiatan aktualisasi Pembuatan media (leaflet) tentang protokol 3. kesehatan pencegahan penularan Covid-19 bagi keluarga pasien Pembuatan media (rekaman audio) tentang 4. protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 bagi keluarga pasien Sosialisasi kepada perawat dan staff ruang Kenanga Lantai 1 terkait edukasi protokol 5. pencegahan penularan Covid-19 bagi keluarga pasien dalam kegiatan diskusi refleksi kasus (DRK) Pelaksanaan edukasi kepada keluarga pasien terkait pencegahan penularan 6. Covid-19 dengan media leaflet dan rekaman audio Evaluasi pelaksanaan edukasi kepada 7. keluarga pasien dengan metode observasi dengan lembar checklist
51
3
Juni 4
1
2
3
Juli 4
5
1
2
3
4
Tabel 3.8 Timeline Kegiatan Aktualisasi per Tahapan Kegiatan N o.
1.
2.
3.
4.
Kegiatan
Penyusunan rancangan kegiatan aktualisasi
Pelaporan rancangan kegiatan aktualisasi
Pembuatan media (leaflet) tentang protokol kesehatan pencegahan penularan Covid19 bagi keluarga pasien
Pembuatan media (rekaman audio) tentang protokol kesehatan pencegahan penularan Covid19 bagi keluarga pasien
Tahapan Kegiatan 1. Membuat janji untuk bertemu dengan kepala ruangan dan mentor. 2. Menyusun bahan literatur pendukung untuk pembuatan rancangan kegiatan aktualisasi. 3. Melakukan konsultasi dengan kepala ruangan pengawas, dan unit terkait mengenai pembuatan rancangan kegiatan aktualisasi. 1. Membuat janji untuk bertemu dengan kepala ruangan dan mentor. 2. Menyampaikan rancangan kegiatan aktualisasi. 3. Meminta persetujuan, saran, dan masukan untuk rancangan kegiatan aktualisasi kepada kepala ruangan dan mentor. 1. Menyusun rancangan leaflet tentang protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 bagi keluarga pasien. 2. Mengonsultasikan rancangan leaflet kepada kepala ruangan, pengawas keperawatan, dan mentor. 3. Mengajukan leaflet yang telah disetujui kepada pihak promosi kesehatan. 4. Mencetak leaflet yang telah disetujui. 1. Menyusun naskah media edukasi rekaman audio tentang protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 bagi pasien dan keluarga pasien. 2. Mengonsultasikan naskah media edukasi rekaman audio kepada kepala ruangan, pengawas keperawatan, dan mentor. 3. Mengajukan edukasi rekaman audio yang telah disetujui kepada pihak promosi kesehatan. 4. Membuat media edukasi rekaman audio yang telah disetujui. 5. Meminta persetujuan, saran, dan masukan untuk rekaman audio yang telah dibuat kepada kepala ruangan, mentor, dan pihak promosi kesehatan.
52
Tanggal 18 Mei 2021 18-26 Mei 2021 27 Mei 2021
27 Mei 2021 28 Mei 2021 31 Mei 2021 6-18 Juni 2021 19 Juni 2021 22 Juni 2021 23 Juni 2021 2 Juni 2021
4 Juni 2021 22 Juni 2021 10-19 Juni 2021 25 Juni 2021
5.
6.
Sosialisasi kepada perawat dan staff ruang Kenanga Lantai 1 terkait edukasi protokol pencegahan penularan Covid19 bagi keluarga dalam kegiatan diskusi refleksi kasus (DRK)
Pelaksanaan edukasi kepada keluarga pasien terkait pencegahan penularan Covid19 dengan media leaflet dan rekaman audio
1. Meminta izin kepada kepala ruangan dan mentor untuk mengadakan DRK terkait edukasi protokol pencegahan penularan Covid-19 bagi keluarga pasien. 2. Menyusun satuan acara pembelajaran dan media DRK. 3. Mengonsultasikan satuan acara pembelajaran dan media DRK. 4. Melakukan DRK dengan perawat dan staf ruang Kenanga Lantai 1 terkait edukasi protokol pencegahan penularan Covid-19 bagi keluarga pasien. 5. Membuat dokumentasi laporan notulensi kegiatan DRK. 1. Meminta izin kepada kepala ruangan untuk mengadakan edukasi kepada keluarga pasien terkait protokol kesehatan pencegahan penularan Covid19 dengan media leaflet dan rekaman audio. 2. Melakukan edukasi protokol kesehatan pencegahan penularan Covid19 pada keluarga pasien dengan memutar rekaman audio pada waktu yang telah ditentukan. 3. Mengatur jadwal dan informed consent edukasi protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 pada keluarga pasien dengan media leaflet. 4. Melakukan edukasi protokol kesehatan pencegahan penularan Covid19 pada keluarga pasien dengan media
22 Juni 2021 22 Juni 2021 22 Juni 2021 23 Juni 2021 24 Juni 2021
28 Juni 2021
28 Juni -2 Juli 2021
29-30 Juni 2021
1-2 Juli 2021
leaflet.
7.
Pelaksanaan evaluasi edukasi kepada keluarga pasien
5. Melakukan dokumentasi edukasi protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 pada keluarga pasien dengan media leaflet. 1. Menyusun instrumen obeservasi dengan lembar checklist. 2. Mengonsultasikan instrumen obeservasi dengan lembar checklist. 3. Melakukan evaluasi edukasi protokol kesehatan pencegahan penularan Covid19 pada keluarga pasien dengan metode observasi dengan lembar checklist yang telah disetujui. 4. Menganalisis hasil evaluasi edukasi protokol kesehatan pencegahan
53
3 Juli 2021 21 Juni 2021 22 Juni 2021
5 Juli 2021
5 Juli 2021
penularan Covid-19 pada keluarga pasien. 5. Menyampaikan hasil evaluasi edukasi protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 pada kepala ruangan, pengawas, dan mentor.
54
7 Juli 2021
BAB IV LAPORAN HASIL KEGIATAN AKTUALISASI
4.1
Kegiatan Aktualisasi Pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi), manajemen ASN, whole of government, dan pelayanan publik pada profesi perawat ahli pertama di ruang Kenanga lantai 1 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung terdiri dari 7 kegiatan. Nilai-nilai dasar PNS tersebut sangat diperlukan sebagai pedoman bagi penulis dalam menyelesaikan tugas dan menerapkan peran, fungsi, serta kedudukan PNS di satuan kerja. Pada bagian ini penulis akan menjelaskan mengenai kegiatan yang telah dilaksanakan berdasarkan rancangan aktualisasi, output yang dihasilkan, jadwal pelaksanaan kegiatan, serta aplikasi nilai-nilai ANEKA. Adapun kegiatan tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 4.1 Status Realisasi Kegiatan Aktualisasi No 1.
Kegiata n Penyusunan rancangan kegiatan aktualisasi
Terlaksana
SKP
2.
Pelaporan rancangan kegiatan aktualisasi
Terlaksana
SKP
3.
Pembuatan media (leaflet) tentang protokol kesehatan Terlaksana pencegahan penularan Covid-19 bagi keluarga pasien Terlaksana Pembuatan media (rekaman audio) tentang protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 bagi keluarga pasien Terlaksana Sosialisasi kepada perawat dan staff ruang Kenanga Lantai 1 terkait edukasi protokol pencegahan penularan Covid-19 bagi keluarga dalam kegiatan diskusi refleksi kasus (DRK) Terlaksana Pelaksanaan edukasi kepada keluarga pasien terkait pencegahan penularan Covid-19 dengan media leaflet dan rekaman audio Terlaksana Pelaksanaan evaluasi edukasi kepada keluarga pasien sebagian
4.
5.
6.
7.
55
Status Realisasi
Sumber
Inovasi Inovasi
SKP, Inovasi SKP
SKP
Tabel 4.2 Tahapan Kegiatan Aktualisasi No.
Kegiatan
1.
Penyusunan rancangan kegiatan aktualisasi
2.
Pelaporan rancangan kegiatan aktualisasi
3.
Pembuatan media (leaflet) tentang protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 bagi keluarga pasien
Tahapan Kegiatan 1. Membuat janji untuk bertemu dengan kepala ruangan dan mentor. 2. Menyusun bahan literatur pendukung untuk pembuatan rancangan kegiatan aktualisasi. 3. Melakukan konsultasi dengan kepala ruangan pengawas, dan unit terkait mengenai pembuatan rancangan kegiatan aktualisasi. 1. Membuat janji untuk bertemu dengan kepala ruangan dan mentor. 2. Menyampaikan rancangan kegiatan aktualisasi. 3. Meminta persetujuan, saran, dan masukan untuk rancangan kegiatan aktualisasi kepada kepala ruangan dan mentor. 1. Menyusun rancangan leaflet tentang protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 bagi keluarga pasien. 2. Mengonsultasikan rancangan leaflet kepada kepala ruangan, pengawas keperawatan, dan mentor. 3. Mengajukan leaflet yang telah disetujui kepada pihak promosi kesehatan. 4. Mencetak leaflet yang telah disetujui.
56
Tanggal Pelaksanaan 18 – 27 Mei 2021
27 – 31 Mei 2021
6 – 23 Juni 2021
No.
Kegiatan
4.
Pembuatan media (rekaman audio) tentang protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 bagi keluarga pasien
5.
Sosialisasi kepada perawat dan staff ruang Kenanga Lantai 1 terkait edukasi protokol pencegahan penularan Covid-19 bagi keluarga dalam kegiatan diskusi refleksi kasus (DRK)
Tahapan Kegiatan 1. Menyusun naskah media edukasi rekaman audio tentang protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 bagi pasien dan keluarga pasien. 2. Mengonsultasikan naskah media edukasi rekaman audio kepada kepala ruangan, pengawas keperawatan, dan mentor. 3. Mengajukan edukasi rekaman audio yang telah disetujui kepada pihak promosi kesehatan. 4. Membuat media edukasi rekaman audio yang telah disetujui. 5. Meminta persetujuan, saran, dan masukan untuk rekaman audio yang telah dibuat kepada kepala ruangan, mentor, dan pihak promosi kesehatan. 1. Meminta izin kepada kepala ruangan dan mentor untuk mengadakan DRK terkait edukasi protokol pencegahan penularan Covid-19 bagi keluarga pasien. 2. Menyusun satuan acara pembelajaran dan media DRK. 3. Mengonsultasikan satuan acara pembelajaran dan media DRK. 4. Melakukan DRK dengan perawat dan staf ruang Kenanga Lantai 1 terkait edukasi protokol pencegahan penularan Covid-19 bagi keluarga pasien. 5. Membuat dokumentasi laporan notulensi kegiatan DRK.
57
Tanggal Pelaksanaan 2 – 25 Juni 2021
22 – 24 Juni 2021
No.
Kegiatan
6.
Pelaksanaan edukasi kepada keluarga pasien terkait pencegahan penularan Covid-19 dengan media leaflet dan rekaman audio
7.
Pelaksanaan evaluasi edukasi kepada keluarga pasien
Tahapan Kegiatan 1. Meminta izin kepada kepala ruangan untuk mengadakan edukasi kepada keluarga pasien terkait protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 dengan media leaflet dan rekaman audio. 2. Melakukan edukasi protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 pada keluarga pasien dengan memutar rekaman audio pada waktu yang telah ditentukan. 3. Mengatur jadwal dan informed consent edukasi protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 pada keluarga pasien dengan media leaflet. 4. Melakukan edukasi protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 pada keluarga pasien dengan media leaflet. 5. Melakukan dokumentasi edukasi protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 pada keluarga pasien dengan media leaflet. 1. Menyusun instrumen obeservasi dengan lembar checklist. 2. Mengonsultasikan instrumen obeservasi dengan lembar checklist. 3. Melakukan evaluasi edukasi protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 pada keluarga pasien dengan metode observasi dengan lembar checklist yang telah disetujui. 4. Menganalisis hasil evaluasi edukasi protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 pada keluarga pasien. 5. Menyampaikan hasil evaluasi edukasi protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 pada kepala ruangan, pengawas, dan mentor.
58
Tanggal Pelaksanaan 28 Juni – 3 Juli 2021
21 Juni – 7 Juli 2021
4.1.1
Kegiatan 1 Tabel 4.3 Kegiatan 1
Nama Kegiatan
Penyusunan rancangan kegiatan aktualisasi.
Tanggal Kegiatan
18 – 27 Mei 2021
Tahapan Kegiatan
1. Membuat janji untuk bertemu dengan kepala ruangan dan mentor. 2. Menyusun bahan literatur pendukung untuk pembuatan rancangan kegiatan aktualisasi. 3. Melakukan konsultasi dengan kepala ruangan pengawas, dan unit terkait mengenai pembuatan rancangan kegiatan aktualisasi. Foto dokumentasi, lembar konsultasi.
Daftar Lampiran
Kegiatan ini merupakan kegiatan awal yang dilakukan dan terealisasi sesuai dengan rencana awal pelaksanaan kegiatan yaitu dimulai antara minggu ke-3 sampai minggu ke-4 Mei 2021. Kegiatan ini dimulai dari tahap membuat janji untuk bertemu dengan kepala ruangan dan mentor, lalu menyusun bahan literatur pendukung untuk pembuatan rancangan kegiatan aktualisasi, yang dilanjutkan dengan melakukan konsultasi dengan kepala ruangan pengawas, dan unit terkait mengenai pembuatan rancangan kegiatan aktualisasi pada tanggal 27 Mei 2021. Adapun penjelasan mengenai tahapan kegiatan sebagai berikut :
A.
Kegiatan Aktualisasi 1. Membuat janji untuk bertemu dengan kepala ruangan dan mentor.
Output: Waktu
untuk bertemu disepakati dengan bukti
pengisian formulir konsultasi dengan kepala ruangan Kenanga Lantai 1 (ibu Triliana., S.Kp. Sp. Kep. A) dan mentor (bapak Oded Sumarna S.Kep., Ners., M.Kep.) yaitu pada tanggal 27 Mei 2021.
59
Gambar 4.1 Membuat janji dengan kepala ruangan dan mentor melalui media social whatsapp 2. Menyusun bahan literatur pendukung untuk pembuatan rancangan kegiatan aktualisasi.
Output: Bahan literatur pendukung telah terkumpul pada 26 Mei 2021. 3. Melakukan
konsultasi
dengan
kepala
ruangan
pengawas, dan unit terkait mengenai pembuatan rancangan kegiatan aktualisasi.
Output: Konsultasi dengan kepala ruangan, pengawas, dan unit terkait mengenai pembuatan rancangan aktualisasi dengan bukti notulensi konsultasi pada 27 Mei 2021. Terdapat beberapa catatan dari kepala ruangan dan mentor, terlampir dalam lembar konsultasi.
60
Gambar 4.2 Mengonsultasikan rancangan kegiatan aktualisasi kepada kepala ruangan dan mentor
B.
Pemaknaan Nilai Dasar ASN 1.
Akuntabilitas Penulis melakukan penyusunan rancangan aktualisasi dengan teliti, mencari bahan literatur pendukung dari sumber yang jelas, dapat dipercaya, dan dapat dipertanggungjawabkan.
2.
Nasionalisme Kegiatan konsultasi dilakukan dengan saling bertukar pikiran mengungkapkan ide gagasan demi tercapainya tujuan yaitu meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit dan pencegahan penularan Covid-19. Penulis mengumpulkan dan menyusun bahan literatur pendukung dengan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
3.
Etika Publik Kegiatan konsultasi dilakukan dengan menjunjung tinggi norma, etika, sopan santun, sikap saling menghormati, dan menepati janji sesuai dengan kontrak waktu yang telah dibuat.
4.
Komitmen Mutu Rancangan kegiatan dan ide gagasan disampaikan sebagai upaya peningkatan mutu pelayanan rumah sakit, khususnya
61
ruangan Kenanga lantai 1. Penulis mengumpulkan dan menyusun bahan literatur pendukung dengan memperhatikan aspek ketelitian, detail, akurat, dan bertanggung jawab 5.
Anti Korupsi Kegiatan konsultasi dilakukan diluar jam pelayanan sehingga tidak mengganggu waktu pelayanan. Penulis mengumpulkan dan menyusun bahan literatur pendukung dengan tidak melakukan tindak plagiarism agar menjaga nama baik pribadi dan instansi dengan menyantumkan sumber informasi.
C.
Analisis Dampak Kegiatan penyusunan rancangan kegiatan aktualisasi ini lebih
optimal
jika
memperhatikan
penerapan
nilai-nilai
ANEKA
serta
pemahaman peran dan kedudukan ASN. Dengan adanya penerapan prinsip-prinsip tersebut membuat hubungan dengan pemegang kebijakan terjalin lebih baik dan pada akhirnya mencapai tujuan bersama yaitu peningkatan mutu pelayanan terhadap pasien. Apabila dalam pelaksanaanya tidak memperhatikan prinsip-prinsip tersebut, maka rancangan kegiatan tidak akan tersusun dengan baik yang akan berdampak pula pada kegiatan yang telah direncanakan sehingga pada akhirnya rancangan kegiatan tidak dapat terealisasi dengan baik dan tentunya tujuan yang diharapkan tidak akan tercapai.
D.
Kontribusi Terhadap Visi dan Misi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Melakukan penyampaian ide gagasan yang dilakukan kepada
pemegang kebijakan di ruangan maupun rumah sakit terkait upaya peningkatan mutu pelayanan melalui optimalisasi edukasi protokol kesehatan pencegahan penularan covid-19 pada keluarga pasien dengan media leaflet dan rekaman audio sebagai upaya pencegahan penularan covid-19 pada pasien dan keluarga pasien dengan mengaktualisasikan
62
nilai-nilai dasar ANEKA telah berkontribusi terhadap terlaksananya indikator mutu pelayanan rumah sakit dan terciptanya pelayanan yang prima dan paripurna dalam meningkatkan status kesehatan masyarakat sesuai dengan visi dan misi RSHS.
E.
Penguatan Nilai-Nilai Organisasi Pelaksanaan penyusunan rancangan kegiatan aktualisasi terkait
edukasi protokol kesehatan pencegahan penularan covid-19 pada keluarga pasien dengan media leaflet dan rekaman audio sebagai upaya pencegahan penularan covid-19 pada pasien dan keluarga pasien yang dilakukan kepada pemegang kebijakan dalam bentuk proses diskusi yang didukung dengan aktualisasi nilai-nilai ANEKA telah mewujudkan nilai-nilai organisasi RSHS, yaitu
Kepemimpinan, Profesional, Inovatif dan
Integritas.
63
4.1.2
Kegiatan 2 Tabel 4.4 Kegiatan 2
Nama Kegiatan
Pelaporan rancangan kegiatan aktualisasi.
Tanggal Kegiatan
27 – 31 Mei 2021
Tahapan Kegiatan
1. Membuat janji untuk bertemu dengan kepala ruangan dan mentor. 2. Menyampaikan rancangan kegiatan aktualisasi. 3. Meminta persetujuan, saran, dan masukan untuk rancangan kegiatan aktualisasi kepada kepala ruangan dan mentor. Foto dokumentasi, lembar konsultasi.
Daftar Lampiran
Kegiatan ini merupakan kegiatan kedua yang dilakukan dan terealisasi sesuai dengan rencana awal pelaksanaan kegiatan yaitu dimulai antara minggu ke-4 sampai minggu ke-5 Mei 2021. Kegiatan ini dimulai dari tahap membuat janji untuk bertemu dengan kepala ruangan dan mentor, lalu meminta persetujuan, saran, dan masukan untuk rancangan kegiatan aktualisasi kepada kepala ruangan dan mentor pada tanggal 31 Mei 2021. Adapun penjelasan mengenai tahapan kegiatan sebagai berikut :
A.
Kegiatan Aktualisasi 1. Membuat janji untuk bertemu dengan kepala ruangan dan mentor.
Output: Waktu
untuk bertemu disepakati dengan bukti
pengisian formulir konsultasi dengan kepala ruangan Kenanga Lantai 1 (ibu Triliana., S.Kp. Sp. Kep. A) dan mentor (bapak Oded Sumarna S.Kep., Ners., M.Kep.) yaitu pada tanggal 28 Mei 2021.
64
Gambar 4.3 Membuat janji dengan kepala ruangan dan mentor melalui media social whatsapp 2. Menyampaikan rancangan kegiatan aktualisasi.
Output: Rancangan kegiatan aktualisasi tersampaikan dan mendapatkan dukungan dalam bentuk teks (hardcopy) dan media presentasi power point pada 28 Mei 2021.
Gambar 4.4 Menyampaikan rancangan kegiatan aktualisasi kepada kepala ruangan dan mentor 3. Meminta persetujuan, saran, dan masukan untuk rancangan
kegiatan
aktualisasi
kepada
kepala
ruangan dan mentor.
Output: Rancangan kegiatan aktualisasi disetujui dengan catatan hasil saran dan masukan pada 31 Mei 2021.
65
Gambar 4.5 Mengonsultasikan rancangan kegiatan aktualisasi kepada kepala ruangan dan mentor
B.
Pemaknaan Nilai Dasar ASN 1.
Akuntabilitas Dalam melaporkan rancangan kegiatan aktualisasi kepada kepala ruangan dan mentor, penulis membuat kontrak waktu yang jelas, menyampaikan rancangan kegiatan dengan menunjukan sikap professional, dan menyampaikan ide gagasan yang dapat dipertanggung jawabkan untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
2.
Nasionalisme Penulis meminta persetujuan, masukan, dan saran kepada kepala ruangan dan mentor terkait rancangan kegiatan aktualisasi kesepakatan
dengan
bermusyawarah
bersama.
Kegiatan
untuk mencapai
pelaporan
rancangan
kegiatan aktualisasi dilakukan dengan saling bertukar pikiran mengungkapkan ide gagasan demi tercapainya tujuan yaitu meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit dan pencegahan penularan Covid-19. 3.
Etika Publik Kegiatan pelaporan rancangan kegiatan aktualisasi dilakukan dengan menjunjung tinggi norma, etika, sopan santun, sikap saling menghormati, dan menepati janji sesuai dengan kontrak waktu yang telah dibuat
66
4.
Komitmen Mutu Rancangan kegiatan dan ide gagasan disampaikan sebagai upaya peningkatan mutu pelayanan rumah sakit, khususnya ruangan Kenanga lantai 1 dengan menggunakan informasi yang jelas dengan memakai sumber data. Penulis melaporkan rancangan kegiatan aktualisasi sebagai salah satu menyampaikan aspirasi dengan cara yang baik dengan analisis isu yang cermat dan detail.
5.
Anti Korupsi Kegiatan pelaporan rancangan kegiatan aktualisasi dilakukan diluar jam pelayanan sehingga tidak mengganggu waktu pelayanan.
C.
Analisis Dampak Kegiatan pelaporan rancangan kegiatan aktualisasi ini lebih
optimal
jika
memperhatikan
penerapan
nilai-nilai
ANEKA
serta
pemahaman peran dan kedudukan ASN. Dengan adanya penerapan prinsip-prinsip tersebut membuat hubungan dengan pemegang kebijakan terjalin lebih baik dan pada akhirnya mencapai tujuan bersama yaitu peningkatan mutu pelayanan terhadap pasien. Apabila dalam pelaksanaanya tidak memperhatikan prinsip-prinsip tersebut, maka rancangan kegiatan tidak akan tersampaikan dengan baik yang akan berdampak pula pada kegiatan yang telah direncanakan sehingga pada akhirnya rancangan kegiatan tidak dapat terealisasi dengan baik dan tentunya tujuan yang diharapkan tidak akan tercapai.
D.
Kontribusi Terhadap Visi dan Misi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Melakukan pelaporan
rancangan kegiatan
aktualisasi yang
dilakukan kepada pemegang kebijakan di ruangan maupun rumah sakit terkait upaya peningkatan mutu pelayanan melalui optimalisasi edukasi protokol kesehatan pencegahan penularan covid-19 pada keluarga pasien dengan media leaflet dan rekaman audio sebagai upaya pencegahan penularan
covid-19
pada
pasien 67
dan
keluarga
pasien
dengan
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA telah berkontribusi terhadap terlaksananya indikator mutu pelayanan rumah sakit dan terciptanya pelayanan yang prima dan paripurna dalam meningkatkan status kesehatan masyarakat sesuai dengan visi dan misi RSHS.
E.
Penguatan Nilai-Nilai Organisasi Pelaksanaan pelaporan rancangan kegiatan aktualisasi terkait
edukasi protokol kesehatan pencegahan penularan covid-19 pada keluarga pasien dengan media leaflet dan rekaman audio sebagai upaya pencegahan penularan covid-19 pada pasien dan keluarga pasien yang dilakukan kepada pemegang kebijakan dalam bentuk proses diskusi yang didukung dengan aktualisasi nilai-nilai ANEKA telah mewujudkan nilai-nilai organisasi RSHS, yaitu Kepemimpinan, Profesional, Inovatif dan Integritas.
68
4.1.3
Kegiatan 3 Tabel 4.5 Kegiatan 3
Nama Kegiatan Tanggal Kegiatan Tahapan Kegiatan
Daftar Lampiran
Pembuatan media (leaflet) tentang protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 bagi keluarga pasien. 6 – 23 Juni 2021 Menyusun rancangan leaflet tentang protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 bagi keluarga pasien. 2. Mengonsultasikan rancangan leaflet kepada kepala ruangan, pengawas keperawatan, dan mentor. 3. Mengajukan leaflet yang telah disetujui kepada pihak promosi kesehatan. 4. Mencetak leaflet yang telah disetujui. Foto dokumentasi, lembar konsultasi, leaflet. 1.
Kegiatan ini merupakan kegiatan ketiga yang dilakukan dan terealisasi sesuai dengan rencana awal yaitu antara minggu ke-2 sampai minggu ke-4 Juni 2019. Kegiatan ini dimulai dari tahap penyusunan rancangan leaflet tentang protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 bagi keluarga pasien sampai dengan pencetakan leaflet yang telah disetujui.. Adapun penjelasan mengenai tahapan kegiatan sebagai berikut:
A.
Kegiatan Aktualisasi 1. Menyusun rancangan leaflet tentang protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 bagi keluarga pasien.
Output: Rancangan leaflet tentang protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 bagi keluarga pasien tersusun pada 18 Juni 2021.
Gambar 4.6 Rancangan awal leaflet
69
2. Mengonsultasikan rancangan leaflet kepada kepala ruangan, pengawas keperawatan, dan mentor.
Output: rancangan leaflet dikonsultasikan oleh kepala ruangan, pengawas, dan mentor dengan catatan hasil saran dan masukan pada 19 Juni 2021.
Gambar 4.7 kegiatan konsultasi dengan kepala ruangan, pengawas, dan mentor 3. Mengajukan leaflet yang telah disetujui kepada pihak Promosi Kesehatan Output: konten rancangan leaflet disetujui oleh pihak Promosi Kesehatan dengan perbaikan desain dan pengisian formulir konsultasi pada 22 Juni 2021.
Gambar 4.8 pengajuan leaflet ke bagian promosi kesehatan
70
4. Mencetak leaflet yang telah disetujui
Output: Leaflet yang desainnya telah disetujui oleh pihak promosi kesehatan dicetak pda 23 Juni 2021 dan digunakan di ruangan Kenanga lantai 1 sebagai media edukasi kepada keluarga pasien.
Gambar 4.9 Desain leaflet yang disetujui dan penggunaan leaflet di ruang Kenanga 1
B.
Pemaknaan Nilai Dasar ASN 1.
Akuntabilitas
Leaflet disusun dengan menggunakan sumber literatur yang jelas
dan
dapat
dipertanggungjawabkan,
dengan
menggunakan bahasa Indonesia yang jelas dan sederhana agar dapat mudah dipahami oleh penerima edukasi (pasien dan keluarga pasien). Dalam mengonsultasikan rancangan
leaflet kepada kepala ruangan, pengawas, mentor, dan pihak Promosi Kesehatan penulis membuat kontrak waktu yang jelas, menyampaikan rancangan leaflet dengan menunjukan sikap professional, dan menyampaikan ide gagasanyang dapat dipertanggungjawabkan
untuk
mencapai
tujuan
yang
diharapkan. 2.
Nasionalisme Penulis menerima masukan dan saran dengan terbuka agar dapat mencapai tujuan. Penulis meminta persetujuan, masukan, dan saran kepada kepala ruangan, pengawas, pihak Promosi Kesehatan, dan mentor terkait rancangan leaflet
71
dengan
bermusyawarah
untuk mencapai
kesepakatan
bersama. Kegiatan konsultasi rancangan leaflet dilakukan dengan saling bertukar pikiran mengungkapkan ide gagasan demi tercapainya tujuan yaitu meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit dan menurunkan angka penularan Covid-19. 3.
Etika Publik Kegiatan konsultasi rancangan leaflet dilakukan dengan menjunjung tinggi norma, etika, sopan santun, sikap saling menghormati, dan menepati janji sesuai dengan kontrak waktu yang telah dibuat.
4.
Komitmen Mutu
Leaflet dibuat secara efektif dan efisien, tidak bertele-tele, menggunakan bahasayang mudah dipahami orang awam, dan inovatif agar menarik untuk dibaca. Sehingga diharapkan mampu untuk meningkatkan pelayanan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan. Penulis mencetak leaflet yang telah disetujui dengan kerja sama dengan percetakan dengan efektif dan efisien. 5.
Anti Korupsi Materi dan desain leaflet dibuat sendiri oleh penulis menggunakan
sumber
dipertanggungjawabkan,
yang
terpercaya
kreatifitas
penulis,
dan dan
dapat tidak
melakukan plagiarism terhadap desain orang lain. Penulis melakukan diskusi dengan pihak terkait sesuai kontrak waktu yang telah ditentukan bersama dan di luar waktu pelayanan agar tidak mengganggu waktu pelayanan dan tidak merugikan pasien.
C.
Peran dan Kedudukan ASN
Dalam penyusunan leaflet penulis mengedepankan koordinasi dan kolaborasi yang melibatkan peran dan dukungan dari banyak pihak diantaranya kepala ruangan Kenanga 1, mentor yang juga merupakan Kepala Instalasi Rawat Inap, pengawas ruangan gedung Kenanga, dan
72
pihak Promosi Kesehatan Rumah Sakit untuk memperoleh hasil akhir
leaflet yang terbaik.
D.
Analisis Dampak
Tujuan dibuatnya media edukasi leaflet adalah untuk membantu perawat dalam memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga pasien tentang protokol kesehatan pencegahan penularan covid-19. Apabila dalam pelaksanaan kegiatan ini tidak menerapkan nilai dasar ASN, yaitu ANEKA, serta tidak adanya pemahaman akan peran dan kedudukan ASN, maka tidak akan terbentuk koordinasi dan kolaborasi yang baik antar profesi untuk mengoptimalkan edukasi pasien mengenai pencegahan penularan covid-19, serta salah satu peran perawat dalam menurunkan angka penularan Covid-19. Dalam pelaksanaan pembuatan leaflet, penulis menghargai segala masukan dan saran dari seluruh pihak terkait.
E.
Kontribusi Terhadap Visi dan Misi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Membuat media edukasi leaflet tentang protokol kesehatan pencegahan penularan covid-19 di ruang Kenanga lantai 1 sesuai dengan visi rumah sakit yaitu menjadi terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong dan menjalankan misi rumah sakit yaitu peningkatan kualitas manusia dengan optimalisasi edukasi protokol kesehatan pencegahan penularan covid-19 dan menurunkan angka penularan Covid-19 pada pasien, keluarga pasien, dan seluruh warga rumah sakit.
73
4.1.4
Kegiatan 4 Tabel 4.6 Kegiatan 4
Nama Kegiatan
Pembuatan media (rekaman audio) tentang protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 bagi keluarga pasien
Tanggal Kegiatan
2 – 25 Juni 2021
Tahapan Kegiatan
Menyusun naskah media edukasi rekaman audio tentang protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 bagi pasien dan keluarga pasien. 2. Mengonsultasikan naskah media edukasi rekaman audio kepada kepala ruangan, pengawas keperawatan, dan mentor. 3. Mengajukan edukasi rekaman audio yang telah disetujui kepada pihak promosi kesehatan. 4. Membuat media edukasi rekaman audio yang telah disetujui. 5. Meminta persetujuan, saran, dan masukan untuk rekaman audio yang telah dibuat kepada kepala ruangan, mentor, dan pihak promosi kesehatan. Foto dokumentasi, lembar konsultasi, leaflet.
Daftar Lampiran
1.
Kegiatan ini merupakan kegiatan keempat yang dilakukan dan terealisasi sesuai dengan rencana awal yaitu antara minggu ke-1 sampai minggu ke-4 Juni 2021.Kegiatan ini dimulai dari tahap menyusun naskah media edukasi rekaman audio, mengonsultasikan naskah media edukasi rekaman audio kepada kepala ruangan, pengawas keperawatan, dan mentor, mengajukan edukasi rekaman audio yang telah disetujui kepada pihak promosi kesehatan, membuat media edukasi rekaman audio yang telah disetujui, dan meminta persetujuan, saran, dan masukan untuk rekaman audio yang telah dibuat kepada kepala ruangan, mentor, dan pihak promosi kesehatan pada tanggal 25 Juni 2021. Adapun penjelasan mengenai tahapan kegiatan sebagai berikut:
74
A.
Kegiatan Aktualisasi a. Menyusun naskah media edukasi rekaman audio tentang protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 bagi pasien dan keluarga pasien.
Output: Naskah rancangan media edukasi rekaman audio tentang protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 bagi keluarga pasien tersusun pada 2 Juni 2021 (terlampir) . b. Mengonsultasikan naskah media edukasi rekaman audio
kepada
kepala
ruangan,
pengawas
keperawatan, dan mentor.
Output: Rancangan media naskah edukasi rekaman audio disetujui oleh kepala ruangan, pengawas keperawatan, dan mentor dengan catatan hasil saran dan masukan pada 4 Juni 2021.
Gambar 4.10 Konsultasi naskah media edukasi rekaman audio c. Mengajukan edukasi rekaman audio yang telah disetujui kepada pihak promosi kesehatan.
Output: Konten rancangan media edukasi rekaman audio disetujui oleh pihak promosi kesehatan pada 22 Juni 2021. d. Membuat
media
edukasi
rekaman
audio
yang
disetujui.
Output: Media edukasi rekaman audio selesai dibuat pada 19 Juni 2021.
Link audio: https://drive.google.com/file/d/1DrUrJF7n8OIvQ2o1CA0N8pVlMsaD 1zku/view?usp=sharing
75
telah
e. Meminta persetujuan, saran, dan masukan untuk rekaman audio yang telah dibuat kepada kepala ruangan, mentor, dan pihak promosi kesehatan.
Output: Rekaman audio disetujui pada 25 Juni 2021 dengan catatan hasil saran dan masukan dan lembar persetujuan.
Gambar
4.11
Meminta
persetujuan,
saran,
dan
masukan rekaman audio
B.
Pemaknaan Nilai Dasar ASN 1.
Akuntabilitas Rekaman audio disusun dengan menggunakan sumber literatur yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan, dengan menggunakan bahasa Indonesia yang jelas dan sederhana agar dapat mudah dipahami oleh penerima edukasi (pasien dan keluarga pasien). Dalam mengonsultasikan rancangan rekaman audio kepada kepala ruangan, pengawas, mentor, dan pihak Promosi Kesehatan penulis membuat kontrak waktu yang jelas, menyampaikan rancangan rekaman audio
dengan
menyampaikan
menunjukan ide
dipertanggungjawabkan
sikap
gagasan untuk
professional, yang
mencapai
tujuan
dan dapat yang
diharapkan. 2.
Nasionalisme Penulis menerima masukan dan saran dengan terbuka agar 76
dapat mencapai tujuan. Penulis meminta persetujuan, masukan, dan saran kepada kepala ruangan, pengawas, pihak Promosi Kesehatan, dan mentor terkait rancangan rekaman audio dengan bermusyawarah untuk mencapai kesepakatan bersama. Kegiatan konsultasi rancangan rekaman audio dilakukan dengan saling bertukar pikiran mengungkapkan ide gagasan demi tercapainya tujuan yaitu meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit dan menurunkan angka penularan Covid-19. 3.
Etika Publik Kegiatan konsultasi rancangan rekaman audio edukasi protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 dilakukan dengan menjunjung tinggi norma, etika, sopan santun, sikap saling menghormati, dan menepati janji sesuai dengan kontrak waktu yang telah dibuat.
4.
Komitmen Mutu Rekaman audio dibuat secara efektif dan efisien, tidak berteletele, menggunakan bahasa yang mudah dipahami orang awam, dan inovatif agar menarik untuk didengar. Sehingga diharapkan mampu untuk meningkatkan pelayanan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan. Penulis melakukan kerja sama dengan voice talent untuk membuat kualitas audio yang baik.
5.
Anti Korupsi Naskah
rekaman
menggunakan
audio
sumber
dipertanggungjawabkan,
dibuat yang
sendiri
oleh
terpercaya
kreatifitas
penulis,
dan dan
penulis dapat tidak
melakukan plagiarism terhadap karya orang lain. Penulis melakukan diskusi dengan pihak terkait sesuai kontrak waktu yang telah ditentukan bersama dan di luar waktu pelayanan agar tidak mengganggu waktu pelayanan dan tidak merugikan pasien.
77
C.
Peran dan Kedudukan ASN
Whole of Government Dalam penyusunan rekaman audio penulis mengedepankan koordinasi dan kolaborasi yang melibatkan peran dan dukungan dari banyak pihak diantaranya kepala ruangan Kenanga 1, mentor yang juga merupakan Kepala Instalasi Rawat Inap, pengawas ruangan gedung Kenanga, voice talent, dan pihak Promosi Kesehatan Rumah Sakit untuk memperoleh hasil akhir rekaman audio yang terbaik.
D.
Analisis Dampak Tujuan dibuatnya media edukasi rekaman audio adalah untuk
membantu perawat dalam memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga pasien tentang protokol kesehatan pencegahan penularan covid-19. Apabila dalam pelaksanaan kegiatan ini tidak menerapkan nilai dasar ASN, yaitu ANEKA, serta tidak adanya pemahaman akan peran dan kedudukan ASN, maka tidak akan terbentuk koordinasi dan kolaborasi yang baik antar profesi untuk mengoptimalkan edukasi pasien mengenai pencegahan penularan covid-19, serta salah satu peran perawat dalam menurunkan angka penularan Covid-19. Dalam pelaksanaan pembuatan rekaman audio penulis menghargai segala masukan dan saran dari seluruh pihak terkait.
E.
Kontribusi Terhadap Visi dan Misi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Membuat media edukasi rekaman audio tentang protokol
kesehatan pencegahan penularan covid-19 di ruang Kenanga lantai 1 sesuai dengan visi rumah sakit yaitu menjadi terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong dan menjalankan misi rumah sakit yaitu peningkatan kualitas manusia dengan optimalisasi edukasi protokol kesehatan pencegahan penularan covid-19 dan menurunkan angka penularan Covid-19 pada pasien, keluarga pasien, dan seluruh warga rumah sakit.
78
4.1.5
Kegiatan 5 Tabel 4.7 Kegiatan 5
Nama Kegiatan Tanggal Kegiatan
Sosialisasi kepada perawat dan staff ruang Kenanga Lantai 1 terkait edukasi protokol pencegahan penularan Covid-19 bagi keluarga dalam kegiatan diskusi refleksi kasus (DRK) 22 – 24 Juni 2021
Tahapan Kegiatan
1.
Meminta izin kepada kepala ruangan dan mentor untuk mengadakan DRK terkait edukasi protokol pencegahan penularan Covid-19 bagi keluarga pasien. 2. Menyusun satuan acara pembelajaran dan media DRK. 3. Mengonsultasikan satuan acara pembelajaran dan media DRK. 4. Melakukan DRK dengan perawat dan staf ruang Kenanga Lantai 1 terkait edukasi protokol pencegahan penularan Covid-19 bagi keluarga pasien. 5. Membuat dokumentasi laporan notulensi kegiatan DRK. Daftar Lampiran Foto dokumentasi, SAP, power point DRK, undangan dan link zoom, notulensi DRK. Kegiatan ini merupakan kegiatan kelima yang dilakukan dan terealisasi sesuai dengan rencana awal yaitu minggu ke-4 Juni 2021. Kegiatan ini dimulai dari tahap meminta izin kepada ruangan untuk meminta izin kepada kepala ruangan dan mentor untuk mengadakan DRK terkait edukasi protokol pencegahan penularan Covid-19 bagi keluarga pasien, menyusun satuan acara pembelajaran DRK, mengonsultasikan satuan acara pembelajaran DRK, melakukan DRK dengan perawat dan staf ruang Kenanga Lantai 1 terkait edukasi protokol pencegahan penularan Covid-19 bagi keluarga pasien pada tanggal 23 Juni 2021, dan membuat dokumentasi laporan notulensi kegiatan DRK. Adapun penjelasan mengenai tahapan kegiatan sebagai berikut:
79
A.
Kegiatan Aktualisasi 1. Meminta izin kepada kepala ruangan dan mentor untuk mengadakan DRK terkait edukasi protokol pencegahan penularan Covid-19 bsagi keluarga pasien.
Output: Mendapatkan izin, jadwal kegiatan, dan tersedianya undangan DRK.
Gambar 4.12 Meminta izin untuk melakukan sosialisasi 2. Menyusun satuan acara pembelajaran dan media DRK.
Output: Satuan acara pembelajaran dan media DRK tersusun pada 22 Juni 2021.
Gambar 4.13 SAP dan Media DRK 80
3. Mengonsultasikan satuan acara pembelajaran dan media DRK
Output: Satuan acara pembelajaran dan media DRK dikonsultasikan dengan kepala ruangan dengan catatan hasil masukan pada 22 Juni 2021. 4. Melakukan DRK dengan perawat dan staff ruang Kenanga Lantai 1 terkait edukasi protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 bagi keluarga pasien
Output: DRK terlaksana dengan dokumentasi foto kegiatan pada 23 Juni 2021 (terlampir).
Gambar 4.14 Pelaksanaan DRK 5. Membuat dokumentasi laporan notulensi kegiatan DRK.
Output: Laporan notulensi kegiatan DRK terdokumentasikan pada 24 Juni 2021.
B.
Pemaknaan Nilai Dasar ASN 1.
Akuntabilitas Sosialisasi edukasi protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 dilakukan dengan kontrak waktu yang jelas, mengutamakan kebersamaan dalam melakukan diskusi, serta terbuka dalam menerima masukan dan saran. Dalam menyusun SAP dan media DRK, penulis mencari literatur terbaru yang dapat dipercaya sebagai bentuk integritas dan tanggung jawab dari pemberi pelayanan kesehatan yang harus selalu update terhadap perkembangan ilmu khususnya
81
ilmu keperawatan bagi pasien berdasarkan evidence based
practice terbaru sehingga terwujud pelayanan prima yang selalu
mengikuti
perkembangan
zaman.
Dalam
mengonsultasikan SAP dan media DRK kepada kepala ruangan penulis membuat kontrak waktu yang jelas, menyampaikan SAP dan media DRK dengan menunjukan sikap professional, dan menyampaikan ide gagasanyang dapat dipertanggungjawabkan
untuk
mencapai
tujuan
yang
diharapkan. 2.
Nasionalisme Proses diskusi mengutamakan musyawarah untuk mencapai kesepakatan bersama,
sikap
saling
menghargai
dalam
mengemukakan pendapat masing- masing, dan transparan dalam menerima masukan dan saran. 3.
Etika Publik Dalam mengurus perizinan hingga terlaksananya kegiatan DRK, penulis mengedepankan norma dan etika serta melakukan komunikasi yang ramah dan santun. Penulis menyampaikan materi sesuai dengan kontrak waktu yang telah ditentukan bersama agar tidak mengganggu waktu pelayanan
dan
tidak
merugikan
pasien,
jujur
dalam
mengungkapkan data yang ditemukan pada saat studi pendahuluan di ruangan, dan mengedepankan norma dan etika kesopanan dalam menyampaikan ide gagasan. 4.
Komitmen Mutu Penyampaian materi dilakukan secara efektif dan efisien agar mudah dipahami, inovasi yang disampaikan berupa media
leaflet dan rekaman audio edukasi protokol kesehatan pencegahan
penularan
Covid-19 bagi keluarga
pasien
diharapkan mampu memudahkan perawat dan staff ruangan dalam melakukan edukasi sehingga tercapai pelayanan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan terutama dalam hal pencegahan penularan Covid-19.
82
5.
Anti Korupsi Ide
gagasan
disampaikan
dengan
berani
dan
dapat
dipertanggungjawabkan untuk membuat perubahan ke arah yang lebih baik terutama dalam hal pencegahan penularan Covid-19 sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit. SAP dan media DRK dibuat sendiri oleh penulis menggunakan
sumber
dipertanggungjawabkan,
yang
terpercaya
kreatifitas
penulis,
dan dan
dapat tidak
melakukan plagiarism terhadap karya orang lain. Penulis mengadakan DRK dengan tidak memaksakan jadwal dan tidak mengganggu waktu pelayanan agar tidak merugikan pasien. Penulis menyusun laporan notulensi dan dokumentasi kegiatan DRK dengan jujur, cermat, dan akuntabel sebagai bagian dari bentuk pertanggungjawaban.
C.
Peran dan Kedudukan ASN
Whole of Government Selama kegiatan DRK ini, penulis mengedepankan koordinasi dan kolaborasi yang melibatkan peran dan dukungan dari banyak pihak diantaranya kepala ruangan Kenanga 1, mentor yang juga merupakan Kepala Instalasi Rawat Inap, pengawas ruangan Kenanga, serta staff ruang Kenanga lantai 1.
D.
Analisis Dampak Pelaksanaan sosialisasi ini merupakan upaya penulis untuk
menyamakan persepsi antar perawat dan staff ruangan
dalam
melaksanakan edukasi protokol kesehatan pencegahan penularan Covid19 sebagai upaya pencegahan penularan Covid-19 yang sesuai. Apabila dalam kegiatan ini tidak menerapkan nilai dasar ASN, maka tidak akan tercipta koordinasi dan kolaborasi yang baik antar profesi untuk mengoptimalkan edukasi protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19, sehingga tujuan utama untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit tidak akan tercapai.
83
E.
Kontribusi Terhadap Visi dan Misi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Pelaksanaan sosialisasi kepada perawat dan staff ruang Kenanga
Lantai 1 terkait edukasi protokol kesehatan pencegahan penularan Covid19 bagi keluarga pasien dalam kegiatan diskusi refleksi kasus (DRK) sebagai upaya penyamaan persepsi perawat dan staff ruangan dalam melakukan pencegahan penularan Covid-19 yang berdasarkan kepada
evidence based practice serta literatur terbaru yang dapat dipercaya telah berkontribusi terhadap penyelenggaraan pelayanan kesehatan paripurna dan prima, yang terintegrasi dengan pendidikan dan penelitian sesuai dengan Visi dan Misi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
F.
Penguatan Nilai-Nilai Organisasi Pelaksanaan sosialisasi kepada perawat dan staff ruang Kenanga
Lantai 1 terkait edukasi protokol kesehatan pencegahan penularan Covid19 bagi keluarga pasien dalam kegiatan diskusi refleksi kasus (DRK) sebagai upaya penyamaan persepsi perawat dan staff ruangan dalam melakukan edukasi protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 dalam bentuk proses diskusi yang didukung dengan aktualisasi nilai-nilai ANEKA
telah
mewujudkan
nilai-nilai
organisasi
Kepemimpinan, Profesional, Inovatif dan Integritas.
84
RSHS,
yaitu
4.1.6
Kegiatan 6 Tabel 4.8 Kegiatan 6
Nama Kegiatan Tanggal Kegiatan Tahapan Kegiatan
Daftar Lampiran
Pelaksanaan edukasi kepada keluarga pasien terkait protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 dengan media leaflet dan rekaman audio 28 Juni – 3 Juli 2019 Meminta izin kepada kepala ruangan untuk mengadakan edukasi kepada keluarga pasien terkait protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 dengan media leaflet dan rekaman audio. 2. Melakukan edukasi protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 pada keluarga pasien dengan memutar rekaman audio pada waktu yang telah ditentukan. 3. Mengatur jadwal dan informed consent edukasi protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 pada keluarga pasien dengan media leaflet. 4. Melakukan edukasi protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 pada keluarga pasien dengan media leaflet. 5. Melakukan dokumentasi edukasi protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 pada keluarga pasien dengan media leaflet. Foto dokumentasi, daftar hadir. 1.
Kegiatan ini merupakan kegiatan keenam yang dilakukan dan terealisasi pada minggu ke-5 Juni sampai dengan minggu ke-1 Juli 2021. Kegiatan ini dimulai dari tahap meminta izin kepada kepala ruangan untuk mengadakan edukasi kepada keluarga pasien terkait protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 dengan media leaflet dan rekaman audio sampai dengan melakukan dokumentasi edukasi protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 pada keluarga pasien dengan media
leaflet. Pelaksanaan edukasi protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 pada keluarga pasien dengan memutar rekaman audio dimulai dari tanggal 28 Juni - 2 Juli 2021, sedangkan pelaksanaan edukasi protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 pada keluarga pasien dengan media leaflet dimulai dari tanggal 1 - 2 Juli 2021. Adapun penjelasan mengenai tahapan kegiatan sebagai berikut:
A.
Kegiatan Aktualisasi 1. Meminta izin kepada kepala ruangan untuk mengadakan edukasi kepada keluarga pasien terkait protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 dengan media leaflet dan rekaman audio.
Output: Mendapatkan izin untuk mengadakan edukasi
85
kepada pasien dan keluarga pasien terkait protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 dengan media leaflet dan rekaman audio pada 28 Juni 2021.
Gambar 4.15 Meminta izin edukasi 2. Melakukan edukasi protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 pada keluarga pasien dengan memutar rekaman audio pada waktu yang telah ditentukan.
Output: Rekaman audio edukasi protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 diputar di ruangan pada waktu yang telah ditentukan pada 28 Juni -2 Juli 2021.
Gambar 4.16 Pemutaran rekaman audio edukasi 3. Mengatur jadwal dan informed consent edukasi protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19
86
pada keluarga pasien dengan media leaflet.
Output: Mendapatkan jadwal dan persetujuan keluarga pasien untuk kegiatan edukasi protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 dengan media leaflet pada 29-30 Juni 2021. 4. Melakukan
edukasi
protokol
kesehatan
pencegahan
penularan Covid-19 dengan media leaflet pada keluarga pasien.
Output: Edukasi protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 dengan media leaflet tersampaikan kepada keluarga pasien dengan dokumentasi foto (terlampir) pada 1-2 Juli 2021. 5. Melakukan
dokumentasi
edukasi
protokol
kesehatan
pencegahan penularan Covid-19 dengan media leaflet pada keluarga pasien.
Output: Edukasi protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 dengan media leaflet tersampaikan kepada keluarga pasien dengan dokumentasi tanda tangan menerima edukasi pada formulir edukasi pasien dan keluarga pasien pada 3 Juli 2021 (terlampir).
B.
Pemaknaan Nilai Dasar ASN 1.
Akuntabilitas Kontrak waktu untuk edukasi dengan pasien dan keluarga pasien
dibuat
secara
jelas,
edukasi
disampaikan
menggunakan bahasa yang sederhana agar dapat mudah dipahami oleh pasien dan keluarga pasien, dan evaluasi dilakukan
secara terbuka,
jelas,
dan
terukur.
Penulis
menyimpan dan memutar rekaman audio protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 komputer ruang Kenanga 1 agar edukasi dapat berjalan dengan efektif dan dapat diakses oleh seluruh pegawai dan memberikan kepercayaan kepada seluruh pegawai agar tidak terjadi plagiarism.
87
2.
Nasionalisme Edukasi diberikan kepada setiap pasien dan keluarga pasien tanpa
diskriminasi.
Selama
proses
edukasi,
penulis
memberikan kesempatan bagi pasien dan keluarga pasien untuk bertanya serta mendiskusikan pertanyaan yang diajukan oleh pasen dan keluarga pasien untuk menyamakan persepsi terkait hal- hal yang perlu diperhatikan mengenai protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19. 3.
Etika Publik Penulis meminta izin mengadakan kegiatan edukasi dengan sopan santun sesuai dengan norma dan etika yang ada serta penuh
hormat.
Penulis
melakukan
edukasi
dengan
mengedepankan autonomi pasien dan keluarga pasien, sebelum melakukan edukasi dilakukan informed consent, edukasi diberikan apabila pasien dan keluarga pasien setuju untuk dilakukan edukasi. Dokumentasi pelaksanaan edukasi dilakukan dengan jelas sebagai bukti telah dilakukannya edukasi kepada pasien dan keluarga dengan menjaga privasi pasien dan keluarga pasien. 4.
Komitmen Mutu Edukasi
diberikan
secara
efektif
dan
efisien
serta
menggunakan media yanginovatif sehingga lebih menarik dan mudah dipahami. Edukasi diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga pasien mengenai protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19. 5.
Anti Korupsi Penulis bertanggung jawab dalam pemberian edukasi kepada pasien dan keluarga pasien, jujur dalam pemberian informasi, peduli
terhadap
kebutuhan
edukasi
pasien
sehingga
memberikan edukasi yang sesuai dan adil dalam pemberian edukasi kepada setiap pasien.
88
C.
Peran dan Kedudukan ASN Pelayanan Publik Edukasi mengenai hal-hal yang perlu diperhatikan mengenai
protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 diberikan kepada setiap pasien dan keluarga pasien tanpa diskriminasi, edukasi diberikan secara terbuka, dan memberikan kesempatan bagi pasien dan keluarga pasien untuk bertanya, media edukasi dibuat secara efektif, efisien, dan inovatif agar mudah dipahami oleh penerima edukasi sesuai dengan prinsip pelayanan publik untuk mewujudkan pelayanan prima.
D.
Analisis Dampak Pemberian edukasi menggunakan media edukasi leaflet dan
rekaman audio yang efektif, efisien, dan inovatif dilakukan untuk mempermudah pasien dalam pemahaman materi terkait hal-hal yang perlu diperhatikan mengenai protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19. Apabila dalam pelaksanaannya tidak menerapkan nilai dasar ASN,
pasien
tidak
akan
mendapatkan
edukasi
sesuai
dengan
kebutuhannya.
E.
Kontribusi Terhadap Visi dan Misi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Melakukan edukasi mengenai protokol kesehatan pencegahan
penularan Covid-19 di ruang Kenanga 1 sesuai dengan visi rumah sakit yaitu menjadi terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong dan menjalankan misi rumah sakit yaitu
peningkatan
kualitas
manusia
dengan meningkatkan
pengetahuan pasien dan keluarga pasien terkait hal-hal yang perlu diperhatikan tentang protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 sebagai salah satu upaya menurunkan angka penularan Covid-19 terutama bagi pasien dan keluarga pasien.
F.
Penguatan Nilai-Nilai Organisasi Kegiatan edukasi ini menguatkan nilai organisasi RSUP Dr. Hasan
Sadikin Bandung yaitu kepemimpinan, profesional, inovatif, tulus, unggul, 89
dan integritas. Pemberian edukasi menggunakan media leaflet dan rekaman audio yang efektif, efisien, dan inovatif menguatkan nilai ketulusan
dalam
berinteraksi
dengan
pasien,
integritas
dalam
menjalankan tugas, dan profesional demi pencapaian hasil yang diharapkan.
90
4.1.7
Kegiatan 7 Tabel 4.9 Kegiatan 7
Nama Kegiatan Tanggal Kegiatan
Pelaksanaan evaluasi edukasi kepada keluarga pasien 21 – 22 Juni 2021, 5-7 Juli 2021
Tahapan Kegiatan
1. 2. 3.
Daftar Lampiran
Menyusun instrumen obeservasi dengan lembar checklist. Mengonsultasikan instrumen obeservasi dengan lembar checklist. Melakukan evaluasi edukasi protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 pada keluarga pasien dengan metode observasi dengan lembar checklist yang telah disetujui. 4. Menganalisis hasil evaluasi edukasi protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 pada keluarga pasien. 5. Menyampaikan hasil evaluasi edukasi protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 pada kepala ruangan, pengawas, dan mentor. Lembar cheklist
Kegiatan ini merupakan kegiatan ketujuh yang dilakukan dan tidak dapat terealisasi sesuai dengan rencana awal karena faktor kesehatan penulis dan ruang Kenanga Lantai 1 beralih fungsi menjadi ruang perawatan Covid-19, sehingga penulis tidak dapat melakukan evaluasi edukasi kepada pasien dan keluarga pasien. yaitu antara minggu ke-1 sampai dengan minggu ke-2 Oktober 2019. Terdapat kegiatan yang sudah dilakukan yaitu menyusun instrumen obeservasi dengan lembar
checklist pada tanggal 21 Juni 2021, dan mengonsultasikan instrumen obeservasi dengan lembar checklist pada 22 Juni 2021. Tahap selanjutnya yaitu melakukan evaluasi edukasi protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 pada keluarga pasien dengan metode observasi dengan lembar checklist yang telah disetujui sampai menyampaikan hasil evaluasi edukasi protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 pada kepala ruangan, pengawas, dan mentor direncanakan terlaksana pada tanggal 5 – 7 Juli 2021. Adapun penjelasan mengenai tahapan kegiatan sebagai berikut:
91
A.
Kegiatan Aktualisasi 1. Menyusun instrumen obeservasi dengan lembar checklist.
Output: Instrumen obeservasi dengan lembar checklist tersusun pada 21 Juni 2021. LEMBAR CHECKLIST OBSERVASI EVALUASI EDUKASI PROTOKOL KESEHATAN PENCEGAHAN PENULARAN COVID-19 RUANG KENANGA LANTAI 1 RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG Tanggal Observasi: Nama keluarga pasien (inisial): Kamar/Bed: No Pernyataan
1 2 3
Dilakukan Ya Tidak
Pasien menggunakan masker selama berada di lingkungan rumah sakit Pasien menjaga jarak dengan sesama keluarga pasien dengan jarak 1 lengan Pasien tidak berkumpul dengan sesama keluarga pasien (tidak berkerumun) Gambar 4.17 Lembar Observasi Checklist Pelaksanaan Edukasi 2. Mengonsultasikan instrumen obeservasi
dengan
lembar checklist.
Output: Instrumen obeservasi dengan lembar checklist telah dikonsultasikan kepada kepala ruangan, pengawas, dan mentor dengan catatan hasil konsultasi pada 22 Juni 2021.
Gambar 4.18 Konsultasi lembar observasi checklist
- 92 -
3. Melakukan
evaluasi edukasi protokol kesehatan
pencegahan penularan Covid-19 pada keluarga pasien dengan metode observasi dengan lembar checklist yang telah disetujui.
Output: lembar checklist edukasi protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 pada keluarga pasien terisi sesuai hasil obeservasi. 4. Menganalisis hasil
evaluasi edukasi protokol kesehatan
pencegahan penularan Covid-19 pada keluarga pasien.
Output:
Hasil
evaluasi
dengan
metode
observasi
menggunakan lembar checklist selesai dianalisis. 5. Menyampaikan hasil evaluasi edukasi protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 pada
kepala ruangan,
pengawas, dan mentor.
Output: Presentasi hasil evaluasi edukasi protokol kesehatan Covid-19 pada
kepala ruangan, pengawas, dan mentor
dengan media power point.
B.
Pemaknaan Nilai Dasar ASN 1.
Akuntabilitas Penulis mengedepankan kejujuran dalam membuat hasil evaluasi dengan menampilkan hasil yang jelas dan transparan. Seluruh hasil evaluasi yang ditampilkan dapat dipertanggungjawabkan.
Penulis
menyampaikan
hasil
analisis obeservasi sebagai salah satu pertimbangan penggunaan media edukasi. Dalam mengonsultasikan lembar observasi kepada kepala ruangan penulis membuat kontrak waktu yang jelas, menyampaikan lembar observasi dengan
menunjukan
sikap
professional,
dan
dapat
dipertanggungjawabkan. 2.
Nasionalisme Dalam menyusun evaluasi hasil kegiatan aktualisasi penulis menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar serta mengedepankan laporan kegiatan yang akuntabel dan - 93 -
transparan. Penulis menyampaikan hasil analisis obeservasi sebagai salah satu bentuk menyampaikan aspirasi. Kegiatan konsultasi lembar observasi dilakukan dengan saling bertukar
pikiran
mengungkapkan
ide
gagasan
demi
tercapainya tujuan yaitu meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit dan menurunkan angka penularan Covid-19. 3.
Etika Publik Dalam menyusun evaluasi hasil kegiatan aktualisasi penulis tidak mengabaikan nilai kerahasiaan sehingga beberapa data identitas disamarkan untuk menjaga confidentiality hasil evaluasi
kegiatan
aktualisasi.
Penulis
melaksanakan
obeservasi edukasi protokol kesehatan Covid-19 dengan menyesuaikan kondisi pasien dan keluarga pasien. Kegiatan konsultasi lembar observasi dilakukan dengan menjunjung tinggi
norma,
etika,
sopan
santun,
sikap
saling
menghormati, dan menepati janji sesuai dengan kontrak waktu yang telah dibuat 4.
Komitmen Mutu Kegiatan evaluasi ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan terutama dalam hal pencegahan penularan Covid19. Dengan mengetahui hasil evaluasi kegiatan aktualisasi ini diharapkan perawat dapat meningkatkan kinerja yang berorientasi kepada mutu. Penulis menggunakan bahasa Indonesia yang jelas dan sederhana agar dapat mudah dipahami oleh penerima edukasi (pasien dan keluarga pasien) pada lembar observasi.
5.
Anti Korupsi Kegiatan evaluasi ini disusun dengan kerja keras dan dilaksanakan dengan transparan serta mengedepankan kejujuran sehingga hasil evaluasi yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan.
Penulis
melakukan
evaluasi
dengan tidak mengganggu waktu pelayanan dan tidak merugikan pasien.
- 94 -
C.
Analisis Dampak Pelaksanaan evaluasi kegiatan, dapat diketahui efektifitas
implementasi yang telah dilakukan sehingga didapatkan evaluasi dan rencana tindak lanjut untuk perbaikan di masa yang akan datang. Apabila dalam pelaksanaan kegiatan ini tidak menerapkan nilai dasar ASN, maka tidak akan didapatkan data dan tidak diperolehnya evaluasi serta rencana tindak lanjut demi perbaikan di masa yang akan datang yang akan meningkatkan mutu pelayanan.
D.
Kontribusi Terhadap Visi dan Misi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Melaksanakan kegiatan evaluasi edukasi protokol kesehatan
pencegahan penularan Covid-19 bertujuan untuk menjadi bahan perbaikan pelayanan, sesuai dengan visi rumah sakit yaitu menjadi terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong dan menjalankan misi rumah sakit yaitu peningkatan kualitas manusia.
E.
Penguatan Nilai-Nilai Organisasi Kegiatan evaluasi ini menguatkan nilai organisasi RSUP Dr. Hasan
Sadikin Bandung yaitu kepemimpinan, profesional, tulus, unggul, dan integritas. Mengevaluasi kegiatan aktualisasi terkait edukasi protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 akan menguatkan nilai ketulusan dalam memberikan pelayanan kepada pasien, integritas dalam menjalankan tugas, dan profesional demi tercapai pelayanan yang berkelanjutan untuk kesehatan pasien.
- 95 -
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1
Kesimpulan Kegiatan aktualisasi yang dilaksanakan oleh peserta pelatihan
dasar bertujuan untuk menstimulasi peserta pelatihan dasar dalam memahami lebih dalam nilai-nilai dasar seorang ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA). Selain nilai-nilai dasar ASN (ANEKA), peserta pelatihan dasar juga distimulasi untuk dapat memahami peran dan kedudukannya dalam manajemen ASN, pelayanan publik, dan Whole of Government untuk kemudian diaktualisasikan selama menjalankan tugas di satuan kerja masing-masing. Penerapan nilai-nilai tersebut merupakan hal yang sangat penting karena akan menjadi acuan pada saat bekerja terutama dalam cara berpikir agar implementasi yang diberikan ketika bekerja selalu berorientasi pada pelayanan publik. Selama mengaktualisasikan nilai-nilai tersebut peserta pelatihan dasar diharapkan mampu mengubah sikap, budaya, dan perilaku kerja ASN di satuan kerja serta meningkatkan kualitas dan mutu layanan yang pada akhirnya akan berdampak kepada kepuasan pengguna layanan. Dalam proses aktualisasi dan penerapan nilai-nilai, peserta pelatihan dasar diharapkan mampu menjadi agent of change untuk membuat perubahan ke arah yang lebih baik dari sebelumnya di satuan kerja masing-masing. Dalam hal ini yaitu mengenai pelaksanaan optimalisasi edukasi protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 bagi pasien dan keluarga psien sebagai upaya penurunan penularan Covid-19 di ruang Kenanga lantai 1 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Edukasi protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 yang sesuai standar merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan secara komprehensif dan berkelanjutan
oleh perawat dalam mencegah
terjadinya penularan Covid-19 demi meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit dan mewujudkan visi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung yaitu menjadi terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan
- 96 -
berkepribadian berlandaskan gotong royong.
5.2
Saran
5.2.1
Bagi Penulis Aktualisasi nilai-nilai dasar ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) diharapkan dapat dilaksanakan secara berkelanjutan dan diinternalisasikan kepada seluruh petugas kesehatan khususnya perawat untuk meningkatkan kualitas pelayanan.
5.2.2
Bagi Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang Pelaksanaan aktualisasi pada pelatihan dasar CPNS ini perlu
adanya evaluasi terkait proporsi materi dan durasi pelaksanaan aktualisasi, agar kegiatan aktualisasi ini dapat dilaksanakan dengan bekal materi dan waktu yang cukup sehingga manfaat dari kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN di unit kerja masing-masih menjadi lebih dirasakan oleh unit kerja tersebut.
5.2.3
Bagi Satuan Kerja Untuk dapat mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN yaitu
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) yang berkelanjutan, perlu adanya dukungan dari lingkungan di satuan kerja. Sehingga mampu berdampak kepada perubahan sistem pelayanan yang berkualitas dan mewujudkan visi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung yaitu menjadi terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong.
- 97 -
DAFTAR PUSTAKA Chiptarini, Ika F.D. (2014). Gambaran Pengetahuan dan Perilaku
Penatalaksanaan DM pada Pasien DM di Puskesmas Ciputat Timur . Jakarta. Covid.go.id.
(2021).
Status
Harian
Covid-19
di
Indonesia.
https://Covid19..go.id /. Diakses pada 23 Mei 2021. Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat. (2020).
Buku Tanya Jawab Seputar Covid-19. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2017). Modul Diklat
Prajabatan Golongan III - Akuntabilitas. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2017). Modul Diklat
Prajabatan Golongan III - Anti Korupsi. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2017). Modul Diklat
Prajabatan Golongan III - Etika Publik. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2017). Modul Diklat
Prajabatan Golongan III - Komitmen Mutu. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2017). Modul Diklat
Prajabatan Golongan III - Manajemen ASN. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2017). Modul Diklat
Prajabatan Golongan III - Nasionalisme. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2017). Modul Diklat
Prajabatan Golongan III - Pelayanan Publik. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2017). Modul Diklat
Prajabatan Golongan III - Whole of Goverment. Jakarta Nabavi, H. M., Rajabpoor, M., Mahmoodi, J., Pouresmail, Z., & Mikaniki, T. (2016). Comparing the Patient’s Satisfaction with Educational Performance of the Physicians and the Nurses. Journal of
Jundishapur J Chronic DisCare- Akuntabilitas. Vol 3 (1). Notoatmodjo, Soekidjo. (2012). Promosi Kesehatan dan Perilaku
Kesehatan.Jakarta:Rineka Cipta. Nursalam. (2014). Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktik
- 98 -
keperawatan Profesional. Edisi Keempat.Jakarta:Salemba Medika. Potter, A.P., & Perry G. A. (2012). Fundamental of Nursing: consepts,
process,and practice Jakarta:EGC. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Keputusan Menteri Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
HK.01.07/MENKES/382/2020 Tentang Protokol Kesehatan bagi Masyarakat di Tempat dan Fasilitas Umum dalam Rangka Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (Covid19) WHO. (2012). Health education: theoretical concepts, effective strategies
and core competencies. Cairo: WHO regional office for the Eastern Mediterania. Wong, D., L. (2003). Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Jakarta:EGC
- 99 -
LAMPIRAN
- 100 -
LAMPIRAN I LEMBAR KONSULTASI
- 101 -
LAMPIRAN II NASKAH REKAMAN AUDIO EDUKASI PROTOKOL KESEHATAN PENCEGAHAN PENULARAN COVID-19 Naskah Edukasi Protokol Kesehatan Pencegahan Penularan Covid-19 dan Pencegahan Pasien Jatuh pada Kegiatan Aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS Kementerian Kesehatan Golongan III Angkatan 1 Nama
:Zakiah Puteri Rachmawati S.Kep., Ners.
NIP
:199502032020122006
Unit Kerja
:Ruang Kenanga Lantai 1 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Jabatan
:Perawat Ahli Pertama
Isu yang Dipilih
:Belum optimalnya edukasi protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 pada keluarga Pasien di Ruang Kenanga Lantai 1
Gagasan Pemecahan Isu
:Optimalisasi edukasi protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 pada keluarga Pasien Dengan Media
Leaflet dan Rekaman Audio di Ruang Kenanga Lantai 1 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Mentor
: Oded Sumarna S.Kep., Ners., M.Kep.
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Mohon perhatian Dengan hormat kami sampaikan kepada seluruh penunggu pasien yang berada di Ruang Kenanga Lantai 1 Dalam rangka pencegahan dan pengendalian Coronavirus Disease atau sering kita dengar dengan istilah COVID-19. dengan hormat kami sampaikan protokol kesehatan sebagai berikut: 1. Seluruh penunggu pasien harus mencuci tangan dengan teknik 6 langkah dengan baik dan benar seperti yang tertera pada poster di dinding pintu masuk setiap ruangan selama minimal 20 sampai 30 detik jika menggunakan hand sanitizier yang sudah tersedia di depan pintu setiap ruangan , atau selama 40 sampai 60 detik jika menggunakan sabun dan air mengalir yang sudah tersedia di westafel yang tersedia di lorong ruangan sesering mungkin setelah beraktivitas atau akan - 102 -
menyentuh sesuatu. 2. Seluruh penunggu pasien harus saling menjaga jarak minimal 1 meter atau 1 rentangan tangan, tidak boleh berkerumun, atau berkumpul. Sesama penunggu pasien dilarang untuk makan bersama-sama. 3. Seluruh penunggu pasien harus selalu menggunakan masker selama berada di lingkungan rumah sakit. Gunakan masker dengan benar sampai menutup hidung dan mulut, hindari menyentuh masker terlalu sering, dan masker harus diganti setiap hari. Simpan masker yang masih dipakai dengan tisu bersih dan buang masker bekas pakai pada tempat sampah berwarna kuning. 4. Hindari menyentuh bagian wajah menggunakan tangan. Segera ganti masker setelah batuk atau bersin. 5. Pastikan anda dalam kondisi sehat. Anda tidak diperkenankan masuk ruangan jika ada keluhan batuk, pilek, atau demam dengan pengecekan suhu lebih dari 37,5 derajat celcius. 6. Ibu hamil, Lansia yang berusia lebih dari 55 tahun, dan anak berumur kurang dari 14 tahun, tidak diperkenankan menunggu pasien di ruangan 7. Selama pandemi covid 19, tidak ada jam besuk dan penunggu pasien yang berada di dalam ruangan hanya satu orang dan sudah melakukan pemeriksaan covid-19 dengan swab antigen / PCR . Berikut kami sampaikan informasi tambahan untuk kemanan dan keselamatan pasien dan penunggu pasien di ruang kenanga lantai 1: 1. Pastikan lingkungan atau lantai tidak licin, jika lantai licin segera melapor ke petugas 2. Pastikan pagar pengaman tempat tidur yang berada di samping kanan dan kiri tempat tidur selalu terpasang dengan baik 3. Pastiukan roda tempat tidur terkunci, jika belum terkunci segera melaporkan ke petugas 4. Jauhkan barang berbahaya seperti air panas dan benda tajam dari jangkauan pasien atau anak-anak Mari kita saling menjaga dengan melakukan protokol kesehatan bersamasama. Terimakasih atas perhatian. wasslamualaikum wr.wb. - 103 -
Tepuk lawan virus corona Gemas-gemas gerakan pakai masker Tutup hidung tutup mulut dengan masker Hindari kerumunan Dan rajin cuci tangan Tutup hidung tutup mulut dengan masker
- 104 -
LAMPIRAN III DOKUMENTASI EDUKASI PROTOKOL KESEHATAN PENCEGAHAN PENULARAN COVID-19 DENGAN MEDIA LEAFLET
- 105 -
- 106 -