
3 minute read
Perspektif Satpam Unhas Terkait Isu Air Dingin Membuat Perut Buncit
Perspektif Satpam Unhas Tekait Isu Air Dingin Membuat Perut Buncit
Novi Nurul Riskania
Advertisement
Indonesia adalah negara yang berada di garis khatulistiwa. Hal itu menjadikan Indonesia sebagai negara tropis. Keadaan geografis ini, maka Indonesia hanya memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Musim kemarau sendiri berlangsung antara bulan Maret-September. Sebaliknya, musim hujan sendiri berlangsung antara bulan September-Maret.
Musim kemarau di Indonesia sendiri memiliki suhu antara 30-34 derajat celcius. Tetapi, suhu ini hanya berlaku di beberapa daerah di Indonesia, seperti Surakarta, Makassar, Jakarta, dan sebagainya. Suhu yang cukup tinggi ini mengakibatkan panas yang terasa cukup menyengat hingga menimbulkan dehidrasi dengan jarak waktu yang tidak lama.
Tingkat dehidrasi yang cukup tinggi pada musim kemarau ini memiliki dampak ke masyarakat terhadap makanan dan minuman yang mereka konsumsi. Umumnya, makanan dan minuman yang dikonsumsi pada musim kemarau ialah berupa makanan dan minuman yang bersuhu dingin. Hal ini merupakan jawaban dari narasumber saya yang mengatakan bahwa Ia mengonsumsi air dingin saat musim kemarau berlangsung dan pada saat musim hujan (seperti saat penulis melakukan riset ini) untuk konsumsi air dingin sendiri lebih menurun.
Pengonsumsian air dingin saat musim kemarau memang dirasa cukup tepat. Alasannya dapat menghilangkan rasa haus yang melanda saat musim kemarau. Air dingin sendiri merupakan pilihan sebagian besar masyarakat Indonesia pada saat dehidrasi. Hal ini berhubungan dengan rumor yang kerap beredar di kalangan masyarakat Indonesia, yakni mengonsumsi air dingin dapat megakibatkan perut menjadi buncit.
Masyarakat Indonesia khususnya para pekerja, banyak memilih air dingin sebagai minuman saat dehidrasi karena air dingin dipercaya dapat menghilangkan rasa
haus secara cepat. Tetapi tidak sedikit juga masyarakat yang bekerja memilih untuk tidak terlalu sering mengonsumsi air dingin, termasuk orang-orang dengan profesi satpam. Menurut narasumber saya, yaitu dua satpam yang bekerja di Universitas Hasanuddin, mereka kompak mengatakan bahwa jarang mengonsumsi air dingin tanpa campuran apapun kecuali minuman yang memiliki rasa. Salah satu narasumber saya mengatakan bahwa lebih nikmat air yang memiliki suhu netral ketimbang air yang bersuhu dingin, tetapi beliau mengatakan lagi bahwa tidak dapat dipungkiri bahwasanya beliau pernah mengonsumsi air dingin sebelumnya.
Air yang bersuhu dingin tanpa campuran apapun akan memberikan kita 0 kalori, 0 gram karbohidrat, 0 gram lemak, dan 0 gram protein. Menurut hasil wawancara terhadap dua narasumber tadi, bahwa mereka tidak percaya dengan isu yang mengatakan bahwa kebiasaan mengonsumsi air dingin akan mengakibatkan perut menjadi buncit.
Satpam yang pertama mengatakan bahwa beliau belum bisa memastikan terkait isu tersebut, karena beliau belum pernah melakukan penelitian mengenai hal tersebut. Berbeda dengan satpam yang kedua, beliau mengatakan bahwa kebiasaan minum air dingin akan membuat perut menajdi buncit itu tidak benar. Dia menyampaikan bahwa dirinya telah menguji dan tidak terjadi apa-apa terhadap massa badan dan perut buncit, selain terkena flu setelah rutin mengonsumsi air dingin.
Pernyataan dari kedua narasumber saya pun didukung dengan risert saya sebelumnya bersama salah seorang dokter yang berada di Samarinda. Beliau mengatakan bahwa air yang memiliki suhu dingin tanpa campuran apapun di dalamnya tidak akan berdampak pada kenaikan massa badan seseorang ataupun perut buncit, tetapi hanya penyakit seperti flu dan batuk yang kemungkinan menyerang seseorang setelah mengonsumsi air yang bersuhu dingin.
Bagaimanapun suhu air yang kita konsumsi akan tetap diubah oleh tubuh menjadi air yang bersuhu hangat. Dengan demikian, air yang memiliki suhu dingin akan membuat tubuh bekerja lebih keras dianding saat kita mengonsumsi air yang bersuhu netral ataupun hangat.
Kesimpulannya, air yang memiliki suhu dingin tidak akan berpengaruh pada perut menjadi buncit. Selain itu, tidak ada argumen yang dapat penguatkan isu tersebut. Isu tersebut hoaks. Penulis juga merasa kesadaran masyarakat Indonesia yang mulai meningkat di era digital seperti sekarang, mereka mulai untuk tidak percaya “kabar burung” atau kabar yang tidak memiliki pembuktian melalui uji coba yang baik di laboratorium ataupun di kehidupan sehari-hari.