5 minute read

Mitos Air Dingin dan Perut Buncit

Nada Gamara L.

Makan tanpa minum air merupakan hal yang sangat aneh serta kurang lengkap bagi setiap warga Indonesia karena hal tersebut merupakan suatu kebiasaan yang wajib dilakukan apalagi jika disajikan dengan air dingin, rasanya akan sangat segar di tenggorokan. Minum air juga sangat banyak manfaatnya bagi tubuh kita. Salah satunya untuk menghidrasi tubuh agar tidak kekurangan cairan, serta air melalui darah juga membantu menyalurkan oksigen serta nutrisi yang dibutuhkan sel dan organ. Jika berbicara mengenai kebiasaan minum air dingin bisa bikin perut buncit perlu kita ketahui bahwa air dingin, hangat, maupun air suhu ruangan, mengandung 0 kalori.

Advertisement

Fakta tersebut menunjukkan bahwa apapun jenis air putih yang dikonsumsi, tidak akan membuat perut kita menjadi buncit. Sebaliknya, jika air putih dicampurkan dengan sirup, atau gula, maka dapat membuat perut kita menjadi buncit karena kandungan kalori yang tinggi pada minuman tersebut. Menurut salah satu artikel yang telah saya baca, yaitu Klikdokter.com yang menyatakan bahwa faktanya, perut buncit adalah keadaan yang disebabkan oleh terlalu banyak makan dan terlalu sedikit bergerak. Bila kalori yang masuk ke dalam tubuh lebih banyak dibandingkan yang dibuang melalui aktivitas fisik, maka hasilnya adalah peningkatan berat badan. Selain dari asupan makanan dan aktivitas fisik, penyebab perut buncit lainnya adalah metabolisme yang lambat.

Ketika seorang wanita sudah menopause, metabolismenya akan berubah dan menyebabkan peningkatan lemak. Maka, seiring dengan bertambahnya usia, tidak jarang seorang wanita akan lebih mudah gemuk dibandingkan pria. Penumpukan lemak pada usia tua juga lebih banyak terjadi di daerah perut. Berdasarkan fakta tersebut, saya setuju karena jika kita malas-malasan, kurang gerak, dan banyak makan, maka massa lemak di dalam tubuh kita akan meningkat drastis sehingga membuat perut kita menjadi buncit.

Menyikapi hal tersebut, saya berkesempatan untuk melaksanakan sebuah riset yang dibimbing oleh panitia Forum Inisiasi Gerakan Unik dan Radikal (FIGUR) beserta teman-teman kelompok sembilan untuk melakukan riset serta mencari data berdasarkan pandangan masyarakat mengenai pembahasan “Kebiasaan Minum Air

Dingin Bisa Bikin Perut Buncit”. Lokasi yang saya kunjungi yaitu di Jl.Sahabat Raya, tepatnya pada Kedai One Mart. Saya menemui seorang bernama Aan Ahdia Nur Habda yang berusia 24 tahun, sebagai Direktur Keuangan di kedai tersebut.

Dari hasil perbincangan saya dengan Aan, mengenai isu serta literasi digital, narasumber mengakui sering membaca berita di internet. Aan juga memiliki dua pandangan terhadap berita yang sering ia baca. Pandangan tersebut berisi fakta dan hoaks. Menurut Aan, internet menjadi sangat memudahkan kita karena jangkauan kita mengenai berita tidak lagi spesifik hanya pada medium televisi saja yang hanya menampilkan tayangan masing-masing. Kemudian jika mereka dirugikan oleh tayangan tersebut, tentu tidak di tayangkan lagi. Dengan adanya internet beserta sosial media, kita sebagai pengguna internet maupun sosial media harus bisa memilah berita mana yang betul serta akurat.

Aan menambahkan, sebelum kita berpendapat pada suatu berita, kita harus mencari dari berbagai sumber yang terpercaya. Pembicaraan kemudian saya lanjutkan dengan topik mengenai perbedaan internet dengan sosial media. Aan menganggap bahwa kedua hal tersebut hampir sama saja karena berbagai akun dan blog hanya dapat diakses melalui koneksi internet. Perbedaan spesifiknya hanya dari segi tujuan. Blog memiliki tujuan sebagai medium informasi, sedangkan sosial media merupakan tempat untuk berpendapat. Aan juga mengakui bahwa setiap orang pasti memiliki pandangannya masing-masing.

Saya melanjutkan pembicaraan mengenai topik pemberitaan, Aan beranggapan bahwa terkadang sebuah berita punya “bumbu” tersendiri, hal tersebut membuat Aan terbiasa menyimak sebuah berita secara detail dan melakukan verifikasi dari berbagai sumber, bukan menyimpulkan hanya lewat judul berita saja. Aan terbiasa membaca serta menelusuri berita-berita secara mandiri, tanpa perintah dari orang lain. Aan beranggapan akan ketinggalan informasi jika kurang mengikuti tren yang sedang terjadi.

Saya kemudian spesifikkan pembahasan mengenai informasi berisikan mitos mengonsumsi air dingin yang dapat membuat perut menjadi buncit. Aan ternyata pernah mendapatkan informasi tersebut, menurutnya isu tersebut adalah hoaks. Saya pun sepakat, karena jika kita minum air putih tanpa campuran apapun, maka perut kita tidak akan membuncit. Namun, jika air putih tersebut dicampur dengan gula, sirup, dan sejenisnya serta dikonsumsi secara berlebihan, pasti akan membuat perut kita menjadi buncit.

Dilansir dari salah satu artikel DokterSehat.com, “Pakar kesehatan menyebutkan bahwa anggapan ini ternyata sama sekali tidak sesuai dengan fakta medis. Air dengan suhu apapun, baik itu dingin, normal, atau bahkan hangat tidak akan menyebabkan perut buncit karena kandungan kalorinya nol. Padahal, kenaikan berat badan atau perut buncit biasanya terkait dengan makanan berkalori tinggi.

Air minum sangatlah penting bagi kesehatan dan fungsi dari berbagai sistem yang ada di dalam tubuh. Jika ada anggapan bahwa air dingin atau air es akan menguap saat kita meminumnya, anggapan ini juga tidak benar karena tubuh kita akan berusaha menyeimbangkan suhu dari makanan atau minuman yang kita konsumsi langsung setelah kita menelannya. Begitu sampai ke lambung, air es yang kita konsumsi akan memiliki suhu yang sesuai dengan suhu internal tubuh sehingga tentu tidak akan mengalami penguapan.”

Proses konsumsi informasi mengenai efek dari meminum air es yang sebelumnya saya bahas dan berkembang di internet, memiliki kesinambungan dengan literasi digital. Literasi digital merupakan suatu hal yang penting serta dibutuhkan pada zaman modern, apalagi bagi kita generasi penerus bangsa yang dikatakan sebagai generasi Z. Kita yang erat dengan era 4.0 memiliki kedekatan dengan aktivitas yang serba digital. Banyak hal yang beralih ke digital, kita semakin mudah untuk belajar dan berkomunikasi kapanpun dan di manapun menggunakan media digital yang kita punya tanpa batas waktu yang ada. Namun kita tetap harus mengikuti aturanaturan UU ITE yang telah di tetapkan oleh pemerintah, kita perlu hati-hati dalam mengunggah hal-hal yang tidak penting serta tidak mengedukasi masyarakat.

Bagi Aan, proses literasi digital yang dijalankannya sangat dipengaruhi oleh suaminya yang juga sering membaca dan mendapatkan berita di portal online seperti Babe, Mata-Mata Politik, dan Detik.com. Aan menyimpulkan bahwa literasi digital mempunyai keunggulan dan kekurangan, keunggulannya adalah kita bisa mengetahui akan banyaknya informasi. Sebagai pengguna, kita hanya harus lebih teliti dalam menyimak informasi tersebut. Sedangkan dampak negatifnya, banyaknya informasi membuat orang bisa saja menjadi mudah tersinggung hingga memunculkan konflik, serta membuat orang menjadi kebingungan.

Dari seluruh pernyataan yang telah saya paparkan, saya bisa menyimpulkan bahwa jika air dingin tidak memiliki hubungan dengan perut buncit. Berita tersebut hanya berita hoaks karena dari dua artikel yang saya baca, ditambah dengan pendapat dari narasumber sudah memberikan gambaran bahwa air dingin dan kebuncitan perut tidak memiliki hubungan sama sekali. Mau sebagaimana dinginnya pun air tersebut di dalam tubuh kita akan berubah menjadi air biasa. Penumpukan lemak justru akan terjadi jika kita malas berolahraga dan mengonsumsi makanan yang tinggi kalori, berlemak, dan manis.

Hal tersebutlah yang sebenarnya dapat membuat perut kita menjadi buncit. Untuk menutup, kita pastinya harus teliti dalam melihat berita-berita yang tersebar luas di media digital, agar kita bisa terhindar dari maraknya berita hoaks yang merajalela di sekitar kita.

49

This article is from: