2 minute read
Tangani Pergelangan Kaki Terkilir
dengan PRICE!
Menilik penggunaan PRICE agar tepat dan cermat
Advertisement
Terkait hal ini, pemerintah telah menerapkan beberapa program intervensi untuk mengejar target stunting pada tahun 2024. Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, akan memfokuskan program intervensi pada 2 fase pertumbuhan anak, yaitu sebelum dan sesudah ibu melahirkan. Sebagai langkah intervensi yang pertama, puskesmas akan mengukur Hb remaja putri dan ibu hamil, kemudian memberikan tablet tambah darah. Pemerintah juga menaikkan standar pemeriksaan kehamilan melalui antenatal care menggunakan USG sebanyak 6 kali. Untuk fase sesudah kelahiran, pemerintah akan menggiatkan program imunisasi, memastikan bayi mendapat ASI eksklusif selama 6 bulan, dan menyarankan kepada dinas kesehatan di berbagai wilayah di Indonesia untuk memberikan intervensi berupa protein hewani pada balita dengan berat badan kurang.
Program intervensi tersebut dapat menjadi solusi yang tepat untuk masalah-masalah stunting jika diimbangi dengan pemantauan dan pengawasan dari pihak pemerintah, misalnya bagaimana pemerintah bisa memastikan bahwa tablet tambah darah tersebut tidak hanya sekadar dibagikan, tetapi benarbenar dikonsumsi oleh remaja putri; apakah pemeriksaan posyandu sudah secara rutin diselenggarakan di setiap daerah; dan sebagainya. Selain itu, pemerataan sarana dan prasarana di daerah-daerah pelosok juga penting untuk diperhatikan. Masalahnya, apakah semua puskesmas sudah memiliki layanan USG, dokter spesialis anak, dan fasilitas kesehatan lainnya? Dalam hal ini, perlu koordinasi yang sistematis antara pembuat kebijakan dan pelaksana di daerah, seperti dinas kesehatan, pelayanan kesehatan primer, kader kesehatan setempat, hingga ibu hamil dan menyusui. Dengan begitu, harapannya hal ini bisa menjadi langkah yang tepat dalam menurunkan angka stunting di Indonesia. syidan
PPergelangan kaki terkilir atau ankle sprain adalah kondisi ketika ligamen tertarik atau robek akibat pergerakan yang berlebihan dan tidak sesuai dengan yang seharusnya. Cedera yang terjadi dapat menyebabkan rasa sakit, nyeri, lebam, dan bengkak yang kemudian dapat berpengaruh terhadap aktivitas seharihari. Maka dari itu, walaupun kondisi ini termasuk kondisi yang umum, penanganan yang sesuai tetap diperlukan guna mengembalikan fungsi tubuh dengan maksimal.
Salah satu prinsip yang dapat diterapkan dalam menangani kasus cedera adalah PRICE, yaitu protection, rest, ice, compression, dan elevation. Ketika mengalami cedera pada pergelangan kaki, hal pertama yang harus dilakukan adalah memproteksi diri dari kemungkinan kemunculan cedera lainnya. Salah satu contoh yang paling sederhana adalah apabila pergelangan kaki terkilir saat sedang berlari, berhenti segera dan duduk guna mengurangi beban pada area yang cedera. Selain sebagai proteksi, istirahat harus dilakukan agar proses penyembuhan dapat berjalan dengan baik. Namun, istirahat yang diterapkan bukanlah istirahat total. Kondisi istirahat ini seringkali disebut sebagai relative rest yang merupakan kondisi saat pergerakan dibatasi, tetapi gerakan-gerakan kecil tetap harus dilakukan. Hal ini dilakukan karena kontraksi otot yang terjadi dapat membersihkan sisa-sisa akibat cedera. Pembentukan kolagen dan proses metabolisme dapat berlangsung dengan maksimal apabila istirahat dan gerakan dapat diseimbangkan. Tahap proteksi dan istirahat juga dapat dilakukan dengan imobilisasi area pergelangan kaki menggunakan belat, selempang, atau perban elastis.
Penggunaan es atau yang juga dikenal dengan sebutan cryotherapy merupakan salah satu metode yang sering digunakan pada kasus pergelangan kaki yang terkilir. Akan tetapi, berdasarkan tinjauan literatur sistematis yang dilakukan oleh Departemen Fisioterapi Universitas Federal Vales do Jequitinhonha e Mucuri pada tahun 2021 belum ada bukti yang cukup memadai mengenai efikasi dan signifikansi penggunaan es terhadap berkurangnya rasa sakit dan pembengkakan. Berdasarkan hal tersebut, penggunaan es untuk menangani cedera pada pergelangan kaki sebaiknya dihindari. Terapi ini dapat menjadi salah satu pilihan apabila nyeri yang dirasakan sangat hebat. Penggunaan es dapat dilakukan dengan cara menempelkan es yang telah dibungkus agar tidak langsung mengenai kulit selama 15–20 menit sebanyak 3 kali sehari. Kompresi dilakukan dengan melilitkan perban elastis di pergelangan kaki dan area di sekitarnya guna mengurangi pembengkakan. Elevasi kaki sampai di atas jantung juga merupakan penanganan awal cedera karena hal ini dapat mengurangi aliran darah ke pergelangan kaki agar pembengkakan dan inflamasi dapat dikurangi.
PRICE merupakan metode penanganan sederhana yang direkomendasikan untuk dapat dilakukan dalam jangka waktu 48 jam setelah cedera. Namun, pelaksanaannya tetap harus dilakukan dengan pengawasan maksimal dan konsultasi ke dokter apabila diperlukan hana