21
MENYULAM GAGASAN ASIA TENGGARA MELALUI PINGGIRAN Diskusi Kelompok Pertama Biennale Jogja19 Desember 2018
Akhir tahun lalu, Yayasan Biennale Yogyakarta mengadakan sebuah diskusi kelompok tertutup dengan mengundang beberapa narasumber dengan latar belakang bidang akademis dan pekerja seni, berlokasi di Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Asia Tenggara menjadi fokus utama yang diangkat oleh biennale pada tahun 2019 ini. Sejalan dengan itu, pada diskusi kali ini, kami ingin mencoba melihat dan mencari gagasan alternatif dari Asia Tenggara. Alia Swastika, sebagai Direktur Yayasan Biennale Yogyakarta, memantik diskusi dengan tawaran pertanyaan; bagaimana melihat Asia Tenggara tidak lagi berangkat dari wacana pusat, tetapi melihatnya melalui pinggiran? Saat berbicara mengenai Asia Tenggara, berdasarkan kawasan yang terkait dengan negara-negara yang tergabung di dalamnya rujukan kita akan selalu kepada kota-kota besar, misalnya; Thailand dengan Bangkok, Malaysia denga Kuala Lumpur, Vietnam dengan Hanoi, dan FIlipina dengan Manila. Pinggiran yang ditawarkan