24
MEMBANGUN BIG DATA RANTAI PASOK PERTANIAN Lukman Maulana
Divisi Pertanian dan Ketahanan Pangan
F
luktuasi harga komoditi pertanian bukan barang aneh lagi, setiap
tahun kejadian tersebut terjadi secara berulang-ulang namun saat kondisi demikian, sedikit pihak yang bisa membantu. Itupun melalui intervensi yang boleh dibilang “telat” melalui pembelian terpaksa, yang bukan dikarenakan kebutuhan alamiah, namun dikarenakan belas kasihan ataupun hanya menjaga nama baik pihak yang terlambat mengantisipasi atau tidak mempunyai mekanisme penjaminan harga yang stabil untuk menjaga keuntungan produsen komoditi.
Andai terlalu mahal bagi konsumen, komoditi pokok akan langsung diintervensi oleh BUMN ataupun pemerintah melalui mekanisme operasi pasar atau pengecekan gudang-gudang penyimpan komoditi pertanian. Di satu sisi, kondisi ini merupakan berkah bagi produsen, namun sial bagi konsumen, begitupun sebaliknya. Apabila komoditi di luar pokok dan bukan komoditi yang dilindungi, kerugian usaha pertanian merupakan bagian dari kehidupan sektor ini.
Tidak terbayangkan putus asanya seorang petani yang berbulan-bulan mencurahkan tenaga, biaya, pikiran, dan waktu untuk membayangkan mendapatkan hasil dengan harga jual komoditinya yang terjun bebas. Risiko usaha sektor pertanian ini beban terbesarnya didapatkan oleh petani. Di sisi lain bagi pihak yang mulai dari distributor hingga peritel
Bunga Rampai - 20 TAHUN DPKLTS - 10 September 2021 145