1 minute read
Cabai Rawit
by fahmi48
Kingdom Divisio Classis Ordo Familia Genus Species Plantae Magnoliophyta Magnoliopsida Solanales Solanaceae Capsicum Capsicum frustecens
Deskripsi
Advertisement
Cabai rawit merupakan salah satu jenis rempah yang tersebar di seluruh kepulauan Indonesia karena tingkat pemanfaatannya yang luas. Cabai ini memiliki daur hidup tahunan, sehingga penduduk setiap saat dapat memperoleh hasil dan membudidayakannya. Di luar negeri, jenis cabai ini dapat disebut dengan ' cabai burung ' karena penyebaran wilayahnya sangat luas (Dwarjaningsih, 2005).
Manfaat
Cabai rawit dapat digunakan sebagai bumbu masakan yang dapat memberi rasa pedas, tanaman hiasa, dan obat. Sebagai obat luar, cabai rawit berguna untuk mengobati penyakit rematik, sakit perut, dan kedinginan. Konsumsi cabai ini dapat menambah nafsu makan dan melegakan hidung tersumbat pada penyakit sinusitis (Agromedia, 2008).
Status Konservasi
Risiko Rendah IUCN (tidak memiliki tanda-tanda kepunahan)
Putri, 2019 Dokumentasi pribadi
Pertelaan
Habitus perdu dengan tinggi sekitar 50135 cm. Akar: tunggang dan melebar sejauh 30-50 cm secara vertikal Batang: kaku dan tidak bertrikoma. Daun: tunggal bertangkai, bulat telur memanjang, pangkal runcing, ujung menyempit, berselingan pada batang dan membentuk pola spiral. Bunga: terletak di ujung atau nampak di ketiak, dengan tangkai tegak, warna putih atau putih kehijauan, dapat berupa bunga tunggal atau 2-3 letaknya berdekatan. Buah: buah buni, bulat telur memanjang, warna merah, rasanya sangat pedas, dengan ujung yang mengangguk 1,5-2,5 cm, tegak mengarah ke atas, masih muda berwarna putih kehijauan atau hijau tua, sudah tua menjadi hijau kekuningan, jingga, atau merah menyala (Dwarjaningsih, 2005).
Senyawa
Cabai rawit mengandung vitamin C, vitamin A, capsaicinoid, fenol, capcaisin, flavonoid, kapsantin, karotenid, alkaloid, resin, dan minyak atsiri (Sulistyowati, Purnomo, & Nuri, 2013).