E-Buletin edisi Juni

Page 1

Hidup New Normal, Ekonomi tak Normal

EDISI JUNI


Assalamualaikum wr.wb Segala puji dan syukur kepada Allah SWT. Sholawat serta salam selalu tercurah kepada baginda Nabi Muhammad SAW. Semoga sholawat serta salam kita mendapatkan rahmat dari Nya di akhirat kelak. Alhamdulillah atas izinnya e-buletin edisi Bulan Juni dapat kami hadirkan kepada pembaca. Ucapan terima kasih kepada segenap pihak yang telah ikut berpartisipasi dalam proses pembuatan e-buletin. Pada edisi kali ini, tim redaksi mengangkat tema New Normal dengan judul “Hidup New Normal, Ekonomi Tak Normal” yang membahas tentang kehidupan baru setelah adanya pandemi COVID 19. Apa itu new normal, new normal untuk apa, bagaimana pandangan Muhammadiyah dengan adanya new normal, dan panduan untuk menghadapi new normal.

TIM REDAKSI PENASIHAT: DPI dan BPH IMM FEB UMY PIMPINAN UMUM: BIDANG MEDIA DAN KOMUNKASI IMM FEB UMY PEMIMPIN REDAKSI: Dianseta Hidyah Ekawa JURNALIS: Alvisyahri Rifqi Yulian Dewi Masyithoh Fara Daffa Islam Dea Arsanda Nur Azizah Nanda Suryo Budi Farah Laila Mia Putri Dwi A. EDITOR: Insan Trinawan S M. Rafli Muaz Tiara Dita M Amri Zakian Audy Nurfadhly Nur Ngaeni Kenia S Izana Difa Musaqif

DAFTAR ISI KABAR KAMPUS.........................................1 FOKUS UTAMA...........................................2 KABAR MUHAMMAMDIYAH...................4 NEW NORMAL...........................................5 SUARA KADER...........................................6 OPINI KADER............................................7 www.dekombat.com


Kabar Kampus

1


Fokus Utama Memulihkan Kesehatan Ekonomi Indonesia Tatanan hidup baru

Kenapa new normal begitu pen ng

Merebaknya virus Corona (Covid19) yang belum kunjung berhen akhirnya memunculkan kebijakan new normal pada bulan Juni kemarin. Konsep new normal dipahami sebagai suatu keadaan tatanan hidup baru yang dibangun dari dekonstruksi pola-pola lama, sebagai respon akibat adanya gangguan pada sistem yang merusak kese mbangan dinamiknya. Pada prinsipnya, new normal adalah fase pembatasan sosial berskala besar yang dilonggarkan dan beberapa ak ďŹ tas sosialnya diperbolehkan.

Pada kuartal I tahun 2020, Badan Pusat Sta s k (BPS) mencatat angka pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 2,97%. Sedangkan pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II tahun 2020 masih berprospek minus, lantaran penurunan yang tajam dari berbagai s e k to r. Pe r l a m b ata n p e rg e ra ka n ekonomi menggambarkan lapangan kerja yang menyusut, akibatnya angka pengangguran akan melonjak tajam. Semakin nggi ngkat pengangguran m a ka a ka n s e m a k i n n a i k n g kat ke m i s k i n a n . U n t u k m e n g h i n d a r i meningkatnya pengangguran dan kemiskinan ini, new normal sebagai gaya hidup baru diharapkan dapat memutarkan kembali roda perekonomian.

Pemerintah memilih menerapkan sistem new normal untuk menghadapi pandemi Covid-19. Dimulai penerapan pada daerah-daerah yang memiliki kurva kasus Covid-19 menurun. Meski new normal menimbulkan pro-kontra di tengah masyarakat, namun sistem ini dipilih untuk memulihkan kondisi ekonomi yang terpuruk akibat pandemi. Berhen nya ak ďŹ tas sosial di masa pandemi ini menghambat laju ekonomi, sehingga dengan tatanan hidup baru diharapkan dapat mengembalikan produk ďŹ tas perekonomian Indonesia.

2


Fokus Utama New normal bukan hanya dilakukan di Indonesia, melainkan di beberapa negara juga memberlakukan sistem ini. Adapun keuntungan new normal adalah salah satunya agar pandemi, sosial, dan ekonomi dapat berjalan berdampingan. Warga bisa berak ďŹ tas seper dahulu kala layaknya sebelum Corona. Pemberlakuan new normal memang perlu dilakukan dengan syarat dan ketentuan yang berlaku ketat. Pemberlakuan new normal bukan berar pandemi ini telah berakhir, bukan berar pula kemudian kita melupakan pencegahan terhadap virus Corona. Masyarakat dapat menerapkan kehidupan yang normal dengan tetap menjaga kebersihan dan kesehatan, seper rajin mencuci tangan dengan sabun, menggunakan hand sani zer, dan menjaga jarak saat sedang sakit.

Fakta penerapan protokol kesehatan di lapangan Untuk menerapkan new normal membutuhkan kesiapan dan kedisiplinan dari masyarakat, pemerintah, dan tenaga medis. Keterikatan dan kerja sama antara mereka dapat mengan sipasi persoalan yang terjadi. Sejumlah protokol kesehatan diwajibkan mulai dari penggunaan masker, mencuci tangan, mengukur suhu tubuh, dan menjaga jarak di tempat umum. Bahkan di beberapa kota memberikan sanksi bagi yang dak mematuhi protokol tersebut. Kesadaran masyarakat akan pen ngnya mematuhi protokol kesehatan masih rendah, fakta di lapangan masih banyak pelanggar di era new normal ini. Seper ke ka petugas merazia kawasan ruang publik salah satunya di pasar tradisional Jakarta, masih banyak masyarakat yang ditemukan dak memakai masker dan dak menjaga jarak. Adapun sanksi yang diberikan berupa denda atau kerja sosial membersihkan area pasar. Memang untuk memakai masker dan mematuhi protokol kesehatan lainnya membutuhkan kesadaran sendiri oleh se ap individu, melihat sanksi yang diberikan dak berar lagi bagi masyarakat. Kemudian ada beberapa pasar tradisional yang kembali ditutup setelah ditemukan pedagang yang terbuk posi f Covid-19. New normal merupakan salah satu cara untuk berak ďŹ tas di tengah pandemi, meskipun sudah diberlakukan di Indonesia tetaplah ngkat keha -ha an pemerintah dan masyarakat harus nggi. Waspada akan penularan Covid-19, sebab pandemi ini belum berakhir dan akan sangat mudah menular melalui kerumunan. Apabila kita lengah dan berbuat tanpa mematuhi protokol kesehatan yang ada dihawa rkan akan semakin memperburuk keadaan. (Tim Jurnalis Dekombat, 2020)

3


Kabar Muhammadiah “PANDANGAN MUHAMMADIYAH TENTANG NEW NORMAL(?)”

Dimulai pada senin (8/6/2020). Era kenormalan baru atau New Normal mulai diberlakukan dibeberapa daerah. Kegiatan yang sebelumnya dibatasi dengan ketat atau ditutup mulai direlaksasi dengan syarat memperhatikan protokol Kesehatan. Relaksasi aktifitas sosial ini digalang pemerintah dengan harapan dapat mengembalikan produktivitas perekonomian Indonesia sehingga mampu merekontruksi keminusannya dan mencapai Kesehatan ekonomi. Selayaknya kebijakan lainnya, kebijakan new normal tentu mengundang pro dan kontra di tengah masyarakat. Muhammadiyah merupakan salah satu pihak yang tampil menolak kebijakan new normal berdasarkan kacamatanya yang mentaksir pemerintah cenderung memaksakan keadaan. Terlebih saat laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan bahwa pandemi Covid-19 masih belum dapat diatasi. Oleh karena itu Muhammadiyah mempertanyakan dasar kebijakan yang dilakukan pemerintah dalam melonggarkan aturan PSBB dan memulai new normal. Ke tu a Umu m P i mpi n a n P u s at Muhammadiyah Haedar Nashir meminta pemerintah lebih mengedepankan kesehatan masyarakat disbanding dengan mengedepankan Keselamatan ekonomi. Menurutnya jika angka positif covid-19 masih tinggi diharapkan pemerintah tidak buru-buru dalam menerapkan kebijakan new normal. Beliau dengan tegas berkata, ”penyelamatan ekonomi memang penting, tapi yang tidak kalah pentingnya adalah Kesehatan jiwa masyarakat ketika wabah covid19 belum dipastikan turunnya.” Sementara Sekretaris Umum (Sekum) Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti mengaku lebih setuju dengan penggunaan istilah realitas

b ar u at au n e w re a l it y d ar ip a d a menggunakan istilah era kenormalan baru atau new normal dalam situasi pandemi virus corona (C ovid-19). B eliau mengatakan, new reality lebih bersifat netral dibanding istilah new normal yang sering digaungkan oleh pemerintah. "Karena itu (new reality) lebih bersifat netral dan kemudian lebih mudah untuk kita menjelaskannya," kata Abdul dalam disuksi online bertajuk "Tata Hidup Baru ( e Normal Life): Prespektif Agamaagama", Senin (8/6/2020). " New normal itu ada dimensi, ada dimensi moral dan ada dimensi ideologinya sebenarnya kalau dikasih lebih jauh," ujar dia. Menurut Abdul Mu'ti, harus ada tolak ukur tersendiri terkait istilah new normal. Bahkan, lanjut dia, dalam konstruksi undang-undang tidak mengenal istilah new normal. "Cuma karena istilah ini dikemukakan oleh seorang pemimpin negara jadi kita pun seperti harus hirukpikuk dengan istilah itu," ucapnya. Kendati demikian, Abdul Mu'ti menilai istilah new reality tidak perlu lagi diperdebatkan. Ia pun menyarankan pemerintah untuk fokus menyelesaikan masalah yang muncul karena pandemi Covid-19. "Bagaimana mereka yang kehilangan pekerjaan harus kita upayakan untuk bisa tetap kembali bekerja," tutur dia. "Bagaimana situasi di mana anak-anak tidak bisa belajar sekolah sebagaimana biasa Kemudian, harus tetap bisa belajar dengan sebaik-baiknya," ucap (Tim Jurnalis Dekombat, 2020) Abdul Mu'ti.

4


New Normal

(Tim Jurnalis Dekombat, 2020)

5


Suara Kader Tanggapan mengenai new normal :Belakangan kita sudah disuguhkan berbagai kebijakan pemerintah ditengah masa pandemi ini, salah satunya new normal. Kebijakan yang dikeluarkan pemerintah ini tentunya memiliki sisi negatif dan sisi positif. Sisi positif diberlakukannya new normal menurut saya itu segala aktivitas sehari-hari dapat beroperasi lagi, terutama jika dilihat dari segi ekonomi. Dari segi ekonomi inilah akan banyak aksesakses yang dibuka seperti pasar, mall, bandara, pabrik, dan lain sebagainya. Ketika akses-akses tersebut kembali dibuka, tentunya Melynia Kartika Kader IMM FEB UMY 2019 banyak masyarakat yang akan kembali bekerja sehingga dapat kembali digenjot. New normal ini dilakukan pemerintah agar perekonomian kita tidak terus-menerus mengalami resesi akibat covid-19. Jika dilihat dari sisi negatif menurut saya masih banyak masyarakat-masyarakat kita yang terinfeksi virus covid-19, dengan diberlakukannya new normal justru malah menambah gelombang baru untuk penyebaran covid-19. Ketika banyak masyarakat yang terinfeksi, maka pihak rumah sakit juga akan kewalahan dalam melayani pasien covid. Perlengkapan rumah sakit juga terbatas seperti APD, jumlah dokter yang menangani, dan lain sebagainya. Dalam memberlakukan fase new normal ini sebaiknya pemerintah perlu menimbang dampak baikburuknya bagi khalayak umum, terutama masyarakat. Penerapan protokol kesehatan harus diawasi dengan ketat, menambah segala macam keperluan rumah sakit, dan memberikan kebijakan yang tepat guna agar mudah dipahami oleh masyarakat.

Saat ini berbagai daerah berlomba menerapkan kebijakan new normal dalam berbagai sektor. Misalnya sektor ekonomi dan pariwisata menjadi point utama dalam penerapan kebijakan new normal. Tapi tidak untuk sektor pendidikan. Masa pandemik, sektor pendidikan condong dalam memanfaatkan media sosial dan conference untuk menuntaskan kurikulum yang terbengkalai. Pro kontra terkait kebijakan tersebut bermunculan. Banyak kanal berita menyebutkan para siswa dan mahasiswa kesulitan dalam mengakses pendidikan era new normal. Naik turun gunung hanya sekedar ikut kelas dan berucap "iya paham" dan "terimakasih". Beberapa yang bernasib sial karena jatuh dari atas atap rumah karena kendala jaringan. Nasib naas bagi orang miskin termajinalkan, dituntut menerima kenyataan terkena phk massal dan memikirkan anaknya yang merengek minta dibelikan hp Muhammad Husain Salam Sekretaris Umum IMM FEB UMY 2019/2020 untuk menunjang proses pendidikan~

6


“

Opini Kader New Normal Menurut saya pribadi New Normal di negara kita Indonesia itu belum

waktunya karena apa? Di Indonesia penyebaran covid-19 meningkat nggi penyebaran virusnya dalam waktu sehari bisa meningkat sampai 1000 orang posi f Covid-19, dengan demikian rencana Pemerintah untuk menerapkan New Normal di Indonesia belum tepat, menurut saya pemerintah terlalu gegabah meminta masyarakatnya menjalankan atau menerapkan New Normal, Pemerintah sendiri Mempunyai penilaian bahwa New Normal adalah langkah paling realis s saat ini mengingat tekanan ekonomi negara dan belum adanya kepas an k a p a n p a n d e m i c C o v i d - 1 9 b e r a k h i r. Masyarakat Indonesia sebagian besar menganggap New Normal itu keadaan sudah aman padahal Covid-19 belum berakhir sehingga di perlukan pola hidup sesuai aturan pemerintah untuk memutuskan tali rantai penyebaran Covid-19, tapi kenyataannya masyarakat Indonesia sebagian besar belum menyadarinya pen ngnya anjuran pemerintah Nanda Suryo Budi Prasetyo seper penggunaan masker, dll. Sedangkan Kader IMM FEB UMY dari WHO konsep menerapkan New Normal dak dapat dilakukan begitu saja dengan akan menerapkan New Normal melakukan physical distancing, sedangkan sangatlah tepat tapi kalau menurut WHO untuk negara yang akan melak- s e k a r a n g m e n u r u t s a y a sanakan New Normal adalah negara yang akan Pemerintah terlalu gegabah. menerapkannya harus memiliki buk bahwa K a l a u P e m e r i n t a h s u d a h penularan Covid-19 di wilayahnya bisa dikenda- m e n e r a p k a n N e w N o r m a l likan, sedangkan di Indonesia itu sendiri sangat Pemerintah harus tegas dalam lah banyak berkembang Virus Covid-19, jadi menindak masyarakat yang untuk New Normal di Indonesia belum waktu- melanggar anjuran pemerintah nya diterapkan kalau semisal di Indonesia untuk memutus rantai penyepenyebaran Virus Covid-19 sudah mereda baran Virus Covid-19. atau hampir sudah dak ada pemerintah (Tim Jurnalis Dekombat, 2020)

7


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.