Rakyat Memantau

Page 24

BAB I

Posisi

A

da satu lelucon tentang sebutir jagung dan ayam.12 Entah kenapa, ada seseorang merasa dirinya sebagai sebutir jagung. Setiap bertemu dengan ayam, dia selalu menggigil ketakutan. Takut dipatok. Dokter menasehati, melakukan terapi selama beberapa minggu, dan akhirnya pasien itu sadar, kalau dirinya adalah manusia, bukan sebutir jagung. Sesaat pasien keluar dari ruang dokter, dia berbalik masuk lagi, gemetar ketakutan. Dia melaporkan bahwa ada ayam di depan, dan dia takut ayam itu akan memakannya. “Saudaraku” kata dokter, “Anda tahu betul bahwa Anda bukan sebutir jagung, tetapi seorang manusia.” “Tentu saja, saya tahu itu,” jawab pasien, “tetapi apakah ayam itu mengetahuinya?” Lelucon itu mau kami tempatkan pada apa yang terjadi pada pengaturan legalitas kayu di Indonesia. Tentu saja ayam akan tahu kalau orang tersebut bukan sebutir jagung. Demikian halnya akademisi dan aktivis masyarakat sipil yang memperjuangkan masyarakat adat mengetahui bahwa masyarakat adalah pihak yang paling dekat baik pengetahuan maupun penglihatan sehari-hari atas sumber daya alam yang ada di Indonesia.13 Namun, pengelolaan sumber daya alam selama ini masih menggunakan pendekatan pengetahuan akademik.14 Pasca pemerintahan orde baru di Indonesia, slogan pelibatan hingga pengarusutamaan masyarakat adat/lokal dalam 12 Kisah ini sering diutarakan oleh Filsuf nyentrik kelahiran Slovenia bernama Slavoj Zizek. Kami adopsi dari karya terbarunya yaitu Zizek, Pandemik! Covid-19 Mengguncang Dunia, 3. 13 Afiff dan Lowe, “Claiming Indigenous Community.”; Carson dkk., “Indigenous Peoples’ Concerns About Loss of Forest Knowledge.” 14 Untuk pengelolaan sumber daya alam khususnya hutan yang menggunakan pendekatan akademik kehutanan, lihat Peluso, Hutan Kaya Rakyat Melarat.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.