3 minute read

Bahas Pengembangan Spot Wisata yang Menarik

Trenggalek, Jatim Pos

Kepala Dinas Kebuda­ yaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, Hudiyono melakukan kunjungan ke

Advertisement

Pantai Mutiara Trenggalek pada Selasa(22/02/23).

Pantai ini terletak di Desa

Wisata Tasikmadu yang merupakan juara I Sadewa

(program Bupati Trenggalek

Seratus Desa Wisata) untuk kategori Kelemba

“Alhamdulillah, Selasa siang tadi bisa membersa­ mai Ibu Gubernur Jawa Timur berkunjung ke Pantai

Mutiara Trenggalek. Kali ini dalam kegiatan peninjauan lapangan untuk penilaian

Satyalancana Wira Karya

Bidang Pemerintahan dalam

Pengelolaan, Pengembangan dan Pembangunan Kelautan,” ujar Hudiyono.

Dalam kunjungannya, Kadisbudpar berdiskusi dengan Ketua Pokdarwis Pantai Mutiara yang juga Ketua LMDH dan KUPS, Marsum dan Ketua Pokmaswas Pantai Mutiara, Kacuk Wibisono.

“Pantai di pesisir Selatan ini luasnya 6,8 hektar di wilayah Perhutani KPH Kediri. Pengelolaan pantai di darat dikelola oleh Pokdarwis beranggotakan 26 orang. Sedangkan pengelolaan di air dikelola oleh Pokmaswas,” papar Hudiyono.

Pantai Mutiara ini sudah pernah menjadi tempat penyelenggaraan kejuaraan nasional Paddle Board. Guna mendukung perkembangan teknologi, Pantai Mutiara juga telah memiliki aplikasi e­ticketing untuk pembelian tiket dan memiliki QRCode PeduliLindungi.

Pengelola juga mempertahankan pohon dengan tidak menebang pohon. Jumlah kios diatur dalam AD/ART sehingga dapat mempertahankan estetika. Pokdarwis Pantai Mutiara telah mendapatkan edukasi melalui kegiatan Penguatan Desa Wisata oleh

Disbudpar Jatim. “Ibu Gubernur bersama Bupati Trenggalek juga melakukan proses transplantasi terumbu

Menyaksikan Langsung Proses Penanaman Terumbu Karang

go, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Situbondo, dan Kabupaten Sumenep. Total cakupan rehabilitasi ini sebesar 2,4 Ha.

Gubernur Khofifah juga mengunjungi Rumah Apung dan Keramba Jaring Apung, Rehabilitasi Terumbu Karang, Rumah Ikan dan Underwater Restocking, Ekowisata Bahari serta gelar produk UMKM.

“Apartemen ikan ini juga akan menghidupkan dan menambah spesies ikan yang selama ini berkembang di kawasan Pantai Mutiara Trenggalek,” ungkapnya.

karang berbentuk love di Pantai Mutiara. Semoga menjadi rumah yang nyaman bagi ikan­ikan dan menjadi spot wisa­ ta yang menarik. Tetap healing dengan menjaga laut agar tetap lestari yo rek,” pungkas Hudiyono. (iz)

Rasakan Manfaat Ekowisata

Bahari dari Pemprov Jatim

Gubernur Khofifah bersama rombongan meninjau terumbu karang di Pantai Mutiara Trenggalek.

G

UBERNUR Jawa

Timur Khofifah Indar Parawansa bersama

Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menanam terumbu karang di Kawasan Pantai Mutiara

Trenggalek, Selasa (21/2).

Gubernur perempuan pertama Jatim ini mengatakan, bahwa ini dilakukan sebagai uoaya untuk membawa Jawa

Timur ke era Blue Economy.

“Blue Economy ini adalah pemanfaatan sumber daya laut yang memperhatikan keberlangsungannya.

Imbasnya terlihat jelas pada pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan, dan lapangan kerja di lingkungan bahari yang berdampak positif pada kesehatan ekosistem laut,” katanya.

“Tata ruang laut ini kita coba kembangkan di Kawasan Pantai Mutiara, Pantai Prigi dan area Trenggalek.

Ekosistem laut ini bisa menjadi pintu masuk untuk transisi ke Blue Economy,” lanjutnya.

Di Pantai Mutiara, Gubernur Khofifah memperhatikan dan terlibat secara langsung dalam proses penyiapan terumbu karang untuk ditanam di dasar laut.

Tak berhenti di sana, rombongan lalu ke Rumah Apung dan Keramba Jaring Apung, Rehabilitasi Terumbu

Karang, Rumah Ikan dan Underwater Restocking menggunakan perahu cadik. Didampingi Bupati Trenggalek

Mochamad Nur Arifin Mantan Mensos RI itu menyaksikan langsung proses penanaman terumbu karang.

Berbeda dari biasanya, media dasar penanaman itu berbentuk hati. Ini menyimbolkan cinta masyarakat Jatim, terutama Gubernur Khofifah, kepada alam dan laut beserta biota di dalamnya.

“Ini bentuk dasar media tanamnya menarik sekali. Bentuknya hati, cinta. Ini melambangkan cinta kita semua terhadap terumbu karang dan ekosistem laut di sekitar kita,” ujarnya.

Proses penanaman terumbu karang pun berjalan lancar dengan Cak Ipin sapaan akrabnya menyelam untuk meletakkan media tanam yang telah disiapkan oleh Gubernur Khofifah. Penanaman terumbu karang itu sendiri dilakukan di kedalaman 5 meter sampai 6 meter dengan luasan 250 m x 600 m. Sebelumnya, telah dilakukan penanaman terumbu karang di kedalaman 11 m.

Rehabilitasi terumbu karang ini pun bukan pertama kalinya. Tahun 2022 lalu, Pemprov Jatim menginisiasi penanaman terumbu karang di beberapa kabupaten. Yaitu, Kabupaten Proboling­

Ekowisata laut ini menjadi hidup mengikuti bantuan yang diberikan oleh Pemprov Jatim.

Sejalan dengan Gubernur Khofifah Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menyampaikan bahwa dalam rangka menjaga ekosistem bawah laut replantasi terumbu karang di bawah laut kawasan Pantai Mutiara manfaatnya telah dirasakan masyarakat.

“Nelayan sekitar sudah merasakan. Katanya banyak gurita dan ikan­ikan lain yang mulai masuk ke wilayah ini,” ucapnya

Guna menjaga ekosistem bawah laut yang sudah mulai membaik ini, Cak Ipin bersama Pokmas telah memasang bola­bola merah yang mengapung sebagai tanda bahwa dibawah terdapat rumah ikan dan replantasi terumbu karang. “Juga sebetulnya rumah apung berfungsi sebagai tempat pengawasan,” kata Cak Ipin. (iz)

BupatiTrenggalekMochamadNurArifin(kiri)berbincangdengan Kadisbudpar Jatim Hudiyono (kanan)

SEJAK tahun 2019, Pemprov Jatim itu memberikan bantuan yang disampaikan secara langsung oleh Gubernur Khofifah Indar Parawansa berupa kapal ekowisata bahari, alat selam, alat konservasi penyu, serta sarana budidaya biota laut.

Selain itu diberikan alat tangkap ikan, pembuatan garam, pengolahan dan pemasaran produk maritim. Ini berimbas pada kebangkitan ekonomi masyarakat pesisir sebab hasil tangkapan dan budidaya mereka kini memiliki nilai tambah dari segi pengemasan.

Ketua Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Rembeng Raya Kacuk Wibisono mengungkapkan bahwa atas bantuan dari Pemprov Jatim banyak sekali manfaat yang dirasakan terutama oleh Pokmas sendiri.

“Karena kita terfokus pada pelestarian bawah laut, jadi dengan bantuan rumah ikan dan transplantasi terumbu karang membuat ekosistem bawah laut di Pantai Mutiara semakin membaik,” katanya Hal tersebut disebutkannya karena banyaknya biota laut seperti gurita, ikan momo (sirip kuning) dan ikan­ikan lainnya muncul dilokasi ini.

“Karena dulu ekosistem bawah laut di Pantai Mutiara ini sangat kurang. Tidak banyak terumbu karang dan ikan yang ada disini,” kata Kacuk.

“Masyarakat sangat terbantu dengan berbagai macam bantuan dari Pemprov Jatim. Dari sisi ekosistem bawah laut hingga sektor wisata sangat signifikan kami rasakan. Tapi kami tetap menerapkan fungsi pengawasan baik bawah laut maupun kebersihan pantai,” ujarnya. (iz)

This article is from: