2 minute read
AGAMA
MERAJUT CINTA YANG SAMA
Ketika kita menengok sejenak lembaran waktu masa lampau, ternyata tak pernah ada agenda kita hari ini untuk bertemu, bertatap muka melalui alam maya, meski mungkin ada celah yang hampa. Kita tengah melangkah dalam savana masa, ketika tak ada jabat tangan dan kita saling menyembunyikan senyuman, kisah kesabaran sedang digelar untuk menyaksikan kuasa Sang Akbar, kisah mawas diri sedang diuji, untuk terus mendekat Ilahi Robbi.
Advertisement
Lembar-lembar layar cahaya melintas, seakan tiada batas, menggantikan LCD, kursi, dan meja di ruang-ruang kelas, membentang wacana panjang tentang bahasa dan sastra, mengolah akal dan rasa dalam kanvas karya penuh makna, mengantar anak negeri mengasah talenta mewujudkan asa, kita sedang menorehkan sejarah, ketika kita tidak menyerah, ketika keyakinan, usaha, dan doa masih terus menjadi rahmah.
Ini adalah silaturahim bulan Syawal tahun kedua, lewat tatap maya, setelah melewati anugerah Ramadan yang mulia, alangkah indah menjaga kebersamaan keluarga Fakultas Sastra, fakultas yang diwariskan pejuang pendidikan yang mencintai bangsanya, membangun prasasti keilmuan dan kreativitas seni, bahasa, dan sastra, semangatnya menaungi civitas akademika mendidik dan berinovasi, untuk mewujudkan kejayaan bangsa dan negeri.
Lembar-lembar kitab telah dibaca, aksara-aksara telah dituliskan, gambar demi gambar telah dipajangkan, suara-suara telah diperdengarkan, dari tangan-tangan perkasa, dari tangan-tangan yang mengalirkan talenta, dari kalbu yang dirasuki rindu, mengolah waktu memenuhi perintah-Mu, dari setiap napas yang mengalir membubung dalam sujud dan tengadah pada-Mu, semua akan menjadi catatan dalam jurnal panjang sajadah semesta, semoga halaman-halamannya penuh cahaya.
Epos ini dibentang di ruang Fakultas Sastra, kita dipilih menjadi bagian pelakon menuju shirath yang sama, kita berakar dari dalam tanah yang sama dalam degup nadi yang sama, kita berjalan beriring, kita berjalan bersanding. Kita adalah ruh yang disatukan dengan cinta, cinta yang mengalir dalam dedikasi untuk mengabdi, cinta yang melodinya tak selalu diperdengarkan, tapi nadanya terus dirasakan. Segenap pengabdian dan dedikasi dalam mendidik dan mengajar, semoga menjadi amal salih yang terus ditebar, menghias sanubari, melesat ke lazuardi menjadi gemerlap sinar, meski tengah pandemi dan perubahan berlangsung amat gencar, semoga sehat, semangat, dan semakin tegar, kita telah dipilih menjadi bagian pilar, menuju Indonesia maju pada era Merdeka Belajar.
Sejenak kita kenang para pejuang yang telah berpulang, kita tak kan pernah mampu membayar ‘hutang’, terima kasih dan doa yang tak lekang atas semua pengabdian dan jerih payah, untuk Prof. Wojo, KH Imam Hasan, Prof. Samsuri, Ibu Dedy S. Winata, Pak Suwarno, Pak Kaprawi, Pak Eko Wahanto, dan tendik lainnya, rasanya belum lama kita masih bersua, kini mereka telah kembali ke haribaan Robb-Nya, semoga kita mampu meneruskan pengabdiannya.
Kita meniti bulan Syawal yang mulia, menyempurnakan ibadah Ramadan yang telah purna, menyisakan kerinduan panjang dan ketakutan lantaran diri masih berlumur dosa, jika saja mampu, ingin mengunjungi setiap kalbu, mengetuk setiap pintu untuk mendapatkan keikhlasan dan ampun, lantaran diri ini tahu masih dirundung salah dan khilaf, izinkan dengan kalbu berdebar diri, menunggu kabar cinta dan danau maaf.
Kita tetap di sini, di Fakultas Sastra merajut cinta yang sama, menebarkan manfaat meraih hidup lebih bermartabat, bekerja keras mewujudkan mimpi generasi milenial, melakukan inovasi mengembangkan karya intelektual, mengabdi kepada sesama agar hidup menjadi lebih mulia, di hadapan Sang Pencipta kita mengabdi pada negara, semoga menjadi ibadah yang diridhoi-Nya.
Narasi Halal bi Halal FS UM Malang, 30 Ramadan 1442 H Yuni Pratiwi
30
| Komunikasi Edisi 334