24 minute read
SEPUTAR KAMPUS
H
Advertisement
ubungan Internasional Universitas Negeri Malang (HI UM) menggelar Sosialisasi Internasional Credit Transfer (ICT) yang dilaksanakan secara bertahap. Tahap pertama dilaksanakan pada 22 April 2021. Acara digelar secara virtual melalui aplikasi Zoom Meeting yang dimulai pada pukul 13.00 WIB.
Acara dihadiri oleh Wakil Dekan I dari semua fakultas dan beberapa dosen serta staf kependidikan terkait. Program Transfer Kredit Internasional atau yang lebih dikenal dengan ICT ini merupakan program baru inisiasi pemerintah untuk mengakui beban kerja atau prestasi yang diperoleh mahasiswa dari suatu lembaga pendidikan tinggi ke lembaga pendidikan lainnya yang berada di luar negeri.
Evi Eliana, S.S., M.A., Ph.D selaku Direktur HI UM mengungkapkan bahwa program ICT dapat diikuti oleh mahasiswa S1, S2, dan S3 dengan jenis program kuliah, magang ataupun tugas akhir. ”Program ICT 2021 ini dapat diikuti oleh mahasiswa S1, S2, dan S3. Hal ini bertujuan agar mahasiswa merasakan bagaimana pengalaman kuliah di luar negeri,” Ujar Evi.
Sebelum terlibat di dalam program, tentu mahasiswa akan memperoleh penjelasan tentang komponen dalam pembiayaan ICT 2021, persyaratan mahasiswa, dan berkas yang harus dilengkapi oleh mahasiswa terpilih yang akan mengikuti program ini, salah satunya adalah mahasiswa harus memiliki sertifikat kemampuan bahasa asing sesuai dengan persyaratan dari universitas mitra yang dituju. Dalam pelaksanaannya, program ini membutuhkan kerja sama antara pihak Tim HI dengan pihak fakultas.
Evi berharap agar banyak mahasiswa yang tertarik dan siap dalam mengikuti program ICT 2021 demi menyongsong masa depan mahasiswa itu sendiri karena saat ini mobilitas internasional sangat mudah dilakukan. “Harapan kami, semoga banyak mahasiswa yang tertarik dan menyiapkan dirinya dalam melaksanakan program ini karena butuh kesiapan yang matang seperti tes bahasa inggris dan masih banyak lagi.
Saat ini, mobilitas ke luar negeri sudah mudah, manfaatkan hal tersebut untuk mendorong generasi cerdas bangsa.” Ujar Evi. Di akhir wawancara, Evi menyampaikan bahwa program ICT akan terus berjalan dan berkembang dengan dukungan dari semua pihak.
Berlian
14
| Komunikasi Edisi 334
KKN Kebangsaan 2021: Siap Mengabdi di Jambi!
Sudah menjadi satu ketentuan umum bahwa perguruan tinggi di Indonesia menjadikan Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebagai salah satu mata kuliah wajib. KKN merupakan kegiatan yang memadukan Tri Dharma Perguruan Tinggi, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. KKN lebih difokuskan kepada mahasiswa dalam mengasah dan menyalurkan kemampuannya untuk masyarakat. Mahasiswa yang melaksanakan KKN didorong untuk mengulas pembelajaran yang diperoleh di kampus dan menerapkannya dalam praktek langsung dengan terjun ke masyarakat untuk menghadapi masalah dan memberikan solusinya. KKN tentu akan memberikan efek positif bagi mahasiswa, perguruan tinggi, masyarakat, dan pemerintah.
Selaras dengan hal tersebut, KKN juga sudah menjadi kegiatan wajib dan bersifat nasional bagi perguruan tinggi. Menariknya, beberapa perguruan tinggi tidak membatasi daerah pengabdian pada wilayahnya saja tetapi juga hingga ke berbagai daerah, kabupaten, kecamatan, bahkan daerah terpencil dan tertinggal yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. KKN Kebangsaan dimaksudkan untuk mengembangkan soft skill dan mematangkan kepribadian serta rasa percaya diri untuk menghadapi realitas kehidupan sosial di masyarakat. KKN Kebangsaan juga tidak hanya dirancang untuk memberikan pengabdian kepada masyarakat tetapi juga merupakan media belajar mahasiswa yang efektif untuk proses pembekalan diri dalam memberdayakan masyarakat. KKN akan dilaksanakan pada waktu khusus yang diberikan pihak perguruan tinggi sehingga mahasiswa mampu memfokuskan diri pada mata kuliah KKN. KKN Kebangsaan diharapkan mampu menumbuhkan jiwa patriotisme, cinta tanah air, dan memupuk jiwa kebangsaan mahasiswa.
KKN Kebangsaan dilaksanakan rutin pada setiap tahunnya. Tempat yang menjadi tuan rumah pelaksanaan juga berpindahpindah dan berbeda-beda setiap tahunnya. Pada 2020, KKN Kebangsaan terpaksa dihentikan karena menyebarnya pandemi Covid-19. KKN Kebangsaan akhirnya dilaksanakan i kembali pada 2021 dan bertempat di Jambi. Pelaksanaan kegiatan ini sudah sampai di tahap seleksi. Pada tahap seleksi ini, masing-masing perguruan tinggi mengirimkan mahasiswanya untuk mengikuti KKN Kebangsaan. Saat ini, perguruan tinggi yang tergabung dalam KKN Kebangsaan sejumlah 83 perguruan tinggi.
Universitas Negeri Malang (UM) tentu tak mau ketinggalan. UM mengikutsertakan putra dan putri terbaiknya untuk mengikuti KKN Kebangsaan 2021. Melalui proses seleksi, UM akan memilih para kandidat yang sesuai untuk mengikuti KKN Kebangsaan. Seleksi yang dilakukan terdiri dari dua tahap. Pertama, tahap administrasi lalu kemudian tahap wawancara. Ketika pendaftaran dibuka, ada 11 pendaftar yang kemudian diseleksi menjadi lima mahasiswa terpilih yang akan diberangkatkan. Mahasiswa yang berhasil lolos dan berhak mengikuti KKN Kebangsaan di antaranya adalah Ageng Rahmawan, Anna Purwandani, Andriyani, Luwis Goestafo Al Gofur, dan Nurdin Khoiruriska.
Luaran yang diinginkan dari KKN Kebangsaan adalah meningkatnya wawasan kebangsaan mahasiswa dalam mengenal tanah air Indonesia secara utuh dan siap mengabdikan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk sematamata kepentingan bangsa dan negara. Bukan hanya sekadar berpatok pada pedoman pelaksanaan KKN Kebangsaan tetapi yang paling penting adalah kemampuan memecahkan masalah dan berpikir untuk menemukan solusi dari permasalahan yang ada. “Memang kegiatan yang ada tidak akan jauh berbeda dari KKN pada umumnya tetapi yang diharapkan nantinya adalah bergunanya ilmu yang telah dipelajari di kehidupan nyata, terutama dalam lingkup sosial masyarakat.” Ujar Agung Winarno selaku Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M). Zakaria
Komunikas dok.
Tahun 42 Mei - Juni 2021 | | 15
Congratulation!
Anggota tim Nutrofin
Komunikasi dok.
Nutrofin Hantar Mahasiswa UM Boyong Dua Penghargaan Internasional
Universitas Negeri Malang (UM) kembali berbangga atas prestasi ajang internasional yang ditorehkan oleh Tim Treefused. Tim yang beranggotakan Muhammad Iqbal Najib Fahmi, Mutamimaturrosyidah, Siti Nurhalizah, Esther Margaretha Yolanda, Daffa’ Rizal Dzulfaqaar Alauddin, dan Luluk Novi Hidayanti dari mahasiwa Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) yang dibimbing oleh Agung Witjoro, S.Pd., M.Kes berhasil memboyong dua penghargaan internasional, yakni pada Malaysia Young Scientist and Exhibition (MYSCE) 2021 kategori Food Technology dengan meraih medali silver (23/04) dan pada ajang Organization for Creativity, Innovation, and Invention Promotion (OCIIP) World IP Fair 2021 kategori Food and Health dengan meraih medali emas (27/04). Keenam mahasiswa tersebut menciptakan sebuah produk berupa minuman yang kaya akan manfaat bernama Nutrofin.
Nutrofin merupakan produk inovasi minuman infused water yang berbahan dasar tumbuhan obat tradisional yang ada di Indonesia yakni Lengkuas Merah (Alpinia Purpurata), Mengkudu (Morinda Citrufolia), Jeruk Nipis (Citrus Aurantiifolia), dan Bunga Telang (Clitoria Ternatea). Nutrofin dikemas menjadi minuman kekinian agar dapat dikonsumsi oleh semua kalangan usia dengan sedikit tambahan bahan pelengkap lainnya. Minuman yang mengandung senyawa aktif skopoletin ini bermanfaat sebagai antivirus, penurun tekanan darah, vasodilatasi pembuluh darah, memperlancar pembuluh darah, dan menurunkan kolesterol.
Produk Nutrofin telah dibuat sejak akhir tahun 2020 untuk kegiatan perlombaan Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) dari internal UM. Produk tersebut juga telah dipasarkan pada masyarakat umum secara langsung dan online sejak beberapa bulan terakhir sebelum dilombakan pada ajang internasional. “Tentu saja kami sangat senang atas pencapaian dari produk yang kami ciptakan. Dengan mengikuti perlombaan ini, kami memperoleh banyak pengalaman. Saya juga berharap produk Nutrofin bisa dikembangkan lebih baik lagi, menjadi produk yang disukai, bermanfaat bagi masyarakat serta dapat meraih berbagai penghargaan lainnya,” Tutur Luluk, salah satu anggota Tim Treefused yang meraih penghargaan internasional.
Luluk juga berharap agar generasi muda yang lain dapat lebih peka terhadap permasalahan yang dihadapi saat ini dengan jalan menciptakan produk yang inovatif dan berguna bagi masyarakat luas. “Manfaatkan masa pandemi Covid-19 untuk lebih produktif dengan menciptakan hal-hal yang bermanfaat. Semoga mahasiswa UM yang lain dapat lebih berprestasi dan membawa nama UM lebih baik lagi melalui berbagai prestasi yang ditorehkan, baik di kancah nasional maupun internasional. Tetap semangat dan terus berjuang!.” Tutup Luluk. Wafiq
16
| Komunikasi Edisi 334
Tingkatkan Publikasi, UM Luncurkan JurnalJurnal Baru
Publikasi artikel ilmiah dalam sebuah jurnal, telah menjadi kewajiban dan tuntutan dari pemerintah yang harus dipenuhi oleh setiap dosen dan instansi perguruan tinggi. Hal tersebut merupakan salah satu poin penting dalam menjalankan fungsi Tri Dharma Perguruan Tinggi. Oleh karena itu, berbagai cara perlu ditempuh untuk meningkatkan jumlah dan mutu publikasi, salah satunya adalah dengan menciptakan jurnal-jurnal baru yang didasarkan pada perubahan peraturan Universitas Negeri Malang (UM) No. 9 tahun 2021 yang di dalamnya menjelaskan bahwa Tugas Akhir/Skripsi ditulis dengan format artikel dan siap untuk diterbitkan (30/04). “Tidak hanya skripsi, tugas kuliah dalam artikel ilmiah pun bisa. Intinya semua hasil kegiatan akademik karya civitas UM diterbitkan di jurnal tersebut atau jurnal lain dalam/luar UM,” Jelas Aji Prasetya Wibawa, S.T., M.MT., Ph.D selaku Koordinator Pengelolaan Jurnal UM.
Dr. Markus Diantoro, M.Si selaku Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UM juga menjelaskan bahwasanya terdapat banyak hal yang mendorong munculnya jurnal-jurnal tersebut. Di antaranya adalah banyaknya artikel hasil skripsi yang tidak diterbitkan, ketidakseriusan dalam penyusunan karena tidak adanya pengujian dan penerbitan ke publik, hanya disimpan dalam repositori UM serta secara teknis banyak ketakseragaman kualitas dan kuantitas dalam tulisan yang bernama skripsi, jika dikaitkan dengan referensi/sitasi. Selain itu, tujuan yang tidak kalah penting dari munculnya berbagai jurnal ini adalah untuk menampung banyaknya potensi naskah yang siap dipublikasi selain jurnal UM yang sudah ada, dan dapat dipublikasi di tempat lain baik nasional maupun internasional. Kedelapan jurnal baru yang saat ini dimiliki oleh UM meliputi Jurnal Pembelajaran, Bimbingan, dan Pengelolaan Pendidikan yakni jurnal yang dikelola oleh Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Journal of Language, Literature, and Arts (JoLLA) yakni jurnal yang dikelola oleh Fakultas Sastra (FS), Jurnal MIPA dan Pembelajarannya (Journal of Mathematics, Science, and Instruction) yakni jurnal yang
Kumpulan jurnal baru UM
dikelola oleh Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Jurnal Ekonomi, Bisnis, dan Pendidikan yakni jurnal yang dikelola oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Sport Science and Health yakni jurnal yang dikelola oleh Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK), Jurnal Inovasi Teknologi dan Edukasi Teknik yakni jurnal yang dikelola oleh Fakultas Teknik (FT), Flourishing Journal yakni jurnal yang dikelola oleh Fakultas Pendidikan Psikologi (FPPsi), dan Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial yakni jurnal yang dikelola oleh Fakultas Ilmu Sosial (FIS).
Pengelolaan jurnal yang ada di UM memiliki kendala yang terletak pada sirkulasi naskah atau artikel. Kendala tersebut selaras dengan apa yang disampaikan oleh Aji. Untuk menghasilkan terbitan yang bagus, jurnal yang ideal harus mempunyai banyak stok naskah, reviewers yang cekatan, dan editor yang tegas. Namun, kenyataannya tidak semua jurnal mempunyai komponen tersebut. “Pengelola jurnal perlu modal idealisme, istiqomah, dan ikhlas karena mengembangkan jurnal butuh kesabaran,” Jelas Aji. “Jurnal bukan hanya wadah publikasi tetapi juga wajah institusi. Semakin bagus terbitan dan pengelolaan jurnal UM, semakin harum nama UM di dunia pendidikan nasional maupun internasional. Aktifitas pengelolaan dijaga, tetap mengedepankan kualitas daripada kuantitas. Ibarat pengelolaan jurnal adalah kancah Baratayudha, lima orang Pandawa jauh lebih unggul dari 100 Kurawa,” Tuturnya.
Wafiq
Tahun 42 Mei - Juni 2021 | | 17
STQ 2021, Wujudkan Jawara Terbaik Kafilah UM P
ada bulan April (26–29/04), Universitas Negeri Malang (UM) telah menyelenggarakan Seleksi Tilawatil Quran (STQ) 2021 secara daring dan luring untuk memilih jawara terbaik Kafilah UM. Pelaksanaan STQ UM resmi dibuka langsung oleh Wakil Rektor III UM, Dr. Mu’arifin, M.Pd secara daring, melalui platform Zoom meeting pada Senin (26/04) dengan mengangkat tema Mari sukseskan STQ, Menuju MTQ Mahasiswa Nasional ke17 Tahun 2021. Pelaksanaan pembukaan STQ UM dihadiri oleh lebih dari 150 peserta. Pembukaan acara diselenggarakan untuk meresmikan acara sekaligus mengawali perkenalan dengan para peserta yang terangkum dalam technical meeting. Moh. Fery Fauzi, S. Pd., M.Pd.I selaku Ketua Tim Pemenangan Kafilah UM Ajang Musabaqah Tilawatil Quran Mahasiswa Nasional (MTQMN) dan Ketua Pelaksana STQ UM juga mengungkapkan bahwa STQ merupakan acara rutin yang setiap tahunnya diselenggarakan oleh UM. Hanya saja, mekanisme STQ di tahun ini cukup berbeda karena adanya pandemi.
Pelaksanaan STQ UM dimulai dengan pembukaan pendaftaran. Mahasiswa UM dapat memilih satu di antara dua jalur pendaftaran yakni jalur pendaftaran umum atau jalur undangan. Pendaftaran dilakukan secara daring dengan disertai beberapa persyaratan, salah satunya adalah mahasiswa tidak berusia lebih dari 24 tahun. Dalam pencariannya untuk menemukan jawara terbaik kafilah UM, STQ 2021 membuka 16 cabang seleksi MTQMN, di antaranya Musabaqah Tilawatil Quran, Musabaqah Tartilil Quran, Musabaqah Qira`at Sab`ah, Musabaqah Hifzhil Quran, Musabaqah Khattil Quran, Musabaqah Fahmil Quran,
Salah satu seleksi Musabaqoh syarhil Qur'an
Musabaqah Syarhil Quran, Musabaqah Karya Tulis Ilmiah Kandungan Al Quran, Musabaqah Debat Ilmiah Kandungan Quran dalam Bahasa Arab dan Inggris, Musabaqah Desain Aplikasi Komputer Al Quran, dan Musabaqah Pembacaan Kitab Maulid Nabi Muhammad SAW. Proses seleksi ditutup dengan penetapan hasil akhir penjurian yang diperoleh pada tanggal 29 April, bertepatan dengan Nuzulul Quran kala itu. Seluruh mahasiswa yang lolos proses seleksi awal akan dibina lebih lanjut selama 2–3 bulan yakni dari Juni hingga Juli 2021. Selain itu, seleksi khusus akan diselenggarakan terhadap mahasiswa baru yang berasal dari jalur prestasi untuk nantinya dipilih dan diseleksi kembali, bersama dengan peserta yang lolos seleksi di jalur pendaftaran umum.
“Terkait strategi dalam STQ tahun ini, kami tidak berhenti di tahap seleksi saja karena nantinya akan ada pembinaan lebih lanjut bagi peserta yang lolos seleksi. Jadi, belum tentu peserta yang lolos pada seleksi awal akan menjadi bagian dari Kafilah UM sehingga dalam setiap cabang akan ada lebih dari satu calon yang terpilih. Tentu kami akan memantau bagaimana persaingan di antara para peserta kelak sehingga dapat memberi keputusan yang terbaik dan memilih siapa saja yang akan maju dalam ajang MTQMN.” Jelas Fery. Pelaksanaan STQ UM dilakukan untuk memilih insan terbaik bagi Kafilah UM yang siap berkompetisi di MTQMN 2021. Kegiatan ini diharapkan dapat membantu mewujudkan sosok kafilah terbaik UM yang dapat menghantarkan UM menjadi jawara sebanyak lima kali berturutturut pada ajang MTQMN 2021. Niken
18
| Komunikasi Edisi 334
Hasil inovasi frozen food
Inovasi Frozen Food, Olah Kedelai Jadi Pengganti Daging
Umumnya, frozen food dibuat dari daging ayam atau sapi. Namun, hal berbeda dilakukan oleh tim riset kolaborasi mahasiswa dengan dosen Universitas Negeri Malang (UM). Mereka menemukan formula ekstrak kedelai yang cocok untuk dapat menggantikan penggunaan daging dalam produk frozen food. Tim yang terdiri dari kolaborasi Kennis Rozana selaku dosen Fakultas Ilmu Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) dengan tujuh anggotanya tersebut, melakukan riset dengan menggandeng sebuah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jember yakni UD Asri Jaya. Ketujuh tim terdiri dari Nur’aini Kartikasari (dosen Jurusan Biologi UM), Dediek Tri Kurniawan (dosen Jurusan Manajemen UM), Nonny Aji Sunaryo (dosen Jurusan Teknologi Industri UM), Dimas Ricko Widyatama (mahasiswa S1 Biologi UM), serta tiga mahasiswa S1 Jurusan Bioteknologi UM yakni Mahesya Surya Saputra Ramadhan, Syafira Maharani, dan Baiq Feby Zulfiani.
Kennis Rozana selaku ketua tim riset menuturkan bahwa riset ini tidak lain bertujuan untuk membantu UMKM yang terdampak pada penurunan produksi secara drastis selama pandemi sehingga lima belas pegawai di dalamnya harus kehilangan pekerjaan. Sebelumnya, UD yang telah berjalan selama delapan tahun tersebut memang nyaris tutup. Selain itu, kolaborasi dengan UMKM dilakukan untuk melihat secara langsung potensi keberhasilan riset melalui aktivitas produksi hingga distribusi produk dan respon pasar terhadap produk.
Kegiatan riset yang bersumber dari penelitian hibah Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang diadakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) UM ini berlangsung dari 27 Maret–Agustus 2021. Dalam kurun waktu dua bulan hingga akhir Mei 2021, hasil uji organoleptik produk sudah sesuai harapan. Terdapat beberapa inovasi yang dilakukan yakni inovasi produk frozen food harga ekonomis tapi sehat dan higienis, pemanfaatan pengawet alami berbahan dasar sayuran untuk mengurangi kerugian akibat umur simpan yang terlalu pendek, penggunaan ekstrak kedelai sebagai pengganti cita rasa daging untuk mengurangi penggunaan daging dan menghemat biaya produksi, mengembangkan produkproduk makanan yang ditujukan untuk anak-anak dengan bahan dasar sayuran beraneka bentuk unik yang menarik, menggunakan campuran tepung gandum untuk menjaga tekstur produk frozen food yang dibuat agar lebih tahan lama dan berserat, serta memberikan layanan diskon untuk meningkatkan pembeli dan menyediakan layanan jasa pengiriman gratis bagi konsumen yang membeli dalam jumlah tertentu. Kennis menjelaskan, inovasi penggunaan ekstrak kedelai dilakukan untuk menekan nilai jual, tetapi cita rasa dan kandungan gizi khususnya protein pada produk tetap sama. Dalam menjalankan risetnya, pengembangan yang dilakukan oleh tim, langsung diaplikasikan kepada UMKM dengan tetap memberikan pendampingan.
“Adanya serat dalam kedelai akan membuat tekstur produk frozen food menyerupai penggunaan daging asli dengan sempurna sedangkan untuk cita rasa bergantung pada variasi komposisi dan proses perendaman ekstrak kedelai yang digunakan. Jadi, jelas produk frozen food dari ekstrak kedelai ini tidak lagi terasa seperti tempe tetapi benar-benar mendekati cita rasa daging yang sebenarnya,” Tutur Nur’aini.
Kini, tim riset sedang mengajukan perizinan produk ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan uji laboratorium. Riset tetap akan berlanjut di tahun-tahun berikutnya ke tahap optimasi produk dan perluasan pasar. Sejauh ini, UD Asri Jaya sendiri sudah menjangkau para distributor yang berada di Jember, Banyuwangi, dan Lumajang. Lebih lanjut, Nur’aini menjelaskan bahwa ke depannya tim riset akan menggandeng lebih banyak UMKM dengan menjadikan UMKM yang bermitra saat ini sebagai contoh potensial. Dirinya dan tim juga akan melakukan evaluasi terhadap protein kedelai dengan pendekatan biologi molekuler dan bantuan bioinformatika agar kandungan protein dalam kedelai bisa menyerupai kandungan protein pada daging sapi. “Baik sebagai mahasiswa maupun dosen, sebelum kita mengeksekusi ide apapun, kita utamakan dasar masalah real yang ada di sekitar kita terlebih dahulu agar peran kita sebagai akademisi bisa dirasakan langsung oleh masyarakat luas di sekitar kita.” Pesan Kennis. Diah
Tahun 42 Mei - Juni 2021 | | 19
Nama Lengkap : Noviachri Imroatul Sa’diyah TTL : Riau, 18 November 1999 Fakultas/Jurusan : Sastra/Sastra Inggris Hobi : Jalan-jalan, nonton, dan membaca Motto hidup : Growth is growth. No matter how small.
RIWAYAT PENDIDIKAN
2015–2018 MA Al Ihsan Buluh Rampai 2018–sekarang Universitas Negeri Malang
RIWAYAT ORGANISASI
2019–2020 Green Generation Indonesia 2020 UKM Al Quran Study Club 2019–2020 Youlead Club Malang 2019–sekarang BINGO (Belajar Bahasa Inggris, Yok!) 2019–sekarang Kanak Project 2021–sekarang Purna Cakra Muda Indonesia 2021–sekarang Forum Indonesia Muda Malang
RIWAYAT PRESTASI
2019 Juara 2 Musabaqah Syahril Quran di UKI Ulin Nuha IAIN Ponorogo 2019 Juara 1 Musabaqah Syahril Quran di UKI IQMA UINSA Surabaya 2019 Juara 1 Musabaqah Syahril Quran di ISEF UNAIR Surabaya 2019 Juara 2 Musabaqah Syahril Quran di MTQ UM 2019 Juara 3 Musabaqah Debat Bahasa Inggris MTQ UM 2020 Pemuda Berprestasi Provinsi Riau 2020 Delegasi Australia Indonesia Youth Exchange Program 2021 Mahasiswa Berprestasi Utama Universitas Negeri Malang
Noviachri dan Motivasinya yang Menjelma Jadi Prestasi
Humble, asyik, dan bersemangat, itulah kesan pertama saat mengobrol dengan tokoh kita kali ini. Kak Via, begitu dia biasa dipanggil. Awalnya, tak ada terbesit niat untuk mengikuti ajang bergengsi di kalangan mahasiswa. Namun, pada akhirnya Via berhasil menyabet gelar Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) Utama UM! Wah, bagaimana ya ceritanya? Tenang, Ketertarikannya dalam dunia pendidikan, lingkungan, dan literasi juga akan kita ulik bersama dalam wawancara kali ini. Penasaran? Yuk, simak liputan lengkapnya!
Apa kesibukan Anda saat ini?
Saat ini saya sedang menjalani kuliah secara daring, mengajar les, dan aktif di organisasi, seperti Forum Indonesia Muda
20
| Komunikasi Edisi 334 (FIM) Malang dan Purna Caraka Muda Indonesia (PCMI) Riau, serta di komunitas Kanak Project yang bergerak di bidang lingkungan.
Apakah Anda terkait dengan sebuah lembaga atau komunitas belajar dalam mengajar les?
Tidak, saya mengajar les secara pribadi untuk para tetangga di sekitar rumah, khususnya untuk adik-adik yang semangat belajar bersama secara gratis. Saya senang bisa membantu mereka memahami pelajaran sekolah dan tugas yang sulit. Terkadang saya juga mengajar les privat dengan sistem door-to-door ke beberapa tempat yang agak jauh dari rumah.
Selain di bidang edukasi, Anda juga aktif di bidang lingkungan melalui Komunitas Kanak Project. Bagaimana ceritanya?
Kanak Project adalah komunitas yang berfokus pada edukasi lingkungan yang menggunakan strategi fun activities untuk anak-anak usia 7–18 tahun di daerah asal saya, Provinsi Riau. Seperti yang kita ketahui, isu tentang lingkungan tidak pernah ada habisnya sehingga mengedukasi anak-anak tentang lingkungan adalah hal yang penting. Saya pribadi sangat tertarik dengan eco-friendly movement, gerakan ramah lingkungan sederhana. Yap, kita bisa mulai menjaga lingkungan dengan hal-hal kecil, seperti menggunakan tote bag sebagai pengganti plastik, beralih dari sedotan plastik, mulai menggunakan tumbler, dll.
Bagaimana dengan ketertarikan Anda di bidang literasi?
Saya sangat senang membaca, terutama
Via saat dinobatkan menjadi Mawapres 1 UM
novel fiksi dengan genre romance. walaupun tidak selalu. Saya juga senang membaca novel-novel yang memotivasi dan inspiratif seperti trilogi novel Negeri 5 Menara karya Ahmad Fuadi. Orang tua saya memang sudah mengenalkan saya pada literasi dan memfasilitasi saya dengan buku sejak kecil. Bahkan, kalau membawakan oleh-oleh atau hadiah, mereka selalu memberikan saya buku bacaan.
Mengapa Anda lebih memilih novel fiksi?
Saya tertarik dengan novel fiksi karena berbagai cerita yang ada di dalamnya bisa mengajak saya menjelajah ke dunia lain, merasakan apa yang dialami para tokoh, mengasah rasa, imajinasi, sekaligus memotivasi. Contohnya, saat membaca novel Negeri 5 Menara, saya merasa relate dengan tokoh utama dalam cerita yang berasal dari desa kecil tetapi memiliki mimpi yang besar. Novel tersebut menginspirasi saya untuk memiliki cita-cita yang tinggi, tak peduli dengan latar belakang maupun asal usul kita, selama kita bersungguh-sungguh dan berdoa, pasti kita akan mendapatkannya. Sungguh sangat memotivasi.
Mengenai Mawapres, pada April lalu Anda dinobatkan sebagai Mawapres Utama UM, bagaimana perasaan Anda?
Jujur, saya merasa sangat terkejut karena sejak awal saya merasa kurang percaya diri dan niat untuk mengikuti Mawapres terkadang naik turun. Oleh karena itu, saya pun tidak pernah benar-benar menyiapkan berbagai sertifikat yang dapat diunggulkan untuk rekap prestasi, di mana hal itu menjadi salah satu syarat untuk mengikuti seleksi Mawapres. Saya sempat merasa insecure karena para saingan saya di Mawapres adalah orang-orang yang sudah sering mengikuti kompetisi.
Apa yang kemudian membuat Anda memutuskan untuk mengikuti Mawapres?
Dorongan dari alumni dan orang-orang di sekitar saya. Salah satunya adalah kakak tingkat saya,yang juga merupakan Mawapres UM tahun lalu, Kak Sofia. Kak Sofia tidak pernah lelah untuk memotivasi saya mengikuti ajang ini. Saya juga berniat untuk menggugurkan rasa penasaran ketika dulu menjadi mahasiswa baru, ‘bagaimana sih rasanya jadi Mawapres?’ hingga pada akhirnya, saya memutuskan untuk mendaftar dan mengikuti seleksi, nothing to lose. Saya tetap belajar dan berusaha tetapi tidak terlalu ambisius.
Apa tantangan yang Anda hadapi ketika mulai bersiap hingga ke babak final?
Tantangan yang saya hadapi tentunya persiapan mental. Saya harus melawan rasa tidak percaya diri saya dan perasaan insecure. Kemudian, saya harus mempersiapkan Karya Tulis Ilmiah (KTI) dan juga melatih bahasa inggris saya. KTI adalah salah satu tantangan terberat karena saingan saya lebih berpengalaman dari saya, terutama bagi mereka yang sudah sering menjuarai lomba KTI, esai, lolos Pekan Ilmiah Mahasiswa (PIMNAS), dll sehingga saya harus berusaha lebih untuk mempersiapkan KTI.
Bagaimana dengan persiapan speech bahasa inggris?
Baik dalam persiapan KTI maupun speech, saya dan temanteman Mawapres Fakultas selalu difasilitasi fakultas untuk dibimbing oleh dosen dan senior yang sudah profesional. Sebagai contoh, untuk melatih kemampuan speech, kami berlatih bersama dengan memanfaatkan virtual meeting, melakukan sesi tanya jawab, membahas isu-isu terkini, dll sehingga terbiasa dan tampil percaya diri dengan menggunakan bahasa inggris.
Apa yang akan Anda lakukan setelah ini?
Setelah ini saya akan mempersiapkan diri untuk Mawapres Nasional. Saya harus belajar lagi, mempersiapkan mental, melengkapi berkas-berkas yang harus dipenuhi karena perjalanan tidak berhenti di sini.
Siapa yang paling berperan bagi kesuksesan Anda dalam Ajang Mawapres?
Pertama tentunya kedua orang tua saya, kemudian bapak dan ibu dosen, dan semua pihak yang ada di Jurusan Sastra Inggris dan Fakultas Sastra. Teman-teman terbaik saya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Mereka semua tidak berhenti memberikan dukungan dan semangat untuk saya hingga mencapai titik ini.
Apa pesan Anda untuk teman-teman mahasiswa UM?
Growth is growth. No matter how small. Tetaplah bertumbuh sesuai bidang dengan percaya diri, ikuti apa yang menurutmu baik dan sukai. Jangan terlalu memikirkan apakah ‘apa yang kita kerjakan saat ini adalah suatu hal yang besar’ yang bisa membawa kita kesana kemari. Bertumbuhlah sekecil apapun itu, karena hal besar lahir dari hal-hal yang kecil. Nilam
Tahun 42 Mei - Juni 2021 | | 21
Komunikasi dok. Komunikasi dok.
HMJ BK UM Selenggarakan Program Peduli Gempa di Kabupaten Malang
Komunikasi dok.
Berlangsungnya Kegiatan Program Peduli Gempa di Kabupaten Malang
Tepat pada Sabtu (10/4), Kabupaten Malang diguncang gempa. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa yang mengguncang Samudera Hindia di Selatan Pulau Jawa itu dirasakan oleh masyarakat di beberapa daerah, di antaranya Malang sekitar Karangkates, Blitar, Kediri, Trenggalek, dan sekitarnya. Bencana gempa ini tidak berpotensi tsunami dan tidak memicu aktifnya gunung api tetapi menimbulkan trauma bagi masyarakat yang berada di lokasi gempa.
Oleh karena itu, pihak Jurusan Bimbingan dan Konseling (BK) Universitas Negeri Malang (UM) mencetuskan ide untuk memberikan bantuan sosial kepada masyarakat korban gempa berupa psycho healing. Kegiatan ini juga dilakukan sebagai bentuk respon atas Alumni UM yang terdampak gempa di Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang. Penyelenggaraan acara diinisiasi oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) BK UM dengan bantuan dosen dan tenaga pendidik terkait.
Kegiatan psycho healing ini sangat menarik. Bantuan kepada masyarakat dikemas dalam bentuk bantuan mental, khususnya kepada anak-anak di Desa Rembun, Kecamatan Dampit yang mengalami trauma pascaterjadinya gempa. Dilaksanakan selama tiga hari berturut-turut (27–29/4), kegiatan ini sukses membantu menolong anak-anak melepas beban traumatis mereka akibat bencana gempa. Para relawan bencana berasal dari anggota HMJ BK yang di dalamnya termasuk mahasiswa Jurusan BK.
Mereka telah menjalani serangkaian seleksi sebelum mengikuti kegiatan. Berbeda dengan kegiatan bantuan bencana pada umumnya, kegiatan psycho healing ini mengimplementasikan trauma healing, bagi anak-anak korban pascabencana gempa. Mekanisme kegiatan dilakukan melalui pendekatan kelompok (bimbingan kelompok) dengan terlebih dahulu melakukan assessment. Setelah itu, anak-anak akan dibagi ke dalam beberapa kelompok untuk melaksanakan kegiatan trauma healing selama tiga hari.
Trauma healing bertujuan untuk mengembalikan keceriaan anak-anak pascagempa di mana awalnya, mereka mengalami takut menjelang tidur dan sering melamun pascagempa. Terdapat kurang lebih 80 anak yang dikumpulkan dalam dua lokasi utama pelaksanaan kegiatan. Setiap kelompok relawan terdiri dari beberapa mahasiswa yang didampingi dua dosen dan satu tenaga pendidik. Walaupun berjalan dengan keterbatasan yang ada dan masih dalam suasana pandemi Covid-19, kegiatan ini berhasil terlaksana dengan baik, tentunya dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Hal tersebut tidak lepas dari kesiapan dalam penyelenggaraan kegiatan yang dilakukan dengan matang sehingga dalam implementasinya, mahasiswa dan pihak jurusan hampir tidak menemui kendala. Ke depannya, diharapkan pihak UM dapat melakukan lebih banyak kerja sama dengan daerah terdampak bencana alam melalui penyelenggaraan mitigasi bencana. Baik berupa bantuan secara materi maupun secara mental. Nuriyatul
22
| Komunikasi Edisi 334
Antologi Buku Pendidikan Karakter untuk Dukung Peserta Didik
Produk Buku Antologi Drama & Cerpen
Komunikasi dok. Kuliah Kerja Nyata (KKN) seringkali menghasilkan beragam produk yang menarik, tak terkecuali produk yang dihasilkan oleh Kelompok 12 ketika mengikuti KKN Tematik Jurusan Sastra Indonesia (JSI), Program Sarjana pada Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah (PBSID) Universitas Negeri Malang (UM). KKN Tematik tersebut diselenggarakan di Desa Ngadilangkung, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. KKN Tematik Kelompok 12 JSI PBSID UM dilaksanakan di sekolah menengah pertama (SMP) Nahdlatul Ulama (NU) Sunan Giri Kepanjen yang sekaligus menjadi mitra sekolah dalam proses pelaksanaan KKN ini. “Pelaksanaan KKN Tematik dilakukan secara online dari rumah masing-masing mahasiswa sedangkan SMP NU Sunan Giri Kepanjen berperan sebagai mitra sekaligus tempat kami menyalurkan produk KKN yang kami buat,” Ujar Akhmad Muhson selaku Ketua KKN Tematik Kelompok 12.
KKN Tematik Kelompok 12 JSI PBSID UM terdiri dari 10 anggota yang merupakan mahasiswa JSI Offering BB. Mereka didamping langsung oleh Didin Widyartono S.S., S.Pd., M.Pd selaku dosen pembimbing di lapangan. KKN Tematik JSI UM Tahun 2021 dimulai pada 19 Februari 2021 dan berakhir pada 6 Juni 2021. Menariknya, program ini menghasilkan dua produk berupa buku antologi yang terdiri dari drama dan cerpen. Antologi cerpen berjudul Merangkul Perbedaan: Pembelajaran Pendidikan Karakter Melalui Antologi Cerita Pendek dan antologi drama berjudul Fondasi Diri: 10 Naskah Drama Pendek tentang Pendidikan Karakter bertema pendidikan karakter. Kedua buku antologi tersebut memuat berbagai cerita dari berbagai genre yang dikemas menarik, tentu dengan unsur pendidikan karakter di dalamnya. Sasaran penerima buku ini adalah seluruh pelajar di SMP NU Sunan Giri Kepanjen. “Ke depannya kalau memang ada kesempatan, insyaallah kedua buku antologi bisa diterbitkan untuk umum,” Ungkap Akhmad.
Dua buku antologi cerpen dan drama membutuhkan waktu pengerjaan selama dua setengah bulan. Setiap anggota mengerjakan satu cerpen dan satu drama pendek yang proses pengerjaannya telah dijadwalkan terlebih dahulu. Produk buku antologi cerpen dan drama tersebut menjadi produk utama yang dihasilkan oleh KKN Tematik Kelompok 12 JSI UM. Selain itu, tujuan utama pembuatan produk buku adalah memberikan pendidikan karakter kepada pelajar dengan cara berbeda yakni dengan memasukkan unsur pendidikan karakter ke dalam berbagai cerita pendek dan naskah drama yang dapat pula digunakan oleh para guru dalam menunjang proses belajar peserta didik. Penanaman pendidikan karakter bertujuan supaya pelajar mampu memiliki kepribadian yang baik dan pemikiran yang luas. Selain itu, pembuatan buku antologi cerpen dan drama ini dapat memperkuat pondasi diri para peserta didik agar menjadi generasi muda yang tumbuh dengan baik di masa depan.
“Tidak ada kendala yang signifikan dalam pelaksanaan KKN. Namun, ada tantangan tersendiri ketika harus menyatukan pemikiran dari beberapa orang dengan latar belakang yang berbeda. Cukup unik karena banyak pula suka dukanya.” Tutup Akhmad. Nurul
Tahun 42 Mei - Juni 2021 | | 23