1 minute read
PUISI
Sabda Bumi Pertiwi
Oleh Shelley Salsabila Nanda Puspita
Advertisement
Alam sosok tempat nan penghasil kehidupan Hijau, biru, penuh warna, selalu menghiasi hati Hewan darat serta laut sama-sama dibutuhkan Tempat para anak pohon melayani beragam hayati Alam dan perempuan jadi satu mitra ekologi Mitra dalam penyangga hidup nan menjaga bumi Perempuan tak hanya konsumsi hasil bumi Tapi mereka sigap tuk memproduksi hasil alam pertiwi.
Jika tak dijaga, apa yang terjadi? Bulan tampak mendung merenung bumi Bulan tampak murung menghiasi bumi pertiwi Terpaku ratap menatap pada raga penuh ambisi Hangatkan dahaga raga yang sendu merayu Seberkas haru larut terbalut takut dan kalut Terlihat guraian rambut di tepi sudut Ternyata perempuan tampak senyumnya direnggut.
Ada apa gerangan, bumiku? Alam nampak sakit tapi tak menangis Alam nampak sayu tapi tak teriris Mau menasehati tapi tak ditanggapi Mau memaki tapi hati masih punya nurani Mirisnya pohon bergoyang dipukul Mirisnya tanaman berbunga dipotong Diam dengan gemuruh berkecamuk. Kala waktu enggan berkawan pada hari Saat bintang bersembunyi sunyi sendiri Terhapus awan gelap melahap langit sunyi Perempuan itu mengayun tangan dengan sigap Menyubit tangkai kering tuk ditatap Hati terasa getar, miris, dan teriris Menatap pohon gundul tuk bangun perumahan Tubuh lemas sobek tak tertahan.
Perempuan piawai memainkan peran kekekalan Menjaga alam tuk tetap menghidupi Saling kerjasama penuh keharmonisan nilai ilusi Wahai para lelaki! Jangan sirna dibalik kehancuran bumi Alangkah baik kau tampakkan diri Bawa bumi kembali asri, sirnakan ego dalam diri Alam menanti tulus hati pemudi Tuk membumi hijaukan bumi pertiwi.
Penulis adalah kontributor Majalah Komunikasi UM
Ilustrasi oleh : Alfan Khoirul Huda