Majalah Komunikasi UM Edisi 341 | Juli - Agustus 2022

Page 37

Ilustrasi oleh : Alfan Khoirul Huda Ilustrasi oleh Alfan Khoirul Huda

:

DAFTAR ISI Tahun 44 Juli - Agustus 2022 | | 3 SALAM REDAKSI 4 SURAT PEMBACA 5 LAPORAN UTAMA 6 UP TO DATE 11 0PINI SEPUTARPROFIL1214KAMPUS 16 CERITA MEREKA 22 SEPUTAR KAMPUS 24 LAPORAN KHUSUS 9 CURHAT 28 WISATA 32 RANCAK BUDAYA 34 PUSTAKA 36 PUISI LENSAKOMIK3738UM 39 Di Majalah Komunikasi edisi kali ini, kami akan mengangkat kisah dari Sang Jawara Mawapres Diploma UM. Penasaran siapakah dia dan bagaimana kisahnya? Mari berkenalan dan simak kisah inspiratif Icha Sivana Br Bangun, Sang Jawara Mawapres Diploma UM di Rubrik Profil! Kegagalan yang pernah ia alami tak membuatnya berhenti melangkahkan kaki demi cita-cita dan impiannya. Yongki Teguh Setiaji, pemuda Banyumas ini meraih titel mahasiswa berprestasi Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Negeri Malang (UM). Ingin tahu kisah lengkap Yongki? Simak cerita lengkapnya di Rubrik Cerita Mereka! Sikap intoleran dan radikalisme ialah salah satu momok yang menghantui keberlangsungan kehidupan di perguruan tinggi. Lantas, bagaimana tanggapan para pakar Universitas Negeri Malang (UM) mengenai intoleransi dan radikalisme yang menjamur di lingkungan kampus? Apa saja upaya yang dilakukan UM dalam membangun ketahanan kampus dari intoleransi dan radikalisme? Baca ulasannya di Rubrik Laporan Utama! Membangun Ketahanan Kampus dari Intoleransi dan Radikalisme Bergelut Raih Pilmapres Nasional, Inilah Kisah Icha Sang Mawapres Diploma UM 6 14 TourkeTurkey: Napak Tilas Eksotisme theAncientCities dok. Pribadi dok. Pribadi Yongki, Mahasiswa Berprestasi Fakultas Ekonomi Bisnis UM: Kegagalan Menjadi Motivasi Dari jejak kejayaan Ottoman hingga visual Kapadokia yang apik, Turki mampu menyuguhkan pengalaman wisata dengan sangat menarik. Penasaran bagaimana keseruan wisata di Turki? Yuk, baca selengkapnya di Rubrik Wisata! 6 22 32

Redaktur Pelaksana Nida Anisatus Sholihah Editor Dimas Bagus Firmandy Ummu Syifa Mujahidah Layouter Nadifah Adya Ilham Muhammad Rizqy Pangestu Desainer dan Ilustrator Alfan Khoirul Huda Reporter Nuriyatul M. Nurul Laili Rohmatin Zahira Alfiani Niken Puspitsari M. Izam Masroir Diajeng Ravika Rayhan Rizki F. Sylvia Nur Anggraeny Nur Izza Vania Gelar PramudyaElsyaNur S. Natasha Izzatul I. Refiana Andiyah Rengga Prakoso N. Naufal Yuan Nabila Laily Nur‘aini Administrasi Taat EkowatiRirinTeguhSu’udiSuburSetyohadiHarionoWarsonoWidyaningsihSudibyoningsih Distributor Adi HadiSantosoMulyono Membangun ketahanan kampus merupakan isu nasional yang sangat strategis, menimbang eskalasi radikalisme atas nama agama yang semakin meningkat belakangan ini. Penangkapan mahasiswa program studi Hubungan Internasional (HI) di salah satu perguruan tinggi negeri terkemuka di Malang Jawa Timur, karena keterlibatannya dalam Jamaah Anshorud Daulah baru-baru ini, dan konvoi motor kelompok khilafatul Muslimin di hari lahir Pancasila pada 1 Juni 2022 silam, seolah mengafirmasi bahwa perhatian dan penanganan yang serius terhadap persoalan radikalisme dan intoleransi merupakan sebuah keharusan dan keniscayaan. Ancaman dan Tantangan Radikalisme dan Intoleransi di Dunia Kampus Menanggulangi terorisme, radikalisme, dan intoleransi jelas bukan persoalan gampang dan sederhana. Sebab, radikalisme bukanlah sebuah gerakan sosial, namun wacana dan aksi yang berakar dari ideologi. Ideologi tidak mungkin hanya dibasmi dengan pendekatan militer dan keamanan semata, atau ditangkal dengan pendekatan struktural an sich (misalnya melalui pembentukan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme [BNPT]), ataupun diberangus dengan pendekatan hukum dan regulasi (seperti pemberlakuan Perpres No. 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstrimisme Berbasis Kekerasan). Membangun Ketahanan Kampus dari Ideologi Radikal dan Intoleran Redesain pembelajaran di PTU berwawasan moderasi beragama diharapkan mampu menjadi instrumen untuk menumbuhkembangkan nilai-nilai perdamaian dan multikulturalisme dalam diri peserta didik sejak dini sehingga akan melahirkan generasi bangsa yang moderat dan toleran. Dengan demikian, berbagai aksi radikalisme dan kekerasan mengatasnamakan agama di Indonesia di masa mendatang dapat direduksi, diredam, dan diminimalisir. Tidak hanya di bidang pendidikan dan pengajaran, kita juga perlu menginsersi nilai-nilai moderasi beragama melalui kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Dalam kajian ini, kita dapat mewujudkannya melalui beberapa strategi berikut. Pertama, pihak pengelola Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) dapat membuat skim atau kluster khusus yang mengusung isu moderasi beragama menjadi topik unggulan dari usulanusulan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Model yang kedua adalah menjadikan moderasi beragama sebagai perspektif dan pendekatan dalam konteks penelitian secara multidisipliner, dengan penekanan orientasi pada mengelola tafsir keagamaan, merawat keindonesiaan, dan merayakan keragaman. Selain itu, kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan sivitas akademika perguruan tinggi diarahkan pada advokasi masyarakat agar lebih menjiwai nilai-nilai moderasi beragama. Beragam kegiatan advokasi dimaksud, antara lain: (1) pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) berbasis moderasi beragama dan kebangsaan; (2) perintisan rumah dan sekolah moderasi beragama; (3) pelatihan duta pelopor moderasi beragama; (4) pendampingan komunitas binaan moderasi beragama, dan (5) pembentukan desa Pancasila. Last but not least, membangun ketahanan kampus merupakan tanggung jawab kolektif yang harus dilaksanakan secara sinergis dan berkesinambungan. Sebab, ideologi radikal dan paham intoleran adalah bahaya laten yang selalu hidup dalam sanubari dan pikiran individu dan kelompok yang telah terpapar dan dirasukinya.

STT: SK Menpen No. 148/ SK DITJEN PPG/STT/1978/ tanggal 27 Oktober 1978

MEMBANGUN

Prof. Dr. Yusuf Hanafi adalah anggota dewan redaksi Majalah Komunikasi, Guru Besar bidang Islamic studies di Departemen Bahasa Arab FS UM.

INTOLERAN

PAHAM

Edisi

KOMUNIKASI diterbitkan sebagai media informasi dan kajian masalah pendidikan, politik, ekonomi, agama, dan budaya. Berisi tulisan ilmiah populer, ringkasan hasil penelitian, dan gagasan orisinil yang segar. Redaksi menerima tulisan para akademisi dan praktisi yang ditulis secara bebas dan kreatif. Naskah dikirim dalam bentuk softdata dan print out, panjang tulisan 2 kwarto, spasi 1.5, font Times New Roman. Naskah yang dikirim belum pernah dimuat atau dipublikasikan pada media cetak manapun. Tulisan yang dimuat akan mendapatkan imbalan yang sepantasnya. Redaksi dapat menyunting tulisan yang akan dimuat tanpa mengubah artinya. Tulisan dalam Komunikasi tidak selalu mencerminkan pendapat redaksi. Isi di luar tanggung jawab percetakan PT Antar Surya Jaya Surabaya. | Komunikasi 3414 dok. Pribadi KETAHANAN KAMPUS DARI IDEOLOGI RADIKAL DAN

Oleh Yusuf Hanafi Pembina Rektor (AH. Rofi’uddin) Penanggung Jawab Wakil Rektor III (Mu’arifin) Wakil Penanggung Jawab Hendra Susanto Ketua Pengarah Sucipto Ketua Penyunting Zulkarnain Wakil Ketua Djajusman Hadi Anggota MochammadTikaKunDilaKennisYusufMuslihatiHanafiRozanaUmniaSorayaSilaAnandaDwiTamaSa’id

KOMUNIKASI • Majalah Kampus Universitas Negeri Malang • Jalan Semarang No. 5 Graha Rektorat lantai 2 Telp. (0341) 551312 Psw. 354 • E-mail: komunikasi@um.ac.id • Website: http://komunikasi.um.ac.id • Instagram: @komunikasi_um

STT: SK Menpen No. 148/ SK DITJEN PPG/STT/1978/ tanggal 27 Oktober 1978 Salam Redaksi

Dear Sobat Komunikan! Halo, Majalah Komunikasi. Beberapa waktu lalu, saya pertama kali membaca dan membawa pulang Majalah Komunikasi versi cetak. Saya jadi tertarik dan ingin membaca edisi-edisi berikutnya. Kira-kira, di mana saja ya saya bisa menemukan Majalah Komunikasi versi cetak di UM? Mahasiswa FS UM Dear terima... kasih sudah mengirim surat ke Majalah Komunikasi. Dalam satu edisi, maksimal ada dua karya dari pembaca. Namun, dalam pengiriman karya, kami mempersilakan pembaca untuk mengirim sebanyak-banyaknya karena ada proses penyuntingan. Semakin banyak karya yang dikirim, semakin besar peluangnya untuk dimuat. Lalu, rubrik yang hanya bisa diisi oleh reporter Majalah Komunikasi adalah rubrik seputar kampus dan naskah-naskah berita. oleh : Alfan Khoirul Huda

Surat Pembaca

NASRedaksi Ilustrasi

Surat Pembaca Tahun 44 Juli - Agustus 2022 | | 5 Saatnya yang muda yang berperan dengan Kreativitas yang tak gampang padam. Najwa Shihab Kekuatan pancasila dalam menjaga ketahanan kampus dari perpecahanradikalisme.dan Cover Story HudaKhoirulAlfan

selaku Kepala Pusat Pengkajian Pancasila (P2P) UM menuturkan bahwa radikalisme sejatinya merupakan gerakan antiPancasila, gerakan yang ingin mengubah Pancasila dengan cara-cara yang keras tanpa mentoleransi perbedaan. Menurut Bapak Sujud, peran Pancasila sebagai pemersatu bangsa sering kali digempur berbagai tantangan, baik internal maupun eksternal.

Drs. Slamet Sujud Purnawan Jati, M. Hum.

| Komunikasi Edisi 341Laporan6 Utama

Membangun Ketahanan Kampus dari Intoleransi dan Radikalisme Khoirul Huda

Prof. Dr. Yusuf Hanafi, S.Ag., M.Fil.I. memberikan sudut pandang lain terkait radikalisme, yakni radikalisme bukanlah sebuah gerakan sosial, tetapi wacana dan

ikap intoleran dan radikalisme ialah salah satu momok yang menghantui keberlangsungan kehidupan di perguruan tinggi. Menurut survei Pusat Pengkajian Islam & Masyarakat (PPIM) UIN Jakarta (2020), sekitar 30% mahasiswa Indonesia memiliki tingkat toleransi beragama yang rendah. Lantas, bagaimana tanggapan para pakar Universitas Negeri Malang (UM) mengenai intoleransi dan radikalisme yang menjamur di lingkungan kampus? Apa saja upaya yang dilakukan UM dalam membangun ketahanan kampus dari intoleransi dan radikalisme? Berikut ulasannya. Akar Intoleransi dan Radikalisme di Lingkungan Kampus Radikalisme merupakan bahaya laten yang berpotensi menimbulkan sikap intoleran. Pangkal bertumbuhnya radikalisme berasal dari berbagai macam faktor. Menilik kembali peristiwa sejarah yang ada, radikalisme dapat bermotif kesenjangan ekonomi, seperti halnya kasus kerusuhan pribumi dengan etnis Tionghoa pada 1998 silam. Radikalisme juga dapat terjadi akibat pertentangan ideologi politik, layaknya polemik Pilpres 2019 lalu.

“Faktor internal yang mengancam, contohnya rendahnya pemahaman terhadap nilai-nilai Pancasila, tidak adanya kesadaran dalam mengimplementasikan Pancasila, serta kesenjangan sosial dan ekonomi. Sedangkan, faktor eksternalnya ialah infiltrasi ideologi transnasional seperti kapitalisme, khilafah, liberalisme, dan sebagainya, termasuk radikalisme,” terang BapakBapakSujud.Sujud juga menjelaskan bahwa radikalisme sendiri dapat muncul akibat perbedaan ideologi, faktor teologi (misalnya perbedaan dalam menafsirkan ayat-ayat suci), anggapan bahwa pemerintahan yang ada bersifat otoriter, serta rasa tidak suka akan perbedaan yang masuk akibat globalisasi. “Ciri-ciri orang sudah terpapar radikalisme mudah dideteksi, misalnya membenci dan selalu memojokkan pemerintah, tidak mau menyanyikan lagu kebangsaan, tidak mau menghormati bendera merah putih, atau tidak suka mempelajari pelajaran atau mata kuliah Pancasila,” jelas Bapak Sujud. Lingkungan perguruan tinggi adalah salah satu aset unggul karena mampu mencetak sumber daya manusia yang berdaya saing tinggi di era globalisasi. Akan tetapi, perguruan tinggi juga menjadi salah satu target bagi oknum-oknum intoleran dan radikal dalam menyebarkan pahampaham yang mereka anut. Terlebih lagi, berkembangnya teknologi yang membuat persebaran informasi lebih cepat dapat membuat radikalisme mampu merebak secara kilat. Menurut Bapak Sujud, kalangan mahasiswa ialah sasaran empuk bagi kaum yang ingin menyuntikkan paham radikalisme. “Mahasiswa masih ingin mencari jati diri dan ingin mengenal sesuatu yang baru. Mahasiswa juga mudah untuk dipengaruhi, terutama mereka yang merasa tidak diterima oleh lingkungan sekitarnya. Pelaku penyebar paham radikalisme akan ‘merangkul’ mereka supaya mereka merasa diperhatikan dan diterima, dan akhirnya mengajak mereka bergabung dengan kelompok mereka,” tutur Kepala P2P yang berasal dari Fakultas Ilmu Sosial (FIS) ini.

Ilustrasi oleh Alfan

S

Sejalan dengan pendapat Bapak Hariyono, Bapak Sujud juga menegaskan bahwa pendidikan penting untuk menangkal intoleransi dan radikalisme di lingkup perguruan tinggi. Pengetahuan, keterampilan, dan kecerdasan yang diperoleh mahasiswa mesti dibungkus dengan sikap religius dan sikap sosial yang terpuji. Mahasiswa juga hendaknya dibekali pemahaman terhadap ideologiideologi yang ada di dunia supaya bisa membandingkan nilai-nilai mana yang perlu diadopsi ataupun dihindari dari berbagai ideologi yang ada. Dalam praktiknya, UM memasukkan mata kuliah Pendidikan Pancasila, Pendidikan Kewarganegaraan, serta Agama dalam kurikulum sebagai perisai mahasiswa dalam menghadapi ancaman intoleransi dan“Pendidikanradikalisme.memberikan pengetahuan yang benar. Jika pengetahuan yang diterima benar, maka diperoleh pemahaman yang benar. Jika pemahaman benar, maka akan mempengaruhi cara berpikir, bersikap, dan berperilaku. Tentu saja untuk mewujudkan hal ini perlu dukungan para pengajar yang sudah dibekali dengan cukup,” kata Bapak Sujud.

Penguatan ideologi Pancasila juga signifikan dalam menghalau pahampaham radikal. Pancasila tidak hanya sekadar dihafalkan, tetapi nilai-nilainya perlu diterapkan dalam kehidupan. Selain melalui mata kuliah Pendidikan Pancasila, penguatan ideologi Pancasila juga dapat diperoleh melalui kegiatan akademis di luar kelas. P2P UM sebagai ujung tombak UM membangun ketahanan kampus secara rutin telah menggelar sarasehan, diskusi, maupun seminar Pancasila tiap tahunnya. Beberapa waktu belakangan (11/03), UM juga bekerja sama dengan BPIP RI dalam melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) “Advokasi Pencegahan Radikalisme” sebagai upaya mengantisipasi bahaya radikalisme dan ekstremisme di lingkup perguruan tinggi. Pentingnya Moderasi Beragama dalam Membasmi Intoleransi dan Radikalisme Dalam memerangi intoleransi dan radikalisme, penting untuk membuat moderatisme sebagai arus utama pada kehidupan berbangsa dan bernegara. Berdasarkan penjelasan Bapak Yusuf Hanafi, moderatisme artinya menekankan keseimbangan dan sikap tengah, sehingga bisa menghindarkan diri, baik segi sikap, pemahaman, maupun perilaku dari paham ekstrem. “Kita perlu mewaspadai radikalisme berlatar belakang agama yang tengah marak, dan ketahanan kampus dari ideologi radikal adalah bagaimana kita mengarus-utamakan moderasi beragama,” ucap beliau.Menurut Bapak Yusuf, ada empat indikator yang perlu ditekankan dalam moderasi beragama untuk membangun ketahanan kampus dari intoleransi dan radikalisme. Pertama, menumbuhkan komitmen kebangsaan. Berbicara mengenai komitmen kebangsaan, warga negara Indonesia tentunya harus berpegang teguh terhadap Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Masyarakat Indonesia mesti memahami makna Bhinneka Tunggal Ika, menerima bahwa Indonesia bukanlah bangsa yang homogen, melainkan heterogen. Kedua, memupuk toleransi, karena toleransi merupakan salah satu ajaran dalam agama mana pun. Penting untuk mengarifi perbedaan tanpa kehilangan jati diri. Soal keyakinan boleh berbeda, tetapi perbedaan keyakinan tidak menghalangi sinergi dalam kehidupan bermasyarakat. Ketiga, menanamkan anti-radikalisme dan anti-kekerasan. Dalam menghadapi situasi

Laporan Utama aksi yang berakar dari ideologi. Menurut beliau, ada tiga hal besar yang menjadi ancaman terhadap harmoni kehidupan berbangsa dan bernegara. Pertama, adanya kecenderungan berideologi yang mudah menghakimi. Dalam konteks beragama Islam, contoh dari sikap mudah menghakimi ialah mengecap tradisi beragama yang ada dengan sebutan kafir, bidah, sesat, dan lain sebagainya, serta sering kali menggunakan ayat-ayat suci untuk menguatkan argumen. Kedua, mentalitas beragama yang dogmatis, berujung memaksakan kehendak orang lain supaya sesuai dengan apa yang diyakini. Ketiga, kecenderungan umum yang beroposisi brutal terhadap pemerintah, sehingga selalu menyalahkan atau menentang apa pun yang dilakukan pemerintah. Usaha UM Membangun Ketahanan Kampus dari Intoleransi dan Radikalisme Membangun ketahanan kampus harus diawali dengan sinergi membangun kedaulatan dalam masing-masing individu. Menurut Prof. Dr. Hariyono, M.Pd. selaku Wakil Kepala Badan Pembina Ideologi Pancasila Republik Indonesia (BPIP RI), belajar dalam mengenal diri sendiri penting dalam proses membangun benteng pertahanan terhadap intoleransi dan radikalisme. “Sivitas kampus UM perlu memahami bahwa belajar bukan sekadar penghidupan, tetapi untuk kehidupan,” tegas Bapak Hariyono yang juga merupakan Guru Besar UM. Salah satu misi UM ialah menjadi perguruan tingi yang unggul dalam hal pembelajaran. Demi mewujudkan impian tersebut, UM terus berusaha untuk memperbaiki kurikulum yang diterapkan supaya mahasiswa dapat berpikiran terbuka. “Salah satu syarat menjadi manusia unggul ialah open-minded, tidak alergi terhadap ide-ide baru dan sesuatu yang berbeda, selama hal tersebut memiliki argumen yang secara empiris dan logis dapat dipertanggungjawabkan. Apabila mahasiswa sudah open-minded, maka mereka akan siap menerima realitas yang ada, termasuk perbedaan,” kata BapakSistemHariyono.pembelajaran yang ada seyogianya bukan sekadar proses transfer ilmu pengetahuan, tetapi juga mengajak mahasiswa untuk berpikir kritis dan terbuka. Menurut Bapak Hariyono, kurang terbukanya cara berpikir merupakan tantangan terbesar dalam menghadapi intoleransi dan radikalisme. Mindset yang kurang terbuka tidak hanya terdapat pada orang-orang yang belum terdidik. Nyatanya, banyak kalangan berpendidikan tinggi yang sangat meyakini ide-ide tertentu secara maksimal dan tidak siap menerima pandangan serta cara-cara baru.Untuk menghadapi pola berpikir yang sempit, inovasi belajar di UM bukan sekadar menemukan metode belajar sesuai perkembangan zaman, tetapi juga membangun roh belajar yang merdeka bagi kehidupan. Jika semangat belajar tersebut berhasil ditanamkan, maka mahasiswa akan terdidik dengan tanggung jawab moral membangun peradaban manusia yang lebih baik di masa depan, tanpa mengandalkan kekerasan dan mau menerima perbedaan.

Kurikulum pembelajaran juga harus mempertimbangkan cara untuk mengembangkan kapasitas belajar, karena sejatinya belajar adalah proses yang dilakukan sepanjang hayat.

Tahun 44 Juli - Agustus 2022 | 7

Fungsi Pancasila sebagai dasar negara, pedoman hidup, ideologi, kepribadian, jiwa, falsafah, perjanjian luhur, sumber dari segala sumber hukum, cita-cita, dan tujuan bangsa Indonesia tidak dapat diotak-atik ataupun diganggu gugat. Sejarah membuktikan bahwa Pancasila dapat mengalahkan semua masalah dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, danBapakbernegara.Sujud membagikan langkahlangkah dalam menggunakan Pancasila sebagai alat untuk menyelesaikan permasalahan hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Langkah pertama adalah penyuasanaan, yakni membangun suasana kondusif di masyarakat dengan berpedoman terhadap Pancasila. Kedua, pembiasaan (habituasi), yaitu membangun kebiasaan positif berlandaskan Pancasila. Ketiga, apresiasi atau pemberian penghargaan kepada orang-orang yang telah mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Bagi mereka yang telanjur terpapar nilai radikal, langkah apresiasi adalah dengan merangkul dan membimbing mereka tanpa memusuhi. Kelima, peneladanan; setiap komponen bangsa harus bisa menjadi role model pengamalan Pancasila. Menurut Bapak Yusuf, melawan intoleransi dan radikalisme mirip dengan melawan Covid-19, yakni sesuatu yang tidak kasat mata tetapi berbahaya. Oleh karena itu, supaya sivitas UM tidak terjangkit virus radikalisme, perlu adanya proteksi dengan moderasi. Jika dikaitkan dengan konteks Islam, moderatisme adalah wajah agama yang sejati, ajaran tuhan lewat para nabi. Ironisnya, radikalisme sering kali mengatasnamakan agama. Kaum-kaum yang menyerukan radikalisme dengan membawa agama sejatinya keliru dalam melakukan penafsiran dan reinterpretasi terhadap ajaran agama. Dengan moderasi beragama dan Pancasila, Bapak Yusuf berharap intoleransi dan radikalisme dapat dilawan. “Semakin moderat, kita makin Indonesia. Kian cintai negeri, jimat kita adalah Pancasila dan NKRI,” pungkas beliau. Izam/Zahirah

seperti penistaan agama, tidak boleh ada anarkisme dalam menegakkan keadilan. Keempat, bersikap akomodatif terhadap budaya lokal yang tidak bertentangan dengan agama. Budaya gotong royong misalnya, hal tersebut tidak bertentangan dengan norma agama mana pun, justru sangat sejalan. Eksistensi upacara-upacara keagamaan yang tidak merugikan (misalnya budaya slametan di Jawa) hendaknya juga dihormati oleh pemeluk agama mana Keutamaanpun.moderasi

| Komunikasi Edisi 3418

Pancasila sebagai Jimat Penangkal Intoleransi dan Radikalisme

Penyampaian Materi Antiradikalisme oleh Prof. Yusuf

beragama juga disampaikan oleh Bapak Hariyono. Beliau menjelaskan bahwa peran manusia sebagai warga negara dan umat beragama berbeda, tetapi saling terkait. Posisi sebagai umat beragama dan warga negara sering kali tidak dipahami dalam konteks yang sewajarnya, sehingga muncul tafsir bahwa seseorang menjadi pemeluk agama tertentu tanpa menjadi seorang warga negara. Akibatnya, ada yang memaksakan keyakinan agama kepada orang lain. Bapak Hariyono menjelaskan, Tuhan Yang Maha Kuasa-lah yang menciptakan manusia dengan agama yang berbeda-beda, tetapi Tuhan justru memberikan manusia mempunyai kebebasan memilih keyakinannya, dan pilihan tersebut nantinya yang akan dipertanggungjawabkan kepada Tuhan. Keberagaman adalah suatu keniscayaan, maka manusia harus memahami bahwa apa yang diyakini benar tidak bisa dipaksakan kepada orang lain. Dalam beragama pun ada kebebasan memilih aliran, misalnya kebebasan memilih mazhab dalam Islam. Di kampus juga ada kebebasan dalam memilih bidang studi yang hendak dipelajari. Hendaknya tiap individu tidak meremehkan individu lain dengan keyakinan yang berbeda, atau yang mempelajari bidang ilmu berbeda. “Bila seseorang telah menerapkan moderasi beragama, maka dia akan sadar bahwa perbedaan ada untuk saling melengkapi,” tutur beliau.

PKKMB sebagai Perisai Mahasiswa Baru Hadapi Intoleransi dan Radikalisme Mendekati tahun ajaran baru, pelaku gerakan radikalisme tentu telah merencanakan strategi khusus untuk menginjeksikan paham radikal kepada mahasiswa, khususnya mahasiswa yang baru menginjak dunia perkuliahan. Salah satu upaya membentengi mahasiswa baru dari intoleransi dan radikalisme yang dilakukan UM ialah melalui Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB).“PKKMB tidak hanya mengenalkan kampus kepada mahasiswa, tetapi juga memberikan wawasan kebangsaan dan Pancasila. Inilah salah satu upaya UM agar mahasiswa baru mempunyai pengetahuan dan pemahaman tentang ketahanan kampus, supaya mereka tidak disantap oknum radikal,” jelas Bapak Sujud. Dalam pelaksanaan PKKMB, mahasiswa baru akan mendapatkan materi tentang anti-radikalisme. Di samping itu, ada pula tambahan materi dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengenai bahaya terorisme yang disampaikan langsung oleh profesional. Status mahasiswa yang sudah tidak bergantung pada guru menjadikan mereka lebih bebas dalam bertindak. PKKMB berperan untuk membekali mahasiswa baru dalam mempertanggungjawabkan kebebasan mereka. “Jangan sampai kebebasan membuat mereka menjadi intoleran, yang berujung tidak bisa memberikan respek terhadap orang lain,” harap Bapak Hariyono.

oleh Bidang Akademik

Dalam proses mencapai prestasi tinggi, baik akademik maupun non akademik, mahasiswa perlu mengembangkan potensi secara maksimal untuk meningkatkan kualitas kecerdasan yang komprehensif. Selain itu, perguruan tinggi juga perlu memfasilitasi dan memotivasi para mahasiswa untuk selalu menghasilkan karyakarya hebat yang dapat mengharumkan nama almamater. Salah satu bentuk apresiasi dari bidang kemahasiswaan Universitas Negeri Malang terhadap pengakuan karya prestasi non-akademik mahasiswa adalah dengan adanya peraturan rektor mengenai Rekognisi Karya Prestasi Mahasiswa (RKPM) yang diharapkan dapat membantu mahasiswa untuk mengakselerasi studinya. UM pertama kali mengeluarkan ketetapan RKPM pada tahun 2019 dengan mendapat mandat dari Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) untuk membantu mempercepat proses akademis mahasiswa UM. Dengan adanya RKPM tersebut, mahasiswa dapat melakukan konversi mata kuliah melalui karya prestasi yang telah diraih. Konversi mata kuliah dilakukan jika karya atau prestasi yang didapat mahasiswa tersebut harus relevan dengan bidang ilmu/keahliannya. Dalam pengajuannya, tidak ada batasan semester untuk mahasiswa berkarya dan berprestasi. Rekognisi tersebut diajukan oleh mahasiswa selama masih aktif menempuh studinya di Universitas NegeriSudahMalang.banyak mahasiswa yang telah melakukan rekognisi prestasinya sesuai dengan peraturan RKPM yang ada. Pengajuan rekognisi karya mahasiswa dapat diekuivalenkan ke mata kuliah yang masih berlangsung atau belum pernah ditempuh oleh mahasiswa tersebut. Adapun tahapan pengajuan RKPM antara lain: 1) Mahasiswa mengajukan rekognisi dan memilih mata kuliah yang akan dikonversi kepada Penasihat Akademik (PA) atau Koordinator Program Studi (KPS); 2) PA atau KPS merekomendasikan pengajuan tersebut kepada Ketua Departemen dengan melampirkan salinan karya atau prestasi mahasiswa disertai dengan surat keterangan bebas plagiasi dari Pusat Publikasi Akademik; 3) Ketua Departemen melakukan diskusi dan konfirmasi dengan dosen mata kuliah yang akan direkognisi untuk diteruskan kepada Dekan atau pihak fakultas; 4) Dekan atau pihak fakultas mengajukan RKPM mahasiswa tersebut kepada Rektor melalui Wakil Bidang Akademik Universitas. Rektor melalui Wakil Bidang Akademik akan membentuk tim penilai sesuai dengan bidang RKPM yang telah diajukan. Tim penilai terdiri atas Wakil Bidang Akademik selaku koordinator tim penilai RKPM, Staf Ahli Wakil Bidang Akademik selaku sekretaris tim penilai RKPM, Dekan dan Wakil Dekan Bidang Akademik selaku anggota tim penilai RKPM, Ketua Departemen dan Koordinator Program Studi yang sebidang ilmu dengan mahasiswa yang bersangkutan selaku anggota tim, dosen ahli pada program studi yang sebidang ilmu dengan yang bersangkutan selaku anggota tim, serta dosen pembimbing skripsi/tugas akhir mahasiswa yang bersangkutan selaku selaku anggota tim. Tim penilai bertugas melakukan asesmen kelayakan usulan RKPM dari mahasiswa yang mengajukan. Kemudian Wakil Bidang Akademik menyampaikan hasil final penilaian kepada Rektor untuk penerbitan keputusan Kesetaraan RKPM. Hasil penilaian atas pengajuan RKPM bersifat final dan tidak dapat diganggu gugat. Seiring dengan perubahan status Universitas Negeri Malang menjadi PTN-BH, peraturan rektor mengenai RKPM juga saat ini masih dalam proses revisi oleh pihak universitas. Secara fundamental, perbedaan yang ada pada RKPM tahun 2022 adalah Bidang I dan Bidang III UM hanya ingin memperjelas beberapa informasi terkait pengajuan RKPM sehingga diharapkan dapat terus memotivasi mahasiswa UM untuk menghasilkan karya yang lebih baik lagi. Sylvia Tahun 44 Juli - Agustus 2022

Karya Prestasi

Laporan Khusus

| 9

Pengakuan Mahasiswa UM melalui RKPM Hendra Susanto, Ph.D., Direktur Kemahasiswaan dan Alumni UM

Rapat yang dipimpin oleh Kabag TU Kanwil Kemenag Prov. Jateng, Wahid Arbani didampingi Lasianto dari Bidang Penais Zawa Kanwil Kemenag Prov. Jateng menyampaikan bahwa pelaksanaan shalat Idul Adha harus tetap menjaga protokol kesehatan dan mengimbau kepada masyarakat yang ingin berkurban agar tetap memperhatikan kesehatan hewan kurban.“Karena pada saat ini masih dalam situasi pandemik maka dalam pelaksanaannya harus tetap mematuhi protokol kesehatan. Bagi umat muslim yang mengikuti pelaksanaan shalat Idul Adha dihimbau untuk membawa peralatan salat masing-masing, tetap gunakan masker, handsanitizer dan pastikan dalam keadaan sehat. Jangan sampai dengan adanya pelaksanaan tersebut memunculkan kemungkinan cluster – cluster baru. Hal ini menjadi suatu kewajiban yang harus diperhatikan untuk kita bersama dan pilihlah hewan kurban yang sehat serta teliti dalam membeli karena saat ini sedang merebak kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), “ kata Wahid.Penyebaran

Ilustrasi oleh : Alfan Khoirul Huda Religi itu Nabi Ibrahim bersedia mengorbankan putranya yang bernama Ismail sebagai wujud kepatuhan terhadap Allah. Sebelum Ibrahim mengorbankan putranya, Allah menggantikan Ismail dengan seekor domba.

Idul Adha: Mengenang Jejak Sang Kekasih Allah SWT

Pada Rabu, 29 Juni 2022 Kementerian Agama (Kemenag) telah melaksanakan sidang isbat penetapan Idul Adha 2022. Melalui sidang isbat pemerintah memutuskan bahwa tanggal 1 Dzulhijjah 1443 H akan jatuh pada Jumat, 1 Juli 2022.

Maka Hari Raya Idul Adha akan jatuh pada Minggu, 10 Juli 2022. Kemenag menetapkan Idul Adha 2022 dengan berdasarkan 2 metode yaitu metode hisab atau perhitungan dan rukyatul hilal atau pengamatan hilal. Sedangkan Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui Maklumat Nomor 01/MLM/ I.0/E/2022 telah menetapkan Idul Adha 2022 berdasarkan perhitungan hisab jatuh pada Sabtu, 9 Juli 2022.

| Komunikasi Edisi 34110 Hari ini umat islam di seluruh penjuru dunia sedang merayakan momentum yang disediakan Allah Swt. Hari raya Idul Adha dirayakan setiap tanggal 10 Dzulhijjah yang biasa disebut dengan ‘Hari Raya Haji’, dimana pada saat itu beberapa umat islam sedang menjalankan ibadah haji dan melaksanakan wukuf di Arafah. Mereka semua memakai pakaian serba putih dan tidak berjahit yang dinamakan pakaian ihram. Hal tersebut mengartikan bahwa terdapat persamaan aqidah dan pandangan hidup, memiliki tatanan nilai yakni nilai persamaan dalam semua segi bidang kehidupan. Mereka semua tidak saling membedakan antara satu sama lain, semua jamaah haji merasa sederajat. Memiliki tujuan yang sama yaitu mendekatkan diri kepada Allah Yang Maha Perkasa sekaligus membaca kalimat talbiyah bersama-sama. Selain dinamakan hari raya haji, hari raya Idul Adha disebut juga dengan “Idul Qurban” karena pada hari itu Allah memberi kesempatan kepada umatnya untuk lebih mendekatkan diri kepada-Nya. Bagi umat islam yang belum mampu menjalankan ibadah haji, Allah Swt memberikan kesempatan untuk berkurban, yaitu dengan menyembelih hewan qurban sebagai simbol ketakwaan dan kecintaannya kepada Allah SWT. Idul Adha memiliki sebutan nama lain yaitu “Idul Nahr” artinya hari raya penyembelihan. Hari raya idul adha dilaksanakan untuk memperingati ujian paling berat yang menimpa Nabi Ibrahim. Akibat dari kesabaran dan ketabahan Nabi Ibrahim dalam menghadapi berbagai ujian dan cobaan, sehingga Allah memberikan sebuah anugerah dan sebuah kehormatan yaitu “Khalilullah” (kekasih Allah). Hari Raya Idul Adha pada dasarnya sama dengan Hari Raya Idul Fitri yaitu melaksanakan sholat ied di masjid pada pagi hari. Akan tetapi terdapat suasana yang berbeda. Jika Idul Fitri setelah salat ied umat muslim berkeliling kerumah kerabat atau saudara. Sedangkan pada Idul Qurban setelah salat ied umat muslim menyembelih hewan ternak seperti kambing dan sapi kemudian dibagikan kepada masyarakat yang ada di sekitar masjid. Hari raya idul adha berawal dari kisah Nabi Ibrahim. Dimana pada waktu

Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang bisa menyerang hewan ternak berkuku genap, saat ini sedang menjadi perhatian serius pemerintah pusat hingga ke daerah. Sebagaimana diketahui, PMK saat ini telah menyerang 124 ekor sapi atau hewan ternak di Jawa timur. Untuk mengatasi masalah tersebut, Presiden Jokowi meminta menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memberlakukan lockdown zonasi. PMK adalah penyakit infeksi virus yang bersifat akut dan sangat menular pada hewan berkuku genap atau belah, seperti sapi, kerbau, kambing dan domba. PMK memiliki beberapa gejala, antara lain demam tinggi mencapai 39-41 derajat Celcius. Penurunan nafsu makan, lemah dan hewan lebih sering berbaring. Air liur berlebihan dan berbusa. Terdapat luka lepuh atau sariawan di lidah, area hidung dan sekitar rongga mulut. Hewan qurban yang lazim digunakan di Indonesia, terutama di Jawa Timur adalah hewan kambing atau sapi. Ketika membeli hewan kurban harus dilihat kesehatannya. Hewan qurban bisa terserang 3 penyakit ini yaitu (1) Antrak Secara umum, penyakit antraks dapat dikenali dengan ciri-ciri hewan akan merasa gelisah, sesak nafas, pembengkakan pada leher, dada, isi perut, pinggang dan kelamin keluar serta keluar darah kehitaman encer dari lubang tubuh (2) Penyakit Kuku dan Mulut bisa dilihat dari kesehatan bibir dan mulut hewan ternak. Pada hewan yang terserang PMK, di mulut dan kuku hewan muncul bercak semacam luka yang menggoreng. Biasanya, hewan ini akan bertambah kurus jika sudah terserang penyakit itu. (3) Penyakit cacing hati ini tak mudah dikenali dari ciri-ciri luar. Bisa saja, hewan yang terjangkit cacing hati berperawakan gemuk. Namun, secara umum hewan yang terserang cacing hati berbulu kusam dan cenderung kurus tak segar. Kalau cacing hati bisa dilihat setelah disembelih. Dibelah hatinya, kalau ada cacing hatinya dibuang.Selain penyakit yang menyerang hewan qurban, yang perlu kita perhatikan adalah cara aman mengkonsumsi daging hewan qurban, agar tetap sehat dan tidak terjangkit penyakit degeneratif. Kiat aman mengkonsumsi dagingnya adalah sebagai beberik: (1) Pilih masakan rendah lemak, makanlah daging yang paling rendah kandungan lemaknya, yaitu pada bagian paha. Kandungan lemak yang cukup tinggi yaitu pada bagian perut dan iga. Selain itu, jika ingin mengurangi lemak, buanglah air yang digunakan untuk merebus daging. (2) Imbangi dengan sayur dan buah-buahan. Selain mengonsumsi banyak daging, jangan lupa untuk makan sayur-sayuran dan buahbuahan. Konsumsi lebih banyak sayur dan buah lebih baik. Pilihlah buah yang kaya antioksidan. Izam

Oleh sebab itu hewan ternak disembelih sebagai hewan kurban untuk memperingati peristiwa tersebut.

Kegiatan Konferensi Pers Pemilihan Rektor UM 2022-2027

Universitas Negeri Malang (UM) saat ini tengah menghadapi masa pergantian rektor untuk masa jabatan 2022—2027. Masa pemilihan rektor ini dimulai dengan adanya sosialisasi melalui konferensi pers yang diadakan di Gedung Rektorat Lantai 9 pada Kamis, 21 Juli 2022 pukul 09.00 WIB hingga selesai. Kegiatan sosialisasi ini merupakan bentuk amanat dari Majelis Wali Amanat (MWA) UM kepada Senat Akademik Universitas (SAU). Acara tersebut diisi oleh narasumber Bapak Prof. Dr. Sukowiyono, S.H., M.Hum. selaku Ketua Panitia Pemilihan Rektor UM periode 2022—2027 serta didampingi oleh Bapak Dr. Ahmad Munjin Nasih, S.Pd., M.Ag. Pemilihan rektor UM pada tahun 2022 ini merupakan pemilihan rektor UM pertama yang dilakukan dengan status sebagai PTN-BH (Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum). Bapak Sukowiyono menjelaskan bahwa dalam pemilihan kali ini akan ada perbedaan dengan pemilihan sebelumnya pada saat UM masih berstatus PTNBLU (Perguruan Tinggi Negeri Badan Layanan Umum). Perbedaan ini terletak pada mekanismenya yang sebelumnya melalui menteri, menjadi melalui MWA. Bahkan, dalam pelantikan rektor pada 26 Oktober 2022 mendatang dilakukan oleh Ketua MWA. Namun, dalam persentase keputusan suara, Kemendikbudristek memiliki suara sebanyak 35 persen. Adanya pemilihan rektor merupakan agenda yang dilaksanakan sesuai dengan amanat PP No. 115 Tahun 2021. Pemilihan rektor kali ini mengusung tema “Menguatkan Institusi Membangun Negeri”.

Pertimbangan pemilihan tema ini tidak hanya berdasarkan bentuk kebanggaan UM sebagai PTN-BH, melainkan juga diperlukan keseimbangan antara penguatan dalam segala aspek, baik itu SDM, manajemen, hingga infrastruktur yang mendukung. Tahapan pemilihan rektor UM dilaksanakan melalui 15 tahapan yang dimulai dengan sosialisasi. Bapak Sukowiyono juga menjelaskan bahwa terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Namun, dalam pemilihan rektor ini tidak menutup kesempatan bagi kandidat di luar UM untuk mendaftar dengan syarat utama yakni berprofesi sebagai dosen. Dalam rangka menyebarkan sosialisasi pemilihan rektor kali ini, pihak UM membagikan beragam sosialisasi, baik melalui media daring maupun luring.

Masa pemilihan rektor ini dilakukan mulai dari tanggal 22 Juli hingga pelaksanaan pelantikan dan penetapan rektor oleh MWA pada tanggal 26 Oktober 2022. Penyampaian visi misi bakal calon akan dilakukan melalui penyampaian sidang senat akademik sivitas dan akan diekspos ke media secara luring dan daring. Hal ini bertujuan untuk menyebarluaskan transparansi pemilihan rektor kepada seluruh pihak, sehingga pemilihan dapat berjalan secara demokratis. Selain itu, UM juga akan menyediakan pusat informasi kepada media-media yang terletak di Graha Rektorat lantai 8 serta akan menyediakan akses berita secara daring melalui laman web dan media sosial. Nuriyatul

Tahun 44 Juli - Agustus 2022 | 11 Up to Date

UM Sambut Pemilihan Rektor Periode 2022—2027

| Komunikasi Edisi 34112Opini

Menyandang gelar mahasiswa memang berat pertanggungjaw abannya, gelar maha menandakan strata tertinggi dari tingkatan siswa, ini berarti menandakan usia mahasiswa merupakan awal usia dewasa. Menyandang gelar mahasiswa berarti lekat dengan amanah agent of change, iron stock dan social control. Namun perlu dipahami meski mahasiswa menyandang amanah besar tapi jika kesehatan mentalnya terganggu maka akan akan mengganggu kehidupannya bahkan destroy their lives.

Dalam rentang dua tahun kuliah online setidaknya kita semua menyaksikan bagaimana mahasiswa mengalami roller coaster ke hidupan kampus dengan tatanan baru. Tak jarang mahasiswa di pusingkan dengan tugas kuliah yang menumpuk karena manaje men waktu yang masih berantakan, burnout karena mengemban amanah yang berlapis-lapis dari amanah kuliah, amanah di organ isasi, belum lagi juga harus membantu orang tua dirumah, peruba han jam tidur yang menyebabkan low mood dan sebagainya. Agar mahasiswa UM mengetahui apa itu mental illness, kita harus mengetahui terlebih dahulu apa yang disebut dengan kesehatan mental? World Health Organitation sendiri mendefinisikan kes ehatan mental adalah kondisi di mana seseorang Individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual dan sosial. Sehingga in dividu tersebut menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif dan mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya. Sehingga, kesehatan mental ini sebenarnya akan memengaruhi cara seseorang berfikir, merasakan dan bertindak, bagaimana cara mengatasi stress dan bagaimana mengambilFenomenakeputusan. mental illness sendiri bukan sesuatu yang baru, tahun 2018 riset kesehatan dasar menyatakan bahwa penyebab kecacat an terbesar hidup dengan disabilitas (years lived disability atau YLJ) adalah gangguan mental. Hingga Juni 2020 angka kasus gangguan jiwa di Indonesia sudah mencapai 227 ribu jiwa. Sedang di tahun 2019 ada 197 ribu jiwa. Angka prevalensi di Indonesia sendiri 6,2 persen. Hal ini menandakan di antara 100 remaja, akan ada 6 orang atau lebih yang menderita penyakit mental. Setidaknya terdapat tiga faktor yang menyebabkan munculnya mental illness. Pertama faktor individu yang bisa dibagi menjadi tiga aspek: biologis, psikis dan spiritual. Kondisi biologis meru pakan kondisi kesehatan individu yang kurang optimal sehingga menyebabkan seseorang terkena gangguan mental. Dari penyakit genetik misalnya seperti kanker, sakit pinggang, vitiligo (pergan tian kulit). Selanjutnya kondisi psikis adalah kondisi emosi individu, kemampuan seseorang mengatasi situasi, memanajemen stress, belief system mahasiswa yang dipenuhi trauma di masa kecil, tum buh kembang yang tidak optimum, dukungan orang sekitar yang kurang. Kemudian dari aspek spiritual berkaitan dengan bagaima na kedekatannya dengan Tuhannya, supaya bisa memaknai kesuli tan dan ujian yang datang.

Penyakit Mental

Derasnya

Menjaga Kewarasan di tengah

Faktor kedua dan ketiga adalah dari aspek tatanan masyarakat serta keberadaan negara, yang merupakan faktor terbesar yang berpengaruh terhadap kondisi kesehatan mental mahasiswa. Tatanan masyarakat modern yang individualis, menyebabkan support system bagi mahasiswa tidak ada sehingga banyak yang merasakan kesepian, sendirian, tidak memiliki teman. Ditambah lagi promosi besar-besaran untuk mengejar kepuasan pribadi, ke bebasan dalam segala hal, untung rugi yang selalu dinilai dengan materi menyebabkan mahasiswa menghargai apapun dengan an gka.Oleh karena itu untuk memberikan solusi terhadap permasala

Oleh: Putri Hanifah T ema kesehatan mental belakangan ini menjadi topik yang banyak diminati oleh generasi millennial akhir sam pai generasi zilenial. Dua tahun kuliah daring memberikan pelajaran besar bahwa mendeteksi kesehatan diri itu penting. Bu kan hanya kesehatan fisik, melainkan juga kesehatan mental perlu mendapatkan porsi yang sama dalam pendeteksiannya. Sebab penyakit mental tidak bisa dilihat dengan mata telanjang seperti penyakit fisik, tapi keberadaannya bisa terasa.

Keberadaan penyakit mental hari ini semakin terlihat menjang kiti pemuda dan pemudi ketika terjadi pandemi. Sebelum pandemi covid-19 penyakit mental mungkin masih bisa terselamatkan serta tertutupi oleh riuh dan tawa di balik nongki-nongki. Setelah pan demi terjadi tabir penyakit mental terbuka lebar-lebar, terlebih bagi mahasiswa yang sudah memiliki hidden illness menjadi nam pak gejalanya. Efek penyakit mental ini bisa merusak produktivitas mahasiswa, bahkan berefek pada seluruh lini kehidupan. Baik itu lingkungan keluarga, kuliah dan lingkungan sekitar.

Kuncinya “What you think affect what you feel and how to be have” langkah pertama merubah cara berpikirnya, dalam proses berpikir membutuhkan empat komponen, yakni fakta, indera, otak dan informasi sebelumnya. Mahasiswa bisa memupuk dan mengupgrade terus jenis informasi yang dimasukkan kedalam otak. Jika selepas kuliah hanya kulakan drama Korea saja, maka cara berpikir pemuda tersebut, impiannya serta aspirasinya hanya seputar itu saja. Tapi seandainya hal yang dibaca adalah tentang bagaimana perjuangan pahlawan Indonesia memerdekakan neg eri ini, kisah heroik para sahabat Rasul dalam menuntut ilmu maka outputnya akan jelas berbeda. Pemuda akan mendapatkan sunti kan semangat dua kali lipat, karena kuliah hari ini ternyata tidak sepelik perjuangan menuntut ilmu ulama-ulama zaman dahulu kala. Selanjutnya pahami dasar-dasar aqidah seperti topik qadha dan qadar agar pemuda hari ini tidak disibukkan untuk memikir kan area yang tidak dikuasai (seperti bentuk fisik, rezeki yang di berikan kepadanya dll) melainkan fokus pada area yang dikuasai oleh pemuda (bagaimana umurnya digunakan, bagaimana meny elesaikan permasalahan yang datang, bagaimana mengelola fisik yang sudah dianugerahkan Allah dan lain-lain). Kemudian jangan lupa milikilah guru kehidupan yang akan membantu pengobatan serta membangun kehidupan empat tahun di kampus akan men jadiTidakapa.cukup sampai disitu masyarakat juga harus memiliki sense of belonging yang tinggi satu sama lain, ketika ada yang sakit dito long, ketika ada yang melakukan penyimpangan diingatkan, ke tika ada yang melakukan kebaikan didukung, akhirnya tercipta se buah tatanan sistem yang harmonis. Ditambah lagi peran negara yang mensupport penuh pendidikan sehingga lahirlah intelektual kampus yang kontributif bagi nusa, bangsa dan negara.

Penulis adalah Kontributor Majalah Komunikasi UM Ilustrasi oleh : Alfan Khoirul Huda

han penyakit mental ini, kita harus mengetahui apa yang menjadi sumber masalah, ternyata ada tiga faktor yakni faktor individu, masyarakat dan negara. Ketiga faktor ini harus dikelola dengan landasan yang benar. Sebab jika landasannya masih seputar an gka dan pencapaian pribadi, sampai kapanpun tidak akan tercipta pemaknaan kehidupan sejati.

Tahun 44 Juli - Agustus 2022 | Opini13

| Komunikasi Edisi 341Profil14 Tempat, Tanggal Lahir: Medan, 12 September 2001 Fakultas: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Prodi: D3 Manajemen Pemasaran/ Manajemen Email: ichasivanabangun@gmail.com Riwayat Organisasi: • Magang di PT Arkatama Multi Solusindo sebagai content writer pada tahun 2022 • Magang di Aksel sebagai content writer pada tahun 2022 • Magang di Perusahaan Umum Daerah Pasar Juara Kota Bandung sebagai staff marketing Pengalaman Proyek: • Pengembangan keterampilan pembuatan desain kemasan serta pemanfaatan pemasaran digital sebagai strategi bertahan UMKM yang terdaftar pada PLUT-K UMKM Kota Batu pada tahun 2021. • IV-Lab – Incubation Lab For increasing BUMDes’s Diversification Business pada tahun 2021 • Webinar nasional dengan tema Upaya Merawat Gambut Penghargaan: • Mahasiswa Berprestasi 1 Universitas Negeri Malang Program Diploma • Peraih Medali Emas di PIMNAS 34 Tahun 2021 • The Quarter Finalist English Debate Competition at English Debate Competition 2021 • Juara 1 Kompetisi Debat Nasional oleh Dinas Pendidikan Sumatera Utara tahun 2018 Icha Sivana Br Bangun Bergelut MawapresInilahPilmapresRaihNasional,KisahSangDiploma UM “Musuh terbesar kita adalah diri kita sendiri” Potret Icha Sivana Br bangun

Profil15

Pembaca setia Majalah Komunikasi, pastinya kalian sudah mengetahui ringkasan profil dari Sang Jawara Mawapres program diploma UM. Akan tetapi, jangan berhenti untuk membaca hanya sampai itu saja, masih banyak kisah yang bisa kita jadikan inspirasi nantinya. Seperti dalam wawancara yang kami lakukan dengan narasumbernya langsung, berikut beberapa pertanyaan yang saya kutip: Bagaimana awal mula Anda tertarik hingga bisa termotivasi ingin ikut untuk berkompetisi di pemilihan mahasiswa berprestasi di UM ini? Awal mula tau event Pilmapres ketika maba (mahasiswa baru). Dulu suka kepo-in Instagramnya Imapres, terus merasa keren dan kagum sama mahasiswa-mahasiswa yang ada di situ. Sempat pengin jadi bagian dari Imapres, tapi masih meragukan diri sendiri. Melihat salah satu video Imapres, saya jadi termotivasi ingin juga membuat video seperti itu hehe, video yang bisa menginspirasi banyak orang. Kemudian, menurut saya dengan menjadi mawapres, saya dapat membuat orang tua saya bangga. Dan usaha kedua orang tua saya menguliahkan saya ke pulau Jawa, dengan segala pengorbanan akan membuahkan hasil yang baik. Selain itu, menurut saya ketika menjadi mawapres, saya akan mendapat peluang yang lebih besar untuk mengembangkan potensi, khususnya di minat dan bakat saya pada pengembangan bisnis dan isu lingkungan. Oleh sebab itu, dengan dukungan dari dosen saya, saya memberanikan diri, percaya akan kemampuan saya dan memutuskan untuk mendaftar Pilmapres. Menurut Anda, apa yang menjadi modal awal bagi mahasiswa apabila ingin mengikuti ajang Pilmapres ini? Modal awal mengikuti Pilmapres menurut saya adalah niat dan minat. Ketika sudah memiliki 2 hal tersebut, insyallah untuk mengikuti rangkaian seleksi akan terasa bahwa kita sudah memiliki modal yang cukup. Kemudian, sebagai kelengkapan sekunder, kita harus memenuhi persyaratan dasar, seperti capaian unggulan (dapat berupa prestasi, kegiatan relawan/pemberdayaan masyarakat, kewirausahaan, riwayat organisasi, dll.). Jadi, di mana pun passion kita, selama kita menggeluti itu maka itu ada capaian unggulan kita. Bagaimana Anda menjalani setiap proses kegiatan Pilmapres di UM ini, dan apakah ada cerita yang berkesan atau memiliki keunikan tersendiri yang Anda temui ketika proses berlangsung? Persiapan awal di tahap fakultas adalah wawancara capaian unggulan, berbicara bahasa Inggris dan karya tulis ilmiah. Pada tahap fakultas ini, alhamdulillah saya mendapat peringkat 1 yang akhirnya menjadi delegasi FEB ke universitas. Kemudian di tahap universitas ada beberapa seleksi lagi. Mulai dari capaian unggulan, berbicara bahasa Inggris, karya tulis ilmiah, psikologi, FGD (focus group discussion), tes TOEFL, dan yang paling berkesan menurut saya adalah di tes psikologi dan FGD. Di tes psikologi, saya merasa pertanyaan dan respons juri cukup unik dan membuat saya bingung. Kemudian, di FGD, menurut saya ada tantang tersendiri karena selain dituntut untuk cukup interaktif, kita juga harus dengan cermat memberi kesempatan bagi anggota forum lainnya untuk berbicara. Setelah mendapatkan gelar menjadi mahasiswa berprestasi diploma di UM, selanjutnya akan berkompetisi untuk pemilihan mahasiswa berprestasi tingkat nasional, bagaimana persiapan dan proses yang sudah lakukan selama ini? Dalam proses yang dilakukan, untuk UM sendiri mendelegasikan perwakilan juara 1 untuk program sarjana dan diploma untuk seleksi di tingkat nasional. Sebelumnya, seleksi yang di nasional ada pemilihan mahasiswa berprestasi di tingkat wilayah terlebih dahulu, khususnya seleksi LLDIKTI Wilayah VII Jawa Timur dengan awal proses seleksi ada administrasi diambil 30 peserta. Lalu, ada video presentasi bahasa Inggris yang diunggah ke YouTube, capaian keunggulan, dan produk inovatif, yang kemudian diambil menjadi 17 peserta. Setelah itu, diseleksi kembali yang dilaksanakan di Hotel Atria Malang tanggal 21—22 Juli 2022 diambil 5 delegasi dari program diploma dan 6 delegasi sarjana yang mewakili untuk Pilmapres nasional. Alhamdulillah, Icha terpilih terbaik ke-4 di program diploma dan berangkat ke nasional untuk perwakilan Jawa Timur. Apakah ada perbedaan proses seleksi Pilmapres di tingkat UM dengan tingkat wilayah? Di wilayah, untuk setiap presentasi diwajibkan berbahasa Inggris tentang karya tulisnya. Sebenarnya mirip juga dengan di UM, hanya saja ada penilaian tersendiri untuk bahasa Inggrisnya. Bagaimana proses yang Anda jalani saat ini setelah lolos seleksi di wilayah untuk Pilmapres nasional nanti? Prosesnya masih terus berlanjut, jadi saya ini sudah menjadi delegasi wilayah di Jawa Timur. Di nasional ini, nantinya akan ada tahap awal nasional. Kemudian, finalnya masih pemilihan di seleksi wilayah-wilayah

Tahun 44 Juli - Agustus 2022 |

LLDIKTI di Indonesia. Dan nantinya, seluruh delegasi di LLDIKTI di Indonesia akan diseleksi lagi untuk diambil beberapa besar untuk finalisnya. Jadi, masih terus berjuang dan terus memberikan yang terbaik untuk UM dan semua yang telah mendukung saya hingga sampai seperti ini. Apa kesibukan atau kegiatan yang Anda lakukan untuk saat ini selain menjadi mahasiswa dan peserta di ajang Pilmapres ini? Kegiatan saat ini adalah memang pastinya masih terus fokus ke seleksi Pilmapres nasional dan saya sambil magang untuk menjadi content writer di Aksel. Selain itu, saya masih bergabung di Imapres yang akan mengadakan beberapa kegiatan, dan sisi baiknya saya ketika tergabung menjadi Imapres mendapat banyak teman yang mendorong untuk produktif. Seperti sebelumnya, salah satu teman Imapres saya mengajak ikut lomba. Memang, menjadi mawapres utama saat ini tentunya memiliki tanggung jawab yang besar, tapi dari gelar sebagai mawapres adalah tantangan untuk terus memiliki aksi baik terhadap sosial. Apa yang menjadi minat dan bakat kita, apa wawasan dan pengalaman positif yang kita punya, inilah saatnya untuk berbagi kepada banyak orang. Pesan apa yang ingin hendak Anda sampaikan bagi sivitas akademika di UM ini? Kepada teman-teman semua, boleh kita melihat orang lain, sejauh mana pencapaian mereka, seberapa hebat mereka, dan lain sebagainya. Jadikan hal itu sebagai motivasi untuk terus berproses dan berprogres. Namun, perlu kita tanamkan juga dalam pikiran bahwa kita bukan mereka dan mereka bukan kita. Setiap orang memiliki keunggulannya masing-masing, tinggal bagaimana kita memoles keunggulan tersebut. Dan bagi saya, selain doa, kuncinya adalah melawan diri sendiri. Berani keluar dari zona aman dan nyaman, berani mencoba hal baru, percaya akan diri sendiri, dan meminimalisasi insecurity adalah modal meraih mimpi. Niken Potret Acara Grand Final PILMAPRES UM

epartemen Biologi FMIPA UM memiliki hari khas dengan nama Entrepreneur Day (Hari Wirausaha). Kegiatan yang diselenggarakan secara berkala setiap tahunnya ini digelar oleh panitia yang terdiri dari tim dosen pengampu dan perwakilan mahasiswa. Entrepreneur Day diperuntukkan bagi mahasiswa program studi S1 Biologi dan S1 Pendidikan Biologi yang sedang menempuh studinya di bangku semester 6. Kegiatan ini merupakan luaran dari mata kuliah Proyek Biologi. Pada mata kuliah tersebut, para mahasiswa diharapkan dapat berinovasi untuk menghasilkan produk berupa makanan dan minuman, budidaya, serta barang dan jasa.

Departemen Biologi FMIPA UM Keberlangsungan Kegiatan Enterpreneur Day

Seputar Kampus

| Komunikasi Edisi 34116

D

Entrepreneur Day 2022 bertempat di Gazebo Departemen Biologi-Fisika, FMIPA UM. Hari Wirausaha ini dilangsungkan pada 27 Mei 2022 dengan bentuk kegiatan seperti bazar. Setiap kelompok mahasiswa diberikan tempat untuk memamerkan dan memperjualbelikan produk yang telah mereka buat. Kegiatan ini sangat meriah dan ramai oleh pengunjung yang penasaran dengan produk-produk yang diperjualbelikan di sana. Tahun ini, terdapat 36 produk yang dihasilkan, baik berupa produk makanan dan minuman, budidaya, serta barang dan jasa. Contoh produk berupa makanan dan minuman adalah minuman kesehatan dari sari daun sirsak, teh kombucha, sereal dari kentang dan singkong, serta permen gummy dari apel dan tomat. Contoh produk berupa budidaya yaitu ada budidaya anggrek dan jamur yang sebelumnya telah dirawat hingga siap untuk diperjualbelikan pada kegiatan ini. Sementara itu, contoh dari produk barang dan jasa yakni pembuatan ide cerita dalam bentuk buku.

“Entrepreneur Day ini merupakan program mata kuliah, sehingga kegiatannya dalam bentuk praktik dan teori sudah ada jamnya. Setiap harinya juga sudah ada jadwalnya,” ungkap Bapak Agung Witjoro selaku ketua pelaksana dari kegiatan tersebut ketika ditanya mengenai mekanisme dari mata kuliah Proyek Biologi itu. “Mahasiswa juga difasilitasi dengan seluruh laboratorium (termasuk Greenhouse dan Kebun Biologi) dalam menjalankan proses praktiknya. Dalam hal budidaya, mereka juga menyirami hingga memanen bakal produknya menggunakan fasilitas yang ada di Departemen Biologi,” imbuhnya.Tujuan diadakannya Entrepreneur Day adalah untuk menginisiasi dan memotivasi para mahasiswa untuk berwirausaha. Untuk dapat menjalankan proses pembuatan produk, mahasiswa menggunakan uang pribadi masingmasing kelompok sebagai modal untuk membeli bahan baku. Dengan demikian, upah (termasuk laba) yang diperoleh masing-masing kelompok pada saat kegiatan tersebut akan mereka gunakan kembali untuk modal pembuatan produk selanjutnya.“Testimoninya menurutku, program Entrepreneur Day yang diselenggarakan Departemen Biologi ini bagus banget untuk menunjang tugas akhir mata kuliah Proyek Kewirausahaan, jadi produk yang sudah kita buat selama satu semester ini bisa dipamerkan ke khalayak publik. Dari program ini, kita juga bisa lihat temanteman Biologi itu ternyata kreatif banget buat produk dan masukan-masukan dari dosen maupun pengunjung sekitar bisa jadi insight bagus buat produk kita ke depannya. Apalagi, juga ada perlombaan produk terbaik, jadi makin seru aja sih dan hadiahnya lumayan buat nambah uang jajan,” ujar Nur Shofiyah, salah satu mahasiswa yang turut berpartisipasi dalam Entrepreneur Day 2022. Sebelum mengakhiri sesi wawancara, Bapak Agung memberikan closing statement. “Jadi, yang namanya wirausaha itu yang penting adalah minatnya. Minat untuk terus mengembangkan, karena ilmunya luas,” ujar pak Agung. Elsya

EntrepreneurDay, Hari Wirausaha

Savira Nurul Auliyah University Of pecs, Hungaria Michelle Angelita Srihadi Maastricht University, Belanda Lutfianto Alfi Rahman University of Padua, Italy

Zefanya Angelique Napitupulu National Taiwan University of Science and Technology, Taiwan, Taiwan

Desvira Anabelastova Monash University, Australia

Kevin Sela Nafi Ananta University of Padua Dhea Qistina University of Pisa, Italy

Mengenai program MBKM yang selalu beriringan dengan pengonversian SKS mata kuliah, pihak IISMA mengharapkan SKS bukan dikonversi, tapi direkognisi. Jadi, mata kuliah apa pun yang diambil di luar negeri, maka itu yang akan dimasukkan di transkrip. Nabhan menyarankan mahasiswa untuk tidak mundur hanya karena kemungkinan tidak dapat menempuh SKS di kampus asal ataupun harus mendapat kemungkinan terburuk, yakni mengulang mata kuliah, dikarenakan program IISMA memiliki banyak dampak positif yang sangat luar biasa ke depannya.

Adapun program IISMA sendiri menanggung semua kebutuhan untuk para awardee baik tunjangan hidup, asuransi kesehatan, visa, pendaftaran dan biaya kuliah, tiket pesawat ekonomi, tes PCR, serta biaya karantina. Vania Semester di Luar Negeri

Dhiya Afifah Nasir Sapienza University of Rome, Italy Naufal Hafidz Ar Rayyan University of Szeged, Hungaria Achmad Rifqy Zein Arizona State University, America

Rizky Camelia Dewi Humboldt University of Berlin, Germany Pinta Alvionita University Of Szeged, Hungaria

Daftar mahasiswa diploma yang lolos IISMA Wanda Hamida International university Of Applied Science, Germany Balqis Nuha Tsabitah University of Portsmouth, UK Ke-19 mahasiswa ini telah melalui semua tahap, mulai dari saringan pertama menggunakan nilai UKBIng, tes bahasa Inggris, esai, dan wawancara. Menurut penuturan dari Nabhan Fuad Choiron, S.S., M.A., salah satu strukturan HI Universitas Negeri Malang, pihaknya telah membuat surat rekomendasi sebanyak 118 untuk pendaftar IISMA. Dari jumlah tersebut, 34 orang lolos wawancara, dan 17 yang menjadi awardee untuk sarjana. Sementara untuk vokasi, 8 orang mengirim aplikasi, 4 orang lolos wawancara, dan 2 orang berhasil menjadi awardee. Salah satu tahapan yang paling krusial adalah tes bahasa Inggris di awal pendaftaran. Terdapat nilai minimum dari tes tersebut untuk diterima, hingga pendaftar bisa melanjutkan ke tahap wawancara. Adapun nilai minimum untuk sarjana adalah IELTS 6.5, TOEFL IBT 550, dan DET 100. Sementara itu, nilai minimum untuk vokasi adalah IELTS 5.5, TOEFL IBT 500, dan DET 85. “Namun, rata-rata pencapaian nilai mahasiswa itu sudah melampaui nilai tersebut. Sekitar 8.5 hingga 9 untuk IELTS dan 130 untuk DET,” tambah Nabhan. Pendaftaran IISMA 2022 dikhususkan bagi mahasiswa semester 4 dan 6 saat mendaftar. Hal ini karena kepengurusan berkas seperti visa, paspor, dan lain-lain yang minimal selesai dalam 1 bulan. Dengan demikian, para awardee ini akan berangkat ketika mereka menginjak semester 5 atau 7. Selain itu, faktor perbedaan kalender akademik juga menjadi penyebab mereka tak langsung berangkat setelah final IISMA diumumkan. “Paling dekat ada yang dari Australia, kalender akademiknya dimulai sebentar lagi, maka dia harus berangkat di sekitar bulan Juli,” tutur Nabhan ketika ditanya apakah para mahasiswa lolos IISMA sudah mendaftar atau belum.

ementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI) telah mengadakan suatu program yang bertujuan untuk mendorong mahasiswa menguasai berbagai keilmuan sebagai bekal memasuki dunia kerja. Program ini bernama Merdeka Belajar-Kampus Merdeka, atau yang biasa disingkat MBKM. Dilansir dari laman resmi dari MBKM, program ini dapat memberikan kesempatan bagi para mahasiswa untuk mengasah kemampuan sesuai bakat dan minat dengan cara terjun langsung ke lapangan guna persiapan karier di masa mendatang. Secara umum, manfaat dari diadakannya program ini, antara lain praktik di lapangan akan dikonversi menjadi SKS, eksplorasi pengetahuan dan kemampuan di lapangan selama lebih dari satu semester, belajar dan memperluas jaringan di luar program studi atau kampus asal, menimba ilmu secara langsung dari mitra berkualitas dan terkemuka, serta tentunya masih banyak lagi.

Tahun 44 Juli - Agustus 2022 | 17 K

“Pandangannya harus begini, 5 tahun ke depan, 10 tahun ke depan, aku bakal jadi apa, sih? Temanku siapa saja? Jangan hanya mikir ini nggak direkognisi, kuliah saya molor, karena track record kalian akan bagus ke depannya, CV juga akan menunjang nanti,” ungkap Nabhan menanggapi banyaknya isu mahasiswa yang mundur mengikuti IISMA karena berisiko mengulang semester di kampus asal.

Terdapat berbagai macam program yang diselenggarakan MBKM, IISMA adalah salah satunya. IISMA atau International Student Mobility Awards menjadi salah satu program yang amat dinanti pembukaannya dikarenakan program ini menawarkan mahasiswa yang mendaftar dan lolos seleksi untuk berkuliah di top 300 kampus luar negeri selama satu semester. Kabar bahagianya, 19 mahasiswa UM, yang terdiri dari 17 mahasiswa sarjana dan 2 mahasiswa vokasi, telah berhasil lolos rangkaian seleksi IISMA dan bersiap untuk berangkat ke kampus luar negeri tujuan masing-masing.

Mahendra Dhatta University Of pecs, Hungaria Galuh Aisyah Rahmah University of Pisa, Italy

Ia menambahkan bahwa beberapa manfaat setelah mengikuti IISMA antara lain lebih membuka pikiran, networking luas tak hanya dengan mahasiswa dan dosen dari kampus hebat lain di tanah air, tapi juga di kampus tujuan luar negeri nanti, penempaan diri dengan cara yang berbeda, perspektif baru yang lebih bervariasi, dan menumbuhkan banyak ide segar dari pengalaman yang tak semua orang bisa merasakan.

Ucapan Selamat Untuk Peserta IISMA 2022 dalam Unggahan Instagram Resmi UM

Alif Rizky Ananda Vytautas Magnus University, Lithuania

Iqbal Ghozy Syaifullah University of Zagreb, Croatia

Daftar mahasiswa sarjana yang lolos IISMA Rahma Sekar Andini KU Leuven, Belgium

Seputar Kampus 19 Mahasiswa UM Bersiap Jalani Satu

Mahasiswa Peserta AM Thailand saat Mengajar Para Siswa di Thailand

Potret Mahasiswa Peserta AM Thailand Bersama Dosen Pendamping

Erlina

Menuju World Class University, UM Gelar AM Luar Negeri di Thailand

Seputar Kampus

| Komunikasi Edisi 34118 ebagai bagian dari visi menjadi World Class University, Universitas Negeri Malang bekerja sama dengan Assosiation of Education Cultural International Krabi Thailand untuk menggelar program Asistensi Mengajar (AM) Luar Negeri di Thailand. Kegiatan ini dilaksanakan secara luring dan para mahasiswa yang mengikutinya akan diberangkatkan pada tanggal 25 Juli 2022 mendatang. Wakil Dekan I Fakultas Sastra (FS) Universitas Negeri Malang, Ibu Dr. Primardiana Hermilia Wijayati, M.Pd. menjelaskan, program ini merupakan kerja sama yang sudah dimulai sejak tahun 2015. Semula, kegiatan ini diberi nama PPL/KKN Luar Negeri, tetapi seiring dengan kebijakan pemerintah terkait Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang salah satu bentuk kegiatannya berupa Asistensi Mengajar atau Kampus Mengajar, pada tahun ini kegiatan diberi nama Asistensi Mengajar Luar Negeri di Thailand. “Kegiatan ini diikuti oleh 19 Mahasiswa FS UM dan didampingi oleh 3 orang dosen yang sekaligus akan melakukan pengabdian di sekolah-sekolah di Krabi Thailand,” tambahnya. Berbeda dengan AM atau KM lainnya, pada kegiatan ini mahasiswa akan mengajar di sekolah-sekolah di Thailand dengan siswa yang mampu berbahasa Thailand atau bahasa Inggris. Oleh karena itu, mahasiswa diseleksi berdasarkan kemampuan bahasa Inggris, mampu membaca Al-Qur’an, memiliki wawasan kebangsaan, dan memiliki minat/bakat yang dapat dibagikan kepada siswa-siswa di sekolahsekolah Thailand. Mahasiswa mendapatkan bantuan dana dari Fakultas Sastra sebesar 3 juta rupiah. Di samping itu, Fakultas Sastra memberi fasilitas pelatihan bahasa dan budaya Thailand selama 1 bulan dengan pengajar alumni yang pernah mengikuti kegiatan yang sama di Thailand sebelumnya. Mahasiswa juga akan mendapatkan fasilitas tempat tinggal dan makan selama di sana. Kegiatan dalam rangka meningkatkan kualitas mahasiswa yang unggul dan mampu bersaing di tingkat nasional dan internasional ini memiliki tujuan secara umum sebagai fasilitator model alternatif pelaksanaan kegiatan kependidikan dengan setting lintas negara yang disetarakan dengan mata kuliah yang relevan. Selain itu, kegiatan ini memiliki tujuan khusus sebagai berikut untuk memperluas model praktik mengajar di sekolah dengan menerapkan ilmu kependidikan dalam bidang bahasa dan seni di lintas negara, memperluas bidang penelitian dengan memperluas setting penelitian bahasa, sastra, dan seni di negara lain, serta memperluas model KKN dengan setting negara lain.

S

Legassie Bawa Kemenangan pada National Economics Competition 2022

Frida dan Ali saat Mempresentasikan Esai Mereka Secara Daring

Tahun 44 Juli - Agustus 2022 | 19 Seputar Kampus

untuk pengerjaan esai,” ujar Frida Lusiana. Hal yang menarik dari esai yang mereka ikutsertakan dalam lomba adalah permasalahan sosial budaya yang diangkat dalam pembahasan esai, yaitu mengenai dampak yang dirasakan masyarakat suku adat setempat terhadap pembangunan IKN di Kalimantan. Selain itu, mereka juga menyajikan ide inovasi bukan sekadar aplikasi yang telah dirancang dalam bentuk prototipe, tetapi juga komunitas mahasiswa yang akan terjun langsung melihat dan mengatasi permasalahanpermasalahan yang terjadi. Ide inovasi tersebutlah yang membedakan hasil esai mereka dengan tim atau finalis lain.

Penghargaan yang mereka dapatkan sebagai juara 1 dan best presentation yaitu vandel juara 1 dan uang pembinaan dengan nominal cukup besar. Frida berharap, ia dan rekannya, Ali Faiq Pradana, dapat berprestasi dan menginspirasi teman lain dengan mengikuti perlombaan-perlombaan yang ada dan semoga masih bisa mempertahankan juara yang telah diraih. Selain itu, harapan mereka ke depannya adalah semakin mahir dan menguasai bidang kepenulisan karya tulis ilmiah. Frida juga berpesan, “kepada temanteman semua, manfaatkanlah semua potensi yang ada dalam diri, kembangkan minat dan bakat, jangan jadi mahasiswa yang stuck di situ-situ saja. Terus berkarya dan semangat!” Laily

BEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Malang (UM) menyelenggarakan lomba esai tingkat nasional. Pendaftaran lomba tersebut dilaksanakan mulai dari gelombang satu tanggal 5 Mei hingga gelombang tiga tanggal 3 Juni 2022. Pesertanya berasal dari berbagai universitas di Indonesia, seperti Universitas Brawijaya, Institut Pertanian Bogor, Universitas Negeri Malang, dan masih banyak lagi. Lomba esai bernama National Essay Competition (NEC) ini dilaksanakan secara daring menggunakan Zoom Meeting. Frida Lusiana (S1 Pendidikan Akuntansi) dan Ali Faiq Pradana (D3 Akuntansi) merupakan perwakilan dari Universitas Negeri Malang untuk mengikuti lomba esai tingkat nasional tersebut. Esai yang diikutsertakan dalam lomba itu berjudul Legassie (Legal Justice Assistance) Inovasi Bantuan Keadilan Hukum Masyarakat Terdampak Pembangunan IKN. Ide gagasan tentang judul esai tersebut berasal dari pilihan subtema yang terdapat dalam lomba. Mereka memilih subtema sosial budaya karena dirasa memang jauh dari rumpun program studi yang mereka ambil, yaitu Akuntansi. Frida dan Ali melakukan beberapa studi literature review dari berbagai permasalahan dan berita tentang dampak dari pembangunan IKN di Kalimantan yang menjadi topik utama dalam lomba tersebut. Dari beberapa permasalahan dan berita, mereka berpikir untuk mencetuskan sebuah ide dalam bentuk aplikasi dan komunitas bernama Legassie (Legal Justice Assistance) sebagai inovasi bantuan keadilan hukum masyarakat terdampak pembangunan IKN. Demikianlah, gagasan tertulis dalam bentuk esai tersebut muncul.Terkait proses persiapan dan pengerjaan esai, mereka melakukannya dalam waktu yang singkat, yaitu sekitar 2 hari saja disertai dengan penyusunan prototipe dari aplikasi. Hal tersebut dikarenakan ada sebuah cerita singkat di mana mereka sebelumnya tidak tertarik untuk mengikuti lomba. Namun, banyak rekan yang memberikan dukungan dan semangat kepada mereka, hingga akhirnya Frida dan Ali mengikuti lomba esai“Untuktersebut.kendalanya kemarin yaitu keterbatasan pengetahuan kami mengenai ilmu hukum yang kami angkat sebagai permasalahan sosial budaya dalam pembangunan IKN yang menjadi subtema dari lomba esai ini. Kemudian, kami juga menemukan kesulitan dalam pembuatan desain prototipe aplikasi karena kami hanya bisa menggunakan media Canva, sehingga menurut kami masih kurang maksimal. Kesulitan lain adalah ketika berbeda pendapat antara saya dengan anggota tim saya, namun pemecahan permasalahannya adalah bisa menggabungkan pendapat yang akhirnya bisa digunakan

Frida dan Ali saat Mempresentasikan Esai Mereka Secara Daring

“Kesannya, pertama yaitu bersyukur sekali dan tidak menyangka bisa rezeki menjadi juara, apalagi juara 1 sekaligus best presentation karena melihat tampilan dari finalis lain yang sangat bagus. Selain itu juga, alhamdulillah bangga bisa menjadi juara di antara finalis lain di NEC yang bisa dibilang dari beberapa universitas ternama seperti UB, IPB, UM dan masih banyak lagi. Kejuaraan ini tentunya bisa mewakili jurusan dan fakultas,” paparnya.

Kerja Sama Internasional, BIPA FS Kolaborasi dengan Universitas Walailak

| Komunikasi Edisi 341Seputar20 Kampus

Pertahankan

Tim BIPA UM bersama Perwakilan Universitas Walailak Thailand

Pengukuhan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi ASEAN menjadi daya tarik tersendiri bagi negara-negara di Asia Tenggara, termasuk Thailand. Banyak mahasiswa asal Thailand yang memiliki minat dan berantusias tinggi dalam mempelajari bahasa Indonesia. Oleh sebab itu, Universitas Walailak dan BIPA Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang menjalin kerja sama melalui program In-Country. Program yang sudah dilaksanakan sejak tahun 2009 ini merupakan program pembelajaran bahasa dan budaya Indonesia yang dilakukan secara intensif dalam jangka waktu yang berkisar antara tiga hingga sembilan bulan. Jangka waktu tersebut berbeda-beda karena adanya penyesuaian terhadap kurikulum yang ada di Universitas Walailak. Program In-Country memiliki tujuan utama untuk melatih kemahiran berbahasa Indonesia melalui budaya. “Pembelajaran bahasa berkaitan erat dengan budaya yang berupa pola pikir dan budaya dalam bentuk visual. Pada sisi budaya berbentuk visual, mahasiswa program In-Country diajak untuk melihat secara langsung berbagai kesenian budaya seperti Tari Topeng, batik, dan kelas-kelas seni lainnya. Jadi, pembelajaran bahasa yang dilakukan juga mencakup pembelajaran budaya yang berwujud dan budaya yang tak berwujud,” jelas Direktur BIPA UM, Dr. Gatut Susanto, M.M., M.Pd. Program yang telah terlaksana selama tiga belas tahun ini selalu diadakan setiap tahunnya dengan jumlah peserta yang berbedabeda. Perbedaan jumlah peserta program In-Country dalam tiap tahunnya disebabkan oleh berbedanya jumlah peminat kelas studi ASEAN di Universitas Walailak yang terbagi ke dalam peminatan kelas bahasa Melayu, bahasa Vietnam, bahasa Filipina, dan bahasa Indonesia. Pada saat pandemi di tahun 2020 dan 2021, program ini tetap dilaksanakan secara daring dan di tahun 2022 dilaksanakan kembali secara luring yang diikuti oleh sepuluh mahasiswa asal Universitas Walailak. Program In-Country 2022 dilaksanakan selama enam bulan terhitung mulai 3 Juni 2022 hingga 3 Desember 2022. Program InCountry 2022 resmi dibuka pada Jumat, 3 Juni 2022 di Gedung B3 lantai 2. Acara pembukaan tersebut dihadiri oleh Dekan Fakultas Sastra, Direktur BIPA, serta tiga perwakilan dari Universitas Walailak yaitu Prof. Dr. Surasit Vajirachorn, Pensri Panich, dan Naruaemon Klatookwan. Dalam kegiatan pembukaan ini, hadir pula sepuluh mahasiswa program In-Country dari Universitas Walailak serta sepuluh mahasiswa mitra bahasa dari BIPA FS Universitas Negeri Malang. Selain itu, sepuluh mahasiswa program In-Country juga telah melakukan registrasi mahasiswa pada Jumat, 17 Juni 2022 di Graha Rektorat lantai 2, tepatnya di ruang rapat Direktorat Akademik.Program yang berjalan dalam kurun waktu enam bulan ini dilaksanakan melalui pembelajaran secara intensif di kelas selama dua puluh jam per minggunya. Selain itu, mahasiswa program InCountry juga melaksanakan pembelajaran secara outdoor dengan berkeliling kota untuk mengenal lebih dekat budaya Indonesia. Dalam pelaksanaan program, mahasiswa Universitas Walailak difasilitasi dengan masing-masing satu mitra bahasa yang akan membantu mereka dalam belajar bahasa dan budaya Indonesia. Adanya mitra bahasa bagi masing-masing peserta tidak hanya memperlancar kegiatan belajar yang mereka lakukan, tetapi juga dapat menambah wawasan peserta program mengenai variasi tuturan yang berbeda dengan gaya bahasa yang didapatkan saat di Dengankelas. adanya program In-Country, diharapkan kerja sama antara Universitas Walailak dan BIPA Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang tetap terjalin dengan baik, sehingga keduanya mendapatkan manfaat dalam program ini. “Selain bermanfaat untuk mempelajari bahasa dan budaya Indonesia, mahasiswa program In-Country juga mendapatkan manfaat dalam hal transfer kredit nilai mata kuliah ketika mengikuti program ini. Ketika lulus dari perguruan tinggi, hal-hal yang telah diperoleh selama melakukan program In-Country juga dapat menunjang karier mereka yang berkaitan dengan Indonesia,” pungkas Dr. Gatut Susanto, M.M., M.Pd. selaku perwakilan dari penyelenggara program In-Country 2022. Natasha

Tahun 44 Juli - Agustus 2022 | 21 Seputar Kampus

Pelaksanaan Acara Kemah Bhakti 2022

SeniDesaMasyarakatBangunMelaluiBudaya

D

Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini memiliki berbagai macam agenda dengan puncak acara yang dilaksanakan pada tanggal 11 Juni 2022. Pada tanggal 10 Juni, agenda yang dilakukan adalah workshop bertema “Konsep Tata Teknik Pentas dan Destinasi Wisata Desa Sumberejo” yang dilaksanakan di Balai Desa Sumberejo saat malam hari serta diikuti oleh anggota karang taruna. Agenda di hari kedua diawali dengan senam pagi bersama dan dilanjutkan dengan pembagian tim untuk tiga agenda yang berbeda. Tim pertama bertugas untuk memberikan materi Tari Rampak kepada siswa di SDN 2 Sumberejo yang dilaksanakan di lapangan sekolah dan pemberian materi mengenai musik yang dilakukan secara teoretis di dalam kelas. Kemudian, tim kedua dan tim ketiga ditempatkan di Balai Desa Sumberejo untuk memberikan materi Tari Tetak-Tetak kepada guru TK dan berkoordinasi dengan anggota karang taruna untuk mempersiapkan puncak acara di malamPuncakharinya.darikegiatan Kemah Bhakti 2022 adalah Pergelaran Seni Tari dan Musik yang ditampilkan pada malam hari di tanggal 11 Juni 2022. Pergelaran yang meriah tersebut menampilkan berbagai tarian dan musik yang disajikan oleh masyarakat Desa Sumberejo dan mahasiswa prodi PSTM. Pergelaran dibuka dengan Tari Beskalan yang ditampilkan oleh dua mahasiswi PSTM. Kemudian pergelaran berlanjut dengan persembahan istimewa Tari Rampak oleh enam siswa SDN 2 Sumberejo, Tari Grebeg Sabrang oleh mahasiswa PSTM konsentrasi musik, dan penampilan musik oleh masyarakat penyandang tunanetra berkolaborasi dengan mahasiswa PSTM. Tak berhenti sampai di sana, pergelaran pun berlanjut dengan penampilan musik Banjari dari ibu-ibu Desa Sumberejo, Tari Jejer Jaran Dawuk oleh mahasiswa PSTM, dan campursari Panen Rezeki oleh mahasiswa PSTM. Setelah penampilan-penampilan tersebut, acara ditutup dengan Tari Jaripah dan kelompok musik Auraloka yang dipersembahkan oleh mahasiswa PSTM. Kegiatan Kemah Bhakti 2022 ini pun resmi berakhir pada penutupannya di 12 Juni 2022.Dengan berlangsungnya pengabdian Kemah Bhakti 2022 ini, mahasiswa diharapkan lebih peka dan peduli lagi dengan keadaan sekitar, khususnya terhadap bidang seni daerah yang mulai luntur. “Kegiatan Kemah Bhakti 2022 sangat bermanfaat untuk meningkatkan kerekatan hubungan antar mahasiswa dengan mahasiswa yang lainnya maupun menjalin hubungan sosial dengan masyarakat. Saya berharap Kemah Bhakti dapat diadakan kembali di tahun berikutnya karena banyak manfaat yang bisa didapatkan oleh mahasiswa dan juga masyarakat,” tutur Dewi Agustina, mahasiswi Prodi PSTM Angkatan 2020. Pada akhir kegiatan, Satrio Wibowo juga menyampaikan pesan dan harapannya terhadap kegiatan yang berlangsung dengan sukses tersebut. “Terima kasih kepada seluruh bagian yang telah berpartisipasi dalam kegiatan ini. Terima kasih banyak kepada masyarakat Desa Sumberejo yang bersedia menyukseskan kegiatan ini. Semoga ke depannya kegiatan ini dapat terlaksana dengan lebih baik dan lebih sukses lagi agar ilmu yang telah didapatkan di bangku kuliah bisa bermanfaat untuk membantu masyarakat,” pungkas Ketua Pelaksana Kemah Bhakti 2022 itu. Natasha

esa Sumberejo adalah salah satu desa di Kabupaten Malang yang kaya akan potensi seni budayanya sehingga diakui oleh berbagai wilayah di sekitarnya. Namun, kejayaannya dalam bidang seni perlahan mulai meredup setelah adanya pandemi. Untuk mengangkat kembali kejayaan seni budaya yang ada di Desa Sumberejo, Prodi Pendidikan Seni Tari dan Musik (PSTM) menggelar kegiatan Kemah Bhakti 2022. Kegiatan Kemah Bhakti 2022 merupakan program pengabdian yang baru pertama kali dilaksanakan di tahun 2022. Program pengabdian yang dilaksanakan di Desa Sumberejo ini mengangkat tema “Revitalisasi Seni Bersama dengan Masyarakat Sumberejo Kecamatan Gedangan Sembari Memasyarakatkan Seni Pertunjukan”. Kegiatan ini dilaksanakan secara luring pada tanggal 10—12 Juni 2022 dan diikuti oleh Dosen Prodi PSTM, mahasiswa dari angkatan 2017 hingga angkatan 2021, bahkan alumni juga turut serta dalam pengabdian ini.

Tujuan terselenggaranya Kemah Bhakti 2022 adalah untuk mengedukasi masyarakat tentang seni budaya yang lebih mendalam karena edukasi tersebut tidak didapatkan di jenjang pendidikan dasar dan menengah. Selain itu, kegiatan ini juga memperkenalkan pendidikan seni tari dan musik kepada kalangan masyarakat. “Kegiatan pengabdian ini juga dapat memberikan pengalaman bagi mahasiswa PSTM untuk membentuk kerja sama dan solidaritas sivitas akademika prodi PSTM dalam memberikan sebuah pertunjukan yang dapat ditonton oleh seluruh elemen masyarakat. Selain itu, kegiatan pengabdian masyarakat ini juga bertujuan untuk meningkatkan kepedulian mahasiswa terhadap potensi seni di masyarakat sekitar agar ilmu yang diperoleh di bangku kuliah dapat diimplementasikan secara nyata,” jelas Satrio Wibowo selaku ketua pelaksana Kemah Bhakti 2022.

Kemah Bhakti: PSTM

| Komunikasi Edisi 34122

Cerita Mereka

Motivasi terbesarnya ialah dirinya sendiri karena ia berhasil melewati tantangan dan kendala ekonomi selama proses perkuliahan sebelum dinobatkan menjadi mahasiswa berprestasi

Yongki Teguh Setiaji saat Menerima Penghargaan Pilmapres 2022

Yongki, Mahasiswa Berprestasi Fakultas Ekonomi Bisnis UM: Kegagalan Menjadi Motivasi Kegagalan awal yang dihadapinnya tidak membuat ia berhenti terus melangkahkan kakinya demi cita-cita dan impiannya. Yongki Teguh Setiaji sosok mahasiswa berprestasi (Mawapres) yang sering disapa Yongky, ia merupakan pemuda Banyumas Jawa Tengah peraih mahasiswa berprestasi fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Negeri Malang. Salah satu mahasiswa berprestasi yang pernah mengalami kegagalan saat mengikuti seleksi mahasiswa berprestasi tahun 2021. Kegagalan tersebut yang mendorong dan memotivasinya tertantang untuk mendaftar seleksi mahasiswa berprestasi UM tahun 2022, “Sebenarnya yang melatarbelakangi saya mengikuti kegiatan pilmapres adalah kegagalan saya pada saat mendaftar pilampres tahun 2021. Waktu itu saya gagal ditingkat fakultas, sehingga pada tahun 2022 dengan dorongan dari orang di sekitar saya akhirnya saya memberanikan diri untuk mendaftar pilampres dan alhamdulillah lolos sampai tingkat universitas dan menjadi mawapres 2 program sarjana” ujar yang ia rasakan saat dinobatkan menjadi Mawapres 2 program sarjana sangat bersyukur dengan langkahnya yang berhasil mencapai mimpi dan cita-citanya. Selain perasaan syukurnya, ia juga telah memikirkan langkah besar yang harus dihadapi nantinya, “Perasaan setelah mengetahui hal tersebut tentunya sangat bersyukur dan tidak menyangka. Bahkan untuk masuk ke tahap universitas sudah luar biasa bagi saya, apalagi ditemukan dengan mawapres dari fakultas lain yang sangat luar biasa. Akan tetapi, menjadi pemuncak di acara bergengsi pilmapres adalah suatu tanggung jawab besar, bagaimana kita sebagai seorang mahasiswa berprestasi agar bisa terus menginspirasi, maka dari itu harus senantiasa belajar dan tidak cepat puas dengan apa yang sudah kita capai atau miliki”, ucapnya. Tetapi, dibalik kesuksesannya ada perjuangan keras dan perjalanan yang panjang dimulai dari seleksi pertama ditingkat fakultas diharuskan menjadi 3 terbaik di fakultas. Setelah itu, calon mahasiswa berprestasi dapat melanjutkan ke tahap universitas. Di tingkat universitas, seleksi yang dihadapinya seleksi administrasi, wawancara bahasa lnggris, tes tulis bahasa inggris, tes tulis, dan wawancara wawasan kebangsaan, wawancara prestasi unggulan, tes kepribadian dan leaderless group discussion (LGD), dan presentasi karya tulis ilmiah. Setelah melalui tahapan itu, akan dipilih 10 besar yang berkesempatan mempresentasikan karyanya di hadapan juri di Graha Cakrawala. Setelah itu, di babak 5 besar terdapat sesi tanya jawab dengan dewan juri terkait beberapa pertanyaan general issue SDGs. Selain itu, kami juga diwajibkan untuk membuat video yang berisi perkenalan dan prestasi yang sudahPerjalanandiraih. dan perjuangannya yang panjang hingga ia berhasil meraih mimpinya. Ia juga mempersiapkan diri dengan matang. Persiapan yang ia lakukan “Persiapan sebelum mengikuti ajang bergengsi ini tentu banyak sekali mulai dari memperbanyak prestasi, karir organisasi, publikasi, pengabdian masyarakat hingga program kampus merdeka. Selain itu yang tidak kalah penting adalah mental, karena harus siap dengan segala konsekuensi yang akan kita dapat, karena mental seorang juara adalah mereka yang siap menang dan kalah pada setiap situasi, karena menang yang sejati bukanlah hanya sekadar juara atau peringkat, melainkan proses yang kita jalani dalam mencapai apa yang menjadi tujuan kita”,Semuatambahnya.mimpinya bermula dari ia melihat sosok mahasiswa berprestasi, ”Sebenarnya awal mula saya bermimpi menjadi seorang mawapres ketika saya masih menjadi mahasiswa baru, kala itu saya sedang jalan melewati asrama Lili, dan di pertigaan terdapat banner besar, yaitu foto mas Laksamana menjadi mawapres terinspiratif di tingkat nasional, dan waktu itu saya berkata di dalam hati “kapan ya aku jadi mawapres, semoga bisa seperti masnya”. Nah dari sinilah awal mula saya memiliki motivasi ingin menjadi seorang mahasiswa berprestasi. Kegiatan rutin yang saya lakukan untuk mencapai hal tersebut adalah mengikuti berbagai perlombaan, dan mencari berbagai pengalaman bersama dosen”, Yongki menceritakan awal mulanya ia terinspirasi menjadi sosok mawapres.

Yongki.Perasaan

Yang terpenting adalah jangan cepat puas dan terus belajar, selain itu kita harus menikmati setiap proses yang kita lalui, bisa jadi proses kita berbeda ataupun sama dengan orang lain, akan tetapi pelajaran yang kita dapat pastilah berbeda. Jadi harus tetap semangat, berprestasi, dan terus menginspirasi. Salam Mahasiswa Berkinerja Unggul”, tutupnya. Nurul

Yongki juga sangat aktif mengikuti berbagai kejuaraan lomba dan organisasi selama ini. Organisasi yang ia ikut organisasi di Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi FEB UM, anggota divisi akademik, kepala divisi akademik, Ketua Komisi bidang Konstitusi dan Agitasi yang bertugas sebagai perumus & pengawas peraturan perundang-undangan FEB, anggota Ikatan Mahasiswa Berprestasi UM, dan menjabat sebagai Koordinator Divisi Bidang Penelitian dan Inovasi. Kejuaran dari berbagai perlombaan karya tulis ilmiah (KTI), ia menjuarai lebih dari 10 kejuaraan nasional bidang KTI. Selain itu ia juga memiliki publikasi nasional dan internasional dan lebih dari 10 Hak Kekayaan Intelektual. Disamping itu, ia juga aktif menjadi menulis dan berhasil memiliki Buku ber-ISBN dan berpengalaman menjadi research assistant dosen akuntansi, “Setelah saya menjadi juara pilampres saya juga telah menjuarai beberapa perlombaan karya tulis ilmiah tingkat nasional diantaranya juara 1 LKTIN Universitas Negeri Semarang 2022 dan National Accounting Paper Competition 2022”, tambahnya. Sebelum perbincangan antara Kru dengannya, Yongki menyampaikan dan menutup dengan membagikan tips sekaligus triks agar berhasil menjadi seorang Mawapres, “Tips dan Trik menjadi seorang mahasiswa berprestasi versi saya adalah selain harus memperbanyak kejuaraan, publikasi, skill bahasa inggris tapi yang paling penting adalah kita harus fokus pada kelebihan yang ada pada diri kita. Jangan fokus pada kelebihan orang lain, karena kita memiliki keunggulan sesuai bidang masing-masing.

Yongki Beserta Para Juara Pilmapres 2022 Yongki dan Penghargaan yang Diterimanya

Tahun 44 Juli - Agustus 2022 | Cerita23Mereka

UM, “Sosok yang memotivasi saya adalah diri saya sendiri. Saya sadar bahwa saya kuliah di Universitas Negeri Malang tidak membayar sama sekali, karena saya merupakan mahasiswa Bidikmisi, sehingga saya sadar saya harus membalas bagaimana atas kebaikan ini. Terlebih saya berasal dari keluarga yang tidak mampu, itu menjadi semangat saya untuk menunjukkan bahwa orang-orang seperti kami juga pantas dan bisa berprestasi seperti orang lain. Maka dari itu, saya memiliki semangat dan motivasi yang kuat untuk selalu mengembangkan setiap potensi dan memanfaatkan setiap peluang yang ada”, ujarnya.

S

Bersama Para Peserta Spionduty Basketball Championship 2022 Spionduty Basketball Championship 2022 Bangun Semangat Positif

pionduty Basketball Championship (SBC) 2022 merupakan kompetisi basket yang diadakan oleh BEM FIP Universitas Negeri Malang (UM). Kompetisi basket ini dilaksanakan pada tanggal 5—6 Juni 2022 di gedung D6 FIP UM. Terdapat dua kategori yang dipertandingkan pada kompetisi ini, yakni ajang 3 on 3 dan 3 point contest dengan menggunakan format sistem gugur. Ade Ryan Firdaus, ketua pelaksana kompetisi ini, mengatakan bahwa jumlah peserta Spionduty Basketball Championship 2022 adalah sebanyak 200 peserta yang terdiri dari 50 tim (40 tim putra dan 10 tim putri). Hal tersebut membuktikan bahwa adanya antusiasme yang luar biasa dari seluruh peserta untuk mengikuti ajang Spionduty Basketball Championship 2022 ini. “Selain warga UM, Spionduty Basketball Championship 2022 juga diikuti oleh kalangan umum yang tersebar di beberapa wilayah sekitar Malang, seperti Pasuruan, Surabaya, Lamongan, Tulungagung, Mojokerto, Banyuwangi, dll.,” ujar Ade Ryan.

Pendaftaran Spionduty Basketball Championship 2022 dilaksanakan selama bulan Mei. Ketua pelaksana Spionduty Basketball Championship 2022 memaparkan bahwa tahapan pendaftaran kompetisi ini dimulai dari pendataan peserta melalui Google form. Kemudian, peserta wajib menyertakan scan KTP/KTM dan bukti transfer biaya pendaftaran. Biaya pendaftaran bagi warga UM adalah sebesar Rp.125.000 dengan melampirkan KTM UM untuk seluruh anggotanya. Sementara itu, biaya pendaftaran untuk peserta umum ialah sebesar Rp.150.000 dengan melampirkan KTP seluruh anggotanya. Ada pula persyaratan lain yang harus dipenuhi peserta, yakni sudah melaksanakan vaksinasi sebanyak dua kali, mengikuti akun media sosial Spionduty, serta menyerahkan data diri seluruh anggota tim.

| Komunikasi Edisi 34124Seputar Kampus

Pemenang Spionduty Basketball Championship 2022 untuk kelompok putra adalah Tim Hura-Hura A, sedangkan untuk kelompok putri adalah Tim Buocill. Pemenang mendapatkan reward berupa uang pembinaan, trofi, dan sertifikat. Ade Ryan Firdaus selaku ketua pelaksana menambahkan, tujuan penyelenggaraan Spionduty Basketball Championship 2022 adalah untuk membangun semangat yang positif, serta memupuk, menyalurkan, dan meningkatkan bakat minat mahasiswa UM dan kalangan umum. Selain itu, kompetisi ini merupakan angin sejuk bagi seluruh warga UM akan pertandingan olahraga yang telah vakum selama 2 tahun akibat pandemi. Hal tersebut terbukti dari semangat warga UM untuk mengikuti kompetisi dan memberi dukungan kepada tim yang bermain di ajang Spionduty Basketball Championship 2022. Dengan antusiasme yang besar ini, panitia SBC 2022 juga berharap bahwa event ini akan menjadi event tahunan yang lebih seru dan lebih baik lagi ke depannya. Pramudya

Potret

Tahun 44 Juli - Agustus 2022 | 25

Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) menjadi salah satu ajang bergengsi bagi seluruh sivitas akademika di universitas seluruh Indonesia, termasuk Universitas Negeri Malang (UM). Pada tahun 2021 yang lalu, UM berhasil meloloskan sebanyak 127 tim di tahap pendanaan sekaligus mengukuhkan diri sebagai peringkat 8 dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Tidak sampai di situ saja, UM juga berhasil melesatkan prestasinya hingga mampu bertengger di peringkat 5 pada ajang PIMNAS ke-34 tahun 2021 dengan perolehan 3 medali setara emas, 1 medali setara perak, 2 medali setara perunggu, dan 2 juara favorit pada kategori presentasi. Ajang tersebut merupakan tahap akhir dari seluruh proses seleksi di ajang PKM. Usaha UM dalam menangani mahasiswa yang akan berlaga di ajang PKM maupun PIMNAS patut diacungi jempol. Pasalnya, UM memiliki prestasi yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Pencapaian tersebut mampu menjadi cambuk bagi seluruh mahasiswa UM dalam meningkatkan kualitas ide-ide kreatif agar meraih prestasi terbaik dalam bidang penalaran atau kepenulisan, khususnya pada ajang PKM maupun PIMNAS. Pada tahun 2022, UM mencanangkan mampu meraih peringkat 3 besar pada ajang PIMNAS ke-35 dengan berbekal pengalaman dalam membimbing dan memfasilitasi mahasiswa pada ajang PKM tahun sebelumnya. Konsistensi tim PKM UM pada tahun ini masih menduduki peringkat 8 sebagai peserta lolos pendanaan dari Kemendikbud RI dengan perincian 14 proposal PKM Kewirausahaan (PKM-K), 3 proposal PKM Karsa Cipta (PKM-KC), 1 proposal PKM Penerapan Iptek (PKM-PI), 3 proposal PKM Pengabdian Masyarakat (PKMPM), 2 proposal PKM Riset Eksakta (PKM-RE), dan 5 proposal PKM Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH). Proposal-proposal yang lolos tersebut berasal dari delegasi terbaik di berbagai fakultas, antara lain 7 proposal dari FMIPA, 5 proposal dari FIS, 4 proposal dari FS, 4 proposal dari FT, 4 proposal dari FIP, 2 proposal dari FIK, 1 proposal dari FE, dan 1 proposal dari FPsi.

Seputar Kampus Tekad UM Raih 3 Besar PIMNAS Ke-35 2022

Kegiatan Koordinasi Proposal PKM Lolos Pendanaan 2022

PKM Center UM akan menyiapkan monev (monitoring dan evaluasi) internal UM sebagai simulasi ketika menghadapi tahap PKP2. Hal tersebut bertujuan untuk menyiapkan segala sesuatu yang kemungkinan terjadi pada saat tahap PKP2 berlangsung, meliputi persiapan produk final, materi pada salindia yang akan dipresentasikan, public speaking, pertanyaanpertanyaan yang mungkin akan ditanyakan oleh penguji, hingga penyiapan mental agar dapat meminimalisasi rasa grogi pada setiap anggota tim. Pola pembinaan PKM untuk tim yang lolos pendanaan Kemendikbud pada tahun 2022, pada awal bulan Juni akan dilakukan pembinaan intensif setiap tim oleh PKM Center UM, pada pertengahan bulan Juni akan diadakan pemantapan ide oleh masingmasing fakultas, pada pertengahan bulan Juli akan dilaksanakan monev internal 1, dan monev internal 2 pada akhir bulan Agustus. PKM Center UM juga akan mengundang Reviewer Nasional Eksternal sebagai salah satu penguji pada saat monev internal 2 berlangsung. Pada bulan Agustus juga akan diadakan latihan presentasi sekaligus tanya jawab secara intensif selama satu minggu sekali yang diperuntukkan untuk masingmasing tim. Sementara itu, pada saat finalisasi, PKM Center UM mulai mempersiapkan untuk dilaksanakannya karantina yang diikuti oleh setiap tim lolos pendanaan PKM oleh Kemendikbud RI tahun 2022. Berbagai sarana dan prasarana penunjang suksesnya rangkaian agenda pembinaan PKM lolos pendanaan Kemendikbud RI telah disiapkan secara matang oleh PKM Center UM. Hal tersebut diharapkan mampu mencapai satu tekad untuk UM agar menjadi 3 besar dalam ajang PIMNAS ke-35 tahun 2022. Iringan konsistensi doa serta usaha keras seluruh tim PKM yang lolos pendanaan oleh Kemendikbud akan semakin memupuk jiwa kompetitif dalam benak setiap tim hingga mampu mewujudkan harapan seperti jargon tim PKM UM, yakni “UM bisa, UM jawara! Satu jiwa, untuk UM jadi juara!” Naufal

“Dengan catatan jumlah tim PKM UM 2022 yang lolos pendanaan sebanyak 28 tim. Saya tidak merasa pesimis, tetapi saya merasa punya kesempatan untuk lebih intensif membina ke-28 tim yang lolos pendanaan tersebut dengan berbagai fasilitas yang telah disiapkan oleh UM melalui PKM Center UM. Salah satunya, pada siang ini kami (PKM Center UM) mengumpulkan tim yang lolos pendanaan untuk dibina lebih awal agar dapat melejitkan prestasi UM hingga memperoleh peringkat 3 besar di ajang PIMNAS ke-35. Jangan sampai kita merasa minder, karena UM mulai diperhitungkan di ajang PIMNAS sejak beberapa tahun lalu. PKM Center UM juga mengagendakan pertemuan secara rutin untuk membina tim PKM lolos pendanaan mulai di tingkat fakultas maupun universitas yang akan didampingi oleh dosen-dosen penalaran yang sudah ahli di bidang penulisan karya ilmiah,” tutur Dr. Heny Kusdiyanti, S.Pd., M.M., selaku Ketua Tim PenalaranPenguatanUM. teori menjadi faktor penting dalam hal menguasai materi yang akan dipresentasikan pada tahap PKP2 sebelum dinyatakan lolos sebagai finalis PIMNAS ke35. Sebelum semua tim lolos pendanaan PKM 2022 dan mempresentasikan hasil realisasi proposal yang telah didanai, pihak

Seputar Kampus | Komunikasi Edisi 34126

Dalam kurun waktu 2 bulan, para mahasiswa CLS tersebut diharapkan dapat lancar berbahasa Indonesia dan memiliki unggah-ungguh dalam berbahasa. “Secara budaya dapat diterima sesuai dengan unggah-ungguh berbahasa,” jelas Direktur BIPA UM, Dr. Gatut Susanto. Selain untuk menambah wawasan budaya dan bahasa, para mahasiswa CLS juga mendapatkan manfaat dalam hal transfer kredit nilai ketika mengikuti program ini. Di samping itu, bahasa Indonesia dapat menjadi penunjang karier mereka setelah lulus dari perguruan tinggi. Pak Gatut selaku perwakilan dari penyelenggara program CLS 2022 ini berharap agar kegiatan dapat berjalan dengan lancar. “Tentu saya berharap program ini dapat berjalan dengan lancar dan sukses. Kalaupun ada kendala, kendala tersebut dapat diselesaikan dengan baik. Kita berharap kemampuan bahasa mahasiswanya meningkat dengan baik, lalu juga harapan untuk pengajar serta mitra bahasa dapat sehat selalu,” pungkasnya. Ravika

Potret 23 Mahasiswa Amerika bersama Perwakilan BIPA UM BIPA FS UM Sambut 23 Mahasiswa Asal Amerika

B

udaya dan bahasa Indonesia memiliki daya tarik tersendiri bagi warga negara asing untuk dipelajari. Seiring dengan hal itu, pembelajaran budaya dan bahasa Indonesia bagi warga negara asing pun perlu ditingkatkan, salah satunya melalui program

Critical Language Scholarship (CLS). CLS merupakan program pendalaman bahasa dan budaya yang intensif untuk mahasiswa Amerika Serikat. Program ini mencakup pengajaran bahasa intensif dan pengalaman pengayaan budaya terstruktur yang dirancang untuk mempromosikan penguasaan bahasa dengan cepat. CLS diinisiasi oleh Departemen Luar Negeri Amerika Serikat yang bekerja sama dengan BIPA Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang (UM). CLS bertujuan untuk memperkenalkan budaya dan bahasa Indonesia di kancah internasional. Selain itu, program CLS juga dibuat untuk memperbanyak jumlah warga Amerika Serikat yang bisa berbahasa Indonesia. Mekanisme terstruktur dari program ini ialah pihak Amerika Serikat bekerja sama dengan BIPA FS UM, kemudian melakukan seleksi untuk mahasiswa Amerika Serikat yang terdiri dari seleksi akademik, keseimbangan gender, keseimbangan representasi daerah, dan lainnya. Program ini sudah diadakan sejak tahun 2010 dan selalu digelar setiap tahunnya pada waktu musim panas Amerika. Saat terjadi pandemi di tahun 2020 dan 2021, CLS dilaksanakan secara daring. Kemudian, di tahun 2022 ini, CLS kembali dilaksanakan secara luring. CLS 2022 akan dilaksanakan pada 16 Juni—10 Agustus 2022. Sementara itu, pembukaannya dilaksanakan pada 20 Juni 2022 di Aula Fakultas Sastra Gedung D14 lantai 2. Acara pembukaan tersebut dihadiri oleh Institute Director of CLS Indonesia, Koordinator Mahasiswa CLS, Kasubbag Fakultas Sastra, pengajar, mitra bahasa, staf BIPA FS UM, dan para mahasiswa program CLS. Dalam acara pembukaan ini, terdapat pertunjukan seni tari daerah, pertunjukan seni dangdut, dan juga pameran seni lukis batik yang dapat disaksikan oleh para mahasiswa CLS. Tahun ini, terdapat 23 mahasiswa Amerika yang berkesempatan belajar budaya dan bahasa Indonesia melalui program CLS. Jam belajar para mahasiswa asing tersebut yaitu setiap hari Senin—Jumat pada pukul 08.00— 12.00 WIB di BIPA FS UM. Para mahasiswa akan belajar bahasa Indonesia di kelas dengan 3 pengajar di dalamnya. Untuk mempermudah, proses belajar mengajar ini dibagi ke dalam 5 kelas di antaranya Kelas Serunai, Kelas Gamelan, Kelas Sape, Kelas Kolintang, dan Kelas Sasando. Selain di dalam kelas, mahasiswa CLS juga dapat menerapkan pembelajaran bahasa Indonesia di luar kelas. Pembelajaran praktik bahasa Indonesia di luar kelas dilaksanakan setiap hari Senin dan Rabu pada pukul 14.00—16.00 WIB yang didampingi oleh 2 mitra bahasa. Dalam program ini, mahasiswa juga berkesempatan untuk mempelajari budaya Indonesia. Tahun ini, budaya yang dipelajari yaitu gamelan, tarian, dangdut, dan lukis batik. Mahasiswa dapat memilih salah satu budaya dan mengikuti kelas seni pilihan sesuai minat di hari Selasa dan Kamis pada pukul 14.00—16.00 WIB.

Seminar Nasional Pembelajaran Bahasa dan Sastra (SELASAR) adalah seminar yang diadakan untuk membahas isu-isu hangat tentang pembelajaran bahasa dan sastra secara meluas. SELASAR kali ini telah menginjak tahun ke-6 sejak kegiatan SELASAR I yang dilaksanakan pada tahun 2017. SELASAR VI dapat dijadikan sebagai wahana akademisi dan praktisi bidang pembelajaran bahasa dalam berbagi pengalaman, baik yang didapatkan dari kegiatan penelitian maupun kajian-kajian teoretis tentang hal-hal yang terkait dengan pengajaran dan pembelajaran bidang bahasa, khususnya bahasa asing. Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan wawasan dan keilmuan yang terkait dengan pengajaran dan pembelajaran di era Merdeka Belajar seperti saat ini, baik itu bagi para praktisi akademisi khususnya dosen, mahasiswa, dan pemerhati pendidikan maupun masyarakat umum. “Kegiatan ini juga diharapkan dapat menjadi wahana edukasi yang dapat dimanfaatkan sebagai ajang bertukar pikiran secara ilmiah,” jelas Bapak Iwa Sobara, S.Pd., M.A. selaku ketua SELASAR VI sekaligus dosen Departemen Sastra Jerman. Kali ini, SELASAR VI mengambil tema “Merdeka Belajar dalam Pembelajaran Bahasa, Sastra, dan Budaya: Peluang, Hambatan, dan Tantangan”. Alasan pemilihan tema tersebut karena isu hangat Merdeka Belajar yang dapat dilihat dari segi keefektifannya . “Kami ingin mengetahui efektivitas dari program MBKM dan menambah informasi kepada mahasiswa yang akan mengikuti kegiatan MBKM,” ujar Bapak Iwa Sobara. SELASAR VI dilaksanakan pada tanggal 28 Mei 2022, secara hybrid di Aula AVA Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang dan Zoom Meeting. Kegiatan SELASAR VI berbentuk pleno dalam diskusi panel yang menghadirkan tiga orang narasumber, yaitu Dr. Herry Akhmad Buchori, M.A., M.Hum. (Universitas Negeri Malang); Dr. Anas Ahmadi. S.Pd., M.Pd. (Universitas Negeri Surabaya); dan Dr. Phil. Dian Ekawati, M.A. (Universitas Padjajaran). Luaran kegiatan ini ialah berupa prosiding ber-ISSN. Pada prosedur awalnya, pemakalah dapat mengirimkan abstrak dengan batas akhir pada tanggal 22 April 2022. Lalu, abstrak tersebut akan dikoreksi dan diseleksi oleh tim seleksi makalah, hingga pemakalah dapat mengumpulkan full paper yang batas akhirnya pada tanggal 20 Mei 2022. Ada sebanyak 46 makalah yang akan dipresentasikan pada acara seminar ini. Para pemakalah berasal dari berbagai universitas, di antaranya Universitas Negeri Jakarta, UIN Walisongo Semarang, Universitas Bengkulu, Institut Seni Indonesia Denpasar, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Universitas Sebelas Maret, Universitas Teknologi Yogyakarta, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Padjajaran, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan Universitas Negeri Malang. Total peserta yang mengikuti kegiatan ini adalah 152 orang.

“Harapannya kegiatan SELASAR ini bukan hanya kegiatan tahunan saja, melainkan dapat dijadikan forum ilmiah yang dapat menghasilkan pemikiran-pemikiran tertentu dan diaplikasikan dalam dunia pendidikan secara nasional,” tutur Bapak Iwa Sobara. Ravika Pelaksanaan Seminar "Selasar" secara Daring

Upaya Sastra Jerman Kembangkan

Tahun 44 Juli - Agustus 2022 | 27 Seputar Kampus

Pembelajaran Bahasa dan Sastra

Oleh karena itu, dalam menjalani proses belajar di perguruan tinggi, mahasiswa perlu mengasah diri tidak hanya secara akademik sesuai program studinya. Mereka juga perlu belajar mengembangkan diri dalam berbagai keterampilan non-akademik yang akan menunjang tugasnya sebagai calon pemimpin maupun kaum profesional di masa depan. Berbagai keterampilan nonakademik tersebut sering disebut dengan istilah softskill, yang diperoleh melalui berbagai aktivitas di luar perkuliahan, seperti organisasi kemahasiswaan di dalam kampus (Badan Eksekutif Mahasiswa/BEM, Dewan Perwakilan Mahasiswa/DPM, atau Unit Kegiatan Mahasiswa/UKM) maupun organisasi di luar kampus (Lembaga Swadaya Masyarakat/LSM, organisasi sosial, atau komunitas tertentu).

Terlibat dalam Banyak Organisasi, Bagaimana Mengelolanya?

Ilustrasi oleh : Alfan Khoirul Huda

Mochammad Said, S.Psi., M.Si. Dosen FPPsi UM dan anggota penyunting Majalah Komunikasi

Namun demikian, menjalani tugastugas akademik dan non-akademik secara bersamaan bukanlah hal mudah. Banyak mahasiswa gagal dalam menyeimbangkan kedua aktivitas tersebut secara proporsional. Apalagi ketika seorang mahasiswa mengikuti lebih dari 1 organisasi, hal tersebut tentunya menimbulkan tantangan yang lebih berat. Situasi menantang ini terkait dengan keharusan mengelola berbagai kegiatan dan “kewajiban” yang ada agar dapat dijalani dengan baik dan mendapatkan hasil yang optimal.Untuk dapat mengatasi tantangan di atas, mahasiswa perlu mengembangkan beberapa hal. Pertama, regulasi diri. Regulasi diri adalah kemampuan untuk mengatur diri sendiri secara aktif dalam mencapai suatu tujuan tanpa menunggu perintah atau paksaan dari luar dirinya. Dalam hal ini mahasiswa harus belajar mengelola waktu dengan baik, termasuk kapan harus mengambil jeda untuk “mengistirahatkan diri” secara fisik dan psikologis. Kedua, penentuan skala prioritas. Hal ini sebenarnya masih terkait dengan regulasi diri, dimana berbagai aktivitas akademik maupun non-akademik yang diikuti harus dikelola dengan baik. Mahasiswa harus belajar membuat daftar kegiatan yang akan dilakukan berdasarkan urgensinya. Mahasiswa bahkan juga perlu belajar menentukan mana kegiatan yang seharusnya ditunda atau tidak dilakukan ketika hal itu menghambat atau berbenturan dengan kegiatan lain yang lebih urgen. Hal ini dikarenakan kemampuan fisik dan psikologis setiap individu ada batasnya, sehingga ia harus belajar memahami dan menyadari batasan dirinya. Orang yang hebat bukanlah orang yang mampu meraih segalanya, tetapi orang yang mampu menentukan apa yang harus dan tidak harus diraihnya. Ketiga, asertivitas. Sebagian mahasiswa dengan kepribadian introvert merasa bahwa keterlibatan dalam berbagai organisasi sangatlah penting untuk mengembangkan keterampilan sosialnya dalam berinteraksi dengan banyak orang. Namun demikian, keterlibatan tersebut justru dapat menjadi bumerang ketika mereka terlibat dalam banyak organisasi dan kegiatan, sehingga menguras energi mereka dan membuat mereka lelah secara fisik dan psikologis. Oleh karena itu, selain kedua strategi di atas, mahasiswa juga harus belajar mengemukakan apa yang menjadi pikirannya, termasuk kesulitan yang dirasakannya, kepada orang lain. Inilah yang disebut dengan asertivitas. Dalam hal ini, mahasiswa perlu mengkomunikasikan secara terbuka kepada teman-temannya di organisasinya mengenai kesulitan dan keinginannya terkait beban akademik maupun non-akademiknya. Dengan demikian, solusi terbaik akan ditemukan tanpa harus merugikan dirinya dan orang lain.Semoga bermanfaat.

Assalamualaikum Wr. Wb. Sebelumnya, terima kasih karena telah menerima pertanyaan saya. Menjadi mahasiswa dengan banyak kesibukan, membuat saya menyadari bahwa kestabilan ekspresi dan mood agak sulit dijaga. Apalagi jika dalam satu hari, mahasiswa tersebut harus berpindah dari satu kesibukan ke kesibukan lain (misalnya siang di organisasi A lalu malamnya ke organisasi B).

Pertanyaan saya, bagaimana cara menjaga ekspresi dan mood tetap stabil dalam berbagai kesibukan, terlebih jika merupakan seorang yang introvert tetapi dituntut untuk aktif bersosialisasi? Mohon berkenan untuk menjawab pertanyaan saya. Atas balasan dari pihak terkait, saya ucapkan terima kasih. SYS Sastra Indonesia Waalaikumsalam wr. wb. Mahasiswa adalah segelintir elit yang beruntung –atau sering disebut the happy selected few, meminjam istilah almarhum Soe Hok Gie. Mengapa demikian? Karena mereka mendapatkan keistimewaan untuk mengenyam pendidikan tinggi beserta beragam fasilitas belajar dan akses ilmu pengetahuan yang lebih luas dibandingkan orang-orang yang tidak dapat menempuh pendidikan tinggi karena berbagai alasan. Namun demikian, di balik –dan dengankeistimewaan tersebut, mereka diharapkan dapat berperan sebagai calon pemimpin bangsa di masa depan dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai jabatan maupun profesi yang mereka geluti.

28Curhat | Komunikasi Edisi 341

Kegiatan "History of The Archipelago" yang Diunggah Melalui Kanal Youtube D'Semut Organizer

History of The Archipelago: Wujud Kreativitas Mahasiswa dalam Merepresentasikan Keragaman Nusantara

Tidak dapat dipungkiri, Indonesia kaya akan keberagaman seni dan budaya. Seni dan kebudayaan merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia, tak terkecuali mahasiswa. Untuk melestarikan kedua hal tersebut, banyak cara yang dapat dilakukan, salah satunya dengan menggelar pentas seni. Tak hanya untuk melestarikan seni dan kebudayaan, melalui pergelaran seni, mahasiswa mampu merepresentasikan sesuatu yang menjadi tujuan mereka. Hal inilah yang dilakukan oleh program studi Pendidikan Seni, Tari, dan Musik UM pada kegiatan kali ini. Kegiatan yang mengusung tema “Cakrawala Mandala Dwipantara” ini merupakan sebuah pergelaran seni yang diselenggarakan oleh program studi Pendidikan Seni, Tari, dan Musik pada tanggal 25 April 2022. Kegiatan kali ini merupakan pergelaran seni kolaborasi antara dua angkatan. Kedua angkatan itu ialah angkatan 2019 dan angkatan 2020 yang terdapat pada program studi Departemen Seni dan Desain UM. Dalam kesempatan ini, mahasiswa angkatan 2019 berperan sebagai penampil atau repertoar. Sementara itu, mahasiswa angkatan 2020 berperan sebagai penyelenggara pertunjukan. Tujuan diselenggarakannya acara kali ini adalah sebagai ujian akhir angkatan 2019 pada mata kuliah Penyajian Pertunjukan dan angkatan 2020 pada mata kuliah Manajemen Produksi dan Pergelaran Seni Pertunjukan. Selain untuk melaksanakan ujian akhir, kegiatan ini dilakukan sebagai upaya promosi dan memperkenalkan program studi Pendidikan Seni, Tari, dan Musik (PSTM) UM kepada dunia luar. Tema “Cakrawala Mandala Dwipantara” secara garis besar bermakna seluruh kepulauan di Indonesia. Tema tersebut dilatarbelakangi oleh kesesuaian konsep yang dirancang pada kegiatan kali ini. Sementara itu, tajuk acara “History of The Archipelago” memiliki makna kisah tentang nusantara. Tajuk tersebut ditentukan karena pertunjukan ini menampilkan ragam kesenian dari enam daerah di Indonesia, yaitu Sumatra, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, dan Kalimantan atau Indonesia bagian timur. Pada kegiatan kali ini, enam kelompok yang dibagi atas enam wilayah tersebut menampilkan sebuah pertunjukan tari dan musik.Terselenggaranya kegiatan kali ini tentunya tidak luput dari kontribusi banyak pihak. Total sebanyak 188 mahasiswa dan tenaga pengajar program studi PSTM berperan aktif pada terselenggaranya kegiatan kali ini. Selain peran aktif dari mahasiswa angkatan 2019 dan 2020 serta dosen, masih banyak pihak lain yang turut berperan aktif demi terwujudnya kelancaran kegiatan ini, seperti mahasiswa angkatan 2021 prodi PSTM, para peraga terkait, media partner, dan juga pihak sponsor. Proses dari kegiatan kali ini dilakukan dengan dua tahapan, yaitu tahap syuting dan publikasi. Tahap syuting diselenggarakan di Graha Cakrawala UM pada tanggal 25 April 2022. Sementara itu, tahap penyajian atau publikasi dilakukan melalui kanal YouTube. Persembahkan daring tersebut diunggah perdana pada kanal YouTube D’semut Organizer pada tanggal 6 Juni 2022. Rayhan

Tahun 44 Juli - Agustus 2022 | 29

Seputar Kampus

Pelaksanaan Festka IPRI UM secara Daring

pada Festival Retorika Vol. IX 2022

| Komunikasi Edisi 34130

UKM IPRI Gandeng Radio Komersial

Festival Retorika atau yang sering disebut Festka merupakan acara nasional tahunan yang diadakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa Ikatan Pecinta Retorika Indonesia (UKM IPRI) UM. Tahun ini, Festival Retorika Vol. IX tak segan untuk menggandeng salah satu radio komersial anak muda nomor 1 di Malang, yakni Radio MFM. Kehadiran radio komersial pada Festival Retorika Vol. IX ini merupakan wujud kolaborasi antara UKM IPRI dengan Radio MFM. Dengan kolaborasi itu, perwakilan penyiar profesional dari Radio MFM pun melakukan penjurian secara langsung untuk jenis lomba Announcer Competition pada Festival Retorika Vol. IX tahun ini. Karena penjurian dilakukan langsung oleh penyiar radio profesional, maka tidak perlu diragukan lagi betapa asyiknya perlombaan Announcer Competition kali ini. Hal tersebut dapat terlihat dari besarnya antusiasme para peserta yang mengikuti acara ini dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Tidak hanya itu, kompetisi nasional ini juga menghadirkan momen seru nan mendebarkan bagi tiap pesertanya. Setelah melalui berbagai tahapan dan proses yang panjang, Festival Retorika Vol. IX 2022 Announcer Competition mengumumkan peserta terbaik sebagai pemenangnya, yakni juara 1 oleh Syabina Andina dari Universitas Diponegoro, juara 2 oleh Evaf Alfayani dari IAIN Ponorogo, dan juara 3 oleh Faza Salsabila dari Universitas Negeri Malang. “Dengan diadakannya Festival Retorika Vol. IX 2022, kami selaku panitia berharap dapat memberikan dampak positif yakni menggali potensi mahasiswa dan masyarakat umum untuk menjadi announcer dan debater yang baik dan andal. Serta yang tidak kalah penting, dapat menjadi wadah dalam mengeluarkan kemampuan mereka untuk beretorika,” ujar Wulan Fitria, selaku ketua pelaksana Festival Retorika Vol. IX 2022. Retorika atau seni berbicara untuk sekarang ini merupakan hal yang dianggap penting, khususnya bagi mahasiswa. Berkaca pada kondisi tersebut serta status Universitas Negeri Malang (UM) sebagai kampus pendidikan, Unit Kegiatan Mahasiswa Ikatan Pecinta Retorika Indonesia (UKM IPRI) UM yang mewadahi minat mahasiswa dalam bidang retorika tergerak untuk mengadakan kegiatan Festival Retorika 2022 Kompetisi tersebut dilangsungkan secara daring serta dapat diikuti oleh mahasiswa dan umum yang bukan announcer profesional. Singkatnya, pengadaan Festival Retorika dilatarbelakangi oleh urgensi untuk melihat suatu permasalahan dari berbagai sudut pandang dengan logika berpikir yang sistematis dan kemampuan beretorika yang baik. Refiana

Pelaksanaan Festka IPRI UM secara Daring

TeknoTEP IDE: Proyek Urun Daya Terbuka, Inovasi Digital Mahasiswa TeknoTEP ID merupakan sebuah proyek urun daya sumber terbuka yang digagas oleh mahasiswa Teknologi Pendidikan. Proyek ini berfokus pada pengembangan dan riset asset, layanan, dan aplikasi digital pendidikan. Dibentuk oleh segelintir mahasiswa yang memiliki kompetensi di bidang engineering, data analytics, graphic design, hingga business, TeknoTEP menjadi sebuah wadah laboratorium eksperimen untuk menemukan solusi-solusi kecil yang dapat diimplementasikan di institusiInovasipendidikan.dankolaborasi di masa digital menjadi salah satu prinsip utama yang dipegang oleh banyak engineer digital saat ini. Prinsip tersebut juga menjadi salah satu poin utama yang dipegang teguh oleh tim TeknoTEP ID. Tim ini memiliki hasrat untuk mengembangkan karya inovasi digital melalui proses kolaborasi dan riset dari berbagai disiplin ilmu. Demi mendukung prinsip tersebut, seluruh proyek pengembangan dan hasil riset dipublikasikan secara open-source melalui platform digital seperti GitHub, Kaggle, Google Dataset, hingga data.go.id. Melalui domain https://teknologipendidikan.or.id/, TeknoTEP telah merilis beberapa pilot-project yang sedang dalam tahap uji coba, salah satunya adalah Big Five Research dan SIBI Dataset. Big Five Research ialah sebuah model Kecerdasan Buatan untuk menduga atau memperkirakan perilaku sekelompok manusia berdasarkan hasil tes kepribadian Big Five. Sementara itu, SIBI Dataset adalah dataset gambar yang berisi bermacam-macam isyarat Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI). Saat ini, proyek tersebut dikelola oleh Rengga sebagai Principal Engineer. “Alasan sederhana dari kedua proyek ini dikembangkan hanyalah karena seru rasanya jika semua orang bisa mendapatkan kesempatan yang sama untuk belajar dan berkompetisi, sesederhana itu,” ucap Rengga. Selain proyek yang berbau teknologi, terdapat pula sebuah proyek yang bernama LOFI. Proyek ini sangatlah sederhana dengan tujuan utama yaitu “Informatif & Mengisi Waktu Luang”. Disadur dari https://lofi.teknologipendidikan.or.id/, LOFI merupakan sebuah koran yang digarap oleh segelintir mahasiswa TEP yang senang dalam bidang kepenulisan. Koran LOFI ini membahas seputar keseharian dan lingkungan mahasiswa Teknologi Pendidikan. Di dalamnya terdapat beberapa rubrik nyentrik. Salah satu rubrik di dalamnya adalah Gopoh, yakni berisi artikel yang dibuat secara tergesa-gesa agar informasi dengan cepat tersampaikan, tetapi dengan proses validasi informasi yang ketat. Proyek LOFI saat ini dikelola secara langsung oleh Chandrina Damayanti Setiasih sebagai tim Editorial LOFI. Dalam pengelolaannya, Principal Engineer proyek ini berharap agar kolaborasi di dalamnya semakin berkualitas. “Besar harapan agar proyek ini memiliki kualitas kolaborasi yang tinggi, tidak hanya dari sivitas Teknologi Pendidikan, melainkan juga kolaborasi lintas disiplin ilmu yang berbeda dari praktisi, atau akademisi di luar sana,” harapnya. Rengga -

Seputar Kampus Tahun 44 Juli

Tampilan Laman TeknoTEP IDE

Tampilan Laman TeknoTEP IDE

Agustus 2022 | 31

TURKI, NEGARA EURASIA TEMPAT PERJUMPAAN KEBUDAYAAN DAN PERADABAN TIMUR DAN BARAT

Wisata | Komunikasi Edisi 34132

Seminggu lebih (tepatnya selama delapan hari), kami dan rombongan departemen Matematika FMIPA Universitas Negeri Malang (UM) menjelajahi kota-kota di barat dan selatan Turki, mulai dari Istanbul, Bursa, Kusadasi, Izmir, Pamukkale, Cappadocia, Ankara, hingga berakhir di Istanbul lagi, dalam rangkaian tour de Turkey di musim panas tahun 2022 ini. Turki dikenal sebagai negara Eurasia (Eropa dan Asia), karena sebagian wilayahnya terletak di Istanbul Eropa, meski bagian terbesarnya berlokasi di Asia Kecil. Negeri ini begitu kaya dengan situs dan artefak bersejarah peninggalan era Romawi kuno, Romawi Kristen, Dinasti Turki Saljuk, Turki Utsmaniyah (Ottoman) sampai Turki modern-sekuler saat ini. Tulisan ini akan mengisahkan pengembaraan kami di Turki, meski karena keterbatasan ruang liputan akan melewatkan banyak fragmen perjalanan yang menarik. Konstantinopel, Kota Taklukan yang Dijanjikan Nabi Kami merasa sangat beruntung dalam tour de Turkey ini berkesempatan untuk mengunjungi Masjid Aya Sofia dan istana Topkapi yang lokasinya bersebelahan. Kami juga sempat memotret teks hadis prediktif Nabi perihal kejatuhan Konstantinopel, dokumen wakaf Sultan Muhammad II (Mehmet, dalam pengucapan orang Turki) di pilar masjid, dan jejak relief Kekristenan di dinding Hagia Sophia. Sedikit memberikan perspektif sejarah, di awal April 1453 Masehi, Sultan Muhammad al-Fatih (pemimpin Turki Utsmaniyah kala itu) menyerang Konstantinopel (ibukota Byzantium/Romawi Timur) melalui Selat Bosphorus dan Teluk Tanduk Emas (Golden Horn), dan mengepungnya selama 53 hari, sampai akhirnya Konstantinopel jatuh pada 29 Mei 1453 M. Peristiwa historis tersebut menjadi pembenar pernyataan prediktif Nabi Muhammad SAW delapan abad sebelumnya: “Kota Konstantinopel kelak ditaklukkan (oleh umat Islam). Sebaikbaik pemimpin adalah pemimpin penaklukan itu. Dan, sebaik-baik pasukan adalah pasukan yang melakukan penaklukan tersebut” (H.R. Ahmad & Mengiringial-Hakim).penaklukan Konstantinopel pada tahun 1453 M tersebut, Sultan al-Fatih mengubah nama kota menjadi Istanbul, sekaligus menjadikannya sebagai ibukota Utsmaniyah yang baru (sebelumnya di Bursa). Sultan al-Fatih juga mengalihfungsikan Hagia Sophia (Gereja Katedral Ortodok yang dibangun pada tahun 537 M) menjadi Masjid Jami Aya Sofia dan menyerahkannya kepada umat Islam sebagai wakaf.

secara heroik mengembalikan fungsinya menjadi masjid dan menyatakannya terbuka untuk ibadah umat Islam. Argumentasinya, Masjid Aya Sofia adalah wakaf dari Sultan Mehmet al-Fatih untuk peruntukan masjid, bukan museum. Seiring dengan runtuhnya Turki Utsmaniyah pada tahun 1924 di tangan nasionalis Turki, Mustafa Kemal Ataturk (yang mengubah Turki Utsmaniyah menjadi Republik Turki sekuler), Masjid Jami Aya Sofia diubah fungsi menjadi museum. Namun pada 10 Juli 2020 (95 tahun berselang), Presiden Turki saat ini Recep Tayyib Erdogan secara heroik mengembalikan fungsinya menjadi masjid

Foto dengan latar relief Kekristenan Hagia Sophia

Seiring dengan runtuhnya Turki Utsmaniyah pada tahun 1924 di tangan nasionalis Turki, Mustafa Kemal Ataturk (yang mengubah Turki Utsmaniyah menjadi Republik Turki sekuler), Masjid Jami Aya Sofia diubah fungsi menjadi museum. Namun pada 10 Juli 2020 (95 tahun berselang), Presiden Turki saat ini Recep Tayyib Erdogan

Foto grup di Hierapolis, Pamukkale Denizli, Turkey

Foto di depan rumah yang terpahat di gunung baru. Ephesus dan Hierapolis, the Ancient City Peninggalan Romawi yang Mempesona Mengamalkan perintah Allah SWT: “Katakanlah: berjalanlah di muka bumi …” (Q.S. an-Naml: 69), kami menelusuri jejak kejayaan Romawi di Asia Kecil, dengan mengunjungi Ephesus di Izmir dan Hierapolis di Pamukkale Denizli, Turki. Ephesus dibangun pada sekitar abad ke10 Sebelum Masehi oleh koloni Attic dan Yunani Ionia. Awalnya, Ephesus merupakan kota Yunani Kuno, yang kemudian direbut dan dikuasai Romawi. Kota ini memiliki sejarah yang panjang, dan hingga kini para peneliti belum dapat mengungkap semua peninggalan dan kebudayaan dari Ephesus. Dikabarkan, Siti Maryam (Bunda Maria), ibu dari Nabi Isa AS (Jesus Kristus), melarikan diri ke kota Ephesus bersama kaum Hawariyun (pengikut setia Isa AS) setelah peristiwa penyaliban. Di Ephesus, kami menemukan sisa reruntuhan bangunan peninggalan peradaban kota Ephesus, seperti Kuil Artemis, Perpustakaan Celsus, dan Grand Theater of Celsus. Di Pamukkale, kami mengunjungi Hierapolis, situs menawan yang dipenuhi berbagai reruntuhan arkeologi, serta sisa keindahan arsitektur Hellanistic dan Romawi. Hierapolis sering disebut dengan istana kapas (cotton castle), karena tampak putih dari kejauhan. Sebenarnya, itu hanya sebutan untuk sebuah tempat sumber air panas, dimana di tempat tersebut terjadi endapan batuan alami yang mengandung kalsium karbonat dan membentuk kolam bertingkat-tingkat (traveltines) yang unik. Beberapa situs paling penting di Hierapolis, antara lain: Kuil Apollo, kolam pemandian Cleopatra, panggung teater yang didirikan pada masa kaisar Titus Flavius yang tribunnya mampu menampung 10 ribu pengunjung, dan museum Hierapolis.

Wisata

Penulis adalah Prof. Dr. Yusuf Hanafi, S.Ag., M.Fil.I., dosen FS UM dan anggota penyunting Majalah Komunikasi Perlintasan Silk Road Tahun 44 Juli -

Jalur Sutera yang Legendaris Di bagian akhir tulisan ini, saya tidak ingin melewatkan informasi tentang peninggalan monumental dari Dinasti Seljuk di daerah Giris Bileti Aksaray Turki, yakni Sultanhani Kervansaray yang dibangun antara tahun 1228-1229 M. Sultanhani Kervansaray adalah tempat transit para pedagang dalam perlintasan jalur sutera (silk road). Tempat tersebut di masanya bisa dikunjungi hingga 500 ribu orang pedagang mancanegara dalam setahun yang menginap di dalamnya, guna menghindari terik panas matahari dan cuaca dingin yang ekstrem. Menariknya, yang ditampung dalam tempat transit tersebut tidak hanya pedagangnya saja, namun juga barang dagangan berikut binatang kendaraannya. Sumber- sumber sejarah kredibel menuturkan, penginapan di Sultanhani Kervansaray diberikan secara gratis oleh penguasa Seljuk, berikut konsumsi makan minumnya, meski dibatasi maksimal tiga hari saja. Melihat Turki modern saat ini (sebuah negara sekuler dengan penduduk mayoritas Muslim), namun di dalamnya kita dapat menemukan jejak peradaban Hellenistic, Romawi, Kristen, Saljuk, dan Ottoman, kita dapat simpulkan bahwa Turki merupakan negeri perjumpaan kebudayaan dan peradaban Timur-Barat, dan PoliteismeKristen-Islam.Wallahu a’lam bis shawab.

Agustus 2022 | 33

dan menyatakannya terbuka untuk ibadah umat Islam. Argumentasinya, Masjid Aya Sofia adalah wakaf dari Sultan Mehmet al-Fatih untuk peruntukan masjid, bukan museum. Memahat dan Menatah Gunung-gunung Cappadocia Menjadi Tempat Tinggal Sejak lama, kami selalu kesulitan memahami dan mendapatkan ilustrasi yang jelas perihal informasi yang terkandung dalam Q.S. asy-Syu’ara’: 149 berikut: “Mereka memahat dan menatah gunung-gunung menjadi rumah tempat tinggal, dengan kemahiran dan keterampilan yang luar biasa.” Ilustrasi visual perihal penjelasan ayat di atas saya dapatkan ketika melakukan city tour di Kota Cappadocia (Kapadokia) Turki. Di daerah Goreme, Cappadocia, kami mendapati ribuan rumah dan tempat ibadah peninggalan abad I hingga abad III Masehi yang berada di bukit-bukit batu, hasil pahatan dan tatahan para pengikut Nabi Isa AS yang lari dari Jerusalem Palestina (seusai peristiwa penyaliban), guna menghindari penangkapan pasukan Romawi. Kala itu, para pengikut Isa AS hanya keluar dari rumah-rumah batu itu, jika situasi benar-benar aman. Untuk bertahan hidup, mereka mengkonsumsi burung-burung merpati yang banyak hidup di celah-celah bukit dan gunung berbatuSakingitu.eksotis dan tingginya nilai sejarah yang disimpan kota Cappadocia, para pengunjung ditawari penjelajahan kota tua tersebut dengan naik air balloon (balon udara) dan Jeep safari tour dengan biaya tambahan sebesar $ 260 dan $ 120 US Dollars.

Situs Ephesus di Izmir, Turkey

“Aku percaya dia karena kamu nggak tahu apa-apa soal dia. Udah sana urusin aja Ibu. Aku buru-buru.” Si bungsu

Suara ayam berkokok sudah mulai terdengar, tapi masih terlalu petang untuk sang surya menampakkan diri. Biasanya orang-orang masih tertidur pada jam ini, tapi kali ini semua orang sudah memulai aktivitas yang selalu dilakukan di bulan

Flashback“Bu, hari ini aku keluar ya,” pamit si bungsu pertama di sore itu. Dia bahkan sudah sangat rapi berdandan. Bu Sawi sampai keheranan.“Kamumau kemana, Nak? Ini udah sore, lo,” Dikhawatirkan seperti itu, bukannya luluh, si bungsu malah merenggut tak suka. “Apa sih, Bu? Iya, emang udah sore terus kenapa? Aku ada janji ketemu temenku di kota,” “Tapi, kan bisa besok, Nak. Kamu batalin ya. Bilang ke temenmu kalau besok aja,” “Nggak mau. Udah deh, Bu. Nggak usah terlalu berlebihan, aku sudah besar,” ujar si bungsu pertama lalu berlalu begitu saja dengan buru-buru. Namun, belum sampai dia berjalan jauh dari pintu. Kembarannya memanggil.“Kamu mau kemana? Jangan bilang kamu mau menemui dia lagi?” tanya si bungsu kedua.“Emang kalau iya kenapa? Bukan urusan kamu“Akukan?”kanudah berkali-kali bilang ke kamu kalau dia bukan anak baik-baik. Kamu lebih percaya dia daripada kembaranmu sendiri?”

SuaraSahur.suci.kentongan dan seruan warga bahkan sudah terdengar sejak setengah jam yang lalu guna membangunkan warga. Usaha mereka tidak sia-sia karena beberapa sudah mulai beranjak meninggalkan selimut nyaman mereka. Termasuk pemilik rumah sederhana dekat pos kamling. Ia adalah bu Sawi. Seorang ibu yang berumur sekitar 60-an tahun yang saat ini tinggal seorang diri. Tidak, ia bukan sebatang kara. Suaminya memang sudah meninggal sejak lama tapi ia masih memiliki anak. Akan tetapi, mereka tidak tinggal bersama bu Sawi lagi. Di tengah dinginnya udara pagi, bu Sawi lantas beranjak dan mulai membuat menu wajib setiap sahur pertama di bulan puasa. Sayur lodeh dan teh hangat. Selalu seperti ini selama beliau berkeluarga. Namun, sahur pertama untuk tahun ini terasa sangat berbeda meskipun memakan menu yang sama. Iya, berbeda. Tahun lalu dan tahun-tahun sebelumnya, selalu ada anaknya yang menemaninya. Kini ia hanya seorang diri. Ia ingat dulu yang bangun pertama setelahnya adalah anak kedua. Dilanjut dengan anak pertama, kemudian yang ketiga. Ketiga anak pertama memang mudah dibangunkan. Meskipun, mereka semua laki-laki. Dan urutan terakhir adalah bungsu kembar. Iya, dua anak terakhir adalah perempuan yang kembar identik.

Api dan Nasib Rancak Budaya

Tapi, siapa sangka, meskipun perempuan mereka berdua sangat susah dibangunkan. Bahkan tidak jarang saat sahur bu Sawi mendudukkan mereka untuk menyuapi. Dan paginya, bungsu kembar akan marah karena merasa lapar akibat merasa tidak sahur. Sungguh lucu menurut bu Sawi maupun kakak-kakaknya. Mungkin karena mereka bungsu dan perempuan, jadi tidak heran jika disayang satu keluarga.

| Komunikasi Edisi 34134 oleh Devid Anggi Septiana Ilustrasi oleh : Alfan Khoirul Huda

“Gimana kabar kalian semua, Nak?” gumam bu Sawi di tengah sahurnya yang sunyi. Sesunyi hatinya. Tapi sunyi itu tak berlangsung lama setelah sekelebat ingatan yang seolah menghantam pikiran.

Tahun 44 Juli - Agustus 2022 | 35 kedua terus memanggilnya tapi tidak dipedulikan oleh bungsu pertama. Akhirnya, dia berlari ke rumah dan mencari kakak-kakaknya yang lain. Dia khawatir akan terjadi sesuatu yang buruk pada kembarannya. Bu Sawi pun juga tidak bisa berbuat apa-apa untuk mencegah anaknya pergi.“Bu, kakak-kakak belum ada yang pulang,“Belum,ya?”

“Aku ini lagi di jalan, Bu. Nanti mungkin sekitar jam 8 pagi aku sampai. Kita mau ke sana, kan? Adik-adik juga lagi perjalanan ke rumah,” kata si sulung di seberang sana mengabari.

Nak. Mereka semua pada sibuk sama urusan sekolah. Apalagi, kakak pertamamu kerja juga,” jawab bu Sawi. Si bungsu kedua terlihat gusar. Kemudian dia berlari ke kamar untuk mengambil tas dan pamit pada bu Sawi jika dia ingin menyusul kembarannya.“Nggak.

Bahaya, Nak. Kamu di rumah aja. Nunggu kakakmu yang lain pulang dulu. Biar mereka aja yang nyusul.” Si bungsu kedua malah makin tak tenang. Tapi, jika menceritakan pada bu Sawi tentang siapa yang ditemui kembarannya dia yakin, dia makin tak diperbolehkan pergi. ‘Aku harus pergi diam-diam,’ batin si bungsu kedua. Dan sesuai rencana, dia tadi berbohong pada bu Sawi jika tak jadi pergi. Tapi, saat bu Sawi pergi ke dapur untuk makan, dia langsung bergegas pergi ke kota. Kegelisahannya sudah tak dapat ia bendung lagi. Dia harus menyelamatkan kembarannya. Langit*** sudah menggelap saat si bungsu kedua sampai di kota. Hal itu kian membuatnya makin tak tenang. Dia bingung harus mencari kembarannya ke mana lagi. Kakinya sudah lelah karena sudah mengitari hampir di segala penjuru kota. Tapi, langkahnya berhenti karena dia ingat satu lagi tempat yang paling memungkinkan dikunjungi kembarannya untuk menemui orang itu. Dia segera berlari menuju tempat itu, tak peduli kakinya yang sudah lecet. Tepat sekali sesuai dugaan si bungsu kedua. Di depan matanya terlihat jelas ada kumpulan laki-laki urakan yang sedang tertawa bersama. Badannya menegang saat dia melihat kembarannya yang sekarang sedang terbujur tak berdaya bersandar pada dinding bagunan kosong di pinggir kota yang sepi itu. Tanpa rasa takut, dia kemudian berlari ke sana untuk menyelamatkan kembarannya. “Wah, siapa nih? Oh, mau jemput kembarannya ya? Sini dong, main dulu sama kita.” Salah satu dari mereka mencoba menyentuh si bungsu kedua.

“Alhamdulillah, akhirnya kalian ke sini. Iya, kita ke sana bareng-bareng ya? Bungsu kembar pasti rindu dengan kalian,”***Daun-daun terlihat berguguran diterpa angin sepoi-sepoi. Tenang dan damai. Seolah menjadi penenang bagi seorang ibu dan anak-anak laki-lakinya yang kini menyusuri daerah pemakaman umum di desa mereka untuk menemui bungsu kembar tersayang. Mungkin sudah hampir setahun bu Sawi tidak mengunjungi mereka berdua. Bukannya enggan, tapi karena tiap akan ke sini, bu Sawi selalu menangis meraung-raung. Kini, dengan ditemani ketiga anaknya, bu Sawi menjadi lebih tenang. Dan mungkin sekarang ia sudah bisa merelakan bungsu kembar seikhlasikhlasnya.“Anakku, maafin Ibu ya belum bisa jadi Ibu yang baik untuk kalian. Maaf nggak bisa jagain kalian. Ibu sangat menyesal dan sedih. Tapi, kalau Ibu tetap sedih, kalian pasti juga sedih. Jadi, Ibu sekarang mencoba mengikhlaskan kalian. Kalian sering-sering nengokin Ibu ya? Biar Ibu nggak kesepian,” ucap bu Sawi disertai air mata yang terus mengalir. Para kakak bungsu kembar kemudian bergantian untuk mendoakan juga. Mereka akhirnya juga bisa menerima kepergian adiknya dengan ikhlas. Meskipun tetap ada air mata yang menetes. Tapi, tak ada lagi raut wajah kosong di wajah bu Sawi maupun ketiga anak laki-lakinya. Dan tanpa mereka sadari, bungsu kembar ada di sana, bersama mereka sejak mereka datang dengan senyum tulus. Selesai Penulis adalah kontributorKomunikasiMajalahUM

SebuahBugh! tendangan dari si bungsu kedua tepat mengenai kaki laki-laki yang mencoba menyentuhnya tadi. Laki-laki tadi tak terima dan langsung mendorong bungsu kedua ke dinding sampai bungsu kedua mengaduh kesakitan. “Percuma!“Tolong!” Di sini nggak ada yang bakal dengar.” Dan yang terakhir terdengar saat itu adalah teriakan si bungsu kedua. Isakan demi isakan kian terdengar di sahur sunyi itu. Sekelebat ingatan bu Sawi tadi adalah tentang anak kembar bungsunya yang sangat ia sayangi. Kini mereka berdua yang dulu tawanya paling menggema saat buka tiba sudah pergi untuk selamanya. Penyesalan selalu menyapa bu Sawi tiap saat. Menyesal karena dulu tak becus menjaga bungsu kembar.Tiba-tiba suara telepon rumah berbunyi, bersamaan dengan suara imsak. Tangisnya kembali pecah saat mendengar suara anak sulungnya. Seperti obat di tengah kerinduan yang melanda. Anak-anaknya memang sudah punya keluarga masing-masing dan hidup di kota. Sebenarnya si sulung awalnya mengajak bu Sawi untuk ikut bersamanya karena akan sendirian di sini. Tapi, ditolak karena bu Sawi masih ingin menemani bungsu kembar jika mereka berkunjung. Meskipun sudah tiada, entah kenapa bu Sawi sering merasa bungsu kembar terkadang ada di dekatnya.

elakangan ini ramai sekali netizen Indonesia khususnya pelanggan salah satu aplikasi streaming berbayar membicarakan drama asal Korea Selatan berjudul My Liberation Notes. Dalam drama kali ini kalian akan bertemu dengan tiga bersaudara yang sangat penting perannya untuk keberlangsungan drama. Kita diajak untuk mengamati tiga orang bersaudara yang berbeda akan tetapi punya satu permasalahan yangPertamasama. kita akan dikenalkan dengan sosok Gi-Jeong (Lee El), ia merupakan anak tertua yang selalu berisik dan sifatnya cerewet minta ampun. Sebagai anak pertama GiJeong menggunakan hal ini untuk bersantai. Ketika keluarga mereka bertani, ia sering skincare maupun bersantai semata. Tokoh kedua sekaligus anak kedua bernama ChangHee (Lee Min-Ki). Chang-Hee dikenal sebagai seseorang yang ingin hidup serba nyaman dan masalah pekerjaanya dirinya pun begitu riweuh bisa dikatakan stagnan. Sebenarnya ia ingin sekali pergi dari Sampo (tempat tinggalnya bersama adik,kakak, dan orang tuanya) menuju Seoul. Ia berambisi ingin memiliki rumah sendiri dan mobil pribadi sebab ia tidak ingin lagi naik kereta commuter line ke tempat kerjanya. Selain fakta di atas, Chang-Hee selalu dianggap rendah oleh anggota keluarganya, ia bingung saja hidupnya harus seperti apa dan bagaimana. Terlalu stagnan dan monoton. Ketiga, kita akan berkenalan dengan anak bungsu alias Mi-Jeong (Kim Ji Won), terkenal pendiam, menolak berbagai jenis konflik apapun, selalu mengalah, dan hidupnya bermain di zona aman saja lagi-lagi monoton dan stagnan. Tak

B

Dinamika HidupRealistis dan Monoton Versi Generasi Muda oleh Dimas Bagus Firmandy

Penulis adalah Kontributor Majalah Komunikasi UM

Judul Series : My Liberation Notes Tahun : 2022 Penulis Naskah : Park Hae-Young Sutradara : Kim Seok-Yeon

Dalam perannya sebagai istri ia melakukan banyak hal seperti memasak, mengurusi rumah, melakukan pekerjaan domestic lainnya, dan mengayomi ketiga anaknya yang masih berada di rumah. Bahkan di satu momen ia merasa letih dan jenuh akan semua kegiatan yang dilakukannya selama setahun dan berulang. Sebagai penutup dalam ulasan kali ini, jangan pernah berekspektasi apapun terhadap drama satu ini. Nikmati saja setiap episodenya. Dalam setiap episodenya kita akan bertemu dengan adegan, gerakan emosi, tatapan, dan banyak lainnya yang sangat berhubungan dengan kehidupan saat ini. Jarang sekali dialog dalam drama ini namun, kalian harus bisa merasakan sisi lain drama dari negeri gingseng ini sebab sebenarnya kalian diajak untuk menyadari diri kalian sendiri bahkan masa depan.

Pustaka | Komunikasi Edisi 34136

Hiduplah dengan cukup dan lakukan apa yang kalian rasa suka dan juga nyaman dengan hal yang akan kalian lakukan. Selain itu, lihatlah tokoh lainnya seperti Pak Gu dan Ibu dari drama tersebut. Mereka juga memiliki hidup monoton dan berulang saja. Pak Gu, seorang pemabuk berat yang ingin lari dari masalah yang dihadapinya dengan meminum alkohol sepuasnya dan itu berulang saja. Sementara Hye Suk atau ibu dari ketiga bersaudara juga mengalami penderitaan yang sama.

Pemain : Lee Min-Ki, Kim Ji-Won, Son Seok-Koo, dan Lee El. hanya itu, ia menjadi babu untuk bosnya tanpa melawan sedikitpun, pacarnya penipu dengan mengambil uangnya hingga ia memiliki banyak hutang. Mi jeong menyelesaikan masalahnya ini sendiri. Ketiganya memiliki masalah masingmasing dan cukup kompleks. Tiga bersaudara ini bahkan tidak pernah menceritakan masalah-masalah yang mereka punya meskipun mereka sama pulang dari Seoul-Sampo setiap harinya. Interaksi seperti ini nampaknya banyak terjadi di kalangan masyarakat khususnya generasi muda. Hidupnya seolah baik-baik saja padahal problem yang mereka punya begitu kompleks dan bisa mengganggu kesehatan mental. Hal ini banyak ditemui pada remaja Indonesia belakangan ini. Tak heran, banyak anak muda Indonesia yang kesehatan mentalnya terganggu. Mereka seolah dibentuk dengan budaya workaholic, introvert, anti-sosial dan sebagainya. Mereka kebanyakan bablas akan namanya self awareness. Tentu saja drama ini pun mengajarkan hal demikian. Hingga datang laki-laki misterius bernama Pak Gu (Son Suk-Ku) ke dalam hidup mereka. Pak Gu hadir menjadi pembeda dan katalis bagi ketiga bersaudara. Romansa antara Pak Gu dan Mi-Jeong mengubah segalanya. Sebenarnya drama Korea My Liberation Notes tidak seperti drama-drama Korea biasanya seperti CEO jatuh cinta dengan bawahannya, teka-teki dalam alurnya bahkan konflik perselingkuhan maupun balas dendam. Dalam drama ini kita diajak untuk menikmati setiap episodenya agar tahu bahwa drama kali ini tentang kehidupan seseorang yang berjalan ditempat akan tetapi semakin lama semakin bergerak. Kita dituntun untuk memahami hidup seseorang yang bangkit dari hidupnya yang monoton. Dalam hidup ini kadang kita merasa terlalu terbebas akan sesuatu sehingga perlu dikontrol. Adakalanya kita butuh cinta yang begitu dalam dan mencekik, namun kembali menginginkan rasa sepi yang mencekam. Gambaran di atas bukankah sangat lekat sekali dengan gaya hidup pemuda saat ini. Hidup yang labil dengan mengedepankan life balance. Sebenarnya kita tidak pernah mengaminkan namanya menyakiti diri sendiri. Akan tetapi, keadaan hari demi hari berubah menuntut kita untuk bergerak maju tanpa menyakiti diri.

Diam dengan gemuruh berkecamuk. Ilustrasi oleh : Alfan Khoirul Huda Kala waktu enggan berkawan pada hari Saat bintang bersembunyi sunyi sendiri Terhapus awan gelap melahap langit sunyi Perempuan itu mengayun tangan dengan sigap Menyubit tangkai kering tuk ditatap Hati terasa getar, miris, dan teriris Menatap pohon gundul tuk bangun perumahan Tubuh lemas sobek tak tertahan. Perempuan piawai memainkan peran kekekalan Menjaga alam tuk tetap menghidupi Saling kerjasama penuh keharmonisan nilai ilusi Wahai para lelaki! Jangan sirna dibalik kehancuran bumi Alangkah baik kau tampakkan diri Bawa bumi kembali asri, sirnakan ego dalam diri Alam menanti tulus hati pemudi Tuk membumi hijaukan bumi pertiwi. adalah kontributor Majalah Komunikasi UM

Penulis

Oleh Shelley Salsabila Nanda Puspita Alam sosok tempat nan penghasil kehidupan Hijau, biru, penuh warna, selalu menghiasi hati Hewan darat serta laut sama-sama dibutuhkan Tempat para anak pohon melayani beragam hayati Alam dan perempuan jadi satu mitra ekologi Mitra dalam penyangga hidup nan menjaga bumi Perempuan tak hanya konsumsi hasil bumi Tapi mereka sigap tuk memproduksi hasil alam pertiwi.

Sabda Bumi Pertiwi

Jika tak dijaga, apa yang terjadi? Bulan tampak mendung merenung bumi Bulan tampak murung menghiasi bumi pertiwi Terpaku ratap menatap pada raga penuh ambisi Hangatkan dahaga raga yang sendu merayu Seberkas haru larut terbalut takut dan kalut Terlihat guraian rambut di tepi sudut Ternyata perempuan tampak senyumnya direnggut.

Tahun 44 Juli - Agustus 2022 | 37 Rancak Budaya

Ada apa gerangan, bumiku? Alam nampak sakit tapi tak menangis Alam nampak sayu tapi tak teriris Mau menasehati tapi tak ditanggapi Mau memaki tapi hati masih punya nurani Mirisnya pohon bergoyang dipukul Mirisnya tanaman berbunga dipotong

| Komunikasi Edisi 336 35 Seluruh sivitas akademika UM dapat mengirimkan karya berupa komik dengan tema bebas dalam bentuk soft file yang dikirim langsung ke Kantor Redaksi Majalah Komunikasi Graha Rektorat Lantai II atau via email: komunikasi@um.ac.id selambat-lambatnya tanggal 25 September 2022 disertai identitas diri (nama, fakultas, jurusan, dan nomor HP). Nama : Ayu Saraswati Fak/Dept : FS/ Sastra Inggris

Jadikan kerja keras sebagai wujud dari komitmen kita untuk mempertahankan eksistensi hidup kita sebagai umat manusia.

Nama : Satifa Agatha Fak/Dept : FIS/HKn Tempat : Pasar Sayur Keputran, Surabaya Beragam budaya mengajarkan kita untuk toleran antarsesama.

Nama : Alfan Khoirul Huda Fak/Dept : FS/ Seni dan Desain Tempat : Pasar Gede, Malang

Nama : Aini Zuyyinah Fak/Dept : FS/ Seni dan Desain Tempat : Kenjeran, Surabaya Pertiwi kita dan salah satu saksi bisu sejarahnya.

Nama : Ummu Syifaul Mujahidah Fak/Dept : FS/Sastra Indonesia Tempat : Candi Kidal, Kabupaten Malang

Bahkan, mata yang renta pun tetap awas untuk menjahitkan kebahagiaan.

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.