13 minute read
SEPUTAR KAMPUS
Keberlangsungan Kegiatan Enterpreneur Day Meriahnya suasana penutupan PKKMB UM 2022
Semarak Gemilang PKKMB UM 2022
Advertisement
Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru Universitas Negeri Malang (PKKMB UM) kembali digelar secara luring setelah 2 tahun dilaksanakan secara daring. Peralihan dari PKKMB daring ke PKKMB luring ini menjadi tantangan tersendiri bagi panitia dan peserta yang mengikutinya. Dengan tema ‘Abhipraya Abyakta Jagaddhita’, PKKMB UM 2022 diharuskan mengandung nilai semangat juang, menarik, dan menyenangkan, mulai dari skenario hingga konsep yang besar.
PKKMB 2022 Bertabur Bintang
PKKMB UM 2022 dilaksanakan selama 3 hari, yakni pada tanggal 17, 20, dan 22 Agustus 2022. Pada tanggal 17 Agustus, acara tahunan ini dibuka dengan upacara bendera di Stadion Cakrawala UM untuk memperingati Hari Kemerdekaan RI yang ke-77. Pelaksanaan upacara ini dipimpin langsung oleh Rektor Universitas Negeri Malang, Prof. Dr. AH. Rofi’uddin, M.Pd.
Kemudian, acara dilanjutkan dengan pembukaan Dies Natalis UM yang ke-68. Pembukaan Dies Natalis UM ini diisi dengan pelepasan 500 balon, aksi menyanyikan rap UM, serta tarian selebrasi yang dilakukan oleh beberapa perwakilan mahasiswa baru jurusan Pendidikan Seni Tari dan Musik (PSTM). Acara pembukaan Dies Natalis tersebut merupakan hasil kerja sama antara panitia internal PKKMB UM dengan Tim Branding UM. Setelah itu acara Dies Natalis tersebut, kegiatan dilanjutkan dengan acara puncak sekaligus penutupan PKKMB UM hari pertama dengan melakukan papermob.
Keseruan serangkaian acara PKKMB UM tidak berakhir sampai di situ saja, pada tanggal 20 Agustus, PKKMB dilaksanakan di Graha Cakrawala dengan pemberian materi-materi nasionalisme. Materi tersebut memuat tentang wawasan kebangsaan, materi pembinaan keagamaan, dan juga materi mengenai lingkungan kampus. Sorotan kemeriahan pada tanggal 20 ini adalah didatangkannya pemateri yang sangat spesial, yakni Marsekal TNI (Purn.) Dr. (H.C.) Hadi Tjahjanto S.I.P. selaku Menteri Agraria dan Tata Ruang RI untuk menyampaikan materi wawasan kebangsaan dan bela negara.
Di samping itu, ada pula penyampaian materi lain dari beberapa pemateri yang tidak kalah menarik. Salah satu yang menarik perhatian peserta adalah materi Pembinaan Karakter dan Revolusi Mental oleh Dr. Hj. Umi Dayati M.Pd. Penyampaian materi tersebut beliau lakukan dengan sangat meriah. Hal ini karena di sela-sela penyampaian materi, beliau mengajak para peserta PKKMB untuk bernyanyi bersama agar mereka tidak mengantuk dan tetap semangat mengikuti serangkaian acara PKKMB hingga selesai.
Papermob PKKMB UM 2022: Prestisius dan Membanggakan
Papermob merupakan salah satu rangkaian acara dari kegiatan PKKMB UM 2022 yang dibuat dengan tujuan untuk menumbuhkan solidaritas antar-mahasiswa. Selain untuk menumbuhkan solidaritas, kegiatan ini juga silaksanakan sebagai branding UM kepada masyarakat luas melalui karya konfigurasi papermob yang unik dan menarik. Dengan diikuti oleh sekitar 6300 mahasiswa baru, papermob PKKMB UM 2022 ini berhasil membuat 30 konfigurasi.
Seolah terbayar lunas akan kerja keras dan pantang menyerah dari seluruh panitia PKKMB UM 2022, kesuksesan papermob tahun ini berhasil mematahkan keraguan dari berbagai pihak yang sebelumnya sempat meragukan ide konsep ini. “Berat awalnya untuk membuat ide papermob dilaksanakan, karena banyak pihak termasuk panitianya sendiri, sempat ragu akan keberhasilan papermob PKKMB UM tahun ini,” ujar Yunus Bagus, Koordinator Tim Papermob. Namun, tidak hanya internal UM saja yang akhirnya bangga akan keberhasilan papermob PKKMB UM tahun ini. Banyak media dan kampus lain yang mengagumi keberhasilan kegiatan ini, bahkan ada panitia papermob UM yang diundang khusus untuk menjadi narasumber dalam perencanaan papermob di kampus lain.
Keberhasilan papermob tahun ini tidak luput dari kerja keras panitia di baliknya. Untuk mengumpulkan, mengelola, mengorganisasi, hingga melaksanakan kegiatan papermob tidaklah mudah. Agar kegiatan ini sukses, dibutuhkan kekuatan, kerja sama, dan solidaritas yang tinggi dari tiap panitianya. Kendati demikian, persiapan papermob hanya memakan waktu kurang lebih 1 bulan. Waktu persiapan yang sangat singkat untuk
sebuah kegiatan besar seperti papermob ini.
“Kesulitan terberat yang kami alami yaitu waktu pengumpulan kertas papermob yang sangat banyak dengan waktu yang singkat. Karena diperkirakan, kertas yang dikumpulkan hampir 9000 kertas, sehingga dibutuhkan kerja sama tim yang tinggi. Selain itu, juga banyak memakan waktu untuk memilih dan memilah kertas yang baik dan benar, agar dapat digunakan ketika eksekusi papermob pada saat hari H. Apalagi saat pengumpulan kertas papermob, hujan melanda Kota Malang dengan sangat deras. Jadi, ya, harus ekstra kerjanya,” jelas Ela Hutauruk, salah satu Koordinator pengumpulan kertas papermob.
Secara teknis, pelaksanaan papermob PKKMB UM tahun ini berbeda dengan papermob tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini, mekanisme pelaksanaan papermob berubah, dari mekanisme manual menjadi digital. “Jika papermob tahun sebelumnya masih menggunakan kode dan konsep secara manual, maka tahun ini, kami membuatnya dengan menggunakan teknologi digital seperti program coding dan Corel Draw untuk menyusun kode dan konsep konfigurasi,” tutur Yunus Bagus, inisiator ide sekaligus koordinator tim papermob.
Selain itu, spesifikasi kertas yang digunakan dalam Papermob PKKMB UM 2022 juga berbeda dengan tahun sebelumnya, yakni menggunakan 8 kertas Asturo dengan warna yang berbeda. Ukuran dan ketebalan kertas pun turut diperhitungkan, sehingga tercipta sebuah konfigurasi yang elok nantinya.
Konfigurasi papermob tahun ini memberikan pesan kepada masyarakat luas, terutama mahasiswa UM, untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Salah Satu konfigurasi papermob PKKMB UM tahun ini yang menarik adalah konfigurasi maskot Cakra dan siluet rektor UM saat ini, Prof. Dr. AH. Rofi’uddin. Hal tersebut dilakukan untuk memberikan apresiasi kepada beliau pada akhir masa jabatannya sebagai Rektor UM. Di samping itu, bagian dari 30 konfigurasi papermob lainnya adalah siluet para presiden yang pernah menjabat di Indonesia, dari Soekarno hingga Jokowi.
“Seru banget kegiatan papermob-nya. Walaupun panas-panasan, harus tetap fokus supaya nggak salah kode. Tapi hasilnya bagus banget, nggak sia-sia kita panas-panasan. Dan semoga papermob di PKKMB UM tahun depan lebih keren lagi,” tutur Yaya, mahasiswi baru dari Fakultas Psikologi.
Kemeriahan Penutupan PKKMB UM 2022
Tak hanya para mahasiswa baru yang antusias mengikuti kegiatan PKKMB 2022 ini, para pimpinan, tenaga pendidik, dan sivitas akademika juga turut bergembira dalam memeriahkan seluruh rangkaian acara tersebut. Hal ini karena selama 2 tahun belakangan, PKKMB dilaksanakan secara daring akibat adanya pandemi Covid-19. Dengan demikian, adanya PKKMB UM 2022 yang dilaksanakan secara luring ini dapat membangkitkan lagi euforia PKKMB luring sebagaimana mestinya.
Pelaksanaan PKKMB luring ini diinisiasi oleh usulan para panitia yang telah disetujui oleh pimpinan universitas ketika rapim. “Kita belajar dari tahun lalu, ‘kan. Waktu itu saya sebagai wakil pelaksana. Kita mempelajari situasi lingkungan, perubahan lingkungan, terutama Covid-19. Akhirnya kita putuskan, karena sudah level 1, sudah diperbolehkan untuk berkumpul,” ujar Dr. Agus Hermawan, GradDipMgt., M.Si., M.Bus., selaku koordinator PKKMB 2022.
Sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Dikti dalam Buku Panduan Pelaksanaan PKKMB, bahwa materi yang wajib disampaikan ketika pelaksanaan PKKMB yakni materi nasional mengenai wawasan kebangsaan dan materi pembinaan keagamaan. Di samping itu, materi lainnya yang penting untuk disampaikan adalah materi mengenai pengenalan lingkungan kampus. Materi mengenai pengenalan kampus ini disebut sebagai
Konfigurasi papermob Cakra UM
materi lokal karena penyampaiannya menyesuaikan kampus masing-masing.
Materi nasional dan lokal sudah disampaikan sebelum penutupan PKKMB, sehingga materi yang tersisa di hari terakhir yaitu mengenai perguruan tinggi di era revolusi industri 5.0 dan kehidupan kampus di masa pandemi. Materi tersebut disampaikan oleh Prof. Dr. Ibrahim, M.Pd., materi UM Green Campus oleh Dr. Vivi Novianti, S.Si., M.Si., materi sistem pendidikan tinggi di Indonesia (subtema kurikulum dan kebijakan MBKM) oleh Prof. Dr. Suyono, M.Pd., serta materi terakhir mengenai sistem pendidikan tinggi di Indonesia (subtema pengenalan organisasi kemahasiswaan dan kegiatan kemahasiswaan) oleh masing-masing perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM).
Setelah penyampaian seluruh materi selesai, acara dilanjutkan dengan sesi penutupan PKKMB oleh panitia. Sesi tersebut diawali dengan orasi dari Ketua dan Wakil Ketua BEM UM 2022, yakni Naufal dan Arya. Penyampaian orasi ini berlangsung dengan sangat khidmat. Bahkan, terdapat beberapa mahasiswa baru yang terharu hingga meneteskan air mata. Setelah penyampaian orasi selesai, para peserta PKKMB UM 2022 disuguhi penampilan menarik dari UKM Opus 275, yang merupakan UKM Band di UM. Seluruh peserta, panitia, dosen, dan tendik yang ada di Graha Cakrawala saat itu sangat menikmati dengan ikut serta bernyanyi bahkan berjoget untuk memeriahkan kegiatan penutupan PKKMB UM 2022.
Setelah berbagai kemeriahan acara tersebut, tentunya peran panitia dibaliknya perlu mendapatkan apresiasi karena peralihan PKKMB daring ke luring tidaklah mudah. Untuk menggelar acara besar ini dibutuhkan kerja sama tim yang kuat serta etos kerja yang tinggi agar PKKMB UM 2022 dapat terlaksana dengan baik dan berkesan.
Kepanitiaan PKKMB UM 2022 sendiri terdiri dari 3 elemen, yakni panitia dosen, panitia internal BEM UM, dan panitia relawan. “Tentunya tidak mudah untuk berkoordinasi dengan berbagai pihak yang berbeda, apalagi kita juga berasal dari elemen dosen dan mahasiswa, juga berkolaborasi dengan banyak pihak eksternal panitia, seperti BEM Fakultas, Tim Branding UM, dan Kumtala,” ujar Rendi Siswanto, Ketua Pelaksana PKKMB UM 2022 dari panitia mahasiswa.
“Harapannya untuk PKKMB UM tahun depan, semoga bisa ditambahkan kegiatan demo UKM dan lebih baik lagi tentunya dari tahun ini, dan juga semoga makin meriah dan berkesan, terutama bagi mahasiswa baru Universitas Negeri Malang,” harap Soraya Aisyah selaku Koordinator 3 PKKMB UM dari panitia mahasiswa
Dengan adanya PKKMB UM 2022 secara luring, semua pihak berharap semoga tahun depan kegiatan PKKMB berjalan dengan baik, lebih baik dari sekarang. Selain itu, semoga tahun depan sudah bebas dari pandemi Covid-19 dan semua orang bisa bergerak bebas seperti semula. “Kita harus belajar dari kekurangan untuk menjadi lebih baik lagi. Mudah-mudahan Covid-nya bisa habis, orang-orang nggak harus pakai masker,” pungkas Dr. Agus Hermawan, GradDipMgt., M.Si., M.Bus. ketika diwawancarai oleh salah satu reporter Majalah Komunikasi UM. Refiana/Elsya
Konfigurasi papermob logo UM
Konfigurasi siluet rektor UM, Prof. Dr. AH. Rofi’uddin
Tampilan laman SIPEJAR UM
Pengembangan Sarana dan Prasarana E-Learning: Penunjang dan Pelengkap Kegiatan Pembelajaran
Universitas Negeri Malang (UM) mulai melaksanakan kegiatan akademik kembali pada akhir Agustus. Persiapan dilakukan seluruh sivitas akademika UM dengan maksimal. Sarana dan prasarana pun dikembangkan secara penuh supaya seluruh warga UM dapat melaksanakan pembelajaran dengan optimal, baik dosen maupun mahasiswa. Salah satu sarana dan prasarana yang terus dikembangkan adalah sistem pembelajaran e-learning dan fasilitas penunjang lainnya. Pembelajaran e-learning di UM menggunakan LMS berbasis Moodle yang dikenal dengan sebutan SIPEJAR (Sistem Pengelolaan Pembelajaran). Selain itu, fasilitas internet di sekitar kampus juga menjadi penunjang pembelajaran e-learning.
SIPEJAR (Sistem Pengelola Pembelajaran) menjadi salah satu sistem pembelajaran berbasis media digital (e-learning). Sistem ini mengintegrasikan informasi tentang pembelajaran, layanan administrasi, serta informasi akademik untuk mahasiswa dan dosen. Sistem SIPEJAR sudah terintegrasi dengan SIAKAD dan Sistem Informasi Kurikulum Universitas Negeri Malang. Ketua SISKOMTEK, Mahmuddin Yunus, mengatakan bahwa saat pandemi semua kegiatan pembelajaran dilaksanakan sepenuhnya menggunakan SIPEJAR secara daring. Pada kondisi normal, SIPEJAR merupakan penunjang dan pelengkap kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan secara luring. Mahmuddin Yunus juga memaparkan bahwa sosialisasi pembelajaran e-learning menggunakan SIPEJAR telah diperkenalkan sejak PKKMB (Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru) sebelum perkuliahan dimulai. Hal tersebut dilakukan supaya seluruh mahasiswa paham tentang metode pembelajaran yang digunakan. Sementara itu, rancangan pembelajaran e-learning disusun menyesuaikan dengan RPS mata kuliah yang diambil masing-masing mahasiswa.
Selain menggunakan SIPEJAR, pengembangan terus dilakukan untuk menunjang aktivitas pembelajaran yang lebih optimal. Menurut Mahmuddin Yunus, penambahan fasilitas internet terus dilakukan dengan menambahkan bandwith internet di UM. Pada tahun 2021, bandwith internet di UM sebesar 3700 Mbps, kemudian ditingkatkan menjadi 5000 Mbps pada tahun 2022. Setiap tahun, pihak UM melakukan penambahan server untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran. Penambahan back-up server juga dilakukan untuk mengantisipasi server down. Selain itu, Mahmuddin Yunus menambahkan bahwa ada fitur baru di SIPEJAR, yakni interaktif konten. Selama melakukan pengembangan sarana dan prasarana pembelajaran e-learning, sivitas UM belum menemukan hambatan yang serius. Harapan mereka, dengan adanya SIPEJAR dan sarana penunjang lainnya semoga dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran di UM. Pramudya
Skema pengembangan pembelajaran berbasis media digital di UM
Pelaksanaan PPK Ormawa “Omah Wadon”
BEM UM Berdayakan Perempuan melalui Omah Wadon
Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Malang (BEM UM) Tahun 2022 membentuk komunitas belajar atau sekolah perempuan yang diberi nama Omah Wadon. Pembentukan Omah Wadon ini mengait warga di Desa Wringinsongo, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang. Komunitas yang diresmikan pada Sabtu, 30 Juli 2022 ini memiliki beberapa kegiatan seperti penyampaian materi keperempuanan yang meliputi materi kodrat perempuan, love yourself, kekerasan seksual, payung hukum bagi perempuan, dan lainnya. Selain itu, ada pula materi pembekalan lifeskill untuk meningkatkan keterampilan perempuan, seperti pelatihan membuat steak, pelatihan membuat snack, praktik srubing, dan pelatihan membatik. Kegiatan-kegiatan tersebut dilaksanakan selama 5 bulan, dihitung sejak bulan Juli—November mendatang. Kegiatan yang diadakan setiap hari Sabtu dari pagi-siang ini diikuti oleh ibu-ibu PKK, Posyandu, dan Karang Taruna desa setempat.
Adanya komunitas ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas perempuan, khususnya peserta. Selain itu, komunitas ini diharapkan dapat mendukung kapasitas dan kemampuan organisasi kemahasiswaan (ormawa) menjadi lebih bermakna sebagai wadah mahasiswa dalam mengembangkan soft skill sebagai sumber daya manusia (SDM) unggul sesuai dengan harapan.
Ajie, Menteri Sosial Masyarakat BEM UM Tahun 2022 sekaligus Ketua Pelaksana kegiatan ini, menjelaskan jika komunitas ini dibentuk sebagai upaya untuk pemberdayaan perempuan. Hal ini pula dilakukan mengingat saat ini isu keperempuanan sedang gencar, salah satunya banyak perempuan yang mendapat perlakuan diskriminasi. Maka untuk menjawab permasalahan tersebut, BEM UM memberikan wadah kepada masyarakat dengan melakukan pemberdayaan perempuan melalui keikutsertaannya dalam ajang bergengsi tingkat nasional, yakni Program Peningkatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa).
“Tujuan dari dibentuknya Omah Wadon ini agar perempuan lebih berdaya, baik dari segi intelektual maupun keterampilan. Hak dan kewajiban mereka juga dapat terpenuhi tanpa dikurangi. Dengan demikian, bertambahnya kualitas perempuan akan mempengaruhi kualitas generasi penerus. Sederhananya, jika perempuan memiliki pola pikir dan skill berkualitas, maka akan mampu mendidik anaknya secara cerdas,” tutur Ajie.
Pada Sabtu, 17 September 2022, baru saja dilaksanakan Pelatihan Inovasi Memasak Steak dan Nugget dari Tempe. Kegiatan pelatihan ini dipandu oleh Hidayat Indro yang merupakan mahasiswa S1 Pendidikan Tata Boga Universitas Negeri Malang serta diikuti oleh lebih dari 20 ibu-ibu PKK dan Karang Taruna. Menurut Ajie, pemilihan tempe sebagai bahan baku adalah karena harganya yang murah dan mudah didapatkan. Pengolahan ini ditujukan agar dapat menambah nilai jual dari tempe itu sendiri. Pelatihan kali ini mendapatkan respons baik dari peserta. Hal tersebut dapat dilihat dari antusias peserta selama pelatihan dan mereka juga berharap untuk diberikan pelatihan-pelatihan yang baru lagi. Erlina
Foto bersama para panitia kegiatan PPK Ormawa “Omah Wadon”
Potret Kru Majalah Komunikasi di depan kantor Harian Jogja
Pada 8 Agustus 2022, Majalah Komunikasi Universitas Negeri Malang (UM) melakukan kunjungan jurnalistik ke kantor surat kabar Harian Jogja. Kunjungan jurnalistik tersebut diterima dan disambut dengan baik oleh Pimpinan Redaksi Harian Jogja, Bapak Anton Wahyu Prihartono. Dalam kunjungan tersebut, banyak sekali insight yang didapatkan Kru Majalah Komunikasi UM untuk pengembangan majalah mengenai pengelolaan serta publikasi media digital.
Harian Jogja atau yang kerap disapa Harjo merupakan salah satu surat kabar sukses dari grup Bisnis Indonesia yang pertama kali diterbitkan pada 20 Mei 2008. Selain memproduksi surat kabar, Harian Jogja juga memiliki beberapa cabang usaha lain, seperti JogjaPro (event organizer), LPJH (Lembaga Pelatihan Jurnalistik), percetakan PT Solo Grafika Utama, dan Jogja Service (layanan lainnya sesuai permintaan klien, seperti pembuatan majalah, branding, bahkan memproduksi film pendek). Yang menjadikan Harjo berbeda dengan media yang lain adalah konten yang disajikan merupakan berita membangun optimisme, mencerdaskan dan menginspirasi, serta hadir dengan informasi yang relevan dengan masyarakat setempat. Selain itu, dalam pengelolaan isu atau berita yang akan diliput, Harjo selalu mengawali dengan analisis kebutuhan para pembacanya.
Menurut Pak Anton, berkecimpung dalam dunia industri media cetak seperti ini merupakan suatu hal yang mengasyikkan. Walaupun memang banyak tantangan yang harus dilalui, tapi Harian Jogja tetap mengupayakan berbagai alternatif yang dapat mempertahankan namanya. Buktinya, pada saat pandemi Covid-19 sekitar dua tahun yang lalu, Harian Jogja tetap eksis dalam menyajikan berbagai konten yang fresh dan menarik. Rupanya, kunci sukses Harian Jogja dapat bertahan secara konsisten pada saat pandemi yaitu menjadi industri yang adaptif, kreatif, dan solutif. Hal tersebut sesuai dengan tagline dari Harian Jogja, yaitu “dinamis dan senantiasa menyesuaikan diri dengan adanya perubahan”.
Banyak pelajaran juga informasi menarik yang didapat dari agenda kunjungan jurnalistik ke Harian Jogja. Mulai dari tips and trick menjadi seorang jurnalis yang meliput dan membuat berita bagus, pengelolaan media, pengembangan SDM untuk menjadi tim yang berkualitas, hingga proses pembuatan video berita di studio Harian Jogja. Sylvia
Pelaksanaan kunjungan Kru Majalah Komunikasi ke kantor Harian Jogja