2 minute read

Indikator Kinerja Utama Bantu Wujudkan Program MBKM

Istilah Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) tentunya tidak asing lagi didengar oleh para pelajar di seluruh Indonesia, tak terkecuali oleh para civitas akademika Universitas Negeri Malang (UM). Agenda MBKM sudah digaungkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada program Merdeka Belajar episode dua, awal tahun 2020. Untuk menunjang pelaksanaan MBKM, maka Kemendikbud mengeluarkan delapan indikator kinerja utama (8 IKU). Hal ini disampaikan pada Merdeka Belajar episode enam (3/11/2020) yang bertajuk Transformasi Dana Pemerintah untuk Perguruan Tinggi.

IKU dibuat sebagai ukuran kinerja baru bagi perguruan tinggi untuk menciptakan output lulusan yang lebih adaptif terhadap kebutuhan industri. Selain itu, IKU juga dibuat sebagai sarana agar perguruan tinggi dapat memilih keunggulan yang ingin dikembangkan, serta prioritas sasaran agar perguruan tinggi dapat fokus mengejar perubahan yang paling penting.

Advertisement

Terdapat delapan IKU yang ditetapkan oleh Kemendikbud, antara lain: lulusan mendapat pekerjaan yang layak: Upah di atas UMR, menjadi wirausaha, atau melanjutkan studi.;Mahasiswa mendapat pengalaman di luar kampus: Magang, proyek desa, mengajar, riset, berwirausaha, dan pertukaran pelajar.; Dosen berkegiatan di luar kampus: Mencari pengalaman industri atau berkegiatan di kampus lain. ;Praktisi mengajar di dalam kampus: Merekrut dosen dengan pengalaman industri.;

Hasil kerja dosen digunakan oleh masyarakat atau mendapat rekognisi Internasional: Hasil riset dan pengabdian yang dimanfaatkan.; Program studi bekerjasama dengan mitra kelas dunia: Dalam kurikulum, magang, dan penyerapan lulusan.; Kelas yang kolaboratif dan partisipatif: Evaluasi berbasis proyek kelompok atau studi kasus.; Program studi berstandar internasional; Memperoleh akreditasi tingkat internasional. Tentu saja karena 8 IKU merupakan sarana penunjang MBKM, ada beberapa poin yang hampir mirip dengan delapan kegiatan MBKM (Merdeka Belajar episode dua). 8 IKU merupakan ‘kontrak kerja’ antara kemendikbud dan rektor perguruan tinggi, dan ‘kontrak kerja’ tersebut nantinya akan dijabarkan menjadi poin yang lebih rinci dan dikirimkan kepada unit satuan kerja yang ada di UM. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, IKU merupakan tolok ukur bagi perguruan tinggi untuk mencapai standarnya, dan hasil kerja tersebut akan dikirimkan ke kemdikbud untuk dievaluasi. Kampus akan mengajukan proposal ke kemdikbud paling lambat februari 2020. Untuk persiapan penyusunan proposal, UM sendiri sudah menyelesaikan kerangka proposal.

Data dari proposal diambil dari eMonev yang sudah diedarkan oleh Pusat Pemeringkatan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (Puspem LP2M). Bapak Utomo Pujianto ,S.Kom, M.Kom selaku kepala Puspem LP2M memaparkan bahwa eMonev yang dicantumkan pada proposal tahun ini merupakan data dari tahun 2020. “Rektor mendapatkan sepuluh indikator dari kemendikbud, lalu dijabarkan secara rinci sehingga terdapat 140 indikator, nantinya akan dicantumkan dalam kontrak kerja rektor kepada para dekan fakultas” papar Bapak Utomo. EMonev merupakan laporan data dari berbagai unit kerja di UM yang akan diproses dan dimasukkan ke dalam proposal yang akan dikirimkan ke kemendikbud pada bulan Februari.

Selain mengambil data dari eMonev, data juga diambil dari berbagai macam sumber. Dalam hal pekerjaan lulusan, contohnya, data yang diambil merupakan masukan dari para lulusan melalui laman yang disediakan. Hal ini tentu saja mengurangi kevalidan data. Tentu saja, kendalanya berupa tidak semua lulusan memasukkan data dengan benar.

Contoh lainnya juga dari pengisian SIMAWA, tidak semua mahasiswa menginput prestasi dengan benar sehingga data yang dihasilkan juga kurang valid. Selain itu, untuk kredit yang diakui perguruan tinggi, tidak semua perguruan tinggi memiliki standar yang sama. Pengumpulan data yang akan dicantumkan di proposal merupakan salah satu kunci keberhasilah UM dalam mencapai 8 IKU yand ditentukan. Tahun 2020, UM sudah mencapai semua indikator yang ditetapkan. Semoga untuk tahun 2021, UM kembali menorehkan prestasi yang lebuh baik lagi. Ayu

This article is from: