3 minute read

PUSTAKA

Next Article
PUISI

PUISI

Menilik Dunia Kerja Melalui Film Samjin Company English Class

oleh Richa Amalia

Advertisement

Judul Film : Samjin Company English Class Genre : Drama, Komedi Sutradara : Lee-Jong Pil Pemain Film : Ko Ah Sung, Esom, Park Hye Soo Tanggal Rilis : 21 Oktober 2020 Durasi : 110 Menit

Apa yang ada di pikiran kalian saat mendengar judul film di atas? Film yang membahas tentang kelas untuk les Bahasa Inggris? Atau tentang kelas Bahasa Inggris untuk karyawan? Well, pemikiran-pemikiran itu tidak sepenuhnya salah. Namun, inti dari film tersebut bukanlah hal itu.

Berlatar pada tahun 1995, Lee Jayoung (Ko Ah Sung), Jung Yoona (Esom), dan Sim Boram (Park Hye Soo) bekerja di Samjin, perusahaan yang bergerak di industri elektronik. Layaknya karyawan kantoran pada umumnya, mereka melakukan pekerjaan dengan sebaik mungkin dan bertahan di perusahaan tersebut selama bertahun-tahun lamanya. Ya, mereka sudah bekerja selama 8 tahun di sana. Namun, dikarenakan latar belakang pendidikan terakhir SMA, mereka berada di level pekerja yang rendah dan sulit untuk mendapatkan kenaikan jabatan.

Suatu hari, perusahaan mengumumkan bahwa karyawan yang bisa mendapatkan skor 600 dalam tes TOEIC (Test of English for Internasional Communication) akan mendapatkan promosi jabatan. Dengan semangat yang tinggi, Lee Jayoung, Jung Yoona, Sim Boram, dan karyawan lainnya bergabung ke kelas Bahasa Inggris dengan harapan bisa mendapatkan kenaikan jabatan.

Di tengah kesibukan bekerja dan menghadiri kelas Bahasa Inggris, Lee Jayoung tidak sengaja melihat kerusakan lingkungan yang ditimbulkan oleh limbah pabrik perusahaannya. Pada saat itulah rasa dilema menghampiri Lee Jayoung. Di satu sisi ia ingin menutup mata karena takut dengan risiko dipecat apabila ia melaporkan hal tersebut. Namun, di sisi lain apabila ia bungkam akan hal itu, maka kerusakan yang ditimbulkan akan semakin besar. Rasa dilema yang dirasakan tokoh tersebut merepresentasikan perasaan yang akan kita hadapi di dunia kerja nantinya. Apabila tempat kerja kita menimbulkan permasalahan yang besar, akankah kita menutup mata? Atau berusaha mencari solusi untuk mengatasi masalah tersebut?

Dengan latar belakang pendidikan SMA, tak jarang ke-3 tokoh utama film ini mengalami diskriminasi. Mereka sering diremehkan rekan-rekan kerja lainnya. Padahal mereka berkompeten dalam bidangnya masing-masing, Jayoung dengan analisis penelitiannya yang tinggi, Boram yang ahli matematika, dan Yoona yang memiliki pengetahuan luas serta ide-ide cemerlang. Tak jarang mereka juga mengalami diskriminasi dikarenakan mereka bergender perempuan. Hal itu tergambarkan saat adegan karyawan senior perempuan mereka yang sudah menikah dan hamil dianggap sudah tidak berkompeten. Stigma yang memandang perempuan dengan sebelah mata itu masih bisa kita temukan di kehidupan sehari-hari.

Tidak hanya itu, film yang mendapatkan penghargaan sebagai Best Film di ajang Baeksang Arts Awards 2021 ini juga menggambarkan bagaimana relasi rekan kerja. Tidak seindah masa-masa di sekolah, pertemanan di dunia kerja justru penuh dengan persaingan antar karyawan, entah ingin terlihat lebih menonjol di depan atasan ataupun ingin memiliki prestasi kerja yang tinggi. Atmosfer persaingan antar rekan kerja itu akan kita rasakan nantinya. Meskipun begitu, dukungan dan pertemanan yang sehat juga tetap kita butuhkan di dunia kerja. Hal ini terlihat pada tiga tokoh utama yang menjalin persahabatan dan saling mendukung satu sama lain. Dukungan yang datang dari rekan kerja tersebut terbukti bisa meningkatkan kepercayaan diri Jayoung untuk mencari tahu dan melaporkan dalang dari permasalahan di perusahaannya.

Terakhir, yang tak kalah penting dari film ini adalah kita akan diajak melihat bagaimana pentingnya Bahasa Inggris di kehidupan kita. Jika ke-3 tokoh utama ini tidak belajar Bahasa Inggris, maka mereka tidak akan bisa memecahkan kasus tersebut dikarenakan dokumen-dokumen yang terkait kasus tersebut berbahasa Inggris. Di zaman sekarang, Bahasa Inggris menjadi bahasa internasional dan sudah menjadi bahasa sehari-hari yang harus kita kuasai. Jika kita sebagai pekerja tidak menguasai bahasa tersebut, maka kita akan kesulitan berkomunikasi dengan klien kita yang mungkin datang dari luar Indonesia. Dengan kehadiran film Samjin Company English Class ini, kita sebagai calon pekerja akan dapat melihat bagaimana gambaran dunia kerja, sehingga kita tidak kaget apabila sudah terjun dalam dunia tersebut. Meskipun nantinya terdapat banyak permasalahan yang akan kita hadapi, seperti kata Lee Jayoung, “ I can do it, you can do it, we can do it!”.

Penulis adalah pemenang Kompetisi Penulisan Majalah Komunikasi UM

This article is from: