KATA PENGANTAR
Ekonomi sirkular merupakan konsep yang menekankan pada penggunaan sumber daya yang lebih efisien dan berkelanjutan dalam kegiatan produksi dan konsumsi. Tujuannya adalah untuk mengurangi limbah, mengurangi penggunaan bahan mentah, dan memperpanjang umur pakai produk. Menurut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), ekonomi sirkular berkaitan dengan pengelolaan limbah dan penggunaan sumber daya yang lebih efektif dalam sektor energi dan mineral.
Kementrian ESDM telah mengambil beberapa langkah untuk mempromosikan ekonomi sirkular di Indonesia. Salah satunya, pada tahun 2019, Kementrian ESDM meluncurkan program “Indonesia Circular Economy Forum” yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan mempromosikan praktik ekonomi sirkular di Indonesia, terutama di sektor energi dan mineral.
Harapannya, Majalah Equilibrium HIMATEK-ITB dapat turut membantu meningkatkan kesadaran terutama bagi mahasiswa Teknik Kimia akan pentingnya menjaga bumi kita dengan menjadikan sirkular ekonomi sebagai prinsip utama dalam melakukan pekerjaan di masa yang akan datang. Mari kita gunakan kemampuan dan pengetahuan kita demi terciptanya dunia yang lebih resilien dan berkelanjutan yang terbentuk pada prinsip 3R, yaitu reuse, recycle, and reduce
ALIF RAFLI
Ketua BP HIMATEK-ITB
Segala Puji dan Syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkah dan rahmat-Nya, Tim Penyusun dapat menyajikan EQUILIBRIUM Edisi ke-10 kepada para pembaca.
Ekonomi sirkular merupakan pendekatan sistem ekonomi melingkar dengan memaksimalkan kegunaan dan nilai tambah dari suatu bahan mentah, komponen, dan produk sehingga mampu mereduksi jumlah bahan sisa yang tidak digunakan dan dibuang ke tempat pembuangan akhir. Prinsip ekonomi sirkular sangat perlu diterapkan pada industri kimia agar sustainability dapat terwujud. Hingga saat ini banyak perusahaan hingga penelitian yang menerapkan ekonomi sirkular dalam perwujudannya
Perkembangan serta inovasi terkait ekonomi sirkular terus berkembang. Oleh karena itu, diharapkan dengan adanya EQUILIBRIUM edisi 10 yang mengangkat tema utama yaitu circular economy dapat menjadi jendela ilmu bagi para pembaca. Akhir kata, selamat membaca, semoga dengan EQUILIBRIUM dapat memberikan ilmu serta inspirasi.
TARISA W. PUTRI Supervisor EQUILIBRIUM 2022/2023
DAFTAR STAFF
Gedung Labtek X Kampus ITB
Jl. Ganeca 10, Bandung
Telp. (022)250989, Fax. (022)2501438
che.itb.ac.id
Kalundborg Eco-Industrial Park, salah satu kawasan industri pertama yang menerapkan prinsip circular economy
Gambar diambil dari Wikimedia Commons
INTRODUCTION Apa itu Ek onomi Sirkular?
Apa itu Ekonomi Sirkular?
Populasi manusia yang jumlahnya semakin meningkat seiring dengan konsumsi terhadap produk dan jasa yang juga meningkat menyebabkan semakin terbatasnya sumber daya untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Berdasarkan hal ini, konsep ekonomi sirkular muncul sebagai konsep yang melawan ekonomi linear. Konsep ekonomi linear hanya mempertimbangkan bagaimana cara mengumpulkan bahan baku, mengubahnya menjadi produk, menggunakannya hingga menjadi limbah. Sedangkan dalam ekonomi sirkular, kita mengasumsikan bahwa planet merupakan sistem sirkular tertutup, dimana jumlah sumber daya yang habis dalam suatu periode sama dengan jumlah limbah yang dihasilkan dalam periode yang sama.
Ekonomi sirkular merupakan model yang berupaya untuk memperpanjang siklus hidup dari sebuah material, produk, dan layanan agar dapat digunakan selama mungkin. Ekonomi
sirkular mengurangi penggunaan material dengan mendesain ulang material, produk, dan layanan agar efisien terhadap sumber daya serta menggunakan “limbah” sebagai sumber daya dalam manufaktur produk dan material. Prinsip dari ekonomi sirkular mencakup pengurangan limbah dan polusi, menjaga produk dan material terpakai selama mungkin, serta meregenerasi sistem alam. Melalui ekonomi sirkular, kita dapat mencapai lebih banyak dengan menggunakan lebih sedikit.
Ekonomi sirkular di Indonesia tercakup di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020 - 2024, di bawah Agenda
Prioritas Nasional 1: Memperkuat Ketahanan
Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas dan Berkeadilan, dan Agenda
Prioritas Nasional 6: Membangun Lingkungan Hidup, Meningkatkan
Ketahanan Bencana, dan Perubahan Iklim. Pada Prioritas Nasional 6, Ekonomi Sirkular berada dibawah payung Pembangunan Rendah
Karbon (PRK) yang juga merupakan salah satu upaya untuk mencapai ekonomi hijau dengan menekankan kegiatannya pada lima sektor prioritas. Tiga dari lima sektor PRK berkaitan erat dengan prinsip-prinsip ekonomi sirkular, yakni pengelolaan limbah, pembangunan energi berkelanjutan, dan pengembangan industri hijau. Keterkaitan ini terlihat dari implementasi ekonomi sirkular yang mampu mengurangi timbulan limbah yang dihasilkan dan dibuang, mengutamakan penggunaan energi terbarukan, dan mendukung efisiensi penggunaan sumber daya alam, produk yang dihasilkan, serta proses yang digunakan pada industri sehingga lebih ramah lingkungan.
Pada tahun 2021, Kementerian PPN/Bappenas bersama dengan United Nation Development Programme (UNDP) Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Denmark telah meluncurkan Laporan “Manfaat Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan Ekonomi Sirkular di Indonesia” yang berisi:
Perubahan paradigma dari ekonomi linear menuju ekonomi sirkular
Gambar diambil dari lcdi-indonesia.id
1. Berpotensi menghasilkan tambahan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar Rp593 - 638 T di tahun 2030.
2. Terciptanya lapangan kerja hijau (75% merupakan tenaga kerja perempuan) pada tahun 2030.
3. Emisi CO2 diturunkan sebesar 126 juta ton pada tahun 2030.
4. Pengurangan limbah di sektor prioritas sebesar 18-52% pada tahun 2030.
5. Pengurangan penggunaan air sebesar 6,3 Milyar m3 pada tahun 2030.
5 Sektor Prioritas
Ekonomi Sirkular
1
MAKANAN DAN MINUMAN
Sektor ini menyumbang 9,3% dari total PDB pada 2019 dan merupakan subsektor terbesar dari sektor manufaktur. Sektor manufaktur sendiri merupakan sektor industri terbesar di Indonesia. Ekonomi sirkular tidak hanya dapat membantu menghindari kehilangan pangan dan limbah makanan (misalnya, dengan memperpendek rantai pasok), tetapi juga dapat membantu memanfaatkan kehilangan pangan dan limbah makanan untuk tujuan yang lebih produktif, seperti pembuatan kompos dan biogas. Rantai nilai yang lebih terlokalisasi dan agrikultur regeneratif juga dapat menyebabkan peningkatan keanekaragaman hayati pertanian.
2 TEKSTIL
Sektor tekstil mempekerjakan sekitar 4,2 juta orang atau lebih dari 26% lapangan kerja di sektor manufaktur Indonesia. Indonesia juga termasuk dalam 10 besar negara penghasil tekstil di dunia. Ekonomi sirkular dalam manufaktur tekstil akan membawa banyak manfaat bagi perekonomian Indonesia dalam menghemat biaya material dan mengurangi eksposur terhadap volatilitas harga sumber daya input, peluang keuntungan untuk
bisnis melalui layanan baru (fesyen sebagai layanan), dan pertumbuhan ekonomi tambahan melalui rantai nilai yang lebih regeneratif dan restoratif. Manfaat lingkungan akan terlihat pada emisi GRK yang lebih rendah, berkurangnya konsumsi material virgin dan tak terbarukan, berkurangnya konsumsi energi, dan banyak lagi.
3
ELEKTRONIK
Manufaktur produk logam, komputer, produk optik, dan elektronik menyumbang 1,9% terhadap PDB Indonesia pada tahun 2019. Penduduk Indonesia adalah pengguna ponsel pintar terbesar keempat di dunia (78 juta pengguna) dan jumlah pengguna internet seluler terbesar ketiga di dunia (65,2 juta pengguna). Secara global, penerapan ekonomi sirkular hanya dari ponsel dan materialnya saja berpotensi bernilai lebih dari USD 11 miliar per tahun . Di Indonesia, pasar penggunaan kembali (reuse) dan daur ulang (recycling) untuk produk elektronik didominasi oleh pemain kecil informal. Oleh karena itu, formalisasi sektor pemulihan (recovery) dan daur ulang limbah elektronik melalui peningkatan keterampilan pekerja informal dapat secara substansial meningkatkan nilai ekonomi yang terkait dengan limbah elektronik dan produk elektronik yang habis masa pakainya. Model bisnis sirkular yang mengandalkan penggunaan kembali (reuse), pemugaran (refurbishment), dan daur ulang (recycling) elektronik dapat
mengurangi ketergantungan pada sumber daya material dan menghindari dampak lingkungan yang merugikan.
4
GROSIR DAN ECERAN PLASTIK
Indonesia menghasilkan 6,8 juta ton limbah plastik setiap tahun yang diperkirakan akan berlipat ganda menjadi 13,6 juta ton pada tahun 2040. Pada tahun 2017, hanya 30% limbah plastik Indonesia yang dikelola (10% didaur ulang dan 20 persen dikirim untuk pembuangan terkelola ). Sisa limbah plastik yang tak terkelola dibakar secara terbuka, dibuang di daratan, dikirim ke tempat pembuangan resmi, atau bocor ke laut atau saluran air. Pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk mengurangi sampah plastik laut hingga 70% pada tahun 2025 dan memulai inisiatif untuk mengurangi limbah plastik dan beralih dari pendekatan daur ulang limbah yang terbentuk (end-of-pipe) ke model ekonomi
sirkular. Menurut Forum Ekonomi Dunia, pengurangan polusi plastik hingga mendekati nol pada tahun 2030 di Indonesia dapat menciptakan 150.000 pekerjaan secara langsung serta peluang investasi senilai USD 13,3 miliar antara tahun 2025 dan 2040.
5
KONSTRUKSI
Sektor konstruksi di Indonesia menyumbang 10% dari total PDB dan ditargetkan untuk terus tumbuh dengan baik di masa depan, terutama dengan dorongan berbagai faktor, salah satunya peningkatan urbanisasi. Konstruksi dan infrastruktur membutuhkan sumber daya yang cukup besar untuk energi dan air bersih. Secara global, pembangunan dan pengoperasian infrastruktur menghabiskan sekitar 40 persen anggaran energi suatu negara. Sektor ini juga dapat menjadi penyumbang besar limbah padat dan memiliki potensi daur ulang yang signifikan.
Diagram circular economyPERKEMBANGAN EKONOMI SIRKULAR
"Padaakhir Matahari akan mengembang dan menelan Bumi. Manusia harus pergi ke Mars. Ini pasti akan terjadi tetapi tidak dalam waktu dekat," kata Elon dikutip dari Daily Mail, Selasa (21/9/2021). Narasi ini seumpamanya sudah mewakili dengan bahasa sederhana mengapa perlu dilakukannya circular economy yang selanjutnya kita sebut sebagai ekonomi sirkular. Penarikan kesimpulan pertama adalah perlunya strong why dari narasi tersebut. Jawaban akhir dari “mengapa” adalah Bumi sudah tidak layak huni lagi dalam beberapa tahun ke depan.
Ini adalah inklusi serius yang seharusnya tidak hanya diketahui oleh para praktisi lingkungan dan pemerintahan, namun harus diketahui oleh segala lapisan kehidupan bermasyarakat karena ujung simpul dari ketidaklayakan hunian Bumi adalah pasca kerusakan lingkungan akibat residu manusia. Berdasarkan publikasi resmi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengungkapkan hasil residu atau sampah di Indonesia mencapai 175.000 ton per harinya. Itu adalah angka fantastis di negeri yang katanya ramah lingkungan ini.
Berdasarkan hal itulah, prinsip ekonomi linier dari produksi, gunakan, dan buang sudah tidak relevan lagi atas problematika yang ada. Di sinilah asal muasal diksi ekonomi sirkular muncul sebagai solusi dari realisasi problematika lingkungan. Meskipun sebelumnya, konsep 3R atau reduce, reuse, recycle sudah sering menjadi slogan yang dibumikan sampai lapisan terbawah masyarakat, ternyata hanya menjadi idealisme sementara* jika hanya ada acara tertentu saja.
Orang dewasa apalagi anak muda semakin tidak peduli dengan konsep yang ada. Jangankan untuk melakukan 3R, membuang puntung rokok saja masih sembarangan apalagi dengan bungkus makanan yang sering tercecer di samping jalan. Parahnya lagi setiap melihat kolam air, insting alamiah masyarakat menganggapnya sebagai tempat pembuangan sampah. Dimaktub dari travel.detik.com berdasar pantauan detikJabar, Rabu (8/2/2023) siang, sampah plastik masih ditemukan berceceran di Masjid Al Jabbar. Danau yang menambah nilai estetis masjid malah menjadi salah satu sarang sampah yang mencapai total 1,9 ton.
Petugas membersihkan sampah di Masjid Al JabbarPraktik-praktik regenerasi lingkungan mulai harus digencarkan lagi dengan metode yang beradaptasi dengan kemajuan zaman. Tercetus konsep green environment di mana kata green dimaksudkan untuk mewakili pelestarian lingkungan. Pembaharuan kata ini disambut oleh
banyak pihak dan terlihat semakin banyak acara kepemudaan atau nasional yang mengangkat
masalah lingkungan, di mana salah satunya RDK
UGM atau Ramadhan di Kampus UGM membawa tema acara “Green Ramadhan” dengan konsep zerowaste menyeluruh.
Pada 25 September 2021, Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian Republik
Indonesia mendorong Ekonomi Sirkular bagi pencapaian nationally determined contribution indonesia. Hal tersebut diberitakan melalui
Siaran Pers HM.4.6/298/SET.M.EKON.3/09/2021. yang menyatakan bahwa Pemerintah Indonesia
berkomitmen untuk melakukan pemulihan
ekonomi nasional dengan melakukan
transformasi ekonomi ke arah yang lebih “hijau” atau yang sering disebut ekonomi sirkular.
Selain dapat meningkatkan pertumbuhan PDB Indonesia, dengan menerapkan konsep ini diharapkan dapat menghasilkan 4,4 juta tambahan lapangan pekerjaan.
Sejak tahun 2010 hingga 2019 berhasil dicatat sebanyak 895 perusahaan yang telah meraih Green Industry Award dan sebanyak 1.707 industri juga
telah mendapatkan sertifikasi blue dan gold dalam Program Penilaian Peningkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan (PROPER). Hal tersebut berdampak pada pengurangan gas rumah kaca hingga mencapai 93,83 juta ton dan pengurangan polutan mencapai 50,59 juta ton. Transisi ini menemui banyak tantangan yaitu diantaranya kapasitas kelembagaan serta akses finansial dan teknologi yang diperlukan untuk melakukan pengembangan teknologi hijau. Transformasi tersebut diperkirakan membutuhkan investasi modal tahunan sebesar Rp. 308 triliun.
Guna untuk mendukung perkembangan ekonomi sirkular di Indonesia, maka Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian menerbitkan Konsep Industri Hijau yang memiliki Dasar Hukum UU No.3 Tahun 2014 tentang industri. Peraturan tersebut masuk kedalam Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) yang mengacu pada Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia No.14 Tahun 2015. Saat ini perkembangan dari RIPIN sudah memasuki tahap II (2020-2024) dengan sasaran untuk meningkatkan kompetitivitas dan ramah lingkungan menuju Indonesia negara industri. Rancangan tersebut akan dilanjutkan pada tahap ketiga pada 2025-2035 mendatang.
Perkembangan ekonomi sirkular di Indonesia berhasil membawa dampak positif termasuk mengurangi sampah hingga 50% pada 2030 yang berasal dari sektor makanan, minuman, konstruksi, elektronik, tekstil, dan plastik. Kelima sektor tersebut memberikan kontribusi sebesar Rp. 593 triliun dalam nilai ekonomi. Kombinasi peningkatan dari kegiatan sirkular dan biaya produksi yang rendah merupakan hal yang ingin dihasilkan akibat penerapan ekonomi sirkular.
"
Ini adalah inklusi serius yang seharusnya tidak hanya diketahui oleh para praktisi lingkungan dan pemerintahan, namun harus diketahui oleh segala lapisan kehidupan bermasyarakat.
EXPERT CORNER
Pri Januar
Gusnawan, S. T., M.T, Ph. D.
1 2
APA DEFINISI CIRCULAR ECONOMY?
Circular economy mirip dengan konsep zero waste di mana dalam suatu proses dari bahan baku (harvesting/mining) sampai jadi produk, setiap komponen yang dihasilkan dapat bernilai ekonomi. Limbah dari setiap jenis industri dapat menjadi produk sampingan, jadi yang dihasilkan bukan hanya produk utama saja. Dari hulu ke hilir menjadi zero waste dan bisa dimanfaatkan semuanya.
APA SAJA PERMASALAHAN DI SEKITAR YANG BERHUBUNGAN DENGAN CIRCULAR ECONOMY?
Masalah sampah/waste adalah masalah yang besar. Terutama seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk yang menyebabkan aktivitas ekonomi semakin tinggi. Hal tersebut berujung pada dihasilkannya semakin banyak sampah. Masalah besar ini sayangnya masih sering dilupakan oleh masyarakat. Jika limbah terlalu banyak di suatu daerah dan tidak diolah, maka akan banyak mengeluarkan emisi CO2, selain itu juga merusak lingkungan dan menyebabkan ketidaknyamanan. Contoh yang jelas adalah limbah cair tekstil yang menyebabkan kerusakan pada sungai dan secara tidak langsung mempengaruhi irigasi persawahan menjadi kurang baik. Hasil panen juga ikut terkena dampaknya. Sebenarnya permasalahan sampah itu antara hidup dan mati karena bersifat seperti “boomerang” bagi manusia.
Gambar diambil
oleh Oky
Lukmansyah
Sungai Cimeta berwarna merah diduga tercemar limbah tekstilMENGAPA CIRCULAR ECONOMY DIBUTUHKAN?
Circular economy dibutuhkan untuk memotivasi semua pihak untuk mereduksi dan mengolah limbah industri namun tetap mencapai nilai ekonomi sosial. Dengan circular economy, industri menjadi lebih efisien dan efektif karena setiap hal yang dihasilkan baik produk utama maupun limbah memiliki nilai ekonomi. Circular economy merupakan salah satu jalan untuk mencapai zero waste atau net zero emission yang merupakan komitmen dari perundingan internasional seperti COP 27 dan G20 yang baru saja dilaksanakan.
BAGAIMANA PERBANDINGAN PENERAPAN CIRCULAR ECONOMY DI MASA LALU DAN DIMASA SEKARANG?
Di Indonesia, perubahan yang ada baru sampai tahap kebijakan sehingga setidaknya di tingkat pemerintah lebih aware dengan permasalahan lingkungan. Pabrik-pabrik pengolahan limbah yang ramah lingkungan diberikan insentif berupa keringanan pajak. Perusahaan yang tidak ramah lingkungan harus membayarkan pajak lebih sebagai “hukuman”. Dari sisi masyarakat, mulai ada komunitas-komunitas kecil yang mulai menjalankan circular economy. Contohnya adalah “peuyeumisasi sampah”, desa yang membuat peralatan rumah tangga dari sampah plastik, dan lain-lain. Pada skala industri, konsep circular economy belum dilaksanakan secara holistik sehingga penerapannya kurang baik dan kurang menyeluruh. Saat malam, banyak industri nakal yang membuang limbah berbahaya untuk menghindari kecaman masyarakat namun saat siang hari industry\i tersebut terkesan bersih-bersih saja. Sejak komitmen dengan pertemuan internasional seperti COP 27 dan G20, semua negara diarahkan ke arah circular economy. Walaupun begitu, awareness masyarakat mengenai circular economy masih sangat kurang. Implementasi konsep circular economy yang telah dilakukan masih dalam skala pilot karena disesuaikan dengan kondisi perekonomian saat ini.
5 6 7
BAGAIMANA PENDAPAT BAPAK MENGENAI KEMUNGKINAN INOVASI CIRCULAR ECONOMY DI MASA DEPAN?
Di Indonesia, 10 tahun ke depan sepertinya belum ada banyak perubahan. Setidaknya awareness harus ditingkatkan terlebih dahulu. Karena jumlah penduduk dan pulau yang banyak, sosialisasi mengenai circular economy tidaklah mudah. Dari sisi pemerintah, sudah ada kebijakan yang menyinggung ke arah circular economy. Contohnya adalah kebijakan pemerintah mengenai konservasi energi dengan memberikan insentif pada perusahaan yang menaati kebijakan tersebut. Setiap tahunnya ada peningkatan mengenai kebijakan ramah lingkungan. Namun, karena besarnya masalah dan banyaknya hal yang harus dibenahi tanpa teknologi yang siap, inovasi circular economy belum bisa berkembang pesat di Indonesia. Misalkan limbah alat elektronik seperti HP dan baterai belum memiliki solusi yang baik. Peningkatan konsumsi baterai menyebabkan meningkatnya aktivitas penambangan sehingga juga merusak lingkungan. Terkadang teknologi berkembang pesat saat dipaksa dalam keadaan darurat seperti perang dan sebagainya. Namun, melihat perkembangan sekarang sepertinya inovasi di masa depan tergolong lambat. Di sisi lain, adanya komitmen dengan pertemuan internasional seharusnya mendorong circular economy menjadi lebih bisa ditetapkan. Tetapi kesulitan terbesar adalah mengubah kebiasaan masyarakat.
BAGAIMANA PENDAPAT BAPAK MENGENAI KEMUNGKINAN
INOVASI CIRCULAR ECONOMY DI MASA DEPAN?
Usaha yang dilakukan Indonesia umumnya masih di level kebijakan, tetapi hal ini sudah bagus menimbang kenyataan bahwa circular economy dan zero waste merupakan program jangka panjang. Sementara itu pada level industri maupun masyarakat, usaha yang dilakukan masih terlalu kecil sehingga dampaknya juga belum terasa signifikan. Dukungan terhadap UMKM melalui kebijakan belum terlihat karena kebijakan level pusat terkait circular economy masih baru. Dalam hal ini, Indonesia masih sekadar menaruh komitmen dan belum ada implementasi yang signifikan.
BAGAIMANA PERAN ITB DALAM MENGEMBANGKAN INOVASI MENGENAI CIRCULAR ECONOMY?
Circular economy dan zero waste merupakan salah satu prioritas riset ITB dan sudah cukup banyak research tentang ini, bahkan ada bukunya sendiri tentang teknologi pengolahan sampah ataupun renewable energy. Di Teknik Kimia membuat bensin sawit, itu sudah dalam tahap pilot dan tidak sekadar research. Akan tetapi belum sampai ke level industri karena ada constraint terkait ekonomi.
Tim Dosen ITB Bensin Sawit (BENSA)APA YANG DAPAT DILAKUKAN OLEH MAHASISWA DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN ITB TERSEBUT?
Belajar dengan serius karena akan menjadi tiket untuk masuk ke lembaga/perusahaan, setelah masuk sana maka kita akan dapat memberikan impact langsung. Penerapan habit, meminimalisasi sampah dan membuang sampah ke tempatnya, menghemat energi. Kalau bisa jalan kaki ya jalan kaki, kalau bisa naik public transport ya public transport aja dibanding kendaraan bermotor. Selain itu, mahasiswa juga dapat lebih bijak dalam penggunaan bahan saat penelitian. Terapkan prinsip prinsip circular economy saat perancangan pabrik, terutama pada saat pembuatan reaksi.
DARI PENELITIAN-PENELITIAN BAPAK, APAKAH KONTRIBUSI TERBESAR BAPAK DALAM MENCAPAI CIRCULAR ECONOMY?
Refuse-derived fuel (RDF) di mana nilai kalor pada sampah/limbah dimanfaatkan menjadi pellet untuk bahan bakar. Sampah yang memiliki nilai kalor diubah menjadi pellet dengan cara dikeringkan. Kemudian dapat dijadikan substituent batu bara misalkan di pabrik semen. Tetapi tentunya belum bisa full namun beberapa persen saja. RDF sudah ada pabriknya. Penelitian lain adalah bagaimana mengubah fossil fuel menjadi amonia dan menangkap karbon CCS dengan menggunakan sinar matahari. Pemanfaatan amonia menjadi bahan co-firing atau di-convert menjadi hidrogen. Namun, ammonia memiliki api kecil sehingga alternatifnya diubah sepenuhnya menjadi hidrogen. Ammonia seakan-akan menjadi energy carrier atau hydrogen carrier
APA PESAN YANG INGIN BAPAK SAMPAIKAN?
Mari kita dukung program circular economy dengan membangun habit yang dapat mendukung konsep ini seperti yang telah disebutkan sebelumnya, serta dengan berkontribusi sesuai dengan profesi, keahlian, dan kapasitas masing-masing. Selalu bersemangatkan circular economy.
Refuse-derived fuels Gambar diambil dari shutterstock. com
DESIGN
RE-THINKING
Product Design Innovation for Circular Economy
Dalam menghadapi permasalahan lingkungan dalam lingkup global, sebagian besar perusahaan besar di dunia mulai mengambil tindakan dalam mengubah rantai pasok (supply chain), dimulai dari proses produksi hingga ke konsumen, sehingga dapat mengurangi limbah produksi.
Gambar diambil dari voltafuturepositive.com
Ditulis oleh Parama DwiyatmajaPerubahan tersebut dilakukan sesuai dengan prinsip ekonomi sirkular (circular economy). Selain mengurangi limbah, ekonomi sirkular mampu menciptakan keberlanjutan ekonomi dan mendorong keuntungan perusahaan.
Berikut merupakan contoh inovasi yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan brand ternama dan perusahaan-perusahaan lain yang dalam menginisiasi design thinking sebagai bentuk penerapan circular economy.
IKEA’S BUYBACK AND RESALE PROGRAM
Sebagai salah satu perusahan penjual perabotan rumah terbesar di dunia sejak awal abad ke-21, IKEA mulai menjalankan buyback and resale program sebagai langkah circular economy. Dalam toko ini, akan dijual perabotan IKEA yang telah digunakan, tetapi masih layak pakai sebagai usaha dalam meraih target iklim tahun 2030.
Head of Sustainability, Jonas Carlehed berkata kepada Reuters bahwa “Kami melakukan penyesuaian besar-besaran, mungkin yang terbesar yang pernah dilakukan IKEA, dan salah satu kunci untuk mencapai target iklim 2030 adalah membantu pelanggan kami mengelola dan memperpanjang umur produk mereka.”
Perusahaan ini juga baru-baru ini melakukan buy-back scheme (skema pembelian kembali). Perusahaan akan memberikan voucher sebagai imbalan atas pengembalian furnitur yang sudah tidak terpakai dan barang-barang lainnya. Akan tetapi, skema tersebut harus ditunda di beberapa lokasi karena pandemi.
Circular Hub, bagian IKEA yang menjual barang-barang bekas.
Gambar diambil dari ikea.com
THOUSAND FELL RECYCLING INCENTIVES
Thousand Fell telah terkenal sebagai produsen yang sadar lingkungan dengan menciptakan sepatu ramah lingkungan, seperti bahan sabut kelapa, tebu, dan plastik daur ulang. Saat ini, berafiliasi dengan TerraCycle dan UPS, Thousand Fell telah menciptakan insentif daur ulang khusus. Konsumen dapat mengembalikan sepatu dari
Thousand Fell yang sudah tidak terpakai kepada produsen. Thousand Fell kemudian akan mendaur ulang sepatu tersebut dan memberikan insentif sebesar $20 yang dapat dipakai untuk membeli sepatu baru.
ADIDAS AND ALLBIRDS COLLABORATION: A LOW-CARBON SNEAKER FEATURING RECYCLED MATERIAL
Perusahaan sepatu veteran, Adidas, dan sustainable upstart, Allbirds, berkolaborasi dalam menciptakan sepatu dengan produksi karbon rendah (low-carbon performance shoe). Setiap pasang sepatu diklaim memproduksi emisi karbon dioksida kurang dari 6,5 pound (setara 2,95 kg karbon dioksida), dibandingkan dengan produksi karbon dioksida sepatu rata-rata sekitar 30 pound (setara 13,6 kg), dan menerapkan konsep circular economy. Desainer sepatu yang terlibat mempertimbangkan pola dan efisiensi manufaktur untuk mengurangi limbah selama perakitan dan bersumber dari bahan yang dapat terurai dan bahan daur ulang yang berimplikasi pada jejak karbon yang lebih rendah.
REUSABLE FAST FOOD PACKAGING BY BURGER KING
Makanan yang dibawa pulang (takeaway meal) memiliki tantangan berat terhadap permasalahan lingkungan. Walaupun begitu, Burger King memberikan solusi dengan menciptakan kemasan makanan yang dapat digunakan kembali (reusable package), berkolaborasi dengan app Loop. Inovasi ini akan mengenakan biaya pelanggan sebesar £1 deposit untuk menggunakan kemasan tersebut, tetapi dengan menggunakan aplikasi dan fitur return points, pengguna dapat memperoleh uangnya kembali.
5 VINTED
Vinted memberikan akses kepada konsumen online untuk membeli dan menjual pakaian bekas yang masih layak pakai. Menampilkan diri mereka sebagai teladan dalam circular fashion dan e-commerce, Vinted telah berkembang pesat sejak kemunculan pertama mereka pada tahun 2008. Aplikasi ini telah berinteraksi dengan 45 juta pengguna secara global dan Tim Vinted sendiri telah berkembang hingga 700 karyawan lebih. Ketertarikan konsumen di seluruh dunia terhadap pakaian bekas terus meningkat akibat pandemi, yang mendorong konsumen untuk mencari barang lewat online.
Shutter
Di tengah malam yang baru saja tiba
Aku menjejak dengan segenggam kamera
Seakan untuk menemani hariku yang fana
Memandang lembaran foto “kita” yang bergaya
Seluruh senyum manismu dan segenap tawa candamu
Kini hanya terekam menjadi untaian kalbu
Isi dari relung hatimu, Aku pun juga tak tahu
Ah, yang kini tersisa hanya rindu memandang dulu
Baik kau dan aku tidak suka berfoto, tapi
Entah kenapa, jariku sibuk menekan “shutter”
Mengambil momen antara kau dan aku
Meminta kenangan untuk menjadi abadi
Kenapa aku ragu untuk menekan “shutter?”
Mengabadikan kamu di dalam album fotoku?
Apakah aku takut jatuh cinta padamu?
Dan mencurahkan seluruh hidupku untukmu?
Apakah aneh berdoa sambil menekan “shutter?”
Sembari lensa mataku terus mencetak dirimu
Tidak ingin menyerah, tapi hanya sampaikan harap
“Tolong, hiduplah lebih bahagia dibanding siapapun”
Tapi sekali lagi, ayo kita bergaya?
Sudah siap? Satu dua tiga, Cheese!
Haha, ternyata memang benar
“Kamu cantik saat tersenyum”
Begitu pikirku, sembari memandang
Bekas foto yang tidak ada kamu
TW
KARYA MASSA
INFO BEASISWA S2
DAN S3
Halo Sobat Equil! Di kesempatan
kali ini Equil ingin memberikan sejumlah info menarik nih
terkait Beasiswa. Nah, pasti diantara sobat Equil ada yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang S2 maupun S3, tetapi masih galau karena
membutuhkan biaya yang cukup besar. Oleh karena itu, di edisi ini akan menyajikan sejumlah info mengenai beasiswa yang dapat diikuti oleh sobat equil sehingga
membuat mimpi kalian semakin mudah untuk digapai.
1 2 3 4 5
Australia Award Scholarship
Global Korea Scholarship
Beasiswa
Chevening
Italian Government Scholarship
New Zealand Scholarship
1 Australia Award Scholarship
Australia
Awards merupakan program pemerintah Australia yang terdiri dari beasiswa dan fellowship yang dikelola oleh Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (Department of Foreign Affairs and Trade / DFAT), Misi Australia untuk ASEAN, dan pusat Riset Pertanian Internasional Australia. Melalui Award ini, Australia memberikan kesempatan bagi calon pemimpin dari seluruh dunia untuk dapat menempuh pendidikan serta melakukan riset dan pengemabngan profesional di Australia. Australia Awards di Indonesia menawarkan dua jenis beasiswa yaitu program PhD dan Master Awards, Split-site Master program, dan short courses. Pada tahun ini pendaftaran akan ditutup pada 1 May 2023. Pendaftaran dapat dilakukan secara online melalui website di bawah ini.
www.australiaawardsindonesia.org
Sobat Equil dapat mendaftarkan diri dengan melengkapi sejumlah dokumen yang diminta. Ingat untuk selalu melengkapi dokumen dengan teliti karena hal tersebut merupakan persyaratan awal untuk dapat lulus ke tahap seleksi berikutnya. Sejumlah dokumen yang diperlukan seperti Curriculum Vitae wajib dalam bahasa inggris, sejumlah dokumen pribadi seperti KTP, Akte Kelahiran, dan Ijazah Sarjana. Sobat equil juga harus memiliki sertifikat IELTS atau PTE Academic (TOEFL tidak diterima). Info lengkap mengenai dokumen dapat dicek di website resmi Australia Awards.
2 Global Korea Scholarship
GKS atau Global Korea Scholarship merupakan beasiswa yang diberikan oleh pemerintah Korea bagi para mahasiswa dari seluruh dunia termasuk Indonesia untuk melanjutkan pendidikan. Jenis beasiswa ini yaitu untuk D3, S1, S2, S3, dan Research Program
Pendaftaran GKS dapat dilakukan dengan dua cara yaitu melalui Embassy Track dan University Track. Pada Tahap Embassy Track proses seleksi akan dilakukan oleh Kedutaan Besar Republik Korea
Selatan di masing-masing negara. Pendaftaran dilakukan dengan mengirim berkas persyaratan ke kantor Kedutaan Besar Republik
Korea Selatan kemudian jika dinyatakan lulus maka dapat memilih 3 universitas di Korea Selatan yang diinginkan. Sedangkan jika
melalui University Track, peserta dapat langsung mendaftar ke kampus di Korea Selatan. Peserta hanya perlu mengikuti seleksi agar diterima dan memperoleh LoA dari kampus tersebut sehingga pihak kampus akan merekomendasikan peserta untuk memperoleh beasiswa.
Beberapa universitas yang masuk dalam daftar penerima Beasiswa GKS yaitu diantaranya Andong Science College, Seoul National University of Science and Technology, University of Science and Technology Korea (UST), dan masih banyak lagi. Pelamar beasiswa ini memiliki beberapa kriteria diantaranya bukan warga negara Korea Selatan, berusia maksimal 39 tahun untuk pascasarjana, memiliki IPK minimal 2,64/4,00, dan lainnya. Sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi diantaranya mengisi formulir pendaftaran, surat rekomendasi, surat persetujuan GKS, Hasil cek kesehatan, Ijazah, Transkrip nilai, Sertifikat penghargaan, dan lainnya. Info yang lebih lengkap dapat diakses melalui website di bawah ini.
www.studyinkorea.go.kr
3 Beasiswa Chevening
Beasiswa
Chevening adalah beasiswa yang ditujukan kepada lulusan S1 untuk dapat melanjutkan pendidikan S2 di Inggris. Kelebihan dari beasiswa ini yaitu tidak ada batas usia bagi pelamar. Kriteria yang dibutuhkan untuk beasiswa ini yaitu Warga Negara Indonesia, Lulusan Sarjana, memiliki pengalaman dua tahun kerja, belum pernah mendapatkan beasiswa dari Pemerintah Inggris, dan penerima harus kembali ke negara asal untuk berkontribusi minimal 2 tahun setelah lulus kuliah.
Pelamar beasiswa harus melengkapi sejumlah dokumen seperti mengisi formulir pendaftaran secara daring di laman resmi Chevening yaitu
www.chevening.org
Selain itu menulis empat esai sesuai topik dan jumlah kata yang ditentukan, serta memiliki paspor aktif. Setiap program studi memiliki persyaratan minimal skor IELTS/TOEFL yang berbeda. Beasiswa ini termasuk biaya kuliah penuh, uang saku bulanan, tiket pesawat PP, biaya visa, tunjangan kesehatan, tunjangan keberangkatan, serta akomodasi untuk menghadiri event di Chevening.
4 Italian Government Scholarship
Kementerian Luar Negeri dan Kerjasama Internasional Italia (MAECI) memberikan beasiswa untuk S2, S3, dan sekolah tinggi kesenian, musik, dan dance (AFAM), serta riset singkat yang berlangsung di sejumlah universitas Italia. Penerima beasiswa akan mendapatkan tunjangan sebesar 900 euro setiap bulan. Selain itu juga diberikan asuransi kesehatan dan kecelakaan selama durasi beasiswa. Beasiswa S2,S3, kuliah seni dan riset diberikan selama 6 bulan atau 9 bulan sehingga membutuhkan perpanjangan untuk setiap tahunnya.
Persyaratan dari beasiswa ini yaitu peserta tidak menetap di Italia dan bukan warga negara Italia, Usia maksimal 28 tahun, harus menyertakan sertifikat mahir berbahasa Italia dengan level minimum B2, serta mengisi formulir pendaftaran secara online. Info yang lebih lengkap dapat diakses di website di bawah ini.
ehef.id/country/italy
5 New Zealand Scholarship
NZS atau New Zealand Scholarship adalah beasiswa yang didanai oleh New Zealand Aid Programme dibawah Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan New Zealand yang dikhususkan untuk mahasiswa ASEAN. Beasiswa dibuka untuk masyarakat umum, dosen, PNS, maupun swasta. Beasiswa ini diprioritaskan untuk diberikan kepada peserta yang memiliki kemampuan akademik, kualitas kepemimpinan, serta komitmen untuk membangun negaranya serta diprioritaskan bagi peserta yang berasal dari Indonesia bagian Timur. Keuntungan yang diperoleh jika berhasil mendapatkan beasiswa ini yaitu tunjangan kemandirian saat pertama kali tiba, tunjangan hidup, tiket penerbangan, asuransi kesehatan, dan masih banyak lagi. Beasiswa NZS tidak membutuhkan LoA dari Universitas yang diminati untuk mengajukan beasiswa. Pihak pemberi beasiswa akan mencarikan perguruan tinggi yang diminati sesuai dengan yang tertera di formulir pendaftaran.
Disiplin ilmu yang ditawarkan seperti dari bidang climate change, Disaster Risk Management, Food Security and Agriculture, Renewable Energy, dan lainnya. Persyaratan dari beasiswa ini yaitu berusia minimal 18 tahun, warga negara dari negara yang memenuhi syarat (Indonesia), berkomitmen kembali ke negara asal minimum dua tahun di akhir beasiswa untuk berkontribusi pembangunan negara, memiliki pengalaman kerja penuh waktu minimal satu tahun, dan lainnya. Info lengkap dapat diakses di website:
www.nzscholarships.govt.nz
TEK NIK KIMIA DALAM EKON OMI SIRKULAR
Solusi
Pengenalan
Sampah
Zero Waste dan Ekonomi
Sirkular untuk
Nusantaraku
Berdasarkan World Population Review, Indonesia berada di peringkat keempat dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia yang mencapai 276.639.440 jiwa. Tidak heran, jika Indonesia mendominasi jumlah penduduk di Asia Tenggara. Akan tetapi, apakah predikat ini patut dibanggakan?
Gambar diambil dari pexels.comTidak dapat dipungkiri dengan laju pertumbuhan penduduk yang tinggi, timbulan sampah pun semakin merebak. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengakui bahwa total timbulan sampah nasional pada tahun 2022 mencapai 19.085.754 ton dengan 41,62% dan 58,38% merupakan sampah organik dan anorganik. Selain menimbulkan pencemaran lingkungan, timbunan ini juga berkontribusi dalam produksi gas metana (CH4) yang memiliki potensi gas rumah kaca 27-30 kali lebih berbahaya pada atmosfer daripada CO2 dalam ukuran yang sama. Bahkan, timbunan sampah menimbulkan ledakan gas metan pada gunungan sampah TPA Cireundeu pada 21 Januari 2005 di Jawa Barat.
GRAFIK TIMBUNAN TIAP SAMPAH KABUPATEN/KOTA
Secara umum, kegiatan pengelolaan sampah dilakukan oleh perangkat daerah kebersihan dan dibantu oleh pemulung. Sampah tersebut akan dikumpulkan ke TPS, dipilah lalu diangkut ke TPA hingga melalui pemrosesan akhir sampah, namun hal ini dinilai kurang efektif karena masih banyak sampah harus ditimbun sebelum akhirnya diproses terbukti hanya 51.57% total sampah yang telah ditangani oleh pemerintah.
Oleh karena itu, diperlukan peningkatan efektivitas dan efisiensi sistem manajemen sampah di Indonesia. Dua pendekatan penting yang harus dilakukan dalam pengelolaan sampah yaitu pengurangan sampah yang ada di TPA dan pengurangan sampah rumah tangga yang dibuang ke TPA secara paralel.
Gambar diambil oleh Dimas Ardian (Getty Images)Oleh MASARO, sampah akan dikategorikan menjadi lima kelompok yaitu sampah mudah membusuk, sampah sulit membusuk, sampah plastik film, sampah daur ulang, dan sampah bakar. Lalu, sampahsampah ini akan diproses sesuai kategorinya di industri pengolah sampah (IPS) MASARO.
SAMPAH BAKAR
Instalasi pengolah sampahsampah tidak membusuk
Gambar diambil dari masaro.id
Sampah bakar akan digunakan sebagai sumber energi untuk memproses sampah plastik film pada kilang plastik MASARO yang akan diproses menjadi media tanam, pengawet kayu, pestisida organik, dan bahan bakar minyak (BBM)
SAMPAH DAUR ULANG
Sampah daur ulang akan disortir sesuai dengan kategorinya, lalu dijual ke industri daur ulang.
SAMPAH SULIT MEMBUSUK
Sampah sulit membusuk akan diproses menjadi media tanam dan kompos MASARO.
Instalasi pengolah membusuk
Gambar diambil dari masaro.id
SAMPAH MUDAH MEMBUSUK
Sampah mudah membusuk akan diproses menjadi pupuk organik cair istimewa (POCI) dan konsentrat organik cair istimewa (KOCI).
Beberapa produk pengolahan sampah MASARO
Gambar diambil dari masaro.id
Saat ini, MASARO telah merambak penuntasan sampah hingga ke penjuru Indonesia. Beberapa diantaranya merupakan program rumah kompos MASARO di Gorontalo, Lampung, TPST Ciwastra, TPST Babakan Sari, ITERA, Wonosobo, Desa Cileunyi Kulon, dan Cirebon. Dengan demikian, MASARO sebagai dasar penerapan teknologi tepat guna untuk menerapkan konsep kumpul – pilah – proses di seluruh Indonesia sebagai cara Indonesia mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/SDG 11 dengan penurunan emisi melalui program penanganan sampah kota di Indonesia.
CHANGING BUSINESS MODELS AND SHIFTING SYSTEMS THINKING
Ditulis oleh Fariz Bakti AfdholiTRANSISI MENUJU EKONOMI SIRKULAR
menuju ekonomi sirkular cenderung bergerak lebih cepat daripada transformasi yang sebelumnya terjadi di dunia, sebab transisi ini memiliki dukungan politik, misalnya, UE bertujuan untuk beralih ke circular economy untuk membuat Eropa lebih bersih dan lebih kompetitif. Selain itu, tidak seperti perubahan sebelumnya yang sering menghadapi penolakan publik, pada transisi ini justru ada tekanan sosial yang meningkat bagi perusahaan untuk tidak menjadi bagian dalam perubahan iklim yang lebih buruk.
Transisi
Gartner, sebuah perusahaan di bidang consulting, digital marketing, dan riset teknologi informasi memprediksi bahwa pada tahun 2029, supply chain tidak akan lagi diizinkan untuk menghasilkan limbah karena semakin besarnya kepedulian terhadap lingkungan sampai-sampai limbah sesedikit apapun sulit diterima. Akan tetapi, cukup realistis juga untuk diprediksi bahwa pada tahun 2030, circular economy bukan lagi sekadar konsep ekonomi yang mainstream, namun circular economy itulah sistem ekonomi yang sepantasnya berlaku. Gartner dengan optimis memprediksi bahwa pada tahun 2029, rantai pasokan tidak akan diizinkan untuk menghasilkan limbah, karena pelanggan dan banyak pemerintah akan menganggapnya tidak dapat diterima. Namun, realistis untuk mengharapkan bahwa selama tahun 2030 ekonomi sirkular tidak hanya akan menjadi ekonomi arus utama, tetapi juga akan menjadi satu-satunya ekonomi. Sama seperti perusahaan yang born-digital mengganggu model bisnis tradisional, kita akan melihat fenomena perusahaan yang born-circular mengganggu model yang born-linear. Mereka yang perlu beradaptasi harus fokus pada transisi ke circular economy. Kegagalan untuk beradaptasi akan menghasilkan perusahaan yang born-circular menjadi pemimpin industri baru di tahun 2030-an.
Pemodelan circular economy5 HAL PENTING DALAM
CIRCULAR BUSINESS MODELS 1
RENEWABILITY OF PRODUCTS INPUT
Dalam circular economy, input yang dapat diperbarui dan didaur ulang sangat direkomendasikan dalam proses produksinya. Hal ini memungkinkan adanya pengurangan pada proses eliminasi limbah secara parsial maupun keseluruhan. Dalam hal ini, limbah menjadi aset, bukan lagi sekadar sampah yang membuat kita mengeluarkan uang ekstra hanya untuk membuangnya. Maka dari itu, manufaktur yang menerapkan circular economy dapat mengekspektasikan biaya yang lebih rendah untuk input produksi mereka karena input tersebut tidak harus diperoleh dari sumber daya yang mahal, justru bisa berasal dari bahan lain yang berlebih dan bahan daur ulang.
Produk yang dirancang secara circular economy tidak lagi terlalu terpaku pada masa pakainya, melainkan menjadi produk yang terus berputar sampai nilai jualnya benarbenar habis. Produk jenis ini juga bermanfaat bagi tingkat pemulihan material dalam kualitas aslinya dan peningkatan kontrol terhadap aliran material. Sebagai contoh, secara signifikan lebih baik mendaur ulang ban bekas menjadi ubin lantai karet, tinta, karpet, atau suku cadang mobil, daripada mengekspornya ke India yang meningkatkan salah satu krisis polusi terburuk di dunia. Tindakan ini pernah dilakukan oleh pemerintah Kuwait sejak Januari 2021, tepatnya di fasilitas penampungan ban bekas di al-Salmi. Ban bekas disortir, yang sudah tidak layak pakai akan dihaluskan menjadi potongan kecil yang tipis untuk kemudian disatukan kembali. Hasilnya didapat produk circular economy berupa minyak untuk produksi semen dan bahan campuran aspal. Fasilitas ini sangat membantu mengurangi populasi ban bekas karena mampu mendaur ulang 3 juta ban per tahun dari sekitar 42 miliar ban yang dapat ditampungnya.
Membuat model bisnis yang menerapkan konsep circular economy berarti mengusung bisnis yang mampu berkembang dari sumber energi yang terbarukan dan dari material yang dapat didaur ulang dengan polusi atau limbah yang dihasilkan seminimal mungkin. Sumber energi terbarukan contohnya adalah energi dari geotermal, air, angin, biomassa, dan sebagainya. Adapun material yang dipilih biasanya material organik atau material lain yang masa degradasinya lebih singkat serta dapat didaur ulang berkali-kali. Tantangan yang dihadapi seringkali pada aspek teknologi dan ekonomi. Hal ini dapat terjadi karena memanipulasi material agar lebih mudah didaur ulang, mengubah material organik menjadi bernilai ekonomi tinggi, dan meningkatkan efisiensi pengolahan sumber energi terbarukan membutuhkan teknologi yang lebih canggih.
RENEWABILITY OF PRODUCTS INPUT
Circular economy mengharapkan pengeluaran limbah yang seminimal mungkin, bahkan kalau bisa tidak ada sama sekali. Maka dari itu, bisnis yang tidak memproduksi limbah akan sangat penting dalam penerapan circular economy di industri. Products as a service memprioritaskan pengalaman pengguna dibanding kepemilikan pengguna atas suatu produk. Ini adalah kombinasi dari produk dan layanan yang disediakan oleh pembuat produk. Bisnis yang seperti ini menghasilkan limbah yang minimal karena biasanya diterapkan pada bisnis pada produk aset berwujud, memiliki potensi sustainable, dan membutuhkan interaksi kepada pelanggan secara berulang.
2Perbandingan platform sebagai layanan dan produk sebagai layanan
Gambar diambil dari assetsglobal.websitefiles.com
Product Service sangat berbeda dengan ekonomi linear yang cenderung menerapkan model bisnis yang berfokus pada alur proses mengambil-membuat-membuang. Dalam Product Service, pelanggan membayar bukan hanya untuk produknya, melainkan sekaligus biaya pelayanan dan biaya perawatan sistem, bahkan beberapa Product
Service menerapkan sistem jaminan uang kembali untuk waktu tertentu atas kecacatan produk alami (garansi).
Perusahaan yang menerapkan circular economy cenderung mengalihkan fokus dari jumlah ke kinerja sehingga dapat memaksimalkan faktor penggunaan dan masa guna. Mereka juga cenderung meningkatkan ketahanan dengan mempertahankan kendali atas produk dan bahan, sehingga dapat menghemat biaya bahan, melindungi dari lonjakan harga bahan, dan menghindari masalah kelangkaan bahan. Salah satu manfaat dari menerapkan sistem ini adalah kontak kepada pelanggan yang berkelanjutan dan mendapatkan wawasan tentang bagaimana produk mereka digunakan oleh pelanggan.
PRODUCTS LIFE EXTENSION
Kunci dari product-life extension adalah untuk mengeksplorasi dan melihat lebih dalam siklus produk atau bahan secara umum dan mencoba untuk melihat bagian mana dari model bisnis yang dapat ditingkatkan untuk memperpanjang masa penggunaan produk. Berbeda dengan ekonomi linier, produk biasanya dijual untuk memenuhi barisan permintaan yang ada dan minat utama penjual adalah menjual produk baru sebanyak mungkin. Sedangkan, perusahaan yang menerapkan circular economy akan mendesain model bisnis mereka sehingga mereka memiliki aliran pendapatan yang berkelanjutan selama siklus penggunaan produk.
Dalam hal ini, product-life extension bukan hanya berfokus pada bagaimana caranya agar produk bisa bertahan lebih lama. Perusahaan bisa juga mempertahankan masa pakai produk yang dipakai oleh konsumen dengan cara menyediakan layanan untuk mencari tempat daur ulang terdekat atau bahkan perusahaan tersebut menyediakan layanan daur ulangnya secara langsung. Tentunya, hal ini juga terkoneksi dengan poin sebelumnya yang membahas seputar menjadikan produk sebagai sebuah layanan demi meningkatkan koneksi antara konsumen dengan produsen.
SHARING PLATFORM CONCEPT
Sharing platform adalah model bisnis circular economy yang mendorong klien untuk berkolaborasi satu sama lain dengan menyewa atau menggunakan produk bersama. Gagasan utamanya adalah untuk meningkatkan kegunaan dan nilai suatu produk secara optimal sehingga dapat mengurangi jumlah sampah yang berakhir di TPA. Beberapa bisnis yang menggunakan model bisnis sharing platform adalah Uber dan AirBnB. Konsep ini juga dikenal sebagai model bisnis peer-to-peer (P2P).
Perusahaan yang menerapkan circular economy cenderung ingin memaksimalkan bagaimana aset mereka digunakan di seluruh komunitas sambil memberi pelanggan
akses yang terjangkau dan nyaman ke produk dan layanan yang ada. Ini juga melingkupi berbagai aset di industri seperti conveyor belt, forklift, permesinan, dan gudang. Akses ke aset tidak lagi memerlukan pembelian atau penyewaan dari pemasok, melainkan disediakan oleh individu dan perusahaan sehingga biaya yang hendak dikeluarkan pemakai akan lebih sedikit dari yang diperkirakan. Oleh karena itu, kepemilikan terhadap utilitas yang berkualitas tinggi dapat mempresentasikan seberapa berharganya aset yang dimiliki karena terdapat potensi untuk menyediakan sharing platform kepada pihak lain.
RESOURCE EFFICIENCY AND RECOVERY
Renewability berbicara tentang melibatkan penggunaan energi terbarukan dan bahan terbarukan dalam model bisnis. Hal ini berbeda dengan resource efficiency yang berbicara tentang mengurangi dan meminimalkan penggunaan sumber daya tak terbarukan dalam rencana model bisnis, terutama untuk tujuan daur ulang dan penggunaan kembali bahan untuk produksi. Ini bersesuaian dengan circular economy yang menjaga materi dalam siklus lingkaran tertutup selama mungkin. Cara yang ideal untuk melakukannya adalah dengan menggunakan bahan-bahan terbarukan yang mudah terdegradasi, namun kenyataannya penggunaan beberapa sumber daya tak terbarukan seperti plastik masih dibutuhkan. Maka dari itu, hal terbaik yang dapat dilakukan adalah memastikan bahwa bahan tersebut dapat digunakan beberapa kali dengan penurunan kualitas yang minimal.
Resource recovery berfokus pada tahap akhir dari siklus penggunaan, yaitu pemulihan material, energi, dan sumber daya dari produk pada masa akhir penggunaan dimana produk atau barang tidak lagi berfungsi. Praktek daur ulang saat ini sering mengakibatkan kualitas bahan menjadi terdegradasi. Maka dari itu, perusahaan harus bisa memastikan bahwa sumber daya dapat dipulihkan sehingga mempertahankan kualitasnya setinggi mungkin. Contoh penerapan resource recovery adalah banyaknya layanan tukar tambah yang dilakukan beberapa perusahaan gadget. Mereka mendorong pelanggan untuk mengembalikan perangkat seluler dan tablet lama mereka dengan imbalan diskon untuk pembelian gadget terbaru. Gadget yang dikembalikan ini dapat diperbarui dan dijual kembali atau komponennya dilucuti untuk kemudian didaur ulang.
SISTEM BERPIKIR DALAM EKONOMI
SIRKULAR
System Thinking adalah kemampuan untuk memahami bagaimana bagian-bagian dari suatu sistem berinteraksi untuk menghasilkan perilaku keseluruhan. Dalam hal ini, system thinking bisa juga digambarkan sebagai cara berpikir yang memberi kita kebebasan untuk mengidentifikasi akar penyebab masalah dan melihat peluang baru. System thinking memainkan peran ganda dalam circular economy. Ini adalah alat yang dapat membantu kita mengidentifikasi akar penyebab dan mengimplementasikan solusi yang lebih baik, serta menyediakan lensa atau bingkai untuk pemahaman konseptual kita tentang masalah tersebut. System thinking dalam circular economy terdiri dari tiga prinsip inti: merancang penanganan limbah dan polusi, menjaga agar produk dan bahan tetap digunakan, dan meregenerasi sistem alami.
Sistem berpikir dalam circular economy
Gambar diambil dari archive. ellenmacarthur foundation.org
Perspektif system thinking memungkinkan pemahaman ekonomi yang lebih akurat sebagai satu bagian dari keseluruhan sistem yang jauh lebih besar. Ekonomi dapat dipandang bukan hanya sebagai mesin, tetapi sebagai hutan. Alih-alih hanya memasukkan materi, sirkulasi material yang memungkinkan kehidupan berkembang. Pohon bertumbuh, mati, dan kemudian nutrisi dikembalikan ke sistem untuk memberi makan kehidupan baru. Kesuksesan hutan tidak diukur dari pertumbuhan pohonnya yang tiada habisnya, tetapi dari kemampuannya mencapai kedewasaan dan berkembang dalam keadaan seimbang dengan semua yang mengelilinginya.
Beginilah system thinking menuntun kita untuk berpikir bahwa ekonomi bukan sekadar alat, namun merupakan sistem yang perlu kita rawat sedemikian rupa dengan mempertahankan siklus materi tetap pada tempatnya selama mungkin untuk mengurangi populasi limbah dan polusi.
MAGANG EXPERIENCE
Auderly
Yodo salah satu mahasiswa Teknik
Kimia ITB angkatan 2019 lahir pada 09 April 2001. Ia merupakan mahasiswa yang aktif dalam melakukan internship di berbagai perusahaan. Auderly atau yang lebih sering disapa Yodo termotivasi untuk memulai magangnya karena dorongan dari keluarganya. Ia merupakan seorang anak bungsu di keluarganya. Oleh karena itu, sebagai adik yang paling kecil, Yodo sering mendengar keluh kesah dari saudara-saudaranya yang lain. Berdasarkan pengalaman kakakkakaknya, ia sadar bahwa untuk mendapatkan pekerjaan tidak cukup dengan hanya berkuliah saja. Berdasarkan hal tersebut, Yodo mulai ingin mengikuti magang untuk memperbanyak pengalamannya di luar perkuliahan.
Auderly
Yodo
Ditulis oleh
Dari sejumlah tempat magang yang sudah pernah dijalani, Finku merupakan tempat magang yang memberi kesan mendalam bagi Todo. Di Finku, Yodo magang sebagai Business Development & Partnership Intern. Posisi tersebut merupakan hal yang jauh berbeda jika dibandingkan dengan jurusan perkuliahan yang sedang dijalankan, sehingga menuntut Yodo untuk belajar lebih giat lagi agar dapat memenuhi tuntutan magang. Namun, Yodo sangat bersyukur karena dalam proses magang, atasannya sangat membantu Yodo, baik dalam memberikan arahan maupun bimbingan dalam tugas yang dijalankan. Pada magangnya kali ini, yodo menghadapi kesulitan seperti ia harus bisa berkoordinasi dari berbagai divisi yang lain seperti finance untuk membuat tagihan, Marketing untuk melakukan kerja sama, dan divisi lainnya. Disisi lain, dengan menjalani periode magang ini, Todo mendapat banyak kesempatan untuk menjalin relasi dengan para CEO dan Co-Founders hingga dapat berkontribusi dalam menghasilkan seed funding mencapai 40 triliun rupiah.
Dalam proses pencarian magang, Yodo mendapatkan informasi dari berbagai sumber. Sumber informasi magang bagi Todo yaitu ia menggunakan aplikasi LinkedIn untuk melihat peluang magang yang sesuai dengan dirinya. Selain itu, ia juga menggunakan platform
Instagram dengan mengikuti sejumlah akun karir dari perusahaan- perusahaan ternama. Bahkan, Kakak tingkat di jurusannya juga menjadi sumber informasi magang bagi Yodo. Dalam memulai magang pertama kali, ada sejumlah hal yang dipersiapkan. Pengalaman merupakan guru yang terbaik, oleh karena itu Yodo memutuskan untuk menanyakan pengalaman dari para kakak tingkat yang dapat memberinya banyak insight serta tips dan trik dalam persiapannya magang, seperti interview. Selain itu, salah satu rahasia Yodo dapat lulus dalam tahap wawancara yaitu ia juga meminta bantuan dari orang-orang yang lebih berpengalaman untuk membantu dia me-review jawaban-jawaban untuk menjawab pertanyaan saat wawancara. Berdasarkan hal-hal tersebut maka Yodo berhasil untuk memulai magang pertamanya.
Cerita pengalaman magang Yodo sungguh menginspirasi. Yodo juga berpesan untuk para pembaca Equilibrium untuk tetap semangat dalam mencari tempat magang yang sesuai. Selain itu, ia juga berpesan untuk jangan malu bertanya pada orang yang lebih berpengalaman seperti kakak tingkat jurusan, karena orang-orang tersebut sudah pernah melewati struggle yang sedang kalian alami. Jika belum ada panggilan dari semua tempat magang yang didaftar, jangan merasa gagal, tapi coba introspeksi diri serta kembangkan hal yang masih kurang dari dirimu!
"
Jika belum ada panggilan dari semua tempat magang yang didaftar, jangan merasa gagal, tapi coba introspeksi diri serta kembangkan hal yang masih kurang dari dirimu!
SilangTeka-teki
MENDATAR
4. Salah satu perusahaan yang menginisiasi design thinking sebagai bentuk penerapan circular economy.
5. Apa jenis produk yang didaur ulang oleh perusahan Thousand Fell?
7. Ditingkat masyarakat, apa salah satu contoh kegiatan circular economy yang berkaitan dengan sampah?
9. Perusahaan yang memproduksi sepatu dengan klaim dalam produksinya menghasilkan emisi karbon rendah
10. Salah satu negara yang menyumbang polusi terburuk di dunia
MENURUN
1. Ekonomi …. merupakan model yang berupaya untuk memperpanjang siklus hidup dari sebuah material, produk, dan layanan agar dapat digunakan selama mungkin
2. Apa nama perusahaan yang bergerak di bidang consulting, digital marketing, dan riset teknologi informasi yang memprediksi bahwa pada tahun 2029, supply chain tidak akan lagi diizinkan untuk menghasilkan limbah karena semakin besarnya kepedulian terhadap lingkungan sampai-sampai limbah sesedikit apapun sulit diterima?
3. Resource recovery berfokus pada tahap akhir dari siklus penggunaan, yaitu pemulihan …., energi, dan sumber daya dari produk pada masa akhir penggunaan dimana produk atau barang tidak lagi berfungsi.
6. Salah satu penelitian teknik kimia tahap pilot yang berhubungan dengan sirkular ekonomi
8. Apa salah satu kontribusi Pak Pri Januar dalam circluar economy
DAFTAR PUSTAKA
INTRODUCTION: WHAT IS CIRCULAR ECONOMY?
Ekonomi Sirkular – LCDI. https://lcdi-indonesia. id/ekonomi-sirkular/
Juhro, S. M., Iyke, B. N., & Narayan, P. K. (2021). Capital Flow Dynamics And The Synchronization Of Financial Cycles And Business Cycles In Emerging Market Economies. https://ideas.repec.org/p/idn/ wpaper/wp022021.html
What is a Circular Economy? | US EPA. (2022, September 29). US EPA. https://www. epa.gov/recyclingstrategy/what-circulareconomy
PERKEMBANGAN CIRCULAR ECONOMY
Circular Economy, Industri, Lingkungan dan Standardisasi – Mastan. https://mastan. or.id/circular-economy-industrilingkungan-dan-standardisasi/
Pemerintah Mendorong Ekonomi Sirkular bagi Pencapaian Nationally Determined
Contribution Indonesia - Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia. https://www.ekon. go.id/publikasi/detail/3328/pemerintahmendorong-ekonomi-sirkular-bagipencapaian-nationally-determinedcontribution-indonesia
KPPN/Bappenas. Ekonomi Sirkular untuk
Pertumbuhan Ekonomi Jangka Panjang | Kementerian PPN/Bappenas. https:// www.bappenas.go.id/id/berita/ekonomisirkular-untuk-pertumbuhan-ekonomijangka-panjang
DESIGN RE-THINKING: PRODUCT DESIGN INNOVATION FOR CIRCULAR ECONOMY
Fleming, Sean. (2020). Circular economy examples - how IKEA, Burger King, Adidas and more are investing in a circular economy. Weforum. https://www.weforum.org/agenda/2020/12/ circular-economy-examples-ikea-burgerking-adidas/.
Hidayati, Khairina F. (2022). Design Thinking: Definisi, Prinsip, Langkah, hingga, Contoh Penerapannya. Glints. https://glints.com/id/ lowongan/design-thinking-adalah/#.Y8YjnZBzrc
Cooper, Rachel. (2021). 10 Circular Economy Innovations. Climate Action. https://www. climateaction.org/news/10-circulareconomy-innovations
Maazoni, Mary. (2022). 10+ Brands that Embrace the Circular Economy in 2021. Triple Pundit. https://www.triplepundit.com/story/2022/ circular-economy-2021/734506
Lewis, Robert. IKEA-Swedish Company. Brittanica. https://www.britannica.com/topic/IKEA
Bamsey, Amelia. (2022). I’m Lowkey Obsessed with Burger King’s New Reusable Packaging Creative Bloq. https://www.creativebloq. com/news/reusable-burger-king-packaging
CHANGING BUSINESS MODELS AND SHIFTING SYSTEMS THINKING
5 circular economy business models that offer a competitive advantage. (2023, January 31). World Economic Forum. https://www. weforum.org/agenda/2022/01/5-circulareconomy-business-models-competitiveadvantage/
Bahraini, A. (2022, August 3). 5 Circular Economy Business Models that You Need to Know Waste4Change. https://waste4change.com/ blog/5-circular-economy-business-models/ Systems and the circular economy. https://archive. ellenmacarthurfoundation.org/explore/ systems-and-the-circular-economy