| KABAR KULINER |
untuk long haul flight yang mana penumpang lebih lama di dalam pesawat (dalam penerbangan). Banyak sekali aspeknya. Apa yang paling menantang? Ekspektasi konsumen. Buat yang sering terbang, mereka sudah tahu dan biasa dengan fasilitas di pesawat. Jadi, kalau menunya itu-itu saja, filmnya tidak update, mereka akan merasa layanannya kurang memuaskan. Mereka berharap banyak dengan nilai uang yang mereka bayar untuk beli tiket. Apalagi mereka yang frequent flyers. They know everything, makanya biasanya kenal dengan kita dan sering memberikan kritik dan masukan. Tantangan kedua adalah konsistensi. Bekerja dengan ribuan orang, 60 katering domestik dan 19 katering internasional menjadi tantangan dalam menjaga konsistensi dan standarnya. Tapi, sejauh ini, jika melihat perbandingan keluhan dan kepuasan penumpang, kami sudah di jalur yang benar.
VP Inflight Services Garuda Indonesia
VINDEX TENGKER Setelah 27 tahun berkarir dan menjadi Executive Chef di dapur restoran hotel bintang lima, Vindex Tengker memutuskan mencari tantangan baru. Sejak 2015, pria yang pernah menjadi juri Masterchef Indonesia ini menjalani profesi barunya sebagai Vice President Inflight Services untuk maskapai penerbangan Garuda Indonesia. Simak obrolan Terrasse dengan pria yang gemar makanan pedas ini. OLEH: MARGIE PATTY | FOTOGR AFER: TATA SUMANTA
Sebagai Vice President untuk Garuda Indonesia Inflight Services, seperti apa pekerjaan Anda? Saya dan tim bertanggung jawab untuk semua aspek dan keperluan customer selama penerbangan di pesawat, mulai dari interior desain, aspek hiburan, kursi, seragam, hingga tentu saja F&B yang mencakup hampir 70% dari seluruh layanan inflight services. Inflight services ini sangat penting karena mengambil 80% bagian dari customer experience, sisanya baru on ground, di bandara, ruang tunggu, dan lainnya. Terutama
36
Saat terbang, indera pengecap berubah. Bagaimana menyiasati kondisi itu agar menu yang dihidangkan di pesawat tetap terasa enak dan memuaskan? Memang di ketinggian lebih dari 20 ribu kaki dan udaranya, indera perasa kita sedikit turun. Makanan juga terpengaruh cuaca, seperti wine yang di darat saja bisa menghasilkan rasa berbeda dengan suhu ruangan yang berbeda. Nah, untuk masakan di pesawat, proses masaknya memang harus benar dan pas. Pemberian bumbu harus sedikit strong tapi bukan berarti over, apalagi sampai keasinan. Trik-trik lain juga harus dikuasai dengan batasan masak di pesawat, seperti tidak boleh ada api atau kompor. Jadi kita sudah pikirkan dan siapkan semuanya. Apa yang Anda bawa ke dalam menu makanan di pesawat Garuda Indonesia? Sebelumnya konsep makanan Garuda Indonesia untuk penerbangan internasional selalu ada set menu Jepang. Setelah saya masuk, set menu Jepang hanya ada di rute Jepang dan Korea. Rute lainnya, set menunya internasional atau Indonesia. Kita harus mengenalkan makanan Indonesia. Domestik juga begitu. Penerbangan dari Makassar atau dari Manado, ya makanannya khas dari daerah itu, seperti Garo Rica dan Ayam Woku. Lalu untuk siklus set menu, sebelumnya hanya ada 5 set menu yang dirotasi. Tapi, orang sekarang banyak bepergian, jadi