Minat Dosen FISIP Unsri Terhadap Pencalonan Rektor
Tahun 2023 Universitas Sriwijaya akan melangsungkan pergantian rektor yang telah
menjabat selama delapan tahun
dengan rektor baru masa tugas 2023–2027. Enam nama dosen
FISIP Unsri telah tercantum dan
diusulkan dalam Bakal Calon
Rektor Universitas Sriwijaya
masa tugas 2023–2027 setelah
memenuhi persyaratan pada Pasal 2 Peraturan Senat Universitas Sriwijaya Nomor 0001/UN9/SB. SU/2023.
Nama-nama tersebut adalah Alfitri, Ardiyan Saptawan, Dadang Hikmah Purnama, Kiagus
Muhammad Sobri, Lili Erina, dan Yunindyawati. Dari keenam bakal calon ini nanti mereka yang akan memutuskan akan maju sebagai calon rektor atau tidak.
Civitas akademika (dosen, mahasiswa, dan tenaga kependidikan)
dapat mengajukan aspirasinya
dimulai sejak 8 Mei hingga 8
Juni dengan mengisi Surat Suara
Pengusulan Bakal Calon Rektor
Universitas Sriwijaya dan memasukkannya ke dalam kotak aspirasi yang telah disediakan panitia.
Dari ke-enam Bakal Calon Rektor diatas, Prof. Alfitri, M.Si dan Dr. Ardiyan Saptawan, M.Si
berhasil Tim Limas wawancarai
sedangkan Dr. Dadang Hikmah
Purnama, M.Hum dan Dr. Yunindyawati, M.Si tidak bersedia diwawancarai, Prof. Kingus Muhammad Sobri, M.Si sudah dikontak oleh Tim LPM Limas tapi belum memberikan jawaban dan pesan tersebut hanya dibaca oleh beliau, sedangkan Dr. Lili Erina, M.Si Tim LPM Limas tidak berhasil mendapatkan kontaknya.
Hasil wawancara dengan Dr. Ardiyan Saptawan, M.Si, beliau menyampaikan bahwa tidak mau dicalonkan sebagai Rektor Unsri karena sudah merasa cukup dengan semua pencapaian yang telah diraih saat ini.
kemudian tim limas berhasil melaksanakan wawancara dengan Prof. Alfitri, M.Si. Beliau mengatakan bersedia diajukan sebagai Bakal Calon Rektor karena beberapa alasan yaitu luasnya dukungan yang diberikan kepadanya baik dari kolega, teman sejawat, maupun seluruh civitas akademikan FISIP Unsri.
“Ya, sesuai dengan dorongan teman-teman, termasuk juga senior-senior Universitas Sriwijaya memberikan motivasi dan semangat untuk bisa menjadi salah satu calon dari FISIP,” tuturnya saat ditemui Tim LPM Limas di Gedung FISIP, Universitas Sriwijaya kampus Bukit Palembang pada Selasa (17/5).
Ia mengatakan bahwa dirinya menyambut dorongan tersebut dan mempertegas kembali bahwa dirinya siap maju sebagaimana bentuk partisipasi dalam kepemimpinan rektor pada periode 2023-2027.
Menurutnya jika perguruan tinggi itu berkeinginan untuk baik maka tata kelola nya pun harus baik, dengan tata kelola yang baik maka dapat mendorong kemandirian Universitas Sriwijaya menjadi perguruan tinggi berbadan hukum.
Artinya dapat memberdayakan aset, dari sisi keuangan dapat mandiri, kemudian keuangan yang mandiri dapat memberikan keuntungan dan kesejahteraan bagi semua komponen, inilah nantinya yang akan mendorong menuju internasionalisasi Universitas Sriwijaya.
Sistem Pemilihan Rektor dalam
Permenristekdikti Nomor 19 Tahun 2017 Sesuai dengan Pasal 5 Ayat 1 yang berbunyi “Tahapan pengangkatan Pemimpin PTN terdiri atas: a. penjaringan bakal calon; b. penyaringan bakal calon; c. pemilihan calon; dan d. penetapan dan pelantikan”.
Tahap penjaringan bakal calon terdiri atas pembentukan panitia, pengumuman penjaringan, pendaftaran bakal calon, seleksi
bakal calon, seleksi administrasi, dan pengumuman hasil penjaringan.
Pada tahap ini dilakukan oleh Senat dan Senat harus menghasilkan paling sedikit empat orang Bakal Calon Rektor. Jika dalam tahap penjaringan bakal calon tidak menghasilkan paling sedikit empat orang bakal calon maka dilakukan perpanjangan waktu penjaringan.
Selanjutnya masuk kepada tahap penyaringan bakal calon atau tahapan kedua. Tahap penyaringan bakal calon terdiri atas penyampaian visi, misi, dan program kerja dari setiap bakal calon di hadapan rapat Senat terbuka dan akan ada penilaian juga penetapan tiga calon rektor oleh Senat dalam rapat Senat tertutup.
Tahap ketiga yaitu Pemilihan
Calon yang dilaksanakan paling lambat dua minggu sebelum berakhirnya masa jabatan rektor yang sedang menjabat. Pemilihan calon rektor ini dilakukan dalam rapat Senat tertutup yang dilaksanakan oleh Senat bersama Kemendikbud Ristek, dua pilar ini memiliki suara dalam pemilihan calon rektor, menteri memiliki 35% hak suara dari total anggota Senat yang hadir dan Senat memiliki 65% hak suara. Selanjutnya tahapan terakhir adalah penetapan dan pelantikan. Menteri menetapkan dan melantik calon rektor terpilih.
Berdasarkan informasi yang tertera di baliho depan Universitas
Sriwijaya kampus Indralaya, tertera bahwa Universitas Sriwijaya mengagendakan tahap penjaringan bakal calon rektor dimulai pada 2 Mei 2023 sampai dengan 21 Juni 2023, tahap penyaringan
calon rektor dimulai pada 26 Juni 2023 sampai dengan 4 Agustus 2023, dan tahap pemilihan calon rektor pada 28 Juli 2023 sampai dengan 4 Agustus 2023.
Sementara itu, Ardiyan Saptawan menyampaikan bahwa dirinya belum ada rencana untuk menjadi calon rektor karena alasan pekerjaan yang menjadi konsentrasinya sekarang ini. “Namun, untuk sekarang belum ada rencana karena pekerjaan saya yang lain masih banyak, tapi gak tahu pada waktu detik-detik terakhir ya karena situasi kalau politik kan kadang kala berubah cepat, kalau untuk sementara ini saya tidak mengajukan,” tuturnya saat diwawancarai Tim LPM Limas di ruang LP3MP, Gedung Rektorat Universitas Sriwjaya kampus Indralaya, Senin (16/5).
Selain itu dirinya mengatakan bahwa aturan yang ada dalam pemilihan rektor belum senafas dengan marwah dari lembaga pendidikan, dan membandingkan sistem pemilihan rektor dengan sistem kerja di lembaga daerah.
Meskipun begitu, Ardiyan berharap bahwa Rektor Universitas Sriwijaya berikutnya adalah seseorang yang memiliki integritas tinggi dan bertanggung jawab kepada seluruh warga Unsri (dosen, mahasiswa, pekerja), punya kemampuan manajerial yang baik karena karena variasi metode pembelajaran akan selalu meningkat dan ilmu baru akan banyak bertambah, memiliki kepemimpinan yang tangguh, kreatif dan inovatif, bisa bekerja sama baik secara internal maupun eksternal, memiliki jaringan internasional (sebelum menjadi rektor), dan berorientasi kepada
Universitas Sriwijaya.
Informasi Tambahan
Namun, yang memenuhi syarat Senat dan yang dapat diusulkan sebagai Bakal Calon Rektor masa tugas 2023 – 2027 bukan hanya dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, tetapi datang dari fakultas lain.
Dari Fakultas Ekonomi berjumlah enam dosen, Fakultas Hukum sebanyak lima dosen, Fakultas Teknik sebanyak enam dosen, Fakultas Kedokteran sebanyak enam dosen, Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan sebanyak delapan dosen, Fakultas Matematika dan Pengetahuan Alam sebanyak sembilan dosen, dan Fakultas Pertanian menjadi fakultas yang dosennya banyak memenuhi syarat dari Senat Unsri, yakni berjumlah lima belas dosen.
Sampai tulisan ini diterbitkan telah ditetapkan tiga nama Calon Rektor Unsri periode tahun 2023-2027 yakni, Taufiq Marwah, Ishaq Iskandar, dan Alfitri. Penetapan calon tersebut dilakukan melalui Rapat Senat Tertutup pada 26 juni 2023 yang dilaksanakan di Palembang.
Ketiga nama tersebut telah diusulkan kepada Kemendikbud Ristek untuk melalui proses rekam jejak mulai 27 juni-27 juli 2023, yang nantinya akan akan dijadikan pertimbangan pada rapat senat tertutup pada 28 juli sampai 4 agustus 2023.
Reporter: Gloria Junita Alif
Daffa Patria, Bagus Rahmat Nugroho, Dayang Nur Faizah
Alfitri Calon Rektor Unsri Masa Bakti 2023-2027
Sampaikan Visi-Misi dan Program Kerjanya
Calon Rektor Universitas
Sriwijaya dengan nomor urut 02, Alfitri, menyampaikan langsung visi-misi serta program kerjanya pada Senin, 26 Juni 2023 dalam rapat senat terbuka yang digelar di Gedung Serbaguna Pascasarjana Bukit Besar Kota Palembang.
Visi utama Alfitri adalah mewujudkan Universitas Sriwijaya sebagai lembaga pendidikan unggulan yang diakui secara global. Yang mana dalam pandangannya, universitas harus memiliki pengaruh yang signifikan di tingkat internasional serta diperhitungkan secara nasional. Untuk mencapai visi tersebut tentunya, Alfitri telah merumuskan beberapa misi yang akan dijalankan selama masa jabatannya.
Misi pertama adalah menyelenggarakan pendidikan berkualitas tinggi yang mengutamakan pembelajaran interdisipliner. Dalam misi ini, ia ingin mendorong mahasiswa untuk mempelajari berbagai disiplin ilmu secara komprehensif, yang tentunya akan sangat dibutuhkan dalam dunia kerja yang kompleks seperti sekarang ini.
Misi kedua yaitu menghasilkan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang inovatif dan berdampak signifikan, baik di tingkat nasional maupun internasional. Beliau sangat percaya bahwa dengan mendorong penelitian yang inovatif, Universitas
Sriwijaya akan menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan bangsa serta masyarakat.
Misi ketiga adalah membangun jaringan mitra akademik dan industri internasional untuk menciptakan kolaborasi lintas-budaya dan perspektif global dalam semua aspek kehidupan kampus. Dalam misi ini, ia berharap Universitas Sriwijaya dapat menjadi institusi pendidikan yang terhubung secara global, membuka peluang bagi mahasiswa dan staf untuk mendapatkan pengalaman internasional yang berharga.
Misi keempat adalah mendukung nilai-nilai inklusivitas, keadilan, dan keberlanjutan dalam menjalankan Tri Dharma. Beliau akan mengupayakan agar pelaksanaan Tri Dharma dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar universitas.
Misi kelima yaitu komitmen untuk meningkatkan sistem manajemen dan tata kelola universitas sehingga menjadi yang terbaik di dunia dengan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, dan keberlanjutan.
Terakhir, beliau akan mendorong pengembangan kemahasiswaan yang holistik melalui penyediaan berbagai kesempatan dan fasilitas pendukung. Universitas Sriwijaya akan menyediakan
program ekstrakurikuler yang beragam, layanan kesehatan mental dan fisik, serta inisiatif yang mendukung kesejahteraan, pengembangan diri, serta keterlibatan aktif mahasiswa dalam kehidupan kampus dan komunitas luas.
Untuk mencapai tujuan tersebut beliau mengatakan bahwa perlu adanya kebersamaan, kesejahteraan menuju keunggulan global.
“Unsri sudah di depan mata untuk menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH), satu hal penting yang harus kita perbuat adalah kerjasama, inilah inti bagaimana kita dapat mewujudkan Unsri melalui kerjasama yang tulus agar bisa membangun unsri lebih baik ke depan,” tegas Alfitri, Senin (26/6/2023).
Selain dari pada visi dan misi, Beliau juga menyampaikan 9 program kerja yang akan beliau jalankan selama masa tugas, yakni Sriwijaya Scholars International Initiative, World Classroom, Pusat Riset, Inovasi dan Kewirausahaan, Excellence 360, Sriwijaya Smart Campus, Sriwijaya Talent Development Program, Sriwijaya Sustainble Infrastructure, Knowledge Frontler Research dan Holistic
Student Empowerment Initiative.
Untuk mencapai program kerja tersebut Alfitri, juga menyampaikan beberapa strategi pengembangan pendapatan mandiri, yakni melalui kerjasama dengan industri dan lembaga eksternal, hak
kekayaan intelektual dan paten, pemanfaatan sumber daya internal, serta pendirian unit bisnis yang berpotensi pada kebutuhan dan potensi pasar yang relevan dengan keahlian dan kompetensi universitas.
Dengan visi misi dan program kerja yang jelas, Alfitri menunjukkan komitmen dan dedikasinya dalam memimpin Universitas Sriwijaya. Ia bertekad untuk menjadikan universitas ini sebagai lembaga pendidikan yang memiliki pengaruh global melalui pendidikan berkualitas, penelitian inovatif, kolaborasi lintas-budaya, dan kontribusi positif terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar. Melalui kepemimpinan yang transparan, akuntabel, dan berkelanjutan. Alfitri sangat berharap dapat membawa Universitas Sriwijaya meraih kesuksesan yang lebih besar dalam beberapa tahun mendatang.
Penulis : Kevin Sugiarta Widjaja, Ucu Della, Oktariama Tamaro Manalu
Jejak Pelecehan Seksual di Universitas Sriwijaya
Pelecehan seksual seringkali disamakan sebagai kekerasan seksual, namun pada hakikatnya kekerasan seksual mengacu kepada kontak atau tindakan yang mengarah pada seksualitas antar individu yang dapat berupa kontak fisik yang terjadi tanpa persetujuan korban yang biasanya bersifat kriminal.
Sedangkan, pelecehan seksual menurut Equal Employment Opportunity Commission (EEOC) merupakan tindakan berupa rayuan, permintaan seksual, serta pelecehan verbal atau fisik lainnya yang bersifat seksual di tempat kerja maupun lingkungan pendidikan yang melanggar hukum perdata, artinya pelecehan seksual memiliki arti yang lebih luas dibanding kekerasan seksual.
Pada kenyataannya, pelecehan
seksual dapat terjadi di manapun kita berada bahkan ruang publik pun tidak luput dari kejahatan seksual. Adapun dalam buletin ini akan dibahas mengenai pelecehan yang terjadi di dalam ranah pendidikan yaitu Universitas Sriwijaya.
Dilansir dari akun instagram @unsri_cabul, sejauh ini telah ada empat kasus pelecehan yang
dilakukan oleh tenaga pendidik (dosen) serta mahasiswa.
25 September 2021
Aditya Rol Azmi, dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unsri Kampus Indralaya
melakukan pelecehan seksual terhadap mahasiswi (DR) dengan modus memberikan bimbingan skripsi terhadap korban di Laboratorium Sejarah FKIP Unsi Kampus Indralaya, Ogan Ilir. Terdakwa kasus tindak pidana asusila divonis enam tahun penjara sebagaimana diatur pada Pasal 294 ayat (2) KUHP tentang Perbuatan Asusila. (cr. detik. com)
04 November 2021
Glenn Balesta Cam, mahasiswa Fakultas Hukum 2021, pelaku melakukan pelecehan seksual dengan modus mengajak ngobrol korban lalu mengunci pintu kamar kost korban. Pada akhirnya pelaku dijatuhi sanksi sosial dan menuliskan surat perjanjian.
01 Desember 2021
Reza Ghasarma, dosen Fakultas Ekonomi Unsri disorot lantaran
melakukan pelecehan seksual terhadap beberapa mahasiswi di tengah proses penyelesaian tugas kuliah dengan meminta foto seksi dan bimbingan spesial. Terdakwa dikenakan Pasal 9 Juncto 35 No. 44 Tahun 2008 tentang Pornografi dengan ancaman penjara 1-12 tahun penjara. Dalam kasusnya, yang menarik perhatian adalah terdapat andil dari beberapa pegawai yang menyekap korban pada saat acara Yudisium berlangsung. Sehingga, dalam kasusnya terdapat dua fakta hukum yakni yang pertama adanya pelecehan seksual dan yang kedua adalah adanya peristiwa penyekapan terhadap korban yang akan di Yudisium. (cr. detik.com)
31 Maret 2023
Mahasiswa Teknik Pertambangan 2022, Derry Afika Yuda, pelaku melakukan pelecehan
seksual non-fisik melalui grup chat mata perkuliahan Agama Islam. Pelaku mengambil gambar bagian tubuh korban tanpa izin dan menyebarluaskannya dengan maksud melecehkan. Atas tindakannya, Derry pada akhirnya dijatuhi sanksi sosial.
Call center yang menaungi akun unsri cabul salah satunya adalah: Forum Women in Action adalah forum di bawah naungan Dinas
Pemberdayaan Perempuan, yang dibentuk oleh BEM KM FISIP
Unsri Kabinet Magna Cita. Untuk saat ini, Forum Women in Action dilanjutkan oleh BEM
KM FISIP Unsri Kabinet Gama Satya. Forum Women in Action adalah wadah kolaborasi antara
sesama perempuan KM FISIP
Unsri yang berfokus pada Pemberdayaan, Pembinaan, Pergerakan dan Pengkaryaan terhadap perempuan di seluruh KM FISIP Unsri.
Women In Action membentuk
Koordinator Perempuan dari
Delegasi Ormawa dan HMJ
KM FISIP Unsri. Koordinat perempuan dibentuk minimal dua orang perwakilan dari keduanya sebagai penanggungjawab utama, untuk saat ini keseluruhan delegasi dalam forum ialah 36 anggota. Berikut koordinator dari Limas; Fadila Aprilia, Sri Nuraini, Viona Agnesia.
Women In Action juga membuka tempat untuk memberikan pengaduan untuk KM FISIP
Unsri yang dikenal dengan FISIPEACE. FISIPEACE merupakan sebuah perlindungan yang ada di KM FISIP Unsri untuk
menangani upaya dalam kasus yang berfokus pada pelecehan
seksual, bullying, mental illnes, hingga bunuh diri. FISIPEACE
bersifat independen yang dikelola oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan yang dibantu oleh fasilitator dalam menangani upaya penanganan korban yaitu WCC Palembang dan YLBH APIK Sumatera Selatan.
FISIPEACE bertujuan untuk siapapun sebagai ke tempat untuk speak up baik perempuan maupun laki-laki untuk merebut kembali haknya yaitu berupa keadilan perlindungan dan rasa aman. Harapan melalui FISIPEACE pula KM FISIP Unsri dapat saling merangkul dan solid dalam menjunjung keadilan dan rasa aman.
Dikutip dari wawancara dengan
Sinar selaku Sekertaris Dinas Pemberdayaan Perempuan BEM KM FISIP UNSRI pada Kamis (27/07/2023), ia mengungkapkan bahwa FISIPEACE ini merupakan sebuah ruang perlindungan di KM khususnya FISIP dalam upaya menangani berbagai kasus yang salah satunya yaitu pelecehan seksual. Sinar juga menambahkan bahwa ruang perlindungan ini bersifat independen dan dibantu juga secara langsung oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan fasilitator dalam upaya penanganan korban yaitu WCC Palembang dan YLBH APIK Sumsel.
Dalam praktiknya, FISIPEACE memiliki mekanisme tersendiri yang menjadikan korban atau saksi pelecehan seksual mendapatkan perlindungan karena operasional dan hotline ini dikelola secara langsung oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan.
“FISIPEACE ini sendiri memiliki mekanisme tersendiri untuk
menerima laporan atau pengaduan dari korban yang mengalami pelecehan seksual untuk melaporkan kasus yang dialami. Identitas pelapor dipastikan aman karena operasional dan hotline ini dikelola secara langsung oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan,” ujar Sinar.
Dalam wawancara yang telah dilakukan, sejak Sinar juga menjelaskan alur penyampaian kepada FISIPEACE. Alur penyampaiannya ialah sebagai berikut: Datang atau bertemu langsung, call canter, WhatsApp, ataupun telfon.
Dinas Pemberdayaan Perempuan menerima aduan pelapor dan menanggapi atau merespon pelapor.
Dinas Pemberdayaan Perempuan menganalisis kasus.
Dinas Pemberdayaan Perempuan bekerjasama dengan fasilitator berkaitan dengan tindakan yang tepat sebagai upaya penanganan kasus.
Konseling, yang mana bersifat insidental, sesuai kesepakatan pelapor. Sesi konseling akan tetap ada selama masih dalam upaya penanganan kasus hingga selesai.
Terakhir yaitu bantuan hukum, akan dilakukan sesuai dengan kesepakatan pelapor.
https://linktr.ee/hotlinefisipeace Mari Bersama, Gerak Melawan, Lindungi Korban!
Informasi Dasar Call Center : 082183228843
Kata Mereka Tentang Calon Rektor Unsri
Sorotan banyak kalangan kini menuju Universitas Sriwijaya. Sebab saat ini ada tiga Calon Rektor Universitas Sriwijaya (Unsri) yang telah ditetapkan pada rapat senat tertutup di Palembang, Sumatra Selatan yang kemudian diusulkan kepada Mendikbudristek pada Selasa, 27 Juni 2023.
Joni Emirzon, selaku Ketua Panitia Pemilihan Rektor Unsri telah mengumumkan tiga calon tersebut, yakni Prof. Dr. Taufiq
Marwa S.E., M.Si (Wakil Rektor Bidang Umum, Kepegawaian, dan Keuangan Unsri), Prof. Ishaq Iskandar (Kepala LLDikti Wilayah II Palembang), dan Prof. Dr. Alfitri (Dekan FISIP Unsri).
Berikut tanggapan terhadap proses pemilihan Rektor Unsri 2023-2027 yang saat ini sedang berjalan dari para kalangan pengajar/akademisi Unsri.
Menurut Dr. A. Erwan Suryanegara, M.Sn, selaku Dosen Fisip Universitas
Sriwijaya, dari proses paparan visi-misi kemarin dan akhirnya terpilih tiga calon yang diusulkan ke Kemendikbud, itu sudah berjalan dengan baik.
‘’Karena dengan pemaparan visi-misi itu, kita bisa mengetahui seperti apa ke depan Unsri akan dibawa oleh rektor yang terpilih.
Jadi sudah cukup baik dari proses pemilihan rektor Unsri untuk tahun 2023 ini,” tegasnya, Ahad (30/6/2023).
Disinggung mengenai syarat atau kriteria apa yang dinginkan dari seorang rektor yang baru, Erwan Suryanegara mengatakan bahwa, seorang rektor itu harus bijak dan harus berupaya membawa Unsri masuk dalam skala nasional dan internasional. Itu kriteria pertama.
‘’Untuk itu, agar dia punya potensi untuk mengglobal maupun nasional, dia harus menguasai atau punya tim yang berkaitan dengan potensi di Sumatera Selatan, karena itu satu modal agar Unsri bisa punya karakter. Dengan modal karakter Unsri akan mampu bersaing secara nasional maupun internasional. Jadi itu dua kriteria yang penting menurut saya,” jelas Erwan.
Kemudian terkait harapan Bapak Erwan Suryanegara kepada Rektor Unsri yang terpilih nantinya, beliau mengatakan:
“Jadi ke depan harapan saya kepada rektor terpilih itu nanti akan mampu membawa Universitas Sriwijaya, baik secara akademik, baik secara pengabdian masyarakat, maupun sebagai lembaga pendidikan. Seorang rektor yang terpilih ke depan akan memiliki kebijakan-kebijakan yang mendorong sifatnya terutama menampung mendorong yang bersifat bottom-up,
jadi apa-apa saran masukan dari lingkungan Unsri harus menjadi perhatian penting dari seorang calon atau seorang rektor terpilih nanti. Jadi rektor harus memiliki kemampuan merangkul, sifatnya merangkul seluruh potensi yang ada di Universitas Sriwijaya. Kurang lebih seperti itu singkatnya,” tandasnya.
Sementara itu, Muhammad Ryan Pratama selaku Gubernur Mahasiswa BEM Fisip Unsri, saat diminta tanggapannya tentang proses pemilihan Rektor Unsri 2023-2027 mengatakan, pemasifan mengenai pergantian kepemimpinan itu sudah berjalan secara terbuka.
“Ini sangat baik. Dari awal penjaringan sampai sekarang tinggal tersisa 3 Calon Rektor. Sebagaimana hari Senin kemarin bisa kita lihat Pemaparan Visi & Misi Bakal Calon Rektor Unsri yang baru dilakukan Via Zoom dan juga Youtube untuk dapat menjangkau Civitas Akademika Unsri lebih luas,’’ ujarnya.
Mengenai kriteria calon rektor, Ryan Pratama mengatakan bahwa, sosok kriteria rektor yang ideal memimpin Unsri ke depan yakni Rektor yang inovatif dan adaptif.
‘’Rektor baru yang mampu melihat secara visioner guna membawa Unsri bersaing di tingkat nasional dan juga internasion-
al. Terutama Rektor yang tidak represif serta ingin mendengarkan hal-hal yang menjadi masukan dari seluruh civitas akademika Unsri demi kesejahteraan seluruh masyarakat kampus tercinta,’’ tegasnya.
Lalu mengenai harapan Muhammad Ryan Pratama pada Rektor Unsri terpilih, dia mengemukakan sebagai berikut:
“Siapa pun nanti yang terpilih menjadi Rektor Unsri, merekalah yang terbaik. Harapan pribadi untuk rektor baru yang terpilih nanti akan dapat membawa Unsri untuk bertranformasi dari PTN BLU ke PTN-BH, dan semoga tidak memunculkan banyak polemik khususnya pembiayaan universitas,’’ pungkasnya.
Sedangkan Maghfiroh Amanah
Sabilillah selaku Badan Kehormatan DPM Fisip Unsri mengatakan bahwa, memilih seorang rektor untuk sebuah lembaga pendidikan sangat penting karena memiliki dampak yang signifikan terhadap keberhasilan dan kemajuan lembaga tersebut. Karenanya, saat ditanyakan mengenai kriteria apa yang diharapkan dari Rektor Unsri yang
baru, Maghfiroh menjelaskan bahwa rektor itu harus memiliki integritas pribadi yang tinggi dan berkomitmen terhadap etika profesional.
“’Itu sangat penting bagi seorang rektor. Mereka harus menjadi teladan yang baik dalam mematuhi aturan dan kebijakan, serta mempromosikan nilai-nilai etis dalam kehidupan kampus,’’ cetusnya.
Saat diminta adakah harapan buat Rektor Unsri yang baru?
“Ya, karena banyaknya kegiatan para mahasiswa di berbeda tempat, kadang di Bukit kadang ke Indralaya, maka saya berharap Rektor Unsri yang baru melalui jajarannya dapat menyiapkan transportasi yang stand by atau siap pakai. Sebab pengalaman pribadi, begitu saya sampai ke Indralaya dan tak lama harus pulang lagi ke Bukit ternyata tak ada lagi transportasinya, travel nya pun susah. Karena itu harapan saya kiranya Rektor Unsri yang baru nantinya dapat menyiapkan transportasi PP Bukit-Indralaya lebih kontinyu dan lama nunggu waktunya,’’ tegasnya.
Ketiga calon rektor Universitas Sriwijaya yang baru tersebut
nantinya akan dipilih langsung oleh Mendikbudristek, Nadiem Makarim. Penentuan rektor baru ini nantinya akan dilaksanakan melalui rapat senat tertutup mulai dari tanggal 28 Juli hingga 4 Agustus 2023.
Segenap mahasiswa, dosen, dan seluruh akademisi Universitas Sriwijaya tentu mengharapkan rektor baru yang akan membawa kemajuan nantinya. Universitas Sriwijaya menantikan inovasi dari visi dan misi baru yang dijalankan oleh rektor berikutnya.
Penulis: Sabrina Laila, Hilda Shahzani, Nisrina Nurul Hikmah
Memperjuangkan Prestasi Dalam Anggar
Tetapi akibat kekalahan di kejuaraan pada waktu itu membuat Irfan penasaran, mengapa ia bisa kalah dan apa kekurangan yang ia miliki. Sehingga ketika kembali ke Palembang, ia sangat bersemangat dalam berlatih dan seiring berjalannya waktu ia merasakan keseruan menggeluti olahraga sanggar. Disisi lain ia juga mengatakan bahwasanya banyak orangorang yang sebaya dengannya, hasilnya ketika berlatih ia juga dapat bermain dengan yang lain, semakin menambah rasa tertarik Irfan pada olahraga anggar sendiri.
Muhammad Irfandi Nurkamil, pria asli Palembang kelahiran 5 Desember 2000 merupakan salah
satu dari sekian banyak alumni
hebat dari Universitas Sriwijaya
jurusan Ilmu Komunikasi. Ia merupakan salah satu atlet anggar dari Sumatera Selatan yang
pernah mewakili Sumsel dalam
Pekan Olahraga Nasional (PON)
XX di Papua pada 2021 lalu dan
berhasil mendapatkan medali
emas di ajang tersebut. Ketika
ditemui secara virtual melalui
Zoom, ia menceritakan bahwa
belakangan lagi sibuk Pelatnas di Jakarta, sehingga ia sekarang
menetap di Jakarta karena saat ini kegiatannya banyak berpusat di sana.
Dalam wawancaranya, Irfan bercerita mulai menggeluti anggar
sejak tahun 2013 di saat ia masih kelas 1 SMP, namun sebelum berkecimpung di dunia anggar,
ia pernah masuk ke sekolah bola dan ikut renang tetapi tidak ada kemajuan. Pada tahun 2013, ada teman dari orang tua Irfan yang mengajak untuk ikut olahraga anggar, sehingga ia mencoba dan ternyata cocok dengan olahraga tersebut serta berlanjut sampai sekarang. Irfan menjelaskan bahwa ia tertarik dengan anggar karena olahraga anggar itu jarang di dengar di Palembang sehingga menyebabkan saingan dalam olahraga ini sedikit dibanding olahraga yang lain.
Irfan juga berbagi cerita menarik di mana ia pernah pada saat itu baru berlatih anggar selama 3 bulan, langsung diikut sertakan dalam kejuaraan nasional akibat sedikitnya peminat olahraga anggar pada waktu itu tanpa ikut kejuaraan provinsi, lomba di tingkat kota atau kecamatan sehingga karena baru 3 bulan latihan, ia mengalami kekalahan.
Irfan membeberkan bahwa motivasinya untuk terus maju dalam bidang ini adalah untuk bisa mencapai olimpiade karena medali olimpiade itu adalah impian seluruh atlet. Ia mengatakan setidaknya untuk ikut terlebih dahulu, karena di Indonesia sendiri belum semua cabang olahraga dapat ikut ke dalam Olimpiade apalagi juara.
“Ikut saja dulu, syukur-syukur tambah keras lagi latihan, juara di olimpiade, makanya motivasi aku harus tinggi karena hal yang ingin digapai itu hal yang tinggi, realistis boleh tapi ya namanya mimpi, kata orang mimpilah setinggi langit maka akan jatuh di antara bintang-bintang,” ungkapnya.
“Tujuanku ingin mengibarkan bendera merah putih di luar negeri,” sambungnya.
Irfan menceritakan juga pengalamannya ketika ia mengikuti
PON XX di Papua tahun 2021
padahal saat itu ia sedang menempuh perkuliahan semester tujuh. Ia mengatakan bahwa jadwal latihan pada saat itu kurang lebih dari pukul 09.00-12.00 dan pukul 16.00-20.30, otomatis harus bangun pagi, sehingga pada pukul 08.00 sudah siap untuk latihan sampai pukul 12.00, lalu pulang ke asrama untuk membersihkan diri dan langsung magang dari pukul 13.00 hingga pukul 15.00.
Ia menjelaskan bahwa untungnya ada dispensasi dari tempat magang, sehingga diperbolehkan untuk melakukan magang mulai setelah jam makan siang sampai selesai, dari hari Senin-Sabtu selama 40 hari.
“Untuk membagi waktu pasti lelah ya, apalagi kita harus on time, disiplin waktu jadi kita harus pintar-pintar bagi waktu, harus tahu mana yang diprioritaskan mana yang tidak, fokus latihan buat masa depan, pendidikan juga penting. Pokoknya utamakan yang perlu dikejar,” ujar Irfan.
Irfan menjelaskan bahwa ia sempat merasa grogi ketika mengikuti PON tahun 2021 silam, mengingat bahwa saat itu merupakan laga debutnya yang pertama di PON. Selain itu ia juga menjadi salah satu orang yang ditargetkan untuk mendapatkan medali sehingga menambah pressure dan grogi yang ia rasakan. Namun menurutnya, setiap orang punya cara sendiri untuk mengatasi kegugupan, Irfan mengatakan cara ia untuk mengatasi kecemasan adalah dengan mendengarkan lagu dan membuat suasana hatinya menjadi
lebih bahagia serta fokus untuk melakukan yang terbaik. Jangan memikirkan tentang hasil, lakukan yang terbaik atas apa yang sudah dipelajari selama latihan, apa pun hasilnya sudah di atur oleh-Nya dan tetap berdoa.
Irfan menyampaikan bahwa suasana di final tidak terlalu menegangkan karena bertemu dengan perwakilan Sumsel yang lain, menurutnya malah lebih menegangkan saat di babak delapan besar.
“Itukan masih baru masih awal-awal pertandingan, baru keluar grup bebannya sudah kerasa takut kalah nanti di delapan besar, tapi ya Alhamdullilah berhasil dilalui dan next lebih tenang,” ungkapnya.
“Planning ku ke depannya, karena aku juga masih 22 tahun dan jalanku masih panjang, jadi karena saat ini Pelatnas di Jakarta dan statusku saat ini jadi atlet DKI aku akan fokus ke anggar sementara. Kedepannya ini planning terdekat ya Asean Games di bulan 9 kita persiapan kesana,” jelas Irfan saat ditanya mengenai rencana ia ke depannya.
Irfan turut menyampaikan orang-orang yang Berjasa dalam mendorong dirinya untuk bisa terus maju.
“Yang pertama tentu orang tua, men-support saya untuk bisa sampai ke titik ini, yang kedua jelas teman-teman dan pelatih saya di anggar khususnya di Sumsel yang sudah men-support saya sangat hebat, dari yang bukan siapa-siapa pada awalnya bisa jadi seseorang,” imbuhnya.
Irfan juga turut memberi tahu
bagaimana ia melawan rasa jenuhnya.
“Itu namanya kalau di olahraga pentingnya konsisten, orang yang punya bakat akan kalah sama orang yang konsisten, makanya kita perlu kemauan dalam diri untuk melawan rasa jenuh dalam diri itu kan sama saja dengan melawan diri sendiri, kalau kita kalah lawan diri sendiri bagaimana kita mau menang lawan orang lain, berikutnya jika sedang kurang mood kita bisa istrirahat selama 1 atau 2 hari, di refresh lagi terus balik lagi tapi perlu diingat hal ini cukup dilakukan 1 atau 2 kali jangan kita lakukan setiap kali muncul rasa sedang gak mood, kayak internet lah pasti jika sering dipakai pasti lemot dan butuh refresh biar lancar lagi kan,” tuturnya.
rfan juga turut menyampaikan harapannya, yang mana ia pribadi berharap agar ia mampu memberikan prestasi yang lebih tinggi lagi untuk olahraga anggar Indonesia baik event di luar negeri maupun dalam negeri, maupun itu dari Asean Games, Sea Games 2025, Olimpiade, harapannya ia dapat mengibarkan bendera merah putih di tempat tertinggi.
Disisi lain ia juga menyampaikan harapannya semoga semakin banyak lagi orang-orang berprestasi bahkan lebih dari dirinya dalam anggar Indonesia.
Reporter : Alif Daffa Patria, Bagus Rahmat Nugroho, Dayang Nur Faizah
Pencegahan Dan Penanganan Kasus Pelecehan
Seksual Di Universitas Sriwijaya
Melalui Satgas PPKS
Satgas PPKS merupakan badan yang independen karena dalam menjalankan tugas dan kewajibannya tanpa ada campur tangan serta pengaruh dari bidang atau badan tertentu di perguruan tinggi. Sistem tata laksana dari Satgas PPKS itu sendiri memiliki akses langsung ke rektor, jadi meskipun berdiri secara independen akan tetap berkoordinasi dengan pejabat perguruan tinggi.
Ruang lingkup dari Satgas PPKS
Unsri itu sendiri mencakup pelecehan seksual yang terjadi di dalam kampus atau yang terjadi pada civitas akademika dengan Tri Dharma perguruan tinggi. Jadi, selama civitas akademika menjalankan Tri Dharma baik di luar maupun di dalam Unsri, itu termasuk ranah yang dilindungi.
Pada wawancara yang dilakukan melalui media virtual Zoom, Widya menjelaskan bahwa meskipun Satgas PPKS bekerja secara independen tidak dapat dipungkiri bahwa kasus pelecehan seksual yang terjadi tidak dapat ditangani secara maksimal jika tidak ada partisipasi dari mahasiswa, dosen serta berbagai ahli.
Oleh karena itu, tim satgas berencana untuk mengembangkan jejaring kerjasama dengan BEM Universitas, ormawa, serta berbagai ahli seperti psikolog, LBH (Lembaga Bantuan Hukum), dan Dinas PPPA Sumatera Selatan.
“ Jika tim satgas ini sendiri yang bergerak, penanganannya tidak
akan maksimal karena masih kurangnya sumber daya yang lebih ahli, sehingga kedepannya akan mengembangkan jejaring kerjasama dengan psikolog, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) serta Dinas PPPA,” ungkapnya.
Pada hakikatnya, SATGAS
PPKS tidak hanya fokus pada penanganan tetapi lebih fokus terhadap pencegahan terhadap kasus pelecehan seksual. Sejauh ini, Satgas PPKS Unsri telah melakukan sosialisasi terhadap civitas akademika dengan tujuan untuk dapat mengetahui bentuk-bentuk kekerasan seksual agar mewujudkan tindakan preventif terhadap kasus pelecehan seksual yang terjadi.
Selain sosialisasi, studi banding juga dilakukan dengan universitas lain yaitu Universitas Neg-
eri Jakarta dan Universitas Indonesia. Studi banding tersebut dilakukan untuk meningkatkan kapasitas dari tim dari Universitas Sriwijaya sebelum memberikan pelayanan kepada civitas akademika di Universitas Sriwijaya.
Berdasarkan studi banding yang telah dilakukan oleh Tim Satgas PPKS Unsri didapati adanya perbandingan di antara universitas-universitas dalam pencegahan dan penanganan kekerasan seksual.
Dari Universitas Negeri Jakarta, sosialisasi tidak hanya dilakukan secara langsung, akan tetapi dapat menggunakan media sosial atau dengan publikasi dalam penelitian, pengabdian masyarakat, dan berbagai hal lainnya Sehingga informasi mengenai Satgas
PPKS dapat dengan mudah diakses.
Sedangkan dari Universitas Indonesia, cakupan atas kekerasan seksual itu lebih luas karena ada beberapa kasus mengenai LGBTQ dan transgender. Sehingga, untuk melihat jenis penanganannya maka disesuaikan dengan jenis pelanggarannya. “Kita nggak melihat jenis pelanggannya apa, dia itu siapa, untuk memberikan penanganan yang sesuai dengan kebutuhannya dia, itu kita nggak pandang bulu kalau menurut UI gitu ya, siapapun korbannya, siapapun pelakunya, kalau dia memang berhak untuk dilindungi atau berhak untuk diberikan sanksi, itu diberikan aja, mereka maju terus gitu,” jelas Widya.
Alur pelaporan dari Satgas PPKS
Unsru itu sendiri dapat dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu antara lain:
1. Pelaporan korban atau saksi melalui media sosial WhatsApp dan Instagram ataupun pelaporan langsung kepada Tim Sastgas PPKS
2. Pengisian formulir pelaporan
Sesi diskusi dengan pelapor (korban atau saksi) dapat secara daring maupun luring
3. Pemeriksaan dan pengumpulan informasi terduga pelaku dengan pemanggilan pelaku yang berkoordinasi dengan pihak fakultas
4. Pengajuan rekomendasi kepada pimpinan perguruan tinggi Sanksi
Pada dasarnya menurut ketua Satgas PPKS, tugas dan kewajiban Satgas PPKS berakhir di pengajuan rekomendasi kepada pimpinan perguruan tinggi. Jadi pertimbangan sanksi akan diberikan oleh pimpinan tertinggi perguruan tinggi, dalam hal ini adalah rektor dengan berdasar pada Permendikbud (Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan).
Akan tetapi, sanksi yang diberikan dapat lebih tinggi daripada sanksi yang direkomendasikan berdasarkan pertimbangan atas pelanggaran yang dilakukan. Sehingga dengan adanya aturan pemberian sanksi tersebut diharapkan dapat memberikan efek jera kepada pelaku dan melindungi korban.
Widya juga mengungkapkan bahwa dalam menjalankan tugasnya mereka juga turut menghadapi kendala dimana kurangnya dukungan dari pihak pimpinan perguruan tinggi karena adanya stigma bahwa tim satgas tersebut hanya melindungi mahasiswa, padahal jika ditilik lebih dalam Satgas PPKS melindungi mahasiswa, dosen, staf, dan pihak-pihak lainnya.
Sehingga diperlukan adanya dukungan dari semua pihak yang ada di Universitas Sriwijaya. Selain itu, belum adanya jejaring kerjasama di dalam Universitas menjadikan Satgas PPKS tidak membuka kesempatan untuk kolaborasi dan dianggap tidak kooperatif.
Oleh karena itu, Widya berharap dukungan dan kerjasama dari seluruh warga Universitas Sriwijaya agar dapat bebas dari yang namanya kekerasan seksual, intoleransi, dan juga perilaku-perilaku lainnya yang mungkin bisa mengganggu proses perjalanan Tri Dharma perguruan tinggi.
Reporter dan Penulis : Galista
Meirina Sari, Gloria Junita, Septio Eka Pradana
Tips Unggul Akademik Maupun Nonakademik Bagi
Mahasiswa Baru
source: osc.medcom.id
Bergantinya seragam putih abu-abu menjadi almamater universitas impian tentunya menjadi suatu kebanggaan dan momen yang paling ditunggu-tunggu oleh adik-adik yang memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, yaitu menjadi mahasiswa.
Menjadi mahasiswa baru atau yang biasanya disingkat dengan maba, tentunya perlu untuk beradaptasi kembali dengan lingkungan yang baru dan tantangan yang baru pula.
Berprestasi di bidang akademik maupun nonakademik bukanlah hal yang mustahil. Seperti yang dilansir dari laman ruangguru. com, terdapat beberapa tips unggul akademik maupun nonakademik bagi mahasiswa baru.
Memiliki Komitmen Pada
Kegiatan Akademik
Berkomitmen pada kegiatan akademik menunjukkan bahwa tidak hanya pada nonakademik saja fokus mahasiswa dalam menjalankan pendidikannya di universitas, melainkan juga bertang-
gung jawab dengan memenuhi kewajiban akademiknya seperti menyelesaikan tugas maupun kuis atau kegiatan akademik yang diberikan dosen.
Aktif Berorganisasi
Tidak hanya mengejar prestasi akademik, seharusnya mahasiswa juga mengejar prestasi nonakademik yang dapat menambah pengalaman serta wawasan para mahasiswa.
Memiliki Kepribadian Percaya Diri dan Kritis
Dengan memiliki kepribadian yang percaya diri dan kritis dapat memudahkan kalian para maba untuk bersosialisasi ataupun berbicara di depan banyak orang dan juga dengan rasa ingin tahu yang tinggi juga dapat mengasah dan menambah terus pengetahuan kalian.
Berosisalisasi dan Membangun Relasi
Dengan bersosialisasi dan membangun relasi dapat mengasah kemampuan kalian para maba dalam berinteraksi dan memperluas pertemanan atau koneksi kalian.
Memiliki Sikap Tidak
Merasa Unggul atau Lebih
Baik Dari Yang Lain
Dengan adanya sikap untuk tetap rendah hati dan bersaing secara sehat antar mahasiswa tentunya akan menjadikan diri kamu sendiri bangga sudah menjadi pribadi yang lebih baik.
Dari beberapa tips di atas, sebenarnya hal yang paling penting itu adalah mengatur waktu. Time management sangat penting dalam menyeimbangkan kegiatan akademik dan nonakademik serta berbagai aktivitas sehari-hari agar tidak bentrok satu sama lainnya, sehingga dapat memberikan output yang bermanfaat bagi mahasiswa.
Penulis: Auliya Al Muhsona
Perpolitikan Dan Drama
sumber: pinterest.com
Karya: Viona Agnesia
Di tengah panas terik dan angin bertiup
Dihadapkanlah kita di gelanggang perpolitikan
Dalam lingkaran sengit permainan kuasa dan strategi
Hati nurani tersembunyi terjaga dalam lubuk hati
Para pemimpin berlomba intensi membara
Janji-janji diucapkan masyarakat menjadi harapan
Namun antara kata dan tindakan jurang terjal terhampar
Cermin hati dan integritas yang kabur merayap
Sekilas terlihat panggung berkilauan cahaya politik
Namun di balik tabir intrik dan teater beradu
Pertarungan tak hanya sebatas retorika
Melainkan pula caci maki dan fitnah yang menyerbak
Namun janganlah kita terbuai dengan hiruk-pikuk dunia
Liriklah hati nurani berikan keadilan sebagai jiwanya
Bukan sekadar warna partai atau suara massa
Tapi nilai-nilai mulia yang mengangkat bangsa
Perpolitikan bukan sekadar panggung drama
Tapi panggilan untuk berjuang bagi kepentingan rakyat
Lenturkan pendengaran jangan biarkan suara terperangkap
Bekerjalah dengan sungguh demi kesejahteraan bersama
Dalam rimba kekuasaan yang berliku dan terjal
Teguhkanlah langkah jangan goyah oleh godaan
Demi masa depan yang lebih baik kita berdiri bersama
Menjalin persatuan dalam perpolitikan yang berwibawa
Mari renungkanlah pesan puisi ini dalam dada
Perpolitikan haruslah menjunjung tinggi martabat
Dari balik persimpangan jalan yang terangkai
Kita bersama membangun negeri yang adil sejahtera dan berkah
Potret Redaksi
Pantomim Palembang ketika aksi damai oleh AJI kota Palembang peringati hari kebebasan Pers Internasional di Simpang 5 DPRD Provinsi Sumatera Selatan (03/05/2023). Lpmlimas/Nopriansyah.
berupa kalimat kritik kepada pemerintah pada salah satu tembok di Jalan Srijaya Negara, Bukit Besar Palembang, di depan kampus Unsri Bukit (21/01/2023). Lpmlimas/Nopriansyah.
Review Buku
Belakangan ini topik kesehatan mental menjadi
perhatian publik serta mencuat di berbagai platform. Terutama mengenai para anakanak maupun remaja yang ternyata memiliki masalah kesehatan mental dan mulai menyuarakan apa yang mereka rasakan. Berbagai macam faktor dapat memicu adanya gangguan mental salah satunya yaitu overthinking.
Buku berjudul Everything About Overthinking yang ditulis oleh
R.D. Asti ini mengulas berbagai
hal berhubungan dengan overthinking baik itu definisi, penyebab, bahkan juga penyelesaiannya. Di dalam buku ini terbagi
menjadi 2 bagian, bagian pertama yaitu “Memikirkan Pikiran”
terdiri dari 11 subbab yang membahas secara luas mengenai overthinking. Selanjutnya
bagian kedua yaitu “Mengatasi Overthinking” terdiri dari 11 subbab yang membahas caracara atau metode untuk mengatasi overthinking.
Buku ini sangat direkomendasikan terutama bagi anak-anak ataupun remaja yang memiliki masalah dengan overthinking.
Penjelasan mengenai definisi maupun sumber dari ruminasi yang terjadi di dalam pikiran seseorang, dijelaskan secara detail dalam buku ini. Hal ini memberikan pemahaman baru bagi setiap orang. Siapa sang-
ka overthinking dan berpikir panjang ternyata berbeda serta overthinking dan overanalyzing memiliki kesinambungan.
Pada halaman 37 kita diajak untuk melihat apa saja alasan-alasan kuat untuk overthinking. Diperoleh kesimpulan ternyata ada 7 alasan menyebabkan orang overthinking yaitu pengaruh masa kecil, ilusi kendali, ilusi kepastian, perfeksionisme, cari perhatian, sama rata berlebihan dan juga takut akan konflik. Bahkan dijelaskan pula keterhubungan antara overthinking dan juga insecurity.
Selain membahas secara mendalam mengenai overthinking, dalam buku ini juga diberikan pula berbagai cara untuk mengatasi masalah overthinking ini. Berbagai cara seperti menjadwalkan rasa khawatir, mengenali kelemahan emosional, membuat overthinking journal, dan masih banyak lagi dijelaskan secara menarik dalam buku tersebut. Hal ini menjadi nilai plus tersendiri bagi buku Everything About Overthinking.
Kelebihan lain yang dimiliki buku ini adalah penggunaan bahasa yang ringan sehingga pembaca tidak perlu membaca 2-3
kali untuk memahami kalimat yang tertulis. Bahasa yang digunakan juga tidak hiperbola serta juga adanya testimoni dari Asti sendiri sebagai penulis, memperkuat setiap argumen yang diberikan.
Diselingi dengan kata-kata bijak dan sedikit gurauan membuat para pembaca menjadi tidak mudah bosan. Setiap cerita ilustrasi yang disajikan pula dirasa sesuai dengan kenyataan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Di sisi lain setiap penjelasan tidak hanya bersifat subjektif namun juga objektif dan tetap disesuaikan dengan realitas.
Adapun kekurangan dalam buku ini hanya terdapat tulisan tanpa gambar visual yang memanjakan mata. Hal ini bisa mempengaruhi munculnya rasa jenuh ketika terlalu lama membaca buku ini, apalagi bagi pembaca yang suka menikmati penggambaran visual. Serta kelemahan lainnya yaitu penggunaan kertas cover buku yang kurang bagus, menyebabkan bekas goresan sederhana saja tidak bisa hilang dan tampak jelas.
Penulis: Randy William
Judul Buku: Everything About Overthinking
Penulis: R.D. Asti
Tahun Terbit: 2022
Penerbit: Caesar Media Pustaka
Jumlah Halaman: 236 Halaman