1 minute read

7. Penyiksaan Seksual

(b) sebelum mendapatkan layanan tersebut, ia telah melakukan atau menjanjikan pembayaran untuk layanan tersebut kepada B atau orang ketiga, atau mengetahui bahwa orang lain telah melakukan atau menjanjikan pembayaran tersebut, dan (c) salah satu—

(i)B berusia di bawah 18 tahun, dan A tidak cukup yakin bahwa B berusia 18 tahun atau lebih, atau (ii) B di bawah 13 tahun. Eksploitasi seksual dengan membayar layanan seksual anak

Advertisement

Pada intinya pasal di atas menjelaskan mengenai eksploitasi seksual terhadap anak dengan membayar atas jasa layanan seksual.

Pasal 48 Sexual Offences Act 2003

Seseorang (A) melakukan pelanggaran jika— (a) dia dengan sengaja menyebabkan atau menghasut orang lain (B) untuk dieksploitasi di bagian mana pun di dunia, dan (b) salah satu— (i)B berusia di bawah 18 tahun, dan A tidak cukup yakin bahwa B berusia 18 tahun atau lebih, atau (ii) B di bawah 13 tahun.

Pada intinya pasal di atas menjelaskan mengenai eksploitasi seksual terhadap anak dengan menyebabkan atau menghasut.

Pasal 49 Sexual Offences Act 2003

Seseorang (A) melakukan pelanggaran jika— (a) dia dengan sengaja mengontrol aktivitas orang lain (B) yang berkaitan dengan eksploitasi seksual B di belahan dunia mana pun, dan (b) salah satu— (i)B berusia di bawah 18 tahun, dan A tidak cukup yakin bahwa B berusia 18 tahun atau lebih, atau (ii) B di bawah 13 tahun.

Pada intinya pasal di atas menjelaskan mengenai eksploitasi seksual terhadap anak dengan mengendalikan anak.

Kekhususan berikutnya adalah berkaitan dengan pornografi. Indonesia mengatur tindak pidana terkait pornografi dalam UU Pornografi. Yang termasuk dalam eksploitasi adalah mengenai tindak pidana yang memuat unsur perbuatan tindak pidana dengan menyajikan secara eksplisit ketelanjangan atau tampilan yang mengesankan ketelanjangan, memperlihatkan alat kelamin, mengeksploitasi atau memamerkan

This article is from: