4 minute read
5. Menjadi Teladan Dalam Pelayanan
5
MENJADI TELADAN DALAM PELAYANAN
Advertisement
Ayat Hafalan:
Sebab aku tidak lalai memberitakan seluruh maksud Allah kepadamu. Kisah Para Rasul 20:27
Kisah Para Rasul 20:17-32
Tujuan Pelajaran
Mendampingi murid untuk mendapatkan pengertian tentang pentingnya tetap setia memberitakan Injil meski banyak tantangan.
Murid memahami pentingnya tetap setia memberitakan Injil meski banyak tantangan.
Kompetensi Belajar
Saat Mengajar
1. Awali kelas dengan menyanyikan NP No. 267, “Bahagia Melayani Rajaku.” 2. Sampai dengan minggu kelima ini diharapkan para murid sudah terbiasa dengan membagikan pengalaman, pikiran, dan pokok doa mereka sehingga suasana kelas terasa lebih terbuka. 3. Diskusi Pembuka: • Awali kelas dengan bertanya kepada para murid siapakah yang menjadi teladan mereka di dalam pelayanan? Adalah baik bagi Anda untuk memberikan contoh dengan menyebutkan seseorang yang menjadi teladan dalam pelayanan Anda. • Tanyakan juga kepada anggota kelas Anda apakah mereka sudah menjadi teladan dalam pelayanan kepada orang lain di dalam gereja atau keluarga. Jika belum, diharapkan pelajaran ini akan menjadi dorongan mereka untuk menjadi teladan bagi orang lain dalam hal pengabaran Injil dan pelayanan. 4. Pembahasan Materi: • Pada saat menyiapkan ini bacalah sekali lagi kisah pertobatan Paulus di dalam Kisah Para Rasul 9. • Gunakan waktu persiapan Anda juga untuk mengingat sekali lagi pertemuan pertama kali Paulus dengan orang-orang yang menjadi cikal bakal gereja di Efesus. • Mulai pembahasan materi Anda. 5. Saat Menghafal. Kisah Para Rasul 20:27. 6. Sangat baik untuk mengatur waktu kelas sedemikian rupa sehingga para murid dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan. Pandulah mereka di dalam diskusi ini. 7. Tantang para murid untuk berani melakukan apa yang tertulis dalam LAKUKANLAH MINGGU
INI. 8. Tutuplah kelas dengan doa.
Pembahasan Materi
Tiga hal yang dapat kita lakukan untuk dapat menjadi teladan di dalam pelayanan:
1. Memiliki Komitmen Terhadap Firman Tuhan
Komitmen Rasul Paulus terhadap Firman Tuhan sangat nyata terlihat di dalam nas ini. Diawali di dalam ayat 20 ketika sang rasul berkata, “semua kuberitakan kepadamu.” Kata “semua” di dalam ayat ini merujuk kepada keseluruhan Firman Tuhan yang sudah tertulis pada waktu itu, yakni Perjanjian Lama dan kesaksian lisan para rasul. Selanjutnya apa yang dimaksudkan oleh Paulus di dalam ayat 27 dengan “seluruh maksud Allah” adalah Firman Tuhan yang dipercayakan kepadanya. Di dalam ayat 27 Paulus juga meyakini bahwa “Firman kasih karunia” itu memiliki kuasa untuk membangun dan memberikan anugerah kepada orang percaya. Berikan penekanan tentang komitmen terhadap Alkitab kepada murid-murid Anda. Lihat pertanyaan nomor 1 di dalam bagian Untuk Didiskusikan dan mintalah para murid untuk menjawabnya.
2. Menyatakan Kasih kepada Umat Tuhan (Ayat 18-20)
Pembaca Alkitab perlu melakukan pengamatan terhadap bagian-bagian yang mungkin terlewatkan pada saat mendalami Firman Tuhan. Apa yang dijelaskan di dalam ayat 17 bukan sekadar sebuah narasi yang menjelaskan bahwa seorang dari Miletus dikirim untuk menjemput penatua dari Efesus datang menemui Paulus. Seorang sarjana Perjanjian Lama yang bernama Mark Wilson melakukan penelusuran bukan saja untuk mengetahui jarak tempuh yang dilalui utusan ini dari Miletus sampai ke Efesus dan kemudian kembali lagi bersama dengan para penatua ke Miletus. Berdasarkan analisanya, dibutuhkan waktu dua hari untuk menempuh perjalanan darat sehingga total waktu yang ditempuh untuk menyelesaikannya adalah empat hari perjalanan kaki. Namun Mark Wilson bukan saja menghitung jarak dan waktu tempuhnya, tetapi memperhitungkan tingkat kesulitan yang ditempuh berdasarkan rekonstruksi geografis yang dilakukannya. (Verbum Eccles. (Online) vol.34 n.1 Pretoria Jan. 2013). Penelitian seperti itu akan menolong pembaca Alkitab untuk melihat komitmen dan pengorbanan dari seorang utusan Paulus yang tidak disebutkan namanya untuk mengemban misi yang diberikan oleh Paulus walupun kelihatannya sederhana, yaitu menjemput orang. Gunakan informasi ini menantang para murid untuk menyadari bahwa sering kali mungkin mereka merasa seperti utusan ini yang tidak disebutkan namanya dan tidak diingat orang, namun apa yang dilakukannya menunjukkan pengorbanan luar biasa sehingga peristiwa yang dijelaskan oleh nas ini tidak mungkin akan terjadi tanpa pengorbanan utusan tanpa nama ini. Selain itu, jika kita melihat secara kronologis berdasarkan apa yang disampaikan oleh Lukas, maka dua pasal setelah peristiwa ini terjadi Paulus kemudian ditangkap di Yerusalem (21:30) dan mulai melalui beberapa pengadilan. Itulah sebabnya ada duka yang mendalam yang ditunjukkan oleh para penatua Efesus karena mereka merasa pertemuan itu merupakan perpisahan antara mereka dengan Rasul Paulus.
3. Menunjukkan Keterbebanan akan Perintah Tuhan (Ayat 20-24)
Perintah Tuhan yang Paulus yakini diberikan kepadanya untuk memberitakan Injil kepada semua orang baik di muka umum maupun dalam setiap pertemuan jemaat yang diadakan di dalam rumah-rumah (ayat 20). Lantas apa yang mendasari Paulus untuk dapat memiliki keterbebanan penuh akan Amanat Agung dari Tuhan Yesus Kristus?
Pelajaran 5: Menjadi Teladan Dalam Pelayanan a. Keyakinannya akan Hubungannya dengan Roh Kudus
Dua kali di dalam nas ini Paulus menjelaskan keintimannya dengan Roh Kudus. Pertama, di dalam ayat 22 Paulus menyebut dirinya adalah “tawanan Roh Kudus.” Kata “tawanan” di dalam bahasa Perjanjian Baru adalah kata yang secara hurufiah berarti “diikat, dibelenggu.” Dengan kata lain sang rasul berkata bahwa hubungannya begitu erat dengan Roh Kudus sehingga Roh juga menyatakan kepadanya apa yang harus dilakukannya, yaitu pergi dari kota ke kota (ayat 23).
b. Keyakinannya akan Perintah yang Diberikan oleh Yesus
Kisah Para Rasul mencatat beberapa peristiwa yang dialami Paulus sehubungan dengan perintah yang diterimanya dari Yesus. Tentu saja pertama kali Paulus menerima perintah tersebut pada saat pertobatannya di dalam perjalanan menuju Damaskus. Perintah ini diterimanya kedua kali pada saat dia berada dalam pemulihan di rumah Ananias dan Allah menyampaikan kepada Ananias bahwa Paulus adalah orang pilihan-Nya untuk memberitakan nama Yesus kepada bangsa-bangsa lain (Kisah Para Rasul 9:15). Ketiga kalinya Paulus melihat Tuhan berdiri di sisinya dan memberikan perintah kepadanya untuk bersaksi di Roma (Kisah Para Rasul 23:11).