4 minute read

1. Kuasa Doa Dalam Pelayanan Murid Yesus

1

KUASA DOA DALAM PELAYANAN MURID YESUS

Advertisement

Yakobus 5:12-20

Ayat Hafalan:

Elia adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, dan hujan pun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan.

Yakobus 5:17

Tujuan Pelajaran

Mendampingi murid untuk mendapatkan pengertian tentang pentingnya berkunjung dan berdoa bagi yang sakit.

Murid memahami tentang pentingnya berkunjung dan berdoa bagi yang sakit.

Kompetensi Belajar

Saat Mengajar

1. Awali kelas dengan menyanyikan sebuah pujian tentang kuasa doa. 2. Tanamkan “Bagikan 3P” ini sebagai bagian penting di dalam kelas Anda (Lihat Pengantar dari

Penulis). 3. Diskusi Pembuka: • Apa yang biasanya menjadi penghalang untuk anggota gereja mengunjungi anggota lainnya yang sakit? • Berkat apa yang biasanya didapatkan oleh jemaat yang pernah dikunjungi oleh panitia kunjungan/rekan kelas Sekolah Minggu? 4. Pembahasan Materi: • Jelaskan secara singkat kehidupan pelayanan Elia yang terdapat di dalam 1 Raja-raja 1719. 5. Saat Menghafal. Setelah selesai membahas materi, latihlah murid-murid Anda untuk menghafalkan ayat hafalan minggu ini. 6. Sangat baik untuk mengatur waktu kelas sedemikian rupa sehingga para murid dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan. Pandulah mereka di dalam diskusi ini. 7. Tantang para murid untuk berani melakukan apa yang tertulis dalam LAKUKANLAH MINGGU

INI. 8. Tutuplah kelas dengan doa.

Pembahasan Materi

Yakobus yang menjadi penulis surat ini bukanlah Yakobus murid Yesus yang juga adalah saudara dari Yohanes, melainkan salah seorang “saudara kandung” Yesus. Kita tentu mengingat bahwa Yusuf dan Maria memiliki beberapa anak hasil pernikahan mereka dan salah satunya adalah Yakobus. Satu hal yang menarik dan penting untuk kita perhatikan adalah bahwa ada perubahan hidup yang terjadi di dalam diri saudara dari Yesus ini. Tidak banyak informasi yang kita dapatkan dari Alkitab tentang kehidupan dari saudara-saudara Yesus. Namun, kita pasti masih mengingat bahwa dalam satu peristiwa, ibu dan saudara-saudara Yesus, termasuk Yakobus ini, mendatangi Yesus dan ingin membawa-Nya pulang karena mereka menganggap bahwa Dia sudah gila. Alkitab juga memberitahu bahwa segera setelah Yesus naik ke surga, para murid bersama dengan ibu dan saudara-saudara Yesus berkumpul di ruang atas untuk berdoa (Kisah Para Rasul 1:12-14). Perubahan yang terjadi di dalam diri Yakobus terlihat dengan jelas ketika dia menyebut dirinya adalah “hamba Allah dan Tuhan Yesus Kristus.” Pengakuan Yakobus akan ketuhanan “kakaknya” jelas terlihat ketika dia menyebut bahwa Yesus adalah Allah dan Tuhan. Suatu bentuk kerendahan hati yang luar biasa dari seorang yang menghabiskan hidupnya bersama Yesus. Berbeda dengan surat-surat Paulus, Petrus, atau Yohanes yang banyak berbicara mengenai hal-hal yang bersifat teologis, hampir keseluruhan Surat Yakobus berbicara mengenai hal-hal yang bersifat praktis di dalam kehidupan pribadi dan pelayanan pengikut Kristus. Itu sebabnya tokoh Reformasi, Martin Luther, menganggap rendah surat ini dengan menyebutnya, “Epistle of Straw” atau Surat Jerami.

Ketika kita merenungkan dampak dari pelayanan kunjungan gereja, dengan melihat nas yang kita pelajari Minggu ini, maka beberapa hal inilah yang akan terjadi ketika kita berdoa seperti Elia:

1. Anda akan Memiliki Kuasa di dalam Pelayanan Kunjungan (14)

Terdapat beberapa hal menarik yang dapat dipetik dari ayat 14 tentang kehidupan bergereja. Pertama, peranan besar yang dimiliki oleh penatua jemaat, dalam konteks kita saat ini adalah hamba Tuhan, yang dipandang sebagai orang yang memiliki kuasa untuk menyembuhkan mereka dari sakit penyakit. Kedua, dorongan bagi jemaat untuk melibatkan gereja di dalam pergumulan kesehatan mereka. Ketiga, penggunaan minyak sebagai sarana penyembuhan. Beberapa kebudayaan percaya bahwa seseorang menderita suatu penyakit karena ada dosa di dalam dirinya yang harus diakui. Tentu saja ini adalah pemahaman yang keliru karena walaupun ada perbuatan dosa yang dapat membawa risiko tertular suatu penyakit tertentu, namun tidak serta-merta seseorang yang sakit itu disebabkan oleh karena dosanya. Apa yang dimaksudkan oleh Yakobus di sini adalah sering kali Tuhan memakai kesembuhan di dalam diri seseorang sebagai jalan untuk orang tersebut mengenal Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamatnya. Anda tentu pernah mengalami secara pribadi dalam pelayanan ketika melihat seseorang yang belum percaya kepada Kristus sedang sakit, didoakan, dan pada akhirnya percaya kepada Yesus.

KUASA DOA DALAM PELAYANAN MURID YESUS

Pelajaran 1: Kuasa Doa Dalam Pelayanan Murid Yesus 2. Anda akan Bertahan di dalam Penderitaan Anda (13)

Kalau ada seorang di antara kamu yang menderita, baiklah ia berdoa! Yakobus di dalam nasihatnya menghubungkan antara pentingnya berdoa ketika kita di dalam penderitaan. Penderitaan dapat datang dalam berbagai bentuk: jasmani, emosi, maupun penderitaan yang timbul karena konsekuensi menjadi pengikut Kristus khususnya dalam pengabaran Injil. Konteks dari Kitab Yakobus menunjukkan bahwa penderitaan yang dimaksud oleh karena mengabarkan Injil. Kepada jemaat di Roma yang selalu menanggung banyak penderitaan, Rasul Paulus menguatkan mereka dengan berkata, “Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita” (Roma 8:18). Ketika menguatkan penerima suratnya yang mengalami penderitaan, Petrus berkata, “Sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama (1 Petrus 5:9).

3. Anda akan memiliki Kesaksian untuk Membawa Orang Bertobat (15)

Ayat 15 lebih tepat diterjemahkan menjadi, “doa dari orang yang beriman.” Itulah sebabnya beberapa penafsir meyakini bahwa jika dihubungkan dengan konteks di dalam ayat 14, maka iman yang dimaksud di sini adalah orang yang beriman atau penatua/anggota gereja yang datang melakukan pelayanan kunjungan. Dalam ayat ini, Yakobus berbicara mengenai: orang yang sakit, disembuhkan/dibangunkan, dan dosa yang diampuni. Hal ini mengingatkan kita akan apa yang dilakukan oleh Yesus ketika seorang lumpuh dibawa kepada-Nya pada saat Sang Juru Selamat sedang mengajar di sebuah rumah. Yesus bukan saja membangunkan atau menyebabkan orang tersebut sembuh tetapi juga mengampuni dosanya. Seorang sarjana Perjanjian Baru menyatakan pendapatnya yang menjelaskan hubungan antara doa dan iman sebagai berikut: Iman yang dinyatakan melalui doa adalah iman yang dinyatakan kepada Allah yang memiliki kedaulatan untuk menggenapi rencana-Nya (Douglas J. Moo, 2000).

This article is from: