4 minute read
10.Ketaatan Maria
10
KETAATAN MARIA
Advertisement
Lukas 1:26-38
Sumber gambar: i.etsystatic.com
Ayat Hafalan:
“Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.”
(Lukas 1:38)
Kompetensi Belajar
Murid memahami hamba yang taat kepada ketetapan Tuhan.
Pendahuluan
Ketika sebagian besar gadis kecil di daerahnya belajar bagaimana menjahit dan memasak, gadis kecil yang bernama Sukey itu sudah belajar bahasa Latin dan Yunani dari ayahnya. Kesibukannya pada waktu malam adalah menghabiskan waktu dengan membaca buku di perpustakaan. Mimpi wanita muda yang memiliki intelektual yang tinggi ini adalah untuk dapat diterima di kampus bergengsi, Oxford. Namun Tuhan memiliki rencana yang lain ketika ayahnya memaksa dia untuk menikah dengan Samuel, seorang pendeta. Delapan dari sembilan belas anak yang dilahirkannya meninggal pada saat mereka masih bayi dan seorang lain lumpuh sejak kecil. Tidak pernah Sukey bayangkan bahwa salah satu anaknya, John Wesley, menjadi pendiri denominasi Methodist. Seorang anaknya yang lain, Charles, menulis lebih dari 9.000 himne. Tiga putrinya menjadi pendidik terkemuka di Inggris. Semuanya ini adalah hasil dari ketaatan seorang wanita muda yang meninggalkan semua mimpinya untuk taat kepada kehendak Tuhan di dalam hidupnya. Mungkin Anda pernah mendengar nama lengkap dari Sukey, dia adalah Susanna Wesley. (Robert Peterson, 2018) Ketaatan Susanna Wesley menjadi inspirasi jutaan orang Kristen di seluruh dunia terutama dalam hal mendidik dan membesarkan anak. Ketaatan ini juga yang ada di dalam diri Maria ketika Gabriel menyatakan diri kepadanya. Pelajaran pada minggu ini akan menolong kita untuk belajar bagaimana memiliki ketaatan seperti yang dimiliki oleh Maria di dalam hidupnya.
1. Mereka yang Mendapat Keistimewaan di Hadapan Tuhan
Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: “Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau” Lukas 1:28.
Keterkejutan Maria terlihat sangat jelas bukan saja karena kedatangan malaikat tersebut ke rumahnya, tetapi lebih karena salam yang disampaikan oleh Gabriel. Salam tersebut adalah salam yang tidak lazim diberikan kepada wanita dengan status sosial seperti Maria. Sebagai seorang wanita muda yang berasal dari Galilea, Maria memiliki paling tidak tiga hal yang menempatkannya pada status sosial yang paling rendah dalam masyarakatnya: Usianya, seorang wanita, dan asalnya dari Galilea. Itu sebabnya kemudian Maria menanyakan makna dari salam tersebut (ayat 29). Terdapat dua hal penting di dalam salam itu. Pertama, pernyataan bahwa Maria adalah orang yang mendapatkan kasih karunia dari Tuhan. Hal ini diulangi lagi di dalam ayat 30 ketika Gabriel berkata, “Sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah.” Kedua, malaikat menyatakan jaminan ilahi bagi wanita muda ini dengan mengatakan, “Tuhan menyertai engkau.” Ucapan ini merupakan ungkapan yang beberapa kali ditemui di dalam Perjanjian Lama ketika Allah memanggil seorang hamba-Nya untuk sebuah tugas yang sulit. Ingatlah bahwa orang yang ____________ Allah adalah orang yang mendapat ______. __________, dan orang yang ___________ Allah adalah orang yang akan ___________.
2. Mereka yang Menunjukkan Teladan Kerendahan Hati
Karena setiap Natal cerita ini sering dibacakan, kita menganggap ini sebagai hal yang sangat biasa ketika Maria merujuk dirinya sebagai seorang hamba Tuhan. Namun, sekali lagi kita perlu untuk menempatkan diri kita pada posisi Maria untuk dapat memahami bahwa pengakuan kehambaan dirinya tersebut merupakan ungkapan hati yang paling dalam dari seorang gadis. Harus kita akui bahwa sebagai orang muda tidaklah mudah bagi kita untuk hidup di dalam kerendahan hati ketika yang dilihat setiap saat adalah persaingan demi persaingan untuk menunjukkan kita lebih baik dari yang lain. Persaingan di tempat kerja untuk mendapatkan kepercayaan yang lebih lagi dan persaingan usaha sering kali membuat anak-anak Tuhan lupa untuk tetap rendah hati. Teladan Maria, seorang yang mendapat kepercayaan yang besar dari Tuhan untuk mengandung Bayi Mesias, akan menolong kita untuk tetap memiliki kerendahan hati.
3. Mereka yang Meyakini Keajaiban Kuasa Firman Tuhan
Orang Yahudi terkenal dalam hal mengajarkan Kitab Suci kepada anak-anak mereka sehingga wanita muda seperti Maria sangat paham dengan apa yang dikatakan oleh Yesaya 7:14, “…seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel.” Itu sebabnya Maria tidak meragukan rencana tersebut melainkan bertanya mengenai cara hal itu dapat terjadi. Dengan kata lain, Maria sangat meyakini kuasa Tuhan di dalam melaksanakan misi penebusan manusia. Maria pun menunjukkan keyakinannya akan kuasa Tuhan ketika dia berkata, “Jadilah padaku menurut perkataanmu itu.” Pemahaman akan situasi dan kondisi yang dihadapi oleh Maria akan menolong kita untuk melihat bahwa ada makna yang sangat dalam dari ucapan seorang gadis muda yang memiliki status seperti Maria. Dia tahu bahwa ada tradisi Yahudi mengizinkan seorang mempelai wanita untuk dihukum mati jika berbuat zina dan Maria siap menghadapi risiko terburuk seperti itu. Satu hal yang harus kita lihat adalah bahwa salam dari malaikat di dalam ayat 28 dan 30 merupakan jaminan bagi
Maria akan apa yang akan Tuhan perbuat di dalam kehidupannya.
KESIMPULAN
Jika Allah dapat memilih Maria, seorang wanita muda dari status sosial yang paling rendah di dalam masyarakat Yahudi, untuk suatu tugas yang sangat mulia, maka Allah juga dapat memilih Anda terlepas dari keterbatasan apa pun yang Anda miliki. Sikap yang harus kita miliki adalah berserah kepada rencana dan kehendak Tuhan yang kemudian ditunjukkan dalam kerendahan hati kepada-Nya. Kasih karunia dan penyertaan Tuhan bersifat pasti bagi orang yang dikasihi, dipilih, dan dipakai-Nya.
UNTUK DIDISKUSIKAN
1. Bagaimana menolong orang yang Anda layani untuk menyadari keistimewaan mereka di hadapan Tuhan?
2. Salam malaikat kepada Maria meyakinkan dia akan kuasa Firman Tuhan untuk sebuah tugas yang sulit. Apa yang menyebabkan Anda meragukan kuasa Firman
Tuhan di dalam pergumulan Anda?
LAKUKANLAH MINGGU INI
• Mulailah untuk merendahkan hati di hadapan Tuhan dengan berserah kepada perintah-Nya, sesulit apa pun itu bagi Anda. • Mulailah untuk meyakini semua janji Tuhan yang Anda temui dalam renungan pagi Anda.
Renungkanlah:
“Tolonglah saya Tuhan untuk mengingat bahwa agama tidak dibatasi di dalam gereja saja . . . ataupun dipraktikkan dalam doa dan meditasi, tetapi di mana saja saya berada di hadirat-Mu.”
-Susanna Wesley-
BIBLE
READING PLANS
Senin Selasa Rabu Matius 2:1-12 Matius 2:13-15 Matius 2:16-18 Kamis Jumat Sabtu Matius 2:19-23 Matius 1:1-11 Matius 1:12-25