4 minute read
11. Ketaatan Yusuf
11
KETAATAN YUSUF
Advertisement
Matius 1:18-25
Sumber gambar: pinterest.com
Ayat Hafalan:
Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.”
(Matius 1:21)
Kompetensi Belajar
Murid memahami tentang hamba yang taat kepada perintah Tuhan.
Pendahuluan
Pada tanggal 9 Pebruari 1519, penjelajah dunia dari Spanyol yang bernama Hernàn Cortés berlayar menuju Mexico dengan 11 kapal, 13 kuda, 110 pelaut, dan 553 prajurit. Penduduk asli Mexico berjumlah kurang lebih 5 juta orang. Dengan kata lain, perbandingan antara penjajah dan penduduk asli ini adalah 7.541:1. Ketika rombongan Cortés mendarat, perintah pertama yang dia berikan adalah untuk membakar semua kapal mereka. Hal ini untuk menunjukkan kepada semua anak buahnya bahwa tidak ada Plan B di dalam misi mereka, melainkan hanya ada satu misi, yaitu menaklukkan Mexico. Oleh karenanya semua anak buahnya memiliki pengabdian dan pengorbanan yang total atas perintah yang diberikan oleh pimpinan mereka, agar misi yang diemban dapat berjalan dengan sukses (Batterson, 2012). Kurang lebih 2.000 tahun yang lalu, seorang anak muda yang ingin membangun karir dan rumah tangganya diperhadapkan dengan sebuah perintah dan pilihan yang sulit, yaitu menikahi tunangannya yang mengandung anak yang bukan hasil hubungan mereka berdua. Tidak mudah bagi seorang muda seperti Yusuf untuk secara total menaati perintah Tuhan tersebut. Paling tidak tiga hal yang dapat kita pelajari mengapa Yusuf dapat mengabdi secara total kepada Tuhan.
1. Meyakini akan __________ bagi Mereka yang Menjaga ____________ (Ayat 19-20)
Bukanlah sesuatu yang mudah bagi Yusuf untuk menerima kenyataan bahwa tunangannya, Maria, mengandung bayi sebelum mereka berdua resmi menikah. Alkitab menjelaskan bahwa bukan saja Yusuf yang menjaga hidupnya dengan kekudusan, tetapi juga Maria adalah seorang “perawan” yang mendapat “kasih karunia” dari Tuhan (Lukas 1:26-27). Sehingga baik Yusuf maupun Maria merupakan pasangan muda yang menjaga kekudusan hidup mereka sebelum pernikahan.
Itulah sebabnya Allah memilih mereka yang menjaga kekudusan hidup mereka untuk dipakai sebagai alat dalam menggenapi rencana-Nya. Di tengah maraknya paham tentang kebebasan yang merasuk ke dalam kehidupan masyarakat saat ini, orang Kristen mengalami tantangan yang besar untuk menjaga kekudusan mereka sebelum janji pernikahan yang kudus tersebut dan selama menjalaninya. Allah menjanjikan berkat bagi mereka yang taat kepada perintah-Nya untuk menjaga kekudusan mereka baik sebelum pernikahan maupun setelah pernikahan. Paulus di dalam suratnya kepada jemaat di Korintus berbicara mengenai kekudusan, “Jauhkanlah dirimu dari percabulan! Setiap dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi di luar dirinya. Tetapi orang yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri. Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, --dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?” (1 Korintus 6:18-19).
2. Membuktikan _____________-Nya bagi Mereka yang ______________
Kehendak-Nya (Ayat 24-25)
Hal kedua yang harus nyata dalam kehidupan seorang pengikut Kristus adalah memiliki ketaatan total kepada perintah Tuhan walaupun kelihatannya sulit. Seorang teolog mengatakan, “kekuatan dari apa yang kita yakini diukur dari seberapa rela kita untuk menderita karena keyakinan tersebut” (Life Application Study Bible, 1996). Yusuf adalah orang yang memiliki kekuatan dalam menjalankan keyakinan tersebut. Satu hal yang menguatkan dia adalah bukti nyata dari penyertaan Tuhan dalam setiap langkah hidupnya yang ditandai dengan penampakan “malaikat Tuhan” dalam setiap mimpinya. Frasa “malaikat Tuhan” disebutkan empat kali dalam interaksinya dengan Yusuf di dalam dua pasal pertama Kitab Matius (1:20,24; 2:13,19). Hal ini penting untuk dipahami sebagai bukti penyertaan Allah kepada seorang yang dipercayakan untuk “ayah” dari bayi Yesus. Ingatlah bahwa Allah tidak akan meninggalkan orang yang menaati kehendak-Nya.
3. Menjalani Karya-Nya dalam Menggenapi ____________ Keselamatan-Nya (Ayat 24-25)
Sebagai seorang pria Yahudi yang saleh, sangat mungkin Yusuf memahami bahwa sudah 400 tahun Firman Tuhan tidak pernah dinyatakan kepada bangsa Yahudi. Selama itu pula tidak ada nabi yang bernubuat ataupun malaikat yang datang kepada orang Yahudi di dalam mimpi. Lalu kemudian malaikat Tuhan datang kepada seorang muda sederhana di kota kecil Nazaret dan menyatakan bahwa dia dan tunangannya akan dipakai oleh Tuhan untuk menggenapi nubuatan-Nya ratusan tahun sebelumnya. Mungkin dalam benak Yusuf hanya ada pilihan: menceraikan Maria dengan diam-diam atau membiarkan tunangannya itu dilempari batu karena “berbuat zinah di luar pernikahan.” Tetapi Allah memiliki pilihan yang ketiga bagi Yusuf, yaitu menikahi Maria. Inilah kemudian yang dipilih dan dijalani oleh Yusuf karena dia sadar bahwa ada rencana keselamatan bagi umat manusia yang sedang dijalankan oleh Allah (ayat 21). Allah telah merancang karya yang indah dalam kehidupan kita dan tugas kita adalah untuk menjalani karya tersebut dengan iman yang taat kepadaNya.
Yusuf memiliki empat kekuatan yang dapat menjadi teladan bagi orang Kristen: • Seorang yang memiliki integritas. • Status sosial bukanlah yang penting ketika Allah memilih untuk menggunakan dirinya. • Memiliki kepekaan penuh kepada Firman Tuhan. • Berani untuk mengambil keputusan yang sesuai dengan Firman Tuhan walaupun memiliki banyak risiko.
KESIMPULAN
Apa yang dapat kita simpulkan sebagai seorang Kristen setelah mempelajari ketiga pelajaran tersebut di atas? Ketika kita hidup di dalam kekudusan dan menaati perintah Tuhan di dalam kehidupan kita, maka Allah dengan cara-Nya yang istimewa akan memakai kita untuk menjadi alat menjalankan misi keselamatanNya di dunia ini. Penulis terkenal Nancy Guthrie pernah berkata, “Yesus memanggil kita untuk meninggalkan agenda-agenda kita, sehingga hidup berkelimpahan yang ditawarkan-Nya akan berakar dan bertumbuh di dalam kita. Ini bukanlah panggilan untuk sembarang orang, tetapi ini adalah panggilan untuk semua orang Kristen.”
UNTUK DIDISKUSIKAN
1. Mengapa begitu penting bagi Allah untuk menggunakan orang-orang yang hidup di dalam kekudusan untuk menjalankan misi dan kehendak-Nya?
2. Hal apa yang sering kali menyebabkan anak muda Kristen tidak sabar untuk menanti penggenapan janji Allah di dalam kehidupan mereka?
LAKUKANLAH MINGGU INI
Singkirkanlah segala sesuatu, sekecil apa pun itu, yang dapat menggoda Anda untuk tidak hidup di dalam kekudusan Allah.
Renungkanlah:
“Dunia ini harus dapat melihat apa yang Allah akan lakukan bersama, bagi, melalui, dan di dalam orang yang hidupnya secara total diserahkan kepada Allah”
-Dwight L. Moody-
BIBLE
READING PLANS
Senin Selasa Rabu Lukas 1:1-25 Lukas 1:26-38 Lukas 1:39-45 Kamis Jumat Sabtu Lukas 1:57-66 Lukas 1:67-80 Lukas 2:1-7