3 minute read

Sebulan di LLB Sebelum ke Dallas

Sebelas orang terdiri dari tiga perempuan dan delapan laki-laki muda dari Papua hampir sebulan sejak 10 September 2023 tinggal di Lembaga Literatur Baptis. Mereka adalah anak-anak muda yang akan menempuh pendidikan di Dallas Baptis University (DBU) mulai akhir 2023.

Ellen Yesnath adalah salah satu perempuan muda yang lolos dalam seleksi yang diadakan Papua Hope Language Institute (PHLI). PHLI adalah sebuah lembaga pendidikan yang mempersiapkan anak- anak Papua yang belajar bahasa Inggris untuk dipersiapkan kuliah di berbagai perguruan tinggi di luar negeri.

“Saya ikut tes untuk masuk di PHLI sejak 2021 lalu. Tapi karena pandemi kami belajar selama tahun 2022 di PHLI untuk belajar bahasa Inggris juga secara rohani. Baru 2023 inilah kami dipastikan berangkat. Lalu kami diminta ditampung di LLB Bandung ini. Pengalaman yang luar biasa,” kata Ellen kepada SB.

Ellen mengambil jurusan psikologi bersama dua rekannya Agens dan Sintia. Sementara ada rekan lainnya, seperti Marindio Arimus Ndiken yang mengambil Jurusan Matematika dan juga Timotius Mahuze yang ambil Jurusan Komunikasi.

“Saya dari Merauke dan bersyukur bisa belajar di LLB,” kata Timo, panggilan pendek dari Timotius Mahuze.

Sebelas pemuda dan pemudi ini memang sudah hampir sebulan di LLB. Di minggu pertama mereka diperkenalkan kepada jemaat Gereja Baptis Pertama dan jemaat dalam ibadah tengah pekan ikut mendoakan mereka agar sukses kuliah di Amerika.

Kesebelas teman dari Papua ini memang diberi pembekalan setiap hari. Jika hari biasa, mereka ikut bersama staf LLB untuk ibadah setiap Senin-Jumat pukul delapan pagi hingga selesai. Di hari Minggu mereka diwajibkan ikut ibadah dalam bahasa Inggris di Gereja Baptis Pertama. Kuliah mereka dari Dallas dilakukan beragam waktunya, kadang pagi dan juga malam.

”Ya kadang kami ikut kelas malam pukul delapan karena di sana pagi. Dan kami juga harus mengerjakan tugas-tugas dalam bentuk paper dan diserahkan melalui online,”kata Ellen yang menjadi koordinator rekan-rekannya.

Kesan mereka tinggal di Bandung beragam. “Perasaan saya ketika datang dan tinggal di lingkungan LLB, saya merasa diberkati dan merasa dikuatkan dengan ibadah yang selalu dilaksanakan setiap pagi pada pukul 8:00, juga karena saya didoakan,” kata Ellen.

Ia juga menambahkan, sangat luar biasa pelayanan dari semua staf di LLB karena sangat peduli dan memperhatikan apa yang kami para student butuhkan. “Makan yang selalu tepat waktu dan cepat sekali memberikan solusi dan bantuan dari setiap kendala yang kami hadapi dengan university. Jadi kami student dari Papua merasa diterima seperti keluarga di LLB ini.”

Sementara Roma Gwijangge yang mengambil jurusan Sastra Inggris merasakan hal sama. “Kalau saya sangat mengucap syukur kepada Allah dan juga sangat mengapresiasi kepada Pdt. Ronny dan staf-staf yang sudah izinkan saya bisa tinggal di LLB sini, sekali lagi terima kasih banyak. Saya tinggal di LLB ini, saya banyak hal yang saya dapat forward dari LLB. Saya harap Lembaga Literatur Baptis ini menjadi berkat bagi banyak orang, Tuhan Yesus memberkati Bapa Ronny dan semua staf.”

Sintia juga mengungkapkan perasaannya selama berada di LLB. “Selama saya tinggal di LLB, saya merasa bersyukur karena saya dirangkul dan merasa sangat terberkati karena semua kaka-kaka staf LLB sangat membantu kami dalam proses belajar.”

Rekannya Agnes juga mengemukakan hal yang sama. “Selama saya tinggal di LLB, saya sangat merasa terberkati, karena diajarkan untuk lebih dekat kepada Tuhan, dan juga merasa nyaman dan berterimakasih karena bisa tinggal bersama orangorang yang baik dan tulus membantu saya dan teman-teman selama kami tinggal di LLB.”

Pengurusan visa kesebelas orang dari Papua ini juga sudah beres. Ellen memberi kabar bahwa wawancara yang diadakan di Kedutaan Amerika di Jakarta berjalan lancar. ”Semua berhasil dan kami diberi izin untuk belajar di sana,” katanya lewat WA pada redaksi SB.

Sukses teman-teman, Tuhan beserta kalian.

Penulis: Yohanes

Editor: Fajar

This article is from: