5 minute read

GBI Ekklesia, Merintis Jemaat Baru di Bali

Regina dan Julia, dua perempuan muda baru saja dibaptis di sebuah kolam di Gianyar Bali. “Saya terharu. Akhirnya bisa dibaptis lewat GBI Ekklesia ini. Saya senang bersekutu dengan rekan-rekan di gereja ini,” kata Regina pada redaksi SB seusai dibaptis.

“Saya menyadari secara sadar dan menerima Yesus sebagai Juru Selamat pribadi saya dan saya senang bisa dibaptis,” kata Julia. Pdt. Teddy Suwanto sebagai gembala sidang GBI Ekklesia melakukan baptisan bagi mereka berdua pada Senin, 9 Oktober 2023.

Dua pemudi yang sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi di Kota Denpasar sudah lebih dari lima bulan mengikuti ibadah-ibadah di GBI Ekklesia. “Mereka berdua adalah mahasiswa yang sedang studi di Denpasar. Selama ini mereka aktif di gereja dan akhirnya memutuskan untuk dibaptis,” kata Pdm. Jayson bercerita tentang keduanya.

GBI Ekklesia merupakan gereja hasil perintisan dari GBI Ekklesia Jakarta. “Kami sudah setahun ini membuka rintisan, yaitu di Gianyar dua lokasi, Jimbaran satu lokasi dan Denpasar satu lokasi. Maka kami bersyukur kedua rekan ini bisa dibaptis dan menjadi bagian dari keluarga GBI Ekklesia ini,” kata Pdt. Teddy Suwanto Gembala GBI Ekklesia. Ia menambahkan kegiatan ibadah-ibadah di empat lokasi tersebut merupakan wujud dari pekabaran injil GBI Ekklesia Jakarta yang didukung seluruh jemaat.

“Kami memulai dengan pendekatan ke ketua dusun di mana lokasi kami berada. Di Gianyar di Siyut misalkan Kai membuka les Bahasa Inggris bagi warga lokal. Ada sekitar 15 anak SMA dan SMP yang ikut dalam kegiatan tersebut. Juga pendekatan pada kepala dusun dan menyampaikan keberadaan kami. Lalu, kami mengadakan barbeque bersama sehingga tercipta keakraban di antara kami. Proses pendekatan inilah yang kami lakukan. Ada dua Tuhan muda, yaitu Pdm. Jayson dan Evangelist Jadon Madong yang melayani sejak setahun ini. Kami bersyukur izin secara legal untuk wilayah Denpasar sudah kami kantongi dan pendekatan dengan Musyawarah Pelayanan Umat Kristen (MPUK) dan Pembimas di Bali kami sudah dekati sehingga proses legalitas untuk lokasilokasi yang kami doakan sedang dikerjakan,” tambah Pdt. Teddy.

Les Bahasa Inggris

Di Siyut, Gianyar, Pdm. Jayson dan Ev. Jason Madong yang lulusan seminari di Melbourne, Australia, melakukan pendekatan ke warga dusun lewat les bahasa Inggris. “Ya mulanya ada anak-anak SMP dan SMA sekitar 15 anak ikut kegiatan kami. Les diadakan tiap hari Kamis selama dua jam, seminggu sekali. Respons warga cukup baik, bahkan ada ibu-ibu yang ikut pula les dengan kami, sekadar mendengarkan. Karena Bali ini sedikit banyak bersentuhan dengan turis-turis asing. Jadi dengan adanya les bahasa Inggris secara gratis, amat dimintai warga sekitar,” kata Madong.

Tempat les diadakan di teras depan rumah Aviary Manson. “Ya kami memang tinggal di sini sehingga untuk penjangkauan warga lewat kegiatan ini. Tidak hanya les sebenarnya, banyak anak-anak remaja ini jadi curhat ke kami. Kami dianggapnya sebagai kakak mereka yang dapat membantu. Tentu saja kami mendengarkan curhatan mereka yang kebanyakan tentang keluarga mereka dan lainnya,” tambah Pdm. Jayson.

Dengan les tersebut, keduanya dapat mendengarkan curhatan mereka dan melakukan penginjilan terhadap anak-anak muda ini.

“Ada Juliana warga sekitar Siyut yang sudah ikut persekutuan kami. Tentu saja kami sangat senang. Juga ada ibu kepala dusun yang ikut ibadah dengan kami meski masih berkeyakinan lama. Tapi kami terus melayani mereka,” ujar Jayson.

Untuk di Denpasar, pola pendekatan yang dilakukan adalah dengan membuat komsel bagi mahasiswa-mahasiswa yang ada di kota itu. “Mulanya kami kenal satu dua anak yang sedang kuliah di Denpasar ini. Lalu, setelah kenal, kami ajak gabung untuk masuk komsel. Setelah itu, sudah masuk komsel, mereka akan cerita ke teman-teman yang lain sesama mahasiswa Kristen dan kemudian kita ajak untuk ikut ibadah di tempat kami di kawasan Imam Bonjol, Denpasar. Puji Tuhan sekarang sudah ada 15 orang yang ikut dalam ibadah kami. Kami ibadah mulai pukul 15.00 WIB hingga selesai,” tutur Jayson.

Bertahan Hadapi Tantangan

Perintisan di sejumlah wilayah di Bali kata Pdt. Teddy tidak mulus begitu saja. “Tantangan yang harus kami hadapi tentu saja banyak. Tapi kami percaya Tuhan menyertai kami. Contohnya yang kami harus pelan-pelan mengikuti adat, aturan di pulau ini, itu tantangan dari luar. Sementara dari dalam dukungan dari pengurus daerah dan pusat juga ada. Meski demikian kami terus berupaya untuk melakukan pendekatan bahwa perintisan gereja ini merupakan pos penginjilan kami untuk menjangkau jiwa-jiwa di pulau ini,” katanya.

Pengurusan izin, tambah Pdt. Teddy, mulai dari mendapat rekomendasi MPUK hingga Pembimas Provinsi Bali sudah didapatkan. “Sehingga rintisan kami untuk menjadi gereja legal. Kami beri nama GBI Ekklesia, Bali,” tandasnya.

Dalam kegitan Seminar dan KKR yang diselenggarakan gereja itu, Pdt. Sutoyo L. Sigar yang menjadi salah satu pembicara memberikan respons yang positif dengan rintisan gereja yang telah berjalan. “Itu program kegiatan dan rintisan jemaat di Bali adalah sangat biblical. Cari jiwa, bangun gereja adalah sejalan dengan rencana kedatangan Kristus ke dunia. Jadi, maju terus. Ora et Labora,” kata Pdt. Sutoyo yang mantan Ketua GGBI.

Respons yang sama juga disampaikan Pdt. Timotius Kabul tentang keberadaan penginjilan yang dilakukan di Bali. “Ini terus berjalan dan baik. Jika ada persoalan dan tantangan mari didiskusikan. Saya akan bantu untuk pengurus di pusat untuk melihat hal ini,” katanya.

Saat pembatisan bagi dua anggota baru GBI Ekklesia yang dipusatkan di sebuah kolam renang di Bali Safari, sejumlah anggota jemaat ikut larut berbahagia dengan memberikan salam hangat bagi kedua jemaat yang dibaptis.

“Selain dua orang yang dibaptis, kami juga kedatangan dua orang sebagai jemaat baru yang bergabung dengan GBI Ekklesia wilayah Denpasar. Khusus wilayah Denpasar ini, ke depan kami akan mencari lokasi baru untuk menampung jemaat yang terus bertambah. Dan di tahun depan, target kami akan menjangkau wilayah Nusa Dua,”ujar Pdt. Teddy.

Penulis: Phil Artha

Editor: Fajar

This article is from: