3 minute read

Ketua Baru STTB Bandung Meminta Dukungan Semua Pihak untuk Berkontribusi

Bandung, SB – Ketua Sekolah Tinggi Teologia Baptis Bandung (STTBB) yang baru Giarti Nugraeni, M.Pd. mengajak semua pihak, yaitu para dosen, staf, mahasiswa dan lembaga lain saling bersinergi, bekerja sama bahu-membahu untuk mengelola lembaga ini. “STT Baptis Bandung tidak bisa dilakukan (bekerja) hanya seorang diri atau seorang ketua saja tetapi membutuhkan kontribusi dari semua pihak,” ujarnya kepada reporter SB, Nasrul Manalu.

Ibu Gie, panggilan akrab Giarti Nugraeni, dikukuhkan sebagai Ketua STTB Bandung periode 2023-2027 pada Kamis (5/10) di aula kampus STTBB menggantikan Pdt. Dr. Stefanus Joko Budiyanto, M.Th, yang memegang jabatan pada periode 20202023. Acara itu juga dihadiri Pembimas Kristen Kementerian Agama RI Provinsi Jawa Barat, H. Harapan Nainggolan, M.Min., M.Th. Selain itu, juga dihadiri para pembina yayasan, pengawas, alumni, mahasiswa, para dosen dan tamu undangan.

Ibu Gie mengaku bahwa pada awalnya tidak berambisi menjadi ketua karena hanya lulusan S2 dan belum menyelesaikan pendidikan S3-nya. “Tetapi oleh karena kesempatan yang diberikan STT, khususnya dari civitas akademika dipercayakan menjadi kandidat ketua, akhirnya saya maju mengikuti proses yang ada,” ujar ibu satu anak ini.

Namun ia menyadari bahwa ini adalah panggilan Tuhan untuk mengemban tugas dan tanggung jawab tersebut. “Yang terpenting adalah pihak keluarga, suami dan anak benar-benar mendukung,” pungkasnya.

Ketika ditanyakan target prioritas di awal masa jabatannya, ia mengatakan prioritas dalam jangka pendek ini adalah masalah penelitian bagi para dosen dan juga seluruh civitas akademika. “Supaya dapat menjalankan penelitian dalam rangka menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi sebagai tanggung jawab kepada umat.”

Serah terima jabatan Ketua STTB Bandung diawali dengan ibadah yang dipimpin oleh Pdt. Raymond Latupeirissa. Dalam khotbahnya Pdt. Raymond mengangkat tema Eben Haezer - “Sampai di sini Tuhan Menolong” yang terambil dari 1 Samuel 7:12. Di dalamnya dijelaskan mengenai kondisi sejumlah gereja Baptis yang defisit gembala sidang, dari total 129 gereja Baptis di seluruh Indonesia.

“Oleh karenanya setiap STT Baptis, terkhusus STTB Bandung harus membuka mata lebar-lebar, melihat begitu banyaknya gereja yang tidak memiliki gembala sidang. Tumpuan pertama adalah STT Baptis. Untuk itu diharapkan sudah seharusnya STT Baptis mencetak atau memproduksi para calon pendeta yang berkualitas, memiliki hati yang betulbetul untuk melayani Tuhan dan gereja-Nya,” kata Pdt. Raymond.

Sesudah ibadah, Ibu Gie memberikan respons atas harapan yang disampaikan dalam khotbah dengan menjangkau generasi muda.

“Hal pertama yang harus dilakukan adalah menjangkau lebih banyak kaum muda untuk mau menyerahkan diri melayani menjadi hamba Tuhan. Lalu yang kedua mempromosikan program studi teologi khususnya, untuk bisa menjangkau lebih banyak kaum muda, sehingga dapat diperlengkapi menjadi hamba Tuhan. Dengan harapan dapat mengurangi (gereja Baptis yang tidak memiliki gembala sidang) atau sedikit banyak dapat berkontribusi dalam kebutuhan akan hamba Tuhan di gereja-gereja Baptis yang ada di Indonesia. Ketiga, tentu harus mempersiapkan mereka untuk dapat siap terjun ke ladang pelayanan, khususnya bagaimana mereka harus menjadi seorang pemimpin di gerejagereja yang akan mereka layani,” ujarnya.

Terpilihnya Ketua STTB Bandung yang baru diharapkan oleh satu mahasiswanya akan semakin baik. ”Selama periode kepemimpinan Ibu Gie, semoga akan semakin baik. Baik dalam akademik ataupun antara mahasiswa yang berasrama serta dapat melanjutkan apa yang sudah dikerjakan oleh ketua sebelumnya,” kata Keysia.

Di mata sejumlah mahasiswa Bu Gie dikenal sebagai sosok yang tegas, disiplin dan baik.

Penulis: Nasrul Manalu

Editor: Fajar

This article is from: