4 minute read

4. Dipanggil untuk Memberitakan Injil

Next Article
11. Ketaatan Yusuf

11. Ketaatan Yusuf

4

DIPANGGIL UNTUK MEMBERITAKAN INJIL

Advertisement

Roma 1:1-7

Sumber gambar: arthive.net/

Ayat Hafalan:

Karena jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil.

(1 Korintus 9:16)

Kompetensi Belajar

Murid menanggapi tentang panggilan memberitakan Injil sebagai murid Kristus.

Pendahuluan

Pernahkah Anda berpikir siapakah diri Anda dan apa yang harusnya Anda lakukan? Pemahaman akan identitas diri sangatlah penting. Dengan memahami identitas diri, kita akan mengerti sesuatu yang harus kita lakukan dalam hidup ini. Identitas diri adalah kesadaran akan diri sendiri. Sebagai orang-orang yang percaya pada Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat maka identitas kita ada di dalam Kristus, atau selalu terkait dengan Kristus. Lalu apa yang harus kita lakukan sebagai pribadi yang memiliki identitas di dalam Kristus? Kita akan belajar dari Roma 1:1-7 tentang identitas kita di dalam Kristus yang akan menuntun kepada panggilan untuk memberitakan Injil Kristus.

Pribadi Si Pemberita Injil (1)

Roma adalah salah satu surat yang ditulis oleh Paulus, meski jemaat Roma tidak didirikan oleh Paulus. Oleh karena itu Paulus perlu memperkenalkan identitasnya. Paulus menyatakan dirinya sebagai hamba, atau budak. Budak adalah golongan rendah di masyarakat. Budak ada untuk melakukan semua perintah majikannya. Namun demikian, majikan Paulus bukanlah orang biasa, tapi Kristus Yesus yang adalah Tuhan dan Juru Selamat baginya dan bagi jemaat Roma. Paulus juga memperkenalkan diri sebagai rasul yang berarti utusan atau delegasi. Ia membawa otoritas dari Kristus yang mengutusnya. Jabatan rasul ini hanya diberikan kepada mereka yang pernah hidup bersama Kristus, secara langsung melihat kebangkitan Kristus dan mampu melakukan tanda mukjizat. Paulus tidak pernah hidup bersama Kristus, namun ia ditemui langsung oleh Kristus dan ditetapkan sebagai pemberita Injil melalui Ananias (Kisah Para Rasul 9:15-16). Identitas sebagai budak dan rasul Kristus inilah yang membuat Paulus memiliki

wewenang untuk mengajar jemaat Roma. Sebelum Paulus mengenal Yesus, ia adalah orang yang disebut aphorismenoi eis ton nomon, orang yang memisahkan diri untuk mempelajari Hukum Taurat. Namun kemudian ia adalah aphorismenoi eis to euangelion atau orang yang memisahkan diri untuk Injil. Kata “dikuduskan” (ayat 1) berarti disisihkan atau dipisahkan untuk suatu keperluan khusus yaitu untuk menjadi pemberita Injil. Oleh karena itu, Paulus tidak menjalani hidupnya sembarangan, ia hidup untuk memberitakan Injil. Setiap orang percaya mengalami perjumpaan khusus dengan Yesus hingga akhirnya percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamatnya. Perjumpaan itulah panggilan Allah bagi kita. Artinya, meski bukan rasul, setiap orang percaya sesungguhnya telah dipanggil untuk menjadi pemberita Injil. Setiap orang percaya adalah hamba Kristus (Roma 6:18). Kita tidak boleh hidup sembarangan, tapi hidup untuk memberitakan Injil-Nya.

Penjelasan tentang Injil (2-4)

Rasul Paulus menjelaskan panggilan pelayanannya yaitu untuk memberitakan Injil. Di dalam Septuaginta, frasa “memberitakan Injil” berarti “memberitakan Kabar Baik” yang berkenaan dengan berita kedatangan Kerajaan Allah di tengah-tengah manusia yang semuanya itu telah digenapi dalam Yesus Kristus (Yesaya 40:9, 41:27, 52:7, 60:6, 61:1). Ayat 2 menegaskan bahwa Injil yang diberitakan oleh Paulus itu telah dijanjikan Allah kepada umat manusia melalui tulisan para nabi di Perjanjian Lama. Paulus menyatakan bahwa berita Injil itu berkenaan dengan pribadi Yesus yang berasal dari keturunan Daud (ayat 3). Kehadiran Yesus di bumi untuk memenuhi janji Allah kepada Israel dan janji keselamatan kepada umat manusia. Paulus menambahkan bahwa berita Injil juga tentang kuasa Yesus (ayat 4). Yesus adalah manusia sekaligus Allah yang berkuasa atas maut sehingga mampu bangkit dari kematian. Jadi, Injil adalah Kabar Baik tentang keselamatan di dalam Yesus yang dinubuatkan di Perjanjian Lama dan digenapi dengan kehadiran Yesus di dunia. Sebagai pemberita Injil, kita perlu fokus pada Injil. Memberitakan Injil bukanlah promosi tentang kegiatan gereja, bukanlah tentang hadiah sembako jika mau jadi Kristen, dan lain sebagainya. Memberitakan Injil adalah memberitakan Yesus Kristus tentang kelahiran, kematian, kebangkitan, kenaikan dan kedatangan-Nya kembali. Memberitakan Injil itu mengajak orang untuk beriman kepada Yesus sebagai satusatunya pribadi yang dapat membawa manusia sampai kepada Allah di surga.

Target Penerima Injil (5-7)

Tanggung jawab untuk memberitakan Kabar Baik itu dijalankan Paulus “untuk menuntun semua bangsa” (ayat 5) dalam arti suku atau ras. Semua suku atau ras yang ditemuinya, termasuk orang Yahudi, bangsanya, perlu mendengar Injil. Tujuan Paulus agar mereka percaya dan taat kepada nama Kristus. Selama masih ada yang belum percaya dan taat kepada Kristus, maka ia dan jemaat Roma harus memberitakan Injil. Selain itu, jemaat Roma harus memberitakan Injil, karena mereka memiliki keistimewaan, yaitu: • Mereka milik Kristus (ayat 6). • Mereka dikasihi Allah (ayat 7). • Mereka dipanggil dan dijadikan orang-orang kudus oleh Allah (ayat 7) yaitu dosa-dosa mereka sudah diampuni Allah.

• Mereka disertai Allah dengan kasih karunia dan damai sejahtera (ayat 7). Kita pun memiliki segala berkat dari Allah. Sama seperti Paulus dan jemaat Roma dipanggil dan diberkati untuk memberitakan Injil, maka kita wajib memberitakan Injil kepada segala bangsa. Mari kita lakukan mulai dari keluarga, tetangga, teman arisan, kumpulan pensiunan kita, dan lain sebagainya.

Kesimpulan

Identitas diri kita adalah sebagai hamba Kristus yang dipanggil untuk melayani Kristus dengan jalan memberitakan Injil-Nya. Marilah menghidupi identitas kita itu dengan memberitakan keselamatan di dalam Yesus kepada keluarga, kerabat dan kenalan kita agar mereka diselamatkan seperti kita.

Pencapaian Belajar

1. Apakah Anda menyambut panggilan Kristus untuk menjadi pemberita Injil-Nya?

Sesungguhnya orang yang beriman kepada Kristus secara otomatis harus menjadi pemberita Injil Kristus ________________________________________________________________________

2. Apakah Anda menyetujui bahwa memberitakan Injil itu harus fokus pada Kristus dan bukan yang lain? Apakah akibatnya jika pemberitaan Injil tidak fokus pada

Kristus?

3. Apakah Anda mendukung upaya-upaya yang dilakukan pribadi maupun gereja untuk memberitakan Injil? Apakah bentuk dukungan Anda terhadap pemberitaan

Injil? ________________________________________________________________________

Pendalaman

Bacalah Alkitab secara rutin untuk menambah pengetahuan Alkitab Anda, sekaligus mempersiapkan Anda untuk mengikuti pelajaran berikutnya! Berikan tanda V untuk bagian yang sudah Anda baca selama seminggu ke depan!

BIBLE

READING PLANS

Senin Selasa Rabu Kisah Para Rasul 19:1-12 Kisah Para Rasul 19:13-20 Kisah Para Rasul 19:21-40 Kamis Jumat Sabtu Kisah Para Rasul 20:1-12 Kisah Para Rasul 20:13-16 Kisah Para Rasul 20:17-32

This article is from: