4 minute read

5. Paulus, Teladan Melayani dengan Segenap Hati

5

PAULUS, TELADAN MELAYANI DENGAN SEGENAP HATI

Advertisement

Kisah Para Rasul 20:17-32

Sumber gambar: beritamukjizat.com

Ayat Hafalan:

Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.

(Roma 12:11)

Kompetensi Belajar

Murid memahami pentingnya tetap setia memberitakan Injil meski banyak tantangan.

Pendahuluan

Kita sangat senang dengan orang-orang yang hidupnya menjadi berkat dan patut diteladani. Kita dapat mempelajari perjalanan hidup mereka dari awal hingga mereka dapat menjadi berkat, dan mengambil prinsip-prinsip yang berguna bagi kita, agar kita juga dapat menjadi berkat. Kita akan mempelajari teladan Rasul Paulus yang melayani dengan segenap hati dari Kisah Para Rasul 20:17-32.

Melayani dengan Kesungguhan (19-23)

Teladan pertama dari Rasul Paulus adalah kesungguhannya dalam melakukan pelayanan. Ia tidak melakukan pelayanan dengan sekadar (seadanya). Bukti bahwa Paulus melayani dengan sungguh-sungguh dapat kita lihat dari banyaknya air mata yang ia curahkan (ayat 19, 31). Air mata ini bukan tanda kelemahan, tetapi tanda keseriusannya melihat keterhilangan umat manusia, pemutarbalikan Injil dan lainlain. Paulus setia memberitakan Injil meski banyak tantangan, karena masih banyak orang yang belum bertobat dan percaya kepada Tuhan Yesus Kristus (ayat 21). Kesungguhan Paulus juga terlihat dari betapa baiknya ia menginjili dan mengajar jemaat (ayat 20). Ia menegaskan bahwa ia akan memberitakan segala yang bermanfaat dan diperlukan jemaat selama masih ada kesempatan. Paulus setia memberitakan Injil meski banyak tantangan karena waktu hidupnya terbatas. Ia tidak tahu yang akan terjadi atas dirinya (ayat 22) termasuk kematiannya. Bukti kesungguhan Paulus juga terlihat dari fakta bahwa ia tidak takut sengsara dan penjara (ayat 23). Inilah alasan pentingnya kita setia memberitakan Injil meski ada banyak tantangan, karena kenyataannya, tantangan akan selalu ada sampai mati. Jika Paulus memberitakan Injil, hanya jika tidak ada tantangan, ia tidak akan pernah memberitakan Injil sama sekali. Mari kita meniru teladan Paulus yang sungguh-sungguh dalam melayani Tuhan.

Melayani dengan Kesetiaan (Ayat 24)

Teladan kedua dari Rasul Paulus adalah kesetiaannya dalam melayani. Paulus tetap setia melayani walaupun nyawanya sering terancam (ayat 24) karena ia berusaha mencapai garis akhir dan menyelesaikan tugas pelayanannya sebagai persembahan yang terbaik bagi Tuhan. Tekad itu itu dinyatakannya dalam 2 Timotius 4:6-8, “Mengenai diriku, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan dan saat kematianku sudah dekat. Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.” Pantas saja Paulus tetap setia memberitakan Injil meski banyak tantangan,

karena ia menyakini bahwa menjadi pemberita Injil adalah tugas dari Allah dan

ia harus mempertanggungjawabkannya kepada Allah (ayat 24). Ini seharusnya menjadi alasan kita juga untuk setia memberitakan Injil. Dalam kesetiaan, Rasul Paulus layak diacungi jempol. Ia menjaga imannya hingga akhir hayat dan setia melayani walau nyawa menjadi taruhannya. Inilah motivasi yang baik bagi kaum dewasa senior, untuk mendedikasikan hidup pada Tuhan. Kita bukan sekadar beriman, namun membuktikan iman itu tetap kuat meski dalam kesulitan. Mari meniru teladan Paulus yang setia melayani Tuhan sampai akhir hidupnya.

Melayani Tanpa Pamrih (Ayat 33-35)

Teladan ketiga dari Rasul Paulus adalah ia melayani tanpa pamrih. Pelayanan tanpa pamrih adalah pelayanan yang dilakukan dengan tidak mengharapkan balasan atau tidak ada maksud tersembunyi untuk keuntungan pribadi. Beberapa buktinya adalah: Pertama, ia tidak mengharapkan harta benda dari jemaat (ayat 33), dalam hal ini ia tidak pernah mencari kekayaan dari kegiatannya mengabarkan Injil (2 Korintus 12:14). Kedua, Paulus bekerja untuk mencukupi kebutuhannya sendiri (ayat 34). Ketiga, Paulus bekerja untuk dapat membantu jemaat yang kekurangan dan menjadi contoh bagi jemaat (ayat 35). Kutipan Paulus dari Yesus, “Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima,” merupakan tradisi lisan yang mengajak kita menjadi saluran berkat bagi orang lain. Rupanya Paulus tidak saja memikirkan pertanggungjawaban kepada Allah, tetapi juga kepada manusia, sehingga ia melayani tanpa pamrih. Prinsip ini juga menjadi alasan pentingnya kita setia memberitakan Injil meski banyak tantangan karena kita perlu bertanggung jawab atas nasib sesama manusia (ayat 26-27). Kasihan mereka akan menuju neraka, jika tidak percaya Yesus. Paulus tidak ingin dianggap lalai karena tidak menginjili orang yang ditemui. Alasan lain sehingga Paulus tetap setia dan tanpa pamrih memberitakan Injil karena ada pihak jahat yang getol menyesatkan dan merenggut jemaat Allah (ayat 28-30). Paulus tidak ingin hal itu terjadi. Ia juga tetap setia memberitakan Injil meski banyak tantangan,

karena ia yakin bahwa Tuhan akan menyertai para pemberita Injil dengan kasih karunia dan akan memberikan penghargaan (bagian, warisan) kepada orang

percaya (ayat 32). Mari meniru teladan Paulus yang tanpa pamrih melayani Tuhan.

Kesimpulan

Tidak ada yang dapat mengetahui hati. Namun kita bisa melihat pelayanan yang segenap hati dari perbuatan yang kasat mata. Paulus adalah teladan kita untuk

melayani Tuhan dengan segenap hati. Ia sungguh-sungguh, setia dan tanpa pamrih dalam pelayanannya. Ketiga kualitas itu membuat Paulus setia memberitakan Injil meski banyak tantangan dengan alasan: 1) Masih banyak orang yang belum percaya kepada Yesus, 2) Umur kita terbatas, 3) Tantangan akan selalu ada, 4) Kita harus memberi pertanggungjawaban kepada Allah, 5) Kita bertanggung jawab atas nasib sesama manusia, 6) Ada pihak jahat yang ingin merusak jemaat Allah, dan 7) Tuhan akan menyertai dan memberi penghargaan kepada kita. Mari melayani Tuhan dengan tetap setia memberitakan Injil meski banyak tantangan..

Pencapaian Belajar

1. Jelaskan tiga kualitas pelayanan yang diteladankan Paulus sebagai bukti bahwa ia melayani dengan segenap hati! ________________________________________________________________________

2. Jelaskan ciri-ciri orang yang melayani dengan tidak segenap hati berdasarkan tiga kualitas pelayanan Paulus! Apakah Anda pernah melayani tapi tidak dengan segenap hati? Mengapa? ________________________________________________________________________

3. Apakah tujuh alasan bahwa kita harus tetap setia memberitakan Injil meski banyak tantangan itu, masih relevan pada masa kini? Berikan contoh peristiwa masa kini yang ada hubungannya dengan salah satu atau semua alasan tersebut! ________________________________________________________________________

Pendalaman

Bacalah Alkitab secara rutin untuk menambah pengetahuan Alkitab Anda, sekaligus mempersiapkan Anda untuk mengikuti pelajaran berikutnya! Berikan tanda V untuk bagian yang sudah Anda baca selama seminggu ke depan!

BIBLE

READING PLANS

Senin Selasa Rabu Yohanes 1:1-28 Yohanes 1:29-34 Yohanes 1:35-51 Kamis Jumat Sabtu Yohanes 2:1-12 Yohanes 2:13-25 Yohanes 3:1-26

This article is from: