![](https://assets.isu.pub/document-structure/221019093935-01d948d78c72312a7350663d6700a4c7/v1/dd6d175fbde0f6ef059503e67121f6b7.jpeg?width=720&quality=85%2C50)
4 minute read
3. Pengabdian Harta
3
PENGABDIAN HARTA
Advertisement
Maleakhi 3:6-12
Sumber gambar: fineartamerica.com
Ayat Hafalan:
Demikian juga segala persembahan persepuluhan dari tanah, baik dari hasil benih di tanah maupun dari buah pohon-pohonan, adalah milik TUHAN; itulah persembahan kudus bagi TUHAN.
(Imamat 27:30)
Kompetensi Belajar
Murid mencoba menyatakan pengabdian harta kepada Tuhan.
Pendahuluan
Ketika pandemi Covid-19 melanda Indonesia, semua terdampak termasuk dalam bidang keagamaan. Banyak orang yang mengalami pemutusan hubungan kerja, penurunan yang drastis dalam pendapatan bisnisnya, bahkan banyak gereja mengalami penurunan jumlah persembahan. Kondisi tersebut wajar, mengingat wabah ini terjadi dalam skala global. Namun pertanyaannya, apakah kita tetap setia dalam pengabdian harta kepada Tuhan saat situasi tidak menentu? Hari ini kita akan belajar dari Maleakhi 3:6-12 tentang pengabdian harta.
Kitab Maleakhi ditulis oleh Nabi Maleakhi yang tinggal di Yehuda saat orang Israel baru kembali dari pembuangan. Usaha pekerjaan mereka baru dimulai dan kota yang mereka tempati tidak memiliki tembok sehingga rentan terhadap serangan perampok. Kondisi ekonomi mereka buruk. Sebagian besar masyarakat terlilit hutang, mereka harus membayar upeti kepada raja Persia, bahkan ada yang harus menjual anak-anak mereka sebagai budak agar dapat memperoleh gandum. Anehnya banyak yang suka berdosa. Mereka mempersembahkan binatang cacat sebagai kurban (Maleakhi 1:6-14), lalu ada yang suka berzinah, bersumpah dusta, dan lain-lain (Maleakhi 3:5). Para imam pun berdosa dengan menyampaikan ajaran yang salah (Maleakhi 2:1-9). Namun, Tuhan itu tidak berubah kasih-Nya kepada Israel (ayat 6). Meski mereka telah sering menyakiti hati-Nya (ayat 7), bani Yakub tidak akan dilenyapkan. Oleh sebab itu, Tuhan menginginkan Israel tidak berubah dalam pengabdian kepada-Nya. Sayangnya, mereka berlagak seolah Tuhan tidak mengetahui dosa mereka. Akhirnya Tuhan marah, “Kamu telah kena kutuk, tetapi kamu masih menipu Aku,…” (ayat 8-9) Ya, seharusnya pengabdian kita tak terpengaruh oleh situasi kondisi kita atau sekitar kita. Jika keadaan kita buruk, Tuhan layak diandalkan. Dia tidak berubah,
tetap mahakuasa, mahabaik, dan pasti akan memenuhi kebutuhan umat-Nya. Yesus Guru Agung kita pernah memuji seorang janda miskin karena memberi dari kekurangannya, bahkan seluruh nafkahnya (Lukas 21:1-4). Sebagai murid Yesus kita harus mengabdikan harta kita tanpa terpengaruh oleh situasi ekonomi kita.
Pengabdian Harta kepada Tuhan Berupa Persembahan dan Persepuluhan (10)
Kata “menipu” di ayat 8 dan 9, dapat diterjemahkan sebagai merampok. Tidak memberikan persepuluhan sama dengan merampok Allah. Persembahan dan persepuluhan merupakan pengakuan iman bahwa segala sesuatu berasal dari Allah, oleh Allah dan bagi Allah. Dia yang menciptakan kita. Dia memberi kesehatan dan keahlian sehingga kita dapat bekerja dan berpenghasilan. Dengan demikian, semua yang kita miliki berasal dari Allah. Selayaknya Allah menerima pengabdian harta kita. Persepuluhan yaitu 10% dari penghasilan yang kita miliki, merupakan ukuran minimum pengabdian harta kita kepada Allah, meski Dia berhak atas 100%. Persepuluhan telah diteladankan Abraham meski belum ada Hukum Taurat (Kejadian 14:18-20). Persepuluhan kemudian diatur dalam Hukum Taurat (Imamat 27:30). Sebagai wujud iman, maka persembahan persepuluhan hendaknya kita berikan dengan kerelaan dan sukacita (2 Korintus 9:7), termasuk untuk memberi lebih dari 10%. Persembahan persepuluhan itu harus dibawa ke dalam rumah perbendaharaan. Rumah itu merupakan tempat penyimpanan gandum persembahan orang Israel, sehingga orang Lewi yang tidak bekerja karena mengurus peribadatan Israel, dapat terpenuhi kebutuhannya. Selain itu, persembahan persepuluhan dapat dimanfaatkan untuk menolong anak yatim, janda dan orang asing (Bacalah: Bilangan 18:21-24: Ulangan 14:28-29). Itulah sebabnya Allah memerintahkan mereka memberi persembahan dan persepuluhan. Pada masa kini, kita perlu setia memberikan persembahan dan persepuluhan kepada Allah melalui gereja tempat kita menjadi anggota agar kebutuhan dana untuk pekerjaan Allah terpenuhi.
Allah menegaskan bahwa pengabdian harta akan mendatangkan berkat. Allah menantang umat-Nya “…ujilah Aku !” Allah melarang umat-Nya mencobai Dia, tapi HANYA di ayat ini, Allah memerintahkan umat-Nya untuk mencobai Dia (Inggris: Test me). Prosedurnya adalah dengan lebih dahulu memberikan persepuluhan kita secara tulus dan jujur, maka Allah memberkati kita. Berkat-Nya bahkan sampai kita tidak mampu menampungnya, karena berkelimpahan. Beranikah Anda mencobai Allah dengan jujur memberikan persepuluhan Anda? Perintah ini tidak dalam konteks bisnis atau ketamakan. Berkat yang diberikan Allah dalam konteks kecukupan. Allah akan menghardik belalang pelahap dan menjaga pertumbuhan kebun anggur sehingga hasilnya dapat memenuhi kebutuhan hidup (ayat 11). Selain itu, persembahan persepuluhan itu dapat untuk memberkati orang lain, sehingga bangsa lain memberkati Israel. Oleh karena mereka beriman kepada Allah, maka mereka hidup dengan sukacita dan negeri mereka menjadi negeri kesukaan (ayat 12).
Jika Anda memberi perpuluhan satu juta, tidak perlu mengharap Allah memberi keuntungan lima juta sehingga Anda makin kaya raya. Kita perlu sadar, bahwa kita bisa memberi persepuluhan karena Allah lebih dahulu memberkati kita. Allah berjanji membukakan tingkap-tingkap langit bagi kita, konteksnya tidak selalu harta. Mungkin berupa kesehatan, tetangga kita baik, dan lain sebagainya.
Kesimpulan
Memberi persembahan dan persepuluhan bukan soal situasi kondisi ekonomi. Kenyataannya Allah setia menyertai dan memberkati kita. Memberi persembahan dan persepuluhan adalah soal iman. Apakah kita cukup beriman bahwa Allah sanggup memelihara dan memberkati kita sehingga kita dapat menjalani hidup ini? Jika Anda beriman kepada Allah, maka Anda pasti akan berani memberikan persembahan dan persepuluhan, bahkan lebih dari 10% penghasilan Anda.
Pencapaian Belajar
1. Daftarkanlah lima situasi kondisi yang dapat memengaruhi Anda dalam memberi persepuluhan ! ________________________________________________________________________
2. Hitunglah berapa persepuluhan yang harus diberikan jika Anda dalam situasi sebagai berikut: a. Menjual rumah senilai Rp100. 000.000,00 perpuluhannya = ________________ b. Mendapat transfer dana dari cucu senilai Rp2. 500.000,00 perpuluhannya = __________________________ c. Mempunyai kambing yang melahirkan 2 anak senilai Rp8. 000.000,00 perpuluhannya = _______________________
3. Praktikkanlah memberi perpuluhan dengan sejumlah uang mainan yang akan diberikan guru Anda!
Pendalaman
1. Tulislah tekad Anda untuk memberikan persembahan dan persepuluhan dengan jujur dan setia kepada Tuhan! ________________________________________________________________________
2. Bacalah Alkitab secara rutin untuk mempersiapkan Anda untuk mengikuti pelajaran berikutnya!
BIBLE
READING PLANS
Senin Selasa Rabu Roma 2:12-16 Roma 2:1-11 Roma 1:24-32 Kamis Jumat Sabtu Roma 1:16-23 Roma 1:8-15 Roma 1:1-7