![](https://assets.isu.pub/document-structure/221019093935-01d948d78c72312a7350663d6700a4c7/v1/e9619289e8bc513445eda9b80676b288.jpeg?width=720&quality=85%2C50)
4 minute read
11. Ketaatan Yusuf
11
KETAATAN YUSUF
Advertisement
Matius 1:18-25
Sumber gambar: pinterest.com
Ayat Hafalan:
Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
(Matius 7:21)
Kompetensi Belajar
Murid memahami tentang hamba yang taat kepada perintah Tuhan.
Pendahuluan
Pernahkah kita melihat bangunan yang mangkrak? Mungkin kita merasa kasihan atas uang yang terbuang sia-sia. Salah satu penyebab mangkraknya suatu proyek adalah adanya pihak-pihak yang tidak taat dalam menjalankan kesepakatan atau perintah yang diberikan. Akibatnya dana habis sebelum proyek selesai, konstruksi atau desain bangunan tidak seperti yang diharapkan, dan sebagainya. Ujung-ujungnya, pemilik proyek dipermalukan karena pekerjaannya tidak tuntas. Disadari atau tidak, Tuhan sedang melaksanakan proyek-Nya dalam hidup kita atau proyek-Nya melalui hidup kita untuk kepentingan orang banyak. Sayangnya proyek itu dapat tertunda penyelesaiannya, atau kacau apabila kita tidak taat melakukan bagian kita. Hari ini kita mau belajar dari Matius 1:18-25 tentang ketaatan Yusuf yang dilibatkan dalam proyek Tuhan untuk umat manusia. Secara khusus kita akan melihat bukti ketaatan Yusuf kepada perintah Tuhan.
Yusuf Rela Memperhatikan Firman Allah (18-24)
Saat mengetahui bahwa Maria hamil bukan dengan dirinya, Yusuf bermaksud menceraikan Maria dengan diam-diam. Mengapa? Yusuf adalah seorang yang tulus hati dan tidak ingin mencemarkan nama Maria. Bila Yusuf membongkar kehamilan itu kepada masyarakat, maka nama Maria cemar dan Maria akan dijatuhi hukuman mati dengan cara dirajam batu. Ketika Yusuf mempertimbangkan rencana itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata, “…janganlah engkau takut mengambil Maria menjadi isterimu…” (ayat 20). Malaikat itu tidak berkata, “Jangan sakit hati.” Tuhan tentu tahu hati Yusuf yang lebih merasa takut daripada sakit hati. Ia takut menghadapi kenyataan yang begitu menggoncangkan hidupnya dan dengan
segala risiko yang akan diterimanya bila ia meneruskan hubungan dengan Maria. Namun cermatilah bahwa setelah bangun dari tidurnya, Yusuf mengambil Maria menjadi isterinya. Jika Yusuf bukan orang yang memperhatikan Firman Allah, tentu keputusannya akan berbeda dari yang diFirmankan Allah melalui malaikatNya. Ketaatan Yusuf terbukti dari kerelaannya untuk memperhatikan Firman Allah. Yang dimaksud dengan memperhatikan di sini mencakup memberi telinga, mengarahkan pandangan, tidak mengizinkan apapun mengganggu konsentrasi, merenungkan pesan yang disampaikan sehingga tidak akan lupa dan sebagainya. Jika tidak ingin salah melangkah dan mau mewujudkan rencana indah Allah dalam hidup kita atau melalui hidup kita, kita harus taat memperhatikan Firman-Nya atau petunjuk-Nya.
Sungguh luar biasa ketaatan Yusuf. Sebelum tidur ia mempertimbangkan rencana untuk menceraikan Maria, saat bangun dari tidurnya, Yusuf langsung mengambil Maria menjadi istrinya. Kalimat di ayat 24 menyatakan, “…Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya.” Ia bukan seorang militer, ia seorang tukang kayu, tetapi sikapnya terhadap perintah Allah, seperti seorang militer yang langsung melaksanakan perintah komandannya. Kita tidak melihat ada perbantahan dari Yusuf kepada Tuhan, bahkan pertimbangannya diabaikan dan langsung melaksanakan perintah Tuhan. Kadang pekerjaan Iblis bukanlah mempengaruhi orang itu untuk melawan perintah Tuhan. Iblis sering juga menggoda orang percaya untuk menunda melakukan perintah Tuhan sehingga makin lama, perintah itu dilupakan dan tanpa disadari kita sudah melawan Tuhan. Saat kita menunda melaksanakan perintah Tuhan dengan alasan apapun, sebenarnya kita sedang terjerat godaan Iblis. Kita perlu bertobat. Yusuf tidak mengerti semua hal, tapi ia melakukan perintah Allah dengan segera karena ia mempercayai Tuhan yang akan melakukan perkara indah dalam hidupnya dan dalam hidup umat manusia. Ia sedang dilibatkan dalam proyek besar Allah untuk menghadirkan Juru Selamat manusia dan untuk menggenapi nubuat nabi Yesaya (ayat 23). Kita melihat bahwa ketaatan Yusuf terbukti dari kerelaannya untuk melakukan perintah Allah dengan segera, tanpa menundanya. Jika ingin mewujudkan rencana indah Allah dalam hidup kita atau melalui hidup kita, marilah kita taat dengan segera melakukan perintah Allah.
Yusuf Rela Berkorban Demi Rencana Allah (25)
Yusuf pantas untuk sakit hati saat mengetahui bahwa tunangannya telah hamil bukan dari perbuatannya. Meski mereka bertunangan, dalam budaya Yahudi pada masa itu, tunangan ini sudah berstatus suami istri, hanya saja mereka tidak boleh melakukan hubungan suami istri sebelum menjalani upacara pernikahan. Itulah sebabnya di ayat 19, mereka sudah disebut sebagai suami istri. Namun saat Yusuf melakukan perintah Tuhan untuk mengambil Maria menjadi istrinya, ia tidak boleh bersetubuh dengan Maria. Apakah Yusuf sakit hati? Tidak ada penjelasan tentang perasaan Yusuf saat menjalani itu, tetapi komitmennya untuk segera melaksanakan perintah Allah pasti membuat dia dengan sukarela mengorbankan kepentingannya demi proyek Allah.
Jika Yusuf bersetubuh dengan Maria sebelum Yesus lahir, orang dapat berkata bahwa Yesus lahir dari hasil persetubuhan mereka. Kelahiran Yesus dari seorang perawan adalah penting karena Firman Allah harus digenapi (Yesaya 7:14), karena untuk menunjukkan kuasa Allah yang hebat, karena Yesus haruslah tanpa dosa bahkan sejak dalam kandungan dan alasan-alasan lainnya. Kita melihat bahwa ketaatan
Yusuf terlihat dari kerelaannya untuk berkorban agar rencana Allah terwujud
dan tidak terganggu oleh kepentingan pribadinya. Jika ingin mewujudkan rencana indah Allah dalam hidup kita atau melalui hidup kita, marilah kita taat dengan rela berkorban bagi rencana Allah.
Kesimpulan
Allah yang empunya proyek akan dipermalukan bila kita tidak taat melaksanakan bagian kita. Marilah kita meniru teladan Yusuf untuk taat pada perintah Allah. Ketaatan Yusuf ditunjukkan dengan memperhatikan petunjuk Allah, dengan segera melakukan perintah Allah dan dengan rela mengorbankan kepentingannya agar proyek Allah terlaksana. Mari berbenah diri agar kita taat seperti Yusuf.
Pencapaian Belajar
1. Jelaskan dengan kalimat Anda sendiri tiga bukti bahwa Yusuf adalah orang yang taat kepada perintah Tuhan! ________________________________________________________________________
2. Apakah yang mungkin akan terjadi seandainya Yusuf tidak menaati perintah
Tuhan?
3. Apakah Anda sudah menaati perintah Tuhan sama seperti Yusuf? Apakah kendala terbesar Anda untuk menaati perintah Tuhan? ________________________________________________________________________
Pendalaman
Bacalah Alkitab secara rutin untuk menambah pengetahuan Alkitab Anda, sekaligus mempersiapkan Anda untuk mengikuti pelajaran berikutnya! Berikan tanda V untuk bagian yang sudah Anda baca selama seminggu ke depan!
BIBLE
READING PLANS
Senin Selasa Rabu Lukas 1:1-25 Lukas 1:26-38 Lukas 1:39-45 Kamis Jumat Sabtu Lukas 1:57-66 Lukas 1:67-80 Lukas 2:1-7