2 minute read

Speak Up: Penurunan Kualitas Diri Mahasiswa Selama Kuliah Daring

SPEAK UP Penurunan Kualitas Diri Mahasiswa

Oleh : Rif'atul Qonita Desainer : Salsabilla Az-Zahra

Advertisement

Selama Kuliah Daring

Kuliah daring menjadi solusi agar kegiatan belajar mengajar tetap berlangsung di masa pandemi Corona Virus Disease (Covid-19). Namun, sebagian besar mahasiswa menganggap pembelajaran daring lebih merepotkan dibandingkan dengan pembelajaran luring. Hal in dikarenakan adanya keterbatasan pembelajaran, entah pada jaringan bahkan suasana rumah. Hal ini menjadi faktor menurunnya semangat belajar mahasiswa, sehingga kualitas dirinya pun ikut menurun. Nah, apa saja keluh kesah mahasiswa selama kuliah daring dan apakah benar kualitas diri mereka menurun?

Nafi Kurnia – Jurusan Teknik Elektro

Saya merasa mengalami penurunan kemampuan dalam memahami materi praktik yang ada. Materi praktik yang semula harus dijelaskan secara tatap muka dengan detail, kini harus dipahami berdasarkan persepsi masing-masing mahasiswa. Keterbatasan fasilitas praktikum juga membuat saya kurang maksimal dalam mengerjakannya. Sedangkan untuk pembelajaran teori selalu mengadakan diskusi melalui Google Meet atau Zoom yang kerap kali membuat saya jenuh.

Aissatun Nadia – Jurusan Akuntansi

Selama kuliah daring saya merasakan penurunan kualitas diri. Sejujurnya saya cukup kesulitan beradaptasi dengan metode pembelajaran online. Beberapa dosen jarang menjelaskan materi yang diberikan, sehingga mahasiswa harus memahaminya secara otodidak. Saya pun merasa kesulitan dalam memahami beberapa materi. Saya juga lebih rajin mengerjakan tugas pada saat kuliah offline. Hal ini karena dirasa ada tanggungjawab lebih ketika bertatap muka dengan dosen saat pengumpulan tugas offline.

Rafii Ramadhani Waluyo – Jurusan Administrasi Bisnis

Saya pribadi mengalami penurunan kualitas dalam pengetahuan dan keterampilan akademik. Dari segi pengetahuan, saya kurang memahami materi yang di sampaikan. Sedangkan keterampilannya, saya tidak bisa mengerjakan praktik secara maksimal. Praktik yang kurang efektif membuat output yang dihasilkan berbeda antara penjelasan dosen dengan pemahaman mahasiswa. Selain itu, suasana belajar di rumah yang membosankan membuat semangat belajar saya menurun, sehingga menjadi malas mengerjakan tugas.

Hafidz Abizar Al Ghifari – Jurusan Teknik Mesin

Selama kuliah daring berlangsung, materi yang diberikan via E-Learning System of Polines (Elnino) sudah cukup baik. Tetapi, yang menjadi kendala yaitu terdapat pada materi yang perlu didiskusikan. Hanya beberapa dosen yang membuka forum diskusi melalui Google Meet dan Zoom, selebihnya diskusi via obrolan grup WhatsApp yang kerap kali membuat saya sukar memahami. Tugas kuliah selama online pun cukup banyak dengan waktu pengumpulan yang cukup singkat. Hal tersebut terkadang justru membuat saya jenuh dan tidak rajin mengerjakan tugas.

Niken Nur Fajri – Jurusan Teknik Sipil

Selama kuliah daring, saya kurang memahami materi perhitungan. Sebab materi perhitungan, dibutuhkan kertas tambahan untuk menghitung dimana pembahasannya juga harus dijelaskan secara step by step. Namun, penjelasan melalui Google Meet atau Zoom yang selalu terkendala jaringan membuat saya kurang memahami materi tersebut. Meskipun semua dosen memberikan materi melalui Elnino, WhatsApp, maupun Gmail, namun tidak semua materi tersampaikan dengan baik. Hal ini berdampak pada menurunnya kemampuan saya dalam mengerjakan soal Ujian Akhir Semester (UAS) lalu. Saya juga merasakan bahwa Indeks Prestasi (IP) yang saya dapatkan tidak sebanding dengan pemahaman yang saya peroleh selama kuliah daring.

Alvi Nur Amalia – Jurusan Teknik Elektro

Saya merasakan penurunan kualitas diri dengan jelas. Terutama keterampilan dalam mengoperasikan alat praktikum. Seharusnya tangan sudah terampil mengoperasikan alat praktikum, justru terampil mengetik laptop saja. Menurut saya, praktik di semester 3 ini cukup efektif, sayangnya beberapa dosen tidak sempat menjelaskan secara detail jobsheet praktikum. Jadi, saya sering ragu dengan hasil praktik yang telah saya kerjakan. Kuliah daring lebih banyak tantangan dan kendalanya dibandingkan dengan kuliah offline. Selain terkendala dalam jaringan, suasana rumah pun tidak mendukung untuk belajar.

This article is from: