Akreditasi Internasional IABEE
Reporter: Indah Permatasari
UMS, Koran Pabelan – Tiga
Program Studi (Prodi) Strata 1
(S1) Fakultas Teknik (FT) UMS
yakni Teknik Sipil, Teknik Mesin, dan Teknik Elektro mendapatkan akreditasi provisional dari lembaga
Indonesia Accredititation Board For Engineering Education (IABEE).
Penghargaan tersebut menjadikan FT lebih mudah untuk bekerjasama dengan prodi lainnya.
Rois Fatoni, selaku Dekan
FT mengungkapkan bah-
wa kerja keras dan bimbingan baik dari universitas, fakultas, maupun prodi menjadikan FT meraih 100% akreditasi unggul dan internasional. Ia mengungkapkan dengan ajuan
tiga prodi bisa memenuhi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) yang telah terakreditasi oleh lembaga IABEE.
“IABEE adalah lembaga akreditasi pendidikan tinggi teknik taraf internasional karena sudah diterima sebagai Signatory member yang sudah mendapatkan pengakuan WashingtonAccord pada tahun2022,”jelasnya,Rabu(5/4).
Ia juga menjelaskan bahwa ketika FT sudah terakreditasi unggul, ada konsekuensi yang harus dihadapi oleh UMS dan para mahasiswa UMS sangat berperan dalam kelulusan mahasiswanya sebab ijazahnya digunakan untuk persyaratan lulusan universitas yang unggul dan juga mahasiswa harus menjaga sikap dan perilaku yang merujuk pada internasional
“Peran kalian dimasa yang akan datang menjadikan top person dari generasi kalian dan juga menjadikan kalian sebagai role model pemimpin yang lain,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa keberhasilan ini adalah pembuktian yang serius dalam berkualitas. Untuk mendapatkan akreditasi tersebut, harus ada kurikulum yang jelas dan dosen yang berkualifikasi. Fokus FT pada dua tahun yang akan datang semuanya dari professional akan menjadi General Accreditation (GA). “Bersungguh-sungguh, mengikuti pembelajaran, dan juga meningkatkan pengembangan berbagai bidang terutama sikap dan perilaku yang merujuk pada standar internasional Mudah-mudahan kedepan bisa
sukses secara keseluruhan,” tutupnya.
Amal Fadhilah, salah satu mahasiswi Prodi Teknik Sipil menyampaikan bahwa ia sangat senang dan bangga karena FT mendapatkan akreditasi internasional Menurutnya dengan diberikannya akreditasi yang unggul, para mahasiswa harus ikut mempertahankan akreditasi Unggul ini dengan berprestasi. “Semoga menjadi baik setiap harinya, bisa lebih dikenal lagi oleh masyarakat Indonesia bahwa tidak selalu universitas negeri yang lebih unggul melainkan universitas swasta juga bisa menjadi unggul dan berkualitas,” harapnya,Kamis(6/4).[VB]
Redpel Koran:AuliaAzzahra
Redaktur: Nadia Patricya Suwarno, Adhelia Zahrotu Kurniawati
Redaktur Foto: Syifana PutriY. P
Reporter: Indah, Viona, Nadia, Mayang, Mg_Syarifulanam, Hira
Fotografer: Syifana Putri, Mg_Syarifulanam
Editor: Vaneza, Novali,AuliaA,Alifia, Nadia, Iqbal
Ilustrator: Naurah
DesainArtistik/Tata Letak: Bagas, Putra, Iqbal, Ridhwan, Fayi,Yusuf, Lukman, Nadia
Pemimpin Umum: Muhammad Iqbal
Sekretaris Umum: Ridhwan Nabawi
Pemimpin Redaksi: Aliffia Khoirinnisa
Litbang:Aisyah Fayi Ivana
Personalia: M. Rafikhansa Dzaky S.
Medkom: Bagas Pangestu
Perusahaan: Widyawati Dian Putri U.
Manajer Logistik: Moh. LukmanA.
Redpel Online: Shafy Garneta M.
Redpel Koran:AuliaAzzahra
Redpel TV: Fadhil Kamal
Redpel Majalah:Anisa Fitri Rahmawati
Manajer Diskusi: Hasbiatullah
Manajer Dapus: Viona Riana Sari
Manajer Penelitian:AshariThahira
Manajer Pelatihan: N.Assa’adah
Manajer PKK: Ivana SarahAzaria
Manajer Iklan: LilisApriliyani
Manajer Prodis: Fesardha Putra
Diterbitkan oleh: Lembaga Pers
Mahasiswa Pabelan, Universitas
Muhammadiyah Surakarta
Terbit Sejak: 28 Juni 2005
berdasarkan Surat Keputusan
Pemimpin Umum LPM Pabelan No. 02/A-PU/LPM Pabelan/UMS/2005,
Tanggal 24 Juni 2005
Alamat Redaksi: Lembaga Pers
Mahasiswa Pabelan, Universitas
Muhammadiyah Surakarta, Student Center “Griya Mahasiswa” UMS, Jl.
AhmadYaniTromol Pos 1, Pabelan, Kartasura (0271) 717417 ekt. 164
Surakarta e-mail: lpmpabelanums@gmail.com, https//www.pabelan-online.com
Editorial
Unggulnya Fakultas Teknik, Perlu Dijaga
Predikat akreditasi
Unggul yang berhasil diraih oleh tiga Program Studi (Prodi) di Fakultas Teknik semakin menambah rekam jejak prestasi yang mengharumkan nama baik bagi kampus. Terlebih akreditasi internasional yang juga berhasil diraih tersebut memberikan tanggung jawab yang besar kepada kampus maupun mahasiswa. Hal ini menjadikan sikap mahasiswa harus menunjukkan bahwa mereka adalah generasi yang lebih baik daripada generasisebelumnya.
Adanya kurikulum yang
Hingga Akhir
jelas, efisien, dan efektif di tiap prodi tersebut tentu juga menjadi faktor utama perolehanakreditasiUnggulituJika saja kurikulum yang digunakan tidak jelas tentu akan menghambat dalam proses akreditasi tersebut. Namun kenyataannya, sampai saat ini masih banyak kurikulum di beberapa prodi yang belum ditetapkan dengan jelas sehingga masih perlu untuk dirombak lagi. Hal ini tentunya patut mendapat perhatian daripihakterkait.
Guna mempertahankan akreditasi Unggul ini, seharusnya tidak hanya dilakukan
ProfRuwet
dengan pembenahan kurikulum yang perlu dibenahi, namun juga termasuk pada sikap dan perilaku civitas academica dalam membawa nama baik fakultas ke depannya. Kemudian mahasiswa dan tenaga didik yang mampu berprestasi juga akan menambah grade fakultas bahkan universitas. Namun masih banyak mahasiswa di luar sana yang belum dapat mengembangkan prestasinya danlebihmemilihuntukrebahan. Hal ini sedikit banyak tentu akan mempengaruhi akreditasipadafakultas.
Tiga Minggu Diresmikan, Fasilitas Griya Mahasiswa Belum Lengkap
Waduh gimana nih, segera dilengkapi dong…
Adakan Tablig Akbar Wujudkan Generasi Cerdas dan Bertaqwa Keren semoga ada kolaborasi lagi seperti ini kedepannya...
Renovasi Smart Classroom, Berakibat Jam
Pembelajaran Terganggu
Harusnya bisa dikondisikan lagi biar tidak mengganggu pembelajaran…
Tahukah kamu?
TahukahKamu?
13 April diperingati sebagai hari Peduli FND Internasional. FND atau Gangguan Neurologis Fungsional merupakan ganguan yang merusak komunikasi antara otak dan tubuh. Kurangnya kendali otak terhadap gerak tubuh.
Sumber: @google
SuaraPabelanis.
Lpm Pabelan @infopabelan lpmpabelan
+628953207xxxx (Mahasiswa FEB)
Griya Mahasiswa butuh lift, capek banget naik ke lantai 4
+628643582xxxx (Mahasiswa FKIP)
Sarpras di Ruang Seminar FKIP kurang banget....
Student Goverment UMS : Terlalu Banyak Harapan
Di ufuk timur mentari
bersinar mesra sejalan dengan harapan mahasiswa yang masih hangathangatnya mendamba Student
Government yang luar biasa. Tatkala matahari itu semakin tinggi, semakin panas pula sengatan cahaya kenyataan dari harapan itu menyengat mahasiswa Harapan-harapan itu, pada kenyataannya semakin menjadi tidak terkendali di kepala. Tiada yang salah dalam berharap, namun sadar diri dalam berharap juga tak kalah pentingnya Student
Government yang baik secara tata kelola adalah harapan yang baik, akan tetapi ada yang lebih penting dari itu. Manusia-manusia yang menjalankan harapan itu tentunya lebih penting lagi karena memikul beban moral yang tinggi sebagai pelaksana atas segala janji manis yang diam-diam bersandiwara dalam kenyataan yangada.
Terlalu banyak harapan yang rakyat UMS impikan, dan terlalu banyak harapan yang pihak pemangku kebijakan umbar Alihalih Arus Balik sebagai penawar luka pilu kecarut-marutan SG, nyatanya kini terbawa arus dan entah tenggelam dan hilang di mana Terasa lucu manakala
hasil kinerja ini dipertanyakan, karena dirasa dampaknya belum mampu menyentuh mahasiswa di UMS secara keseluruhan. Media begitu digalakkan, tapi lupa, dunianyatalebihberarti.
Jika sudah seperti ini, solusi apa yang ditawarkan? Pembekuan? Rasa-rasanya ini juga cara yang kurang tepat, menghilangkan pemerintahan untuk mahasiswa kampus sama saja dengan membunuh sendi “satu rasa satu perubahan” dalam almamaternya. Fungsi mengawal perubahan mahasiswa yang nyatanya harus diemban, kini tinggal kenangan. Kaum kapitalis kampus semakin sadis, mahasiswa individualis makin kronis bertebaran dan membumbui kehidupan kampus yang sudah semakin panas. Kekacauan yang terjadi karena dampak banyaknya manipulasi dan bobroknya pengelolaan SG yang ada. Memang rumit memperbaiki sesuatu yangsudahkacau,hasilnyakalau tidaklebihbaik,yatentusajalebih kacau. BEM seperti hantu yang berkeliaran, antara ada dan tiada, keberadaannya sulit dibuktikan karena esensi yang kurang dirasakan mahasiswa, namun juga tidak bisa dianggap tidak ada karena namanya begitu panas
Oleh Fajry Annur
Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan
mewarnaiduniamayakampus. Ada yang lebih syahdu dari rayuan Presiden Mahasiswa, ada yang lebih lucu dari candaan garing doi, yaitu harapan yang terlalu tinggi semua elemen kampus terhadap pulihnya Student Government UMS. Namun ada yang menggugah selain orasi komentar sana-sini yang tidak memberikan solusi, yaitu kesadaran bersama semua elemen mahasiswa maupun birokrat Perbaikan yang nyata, ialah kontribusi semuanya, bukan hanya elite pemerintahan BEM dan kawan-kawan saja Juga kesadaran penuh mahasiswa dalam mendukung dan berkontribusi demi kelancaran SG yang ada. Kita semua tahu kondisi SG sedang kritis, namun bukan langkah bijak jika kita makin membuat bobrok dengan penilaian opini kita saja. Mengapa tak dilakukan kontribusi dalam setiap langkah per-
baikan yang mereka lakukan? Setiap program yang mereka usung? Sudahkah kita turut berkontribusi dalamnya? Rasa-rasanya lucu juga mengimpikan negara yang baik, namun rakyat tidak mau andil dalam perbaikan tersebut, hanya ingin terima jadi. Apa bedanya kita dengan kebobrokan pemerintahan tersebut? Mahasiswa juga sama bobroknya sekarang, kerjanya hanya berkomentartanpamauterlibat. Sebuah perubahan untuk SG yang lebih baik hanyalah sebuah fatamorgana, jika petinggi pemerintahannya hanya bisa umbar janji dan tidak mampu mengendalikan sistem. Ditambah rakyatnya yang banyak komentar tanpa mau kontribusi dalam setiap aktivitas. Menjadikan SG yang ideal hanyalah harapan palsu. Perubahan terletak di Mahasiswanya, semua orang yang merasa kuliah diUMS.
Proses Pengadaan
Tiga Minggu Diresmikan, Fasilitas Griya Mahasiswa Belum Lengkap
UMS, Koran Pabelan – Setelah hampir tiga minggu diresmikan dan mulai dipakai, hingga saat ini fasilitas yang sifatnya umum di Griya Mahasiswa (GM) masih belum lengkap. Kelengkapan fasilitas GM sedang dalam proses pengadaan.
Selaku Kepala Biro Kema-
hasiswaan, Ahmad Kholid Alghofari membenarkan belum lengkapnya fasilitas umum di GM. Sebab, katanya, pihak Biro Aset Universitas (BAU) dalam
proses transisi untuk pengadaan fasilitas yang belum dilengkapi. “Termasuk akses internet gratis, belum dicoba. Sehingga belum disampaikan cara aksesnya ke mahasiswa,” terangnya, Kamis (6/4).
Terkait fasilitas lain, ia mengatakan kalau nantinya tiap Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) akan mendapatkan peralatan kantor, seperti meja, kursi, dan lemari. Ia juga menjelaskan, nantinya tiap UKM akan mendapatkan satu kunci ruangan. “BAU baru menyerahkan kuncinya, sehingga
saat ini belum diserahkan ke tiap UKM. Semoga minggu depan (bisa diserahkan –red),” tambahnya.
Lebih lanjut, Kholid mengatakan kalau tiap UKM hanya akan mendapatkan satu kursi, mengingat ruangan UKM bisa dipakai secara lesehan. Selain itu, katanya, sudah tersedia ruang rapat meskipun belum bisa digunakan karena menunggu kelengkapan fasilitas ruangan tersebut. “Semoga mahasiswa bisa menjadi pemilik yang care dan menjaga asetmiliknya,”harapnya.
Dihubungi pada kesempatan berbeda, Aisha Nur Farida, salah satu anggota Muhammadiyah University English Score (MUEC) berpendapat jika GM yang baru memiliki fasilitas yangcukupbaik. Namun, ia berharap agar perizinan penggunaan ruang seminar di GM bisa dipermudah. “Banyak program kerja UKM kami yang melakukan pelatihan di dalam ruangan dan semenjak ada Griya Mahasiswa yang baru ini, mencari ruangan sulit,” ungkapnya, Sabtu(8/4).[Viona/NPN]
WARTA KAMPUS Adakan Tablig Akbar
Wujudkan Generasi Cerdas dan Bertakwa
UMS, Koran PabelanKoordinator Mentoring Fakultas (KMF) Agama Islam
(AI) dan Koordinator
Mentoring Fakultas (KMF)
Ekonomi dan Bisnis (EB) berkolaborasi adakan Tablig
Akbar pada Sabtu (8/3). Acara ini mengusung tema
“Ramadan Berkualitas
Membangun Muslim Cerdas”.
Taufan Wahyu Ilahi selaku
pembicara menyampaikan bahwa muslim yang cerdas menjadikan Al-Qur’an sebagai pemecah suatu permasalahan. Al-Qur’an bukan sekedar dibaca namun juga diamalkan isinya.“BangsaArabyangsejahilitu dengan Al-Qur’an bisa menjadi bangsa yang mulia, tentunya di bulan Ramadan ini kita bisa lebih mulia dengan adanya Al-Qur’an,” ungkapnya,Sabtu(8/3).
Hanif Bahaudin Dzakir Putra selaku ketua panitia acara men-
jelaskan tujuan acara ini untuk memperdalam ilmu agama dan memaksimalkan kualitas ibadah di bulan Ramadan. Pemilihan tema acara ini diharapkan mampu menciptakan pribadi muslim yang cerdas. “Mari kita jadikan ini sebagai momentum untuk bertakwa kepada Allah,” ujarnya, Sabtu (8/3).
Hartono selaku Ketua Sub Bidang Mentoring menyampai-
kan bahwa kolaborasi seperti ini bisa diadakan kembali dalam bentuk kegiatan lain untuk menunjang kegiatan mentoring. Ia menyampaikan acara ini penting diikuti untuk mengisi aktivitas di bulan Ramadan. “Kegiatan seperti ini bagus, bisa menunjang sinergiantarfakultassatudengan lainnya,”ujarnya,Sabtu(8/3).
Nur Jannatu Assolikhah, salah satu peserta acara menyam-
paikan bahwa kegiatan ini sangat mengedukasi untuk menjadi muslimah yang berakal tinggi. Ia menyampaikan bahwa acara berjalan lancar meskipun ada keterlambatan. “Semoga acara ini semakin banyak diminati untuk mencariilmubukanhanyakarena makanannya saja,” harapnya, Sabtu(8/3).[Nadia/AA]
Renovasi Smart Classroom, Berakibat Jam Pembelajaran Terganggu
UMS, Koran PabelanRenovasi ruangan pada saat jam perkuliahan yang dilakukan di beberapa fakultas, salah satunya
Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) mengganggu kenyamanan mahasiswa saat belajar. Renovasi ini dilakukan guna membangun Smart Classroom di setiap Program Studi.
Hasyim Asy’ari selaku Ke-
pala Bagian (Kabag) Sarana dan Prasarana (Sarpras) UMS mengungkapkan bahwa renovasi ruangan yang sedang berlangsung, diperkira-
kan akan selesai sebelum libur
Hari Raya Idul Fitri. Pengerjaan Smart Classroom ini membutuhkan waktu yang lama, termasuk renovasi yang dilakukan penuh sesuai kalender termasuk hari libur “Kita juga meminta untuk dikerjakan lembur, namun kalau hanya lembur waktunya ga cukup,”ungkapnya,Senin(10/4).
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa efektif atau tidaknya pembelajaran pada saat renovasi berlangsung tergantung dari penilaian masing-masing, karena renovasi pada jam perkuliahan ini merupakan jalan terakhir Pihaknya telah menyampaikan pada pekerja agar pekerjaan memo-
tong material diminta menjauh dari lokasi, namun yang terjadi di lapangan tidak bisa dikontrol satu per satu. “Dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap pembelajaran, jangan sampai meminta suatu perubahan namun ketika ada perubahan diprotes,”harapnya.
Rafiq Ardian Utomo, salah satu mahasiswa FEB mengungkapkan jika proses renovasi ini sedikit mengganggu, karena mahasiswa yang tujuannya fokus untuk belajar jadi mendengar pekerjaan konstruksi yang berlangsung. Ia juga sempat mendapatkan kelas yang sedang direnovasi dan hanya berlangsung bebe-
rapa menit atau dialihkan secara dalam jaringan (daring). “Kalau misalnya mau perbaiki kelas bisa dihari libur dan waktu yang menganggur,”usulnya,Sabtu(8/4).
Iamenambahkanbahwaperkuliahan menjadi kurang efektif dibanding sebelumnya. Ia juga mengatakan terdapat beberapa kelasyangbisamendengarsuara ketukan palu dari ruangan yang sedang direnovasi yang mana hal ini mengganggu perkuliahan “Mungkin kalau mau perbaiki kelas bisa memperhatikan situasi,” tutupnya.[Mayang/AK]
Kenali Potensi Diri Guna
Kembangkan Minat dan Bakat
UMS, Koran Pabelan – Badan
Eksekutif Mahasiswa (BEM)
Fakultas Agama Islam (FAI)
UMS menyelenggarakan webinar dengan mengusung tema “Optimalisasi
Pengembangan Minat dan Bakat Mahasiswa FAI” pada Sabtu (8/4). Kegiatan ini diikuti Mahasiswa FAI secara dalam jaringan (daring).
Septana Nur Hidayat, da-
lam penyampaian materinya menguraikan bahwa semua anak terlahir jenius dengan bakat. Ia juga menyam-
paikan untuk tidak menunda dalam meningkatkan bakat dan minat yang dimiliki secara optimal. “Lebih baik berproses di masa sekaranglalumenikmati hasilnyake depan,”pesannya,Sabtu(8/4).
Muammar Fadhilah Lukman selaku ketua panitia webinar menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadisatulangkahuntukmemberikan wadah berupa pelatihan yang dapat mengoptimalkan potensi Mahasiswa FAI. Webinar ini diisi oleh alumni mahasiswa UMS. “Kegiatan ini perlu dilaksanakan di karenakan mahasiswa perlu mendapatkan curahan
berupa motivasi yang dapat menyemangati mereka,” ujarnya, Sabtu(8/4).
Selain itu, ia menjelaskan bahwa kegiatan ini akan terus berlanjut dalam bentuk kegiatan lain. Kegiatan akan diisi pelatihan hingga perlombaan yang akan dilaksanakan dari bulan Mei hingga empat bulan ke depan. “Adapun mengenai kegiatannya akan diadakan dimana, insyaallah di tempat yang sesuai dengan minat bakat yang diadakan, semisal badminton maka di Gedung Olahraga (GOR) badminton,”tambahnya.
Hamka salah satu mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Agama Islam (PAI) berpendapatbahwakegiataninimemberikan dampak positif karena menunjang semangat mahasiswaFAIdalammenunjukkanbakat dan minatnya. Materi yang dihadirkan juga sangat fresh dan baru. “Saya merasa mendapat semangat lebih, dalam mengembangkan bakat dan potensi diri dalam bidang non akademik,” ungkapnya,Sabtu(8/4).
[Mg_Syarifulanam/NPMS]
Menilai Efisiensi Aturan dan Fasilitas
Griya Mahasiswa sebagai
tempat kegiatan para anggota Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas (UKM-U) dan tempat istirahat setelah menjalankan kewajibannya sebagai mahasiswa, tentu keberadaannya sangat dibutuhkan. Griya layaknya rumah tempat mereka melepaskan lelah setelah seharian berkuliah, bertemu teman dari berbagai fakultas, saling bertukar pendapat, dan memunculkan inovasi serta kreativitas mahasiswa. Tak jarang semua kegiatan para aktivis harus dialihkan pada malam hari, hal ini lantaran dari pagi hingga sore waktunya mereka untuk fokus padaperkuliahan.
Namun, sayangnya Griya Mahasiswa yang berdiri dengan megah itu belum terpenuhi fasilitasnya serta aturan-aturan yang kurang menunjang kegiatan para mahasiswa. Adanya peraturan seperti pembatasan jam malam dan aturan lainnya yang dinilai kurang efektif. Selain itu, fasilitas yang ada masih minim, bahkan banyak keluhan tempat yang tidak sesuai dengan kesepakatan awal.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penilaian anggota UKM-U mengenai Griya Mahasiswa UMS. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang menggunakan angka mulai dari pengumpulan data hingga pemaparan hasilnya. Teknik penentuan responden dipilih secara purposive sampling dengan responden sebanyak 81 orang dengan kriteria anggota UKM-U. Instrumen pengumpulan
data menggunakan kuisioner berisi beberapa pertanyaan yang dibagikan menggunakan Google Form dan disebar melalui pesan WhatsApp dan story di media sosiallembaga.
Hasil penelitian ini berkaitan dengan penilaian anggota terhadap pembatasan jam malam di Griya Mahasiswa Sebanyak
69,1% menjawab tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak
30,9% menjawab setuju dengan aturanpembatasanjammalam.
Selanjutnya hasil jawaban responden mengenai pukul berapa seharusnya aktivitas di Griya dihentikan Mayoritas
59,3% menjawab tepat pukul 00.00, lalu sebanyak 32,1% menjawab lebih dari pukul 00.00, dan sisanya sebanyak 8,6% menjawab kurang dari pukul 00.00 kegiatan di Griya sebaiknya dihentikan.
Berikutnya mengenai penilaian anggota terhadap fasilitas di Griya, apakah sudah memenuhi kebutuhan kegiatan di UKM-U. Sebanyak 43,2% menjawab kurang memenuhi, 38,3% menjawab sudah memenuhi, sedangkan sisanya sebanyak 18,5% menjawab bahwa fasilitas di Griya belum memenuhi kebutuhananggotaormawa.
Kemudian, pertanyaan mengenai apakah kegiatan di ormawa menganggu kuliah ataupun menurunkan nilai akademik mahasiswa selama menjadi anggota ormawa. Sebagian besar 92,6% menjawab jika kegiatan ormawa tidak mengganggu kuliah atau menurunkan nilai akademik mereka. Sementara sisanya sebanyak 7,4% menjawab kebalikan-
nya.
Lalu, untuk pertanyaan mengenai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) selama menjadi anggota ormawa. Sebanyak 58% menjawab IPK mereka lebih dari 3,5 dan 42% menjawab antara 2,5 sampai 3,5. Selain itu, dari jawaban tidak ada anggota yang mendapatkan nilai IPK antara 1,5 hingga 2,5ataupundibawah1,5.
Selanjutnya pertanyaan mengenai pengaruh adanya Griya Mahasiswa saat ini apakah dapat menunjang prestasi akademis dan non akademis anggota ormawa. Sebagian besar responden dengan persentase 92,6% menjawab adanya Griya Mahasiswa dapat menunjang prestasi akademisdannonakademismereka, sisanya sebanyak 7,4% menjawab kalau adanya griya tidak menunjangpadaprestasimereka.
Selain diberikan pertanyaan, responden juga dimintai tanggapan atas peraturan-peraturan seperti jam malam, larangan merokok, larangan memasak, larangan menempel apapun di dinding dan lainnya. Sebagian besar merasa keberatan dengan adanya jam malam yang hanya hingga pukul 22.00, jika memang harus dibatasi beberapa menjawab untuk memperpanjang jam sampai hingga 00.00. Sedangkan larangan merokok, memasak, maupun lainnya beberapa tidak merasa keberatan karena itu juga demi kenyamanan mahasiswa lain. Selain aturan, beberapa juga mengeluhkan adanya masalah ruangan yang tidak sesuai dengan kesepakatan awal dan fasilitas yang kurang memadai di dalam ruangan. Bahkan pemasang-
an jaring untuk keamanan di lapangan juga diperlukan agar tidak ada lagi bola voli yang hilang karena masuk ke dalam sungai. Mereka berharap kemahasiswaan perlu mengkaji kembali aturan-aturan yang ada dengan melihat dari segi keefisienan dan berdiskusi bersama dengan anggota ormawa untuk menghasilkan aturan yang disepakati antara kedua belah pihak. Juga kelengkapan fasilitas seperti papan tulis, rak, password WiFi, lemari, dan lain sebagainya segera diberikan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa adanya aturan dan fasilitas kurang memenuhi kebutuhan untuk aktivitas para anggota UKM-U, di mana itu dirasa kurang efisien dengan jam kegiatan ormawa yang rata-rata sampai malam. Padahal jika dilihat dengan adanya kebebasan kegiatan mahasiswa, dapat menunjang kreativitas mereka untuk berprestasi secara akademis maupun non akademis. Sedangkan untuk permasalahan nilai akademis tergantung pada manajemen waktu setiap anggota, nyatanya tidak semua mahasiswa merasa kuliahnya terganggu. Pihak kampus dan kemahasiswaan diharap dapat mendukung segala kegiatan positif yang mahasiswa lakukan lewat kegiatan ormawa. Tidak ada artinya bangunan megah dengan fasilitas bagus, tetapi kreativitas mahasiswa dibatasi dan tidak didukung dengan fasilitas-fasilitas yang menunjang kebutuhan mereka.
Apakah Anda setuju dengan adanya pembatasan jam malam di Griya Mahasiswa?
Menurut Anda, pukul berapa seharusnya aktivitas Griya dihentikan?
Apakah fasilitas di Griya sudah memenuhi kebutuhan?
Apakah kegiatan Ormawa Anda mengganggu kuliah atau menurunkan nilai akademik?
Berapa IPK Anda selama mengikuti Ormawa?
Apakah dengan adanya Griya Mahasiswa dapat menunjang prestasi akademis dan non akademis Anda?