3 minute read
Ignatius Washington Hendra Kusuma: “Petualang Beruntung
PETUALANG BERUNTUNG
Pernahkah hati anda berdebar? Semangat anda berkobar? Pernahkah anda tersentuh dan berpeluh? Pernahkah anda merasa damai? Apakah yang anda cari? Ke mana kita akan pergi? Ketika banyak orang merasa redup.. Mencarikah anda apa arti hidup? Ketika anda merasa pupus.. Pernahkah anda merasakan cinta yang tulus? Pernahkah anda terpesona? Tahukah anda arti kata bahagia? Apa rencana Allah bagi anda? Apa rencana Allah bagi manusia dan dunia?
Advertisement
(bdk. Kej 2: 7)
Dengan hembusan nafas-Nya Ia memberi Roh Kudus…(bdk. Yoh 20: 22)
…sebuah petualangan baru dimulai. Dia menempatkan Washington di tengah sebuah keluarga. Dia membimbing, Dia memanggil, Dia menjaga, Dia melindungi, Dia mendampingi, Dia menguatkan, agar ia merasakan, agar ia mencari jawaban, agar ia mampu bersyukur, agar ia menjadi anugerah cuma-cuma bagi dunia.
ahir di tengah keluarga yang luar biasa dengan selera humor di atas rata-rata dan dianugerahi 3 kakak yang istimewa. Dari keluarga inilah, petualangan bermula, dari sana ia belajar berdoa, belajar mengasihi, belajar beriman, belajar berpengharapan.
Dalam hidup ia diberi kesempatan untuk bertemu dengan orang orang luar biasa dan istimewa, yang membantunya untuk menemukan dan mencintai Dia (Ya, anda semua). Dan ia ingin berterima kasih bagi anda semua, atas perjumpaan, persaudaraaan, suka cita dan atas doa anda.
Ignatius Washington Hendra Kusu
ma, lahir di Klaten bulan maret 1980 dari pasangan Tarcitius Yoseph Sutardi (†) dan Susana Maria Yuni Kumaryati. Anak terakhir dari 4 bersaudara ini melewatkan masa kecil, masa muda yang begitu indah. Terima kasih atas kenangan dan perjumpaan dengan saudara sahabat handai taulan: keluarga besar Mangunan dan Wirosumarjan, TK Indriasana Pluneng, SD Negeri Basin (1987-1992), SMP Pangudi Luhur 1 Klaten (1992- 1995), SMU Negeri 2 Klaten (1995- 1998), keluarga besar Gunung Sawo, D3 Rekam Medis Lintang Nuswantoro Semarang (1998-2001), RS Panti Rapih Yogyakarta. Keluarga Xaverian, STFT Driyarkara (2004-2008), Lingkungan St. Jusuf Basin, Paroki Roh Kudus Ke
bonarum, Paroki Maria Assumpta Klaten, KAS, KAJ, Keuskupan Banjarmasin, Suster-suster FMM, PMY, dan masih banyak lagi perjumpaan yang menguatkan dan meneguhkan yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Beruntungnya ia, hidup dalam suasana di sebuah masa, dalam sebuah keluarga. Beruntungnya ia punya keluarga Xaverian, beruntungnya ia punya misi untuk menjadikan dunia satu keluarga.
Formasi Misi
Setelah terpesona oleh Dia, Washington memutuskan untuk bergabung dalam keluarga Xaverian. Ia menghidupi masa Pranovisiat dan Novisiat di Wisma Xaverian Bintaro (2002-2004), setelah mengikrarkan kaul pertama pada bulan juli 2004. Tinggal di Wisma Xaverian Cempaka Putih Raya 42 Jakarta, ia melanjutkan studi filsafat di STFT Driyarakara (2004-2008). Setiba di Kamerun September 2008, ia belajar bahasa Perancis dan melanjutkan studi teologi di St. Siprianus Nggoya (2009- 2013), Oktober 2011 ia mengikrarkan kaul Kekal di Roma. Tahun 2013 menerima Perutusan misi pertama di Bonggor Chad sampai 2016. Setelah membantu regio Kamerun-Chad dalam urusan ekonomi dan dalam animasi misioner dan panggilan selama 3 tahun di Douala Kamerun, ia menerima tahbisan diakon di Bafoussam Kamerun pada bulan Juli 2019 dan kembali lagi ke Bonggor Chad untuk menghidupi masa diakonat.
Hidup dalam keluarga Xaverian, punya rasa dan hasrat yang sama, Washington berjumpa dengan berbagai konfrater, dengan formator yang membantunya mencari, menemukan dan mencintai Allah dalam segala hal. Sebuah kebanggaan baginya bisa berpetualang bersama dengan mereka. Merasakan indahnya persaudaraan, meluangkan waktu bersama dalam doa, meluangkan waktu bersama untuk berbagi segala. Bersama berziarah, bersama merasakan hidup misi yang begitu indah, penuh liku dan mengasikkan, bersama bergetar, bersama memberi warna pada panggilan dan bersama
mensyukuri indahnya hidup, indahnya pewartaan kabar gembira karena Dia dan dalam Dia.
Jika anda bertanya, siapakah orang yang paling beruntung di dunia ini... Washington akan menjawab...”Ya, sayalah salah satunya dan andalah bagian dari keberuntungan dan kegembiraan saya”
“Ia punya Dia, ia punya anda, ia merasakan kedamaian, ia bersuka cita. Ia punya Tanah Air, Tanah Misi, Tanah Terjanji…Ia punya keluarga di tanah air, keluarga di tanah misi dan keluarga di tanah terjanji…”
Washington tahu bahwa hanya Dialah Jalan, Kebenaran dan Hidup. Untuk itu ia harus pergi…ia harus jatuh..ia harus mati.. Ia hanya dapat mengandalkan Allah agar mampu untuk terus berjuang, terus berpetualang untuk mencari, untuk mencintai, untuk menemukan hidup. Dia berdoa bagi anda semua dan dia butuh doa dari anda semua.
Peziarahan, pencarian, perjuangan dan petualangan pun terus berlanjut di Tanah Misi. Ia akan selalu merindukan Tanah Air, ia akan selalu merindukan anda dan berterima kasih atas nostalgia. Ia bersyukur atas hidup dan berharap kelak suatu hari akan berjumpa dan bersama bahagia dengan anda semua di Tanah Terjanji. Menjadi satu keluarga dalam Dia.