2 minute read
4.2. Belajar Dari Kaum Buangan
Gereja lain. Memandang ajaran agama lain dan pemeluknya lebih hebat lalu tidak berani berbicara tentang iman Katolik ketika situasi memintanya berbicara. Lebih dari itu, banyak orang Katolik goyah imannya lalu memutuskan untuk meninggalkan Gereja Katolik, tanpa merasa ada yang keliru dengan tindakannya, tanpa merasa sedang mengalami kerugian, dan tanpa kesedihan. Setelah meninggalkan Gereja Katolik, ada yang Gereja Katolik. menampakkan sikap memandang rendah
4.2. Belajar Dari Kaum Buangan
Advertisement
Sebelum zaman Pembuangan Babel, Bait Allah menjadi pusat hidup keagamaan orang Israel. Tabut Perjanjian yang menjadi sarana kehadiran Allah ditempatkan di dalamnya. Mereka percaya bahwa Allah hadir dan tinggal di Bait Allah. Kehadiran Allah di tengah
mereka, di negeri mereka, membuat orang Israel merasa aman dan
tenteram.
Mereka memandang diri sebagai umat pilihan Allah, yang selalu dimanjakan-Nya. Mereka percaya bahwa Allah senantiasa melindungi mereka dari orang-orang yang memiliki niat jahat dan memberikan jaminan keamanan kepada mereka. Bahkan, ketika berdosa pun, mereka yakin Tuhan tidak akan menghukum mereka. Tidak mungkin Tuhan akan menghukum umat-Nya sendiri. Akibatnya, mereka melakukan banyak dosa dan seruan para nabi supaya mereka bertobat pun tidak mereka perhatikan. Kekalahan yang mereka alami dan kehancuran negeri mereka membuat orang Israel mengalami krisis iman dan identitas. Tempat kehadiran Tuhan telah roboh dan orang Israel diangkut sebagai tawanan lalu
tinggal di tanah asing.
Kekalahan yang mereka alami dan hancurnya Bait Allah menjadi tanda bagi mereka bahwa Allah mereka telah dikalahkan oleh ilah bangsa yang mengalahkan mereka. Mereka memandang Allah mereka sebagai Allah yang kalah. Identitas mereka sebagai umat pilihan Allah pun tidak dapat mereka pertahankan: mereka menjadi orang-orang yang percaya pada Allah yang lemah dan tak berdaya di hadapan para dewa-dewi. Identitas mereka sebagai sebuah bangsa dan kerajaan pun musnah, mereka hanya menjadi orang buangan yang tidak memiliki kebanggaan di hadapan bangsa lain.
Menghadapi krisis iman dan identitas orang Israel di pembuangan, ada beberapa hal yang disampaikan oleh para pemuka Israel dan para nabi kepada kaum buangan: a.
Menunjukkan kebenaran mengenai Allah Israel. Para pemuka
Israel menyatakan bahwa Allah Israel adalah penguasa
manusia dan alam semesta. Dialah yang menciptakan langit dan bumi serta segala isinya, termasuk manusia. Dewa-dewi yang disembah oleh orang Babel itu hanyalah benda mati yang tidak mempunyai kemampuan apa pun. Allah tidak pernah dikalahkan oleh dewadewi Babel. Allah yang Mahakuasa itu akan menunjukkan kuasa
Nya dengan menggerakkan kerajaan lain untuk membebaskan orang Israel dari pembuangan dan membawa mereka kembali ke tanah air. Kenyataan bahwa Allah bertindak untuk orang Israel itu memberikan keyakinan tentang siapa sesungguhnya Allah mereka, yaitu Allah yang menguasai seluruh manusia di bumi.
b.
c.
Menunjukkan siapa sebenarnya mereka (Identitas mereka di hadapan Allah).
Para pemuka Israel menunjukkan bahwa kebenaran mengenai Allah Israel itu memberikan identitas yang
benar
kepada orang-orang buangan: mereka adalah orang-orang percaya kepada Allah yang Mahakuasa. Kalau mereka dikalahkan dan dibuang, itu bukan karena Allah sudah kalah, tetapi Allah sedang menghukum Umat-Nya karena dosa-doa mereka. Setelah masa penghukuman selesai, Allah akan mengembalikan mereka ke negeri mereka sehingga mereka dapat melanjutkan kehidupan sebagai Umat Allah di tanah yang dijanjikan-Nya.
Menunjukkan cara hidup menurut identitas mereka.
Berdasarkan identitas umat ini, para pemuka Israel menunjukkan bagaimana mereka harus menjalani kehidupan menurut identitas mereka. Para pemuka menunjukkan bahwa anak-anak yang lahir harus disunat sebagai tanda bahwa anak itu adalah anggota Umat Allah. Selain itu, mereka menunjukkan supaya orang Israel bersekutu untuk menyembah Allah dan mempelajari kehendakNya pada hari Sabat di sinagoga. Sebagai umat Allah mereka pun kemudian pulang ke tanah air yang diberikan oleh Allah kepada mereka dan giat membangun Bait Allah.