5 minute read

Nihil Kecelakaan Kerja di Perhutani

Foto: Suwarno Kompersh KPH Saradan

Kembali, komitmen Perhutani untuk selalu memerhatikan dan menjamin keamanan, kesehatan, dan keselamatan kerja mendapatkan apresiasi dari pihak luar perusahaan. Kali ini, Gubernur Jawa Timur yang memberikan apresiasi atas prestasi insan-insan Perhutani menjaga kesehatan dan keselamatan kerja itu. Perhutani KPH Saradan dan KPH Madiun meraih penghargaan tersebut di awal Mei 2021. Hal tersebut menunjukkan pengakuan terhadap kesungguhan Perhutani menjaga kesehatan dan keselamatan kerja.

Advertisement

Kabar gembira bagi insan-insan Perhutani Divisi Regional Jawa Timur hadir mengiringi Peringatan Hari Buruh

Internasional tahun ini. Tepat di Hari

Buruh Internasional, Sabtu, 1 Mei 2021, dua Kesatuan Pemangkuan

Hutan (KPH) di Divre Jawa Timur, yaitu KPH Saradan dan KPH Madiun menerima Penghargaan Kecelakaan

Nihil (Zero Accident Award) dari

Kementerian Ketenagakerjaan

Republik Indonesia dan Gubernur

Jawa Timur. Penghargaan tersebut diterima saat berlangsungnya kegiatan Peringatan Hari Buruh

Internasional yang diadakan di The

Sun Hotel, Madiun, 1 Mei 2021. Penghargaan Kecelakaan Nihil (Zero Accident Award) tersebut diserahkan secara langsung oleh

Walikota Madiun, Maidi, dari

Kementerian Ketenagakerjaan

RI dan Gubernur Jawa Timur.

Kepala Sub Seksi (KSS) SDM dan Umum Perhutani KPH Saradan, Tik Soehindrarti, hadir menerima penghargaan tersebut, mewakili Administratur Perhutani KPH Saradan. Penghargaan itu menjadi kian bergengsi, karena ini adalah tahun kesembilan berturut-turut mereka menerima penghargaan tersebut dari Gubernur Jawa Timur.

Di dalam sambutannya di acara pemberian penghargaan tersebut, Walikota Madiun, Maidi, menyampaikan, perlu kesadaran untuk menjaga kesehatan dan keselamatan kerja. Sebab, salah satu penyebab kecelakaan kerja adalah kurangnya kesadaran di kalangan masyarakat, baik dunia industri, usaha, maupun pekerja.

“Untuk itu, penerapan sistem manajemen K3 harus dioptimalkan dan sekaligus pengawasan ketenagakerjaan yang lebih kuat agar K3 benar-benar menjadi budaya dan perilaku masyarakat Industri,” terangnya.

Buat Perhutani KPH Saradan sendiri, raihan penghargaan tersebut tahun ini kian mengukuhkan komitmen dan kerja keras mereka dalam menjamin keamanan, kesehatan, dan keselamatan kerja di lingkungan kerja mereka. Dan komitmen itu mendapatkan pengakuan serta apresiasi dari pihak luar perusahaan. Hal itu dikatakan Administratur Perhutani KPH Saradan, Bambang Cahyo Purnomo, dalam keterangannya secara terpisah, menanggapi diraihnya penghargaan tersebut.

“Dua penghargaan yang diterima ini merupakan hasil kerja keras bersama untuk menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sebagai upaya menekan terjadinya kecelakaan kerja di lingkungan Perhutani KPH Saradan,” ujarnya.

Bambang pun merinci penghargaan Zero Accident yang mereka terima dari Gubernur Jatim

itu sudah diperoleh sejak tahun 2013 sampai 2020 secara berturutturut. Artinya, sudah sembilan tahun berturut-turut mereka menerima penghargaan itu. Sedangkan penghargaan dari Kementerian Tenaga Kerja RI mereka peroleh di tahun 2013, 2014, 2015, 2016, 2017, 2018, dan 2020.

Bambang melanjutkan, Perhutani KPH Saradan memeroleh prestasi dalam pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang mencapai 10.111.624 jam kerja tanpa kecelakaan kerja (Zero Accident) terhitung sejak tanggal 1 Oktober 2019 sampai 31 Oktober 2020. Hal yang tentu membahagiakan.

Penghargaan untuk KPH Madiun

Bukan hanya KPH Saradan yang meraih prestasi nihil kecelakaan kerja itu. Perhutani KPH Madiun juga menerima penghargaan Zero Accident Award dari Gubernur Jawa Timur. Di waktu dan tempat yang sama, mereka menerima penghargaan yang diserahkan langsung oleh Walikota Madiun bersamaan dengan peringatan Hari Buruh Internasional itu. Kepala Sub Seksi (KSS) SDM dan Umum Perhutani KPH Madiun, Sulistyorini, hadir menerima penghargaan tersebut mewakili Administratur Perhutani KPH Madiun.

Saat memberikan kata sambutan di kesempatan itu, Walikota Madiun, Maidi, menyampaikan selamat kepada para penerima penghargaan tersebut. Ia juga mengimbau agar semua instansi yang ada di Kota Madiun, baik instansi pemerintah, BUMN, BUMD, maupun swasta, yang sudah mendapatkan Penghargaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), baik dari Gubernur Provinsi Jawa Timur maupun dari Kementerian Ketenagakerjaan RI, agar memertahankan prestasi tersebut.

“Sebab, untuk mendapatkan penghargaan ini tidaklah mudah,” ujarnya.

Sementara itu, Administratur Perhutani KPH Madiun, Imam Suyuti, di kesempatan terpisah, mengatakan, Perhutani KPH Madiun telah kesepuluh kalinya berturut-turut menerima Penghargaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Tingkat Provinsi Jawa Timur. Sejak tahun 2010 sampai dengan tahun 2020 mereka meraih penghargaan tersebut, dengan total pencapaian sebanyak 7.424.060 jam kerja orang tanpa kecelakaan kerja.

“Penghargaan ini diperoleh berkat kerja keras dan disiplin para karyawan dan karyawati, dalam menjalankan tugas dan kewajibannya sehari-hari dengan menaati aturan dari keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Ke depan, agar bisa dipertahankan dengan kesadaran untuk terus meningkatkan disiplin diri dalam bekerja sehari-hari,” ujarnya.

Foto: Yudi Triyanto/Kompersh KPH Madiun

Zero Accident Award

Zero Accident Award (penghargaan kecelakaan nihil) adalah tanda penghargaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang diberikan oleh pemerintah kepada manajemen perusahaan yang telah berhasil dalam melaksanakan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja, sehingga mencapai kondisi nihil kecelakaan (zero accident). Yang dimaksud dengan zero accident atau nihil kecelakaan adalah tidak adanya kecelakaan yang menyebabkan fatality atau kematian dan tidak terdapat kecelakaan yang menyebabkan hilangnya hari kerja selama 2×24 jam.

Menanggapi momen pemberian penghargaan tersebut di tahun ini, Gubernur Jawa Timur, Khofifah

Foto: Suwarno Kompersh KPH Saradan Indar Parawansa, menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pemerintah daerah. Begitupun terima kasih disampaikan kepada perusahaan yang berada di Jawa Timur yang selalu mengutamakan keselamatan kerja pada setiap pekerjaan yang dilakukan. Selain itu, Gubernur Jawa Timur pun menyampaikan apresiasi kepada seluruh perusahaan yang tetap memertahankan karyawannya di tengah berjangkitnya pandemi ini, di saat banyak perusahaan di tempat lain yang melakukan PHK.

Di tingkat nasional, Penghargaan Kecelakaan Nihil merupakan tanda penghargaan K3 yang diberikan pemerintah kepada perusahaan yang telah berhasil mencegah terjadinya kecelakaan kerja di tempat kerja mereka tanpa menghilangkan waktu kerja. Tujuan pemberian penghargaan tersebut adalah untuk memberikan apresiasi kepada perusahaan yang telah berhasil menerapkan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), serta memberikan motivasi kepada yang lain.

Kecelakaan kerja yang menghilangkan waktu kerja adalah kecelakaan yang menyebabkan seorang pekerja tidak dapat melakukan pekerjaannya setelah terjadi kecelakaan kerja selama dua kali dua puluh empat jam. Atau kecelakaan yang menyebabkan terhentinya proses produksi dan atau rusaknya peralatan tanpa korban jiwa, jika melebihi dua shift kerja. Kecelakaan kerja tidak menghilangkan waktu kerja apabila terjadi kecelakaan sebagai akibat perang, bencana alam, dan halhal lain yang berada diluar kontrol perusahaan.

Apabila di suatu perusahaan terjadi kecelakaan yang menghilangkan waktu kerja, maka jam kerja nihil kecelakaan kerja yang telah dikumpulkannya dianggap hilang. Meskipun jam kerja nihil kecelakaan kerja itu telah dikumpulkan selama bertahun-tahun dan dalam jumlah jam kerja yang besar. Jika hal itu terjadi, perusahaan harus memulai menghitung dari awal atau nol kembali setelah terjadinya kecelakaan kerja tersebut.

Kriteria Penilaian

Penghargaan Zero Accident Award dari pemerintah Republik Indonesia diberikan kepada Pimpinan Perusahaan dengan sejumlah ketentuan dan kriteria penilaian. Pertama, di perusahaan tersebut tidak pernah terjadi kecelakaan kerja yang menghilangkan waktu kerja selama minimal tiga tahun berturut-turut. Kedua, telah tercapai jam kerja tanpa kecelakaan yang menghilangkan waktu kerja sesuai dengan besar-kecilnya perusahaan serta bobot risiko pekerjaan.

Ada tiga kriteria perusahaan berdasarkan besar-kecilnya perusahaan. Yaitu perusahaan besar, perusahaan menengah, dan perusahaan kecil. Perusahaan besar apabila memekerjakan tenaga kerja sebanyak lebih dari seratus tenaga kerja. Perusahaan menengah apabila memekerjakan tenaga kerja lebih dari lima puluh tenaga kerja tetapi kurang dari seratus tenaga kerja. Perusahaan kecil apabila memekerjakan tenaga kerja paling banyak lima puluh tenaga kerja.

Maka, menyimak hal-hal yang mendasari penilaian pemberian penghargaan tersebut, Raihan Zero Accident Award itu adalah prestasi yang bergengsi. Jadi, prestasi KPH Saradan dan KPH Madiun mendapatkan penghargaan nihil kecelakaan kerja adalah prestasi yang patut diacungi jempol. Bravo! • DR/Srd/

Swn/Mdn/Yd

This article is from: