10 minute read

LINTAS RIMBA WARISAN RIMBA

Perhutani dan PT Green Field Indonesia Kerja Sama Penanaman HMT di Blitar

Foto : Agung Budiyono/Kompersh KPH Jember

Advertisement

Blitar - Kepala Divisi Regional (Kadivre) Perhutani Jawa Timur, Karuniawan Purwanto Sanjaya, Selasa, 25 Mei 2021, melakukan kunjungan kerja ke PT Green Field Indonesia. PT Green Field Indonesia adalah perusahaan penghasil susu sapi yang berkantor di Desa Ngadirenggo, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Kunjungan tersebut dalam rangka menjajaki kemungkinan kerja sama penanaman Hijauan Makan Ternak (HMT) di dalam kawasan hutan Perhutani, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Wlingi, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Blitar.

“Besar kemungkinan, Perhutani bisa bekerjasama dalam penanaman pakan ternak dengan PT Green Field Indonesia, berupa tebon jagung (jagung muda) di kawasan hutan seluas 1.200 hektare di wilayah BKPH Wlingi,” kata Karuniawan.

Di kesempatan itu, Head Manager Deary Farming Indonesia PT Green Field, Heru Prabowo, mengatakan, pihaknya sangat berterima kasih kepada Perhutani yang telah mendukung untuk memasok pakan ternak berupa tanaman tebon jagung. “Saat ini kami masih disuplai oleh perorangan atau petani lokal, serta mendatangkan dari beberapa kota terdekat. Mengingat biaya transport yang tinggi, kami berharap bisa bekerjasama dengan Perhutani dalam penanam HMT dengan melibatkan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) setempat,” katanya.

Sedangkan Administratur Perhutani KPH Blitar, Teguh Jati Waluyo, mengatakan, rencana kerja sama penanaman HMT sebagai pakan ternak dengan PT Green Field Indonesia sangat bagus, dan pihaknya sangat mendukung. Selain karena lokasi dekat kawasan hutan di wilayah kerjanya, tanaman jagung sangat cocok ditanam di sebagian besar wilayah Perhutani KPH Blitar. “Kami akan menindaklanjuti arahan Kepala Divisi regional Jawa Timur dalam rangka kerja sama ini untuk menentukan lokasi-lokasi dan demplotnya,” pungkasnya. • DR/Btr/Agg

Mahasiswa Instiper Yogyakarta Praktik Kerja di Perhutani KPH Indramayu

Indramayu - Administratur Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Indramayu, Asep Saepudin, secara resmi menerima kedatangan mahasiswa Fakultas Kehutanan Institut Pertanian (INSTIPER) Yogyakarta, di Kantor Perhutani KPH Indramayu, Kamis, 10 Juni 2021. Kedatangan mereka dalam rangka Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Kantor Perhutani KPH Indramayu. Para mahasiswa itu akan melakukan PKL di wilayah KPH Indramayu, di lingkungan kantor maupun di lapangan (hutan), selama tiga bulan, mulai tanggal 14 Juni sampai 14 September 2021.

Di dalam arahannya, Asep Saepudin mengatakan, para mahasiswa tersebut akan mendapat bimbingan dan materi pembekalan untuk praktik lapangan dari petugas Perhutani, baik yang berada di kantor maupun di lapangan. “Kegiatan PKL ini merupakan upaya agar mahasiswa dapat meningkatkan pemahaman, wawasan, dan keterampilan. Selama PKL, mahasiswa dapat membandingkan antara teori yang telah didapat selama menjalani kuliah dengan praktiknya di lapangan,” katanya.

Salah satu mahasiswa, Agung, mewakili rekan-rekannya, mengucapkan terima kasih kepada Perhutani KPH Indramayu yang dengan tangan terbuka telah menerima mereka untuk melaksanakan PKL. “Tujuan dari PKL ini adalah untuk membandingkan antara teori di perkuliahan dengan praktik kerja di lapangan, serta untuk mendapatkan gambaran seutuhnya tentang pengelolaan hutan, khususnya di Perum Perhutani,” ujarnya. • DR/Idr/SH

Foto : Saeful Hakim Kompresh KPH Indramayu

Foto : Kompersh KPH Pemalang

Perhutani

dan Bupati Pemalang Kembangkan Kawasan Industri

Pemalang - Perhutani KPH Pemalang melakukan rapat koordinasi (rakor) dengan Bupati Pemalang dan stakeholder terkait di Kantor Bupati Pemalang, Jumat, 18 Juni 2021. Rakor itu digelar guna membahas rencana pengembangan kawasan industri di Kabupaten Pemalang. Selain Administratur Perhutani KPH Pemalang, Akhmad Taufik; dan Bupati Pemalang, Mukti Agung Wibowo; hadir pula di acara itu Wakil Bupati Pemalang, Mansur Hidayat; Perwakilan Kementerian Investasi / Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Edwan; Direktur Promosi Daerah, Saribuah Sihahang; Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu, Khaeron; Kepala Dinas Pemberdayaan dan Pemerintahan Desa Kabupaten Pemalang, Tutuko Raharjo; Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Mohamad Seu; Kepala Dinas Pekerjaaan Umum dan Penataan Ruang, Hery Firmatio; dan perwakilan Anggota DPRD Kabupaten Pemalang.

Akhmad Taufik dalam kesempatan itu menyampaikan, Perhutani KPH Pemalang siap mendukung program Pemerintah Kabupaten Pemalang guna meningkatkan taraf perekonomian masyarakat. “Semoga ke depan, dengan terbangunnya industri di Kabupaten Pemalang, dapat menambah lapangan pekerjaan dan memberi pendapatan asli daerah Kabupaten Pemalang,“ tuturnya.

Di kesempatan itu, Mukti Agung Wibowo mengucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholder dan jajaran Perhutani KPH Pemalang yang hadir dalam rakor perencanaan pengembangan kawasan industri di Kabupaten Pemalang itu. “Kawasan industri di Kabupaten Pemalang rencananya akan dibangun di lokasi perbatasan dengan kawasan hutan. Pemerintah Kabupaten Pemalang berharap dukungan dari berbagai pihak terkait,“ jelasnya. • DR/Pml/Eko

Perhutani Jalin Kerja Sama Budi Daya Porang dengan Stakeholder di Majalengka

Majalengka - Pada Jumat, 30 April 2021, Perhutani KPH Majalengka bersama CV Karomah Jaya Mandiri dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Tanjung Wiru, melakukan penandatanganan kerja sama Budi Daya Tanaman Porang di kawasan hutan seluas 20 Hektare, di Petak 5, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Sukaya, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Cibenda, KPH Majalengka. Secara administratif, kawasan itu termasuk wilayah Desa Mekarmulya, Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.

Acara yang berlangsung di Aula Kantor KPH Majalengka tersebut dihadiri Administratur Perhutani KPH Majalengka, Andi Mulya, beserta jajaran. Hadir pula Direktur CV Karomah Jaya Mandiri, Momo Sutarma, beserta jajaran. Juga hadir Ketua LMDH Tanjung Wiru, Dadang, beserta anggota.

Penandatanganan kerja sama itu adalah dalam rangka optimalisasi fungsi dan manfaat kawasan hutan dengan melakukan kegiatan budi daya penanaman porang di bawah tegakan jati, dan meningkatkan rasa tanggung jawab para pihak terhadap keberlanjutan fungsi dan manfaat sumber daya hutan. Juga menyelaraskan kegiatan pengelolaan sumber daya hutan dengan pembangunan wilayah desa hutan sesuai dinamika sosial masyarakat desa hutan.

Andi Mulya menyampaikan, kerja sama budi daya itu diharapkan dapat meningkatkan pendapatan bagi masyarakat Desa Mekarmulya dan LMDH, Perhutani selaku Badan Usaha Milik Negara (BUMN), serta Investor sebagai pemilik modal. “Adanya kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat desa hutan dengan adanya sharing. Kami berharap hak dan kewajiban para pihak untuk disepakati dan dipatuhi bersama,” kata Andi.

Sementara itu, Momo Sutarma mengharapkan kerja sama dengan Perhutani dan LMDH dalam pelaksanaan budi daya tanaman porang dapat menghasilkan keuntungan, sehingga kegiatan budi daya tanaman porang ini dapat berdampak dalam menciptakan dan menyerap tenaga kerja masyarakat sekitar hutan, dari kegiatan penanaman sampai pemanenan. “Prospek pemasaran porang saat ini sangat menjanjikan. Apalagi prospek pemasaran ekspor porang ini masih relatif rendah dibanding kebutuhan porang dunia. Kami mengajak semua pihak, jangan raguragu untuk menanam porang. Pihak kami siap menampung dan membeli produk porang, baik berupa umbi maupun katak. Kami berharap pabrik porang nantinya bisa didirikan di Majalengka,” katanya. • DR/Mjl/Aw

Foto : Asep Wahidin/Kompersh KPH Majalengka

Tim Forest Programme III-Sulawesi Tengah Studi Banding di Perhutani

Foto : Kompersh KPH Blora

Blora - Perhutani KPH Blora menerima kunjungan Tim Forest Programme III-Sulawesi (FP III) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Jumat, 28 Mei 2021. Bertempat di Wana Wisata Goa Terawang, Desa Kedungwungu, Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, kunjungan itu dalam rangka studi banding terkait pemberdayaan masyarakat, pengembangan tanaman kelor, dan ekowisata.

Rombongan Tim FP III-Sulawesi dipimpin Susanto Wibowo asal Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Tengah. Tim itu terdiri dari sejumlah perwakilan di antaranya Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Kulawi, Darwis; Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA), Sigi Miar Permana Arifiyanto; Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sigi, Muhammad Nafiri Akbar; Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Palu Poso, Muhammad Malik; Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Wilayah Sulawesi, Mucklis; Kelompok Masyarakat Desa Dolo Selatan, Gafur; Fasilitator Desa dan Koordinator Bonar Adrian Barau; Implementing Konsultan, Hanom Bashari; dan Direktorat PIKA/PEA, Hilmayetti.

Di dalam rangkaian kegiatan studi banding tersebut, Tim Perhutani memaparkan juga sejarah Wana Wisata Goa Terawang yang memiliki panjang sekira 190 meter, kedalaman 5 – 11 meter, dan berada di Petak 45 d. Kawasan seluas 15,7 hektare itu berada di BKPH Kalonan, KPH Blora.

Administratur Perhutani KPH Blora, Agus Widodo, yang juga hadir pada kesempatan itu, mengharapkan agar studi banding itu nantinya memberikan nilai positif dalam kegiatan di masyarakat, khususnya di Sulawesi Tengah. “Dengan adanya kegiatan ini juga diharapkan Wana Wisata Goa Terawang akan lebih dikenal di Indonesia, khususnya di Sulawesi Tengah, sebagai tujuan wisata,” ujarnya.

Di dalam kesempatan itu, Kepala Bidang Pengelolaan DAS dan RHL Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Tengah, Susanto Wibowo, menerangkan, kunjungannya bersama tim itu selain dalam rangka mendukung program Pemerintah Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah, untuk memotivasi masyarakat agar tidak merambah hutan, juga ingin menjalin kerja sama tanaman. Khususnya tanaman kelor, sereh wangi, madu, dan ekowisata. Sulawesi Tengah termasuk penghasil pendapatan terbesar dari Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK), yaitu rotan, damar, dan kulit kayu. • DR/Blr/

Wsn

Bupati Jember Apresiasi Perhutani Atas Kontribusi Pembangunan Ekonomi Warga

Jember - Bupati Jember, Hendy Siswanto, mengapresiasi sinergitas yang dijalin Perhutani KPH Jember dengan jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jember, saat menghadiri serah terima jabatan Administratur Perhutani KPH Jember, di Wana Wisata Agroforestry dan Cluster Durian PPG Sidomulyo, Kamis, 3 Juni 2021. Kegiatan tersebut juga dihadiri Wakil Bupati Jember dan jajaran Forkopimda lainnya, yaitu Komandan Kodim 0824 Jember, Kepala Kepolisian Resor Jember, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam wilayah Jember, Kepala Cabang Dinas Kehutanan (CDK) Wilayah Jember, Perwakilan Taman Nasional Meru Betiri, Rekanan dan Mitra Kerja, Forkopimcam Silo, Paguyuban LMDH Jember, serta Wakil Kepala Divisi Regional Jawa Timur.

Di dalam sambutannya, Hendy Siswanto mengatakan, selama bertugas di wilayah administrasi Kabupaten Jember, Administratur Perhutani KPH Jember, Rukman Supriatna, telah berhasil membangun sinergitas dengan jajaran Forkopimda dan stakeholders lainnya. Selain itu, menurut Hendy, pengelolaan hutan di Jember juga turut memberikan kontribusi terhadap pembangunan ekonomi masyarakat, khususnya bagi warga sekitar hutan. Antara lain dalam mendukung program Perhutanan Sosial yang dalam pelaksanaannya Perhutani sudah menanam jenis tanaman kayu putih di lahan hutan seluas 300 hektare.

“Untuk mendukung tanaman kayu putih ini, Pemkab Jember siap membangun pabrik pengolahan kayu putihnya di Jember,” ujar Hendy.

Sementara Rukman Supriatna yang akan meninggalkan tugasnya di KPH Jember, dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada seluruh jajaran Forkopimda Jember dan instansi terkait, yang selama ini

Foto : Agus Sulaiman/Kompersh KPH Jember

telah menerima dan mendukung Perhutani dalam pengelolaan sumber daya hutan, khususnya dalam pelaksanaan Perhutanan Sosial. “Tanpa ada dukungan dan kerja sama dengan semua pihak, tentunya keberhasilan tidak akan diraih seperti yang Perhutani dapatkan selama ini,” kata Rukman.

• DR/Jbr/As

Perhutani Kembangkan Tanaman Biomassa

di KPH Sukabumi

Foto : Nanjar Munandar/Kompersh Kanpus

Sukabumi - Sejak tahun 2013, Perum Perhutani telah merintis bisnis berbasis biomassa hutan. Saat itu, Perhutani melakukan uji coba penanaman tanaman energi di lahan seluas 2.000 hektare. Di tahun 2019, Perhutani mulai mengembangkan bisnis biomassa dengan menyiapkan klaster tanaman energi seluas 70.000 hektare dan rencana industri turunannya yaitu wood chip dan wood pellet. Pengembangan bisnis biomassa itu pun telah menjadi program dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) 20202024.

Salah satu lokasi pengembangan tanaman biomassa itu berada di wilayah Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Sukabumi. Sejak 2019, Perhutani KPH Sukabumi menjadi salah satu lokasi pengembangan tanaman biomassa sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan. Lokasinya tersebar di empat Resort Pemangkuan Hutan (RPH) yang berada di wilayah Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Lengkong, yaitu RPH Hanjuang Barat, RPH Hanjuang Timur, RPH Hanjuang Tengah, dan RPH Hanjuang Selatan.

Pada 2019, luas tanaman biomassa yang dikembangkan adalah 700,35 hektare. Pada 2020, ditambah seluas 1.443,94 hektare. Sehingga, total keluasan tanaman biomassa di Perhutani KPH Sukabumi adalah 2.134,29 hektare. Terdapat 2 (dua) jenis tanaman biomassa yang ditanam, yakni jenis Gamal (Gliricidia) dan Kaliandra.

Gamal (Gliricidia sepium) adalah tanaman sejenis perdu dari kerabat polong-polongan yang sering digunakan sebagai pagar hidup atau peneduh. Perdu atau pohon kecil ini merupakan salah satu jenis Leguminosa multiguna yang terpenting setelah lamtoro (Leucaena leucocephala). Sedangkan Kaliandra adalah marga sekelompok tumbuhan berbuah polong (Legum), dengan anggota sekitar 200 jenis. Wujudnya berupa pohon berukuran sedang dengan bunga tersusun majemuk.

Administratur Perhutani KPH Sukabumi melalui Asisten Perhutani (Asper) BKPH Lengkong, Dede Sutisna, mengatakan, saat ini tinggi tanaman biomassa tahun tanam 2019 telah mencapai 2 meter lebih. Bahkan ada yang mencapai tinggi 3 meter dengan pencabangan yang cukup rapat. Prosentasi tumbuh tanaman biomassa itu rata-rata mencapai 95%.

“Sedangkan untuk tanaman biomassa tahun tanam 2020, tingginya sudah mencapai 1,5 sampai 2 meter. Bahkan ada yang lebih. Prosentasi tumbuh rata-rata tanaman biomassa itu mencapai 98%,” kata Dede Sutisna.

Dede yang akrab dipanggil “Ojoy” itu juga menjelaskan, untuk masyarakat di sekitar lokasi tanaman biomassa yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), juga disediakan lahan khusus untuk garapan. Luasnya adalah 30% dari luas baku tanaman biomassa yang dialokasikan secara demplot (satu hamparan).

“Tentunya lokasi mayarakat tersebut berdampingan dengan masing-masing petak lokasi tanaman biomassa,” tutupnya. • DR/PR/2021-I-2

This article is from: