8 minute read

Kerja Sama Maksimal Bagi Hasil Optimal

Kerja Sama Maksimal

Bagi Hasil Optimal

Advertisement

Perhutani selalu mengedepankan kerja sama dengan masyarakat sekitar dalam pengelolaan hutan. Selain memaksimalkan produksi dari pengelolaan sumber daya hutan, tujuannya juga untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang tinggal di sekitar hutan tanpa mengesampingkan upaya pencegahan penanggulangan bencana alam. Sebab, kerja sama pengelolaan hutan itu selalu dilakukan dengan tetap memaksimalkan upaya untuk menjaga kelestarian hutan dan lingkungan hidup. Tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat lewat sistem bagi hasil yang optimal juga menjadi hal yang sangat diperhatikan.

Anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) di wilayah Kabupaten Kediri, Tulungagung, Trenggalek, dan Nganjuk, berkumpul di Kompleks Wisata Agro Park Trenggalek, Jawa Timur, 26 Oktober 2022. Wajah-wajah cerah pun terlihat di sana, dengan senyum sumringah menghiasi wajah mereka. Di hari itu, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kediri menyerahkan dana sharing produksi kayu dan getah sebesar Rp 3.176.058.026 untuk Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) di wilayah empat kabupaten tersebut.

Ketua LMDH wilayah Kabupaten Trenggalek menerima secara simbolis dana sharing produksi kayu dan getah itu. Acara yang berlangsung di kompleks wisata Agro Park Trenggalek itu dihadiri sejumlah pemangku kepentingan. Di antara Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin; Wakil Kepala Divisi Regional Jawa Timur, Toni Kuspuja; Administratur Perhutani KPH Kediri, Rukman Supriatna; dan Forkopimda Trenggalek.

Di kesempatan itu, Wakil Kepala Divisi Regional Jawa Timur, Toni Kuspuja, mengucapkan terima kasih kepada Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, yang telah mendukung kegiatan Perhutani. Toni juga mengatakan, pihaknya mendukung opsi-opsi kelestarian lingkungan yang diterapkan oleh Bupati Trenggalek.

“Langkah yang dilakukan Pemerintah Daerah sejalan dengan program Perhutani, yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan tanpa mengesampingkan upaya pencegahan penanggulangan bencana alam,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, menyampaikan apresiasi terhadap komitmen Perhutani dalam memberikan pembagian keuntungan dari hasil penjualan getah pinus yang dikerjakan petani

Foto: Priyambodo Ufaira/Kompersh KPH Kediri

hutan. Hal itu menunjukkan betapa harmonis kerja sama yang terjalin di antara Perhutani dan LMDH.

“Ini menjadi bukti bahwa masyarakat sekitar hutan bisa mendapat hasil hutan tanpa harus merusak, dan bahkan semakin berdaya secara ekonomi, serta alam tetap terjaga dengan baik atau lestari. Termasuk menjadi bukti bahwa pengembangan kawasan wisata dapat dilakukan tanpa harus merusak alam dengan menebang kayu,” kata Mochamad Nur Arifin.

Pembagian dana sharing produksi di hari itu merupakan bentuk kerja sama yang nyata dan menunjukkan salah satu bentuk tanggung jawab Perhutani terhadap LMDH yang sudah menjalin kerja sama dengan mereka dalam pengelolaan hutan. Hal itu dikatakan Administratur Perhutani KPH Kediri, Rukman Supriatna, di tempat dan acara yang sama. Ia pun kerja sama yang baik di antara Perhutani dan LMDH akan semakin baik dan mendatangkan hasil yang optimal.

“Semoga sharing ini bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa hutan dan mendorong LMDH sebagai mitra Perhutani untuk lebih meningkatkan kerja sama, baik di bidang tanaman, produksi, wisata maupun agroforestry,” ucapnya.

Ratusan Juta untuk 27 LMDH

Kegiatan serupa digelar di Aula Kantor Perhutani KPH Sukabumi. Pada Jumat, 30 September 2022, Perum Perhutani KPH Sukabumi menyalurkan dana sharing produksi hasil tebangan tahun 20192020. Dana sharing sebesar Rp 434.167.398 itu diserahkan kepada 27 Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) yang berada di wilayah Perhutani KPH Sukabumi.

Sejumlah personel Perhutani KPH Sukabumi hadir dalam kegiatan tersebut. Di antaranya adalah Administratur Perhutani KPH Sukabumi, Asep Setiawan; Wakil Administratur Wilayah Barat KPH Sukabumi, Suwandi; Wakil Administratur Wilayah Timur KPH Sukabumi, Cecep Suryaman; Kepala Seksi Madya Bidang Pembinaan SDH KPH Sukabumi, Oih Sowijaya, beserta jajaran; dan segenap Pengurus LMDH lingkup Perhutani KPH Sukabumi.

Di kesempatan itu, Administratur Perhutani KPH Sukabumi, Asep Setiawan, menyampaikan, penyerahan dana sharing kayu yang diberikan Perhutani kepada masyarakat melalui LMDH tersebut merupakan wujud keberhasilan kerja sama dalam mengelola kawasan hutan. Kerja sama itu terjalin mulai dari persemaian, tanaman, pemeliharaan, keamanan, sampai dengan produksi.

“Dana sharing tersebut merupakan salah satu bentuk kepedulian Perhutani terhadap masyarakat sekitar hutan, dan semoga dana sharing ini dapat meningkatkan usaha produktif LMDH, serta dapat meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya yang ada di sekitar hutan,” kata Asep.

Asep juga menegaskan, Perhutani berkomitmen akan selalu mendorong para pengurus LMDH untuk bisa memanfaatkan dana sharing tersebut. Diharapkan, dana sharing tersebut dapat digunakan untuk kemandirian LMDH, serta membangun usaha-usaha produktif agar LMDH bisa makmur dan maju.

“Dana sharing yang diberikan kepada LMDH itu tidak terikat. Namun demikian, kami akan melakukan pemantauan tentang sejauhmana penggunaan dana sharing tersebut, sehingga tercapai tujuan bersama yang diinginkan,” tambahnya.

Sementara itu, salah satu penerima dana sharing tersebut, Jujun Junaedi, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Perum Perhutani atas adanya dana sharing tersebut. Sebab, menurut dia, dana sharing tersebut sangat bermanfaat. Khususnya bagi masyarakat sekitar hutan.

Foto: Kompersh KPH Sukabumi

Administratur Perhutani KPH Sukabumi, Asep Setiawan, menyampaikan, penyerahan dana sharing kayu yang diberikan Perhutani kepada masyarakat melalui LMDH tersebut merupakan wujud keberhasilan kerja sama dalam mengelola kawasan hutan. Kerja sama itu terjalin mulai dari persemaian, tanaman, pemeliharaan, keamanan, sampai dengan produksi.

LMDH Wilayah Balapulang

Keesokan harinya, Perhutani KPH Balapulang menyerahkan dana sharing produksi kayu tahun 2019 dan 2020. Dana sharing sebesar 1,5 milyar rupiah diserahkan kepada 36 (tiga puluh enam) LMDH wilayah Kabupaten Tegal dan

Brebes. Acaranya berlangsung di Aula Sasana Wana Krida, Kantor Perhutani KPH Balapulang, Sabtu, 1 Oktober 2022.

Sejumlah pemangku kepentingan setempat hadir di kesempatan itu. Selain Administratur Perhutani KPH Balapulang dan segenap jajaran, hadir pula Ketua Paguyuban LMDH, Cabang Dinas Kehutanan (CDK) V, Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkompimcam), Camat Balapulang, Camat Margasari, Camat Pagerbarang, dan Camat Tonjong, serta perwakilan Pengurus LMDH.

Sejumlah 36 LMDH menerima dana sharing tersebut. Mereka antara lain LMDH Wana Bumi Tirta Makmur, LMDH Wana Argo Tumpeng, LMDH Wana Agung, dan LMDH Dharma Rimba Mandala.

Di kesempatan itu, Administratur Perhutani KPH Balapulang, Haris Setiana, mengatakan, pihaknya berharap agar dana sharing yang diterima LMDH-LMDH tersebut bisa bermanfaat dan membawa berkah bagi LMDH. Selanjutnya, ia berharap, kerja sama dengan masyarakat sekitar hutan akan terus terjalin dengan baik.

“Semoga (dana sharing produksi kayu) dapat dimanfaatkan sebaikbaiknya untuk usaha produktif. Salah satunya pembentukan koperasi yang berbadan hukum. Sehingga ke depan peluang untuk mengembangkan kerja sama bisnis LMDH lebih besar. Tidak melulu tergantung pada dana sharing. Harapannya, semua LMDH di wilayah KPH Balapulang menjadi pelopor LMDH yang minded dan mandiri,” jelasnya.

Lebih lanjut, Haris juga berpesan agar LMDH tidak hanya sekadar menerima hak dana sharing saja. Tetapi, LMDH juga harus menjalankan kewajibannya dalam membangun kerja sama mengelola hutan bersama Perhutani.

“Apalagi dengan adanya paradigma baru Perhutani, kedudukan LMDH adalah sebagai mitra sejajar, bukan sebagai penggarap atau pesanggem. Artinya, LMDH mempunyai peran, tugas, dan tanggung jawab yang sama dengan Perhutani, untuk berperan aktif dalam setiap kegiatan pengelolaan hutan, menjaga dan mempertahankan kelestarian hutan dari segala ancaman gangguan keamanan hutan agar hutan berfungsi secara optimal, demi terwujudnya hutan lestari masyarakat mukti, hutan subur rakyat makmur,” tambah Haris.

Sementara itu, di tempat yang sama, mewakili Forkompimcam, Camat Balapulang, Ahmad Susiyanto, menyatakan dukungan, apresiasi, serta menyambut baik upaya Perhutani dalam menjalin sinergitas bersama di Kabupaten Tegal dan Brebes. Terutama dalam pengelolaan hutan.

“Hal ini merupakan langkah positif dalam rangka menjaga kelestarian hutan dari gangguan keamanan hutan secara bersamasama dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat demi

Foto: Suwarto/Kompersh KPH Balapulang

“Semoga (dana sharing produksi kayu) dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk usaha produktif. Salah satunya pembentukan koperasi yang berbadan hukum. Sehingga ke depan peluang untuk mengembangkan kerja sama bisnis LMDH lebih besar. Tidak melulu tergantung pada dana sharing. Harapannya, semua LMDH di wilayah KPH Balapulang menjadi pelopor LMDH yang minded dan mandiri,” jelas Administratur Perhutani KPH Balapulang, Haris Setiana.

Foto:Kompersh KPH Bogor terwujudnya suatu kerja sama yang saling menguntungkan atau simbiosis mutualisme,” sambutnya.

Sementara itu, mewakili LMDH, Ketua Paguyuban LMDH, Amirudin, menyatakan terima kasih kepada Perum Perhutani KPH Balapulang. Ia pun menegaskan, pihaknya akan selalu mendukung setiap program dan kegiatan Perhutani.

“Kami siap mendukung, bekerjasama, serta memanfaatkan sebaik-baiknya, salah satunya adalah rencana untuk pendirian koperasi LMDH,” pungkasnya.

Dana Sharing di Bogor

Aktivitas serupa juga dilakukan insan-insan Perhutani KPH Bogor. Pada Kamis, 29 September 2022, Perhutani KPH Bogor menyerahkan bagi hasil sebesar Rp 25.201.432,00 (dua puluh lima juta dua ratus satu ribu empat ratus tiga puluh dua rupiah). Dana tersebut adalah dana sharing dari tebangan jenis Acacia mangium kepada empat Lembaga Mayarakat Desa Hutan (LMDH). Acaranya bertempat di aula Kantor Perhutani KPH Bogor.

Administratur Perhutani KPH Bogor, Ahmad Rusliadi, hadir dalam kegiatan tersebut. Hadir pula Wakil Administratur KPH Bogor, Ferry Justianto, segenap Kepala Seksi beserta jajaran, serta segenap pengurus LMDH Bina Lestari, Bojong Jaya, Kencana Wana Bakti dan Simpay Jaya. Acara tersebut juga dihadiri oleh perangkat desa setempat.

Pada kesempatan tersebut, Achmad Rusliadi mengatakan, penyerahan dana sharing yang dilakukan Perhutani kepada LMDH di hari itu merupakan wujud komitmen Perhutani dalam membangun kerja sama pengelolaan hutan dengan LMDH. Juga agar sinergitas ini ke depannya lebih baik lagi, demi menjaga kelestarian hutan. Kerja sama tersebut diharapkan dapat terus berlanjut, sehingga bermanfaat baik untuk masyarakat maupun Perhutani.

“Dana sharing ini agar dimanfaatkan dengan sebaikbaiknya, terutama untuk mengembangkan usaha produktif yang dikelola oleh LMDH, sehingga ke depannya akan dapat meningkatkan perekonomian LMDH dan pendapatan masyarakat yang ada di sekitar hutan,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Desa Barengkok, Hermawan, menyampaikan, pihaknya atas nama Pemerintah Desa mengucapkan terima kasih kepada Perhutani yang sudah peduli terhadap masyarakat di sekitar hutan. “Apa yang diberikan oleh Perhutani sangat bermanfaat bagi warga Desa Barengkok. Semoga program ini terus berjalan dengan baik dan berkelanjutan di masa depan,“ ujarnya.

Sementara itu, mewakili LMDH, Lili Sasmita pada kesempatan yang sama, mengucapkan terima kasih kepada Perhutani KPH Bogor, yang telah menyampaikan dana sharing dari hasil kerja sama pengelolaan kawasan hutan. “Kami sangat bersyukur, dan dana sharing ini akan kami manfaatkan dengan sebaikbaiknya. Terima kasih, Perhutani. Dan kami akan selalu membantu program-program Perhutani,“ pungkasnya.

Jadi begitu. Kerja sama yang terjalin di antara Perhutani dengan masyarakat di sekitar hutan telah melahirkan sinergi dalam pengelolaan hutan. Sinergi yang terjalin baik pun memunculkan energi positif dalam membangun dan menjaga hutan. Sinergi yang optimal pun selanjutnya menimbulkan hasil yang positif. • DR/

Kdr/Din/Skb/HN/Bpl/Swr/bgr/Mul

This article is from: