3 minute read

• Tanam Ribuan Mangrove di Pesisir Tangerang, Banten

Foto: Kompersh KPH Banten

Tanam Ribuan Mangrove

Advertisement

di Pesisir Tangerang, Banten

Bersama Komunitas Aksi Muda Jaga Iklim (AMJI) Nasional Penjaga Laut dan Yayasan EcoNusa, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banten melakukan aksi penanaman bibit pohon mangrove di pesisir Tangerang, Banten. Ribuan bibit pohon mangrove mereka tanam di hari itu. Selain menanam ribuan pohon mangrove, mereka juga melakukan serangkaian kegiatan, yaitu pemberian edukasi, menjalankan aksi bersih–bersih pantai, serta sosialisasi tentang fungsi dan manfaat hutan mangrove. Seluruh kegiatan itu tentu menjadi sumbangsih bagi upaya pelestarian lingkungan. Terutama sebagai langkah menghijaukan daerah pesisir.

Kegiatan tanam pohon mangrove itu digelar pada Sabtu, 29 Oktober 2022. Di hari itu, Perhutani

KPH Banten berkolaborasi dengan

Komunitas AMJI Nasional Penjaga

Laut dan Yayasan EcoNusa, melaksanakan kegiatan penanaman mangrove jenis Rhizopora,Sp. Acara penanaman Mangrove tersebut merupakan bagian dari rangkaian kegiatan peringatan Hari Sumpah

Pemuda yang Ke-94 tahun, tanggal 28 Oktober 2022. Kegiatan tanam mangrove itu berlangsung di kawasan hutan mangrove di Petak 19b, wilayah Resort Pemangkuan

Hutan (RPH) Tangerang, Bagian

Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Serang, KPH Banten.

Sebanyak 2000 plc bibit tanaman jenis bakau atau mangrove (Rizhopora Sp) ditanam dalam acara tersebut. Kegiatan tanam mangrove itu diawali dengan penyampaian edukasi, aksi bersih–bersih pantai, serta sosialisasi tentang fungsi dan manfaat hutan mangrove.

Kepala Seksi Perencanaan Pengembangan Bisnis (Kasi PPB) KPH Banten, Syahjidin Noor, hadir dalam acara tersebut mewakili Administratur Perhutani KPH Banten. Turut hadir dalam kesempatan itu, Asisten Perhutani/ KBKPH Serang, Luckyta Sakagiri; KRPH Tangerang dan jajarannya; CEO Yayasan EcoNusa, Bustar Maltar; perwakilan dari Pemkab Tangerang; LMDH Tapas Jaya; serta mahasiswa dan para Anggota Pramuka.

Di kesempatan itu, melalui Kasi PPB KPH Banten, Syahjidin Noor, Administratur Perhutani KPH Banten, Sukidi, mengatakan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk menjaga dan mempertahankan ekosistem hutan mangrove. Selain itu, kegiatan tersebut juga untuk mengeratkan tali silaturrahim di antara semua pihak yang ikut peduli terhadap kegiatan-kegiatan penghijauan di ekosistem hutan mangrove.

“Kegiatan ini merupakan wujud kepedulian dan perhatian bersama antara Perum Perhutani bersama Komunitas Aksi Muda Jaga Iklim atau AMJI Nasional Penjaga Laut, dan semua pihak yang berpartisipasi dalam rangka menjaga kelestarian konservasi hutan mangrove,” ucap Syahjidin Noor.

Antusias Komunitas Orang Muda

Sementara itu, dalam kesempatan menyampaikan sambutan, Koordinator Nasional Penjaga Laut, Yolanda Parede, mengatakan bahwa antusias organisasi dan komunitas orang muda dalam AMJI 2022 ini meningkat dari tahun sebelumnya. Hal itu menunjukkan semakin banyak anak muda yang peduli, bahkan antusias, terhadap upaya penghijauan lingkungan pesisir.

“Semakin banyak orang muda yang terlibat dalam AMJI 2022. Kegiatan penanaman ini merupakan upaya penghijauan kembali hutan mangrove. Hal ini menjadi suatu kebanggaan AMJI ikut berpartisipasi di dalamnya,” katanya.

Sedangkan CEO Yayasan EcoNusa, Bustar Maltar, mengatakan, aksi bersama yang mereka jalankan itu dilakukan, selain untuk memberikan kesadaran terhadap dampak krisis iklim, juga dalam rangka membantu pemerintah dalam merehabilitasi wilayah mangrove. Hal itu menjadi momen penting bagi Komunitas AMJI 2022 untuk memaknai Sumpah Pemuda.

“Komunitas AMJI 2022 mengajak orang muda Indonesia untuk memaknai Sumpah Pemuda dengan aksi nyata untuk lingkungan. Kegiatan ini kami adakan dengan harapan agar aksi ini bisa menjadi bagian dalam kehidupan seharihari, sehingga membawa dampak perubahan, baik untuk lingkungan maupun iklim global,” pungkasnya.

Mangrove Memang Penting

Mangrove adalah jenis tanaman dikotil yang hidup di habitat air payau dan air laut. Mangrove merupakan tanaman hasil dari kegiatan budi daya, namun bisa juga diambil dari alam. Tanaman mangrove dapat dimanfaatkan dengan menjadikan bagian-bagian tanaman tersebut sebagai produk lanjutan. Misalnya, mangrove dimanfaatkan untuk dijadikan bahan baku kosmetik atau farmasi atau bahan tambahan tekstil.

Hutan mangrove adalah salah satu jenis hutan yang banyak ditemukan di kawasan muara dengan struktur tanah rawa dan/ atau padat. Mangrove menjadi salah satu solusi yang sangat penting untuk mengatasi berbagai jenis masalah lingkungan. Terutama untuk mengatasi kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh rusaknya habitat untuk hewan. Kerusakan ini tidak hanya berdampak terhadap hewan saja tetapi juga untuk manusia. Sehingga, mangrove disebut-sebut telah menjadi pelindung lingkungan yang sangat besar.

Tanaman mangrove atau bakau tumbuh di pantai dan paling banyak dapat dijumpai pada batasan antara muara pantai dengan sungai. Ciri-ciri tanaman bakau ini adalah hidup dengan berkelompok dalam jumlah yang banyak, memiliki akar yang besar, dan memiliki buah. Di pantai banyak petani menanam bakau, karena manfaatnya yang banyak bagi kelangsungan pantai di tempatnya. Selain itu, tanaman bakau juga dapat membuat suasana sekitar pantai menjadi lebih indah. Selain itu, tanaman bakau juga memiliki manfaat yang penting bagi kehidupan di sekitar lingkungannya.

Hutan mangrove menjadi salah satu subyek utama bagi pengembangkan lingkungan di Indonesia. Banyak lembaga sosial yang bergerak di bidang lingkungan terus menyosialisasikan manfaat mangrove. Hal ini mendukung kesadaran masyarakat bahwa mangrove memang penting untuk melindungi lingkungan. Melestarikan kawasan mangrove adalah usaha yang sangat baik untuk menstabilkan kondisi lingkungan dan menyelamatkan semua habitat di hutan mangrove tersebut. • DR/

Btn/HJ

This article is from: