6 minute read

Membina Mitra Binaan

Membina

Mitra Binaan

Advertisement

Perhutani menyalurkan bantuan Program Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil (PUMK) Tahun 2022 untuk para mitra binaan mereka. Selain sebagai wujud pembinaan yang mereka lakukan terhadap para mitra binaan, penyaluran bantuan tersebut juga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan, sekaligus juga menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat, secara tidak langsung Perhutani ikut serta pula dalam upaya mengurangi angka pengangguran, serta mendukung program pemerintah untuk memgentaskan kemiskinan. Tentu, diharapkan bantuan tersebut dapat dimanfaatkan sebaik mungkin.

Menjelang akhir bulan September 2022, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyuwangi

Selatan menyalurkan bantuan melalui

Program Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil (PUMK) Tahun 2022. Dana bantuan sebesar 455 juta rupiah itu diserahkan kepada tujuh pelaku

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Penyerahan bantuan program PUMK itu dilakukan di Aula

Kantor Perhutani De Djawatan

Benculuk, Jumat, 23 September 2022.

Djawatan Benculuk Banyuwangi adalah tempat wisata baru yang terdapat di Banyuwangi, Jawa Timur. Djawatan Benculuk adalah bangunan tua yang dulunya digunakan sebagai tempat untuk mengelola kereta api. Namun, aktivitas perusahaan jawatan kereta api tersebut tidak bertahan lama. Setelah lama hanya menjadi bangunan tua saja, akhirnya pihak pengelola pun mengalih fungsikan tempat tersebut menjadi tempat wisata. Kini, Djawatan Benculuk Banyuwangi berkembang menjadi salah satu destinasi wisata pilihan di Banyuwangi.

Wakil Administratur/KKPH Banyuwangi Selatan, Muchlisin Sabarna, hadir di kesempatan itu. Ia mewakili Administratur/KKPH Banyuwangi Selatan, Panca Putra Maju Sihite, menyerahkan bantuan PUMK itu kepada tujuh pelaku UMKM. Momen penyerahan bantuan kepada mitra itu disaksikan oleh para mitra terkait lainnya.

PUMK merupakan bantuan pinjaman lunak, dengan suku bunga rendah, yaitu 6% per tahun. Muchlisin mengatakan, PUMK merupakan bentuk kegiatan kemitraan, dan dari hasil kemitraan tersebut diharapkan

Foto: Didik/Nurcahyo Kompersh KPH Banyuwangi Selatan

dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan.

“Selain itu, PUMK diharapkan agar sekaligus dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Sehingga, secara tidak langsung Perhutani ikut serta mengurangi angka pengangguran, serta mendukung program Pemkab Banyuwangi Rebound, yakni Tangani Pandemi, Pulihkan Ekonomi, dan Rajut Harmoni,” jelasnya.

Sementara itu, secara terpisah, salah satu penerima dana PUMK itu, Pramandani dari Desa Karetan, mengatakan, pihaknya berterima kasih atas pemberian bantuan PUMK itu. “Kami berkomitmen untuk menggunakannya, untuk usaha produktif yang sudah kami lakukan, agar usaha kami terus maju dan berkembang, serta akan melakukan pembayaran angsuran tepat waktu. Dan khusus bagi Perhutani, doa kami agar Perhutani tetap eksis,” ujarnya.

Dana PUMK di Cepu

Aktivitas serupa didilakukan Perhutani KPH Cepu. Melalui program TJSL, Perhutani KPH Cepu menyalurkan bantuan dana PUMK kepada mitra binaan mereka. Penyaluran bantuan PUMK sebesar 90 juta rupiah itu dilaksanakan di Ruang Rapat Kantor Perhutani KPH Cepu, Selasa, 6 September 2022.

Administratur Perhutani KPH Cepu, Mustopo, menyerahkan langsung bantuan pinjaman modal usaha dari PUMK tersebut kepada 7 mitra binaan. Ketujuh mitra binaan penerima bantuan PUMK itu antara lain adalah Mardiyah, sejumlah 15 juta rupiah, untuk pengembangan usaha pembuatan ledre pisang; Madrim, sebesar 20 juta rupiah, untuk pengembangan usaha kerajinan kayu jati; Dwi Widiyanto,

Foto: Kompersh KPH Cepu

Foto: Kompersh KPH Mojokerto

senilai 15 juta rupiah, untuk pengembangan usaha furniture; Andrayanti, sejumlah 10 juta rupiah, untuk pengembangan usaha tekstil; Sulastini, sebesar 10 juta rupiah, untuk usaha toko sembako; Farida, senilai 10 juta rupiah, untuk pengembangan budi daya ternak kambing; dan Aprilia, sejumlah 10 juta rupiah, yang digunakan untuk usaha budi daya lele dumbo.

Di kesempatan itu, Mustopo menyampaikan bahwa bantuan pinjaman PUMK ini merupakan wujud kepedulian Perum Perhutani kepada masyarakat. Bantuan tersebut bertujuan untuk membantu masyarakat memajukan usaha skala menengah dan kecil dari pinjaman lunak dengan bunga yang ringan.

“Karena dana bantuan ini sifatnya pinjaman dengan bunga lunak yang setiap bulan wajib bayar angsuran tepat waktu. Semoga dapat dimanfaatkan maksimal untuk pengembangan usaha,” imbuhnya.

Di kesempatan yang sama, perwakilan mitra binaan yang di hari itu menerima bantuan pinjaman modal untuk pengembangan usaha furniture, Dwi Widiyanto, mengucapkan terima kasih kepada Perhutani KPH Cepu. Ia sangat mengapresiasi Perhutani KPH Cepu yang telah memberikan kepercayaan kepadanya.

“Kami akan kooperatif dan berkomitmen sesuai dengan aturan yang berlaku. Semoga bantuan yang kami terima ini bisa memajukan usaha kami,” harapnya.

PUMK di Mojokerto

Perhutani KPH Mojokerto juga menggelar acara yang sama. Pada Rabu, 29 September 2022, insaninsan Perhutani KPH Mojokerto menyalurkan bantuan kepada para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di lingkungan kerja mereka. Penyaluran bantuan melalui program sosial yaitu Pendanaan Usaha Mikro Kecil (PUMK) itu dilakukan di Kantor Perhutani KPH Mojokerto, Jawa Timur.

Administratur Perhutani KPH Mojokerto, Prasetyo Lukito, hadir dan menyerahkan langsung bantuan PUMK tersebut. Di kesempatan itu, ia menjelaskan, pemberian bantuan PUMK itu merupakan bukti konkret bahwa perusahaan turut serta mendorong dan mendukung pelaku usaha kecil agar maju dan berkembang.

“Ini bukan dana hibah, melainkan para penerimanya wajib mengembalikan, namun dengan suku bunga lunak 6% per tahun. Semoga dengan program dana PUMK ini,

pelaku usaha di wilayah Mojokerto dapat mengembangkan usahanya sehingga lebih maju lagi. Dan tahun ini, KPH Mojokerto mengalokasikan dana sebesar Rp 125.000.000 untuk menjalankan program tersebut,” jelasnya.

Secara terpisah, salah satu penerima bantuan PUMK, Wahono, menyampaikan banyak terima kasih kepada Perhutani KPH Mojokerto. Selama menekuni usahanya, pria separuh baya yang tinggal di Desa Yungyang, Kecamatan Modo, Kabupaten Lamongan, tersebut telah menerima bantuan sebanyak tiga kali. Sehingga, ia mengatakan bantuan melalui program PUMK itu telah membantu membuat usahanya bisa berkembang seperti sekarang ini.

“Alhamdulillah, usaha emping jagung kita semakin tumbuh dan berkembang hingga seperti sekarang,” ujar Wahono.

Mitra Binaan di Gundih

Begitu juga yang dilaksanakan insan-insan Perum Perhutani KPH. Gundih. Mereka pun menyalurkan bantuan Pendanaan Usaha Mikro Kecil (PUMK) Tahun 2022. Bantuan sebesar Rp 300.000.000 (tiga ratus juta rupiah) melalui program PUMK itu mereka salurkan kepada 15 mitra Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) binaan di sekitar hutan, pada Jumat, 14 Oktober 2022.

Program PUMK (Pendanaan Usaha Mikro Kecil) Perhutani adalah program pembinaan dan pendampingan UMKM yang ada di sekitar unit-unit usaha Perum Perhutani. Program PUMK bertujuan membina para pelaku usaha mikro dan usaha kecil binaan Perum Perhutani, agar lebih tangguh dan mandiri.

Administratur Perhutani KPH Gundih, Khaerudin, hadir dalam kesempatan itu. Turut hadir dan menyaksikan kegiatan penyaluran dana PUMK tersebut, antara lain jajaran manajemen Perhutani KPH Gundih, LMDH, dan Tenaga Pendamping Masyarakat.

Ketika menyampaikan kata sambutannya, Khaerudin menyampaikan harapan agar Mudahmudahan Program PUMK ini dapat membantu pelaku UMKM dalam melaksanakan kegiatan usahanya, sehingga dapat mendongkrak pendapatan sesuai yang diharapkan. Ia menuturkan, di tahun 2022 ini, Perhutani KPH Gundih menyalurkan dana bantuan PUMK Tahap I sebesar Rp 300.000.000 (tiga ratus juta rupiah) untuk 15 mitra binaan. Sedangkan bantuan PUMK Tahap II akan segera disalurkan, menurut rencana pada bulan November – Desember 2022.

“Perhutani berharap, semoga usaha yang telah ditekuni dapat berkembang lebih baik lagi. Dan yang perlu diingat, apabila proses pengembalian lancar, nantinya dapat disalurkan kembali dan membantu mitra binaan lainnya yang juga membutuhkan,” ujarnya.

Salah satu penerima program PUMK dari Perhutani KPH Gundih adalah Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Rimba Lestari dari Desa Pelem, Kecamatan Gabus, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Darmin. Di kesempatan itu, Darmin mengucapkan terima kasih karena telah mendapatkan bantuan pinjaman modal usaha lunak dari Perhutani.

“Semoga dengan bantuan ini, usaha perternakan lembaga kami dapat berkembang lebih pesat lagi. Dan kami mengucapkan banyak terima kasih atas kepedulian Perum Perhutani kepada kami,” pungkasnya.

Foto: Kompersh KPH Gundih

Ketika menyampaikan kata sambutannya, Administratur Perhutani KPH Gundih, Khaerudin, menyampaikan harapan agar Mudah-mudahan Program PUMK ini dapat membantu pelaku UMKM dalam melaksanakan kegiatan usahanya, sehingga dapat mendongkrak pendapatan sesuai yang diharapkan.

• DR/Bws/Dik/Cpu/Pai/Mjk/Dwi/Gdh/Dwi

This article is from: