5 minute read

Indonesia

Memberdayakan Perempuan, Memajukan Indonesia

Sebagian kalimat hikmah menyebutkan, wanita adalah tiang negara. Jika wanitanya baik, maka baik pula negara. Apabila wanitanya rusak, maka akan rusak pula negara. Artinya, peran wanita sebegitu besar, terutama dalam proses membentuk generasi yang baik lewat pola pendidikan yang baik yang ia terapkan terhadap anak-anaknya. Karena itu, wanita harus berdaya. Paguyuban Istri Rimbawan (PIR ) menyadari betul hal itu. Dan itulah yang mendasari aktivitas mereka memeringati Hari Ibu dengan tema “Perempuan Berdaya, Indonesia Maju”.

Advertisement

Ada kegiatan menarik di Madiun medio Desember 2019. Ketika itu, Paguyuban Istri Rimbawan (PIR) Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Madiun mengadakan kegiatan lomba "Fashion Show". Kegiatan yang diselenggarakan di Aula Kantor Perhutani KPH Madiun, Sabtu, 14 Desember 2019 itu diadakan dalam rangka memeringati hari ibu ke-91 tahun 2019. Acara "Fashion Show" tersebut bertujuan untuk mengeratkan tali silaturahmi antar Istri Rimbawan dan meningkatkan kreatifitas mereka. Juga bertujuan untuk mengingatkan kembali betapa besar peran dan jasa ibu bagi pembentukan generasi penerus bangsa. Bukan hanya istri rimbawan, kegiatan yang mengambil tema "Perempuan Berdaya Indonesia Maju" itu juga diikuti oleh karyawati Perhutani KPH Madiun.

Di kesempatan itu, Ketua PIR, Anne Wakhid, menyampaikan, Hari Ibu memiliki kedudukan yang begitu spesial untuk diperingati oleh kita semua. Sebab, sebagaimana semua tahu, betapa tak terhingganya jasa serta kasih sayang seorang Ibu. Bukan saja untuk merawat dan mendidik anak-anak, juga menyiapkan mereka untuk terjun ke masyarakat, lewat pola asuh di dalam rumah.

“Kita tidak mungkin berada di dunia ini tanpa adanya scorang Ibu. Karena peran seorang Ibu menjadi pilar penting untuk mengurus keluarga dan membesarkan anak anak. Dari sentuhan kasihnya, anak belajar melangkah maju menuju dewasa,” tegas Anne.

Anne Wakhid juga mengajak semua anggotanya agar bisa berperan serta aktif dalam ketahanan keluaga dan menciptakan keluarga yang harmonis. Caranya dengan mendukung suami dan mendidik anak-anak agar terbentuk karakter mereka sebagai generasi penerus bangsa yang berkualitas. Jika hal itu dilakukan seluruh ibu di Indonesia, bangsa ini akan memiliki banyak SDM berkualitas di masa depan. Maka, seluruh anggota PIR diimbau untuk mulai mengambil bagian itu.

Di kesempatan itu, Administratur Perhutani KPH Madiun, Wakhid Nurdin, menjelaskan bahwa dalam perkembangan sejarahnya di Indonesia, Hari Ibu lahir dari pergerakan perempuan Indonesia yang diawali dengan Kongres Perempuan Pertama yang diadakan pada 22 Desember 1928 di Yogyakarta. Kongres tersebut menghasilkan kesepakatan untuk memerjuangkan hak perempuan dalam perkawinan, melawan perkawinan dini, poligami, dan memerjuangkan kesetaraan pendidikan untuk perempuan.

“Kami sangat mengapresiasi kegiatan yang diadakan oleh Ibu-ibu. Saya berharap kegiatan ini nanti bisa memacu sportifitas, kejujuran, dan kebersamaan,” katanya.

Pelatihan Tata Rias Wajah

Kegiatan pemberdayaan kaum

perempuan juga dilakukan oleh Dharma Wanita Persatuan (DWP) Perhutani KPH Probolinggo. Senin, 16 Desember 2019, mereka melakukan kegiatan pemberdayaan kaum perempuan itu melalui pelatihan Beauty Class (tata rias wajah) di Aula Kantor Perhutani KPH Probolinggo. Kegiatan itu diadakan dalam rangka memeringati Hari Ibu yang ke-91 tahun 2019.

Menurut Ketua DWP Perhutani KPH Probolinggo, Dahliana Rejeki Imam Suyuti, kegiatan itu dilakukan untuk memberdayakan ibu-ibu, khususnya dalam menambah pengetahuan dan pengalaman mereka untuk menciptakan penampilan yang lebih cantik dan elegan. Sekitar 90 orang yang terdiri dari seluruh pengurus dan anggota DWP Perhutani KPH Probolinggo mengikuti kegiatan yang mengambil tema "Perempuan Tangguh, Mandiri,

Kreatif dan Dapat Melahirkan Generasi yang membanggakan" itu. “Dengan tema ini diharapkan peran ibu-ibu dapat menjadi Perempuan Berdaya Indonesia Maju,” tambah Dahliana.

Di dalam sambutannya selaku Pelindung dan Pembina DWP Perhutani Probolinggo, Administratur Perhutani KPH Probolinggo, Imam Suyuti, mengatakan, kegiatan tersebut positif bagi ibu-ibu agar dapat menerapkan emansipasi. “Sebagai wanita, penting untuk menjaga penampilan yang lebih cantik, lebih elegan, baik dalam kehidupan seharihari maupun di acara tertentu yang mengharuskan ibu-ibu tampil di muka umum,” katanya.

Di dalam acara pelatihan "Beauty Class" ini juga terdapat lomba yang terbagi dalam perwakilan kelompok kantor dan perwakilan tiap-tiap Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH). Imam menambahkan, peran ibu tak hanya sebagai pelayan suami. Peran ibu harus lebih diperdayakan dalam berbagai bidang, misalnya tata rias wajah, dunia modelling/ fashion, dan kegiatan positif lainnya.

Lomba Gembira

Senada dengan DWP Perhutani KPH Probolinggo, Paguyuban Istri Rimbawan (PIR) Perhutani KPH Banyuwangi Selatan juga bersemangat memeringati Hari Ibu. Tetapi, kegiatan yang mereka adakan bukan pelatihan kecantikan, tetapi Fun Game. Kegiatan itu dilaksanakan di Wana Wisata De Djawatan Benculuk, Sabtu, 21 Desember 2019. Kegiatan itu mengambil tema "Perempuan Berdaya Untuk Indonesia Jaya". Segenap istri Rimbawan Perhutani KPH Banyuwangi Selatan mengikuti acara tersebut. Acara dimulai dengan senam kesehatan oleh seluruh peserta, dilanjutkan berbagai macam

permainan dan ‘yel-yel’ dari masingmasing kantor Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) di wilayah kerja KPH Banyuwangi Selatan.

Ketua PIR KPH Banyuwangi Selatan, Alfi Miftah Risqi Nur Budi, mengatakan, mereka peringati Hari Ibu setiap tahun dengan tujuan silaturahmi untuk mengeratkan dan menjaga kekompakan para istri rimbawan yang ada di daerah. Menurut dia, tempat tinggal mereka berjauhan, sehingga belum tentu setiap bulan dapat berkumpul. "Pada hari ibu ini kita bisa berkumpul saling tatap muka untuk menjalin kekompakan,” tambah Alfi. Sementara Administratur Perhutani KPH Banyuwangi Selatan, Nur Budi Susatyo, yang diwakili oleh Bagus Joko selaku Ketua Wisata De Djawatan sekaligus sebagai instruktur permainan, mengatakan, “Hari ibu ini dirayakan dengan berbagai permainan, dengan tujuan untuk menjaga kekompakan dan menjalin hubungan antar istri rimbawan dengan slogan, cerdas, mandiri dan berdaya,” katanya. Perlombaan juga diadakan Perhutani KPH Mojokerto dalam rangka memeringati Hari Ibu ke-91. Acaranya diadakan hari Senin, 23 Puncak acara peringatan Hari Ibu di KPH Mojokerto adalah lomba

Desember 2019. Tetapi, sebelumnya mereka mengadakan upacara bendera yang seluruh petugasnya adalah ibu-ibu Pengurus Dharma Wanita dan Karyawati Perhutani KPH Mojokerto.

Sebagai Inspektur upacara, dalam kesempatan tersebut, istri Administratur Perhutani KPH Mojokerto, Anik Sugiarti Suratno, menyampaikan sambutan Menteri Pemberdayaan Perempuan dengan tema "Perempuan Berdaya, Indonesia Maju". Saat itu, Anik Sugiarti Suratno menyampaikan, ibu-ibu perlu memberikan dukungan kepada para suami agar bekerja lebih baik dan memberikan kontribusi kepada perusahaan. Setelah upacara, diadakan tasyakuran dengan pemotongan tumpeng oleh Administratur Perhutani KPH Mojokerto, Suratno. Potongan pertama diberikan kepada Ibu Anik di depan karyawankaryawati KPH Mojokerto, yang dilanjutkan makan bersama. Kegiatan Peringatan Hari Ibu selanjutnya adalah tukar kado antar karyawati Perhutani KPH Mojokerto. masak aneka makanan olahan dari bahan baku yang ada di hutan.

Misalnya, daun simbukan untuk botok, sambal goreng walang,

oseng-oseng entung jati, botok daun muda tanaman kunci/lempuyang,

abon daun pepaya muda, tumis bunga pepaya gantung, bakpao

dari labu kuning, klepon dari ketela rambat, dawet dari daun kelor,

dan lain-lain. Lomba tersebut dimenangkan oleh ibu-ibu kelompok

Kantor KPH Mojokerto sebagai juara I, BKPH Dradah mendapat Juara II,

dan BKPH Lawangan agung menjadi Juara III.

Administratur Utama Perhutani KPH Mojokerto, Suratno,

menyampaikan, sangat bersyukur bisa melaksanakan kegiatan upacara,

tasyakuran, dan lomba dalam rangka memeringati Hari Ibu ke-91.

“Melalui tema 'Perempuan Berdaya, Indonesia Maju', diharapkan ibu-ibu

karyawati KPH Mojokerto khususnya dan ibu-ibu pada umumnya bisa

lebih meningkatkan potensi diri masing-masing guna kemajuan

bangsa Indonesia," kata Suratno. • Tim

Kompersh Kanpus

This article is from: