4 minute read
Rehabilitasi Hutan, Lindungi Lingkungan
Sudah menjadi tanggung jawab Perum Perhutani untuk melakukan tugas pemeliharaan lingkungan hidup. Hal itu sesuai dengan prinsip pengelolaan hutan yang dirumuskan dalam 3P, yaitu Profit, Planet, dan People. Hal itu kembali ditunjukkan insaninsan Perhutani dengan rangkaian kegiatan terkait dukungan terhadap upaya untuk mencapai keberhasilan tanaman Rehabilitasi Hutan Lindung (RHL). Seperti apa wujud konkretnya?
Medio November 2019 ada kegiatan di Majalengka. Ketika itu, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Majalengka menggelar Job Training tanaman kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL). Kegiatan yang diselenggarakan dalam rangka mendukung keberhasilan tanaman RHL itu digelar di Petak 2e Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Pancurendang, Bagian Kesatuan pemangkuan Hutan (BKPH) Majalengka, KPH Majalengka, Kamis, 14 November 2019.
Advertisement
Selain jajaran rimbawan Perhutani KPH Majalengka, kegiatan itu juga diikuti oleh Tim Pendamping dari Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Cimanuk-Citanduy, Atang Sutari; Penyuluh Kehutanan Majalengka, Yoyon; Tim pengendali dari Cabang Dinas Kehutanan Wilayah VIII; Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Majalengka yang diwakili KH. Abudin; Muspika Kecamatan Majalengka; Perwakilan Kelurahan Babakanjawa; Kepala Desa Sidamukti, Karwan; Pengurus Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) lingkup BKPH Majalengka; serta masyarakat yang merupakan anggota LMDH Rimba Raya Lestari. Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan tujuan untuk memberikan arahan teknis tentang penanaman yang benar, agar bibit yang ditanam dapat tumbuh dengan baik.
Administratur KPH Majalengka, Andi Mulya yang diwakili Kepala Seksi Pengelolaan Sumber Daya Hutan, Erlandi, menyampaikan, teknik menanam pohon tidaklah rumit dan secara umum sudah menjadi pekerjaan yang biasa dilakukan. Hal penting yang harus menjadi perhatian adalah tata waktu penanaman yang dilaksanakan pada awal musim hujan, serta penjagaan dan perawatan bibit yang sudah ditanam oleh seluruh pihak terkait. Ia berharap, dengan dilaksanakannya kegiatan RHL akan dapat memulihkan kondisi Hutan Lindung,
sehingga dapat berfungsi kembali sebagai hutan yang bisa memberikan manfaat secara ekologi, ekonomi, sosial, secara seimbang dan optimal. Sementara Perwakilan Tim BPDASHL Cimanuk-Citanduy, Aang Sutari, menjelaskan, fungsi hutan di wilayah BKPH Majalengka harus dikembalikan menjadi hijau kembali. Hijaunya hutan diupayakan dengan penanaman tanaman buahbuahan yang bermanfaat untuk perekonomian masyarakat. Selain itu, tanaman yang dirawat dan dipelihara dengan baik dapat memulihkan kembali kondisi Daerah Aliran Sungai (DAS) yang rusak, khususnya di Sub DAS Cilutung Timur.
Anggaran Tersedia Kegiatan terkait RHL juga diadakan di Tasikmalaya. Minggu, 15 Desember 2019, Perhutani KPH Tasikmalaya bersama Tim Pengawas dan Penilai (Waslai) dari PT Graha Inforesindo menandatangani Berita Acara Selesai Pekerjaan di Kantor Perhutani KPH Tasikmalaya. Berita
acara itu sebagai bukti bahwa kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) Tahun 2019 Perhutani KPH Tasikmalaya telah dilaksanakan sesuai waktu yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil penilaian Tim Waslai yang melakukan pemeriksaan, kegiatan RHL KPH Tasikmalaya pada termin III meliputi pemasangan ajir, pemupukan, pembuatan lubang, distribusi bibit, penanaman, dan guludan. Seluruh kegiatan itu telah dilaksanakan sesuai rencana yang ditetapkan, baik waktu pengerjaan maupun fisik kegiatan, sehingga Berita Acara Selesai Pekerjaan dapat ditandatangani. Berita acara tersebut ditandatangani Administratur Perhutani KPH Tasikmalaya, Benny Suko Triatmoko, bersama Direktur PT Graha Inforesindo, Agus Wahyusudiyanto.
Menurut Administratur Perhutani KPH Tasikmalaya, Benny Suko Triatmoko, dalam sambutannya, tanaman RHL di wilayahnya untuk tahun 2019 seluas 468,84 Hektare, seluruhnya telah selesai dikerjakan berkat kerja keras dari semua pihak. Ia berharap di masa depan anggaran pelaksanaan RHL, baik untuk pemeliharaan maupun perlindungan tanaman, tersedia sampai tanaman berumur 5 tahun.
“Ke depannya penetapan anggaran seharusnya minimal sampai pada tahun kelima, dimana penyusunan anggaran memertimbangkan komponen kegiatan yang disesuaikan dengan silvikultur jenis tanaman seperti pemeliharaan, perlindungan, hingga pemanenan. Sehingga diharapkan terbangun hutan yang produktif. Untuk pengamanan hutan, kami akan menempatkan Polhut dengan pola pengamanan pendekatan teritorial,” jelasnya.
Sedangkan Direktur PT Graha Inforesindo, Agus Wahyusudiyanto, menyampaikan, tanaman RHL kegiatannya dibiayai oleh Pemerintah dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), sehingga harus benar-benar dilaksanakan sebaik mungkin dan dijaga agar
tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Ia menjelaskan, KPH Tasikmalaya adalah satuan kerja yang telah menyelesaikan pekerjaan RHL di Jawa Barat.
“Antusias masyarakat dalam pengerjaan penanaman RHL di Tasikmalaya sangat tinggi, sehingga KPH Tasikmalaya merupakan unit kerja pertama yang dapat menyelesaikan pekerjaan tanaman RHL 2019 tepat waktu dan tepat sasaran,” katanya.
Kunjungan Menteri LHK Perhutani KPH Pekalongan Barat menerima kunjungan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) di Persemaian Dukuh Tengah, Sabtu, 16 November 2019. Persemaian Dukuh Tengah masuk wilayah kerja Resor Pemangkuan Hutan (RPH) Dukuh Tengah, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Bumijawa. Ketika itu, Menteri LHK, Siti Nurbaya Bakar, datang disertai segenap jajaran Direktorat Jendral Pengendalian Aliran Sungai dan
Hutan Lindung Balai Pengelolaan Aliran Sungai dan Hutan Lindung Pemali Jratun (BPDASHL-PJ). Mereka meninjau persemaian untuk rencana penanaman Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) di wilayah Perhutani KPH Pekalongan Barat seluas 1.371,1 Hektare dilanjutkan kegiatan penanaman perdana RHL tahun 2019. Pelaksanaan penanaman tersebut diikuti 300 peserta, terdiri dari Perum Perhutani KPH Pekalongan, Jajaran Kementerian LHK, BPDASHL-PJ, Pegiat lingkungan, Pemkab Tegal, Kodim Tegal, Polres Tegal, dan masyarakat di sekitar hutan.
Di kesempatan itu, Kepala Divisi Regional Jawa Tengah, Endung Trihartaka, mengingatkan jajaran Perhutani untuk bekerjasama dengan masyarakat dan pihak-pihak terkait dalam menyukseskan program RHL yang telah dicanangkan oleh Pemerintah. Hasil akhir kegiatan RHL
adalah, kawasan hutan lindung bisa berfungsi menjadi perlindungan bagi
daerah hilir.
Siti Nurbaya Bakar mengajak
semua pihak untuk menyukseskan program RHL tahun 2019.
“Diperlukan penyediaan bibit tanaman berkualitas, seperti
persemaian di Dukuh Tengah yang dikerjakan oleh Perum Perhutani dan
BBPDASHL-PJ yang sudah baik ini akan menjadi contoh persemaian
persemaian di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Rangkaian kegiatan RHL itu kian menunjukkan komitmen
Perhutani untuk menjadi salah satu penjaga keseimbangan
lingkungan hidup. Selanjutnya, diharapkan kegiatan tersebut akan
terus berkesinambungan dan kian menggugah semua pihak untuk