8 minute read

Jaga Hutan Gandeng Para Pemangku Kebijakan

Jaga Hutan

Gandeng Para Pemangku Kebijakan

Advertisement

Pengamanan hutan perlu terus dilakukan. bukan hanya dari ancaman gangguan keamanan, tetapi juga dari kemungkinan terjadinya bencana alam, kebakaran, dan lain-lain. serangkaian antisipasi untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya musibah perlu terus dilakukan. dan untuk memudahkan langkah-langkah antisipasi itu, tidak bisa berjalan sendiri. banyak pemangku kebijakan (stakeholder) perlu digandeng, agar dapat berjalan bersama mewujudkan semua tujuan itu. hubungan baik dengan para stakeholder itulah yang terus dijalin Perhutani.

Pengamanan hutan selalu menjadi perhatian utama Perhutani di seluruh wilayah. Hal itu pula yang terlihat saat Perhutani

Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH)

Purwodadi bersama Kepolisian

Resor (Polres) Grobogan mengadakan koordinasi pengamanan hutan. Kegiatan tersebut diadakan di Mapolres

Grobogan, Selasa, 4 Agustus 2020. Administratur Perhutani KPH

Purwodadi, Dian Rahmawati, beserta jajaran KPH Purwodadi hadir di acara itu bersama Kapolres

Grobogan, AKBP Jury Leonard

Siahaan, bersama Anggota Polres

Grobogan. Mereka membahas keterkaitan pengelolaan kelestarian hutan dengan dukungan pihak

Kepolisian sebagai unsur pengamanan lingkungan dan masyarakat. Kegiatan koordinasi Perhutani dengan instansi terkait semisal pihak Kepolisian tersebut merupakan keharusan, dengan tujuan untuk terciptanya hubungan baik dalam menjalankan tugas mengelola hutan.

Di kesempatan itu, Dian Rahmawati menyampaikan, Perhutani KPH Purwodadi mengelola hutan negara seluas 19.636 hektare dengan kelas perusahaan jati dan sejumlah 89% dari wilayah kerjanya itu termasuk Kabupaten Grobogan. Dian menambahkan, pencegahan dan penanganan masalah keamanan hutan semisal illegal logging serta kebakaran hutan tidak mungkin dapat dilakukan sendirian. Kegiatan tersebut memerlukan sinergi dan koordinasi dengan seluruh stakeholder, utamanya dengan pihak Kepolisian, untuk penegakan hukumnya. ”Perhutani KPH Purwodadi memerlukan dukungan pihak Kepolisian untuk upaya pencegahan dan penanggulangan gangguan keamanan hutan oleh masyarakat, demi suksesnya pengelolaan hutan secara lestari dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya,” tegasnya. AKBP Jury Leonard Siahaan menyatakan, pihaknya menyambut baik adanya kegiatan koordinasi antar instansi tersebut dan menyatakan dukungannya kepada Perhutani untuk bersamasama menjaga kondusivitas keamanan lingkungan dan masyarakat. Khususnya dalam

Foto: Tri H/Kompersh KPH Kediri

mencegah illegal logging dan kebakaran hutan dan lahan. Juga tindakan penegakan hukum kepada para pelaku kejahatan hutan dan lingkungan.

Simulasi di Tasikmalaya

Kesiagaan dalam mengantisipasi gangguan keamanan hutan juga ditunjukkan Perhutani KPH Tasikmalaya. Pada Senin, 27 Juli 2020, Perhutani KPH Tasikmalaya bersama stakeholder melakukan gelar pasukan dalam rangka keamanan hutan dan apel siaga serta sosialisasi dan simulasi pencegahan dan pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (KARHUTLA). Kegiatan itu dilakukan guna mengantisipasi terjadinya gangguan keamanan hutan, khususnya kebakaran hutan dan lahan. Kegiatan itu berlangsung di Petak 6a, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Sukaraja, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Singaparna, KPH Tasikmalaya.

Simulasi dan sosialisasi itu dihadiri Administratur Perhutani KPH Tasikmalaya, Benny Suko Triatmoko; Wakil Administratur Perhutani KPH Tasikmalaya, Yuyu Rahayu; Kepala Cabang Dinas Kehutanan (CDK), Badrujaman; Kepala Dinas Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Tasikmalaya, Nurudin; Kepala Seksi Pemadam Kebakaran Kota Tasikmalaya, Supriatna; serta jajaran Polhutan, Polter, Pecinta Alam Komunitas Brigade Rimbawan (COBRA), dan Lembaga Masyarakat

Foto: Taufik Hidayat/Kompersh KPH Purwodadi

Desa Hutan (LMDH) wilayah Perhutani KPH Tasikmalaya.

Di kesempatan itu, Benny Suko Triatmoko mengatakan, kegiatan itu untuk meningkatkan kerja sama serta membangun sinergitas bersama stakeholder dan masyarakat sekitar hutan dalam penanggulangan Karhutla secara proporsional dan profesional. Sebab, sudah memasuki musim

Foto: UU Wahyudin/Kompersh KPH Tasikmalaya

kemarau. Selain itu, kegiatan itu juga berguna untuk kesiapan petugas jika terjadi kebakaran. Setelah digelar simulasi tersebut, diharapkan kepada petugas Perhutani selalu bisa mempersiapkan diri jika terjadi kebakaran.

“Untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan di wilayah Perhutani KPH Tasikmalaya, diinstruksikan agar bisa mengoptimalkan Poskolak dan Posatlak Damkar di masing–masing wilayah dengan menetapkan lokasi Posko Dalkar, baik secara administratif pemerintahan maupun pengelolaan Perhutani KPH Tasikmalaya,” tuturnya.

Benny mengimbau kepada petugas pengamanan hutan dan Satgas Dalkarhut (MDH-PA) dan LMDH, jika terjadi gangguan keamanan hutan agar secepat mungkin melaporkan ke pimpinan terdekat pada kesempatan pertama. Ia pun berpesan, selalu berhati-hati dalam menjalankan tugas, utamakan keselamatan, serta tetap semangat dalam melaksanakan tugas di lapangan dengan penuh tanggung jawab.

Sementara itu, dalam arahannya, Kepala BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Nurudin, mengatakan, salah satu cara untuk mencegah terjadinya bencana kebakaran,

Foto: Kompersh KPH Kedu Utara

“Untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan di wilayah Perhutani KPH Tasikmalaya, diinstruksikan agar bisa mengoptimalkan Poskolak dan Posatlak Damkar di masing–masing wilayah dengan menetapkan lokasi Posko Dalkar, baik secara administratif pemerintahan maupun pengelolaan Perhutani KPH Tasikmalaya,” tutur Benny Suko Triatmoko.

harus menanamkan rasa kepedulian terhadap kelestarian alam. Sebab, dengan alam terjaga masyarakat sekitar hutan sejahtera. "Menjaga hutan dari kemungkinan terjadinya kebakaran bukan hanya tugas BPBD, tetapi tanggung jawab kita semua," ujarnya.

Apel Siaga di Magelang

Perhutani KPH Kedu Utara juga melaksanakan Apel Siaga Penanggulangan Kebakaran Hutan di Kabupaten Magelang. Tepatnya kegiatan itu berlangsung di Rest Area Wisata Alam Gunung Telomoyo, Kamis, 13 Agustus 2020. Hadir di acara tersebut, Bupati Magelang, Kapolres Magelang, Dandim 07/05 Magelang, BPBD Kabupaten Magelang, Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merbabu, Camat Ngablak, dan para relawan.

Administratur Perhutani KPH Kedu Utara, Damanhuri, usai apel tersebut menyampaikan, Apel Siaga tersebut dilakukan sebagai tindak lanjut dari instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2020 yang juga didasarkan pada Surat Edaran Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), surat perintah Direksi Perum Perhutani dan surat perintah Kepala Divisi Regional Jawa Tengah. ”Intinya supaya segenap petugas selalu keadaan siap siaga dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan,” katanya.

Bupati Magelang, Zainal Arifin, saat membuka apel siaga tersebut mengatakan, upaya penanggulangan bencana kebakaran hutan merupakan salah satu perwujudan fungsi pemerintah dalam perlindungan masyarakat. "Meskipun demikian, penanggulangan kebakaran hutan ini membutuhkan suatu upaya terpadu yang melibatkan masyarakat secara aktif. Pendekatan yang terpadu tersebut menuntut

koordinasi yang baik di antara semua pihak, baik dari sektor pemerintah, swasta, organisasi masyarakat, maupun lembaga terkait lainnya,” kata Zainal.

Selanjutnya, Zainal berpesan kepada aparat serta para tokoh masyarakat dan relawan agar bisa membekali diri sesuai kompetensi yang dimiliki, serta giat berlatih secara rutin dan terencana, sehingga menjadi ujung tombak dalam penanganan bencana kebakaran hutan di Kabupaten Magelang. Menurut dia, mereka harus siap melakukan penanganan bencana kebakaran hutan secara komprehensif dan terpadu sebelum terjadi kebakaran. "Sinergitas saling gotong royong, saling membantu semua elemen pendukung dalam rangka pencegahan dan penanggulangan kebakaran yang menjadi tanggung jawab bersama itu sesuai perintah Presiden RI,” tuturnya.

Bersama Polsek dan Koramil Kemusu

Masih terkait kegiatan pengamanan hutan, Perum Perhutani KPH Telawa mengadakan patroli keamanan hutan dan karhutla pada Selasa, 14 Juli 2020. Kegiatan itu digelar bersama Polsek dan Koramil Kemusu di wilayah hutan yang masuk Kecamatan Kemusu.

Administratur Perhutani KPH Telawa, Arif Fitri Saputra, melalui Asper Kedungcumpleng, Safaat, mengatakan, kegiatan ini rutin dilaksanakan serta merupakan kerja sama yang solid antara Perhutani KPH Telawa dan stakeholder, khususnya Polsek dan Koramil Kemusu. Hal itu dalam rangka pengamanan hutan serta karhutla di wilayah hutan Perhutani KPH Telawa dan wilayah Kemusu.

Kegiatan itu diikuti oleh Anggota Polsek Kemusu, Anggota Koramil, serta Pabin Jaga Wana KPH Telawa, Kompol Sumarjito. Juga diikuti Anggota Polmob, seluruh KRPH di BKPH Kedungcumpleng, KRPH di BKPH Karangwinong, serta KRPH di BKPH Gemolong.

Kegiatan itu dilaksanakan dengan menyusuri hutan dan perbatasan desa sekitar hutan dengan start dari Kantor Polsek Kemusu menuju hutan BKPH Kedungcumpleng, BKPH Karang Winong. Kegiatan itu selain untuk memantau keamanan hutan, juga memberikan arahan kepada para penggarap lahan hutan tentang karhutla. Juga dalam rangka pemberian bantuan berupa masker sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19.

“Keamanan hutan dan kelestarian hutan harus kita jaga bersama, di masa pandemi ini sekalipun. Protokol kesehatan harus kita patuhi dan saling menjaga di manapun kita berada,” ujar Kapolsek Kemusu, IPTU Cahyo.

Apel Siaga di Tulungagung

Hal yang sama juga terlihat di Perhutani KPH Kediri. Menghadapi musim kemarau tahun 2020, Perhutani KPH Kediri menggelar apel siaga pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Kegiatan itu dipusatkan di lokasi Wana wisata Jurang Senggani, wilayah RPH Karangrejo, BKPH Tulung Agung, KPH Kediri, Senin, 13 Juli 2020. Kegiatan tersebut diikuti jajaran petugas Perhutani BKPH Tulungagung, perwakilan LMDH di wilayah Tulungagung, dan masyarakat peduli api Desa Karangrejo.

Di dalam keterangannya, Administratur Perhutani KPH Kediri, Mustopo, mengatakan, peserta

Foto: Bambang Winarto/Kompersh KPH Telawa

dibatasi agar tidak ada kerumunan banyak orang mengingat Pandemi Covid-19. Mustopo juga menyampaikan beberapa hal, di antaranya menyatukan beberapa elemen masyarakat untuk peduli terhadap hutan dengan mencegah timbulnya kebakaran.

“Kita semua harus menjaga kawasan hutan agar jangan sampai ada titik api yang bisa menyebabkan kebakaran. Apalagi membakar seresah daun untuk pembersihan lahan. Hutan harus bisa memberi manfaat kepada masyarakat sekitar hutan,” ujarnya.

Usai apel, di tempat yang sama Ketua LMDH Sumber Lestari, Sungkono, menyampaikan terima kasih kepada Perhutani yang sudah memberikan akses kepada masyarakat untuk bisa menanam polowijo di sela-sela tanaman pokok kehutanan atau secara tumpangsari. “Kami bersyukur karena masyarakat juga mendapatkan tambahan penghasilan melalui penyadapan getah pinus dan diperbolehkan menanam rumput untuk pakan ternak,” ucap Sungkono pula.

Apel Siaga Dalkarhutla di Pasuruan

Sementara itu, menghadapi musim kemarau tahun 2020, Perhutani KPH Pasuruan menggelar apel siaga Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Dalkarhutla) serta simulasi penanganan kebakaran, pada Rabu, 29 Juli 2020. Kegiatan itu digelar di RPH Trawas, BKPH Penanggungan, KPH Pasuruan. Apel siaga Dalkarhutla itu dipimpin oleh Wakil Administratur Perhutani KPH Pasuruan, Ririt Budi Sasyono. Jajaran petugas Perhutani, Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Trawas, Satpol PP Trawas, LMDH wilayah Trawas, dan Relawan Peduli Api Trawas, juga mengikuti apel.

Mewakili Administratur Perhutani KPH Pasuruan, Ririt Budi Sasyono menyampaikan, menjelang musim kemarau perlu waspada karena rentan terjadi kebakaran di kawasan hutan. “Kita harus betul-betul siap siaga menjaga dan mengamankan kawasan hutan dari bahaya kebakaran hutan dan lahan,” katanya.

Menurut Ririt, pihaknya terus berkoordinasi dan bersinergi dengan pihak-pihak terkait dalam rangka mencegah dan menanggulangi jika terjadi kebakaran hutan dan lahan di wilayah kerjanya. “Dalam upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan kami akan terus memberikan sosialisasi kepada masyarakat sekitar hutan agar tidak membakar seresah daun kering dan menghindari terjadinya penyebab kebakaran seperti membuang puntung rokok di dalam hutan,” imbuhnya.

Di lokasi yang sama, Suwarno selaku Pengurus Paguyuban Lembaga Masyarakat Desa Hutan (PLMDH) wilayah Pasuruan yaitu Seksi Kelembagaan Bidang Hukum, mengatakan, diadakannya kegiatan apel siaga Dalkarhutla dan simulasi penanganan kebakaran itu sangat bagus, untuk menyiapkan petugas yang tanggap dan bisa berkolaborasi dengan masyarakat setempat untuk ikut serta dalam pengendalian Karhutla. Usai apel siaga yang diikuti 104 petugas Polisi Hutan dan Polisi Teritorial tersebut, kegiatan dilanjutkan dengan simulasi pemadaman api oleh Satuan Tugas Pengendalian Kebakaran (Satdalkar) Perhutani KPH Pasuruan.

Kewaspadaan harus terus dijaga. Sinergitas harus terus dibina. Keamanan hutan perlu terus diperhatikan. Bravo! • DR/Tim Kompersh

Kanpus

Foto: Dedi Chrisnadi/Kompersh KPH Pasuruan

This article is from: