5 minute read

Peduli Hutan, Peduli Lingkungan Hidup, dan Tanamlah

Peduli Hutan,

Peduli Lingkungan Hidup, dan Tanamlah

Advertisement

langkah-langkah penyelamatan dan pemeliharaan hutan harus terus diayunkan. kepedulian terhadap pelestarian hutan perlu terus ditingkatkan. Perhutani di sejumlah daerah melakukan tindakan-tindakan penyelamatan dan pemeliharaan hutan serta menumbuhkan kepedulian terhadap pelestarian hutan itu dengan satu kegiatan, yaitu penanaman pohon dan upaya reboisasi hutan. hal itu dilakukan Perhutani di banyak tempat dengan mengandeng banyak pihak. seperti apa pelaksanaannya?

Pemandangan tentang aksi penyelamatan hutan dan lingkungan itu ditunjukkan di Tuban. Perhutani Kesatuan

Pemangkuan Hutan (KPH) Parengan bersama Komando Distrik Militer (Kodim) 0811 Tuban melaksanakan reboisasi terhadap lahan seluas 20 hektare dengan jenis bibit tanaman sengon laut dan balsa.

Kegiatan tersebut dilaksanakan di kawasan hutan Petak 12b,

Resort Pemangkuan Hutan (RPH)

Guoterus, Bagian Kesatuan

Pemangkuan Hutan (BKPH)

Mulyoagung, KPH Parengan, Jumat, 27 November 2020. Sebanyak 150 orang mengikuti kegiatan tersebut. Mereka terdiri dari jajaran Perhutani KPH Parengan, perwakilan Perhutani Tuban dan Jatirogo, serta jajaran Kodim 0811 Tuban, Polres Tuban, LMDH Sido Makmur, dan elemen masyarakat lainnya.

Di kesempatan itu, Administratur Perhutani KPH Parengan, Setyo Salindra Putri, menyampaikan harapannya agar kegiatan yang mereka lakukan dengan melibatkan TNI dan masyarakat yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) serta elemen masyarakat lainnya, dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan. Diharapkan, kawasan itu akan segera hijau oleh pepohonan.

“Tanaman Sengon Laut dan Balsa merupakan tanaman yang cepat tumbuh dan dapat memberikan manfaat untuk kesejahteraan masyarakat setempat,” katanya.

Sementara itu, Komandan Kodim 0811 Tuban, Letnan Kolonel Inf. Viliala Ramadhon, mengatakan, pihaknya sudah sering melibatkan diri dalam kegiatan reboisasi di banyak tempat. Ia juga mengaku, ada beberapa di antaranya sudah mengalami panen. Dan ia bergembira kali ini berkesempatan melakukan reboisasi di kawasan Perhutani.

“Baru pertama kali ini wilayah Perhutani ada kesempatan untuk melakukan rencana kerja sama reboisasi pada lokasi tanam yang kompak dan luas,” ujarnya.

Tanam Sejuta Pohon

Aktivitas reboisasi bukan hanya dilakukan di KPH Parengan. Di Garut, aksi tanam pohon juga dilakukan di Garut. Aktivitas itu

Foto: Kompersh KPH Parengan

digagas oleh Divisi Regional Jawa Barat dan Banten (Divre Janten) yang bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut.

Perhutani KPH Garut menggelar acara komando penanaman sejuta pohon. Kegiatan yang digagas Divre Janten bersinergi dengan Pemkab Garut itu merupakan salah satu dari rangkaian tindak lanjut penanganan dan pencegahan bencana banjir bandang yang sempat menerjang wilayah Garut Selatan. Lokasi kegiatan tersebut dipusatkan di kawasan Hutan Lindung di Petak 108b seluas 3 hektare di blok hutan Gunung Gelap, wilayah kerja Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Cisompet, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Cisompet, KPH Garut, Kamis, 12 November 2020. Kawasan hutan itu masuk wilayah administratif Pemerintahan Desa Mekarwangi, Kecamatan Cihurip, Garut, Jawa Barat.

Gelaran acara tersebut dihadiri sejumlah stakeholder. Di antaranya Bupati Garut, Rudy Gunawan; Wakil Kepala Divre Janten, Amas Wijaya; Kepala Departemen Pengelolaan Sumber Daya Hutan dan Perhutanan Sosial, Bambang Jurianto; Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat, Epi Kustiawan; Administratur Perhutani KPH Garut, Nugraha; Forkopimda Kabupaten Garut, Forpimcam Kecamatan Cihurip dan Cisompet, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) penggiat lingkungan, dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH).

Di kesempatan itu, Wakil Kepala Divre Janten, Amas Wijaya, mengatakan, Perhutani sudah menyediakan 100 juta bibit pohon untuk ditanam di Jawa Barat. Menurut dia, banyak tanaman yang ditanam masyarakat tak mendukung ketahanan daya tampung air tanah. Misalnya dengan menanam sayuran di lereng gunung. Pihaknya selama ini pun berupaya untuk menyadarkan masyarakat agar mau beralih komoditi, tetapi tetap bisa menghasilkan uang dan memerbaiki struktur tanah.

“Kebanyakan lahan Perhutani itu ada di hutan-hutan lindung. Kami dorong masyarakat agar ikut berpartisipasi menanam jenis tanaman yang potensial dan kuat, seperti pohon alpukat, petai, jengkol, ataupun nangka,” ucapnya.

Di kesempatan itu pula, Administratur Perhutani KPH Garut, Nugraha, mengatakan, sampai dengan akhir tahun 2020, KPH Garut sudah melaksanakan penanaman hingga mencapai satu juta pohon. Sedangkan pada tahun sebelumnya mencapai dua juta pohon dan tersebar di berbagai kawasan hutan di Garut.

“Gerakan penanaman pohon di kawasan hutan BKPH Cisompet yang sekarang kita laksanakan ini merupakan salah satu tindak lanjut dari kejadian bencana banjir bandang yang menerjang wilayah selatan Garut. Banjir kemarin itu mengingatkan seluruh masyarakat Garut dan pemangku kepentingan untuk meningkatkan kesadaran lingkungan. Oleh karenanya kami berupaya untuk terus menanam pohon,” katanya.

Menanggapi kegiatan tanam pohon tersebut, Bupati Garut, Rudi

Foto : Iman Nurdin/Kompersh KPH Garut

Foto : Eko Supriyono/Kompersh KPH Banyumas Barat

Gunawan, mengatakan, penanaman satu juta pohon akan terus dilakukan hingga bulan Maret atau selama musim hujan. Sebab, penanaman satu juta pohon itu menjadi bagian dari program penanaman 50 juta bibit pohon di Jawa Barat yang dicanangkan oleh Gubernur Jawa Barat. Masyarakat juga diajak untuk ikut berpartisipasi dalam program tersebut. Rudy menyebut, pihaknya telah mengeluarkan surat edaran untuk mengajak masyarakat menanam pohon.

Berdasarkan data Pemerintah Kabupaten Garut, semua lahan yang ada di Garut dianggap kritis. Hal itu dimaksudkan agar tetap mendapatkan perhatian. Sebab, dari sekitar 320.000 hektare lahan, 56.000 hektare di antaranya memang berada dalam kondisi kritis.

Tanam Pohon bersama

Pemandangan yang sama tampak di Banyumas. Pada Kamis, 12 November 2020, Perhutani KPH Banyumas Barat mengadakan gerakan tanam pohon bersama. Gerakan Tanam Pohon Bersama itu digelar atas kerja sama antara Perhutani dengan Kelompok

“Hal ini menjadi upaya kita bersama dalam mencegah erosi serta mengajak masyarakat sekitar hutan untuk menjaga hutan bersamasama,” ujar Toni Kuspuja, Administratur Perhutani KPH Banyumas Barat, saat memberikan sambutan di Acara yang bertajuk Tanam Pohon dan Temu Usaha Perhutanan Sosial.

Usaha Perhutanan Sosial (KUPS), bertempat di Desa Karangkemojing, Kecamatan Gumelar, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Acara yang bertajuk "Tanam Pohon dan Temu Usaha Perhutanan Sosial" itu dihadiri oleh Administratur Perhutani KPH Banyumas Barat, Toni Kuspuja. Turut hadir Kepala Cabang Dinas Kehutanan (CDK) wilayah IV Jawa Tengah, Bambang Dodo P, serta Anggota DPRD Kabupaten Banyumas, juga Kelompok Tani Hutan (KTH) Giri Mulya dan Muspika setempat.

Saat memberikan sambutan di kesempatan itu, Administratur Perhutani KPH Banyumas Barat, Toni Kuspuja, mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan gerakan tanam pohon bersama itu. Kegiatan itu kata dia bertujuan untuk melestarikan sumber daya hutan.

“Hal ini menjadi upaya kita bersama dalam mencegah erosi serta mengajak masyarakat sekitar hutan untuk menjaga hutan bersama-sama,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua KUPS Jasa Lingkungan, Sardi, mengatakan, tujuan kegiatan tanam pohon dan pertemuan yang melibatkan beberapa stakeholder tersebut diharapkan menjadi media koordinasi untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar hutan. Selain itu, juga untuk pengembangan jasa lingkungan melalui ekowisata. Ia juga menegaskan, pihaknya siap bekerja sama dengan Perhutani KPH

Banyumas Barat. • DR/Prg/Ags/Grt/Imn/ Byb/Eko

This article is from: