4 minute read

Permudah Informasi dan Transaksi dengan DILAN

apa jadinya jika tiga divisi Perum Perhutani berkolaborasi? hasilnya adalah sebuah aplikasi bernama "dilan". nama dilan merupakan singkatan dari "persediaan dan penjualan". dilan adalah hasil kolaborasi divisi Produksi dan industri, divisi Pemasaran, dan divisi it (information technology). aplikasi ini akan memudahkan setiap proses penjualan dan inventori, khususnya untuk produk-produk gondorukem, terpentin, dan derivat (gtd). lewat penggunaan aplikasi dilan, diharapkan seluruh proses informasi dan penjualan produk-produk tersebut akan menjadi lebih mudah.

Kendati masih berada di tengah masa pandemi Covid-19, insan-insan Perhutani tak berhenti menghasilkan karya dan inovasi serta terobosan baru.

Advertisement

Yang teranyar adalah hadirnya sebuah aplikasi yang akan memudahkan proses informasi dan penjualan. Aplikasi yang diberi nama DILAN itu mengemuka saat

Perum Perhutani mengadakan acara "Kick Off

Meeting penggunaan aplikasi ‘DILAN’ (persediaan dan penjualan)".

Acara bertajuk "Kick Off Meeting penggunaan aplikasi ‘DILAN’ (persediaan dan penjualan)" itu digelar di Ruang Rapat lantai 20 Kantor Pusat Perum Perhutani, dan secara virtual conference, pada Rabu, 2 Desember 2020. Acara tersebut dihadiri oleh seluruh anggota BoD (Board of Director), semua Kepala Divisi Regional, segenap Kepala Divisi Kantor Pusat, seluruh Administratur, General Manager Industri Hasil Hutan, General Manager Penjualan, Kepala Pabrik Gondorukem dan Terpentin (PGT), dan pengguna aplikasi DILAN.

DILAN merupakan aplikasi yang dihasilkan dari bentuk kolaborasi 3 (tiga) divisi, yaitu Divisi Produksi dan Industri, Divisi Pemasaran, dan Divisi IT. Tujuannya adalah untuk menjawab tantangan terkait penjualan dan inventori produk gondorukem, terpentin, dan derivat (GTD). Selama ini memang ada

Foto : Ardya Setya N/Kompersh Kanpus

Foto : Ardya Setya N/Kompersh Kanpus

sejumlah tantangan yang dihadapi terkait dengan pengelolaan huluhilir, inventori, sampai dengan penjualan produk-produk gondorukem, terpentin, dan derivat.

Perlu komitmen Seluruh Jajaran

Saat menyampaikan sambutan di acara kick off meeting itu, Direktur Utama Perum Perhutani, Wahyu Kuncoro, mengatakan, Produk GTD telah memberikan kontribusi sebesar 40% pendapatan perusahaan. Namun, selama ini pengelolaan hulu-hilir, inventori, sampai dengan penjualan, masih dilakukan secara manual, sehingga menyebabkan sulit melakukan monitoring, tracking, dan proses rekapitulasi untuk mendapatkan data yang baik dan benar.

Wahyu pun menjelaskan, bisnis proses penjualan dan pergudangan saat ini masih belum seragam dan sering terjadi ketidakcocokan alokasi dan reservasi persediaan inventori, misalkan penjualan dari dalam maupun luar negeri. Demikian juga tentang status persediaan dan penjualan yang sulit

“Maka, bersama ini saya minta komitmen seluruh jajaran Perhutani, baik BoD, Kadivre, Kadiv Kantor Pusat, beserta seluruh jajaran, untuk fokus dan mengerahkan seluruh sumber daya yang dimiliki tentunya untuk menyukseskan implementasi dalam penggunaan aplikasi DILAN,” kata Direktur Utama Perum Perhutani, Wahyu Kuncoro.

dipantau secara real time, sehingga proses manual sangat mungkin menimbulkan terjadinya human error.

“Maka, bersama ini saya minta komitmen seluruh jajaran Perhutani, baik BoD, Kadivre, Kadiv Kantor Pusat, beserta seluruh jajaran, untuk fokus dan mengerahkan seluruh sumber daya yang dimiliki tentunya untuk menyukseskan implementasi dalam penggunaan aplikasi DILAN,” kata Wahyu.

Wahyu menekankan, perlu komitmen dari seluruh jajaran Perhutani untuk mengatasi tantangan-tantangan yang selama ini dihadapi. Komitmen seluruh jajaran Perhutani akan membuat implementasi dalam penggunaan aplikasi DILAN berhasil dan mencapai tujuan yang diharapkan.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Pengembangan Bisnis dan Pemasaran Perum Perhutani, Ahmad Ibrahim, menyampaikan apresiasi kepada penemu istilah DILAN. Sebab, DILAN yang digunakan sebagai nama aplikasi baru itu sangat akrab di telinga. Apalagi untuk generasi milenial. Sehingga, aplikasi ini mudah diingat karena sangat millenial.

Ahmad Ibrahim juga menambahkan, aplikasi DILAN dapat mengakomodasi bisnis

proses, “best practice” untuk proses Marketing, Sales, Inventory/ Warehouse, Shipment, Invoice & Payment, serta alur prosesnya mengikuti sistem. Sehingga, seluruh proses terkendali secara otomatis, yang tadinya manual digantikan dengan sistem, sehingga proses menjadi terstandar.

“Dengan kick off ini, kita harus berani meninggalkan proses yang manual, komitmen untuk menggunakan ‘DILAN’, oleh karena itu kedisiplinan dari rekan-rekan yang terlibat dalam proses menjadi sangat penting," jelas Ibrahim.

akrab dengan milenial

Nama DILAN yang dipilih sebagai nama aplikasi baru tersebut dipandang tepat. Sudah umum diketahui, bahwa nama untuk merek, brand, atau produk, termasuk nama aplikasi, hendaknya adalah kata yang mudah diingat dan diucapkan. Dan nama DILAN sangat memengaruhi syarat tersebut, karena saat ini Dilan sangat akrab di telinga masyarakat, khususnya di kalangan remaja dan milenial.

DILAN merupakan sosok fiktif yang menjadi tokoh utama dalam sebuah novel yang lalu diangkat ke film layar lebar. Penulis novel Dilan adalah Pidi Baiq. Novel Dilan dibuat dengan setting Kota Bandung di tahun 1990-an. Di dalam cerita itu, sosok Dilan adalah seorang "anak motor" yang mempunyai cara berbeda dalam mendekati seorang gadis yang ia sukai, Milea.

Novel, cerita, dan film Dilan memang lantas meledak di pasaran. Laris manis. Juga menjadi pembicaraan di mana-mana. Sontak, hampir seluruh penduduk Indonesia pernah mendengar nama DILAN, walau mungkin belum pernah membaca novelnya atau menonton filmnya.

Pidi Baiq sang penulisnya pernah mengungkapkan bahwa Dilan dan Milea (dua tokoh utama dalam cerita tersebut) adalah tokoh nyata. Sosok Dilan merupakan asli orang Bandung dan Milea Adnan Hussain saat ini bekerja di Jakarta. Mungkin, hal itu pula yang membuat Dilan terkesan begitu dekat di hati banyak orang. Yaitu karena memang tokoh dan ceritanya benar-benar ada di alam nyata.

Jadi, seperti kata Ahmad Ibrahim, sang penemu istilah DILAN untuk nama aplikasi baru di Perhutani itu cukup cermat. Sebab, ia (atau mereka) dengan cerdik menggunakan nama DILAN sebagai nama aplikasi baru itu. Sehingga, aplikasi ini mudah diingat karena sangat millenial. Dan apresiasi pun perlu disematkan kepada para penemu aplikasi DILAN di Perum Perhutani. Bravo! • DR/Kanpus/AS

Foto : Ardya Setya N/Kompersh Kanpus

This article is from: