9 minute read

Rebranding

Langkah Strategis

Berwujud Regrouping dan Rebranding

Advertisement

Perhutani terus bergerak. Rangkaian kegiatan terus digelar untuk menyukseskan program Rebranding. Setelah proses rebranding di sektor wisata berjalan, Perhutani bersama anak perusahaannya, Palawi Risorsis, juga meluncurkan program Rebranding Madu. Selain itu, Perhutani juga meluncurkan proses regrouping anak perusahaan berupa merger subholding Perhutani Group pada Inhutani I dan Inhutani V serta rebranding identitas Palawi Risorsis menjadi Econique. Seluruh proses Regrouping dan Rebranding itu pun diiringi perbaikan dan optimalisasi produk. Muara yang dituju tentu adalah terus menjaga bendera perusahaan tetap berkibar dan perusahaan semakin berjaya.

Kawasan wisata Coban Rondo, Batu, Malang, Jawa Timur, menjadi lokasi terciptanya sejarah baru dalam perjalanan Perum Perhutani. Di tempat itu, tepatnya pada Jumat, 26

Juni 2022, Perum Perhutani resmi meluncurkan regrouping anak perusahaannya. Regrouping itu berupa merger perusahaanperusahaan subholding Perhutani Group pada Inhutani I dan Inhutani V, serta meluncurkan rebranding identitas Palawi Risorsis menjadi Econique.

Setelah mendapatkan pengesahan legal merger dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), per 1 Agustus 2022 merger pada perusahaan-perusahaan subholding Perhutani Group telah resmi efektif. Pengesahan legal merger tersebut meliputi Surat Penerimaan Pemberitahuan Penggabungan Perseroan, Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar, dan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan.

Setelah resmi efektif berlaku legal merger tersebut, maka PT Inhutani I, PT Inhutani II, dan PT Inhutani III bergabung ke dalam entitas PT Inhutani I. Sedangkan PT Inhutani IV, PT Inhutani V, dan PT Perhutani Anugerah Kimia bergabung ke dalam entitas PT Inhutani V. Selanjutnya, PT Palawi Risorsis menjalani rebranding menjadi Econique.

Itu merupakan sebuah sejarah baru. Sebab, Regrouping dan Rebranding tersebut menegaskan langkah strategis Perhutani dalam kiprahnya di dunia bisnis sebagai BUMN di bidang kehutanan. Regrouping anak perusahaan Perhutani Group tersebut menunjukkan strategi product focus yang tengah dijalankan Perum Perhutani.

Foto: Kompersh KPH Pasuruan

Product Focus tersebut adalah bahwa Inhutani I fokus pada produk-produk kayu berbasis engineering wood product, biomass, pengembangan proyekproyek nature based solutions atau perdagangan karbon (carbon trade) dan pengembangan multiusaha kehutanan, serta optimalisasi kawasan konsesi hutan alam dan hutan tanaman. Sedangkan Inhutani V fokus pada produk Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) berupa gondorukem, terpentin, dan derivatnya, serta optimalisasi pemanfaatan Kawasan melalui skema kemitraan untuk pengembangan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) dan multiusaha kehutanan.

Selanjutnya, Econique akan berfokus pada ekowisata. Selain mengelola destinasi wisata yang berada di bawah naungannya, bisnis wisata yang dikelola oleh Perhutani dan Inhutani I akan dialihkelolakan (spin off) secara bertahap kepada Econique. Di tahun 2022 terdapat 26 destinasi wisata dan 6 rest area yang akan dialihkelolakan.

Kejar Pertumbuhan Bisnis

Di kesempatan itu, Direktur Utama Perum Perhutani, Wahyu Kuncoro, mengatakan, strategi product focus yang dijalankan Perhutani Group melalui anak perusahaan hasil merger itu ditempuh untuk mengejar pertumbuhan bisnisnya. Aksi korporasi tersebut menunjukkan bahwa Perhutani Group memiliki skala ekonomi usaha dan pangsa pasar yang lebih besar, serta akses yang lebih luas daripada sebelumnya. Strategi product focus juga akan menjadikan Perhutani kian menegaskan spesialisasi.

Wahyu melanjutkan, tujuan merger adalah untuk membentuk sinergi potensial, sehingga Perhutani Group siap menghadapi persaingan usaha nasional dan global. Merger itu akan memudahkan proses knowledge sharing, salah satu bentuk sinergi potensial antara induk dan anak perusahaan. Selain itu, Research and Development serta pengembangan SDM yang telah dilakukan Perhutani Forestry Institute (PeFI) dapat pula diimplementasikan oleh anak-anak perusahaan.

Sebaliknya, sumber daya yang dimiliki anak-anak perusahaan dapat pula digunakan untuk pengembangan usaha baru. Misalnya pengembangan proyek nature based solutions. Dengan demikian, merger anak perusahaan tersebut akan berdampak pada efisiensi dalam pengembangan usaha Perhutani Group, yaitu dengan saling tukar informasi dan tukar keunggulan yang dimiliki masing-masing, baik anak maupun induk perusahaan.

“Menuju Perhutani Baru, kami ingin berubah dengan cepat bersama-sama di tengah dinamika yang terjadi saat ini. Ke depannya, Perhutani sebagai induk perusahaan akan fokus pada hulu bisnis, yaitu kelestarian sumber daya hutan dan kelestarian hasil hutan,” ujar Wahyu.

Di kesempatan tersebut juga dilakukan peresmian Bobocabin Coban Rondo Batu Malang di Kawasan Kelola Econique. Peresmian dilakukan oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Perhutani, Econique, dan Bobobox Indonesia.

Foto: Nanjar Munandar/Kompersh Kanpus

“Menuju Perhutani Baru, kami ingin berubah dengan cepat bersama-sama di tengah dinamika yang terjadi saat ini. Ke depannya, Perhutani sebagai induk perusahaan akan fokus pada hulu bisnis, yaitu kelestarian sumber daya hutan dan kelestarian hasil hutan,” ujar Wahyu.

Selain itu, yang menarik adalah di acara tersebut juga dilakukan kegiatan vaksinasi booster bagi warga disabilitas di Kabupaten Malang yang diikuti oleh 50 orang peserta. Di hari itu, mereka mendapatkan vaksin jenis sinopharm dari PT Kimia Farma.

Menanggapi resminya Regrouping dan Rebranding di tubuh Perhutani itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Sekjen KLHK) dalam sambutan yang disampaikan oleh Plt Staf Ahli Menteri LHK Bidang Pangan, Apik Karyana, menyampaikan, KLHK sangat mendukung tema yang diusung Perhutani, yaitu “Perhutani Baru”. Menurut dia, proses tersebut akan membuat Perhutani kian handal di bidangnya, karena semakin eksklusif dan spesialis.

“Semoga proses transformasi ini dapat membawa Perhutani dan anak perusahaannya menjadi perusahaan plat merah yang handal, sehat, dan profesional. Sehingga, pada akhirnya dapat membawa kesejahteraan bagi bangsa Indonesia,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Menteri BUMN I, Pahala Nugraha Mansury, dalam arahannya menyampaikan, restukturisasi BUMN termasuk penataan anak perusahaan, bertujuan untuk mendorong perusahaan BUMN agar fokus pada bisnisnya. Fokus pada bisnis akan membuat Perhutani kian mampu memberi kontribusi pada peningkatan pertumbuhan perekonomian negara dan masyarakat. Sebagai BUMN yang termasuk ke dalam cluster Perkebunan dan Kehutanan, Perum Perhutani juga telah mewujudkan upaya restrukturisasi ini.

“Dengan merger anak perusahaan, diharapkan mampu meningkatkan kinerja operasional dalam hal efektifitas pengelolaan sumber daya hutan, sehingga berdampak terhadap kehidupan masyarakat sekitar hutan dan juga lingkungan, serta meningkatkan kinerja finansial perusahaan pasca merger. Di samping itu, alih kelola bisnis wisata kepada anak perusahaan juga diharapkan dapat meningkatkan fokus pada pengelolaan bisnis ekowisata,” katanya.

Rebranding Madu

Langkah-langkah bisnis Perhutani pun terus berlanjut. Pada Kamis, 14 Juli 2022, bersama Anak Perusahaannya, PT Palawi Risorsis, Perum Perhutani meluncurkan Rebranding Produk Madu Perhutani. Acara peluncuran rebranding produk Madu Perhutani tersebut dilaksanakan di Kantor Pusat Perum Perhutani dan secara virtual conference.

Acara tersebut dihadiri oleh Direktur Utama Perum Perhutani, Wahyu Kuncoro; Direktur Perencanaan dan Pengembangan Perum Perhutani, Endung Trihartaka; Komisaris PT Palawi Risorsis, Amas Wijaya; Direktur Utama PT Palawi Risorsis, Lucy Mardijana Soebijakso; serta Direktur PT Palawi Risorsis, Wawan Triwibowo. Rebranding Madu Perhutani

Foto: Nanjar Munandar/Kompersh Kanpus

Foto: Nanjar Munandar/Kompersh Kanpus tersebut diusung dengan komitmen “Ganti Penampilan, Kualitas Tetap Andalan”. Rebranding dilakukan dengan menampilkan kemasan yang lebih natural dan hadir dalam varian rasa yang beragam, yaitu kelengkeng, bunga liar, randu, dan multiflora.

Di dalam arahannya, Wahyu Kuncoro menyampaikan apresiasi kepada PT Palawi Risorsis atas Rebranding produk Madu Perhutani serta melakukan peresmian secara simbolis Teras Palawi Bogor dan Teras Palawi Tangerang. Ia berharap, langkah ini menjadi salah satu sumber pendapatan bagi PT Palawi Risorsis. Hal itu juga sebagai awal kebangkitan bagi PT Palawi Risorsis karena dalam 2 tahun terakhir berada dalam kondisi yang sulit akibat pandemi Covid-19.

“Perum Perhutani sebagai induk perusahaan akan terus mendorong Palawi Risorsis untuk menjadi sebuah perusahaan yang mampu mandiri secara finansial dan sekaligus dapat memberikan kontribusi kepada Perhutani Group,” ucap Wahyu Kuncoro.

Di kesempatan yang sama, Lucy Mardijana Soebijakso menyampaikan, kegiatan itu merupakan langkah dalam mengawal proses bisnis Madu Perhutani dari hulu hingga hilir. Ia melanjutkan, untuk tetap berada dalam koridor Good Corporate Governance (GCG), Palawi Risorsis menerapkan implementasi “Mypalawi Online Integrated System” yang dapat dipantau secara online dan realtime melalui dashboard managemen, serta mengganti perangkat transaksi dari yang sebelumnya bersifat manual (menggunakan nota) menjadi perangkat Online Mobile Point of Sales Sunmi, sehingga semua data transaksi dapat dimonitor secara online, dan nota bukti transaksi menjadi lebih profesional.

Lucy juga menuturkan, dalam menjaga amanah pengelolaan bisnis Madu Perhutani, PT Palawi Risorsis terus melakukan perluasan jaringan pasar Madu Perhutani. Selain itu, pihaknya juga membangun brand awareness dengan melakukan renovasi pada outlet-outlet penjualan Madu Perhutani dan mengembangkannya menjadi Teras Palawi dengan tampilan yang spesifik, yaitu di Teras Palawi Bogor dan Teras Palawi Tangerang.

“Kami berharap, pengembangan bisnis Madu Perhutani akan semakin baik, tumbuh, dan berkembang. Sehingga, semoga Palawi Risorsis dapat membawa Madu Perhutani menjadi produk andalan keluarga Indonesia,” tutupnya.

Optimalkan Destinasi Wisata

Ada lagi langkah strategis yang diayun Perhutani. Pada Jumat, 26 Agustus 2022, melalui Anak Perusahaannya, PT Palawi Risorsis yang telah rebranding menjadi Econique, Perum Perhutani menjalin kerja sama dengan Bobobox untuk mengoptimalkan salah satu destinasi wisatanya. Optimalisasi itu diwujudkan dalam kerja sama pengembangan Bobocabin ‘Coban Rondo’ Malang, yang diresmikan di hari Jumat itu.

Peresmian tersebut dilakukan langsung oleh Pahala Mansury selaku Wakil Menteri I BUMN. Ia didampingi oleh Direktur Utama Perum Perhutani, Wahyu Kuncoro; Asisten Deputi Kementerian BUMN, Ferry Rachman Isfianto; serta CEO & CoFounder Bobobox, Indra Gunawan. Bobobox sendiri merupakan mitra Perum Perhutani melalui Econique. Bobobox bergerak dalam proyek strategis Bobocabin ‘Coban Rondo’ yang berada di Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Di kesempatan itu, Wahyu Kuncoro menyampaikan ‘Coban Rondo’ merupakan salah satu wisata unggulan di Kabupaten Malang yang dikelola oleh Perum Perhutani melalui Econique, anak perusahaan Perhutani di bidang wisata. Perhutani sendiri memiliki potensi untuk kerja sama yang lebih luas dengan Bobobox. Sebab, selain Coban Rondo, Perhutani memiliki ratusan titik lokasi wisata yang dikelola. Semua itu merupakan potensi besar

Foto: Nanjar Munandar/Kompersh Kanpus

Di kesempatan itu, Wahyu Kuncoro menyampaikan ‘Coban Rondo’ merupakan salah satu wisata unggulan yang dikelola oleh Perum Perhutani melalui Econique, anak perusahaan Perhutani. Perhutani sendiri memiliki potensi untuk kerja sama yang lebih luas dengan Bobobox. Sebab, selain Coban Rondo, Perhutani memiliki ratusan titik lokasi wisata yang dikelola.

untuk dikelola dan dikembangkan secara profesional.

“Untuk itu, ke depannya diharapkan kita merumuskan kolaborasi yang pemanfaatannya bisa lebih maksimal untuk Perhutani dan Bobobox, serta dapat memberikan multiplier effect bagi perekonomian masyarakat sekitar. Hal ini kita lakukan harus tetap memerhatikan kelestarian lingkungan yang digunakan sebagai lokasi wisata,” tegasnya.

Sementara itu, CEO & CoFounder Bobobox, Indra Gunawan, menjelaskan, Bobocabin yang dikerjasamakan di kawasan wisata Coban Rondo merupakan sebuah fasilitas akomodasi yang menerapkan konsep elevated camping atau glamping. Fasilitas akomodasi itu berpadu dengan kecanggihan teknologi Internet of Things (IoT) dan keindahan alam sekitar.

“Mulai dari proses pembangunan hingga operasional, kami berkomitmen untuk semaksimal mungkin memberdayakan tenaga kerja dan UMKM yang berasal dari desa di sekitar lokasi Bobocabin ‘Coban Rondo’. Hal ini kami lakukan guna memastikan agar bisnis yang kami jalankan dapat turut memberikan manfaat bagi masyarakat yang tinggal di sekitar area Bobocabin. Lewat sektor yang produktif, kami yakin dapat turut menghadirkan dampak positif bagi semua,” tutur Indra.

Jadi begitu. Sebagai sebuah langkah bisnis, proses Regrouping berupa merger di tubuh anakanak perusahaan Perum Perhutani merupakan hal yang positif. Merger yang secara definisi merupakan suatu proses penggabungan dua perusahaan atau lebih menjadi satu perusahaan saja, dengan cara menyatukan saham berupa aset dan non aset perusahaan-perusahaan yang di-merger, akan membentuk perusahaan baru yang lebih besar dan lebih fokus.

Begitu juga dengan proses rebranding. Langkah bisnis yang strategis ini juga akan lebih meningkatkan fokus perusahaan sehingga menjadi lebih spesialis. Dan selanjutnya perusahaan diharapkan dapat lebih berkembang ke arah yang lebih baik.

Semoga Langkah-langkah strategis tersebut akan mendatangkan hasil yang positif pula. Dan Perhutani pun kian berjaya.

Amin. • DR/PR/2022-VII-13/PR/2022-VIII-17/

PR/2022-VIII-18

This article is from: